You are on page 1of 23

Setiap benda yang bergerak membentuk lintasan lingkaran harus tetap diberikan gaya agar benda tersebut terus

berputar. Anda dapat membuktikannya dengan mengikat sebuah benda (sebaiknya

berbentuk bulat atau segiempat) pada salah satu ujung tali. Setelah itu putarlah tali tersebut, sehingga
benda tersebut ikut berputar. Jika anda menghentikan putaran, maka benda tersebut perlahan-lahan berhenti. Hal dikarenakan tidak ada gaya yang diberikan. Agar benda tetap berputar maka harus diberikan gaya secara terus menerus, yang dalam hal ini adalah tangan anda yang memutar tali.

Besarnya gaya tersebut, dapat dihitung dengan Hukum II Newton untuk komponen radial :

ar adalah percepatan sentripetal (percepatan radial) yang arahnya menuju pusat lingkaran. Persamaan di
atas menunjukan hubungan antara gaya dan percepatan sentripetal. Karena gaya memiliki hubungan dengan percepatan sentripetal, maka arah gaya total yang diberikan harus menuju ke pusat lingkaran. Jika tidak ada gaya total yang diberikan (yang arahnya menuju pusat lingkaran) maka benda tersebut akan bergerak lurus alias bergerak keluar dari lingkaran. Anda dapat membuktikannya dengan melepaskan tali dari tangan anda. Untuk menarik sebuah benda dari jalur normal-nya, diperlukan gaya total ke samping. Karena arah percepatan sentripetal selalu menuju pusat lingkaran, maka gaya total ke samping tersebut harus selalu diarahkan menuju pusat lingkaran. Gaya ini disebut gaya

sentripetal (sentripetal = menuju ke pusat). Gaya sentripetal bukan jenis gaya baru, tetapi
merupakan gaya total yang arahnya menuju pusat lingkaran. Gaya sentripetal harus diberikan oleh benda lain. misalnya, ketika kita memutar bola yang terikat pada salah satu ujung tali, kita menarik tali tersebut dan tali memberikan gaya pada bola sehingga bola berputar. Percepatan sentripetal (arad) dapat dinyatakan dalam periode T (waktu yang dibutuhkan untuk melakukan

putaran).

Sekarang mari kita tinjau gaya sentripetal pada beberapa jenis Gerak Melingkar Beraturan : BENDA YANG BERPUTAR HORISONTAL Misalnya kita tinjau sebuah benda yang diputar menggunakan tali pada bidang horisontal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah :

Amati bahwa pada benda tersebut bekerja gaya berat (mg) yang arahnya ke bawah dan gaya tegangan tali (FT) yang bekerja horisontal. Tegangan tali timbul karena kita memberikan gaya tarik pada tali ketika memutar benda (ingat kembali penjelasan di atas). Gaya tegangan tali ini berfungsi untuk memberikan percepatan sentripetal. Berpedoman pada koordinat bidang xy, kita tetapkan komponen horisontal sebagai sumbu x. Dengan demikian, berdasarkan hukum II Newton, kita dapat menurunkan persamaan gaya sentripetal untuk benda yang berputar horisontal :

BENDA YANG BERPUTAR VERTIKAL

Misalnya kita tinjau sebuah benda yang diputar menggunakan tali pada bidang vertikal, sebagaimana tampak pada gambar di bawah :

Ketika benda berada di titik A, pada benda bekerja gaya berat (mg) dan gaya tegangan tali (FTA) yang arahnya ke bawah (menuju pusat lingkaran). Kedua gaya ini memberikan percepatan sentripetal pada benda. Ketika benda berada pada titik A, pada benda bekerja gaya berat yang arahnya ke bawah dan gaya tegangan tali (FTA) yang arahnya ke atas (menuju pusat lingkaran). Menggunakan hukum II Newton, kita dapat menurunkan persamaan gaya sentripetal untuk benda yang berputar vertikal. Terlebih dahulu kita tetapkan arah menuju ke pusat sebagai arah positif.

