You are on page 1of 7

Hadits Tentang Menuntut Ilmu Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Quran Al mujadalah 11) Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah) Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Syurga (Shahih Al jami) Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim). Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu pengetahuan (agama), Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.(Bukhari) Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan Alloh sampai dia kembali (Shahih Tirmidzi) Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani) Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Quran dan yang mengajarkannya (HR bukhari ) Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud ) Siapa yang Alloh kehendaki menjadi baik maka Alloh akan memberikannya pemahaman terhadap Agama (Sahih Ibnu Majah) Duduk bersama para ulama adalah ibadah. (HR. Ad-Dailami)

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain. (Shahih Muslim No.1352) Abdullah bin Masud berkata, Nabi saw bersabda, Tidak boleh iri hati kecuali pada dua hal, yaitu seorang laki-laki yang diberi harta oleh Allah lalu harta itu dikuasakan penggunaannya dalam kebenaran, dan seorang laki-laki diberi hikmah oleh Allah di mana ia memutuskan perkara dan mengajar dengannya.(Bukhari) Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al Quran dan ahlinya, serta penguasa yang adil. (HR. Abu Dawud dan Aththusi) Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan aka dilipat gandakan sepuluh, saya tidak mengatakan ,Alif,lam,mim satu huruf , tetapi alif satu huruf , lam satu huruf , dan mim satu huruf,(HR Bukhori) Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) Hadis riwayat Abu Musa ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Perumpamaan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam mengutusku untuk menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan yang membasahi bumi. Sebagian tanah bumi tersebut ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Allah memberikan manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat meminum darinya, memberi minum dan

menggembalakan ternaknya di tempat itu. Yang lain menimpa tanah datar yang gundul yang tidak dapat menyerap air dan menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang mendalami ilmu agama Allah dan memanfaatkannya sesuai ajaran yang Allah utus kepadaku di mana dia tahu dan mau mengajarkannya. Dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang karenanya aku diutus. (Shahih Muslim No.4232) Abu Musa mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, Perumpamaan apa yang diutuskan Allah kepadaku yakni petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Dari tanah itu ada yang gembur yang dapat menerima air (dan dalam riwayat yang muallaq disebutkan bahwa di antaranya ada bagian yang dapat menerima air), lalu tumbuhlah rerumputan yang banyak. Daripadanya ada yang keras dapat menahan air dan dengannya Allah memberi kemanfaatan kepada manusia lalu mereka minum, menyiram, dan bertani. Air hujan itu mengenai kelompok lain yaitu tanah licin, tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput. Demikian itu perumpamaan orang yang pandai tentang agama Allah dan apa yang diutuskan kepadaku bermanfaat baginya. Ia pandai dan mengajar. Juga perumpamaan orang yang tidak menghiraukan hal itu, dan ia tidak mau menerima petunjuk Allah yang saya diutus dengannya. (Bukhari) Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu Dawud) Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi) Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka ketahuilah bahwa dia adalah pencuri. (HR. Ad-Dailami) Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim.

Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan. (Mutafaqalaih) Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada berkhianat dalam harta. (HR. Abu Naim) Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR. AthThabrani) Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina * Telah berkata al-Baihaqy di kitabnya al-Madkhal (hal. 242) dan di kitabnya Syuabul Iman (4/291 dan ini lafadznya), Hadits ini matannya masyhur sedangkan isnadnya dlaif. Dan telah diriwayatkan dari beberapa jalan (sanad) yang semuanya dlaif. Sesungguhnya Al-Quran dan Hadits-Hadits Nabi Muhammad SAW yang shohih banyak sekali memuat berita tentang sains dan teknologi yang pembenarannya baru dicapai oleh manusia setelah berpuluh abad lamanya. Berita-berita tentang sains dan teknologi yang ada di dalam Al-Quran dan Hadits disebutkan secara implisit, yaitu tersirat dalam berbagai penjelasan tentang aqidah dan keimanan. Yang demikian sebagai penjelasan bahwa Al-Quran dan Hadits berikut isi dan ajarannya akan selalu selaras dengan perkembangan zaman. Juga karena AlQuran dan Al-Hadits akan selalu selaras dengan akal dan IPTEK, tidak akan ada pertentangan antara keduanya selamanya. Namun demikian berbagai penemuan teknologi dan perkembangan sains dewasa ini lebih banyak dilakukan oleh dunia Barat yang notabene bangsa-bangsa yang kafir. Kenapa bisa demikian ? Tentu ada hikmahnya kenapa Alloh taala menentukan realita yang demikian. Yaitu seandainya penemuan-penemuan sains

dan teknologi selalu ditemukan oleh kaum muslimin, maka tidak ada is timewanya bagi pembenaran Al-Quran dan Hadits. Sebab bisa ada anggapan bahwa karena penelitinya muslim. ya tentu saja hasil penemuannya membenarkan isi Al-Quran dan Hadits. Tetapi ketika penemunya adalah orang-orang nonmuslim, kemudian hasil penemuannya ternyata membenarkan isi Al-Quran dan Hadits, tentu kejadian ini semakin menguatkan akan kebenaran Al-Quran dan Hadits. Orang yang dianggap oleh bangsa Barat sebagai terjenius di dunia yaitu Albert Einstein karena menemukan rumus relativitas E = m.c2 yaitu energi adalah hasil perkalian dari masa dengan kecepatan cahaya yang dikuadratkan. Dari teori ini lahirlah bom atom dan teknologi tenaga nuklir. Tentu kita tidak menyangka kalau teori relativitas Einstein ini sebenarnya telah tersirat puluhan Abad sebelum lahirnya Einstein dalam Qs. An-Nur : 35 :

