You are on page 1of 23

Ketut Suarmini (091404042)

Modul SMP Kelas VIII Sistem Pernapasan

Sistem Pernapasan Manusia

Page 1

Modul 2

Petunjuk Belajar Untuk membantu anda dalam memahami materi dalam modul ini, perhatikanlah beberapa petunjuk belajar di bawah ini ! a. Pahamilah setiap konsep dasar dan istilah-istilah penting yang terdapat dalam uraian materi secara hirarki. b. Diskusikan dengan teman jika ada hal-hal yang kurang dipahami c. Jangan melewatkan untuk menjawab soal-soal dalam setiap akhir kegiatan. d. Cobalah mengerjakan soal-soal tes kemudian cocokkan dan ukur tingkat keberhasilan jawaban anda dengan kunci jawaban yang tersedia serta bacalah umpan balik yang diberikan terhadap jawaban Anda Setelah mempelajari modul ini dengan tekun Anda akan mampu Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Sistem Pernapasan Manusia

Page 2

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar : 1.5 Mendeskripsikan sistem pernapasan

pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu membandingkan macam organ penyusun sistem pernapasan pada manusia Siswa mampu membandingkan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan Siswa mampu mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan yang biasa dijumpai

Pernahkah kamu berlari secepat-cepatnya sampai napasmu terengah-engah dan dada terasa akan meletus? Bagaimana dengan detak jantungmu? Bertambah cepat atau bertambah lambat? Apa yang kamu lakukan untuk mengembalikan kondisimu, dan mendapatkan udara sebanyak-banyaknya bagi paru-parumu? Berapa lama kecepatan pernapasanmu kembali normal? Sekarang mari kita lakukan kegiatan untuk mengetahui kecepatan
Sistem Pernapasan Manusia Page 3

pernapasan dan denyut jantungmu.

PETA KONSEP

Sistem Pernapasan Manusia

Page 4

Kegiatan belajar

Sistem pernapasan

Respirasi adalah proses yang menghasilkan energi dari glukosa yang terjadi di dalam sel. Sering terjadi kerancuan antara istilah pernapasan dan respirasi. Bernapas adalah proses memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru-paru. Respirasi adalah proses penggunaan oksigen di dalam sel untuk menghasilkan energi. Pada akhir proses ini, dihasilkan limbah berupa gas karbondioksida. proses ini dapat berlangsung dengan didukung oleh adanya sistem pernapasan, yang terdiri atas beberapa organ, salah satuny adalah paru-paru. Melalui proses ini oksigen bebas yang berada di udara dapat masuk ke dalam tubuh kita. Tetapi, oksigen yang kita ambil tidak dapat langsung mencapai sel-sel di seluruh bagian tubuh dan digunakan untuk oksidasi. 1. Organ penyusun sistem pernapasan pada manusia a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis) Rongga hidung berlapis selaput lendir, terdapat kelenjar

minyak (kelenjar kelenjar keringat

sebasea) dan (kelenjar


sebagai

sudorifera).

Berfungsi

tempat masuknya udara. Di dalam rongga hidung, udara akan


Gbr. Cavum nasalis

Sistem Pernapasan Manusia

Page 5

mengalami penyaringan, penghangatan dan seleksi. Penyaringan dilakukan oleh rambut-rambut dan selaput lendir dengan cara melekatkan debu dan kotoran yang masuk bersama udara pada rambut hidung dan selaput lendir. Penghangatan dapat terjadi karena adanya konka yang permukaannya banyak mengandung kapiler darah sehingga mampu menghangatkan udara yang masuk. Seleksi bau atau gas dapat terjadi karena adanya saraf-saraf pembau di dalam hidung kita. b. Faring (Tenggorokan) udara dari rongga hidung akan bergerak menuju faring. Faring merupakan pertigaan

saluran pencernaan (esofagus), saluran pernapasan dan saluran yang menuju rongga hidung. Hal inilah yang memungkinkan kita untuk mengambil udara pernapasan
Gbr. Organ pernapasan

melalui mulut. Mekanisme menelan dan bernapas diatur sebaik mungkin oleh epiglotis. Epiglotis akan menutup saluran pernapasan ketika kita sedang makan sehingga kita terhindar dari tersedak.