Gaya Sentripetal di titik A


Terlebih dahulu kita tinjau komponen gaya yang bekerja ketika benda berada di titik A. Ketika berada pada titik A, hubungan antara gaya sentripetal, gaya berat, massa benda, jari-jari dan percepatan sentripetal dinyatakan dengan persamaan di bawah ini :

Keterangan : FTA = gaya tegangan tali di titik A, Fs = gaya sentripetal, a s = percepatan sentripetal, vA = kecepatan gerak benda di titik A, r = jari-jari lingkaran (panjang tali) Berdasarkan persamaan 1 di atas, tampak bahwa ketika benda berada di titik A (puncak lintasan),benda masih bisa berputar walaupun tidak ada gaya tegangan tali yang bekerja pada benda tersebut. Untuk membuktikan hal ini, mari kita obok-obok persamaan di atas : Jika FTA = 0, maka persamaan di atas akan menjadi :

Jadi ketika berada di titik A, benda tersebut masih bisa berputar dengan kecepatan linear vA, meskipun tidak ada gaya tegangan tali (Gaya tegangan tali pada kasus ini = gaya sentripetal). Besar kecepatan dinyatakan pada persamaan 2. Karena percepatan gravitasi (g) tetap maka besar kecepatan linear bergantung pada jari-jari lingkaran / panjang tali ). Semakin panjang tali (semakin besar jari-jari

lingkaran), semakin besar laju linear benda. Gaya Sentripetal di titik A


Sekarang kita tinjau gaya sentripetal apabila benda berada di titik A. Ketika benda berada di titik A, pada benda bekerja gaya berat (mg) yang arahnya ke bawah dan gaya tegangan tali (FTA) yang arahnya ke atas. Menggunakan hukum II Newton, mari kita turunkan persamaan yang menyatakan hubungan antara gaya sentripetal, gaya berat, massa benda, jari-jari dan percepatan sentripetal :

Berdasarkan persamaan, tampak bahwa ketika berada di titik A, besar gaya sentripetal (dalam kasus ini

gaya sentripetal = gaya tegangan tali) lebih besar dibandingkan dengan ketika benda berada di titik A.
Dengan demikian, ketika benda berada di titik A kita harus memberikan gaya putar yang lebih besar untuk mengimbangi gaya berat benda. Anda dapat melakukan percobaan untuk membuktikan hal ini. Ikatlah sebuah benda pada salah satu ujung tali dan putar benda tersebut secara vertikal. Ketika benda berada di lembah lintasan (A), anda akan merasakan efek tarikan gaya berat yang lebih besar dibandingkan ketika benda berada di puncak lintasan (A). Agar benda tetap berputar, gaya yang anda berikan harus lebih besar untuk mengimbangi gaya berat benda yang arahnya ke bawah.

Salah satu contoh gerak melingkar vertikal yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah wahana putar. Pada dasarnya, komponen gaya sentripetal yang bekerja pada wahana putar sama dengan penjelasan gurumuda di atas. Bedanya, gaya sentripetal pada penjelasan di atas adalah gaya tegangan tali. KENDARAAN YANG MELEWATI TIKUNGAN Salah satu penerapan fisika dalam kehidupan kita, berkaitan dengan percepatan sentripetal adalah ketika kendaraan melewati tikungan. Pada kesempatan ini kita akan meninjau gaya sentripetal yang menyebabkan kendaraan dapat melewati tikungan. Pembahasan ini lebih berkaitan dengan gerakan mobil, atau kendaraan sejenis lainnya (truk, bus dkk). Kita tidak meninjau sepeda motor karena analisisnya sangat kompleks (mengapa kompleks alias ribet ? ayo berpikirlah. Sering nonton GP khan

?). Tikungan rata


Terlebih dahulu kita bahas tikungan yang permukaan jalannya rata. Ketika melewati tikungan yang rata, setiap mobil memiliki gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat lintasan lingkaran (amati gambar di

bawah). Gaya sentripetal tersebut bersumber dari gaya gesekan antara ban dengan permukaan jalan. Gesekan yang terjadi adalah gesekan statis selama ban tidak selip. Mengapa tidak gesekan kinetis ? anggap saja ini pr dari gurumuda untuk anda. Gunakan pengetahuan anda tentang gaya gesekan untuk menyelesaikan pr dari gurumuda ini oke, kembali ke laptop, eh tikungan.

