You are on page 1of 7

NAMA KELOMPOK: 1. ANANG ABDUL CHALIM ( 04 ) 2. I GEDE PUTU PRABAWA W ( 31 ) 3. PRAYUDA ADITYA WIGUNA ( 32 ) 4.

IDA BAGUS RAKA WIDNYANA ( 34 )

Pengendalian dapat diartikan sebagai perbuatan mengendalikan atau pengekangan. Pengendalian diri adalah perbuatan mengendalikan atau pengekangan terhadap hawa nafsu diri sendiri agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Perilaku mengendalikan diri sangat penting dalam kehidupan ini karena dalam berbagai hal sikap ini diperlukan, misalnya ketika berpikir, berbicara, berdiskusi, berperilaku dan lain lain. Sikap pengendalian diri dapat disamakan dengan sikap sabar. Sabar adalah salah satu ciri ciri orang yang takwa, sedangkan takwa adalah kemampuan mengendalikan diri untuk selalu patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam mempertahankan hidup dan mengejar kehidupan yang lebih baik, sangat kecil kemungkinannya manusia tanpa mengadakan hubungan dengan sesamanya. Kenyataan ini menimbulkan kesadaran bahwa segala sesuatu yang di capai dan kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya berkat bantuan dan kerjasama dengan sesamanya dalam masyarakat Agama mengajarkan kepada umat manusia untuk selalu berbuat baik kepada sesamanya dengan bersikap lembut, saling menyayangi, dan tidak menyakiti perasaan mereka. Ajaran tersebut tidak dapat di lakukan dengan baik tanpa adanya sikap pengendalian diri. Norma norma hukum dapat di laksanakan dengan baik jika ada pengendalian diri dari warga masyarakat. Dengan pengendalian diri seseorang tidak bertindak semaunya sendiri menuruti hawa nafsu dan emosinya. Pengendalian diri menjauhkan kita dari perbuatan melanggar hukum. Pengendalian diri merupakan pangkal tolak penghayatan dan pengamalan pancasila. Dengan kesadaran dan pangkal tolak yang demikian itu sikap hidup manusia yang berbudi pekerti sebagai berikut. A. Kepentingan pribadi tetap di letakkan dalam kerangka kesadaran dan kewajibannya sebagai makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat. B. Kewajiban terhadap masyarakat dirasakan lebih besar daripada kepentingan pribadinya.

Kita sering mendengar peristiwa kecelakaan lalu lintas sering terjadi yang disebabkan oleh pengemudi yang tidak mampu mengendalikan dirinya. Mereka tidak terima bila ada yang mendahuluinya. Akibatnya mereka kebut kebutan di jalan raya. Begitu kencangnya kendaraan melaju, pengemudi tidak mampu lagi mengendalikan kendaraannya sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas. Perbuatan pengemudi tersebut sungguh tidak terpuji dan sikap ini merupakan contoh pengemudi yang tidak disiplin dan tidak menjaga pengendalian dirinya. Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, pengendalian diri dapat mendorong terciptanya ketahanan sosial dan nasional yang tangguh. Hal ini terwujud karena pengendalian diri dapat menciptakan suasana hubungan yang baik, selaras, serasi dan seimbang antar anggota masyarakat. Dengan demikian, masyarakat merasa bahagia dan bersatu. Kondisi demikian merupakan kondisi yang baik dan kuat sehingga masyarakat mampu menanggulangi segala hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan, baik secara fisik maupun mental.

Pengendalian diri harus kita wujudkan dalam kehidupan sehari hari, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Di lingkungan keluarga. Wujud pengendalian diri di lingkungan keluarga, misalnya perilaku berikut ini, kita tidak memaksa orang tua untuk membelikan sepatu jika kondisi keuangan orang tua memang tidak memungkinkan dan kebutuhan sepatu tersebut tidak terlalu mendesak. Di lingkungan sekolah, perilaku yang mencerminkan pengendalian diri di lingkungan sekolah, misalnya berusaha memperhatikan penjelasan guru dengan baik meskipun sebenarnya malas untuk memperhatikan. Di lingkungan masyarakat. Dalam lingkungan masyarakat, perilaku yang mencerminkan pengendalian diri, misalnya dalam rapat RT kita tidak memaksakan kehendak dan pendapat seseorang tetapi dengan arif bijaksana kita mendengarkan dan menghargai pendapatnya. Dalam mewujudkan keselarasan,keserasian, dan kesimbangan hubungan sosial antara manusia pribadi dengan masyarakatnya seseorang perlu mengendalikan diri. Pengendalian diri adalah pengekangan terhadap kehendak, hawa nafsu, dan keinginan seperti kepentingan pribadi dan mengarahkan kemampuannya guna berbhakti kepada kepentingan yang lebih luhur. Pengendalikan diri merupakan sikap dasar yang di butuhkan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama yang ada di sekitar kita. Pengendalian diri berhubungan dengan aktivitas agama, budaya, dan hukum.

ADA PERTANYAAN ?????

OM SANTIH SANTIH SANTIH

You might also like