Sistem Pernapasan Manusia

Page 6

c. Laring Dari faring udara akan menuju laring. Pada laring terdapat selaput suara. Selaput ini memiliki serabut-serabut otot sehingga laring merupakan tempat dihasilkannya suara. d. Trakea Pipa yang terdiri atas gelang-gelang tulang rawan. Trakea bercabang menjadi dua batang bronkus. Strktur dinding trakea

sama dengan bronkhus yaitu tersusun atas tiga lapis sel, secara berturut-turut dari luar ke dalam yaitu lapisan epitelium bersilia, lapisan tulang rawan dengan otot polos dan lapisan jaringan pengikat.

Gbr. Darah yang kaya oksigen dan miskin oksigen

Sistem Pernapasan Manusia

Page 7

e. Bronkus Tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi

bronkiolus.
f. Paru-paru (Pulmo) paru-paru kanan (pulmo dekster) terdiri atas 3 lobus paru-paru kiri (pulmo Paru-

sinister) yang terdiri atas 2 lobus.

paru dibungkus oleh selaput yang tipis, disebut pleura g. Bronkiolus Memiliki gelembung-gelembung halus
Gbr. Paru-paru

yang disebut alveolus. Dinding tipis, tidak bertulang rawan dan tidak bersilia. h. Alveolus Diselubungi oleh pembuluh darah kapiler , tempat terjadinya pertukaran antara O2 dan CO2. 2. Proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan Respirasi dapat dibagi menjadi 3 yaitu : a. Respirasi luar Respirasi luar merupakan proses pertukaran
Sistem Pernapasan Manusia

Gbr. Alveolus

Page 8

gas (O2 dan CO2) antara atmosfer dengan paru-paru pada hewan yang hidup di darat atau pertukaran gas antara medium air dengan insang pada hewan yang hidup di air atau pertukaran gas O2 meliputi pergerakan O2 dari atmosfer ke paru-paru atau dari medium air ke insangdan difusi O2 dari paru-paru ke kapiler paru-paru atau dari insang ke kapiler insang. Pertukaran CO2 meliputi difusi CO2 dari kapiler paru-paru ke alveolus paru-paru dan pergerakkan udara dari alveolus paru-paru menuju ke atmosfer atau difusi CO2 dari kapiler insang ke medium air di sekitar insang. b. Pengangkutan gas O2 dan CO2 Pengangkutan gas ini meliputi pengangkutan O2 dari kapiler paru-paru ke seluruh sel-sel tubuh dan pengangkutan CO2 dari selsel tubuh ke kapiler paru-paru. c. Respirasi dalam Respirasi dalam atau respirasi interna merupakan reaksi oksidasi reduksi dimana O2 dikonsumsi dan CO2 diproduksi. Pada manusia, efisiensi pertukaran hawa di dalam paru-paru meningkat oleh karena adanya diafragma. Diafragma adalah sekat berotot berbentuk kubah, membagi rongga badan menjadi dua bagian ialah rongga perut (abdomen) yang mengandung jerohan (lambung , usus dan sebagainya) dan rongga dada (toraks) yang mengandung jantung dan paru-paru.
Sistem Pernapasan Manusia Page 9

Menghirup napas disebut inspirasi atau inhalasi. Sebelum inspirasi, tekanan udara di dalam paru seimbang. Dengan tekanan udara atmosfer, yang rata-rata 760 mmHg atau 1 atmosfer pada permukaan laut. Karena udara mengalir ke dalam paru-paru tekanan udara di dalam paru harus lebih rendah daripada tekanan udara atmosfer. Kondisi ini diperoleh dengan membesarnya volume paru. Tekanan gas di dalam tempat tertutup berbanding terbalik dengan besarnya volume. Bila ukuran tempat diperbesar, tekanan udara di dalamnya turun. Bila ukuran diperkecil, tekanan udara di dalamnya naik. Inilah hukum Boyle. Gerakan diafragma dalam pernapasan mengiringi gerakan tulang-tulang rusuk, tetapi tidak menggantinya. Gerakan tulang rusuk dikontrol oleh otot interkostal interna dan otot interkostal eksterna. Pada waktu inspirasi (menarik napas) otot-otot interkostal eksterna berkontraksi dan menarik tulang rusuk ke atas dan keluar. Gerakan ini memperluas volume rongga dada dan karenanya menarik udara masuk ke dalam paru-paru.