Cermati gambar di atas. maaf gambarnya kurang sempurna (gambar kanan). Maksud yang ingin disampaikan gambar kanan adalah bahwa pada mobil tersebut, selain bekerja gaya sentripetal, bekerja juga gaya berat yang arahnya tegak lurus ke bawah dan gaya normal yang arahnya tegak lurus ke atas. Ketika mobil melewati tikungan dengan kecepatan (v), jalan memberikan gaya ke dalam (gesekan terhadap ban) dan membuat mobil tersebut bergerak melingkar. Arah gaya gesekan (Fges) menuju pusat lingkaran, seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas. gaya gesekan inilah yang berperan sebagai gaya sentripetal. Sebenarnya penjelasan ini dapat anda pahami dengan mudah. Bayangkanlah, apa yang terjadi ketika anda mengendarai mobil pada tikungan yang sangat licin (anggap saja sedang hujan dan

permukaan luar roda mobil anda sudah gundul) ? bisa ditebak, anda akan digiring ambulans menuju
rumah sakit mengapa ? ketika tidak ada gaya gesekan statis, ban mobil anda akan selip dan keluar dari lintasan lingkaran dengan kata lain, pada mobil anda tidak bekerja gaya sentripetal. Jadi berhati-hatilah ketika melewati tikungan, apalagi tikungan tajam

Sekarang mari kita turunkan persamaan yang menyatakan hubungan antara gaya sentripetal(dalam

kasus ini gaya sentripetal adalah gaya gesekan) dengan percepatan, jari-jari lintasan lingkaran dan
massa benda Berdasarkan hukum II Newton, gaya total yang bekerja pada mobil ketika melewati tikungan adalah :

FR = Gaya radial alias gaya sentripetal, dan aR = gaya radial alias gaya sentripetal. Radial = sentripetal. Pada kasus ini, gaya sentripetal = gaya gesekan. Besar gaya gesekan dapat dihitung dengan persamaan :

GAYA SENTRIFUGAL ? Ketika kita memutar bola, kita merasa bahwa seolah-olah ada gaya yang menarik tangan kita keluar. Hal ini seringkali diartikan secara keliru, bahwa ada gaya yang bekerja menjahui pusat. Kesalahpahaman yang terjadi menggambarkan bahwa benda yang bergerak melingkar mempunyai gaya ke luar yang bekerja padanya, yang disebut gaya sentrifugal (menjahui pusat). Kenyataan yang terjadi bukan seperti itu. Untuk mempertahankan gerak bola, tangan kita menarik tali ke dalam, yang memberikan gaya pada bola untuk bergerak melingkar karena ada gaya ke dalam alias menuju pusat lingkaran. Bola memberikan gaya yang sama tetapi berlawanan arah (ingat hukum III Newton : ada aksi maka ada

reaksi, dan besarnya gaya aksi dan reaksi sama tetapi berlawanan arah). Hal ini yang kita rasakan seperti
ada tarikan ke luar, tetapi itu bukan gaya sentrifugal, tetapi gaya reaksi yang diberikan oleh bola yang arahnya keluar melawan gaya aksi yang kita berikan kepada bola. Dengan demikian, tidak ada gaya

sentrifugal yang bekerja pada bola.

Untuk membuktikan bahwa tidak ada gaya sentrifugal, bayangkanlah apa yang terjadi ketika kita melepaskan tali. Anda juga dapat membuktikan dengan melakukan percobaan di atas (memutar tali yang

salah satu ujungnya diikatkan bola)


Jika ada gaya sentrifugal, maka bola akan terlempar ke luar, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Tetapi kenyataannya tidak demikian; bola melayang secara tangensial atau ketika tali dilepaskan, arah gerak bola sesuai dengan arah kecepatan linearnya. Hal ini disebabkan karena ketika kita melepaskan tali, tidak ada lagi gaya ke dalam yang bekerja pada bola.