Alloh adalah cahaya langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca, (dan) kaca itu seakan-akan bintang ( yang bercahaya ) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang penuh berkah, ( yaitu ) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur dan tidak pula di sebelah barat, yang minyaknya ( saja ) hampir-hampir menerangi walau- pun tidak disentuh api, cahaya di atas cahaya. Perhatikan kata cahaya di atas cahaya, bukankah mirip dengan ru-mus relativitas Einstein yaitu E=m.c2 ?! Bukankah bom atom tidak diletupkan oleh api ? Dalam kisah Isro dan Miroj juga terdapat isyarat kepada teknologi transportasi. Di mana ketika kisah ini diceritakan kepada manusia ketika itu, mayoritas manusia mentertawakan Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam dan menuduhnya sebagai orang gila. Karena perjalanan dari Mekah ke Yerussalem ketika itu bila ditem-puh dengan kendaraan unta yang tercepat sekalipun tetap membu-tuhkan waktu 2 bulan untuk perjalanan bolak-balik. Namun Nabi

shollallohu alaihi wa sallam mengaku melakukannya hanya dalam tempo kurang dari semalam. Padahal hal ini tidak mustahil bila ki-ta memperhatikan kecepatan kendaraan yang dinaiki Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam yaitu Buroq : Kemudian aku didatangi binatang yang disebut Buroq, yang lebih tinggi dari keledai namun lebih pendek dari Baghol, yang setiap langkah kakinya adalah sejauh batas pandangan mata. Aku diba wa di atasnya, kemudian kami pergi hingga kami mendatangi la- ngit dunia. ( HR. Ahmad, Al-Bukhori, Muslim dan lain-lain ) Hadits ini mengisyaratkan akan adanya teknologi transportasi de-ngan kecepatan super, baik kendaraan darat maupun udara, seperti pesawat supersonic, pesawat challenger dan lain-lainnya. Tentang atmosfer yang melingkupi bumi kita ini, di mana semakin tinggi semakin menipis, maka Al-Quran telah berbicara tentangnya sebelum dunia Barat menemukannya :

Barangsiapa yang Alloh kehendaki untuk Dia sesatkan, Dia jadikan dadanya sesak ( untuk menerima Islam ) seakan-akan dia se-dang mendaki ke langit. ( Qs. Al-Anam : 125 ) Berpuluh abad sebelum para ahli biologi menemukan rahasia proses penciptaan manusia dalam rahim ibu, Al-Quran sudah berbicara :

Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. ( Qs. Az-Zumar : 6 ) Setelah berpuluh abada kemudian barulah Dunia Barat menemu-kan bahwa jabang bayi di dalam rahim ibu mengalami tiga fase da-lam kegelapan rahim, yaitu fase pra-embrio, fase embrio dan fase janin. Sebelum berkembangnya ilmu kepurbakalaan yang ditandai dengan ditemukannya fosil-fosil hewan raksasa yang dikenal seba- gai dinosaurus, Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam jauh-jauh hari telah mengabarkan :

Alloh telah menciptakan Adam berdasarkan bentuk-Nya, tinggi-nya 60 hasta maka makhluk akan selalu berkurang ( menyusut ukurannya ) sampai hari ini. ( HR. Ahmad, Bukhori dan Muslim ) Hadits ini memberitakan bahwa manusia pada zaman Nabi Adam alaihis salam tingginya hingga 60 hasta. Sehingga wajar bila kadal-kadalnya yang dikenal sebagai dinosaurus bisa mencapai panjang belasan meter. Namun semua makhluk terus menyusut dalam ukurannya hingga berakhir penyusutan ukuran itu pada zaman ini, yaitu zaman Nabi shollallohu alaihi wa sallam. Hadits ini juga membantah teori evolusi Darwin yang sama sekali tidak ilmiah. Puluhan abad sebelum adanya teknologi televisi, Al-Quran sudah mengenalkan tentang adanya televisi, sebagaimana disebut-kan dalam kisah Ratu Balqis bersama Nabi Sulaiman : Maka tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: Sesungguhnya ia adalah istana yang mengkilap yang terbuat dari kaca. ( Qs. An-Naml : 44 ) Yaitu Ratu Balqis mengiranya sebagai kolam air yang besar karena memang tampak seperti demikian. Benda yang seperti itu pada zaman sekarang dikenal sebagai TV yang monitarnya adalah kaca.

You might also like