Gambar. Inspirasi dan eskpirasi

Sistem Pernapasan Manusia

Page 10

Menghembuskan napas yang disebut ekspirasi atau ekshalasi, juga diperoleh karena perbedaan tekanan, tetapi dalam hal ini perbedaan berubah sehingga tekanan dalam paru lebih besar daripada di atmosfer. Pada waktu ekspirasi (menghembus napas), otot-otot

interkostal eksterna kendur, serta sifat paru-paru yang kenyal ini, rongga dada kembali pada ukuran semula. Pada orang dewasa ketika instirahat, siklus inspirasi dan ekspirasi dalam setiap menit berjumlah 15-18 dan setiap siklus kira-kira 500 ml hawa dihisap ke dalam dan dihembuskan keluar. 3. Kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan manusia Kelainan dan gangguan sistem pernapasan pada manusia dapat terjadi karena kecelakaan (tenggelam), infeksi bakteri, virus, dan lainlain. Beberapa kelainan dan gangguan sistem pernapasan manusia antara lain sebagai berikut. a. Asfiksi Merupakan gangguan pengangkutan oksigen. Misalnya karena tenggelam sehingga alveolus terisi oleh air, keracunan

karbondioksida sehingga Hb lebih mudah mengikat CO2, keracunan asam sianida (racun pada singkong karet) yang akan menyebabkan Hb berikatan dengan asam sianida.

Sistem Pernapasan Manusia

Page 11

b. Asidosis Merupakan gangguan pengangkutan CO2, sehingga kadar CO2 di dalam darah lebih banyak yang akan menyebabkan pH darah menjadi asam. c. Pembengkakan kelenjar limfa di hidung (polip) atau tekak amandel yang atau akan
Gbr. Faringitis

menyebabkan

penyumbatan

penyempitan saluran pernapasan dan menimbulkan (adenoid). d. Peradangan dan penyakit pada saluransaluran napas, yang disebabkan kuman penyakit, antara lain: 1) Faringitis : radang pada faring karena infeksi bakteri atau virus, sehingga terasa sakit saat menelan. 2) Bronkhitis : peradangan pada selaput lendir trakea dan saluran bronkhial yang menimbulkan batuk, demam, dan sakit di dada. 3) Tuberkulosis (TBC) : infeksi karena
Gbr. TBC Gbr. Bronkhitis

kesan

wajah

bodoh

Mycobacterium
aringitis Page 12

tuberculosis.
Sistem Pernapasan Manusia

4) Pneumonia : infeksi pada paru2 yang disebabkan oleh Diplococcus

pneumonia
5) Difteri : infeksi yang disebabkan oleh Corynebaacterium diptherial. e. Gangguan atau kelainan bukan infeksi, diantaranya : 1)
Gbr. Pneumonia

Asma : sukar bernapas, bunyi mendesah, batuk-batuk dan dan sesak napas di dada.

2) Emfisema : paru-paru kehilangan elastisitasnya ditandai dengan meluasnya alveoli sehingga paru-paru menggelembung mengakibatkan sulit bernapas. 3) Amfisema : sulit bernapas karena pembengkakan paru-paru atau pembuluh darah. 4) Rinitis : radang membran mukosa pada rongga hidung yang menyebabkan hidung berlendir, biasanya terjadi karena alergi sesuatu. 5) Kanker laring, tumor ganas pada laring, biasanya terjadi pada pria diatas 50 tahun yang sewaktu mudanya sering merokok. 6) Kanker paru-paru : tumor ganas pada epitel bronkhiolus, biasanya terjadi pada perokok. dan

Sistem Pernapasan Manusia

Page 13

Rangkuman

1. Respirasi adalah proses yang menghasilkan energi dari glukosa yang terjadi di dalam sel 2. Organ penyusun sistem pernapasan yaitu rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkhus, bronkhiolus, paru-paru, dan alveolus. 3. Respirasi luar merupakan proses pertukaran gas (O2 dan CO2) antara atmosfer dengan paru-paru 4. Pengangkutan gas O2 dan CO2 meliputi pengangkutan O2 dari kapiler paru-paru ke seluruh sel-sel tubuh dan pengangkutan CO2 dari sel-sel tubuh ke kapiler paru-paru. 5. Respirasi dalam atau respirasi interna merupakan reaksi oksidasi reduksi dimana O2 dikonsumsi dan CO2 diproduksi. 6. Inspirasi merupakan proses memasukkan oksigen ke dalam paruparu 7. Ekspirasi merupakan proses mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh. 8. Kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan manusia dapat terjadi karena infeksi, misalnya faringitis, bronkhitis, tonsilitis, pneumonia, TBC dan difteri. Kelainan yang terjadi bukan karena infeksi misalnya rinitis, asma, emfisema, kanker laring dan kanker paru-paru.