Jika ada gaya sentrifugal maka ketika tali dilepaskan, bola akan melayang seperti pada gambar a. kenyataan yang terjadi, ketika tali dilepaskan bola melayang seperti gambar b.

Note : Gaya sentrifugal merupakan gaya fiksi dan dianggap ada. Tergantung kerangka acuan pengamatan kita. Kalau kita mengamati dari kerangkan acuan inersial (seperti putaran tali di atas), yang bekerja hanya gaya sentripetal saja. Tetapi jika kita mengamati dari kerangka acuan tak inersial (misalnya kita berada di dalam mobil posisi kita dan mobil tidak berubah), maka yang bekerja hanya gaya sentrifugal saja

Setiap hari kita berjalan melewati pintu,biasanya pegangan pintu diletakkan dipinggir jauh dari engsel pintu,mengapa tidak kita modif saja letaknya didekat engsel biar beda dari pintu-pintu lain?.. yah..ternyata hal tersebut justru membuat kita susah untuk membuka atau menutupnya.Knapa?karena torsinya kecil karena lengan torsi pendek yaitu jarak engsel dengan pegangan pintu.

Torsi yang biasanya dalam fisika disimbolkan dengan() hasil dari perkalian silang antara gaya(F) dengan lengan (d) yaitu jarak titik gaya dengan pusat torsi, satuan torsi dalam SI yaitu Nm tetapi tidak sama dengan joule, mengapa? Karena torsi itu vector hasil dari perkalian silang antara gaya dengan lengan torsi, berbeda dengan joule yang merupakan besaran scalar meskipun secara dimensi sama.

Torsi menyebabkan benda berputar atau berotasi, misalnya ketika kita membuka tutup botol, kita memberikan torsi dan tutup botol berputar. Untuk melepas atau memasang sekrup kita biasanya menggunakan suatu alat yaitu obeng yang prinsipnya berdasarkan torsi juga. Mengapa kita sulit mencabut paku dikayu tanpa palu?kita memegang ujung tangkai palu dan mem berikan gaya sehingga torsi yang terjadi mampu melawan gaya gesek antara paku dan kayu sehingga paku mudah dilepaskan.

Pernahkah anda melihat orang melepas atau memasang ban mobil, kemudian orang tersebut kesulitan dan akhirnya menambah pangjang tuas alatnya dengan pipa, untuk apa? Ya jelas untuk memperbesar torsi yang dihasilkan. Ban mobil itupun bergerak menggunakan torsi, ketika jalan licin gaya gesek antara ban dengan jalan berkurang sehingga torsinya kecil akibatnya mobil susah berjalan. Didalam mesin mobil itu sendiri ada piston-piston penghasil torsi yang pada akhirnya dapat memutar ban sehingga mobil dapat bergerak. Itu semua merupakan contoh kecil penerapan dari torsi dalam kehidupan sehari hari dan sebagian kecil dari peran penting manfaat ilmu fisika didalam kehidupan.
http://muhyasinybic.community.undip.ac.id/2010/09/22/peran-torsi-fisika-dalam-kehidupan/

Ban Sepeda Motor


Posted on Januari 18, 2011. Filed under: Motor |

1. BEBERAPA ISTILAH DALAM STRUKTUR BAN

1.1 Tread adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat merusak ban. Tread merupakan bagian ban yang menggunakan bahan karet paling banyak. Ketebalannya sekitar 6 mm. Bahan karet untuk tread merupakan kombinasi antara karet alam dan sintesis. Natural Rubber memberikan daya lengket ke aspal, sedang Synthesis Rubber berguna menambah daya tahan ban karena gesekan. Tread dibuat banyak pola (kembangan) yang disebut Pattern. 1.2 Breaker dan Belt adalah bagian lapisan benang (pada ban biasa terdiri dari 4 lapis) yang diletakkan diantara tread dan Casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Casing. 1.3 Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban. 1.4 Sidewall adalah sisi samping kiri dan kanan ban.Berfungsi sebagai penopang / dinding ban. 1.5 Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan berfungsi seperti angkur yang melekat pada Pelek (velg). 1.6 Rimline adalah garis yang menandakan posisi bibir pelek. Dapat juga dipakai sebagai pedoman lurusnya ban mendekap pelek. 2. SIMBOL / KODE BAN Selain terdapat Merk dan Type Ban, kalau kita perhatikan disekujur permukaan ban tertera banyak symbol / kode. Mungkin diantara kita masih ada yang bingung dengan banyaknya simbol / kode yang ada pada ban. Apa sih maksudnya?

Berikut ini akan dibahas beberapa simbol yang paling sering ada pada permukaan ban. a) Ukuran Ban

Biasanya akan ditandai dengan kode dengan angka-angka seperti 3.00-18 atau 70/90-17 dll. Lantas, apa bedanya ukuran ini? Agar tidak salah kaprah, ingat dulu teori dasarnya. Misal 70/90-17. Maka angka pertama 70, menunjukkan lebar ban dalam satuan milimeter, dan 90 persentase rasionya (persentase lebar ban dari tingginya). Sedang angka ketiga, 17, artinya diameter pelek dalam satuan inci. Jadi, ban 70/90-17 punya makna; lebar tapak ban 70 mm, dengan tinggi 90% x 70 mm = 63 mm. Dan diameter ban 17 inci.

Contoh lain, 3,00-18 inci. Orang awam biasa menyebutnya tiga ratus delapan belas. Angka 3.00 menunjukkan lebar ban 3 inci, sedang 18 berarti diameter pelek, juga dalam satuan inci. Lalu berapa tinggi ban ukuran 3.00-18? Sebenarnya, cara membacanya sama. Angka pertama itu lebar, kedua rasionya dan ketiga diameter. Tapi kalau angka ke dua tidak ada, dianggap rasionya 100%. Jadi ban belakang GL-Pro tebalnya 100% x 3 = 3 inci. Ada pertanyaan menarik: Samakah ban ukuran 70/90-17 dengan 2.50-17? Yang ini menghitungnya gampang. Ingat saja, 1 inci = 2,54 cm atau 25,4 mm. Berarti lebar tapak dan tinggi ban, 2,5 x 25,4 mm = 63,4 mm. Artinya, ban 70/90-17 lebih lebar dan lebih tipis dikit (0,4 mm) dari ban 2.50-17. b) Batas TWI Thread Wear Indication (TWI) alias indikator batas pemakaian. Pada ban ditandai segitiga. Kode ini menunjukkan batas paling minim alur ban. Batas ketebalan alur ban yang ditunjukkan segitiga berupa tonjolan yang ada di dasar ban. Jika ketebalan pola ban sama dengan tonjolan tersebut, berarti ban mesti diganti. c) Usia Produksi Di tunjukkan empat angka yang terdapat di sisi ban. Misalnya, 2103 Angka tersebut menyiratkan periode produksi ban. Dua angka pertama menunjukan minggu, dua angka terakhir berarti tahun pembuatan. Jadi kalau dibaca, kode di atas berarti, ban diproduksi pada minggu ke-21 tahun 2003. Kode angka ini penting, mengingat semakin lama ban tersimpan, semakin rentan terhadap kerusakan akibat kekerasan kompon ban. d) Simbol Kecepatan Simbol kecepatan adalah simbol (huruf alfabet) yang menunjukan batas maksimum kecepatan sebuah ban yang dipacu dengan membawa beban yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam standar, selama 1 (satu) jam terus menerus. SIMBOL KECEPATAN KECEPATAN(KM/JAM) SIMBOL KECEPATAN KECEPATAN(KM/JAM) A1 5 K 110 A2 10 L 120 A3 15 M 130 A4 20 N 140 A5 25 P 150 A6 30 Q 160 A7 35 R 170 A8 40 S 180 B 50 T 190 C 60 U 200