Sistem Pernapasan Manusia

Page 14

Soal Latihan

1. Bila otot antartulang rusuk berkontraksi maka . A. Volume rongga dada membesar, terjadi inspirasi B. Volume rongga dada mengecil, terjadi ekspirasi C. Volume rongga dada membesar, terjadi ekspirasi D. Volume rongga dada mengecil, terjadi inspirasi 2. Seseorang yang berada dalam ruang tertutup dan penuh asap kendaraan bermotor dapat meninggal dunia, sebab . A. Asap kendaraan bermotor mengandung CO2 B. Alveolus paru-parunya terisi banyak asap C. Hb darah lebih cepat mengikat CO2 daripada O2 D. Hb darah lebih banyak mengandung CO2 daripada O2 3. Pengaruh buruk merokok terhadap lingkungan sekitarnya adalah . A. Menyebabkan kenaikan risiko terkena kanker B. Mengakibatkan obstruksi paru menahun C. Menyebabkan perubahan struktur saluran pernapasan D. Menyebabkan terjadinya perokok pasif 4. Berikut ini bagian organ pernapasan manusia : 1. Bronkhus 2. Alveolus 3. Bronkhiolus 4. Trakea
Sistem Pernapasan Manusia Page 15

5. Rongga hidung Urutan masuknya udara pernapsan yang benar adalah . A. 5-4-3-2-1 B. 5-4-3-1-2 C. 5-4-2-1-3

D. 5-4-1-3-2 5. Pernyataan yang benar untuk menunjukkan penyebab aliran udara ke paru-paru adalah . A. Melengkungnya diafragma B. Mengecilnya volume rongga dada C. Meningkatnya tekanan rongga dada D. Kontraksi otot antartulang rusuk 6. Pada penderita emfisema, organ yang mengalami kerusakan adalah . A. Trakea B. Pleura C. Laring D. Alveolus 7. Silia pada trakea berfungsi untuk . A. Menangkap debu atau kotoran yang masuk B. Menghangatkan udara yang masuk C. Membuat dan mengeluarkan lendir D. Memperkuat dinding trakea

Sistem Pernapasan Manusia

Page 16

8.

Kita dapat tersedak karena . A. Epiglotis menutup saluran makanan B. Makanan memasuki saluran napas C. Makanan memasuki rongga hidung D. Makanan berhenti di tekak

9.

Pernapasan dalam (internal) terjadi jika . A. Inspirasi dilakukan diafragma B. Inspirasi dilakukan otot antartulang rusuk C. Pertukaran gas berlangsung di paru-paru D. Pertukaran gas berlangsung di jaringan

10. Pada umumnya, pita suara yang disebut . A. Laring B. Bronkhiolus C. Nasofaring D. Trakea

terdapat di bagian saluran pernapasan

11.

Udara yang masuk ke hidung akan mengalami . A. Pengubahan susunannya B. Penambahan O2 C. Pengurangan CO2 D. Penyaringan

Sistem Pernapasan Manusia

Page 17

12. Radang membran mukosa pada rongga hidung yang menyebabkan hidung berlendir, biasanya terjadi karena alergi sesuatu disebut . A. Rinitis B. Amfisema C. Emfisema D. Pneumonia 13. Berikut ini adalah peradangan dan penyakit pada saluran-saluran napas, yang disebabkan kuman penyakit, kecuali . A. Faringitis B. Bronkhitis C. Tonsilitis D. Rinitis 14. Trakea bercabang menjadi dua batang yang disebut . A. Bronkhus B. Bronkhiolus C. Alveolus D. Faring 15. Gerakan tulang rusuk saat inspirasi maupun ekspirasi dikendalikan oleh . A. otot interkostal interna dan otot interkostal eksterna B. otot dada C. otot rusuk D. otot jantung
Sistem Pernapasan Manusia Page 18