D 65 H 210 E 70 V 240 F 80 W 270 G 90 Y 300 J 100 Z DI ATAS 240 Ambil contoh ban DURO tercantum 90 / 80 -17 46P. Huruf terakhir itulah yang menerangkan indeks kecepatan maksimalnya. Pada tabel huruf P artinya ban sanggup digeber hingga kecepatan 150 km/jam. Kode ini masih layak dipakai pada Motor ane Satria FU 150 CBU. Beda lagi jika buat kebutuhan balap. Hurufnya lebih tinggi lagi. Misalnya Bridgestone Battlax tertulis S sanggup melayani kecepatan 180 km/jam. e) Arah Perputaran Ban

Ditandai dengan kode berupa anak panah. Tanda ini digunakan sebagai patokan posisi pemasangan ban yang benar. Arah berputarnya roda harus searah dengan tanda anak panah tersebut. Karena jika posisi pemasangannya terbalik maka Pattern ban (pola kembangan ban) tidak berfungsi dengan baik. f) Simbol Ban Depan atau Belakang Pada ban merk tertentu, biasanya akan ada simbol tambahan (huruf alphabet) yang membedakan antara ban untuk roda depan dengan ban untuk roda belakang. Biasanya digunakan simbol F atau R. Simbol F kepanjangan dari Front yang berarti ban tersebut special didesain untuk ban depan. Sedangkan R kepanjangan dari Rear yang berarti ban tersebut special didesain untuk ban belakang. Pembedaan ini biasanya dikarenakan adanya perbedaan fungsi antara ban depan dengan ban belakang. Ban depan lebih berfungsi sebagai Steering atau penentu arah gerak. Sedang ban belakang sebagai penerus perpindahan daya ke gerak, jadi traksi sangat dibutuhkan. Makanya pattern didesain lebih bisa menggigit. Selain itu, biasanya berat dan jenis kembangan ban depan dan belakang biasanya akan sedikit berbeda.

g) Petunjuk Beban Maksimum Biasanya pada ban juga terdapat petunjuk yang menerangkan beban maksimum yang dapat ditahan oleh ban tersebut. Seperti MAX. LOAD 375 LBS AT 32 P.S.I. COLD yang artinya ban tersebut mampu menahan berat maksimal sampai 375 Lbs atau sekitar 170 Kg ( 1 Lbs = + 450 gr ) pada tekanan angin 32 psi dengan kondisi ban dingin (tidak dipakai). h) Simbol Simbol Lain Selain symbol symbol yang diatas, masih ada juga beberapa simbol, seperti : - Tulisan Tubeless atau Tube Type. Untuk ban dengan tulisan Tube Type, sangat dianjurkan penggunaan ban dalam. Meskipun sekarang banyak yang menawarkan ban tipe ini bisa dirubah menjadi type Tubeless. Hal ini dikarenakan susunan bahan pembuat ban Tubeless dan ban Tube Type berbeda. - Garis berwarna pada Kembangan Ban. Warna garis ini bisa berbeda pada tiap pabrikan, bisa Merah, Biru, Hijau, Kuning, Putih. Menandakan ban tersebut masih baru atau belum dipakai. 3. KOMBINASI PELEK DAN BAN IDEAL Gara-gara pengen dibilang gaul, pemakai motor harian ikut-ikutan mengganti ban ukuran kurus ala drag atau gendut ala road race tanpa memperhatikan ukuran peleknya. Ingat, buat aplikasi sehari-hari nggak boleh sembarangan karena pada pemakaian sehari-hari jalanan yang dilewati bervariasi ( berlubang, becek, berlumpur, tanjakan, tikungan, berpasir, hujan, dll.) ga seperti track road race yang aspalnya mulus atau track lurus drag race yang cuma 402 meter. Kombinasi ban dan pelek tak sesuai berakibat ban meninggi atau melebar dari ukuran standar. Bila tapak ban terlalu besar ketimbang tapak pelek, ban cenderung meninggi dan jadi lancip. Sehingga rawan melejit dari jepitan pinggir pelek yang kelewat sempit. Biasanya terjadi bila memaksa pakai ban ukuran besar tanpa diikuti ganti pelek lebar. Jika tapak ban lebih kecil daripada tapak pelek, ban akan melebar dan jadi kotak. Akibatnya bibir ban ditarik paksa melewati batas agar menempel ke pinggir pelek. Belum lagi suspensi motor terasa lebih keras karena fungsi ban meredam beban menurun. Contohnya, aplikasi ban drag di motor harian. Ban lancip atau kotak sama ruginya. Jika lancip, saat jalan tegak, gigitan karet bundar ke aspal gak maksimal. Bahayanya di jalan gak rata, motor oleng. Saat menikung pun ban lancip tidak lantas lebih baik. Sebab, tapak sampingnya yang besar bisa menipu kita. Rasanya ban masih menapak. Padahal, motor udah terlalu rebah. Kalo ndak disadari, tau-tau ngegelosor. Ban kotak pun tak kurang ruginya. Kalau saat jalan tegak sih enak bener. Tapi, Giliran mau nikung, permukaan ban yang menempel di aspal minim. Jika maksa rebah, pasti langsung mencium tanah.

Sebaiknya naik turun lebar tapak ban jangan melebihi 1 tingkat. Misalkan pelek depan 1,6017 inci dengan ban standarnya 70/90-17 dapat diganti dengan ukuran ban 80/90-17 atau pelek belakang 1,85x17inci dengan ban standarnya 80/90-17 dapat diganti dengan ban 90/90-17. 4. KEMBANGAN / PATTERN BAN Perhatikan baik-baik ban motor sekarang. Masing-masing tampil dengan pola kembangan alias pattern beragam. Umumnya desain kembangan bergaya semi balap. Jelas itu bukan sekadar pemanis, pola kembangan memiliki beberapa fungsi. Pertama, Aqua Planning Phenomenon (APP) alias fenomena ban mengapung. Sehingga, kembangan berguna untuk jalur membelah air. Kedua, melepas panas.Terakhir, sebagai fashion. Nah, APP itu dipengaruhi oleh pola kembangan. Setiap pabrikan ban mendesain kembangan yang berbeda, sesuai kebutuhan kendaraan. Misalnya, untuk jalan basah, kering, bergelombang dan kecepatan tinggi. Penentuan jenis pattern pada kendaraan, didasari riset masing-masing pabrikan. Hal yang mendasari antara lain bobot, desain dan power, juga karakter kendaraan. Beberapa produsen berbeda di soal penamaan pola kembangan. Pabrikan Ban Federal membagi dua. Pertama, jenis konvensional atau campuran alias ngeblok. Kedua, jenis sporty yang ulir kembangnya lebih halus menyerupai ban balap road race. Karet bundar standar lebih bernuansa campuran. Pola ini untuk segala medan. Bisa kering, licin, bergelombang, dan kecepatan tinggi. Sedang Pabrikan Ban IRC membagi dengan slick (kering) dan wet (basah). Pola kering ditandai dengan kembangan garis lurus tidak terlalu banyak. Sedangkan basah dengan pola kembangan lebih rapat. Gimana jika ingin ganti ban baru? Idealnya ikuti pattern orsinal pabrik. Tapi kalau mau beda, perhatikan jalan yang dilaluinya. Lebih dominan becek, pilih kembangan campuran. Seandainya jalan yang dilewati mulus, lebih enak pakai pattern sporty. 5. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT GANTI BAN - Jangan gengsi membawa ban ketukang tambal ban langganan meski jauh lokasinya. Karena jika kita asal pilih tukang tambal ban terdekat yang kita belum kenal, biasanya tukang tambal ban tidak hati-hati mengerjakannya. Akibatnya, bisa lecet bibir pelek kena alat congkelnya. Pilih tukang tambal ban yang mempunyai alat pelindung bibir pelek.