Jawaban

1. A Volume rongga dada membesar, terjadi inspirasi Menghirup napas disebut inspirasi atau inhalasi. Sebelum inspirasi, tekanan udara di dalam paru seimbang. Dengan tekanan udara atmosfer, yang rata-rata 760 mmHg atau 1 atmosfer pada permukaan laut. Karena udara mengalir ke dalam paru-paru tekanan udara di dalam paru harus lebih rendah daripada tekanan udara atmosfer. Kondisi ini diperoleh dengan

membesarnya volume paru 2. C Hb darah lebih cepat mengikat CO2 daripada O2 Hemoglobin (Hb) yang ada dalam darah lebih cepat mengikat CO2 daripada O2 karena meningkatnya CO2 menyebabkan

afininitas Hb terhadap O2 menurun dengan cara menurunkan pH (efek bohr) dan pengikatan hemoglobin dengan CO2 membentuk senyawa karbamino. 3. D Menyebabkan terjadinya perokok pasif Perokok pasif adalah orang-orang yang ada di sekitar perokok aktif. Lebih berbahaya karena udara yang dihirup banyak mengandung CO2 4. D 5-4-1-3-2 Rongga hidung paling luar, kemudian menuju faring, trakea, bronkhus, bronkhiolus dan berakhir pada alveolus.
Sistem Pernapasan Manusia Page 19

5. D Kontraksi otot antartulang rusuk Kontraksi antartulang rusuk menyebabkan rongga dada membesar, sehingga tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan dengan lingkungan luar sehingga udara dapat masuk ke dlama paru-paru. 6. D Alveolus Emfisema merupakan alveoli yang meluas sehingga paru-paru menggelembung dan mengakibatkan sulit bernapas. 7. A Menangkap debu atau kotoran yang masuk Penyaringan dilakukan oleh rambut-rambut dan selaput lendir dengan cara melekatkan debu dan kotoran yang masuk bersama udara pada rambut hidung dan selaput lendir. 8. B Makanan memasuki saluran napas Mekanisme menelan dan bernapas diatur sebaik mungkin oleh epiglotis. Epiglotis akan menutup saluran pernapasan ketika kita sedang makan sehingga kita terhindar dari tersedak. 9. D Pertukaran gas berlangsung di jaringan Respirasi dalam atau respirasi interna merupakan reaksi oksidasi reduksi dimana O2 dikonsumsi dan CO2 diproduksi. 10. A Laring Di dalam laring terdapat pita suara yang ketegangannya dapat diatur sehingga kita dapat mengatur tinggi rendahnya suara yang dikehendaki. 11. D Penyaringan
Sistem Pernapasan Manusia Page 20

Di dalam rongga hidung, udara akan mengalami penyaringan, penghangatan dan seleksi. Penyaringan dilakukan oleh rambutrambut dan selaput lendir dengan cara melekatkan debu dan kotoran yang masuk bersama udara pada rambut hidung dan selaput lendir. Penghangatan dapat terjadi karena adanya konka yang permukaannya banyak mengandung kapiler darah sehingga mampu menghangatkan udara yang masuk. Seleksi bau atau gas dapat terjadi karena adanya saraf-saraf pembau di dalam hidung kita. 12. A Rinitis Rinitis adalah radang membran mukosa pada rongga hidung yang menyebabkan hidung berlendir, biasanya terjadi karena alergi sesuatu. 13. D rinitis Rinitis merupakan gangguan atau kelainan bukan infeksi. 14. A bronkhus Bronkhus terletak di dalam rongga dada, merupakan

percabangan dari trakea. Bronkhus becabang dua, ke kanan dan ke kiri. 15. A otot interkostal interna dan otot interkostal eksterna Gerakan diafragma dalam pernapasan mengiringi gerakan tulang-tulang rusuk, tetapi tidak menggantinya. Gerakan tulang rusuk dikontrol oleh otot interkostal interna dan otot

Sistem Pernapasan Manusia

Page 21

interkostal eksterna. Pada waktu inspirasi (menarik napas) otototot interkostal eksterna berkontraksi dan menarik tulang rusuk ke atas dan keluar.

Sistem Pernapasan Manusia

Page 22

Daftar Pustaka

Abas, Mohammad, dkk. 2002. Panduan Belajar Biologi 2B. Jakarta: Yudhistira. Kimball, John W. 1989. Biologi Edisi Kelima jilid 2. Jakarta : Erlangga. Setyaningsih, Eko. 2011. Biology Bringing Science to Your Life

SMA/MA Grade XI. Jakarta: Bumi Aksara.


Soewolo, Soedjono Basoeki & Titi Yudani. 1999. Fisiologi

Manusia. Malang: JICA.


Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan

Sistem Pernapasan Manusia

Page 23

You might also like