- Air sabun dapat digunakan sebagai alat bantu memasukkan ban ke pelek dan membantu gerakan mengembangnya ban pada saat diisi angin, sehingga ban mendekap rata dan sempurna pada bibir pelek. - Tekanan Angin. Isi angin sesuai anjuran pabrikan. Untuk motor ane Satria FU 150 CBU tertera pada swing arm sebelah kiri, dekat rantai. Yaitu sekitar 32 psi untuk ban depan dan 36 psi untuk ban belakang. Pada saat musim hujan, tekanan ini dapat diturunkan sekitar 5 psi tujuannya agar cengkeraman ban ke aspal lebih maksimal. Tetapi apabila ban agak kempis terus dipakai di jalanan kering, konsekuensinya bensin agak boros. Apalagi kalau dipakai berboncengan efeknya cukup terasa. Paling enak sih tekanan normal saja. tekanan ban depan 28 30 psi lalu belakangnya 32-34 psi. - Saat musim hujan disarankan memilih ban dengan kompon lembut. Karena karet yang soft memiliki daya cengkeram lebih maksimal. So, pas banget buat melibas jalanan basah. Tetapi konsekuensinya usia pakai tipe soft compound lebih pendek alias cepat habis. Kebalikan bila pilih kompon keras. Usia pakainya lama namun saat hujan terasa licin. Ingat! Keras di sini maksudnya bukan karena usia pakai lo. - Jangan langsung tancap gas setelah kelar mengganti ban. Tekan beberapa kali rem agar tekanan minyak rem kembali normal. Karena biasanya ketika pasang kembali piringan ke kaliper, pelat kampas rem kena cungkil obeng untuk memudahkan pemasangan kembali piringan di kaliper. Ini berakibat tekanan minyak rem melemah saat kampas kena congkel. Semoga bermanfaat deh buat yang lagi mau beli ban baru Ketika Ban Motor Telah Gundul Sepertinya bulan ini ban motor ane sudah harus diganti baik depan maupun belakang, karena kedua-duanya sudah gundul. Nah, pasti diantara agan-agan kaskuser ada jg yang mangalami hal yang sama. Nah, sambil siap-siap ganti ban, baiknya kita berbagi info seputar ban gundul, tentang bagaimana ia menjadi gundul, bahaya ban gundul, dan cara merawat ban agar tidak cepat gundul. Ban Motorku ane kok bisa Gundul, kenapa ? Spoiler for ini jawabannya:

Menurut Ilmu Fisika, karena ban kendaraan yang kita miliki bergesekan dengan permukaan jalan (yang bahannya keras) maka akan muncul energi panas. Munculnya panas karena gesekan inisekecil apapun itumaka akan mengakibatkan keausan pada benda yang bergesekan. Pada kasus ini ban akan terkikis oleh permukaan jalan, karena bahannya lebih lunak. Kalau ban ane lebih cepat Gundul dari biasanya, kenapa ? Spoiler for ini jawabannya:

Tekanan Angin Kurang Tekanan angin yang tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan bisa menyebabkan ban cepat botak. Pada kondisi ban kurang angin, permukaan ban yang menapak ke aspal lebih besar, suhu ban tinggi( lebih mudah terkikis), defleksi besar, serta gesekan yang terlalu besar juga menyebabkan ban cepat aus, buka Adang Apandi, Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban GT Radial dan IRC. Selain menyebabkan ban cepat botak, berkendara dengan ban kempis pasti akan terasa lebih berat. Efeknya bukan hanya mempersulit handling tapi juga membuat boros bahan bakar. Jadi perhatikan rekomendasi tekanan angin sesuai ketentuan dan pabrikan motor masing-masing. Beban Berlebihan Beban berlebih juga menyebabkan ban cepat botak. Tekanan ke aspal yang melebihi spesifikasi ban membuat gesekan antara ban dengan telapaknya semakin besar dan membuatnya cepat aus. Padahal cara mengetahui bobot maksimum yang bisa diterima ban tinggal dilihat pada kode load index di dinding ban. Setelah ukuran ban ada kode speed index dan load index. Load index dituliskan menggunakan kode huruf, jelas Adang. Berkendara Ugal-ugalan Meski tak terlalu signifikan tapi berkendara ugal-ugalan juga ternyata bisa memperpendek umur ban. Terlalu sering buka tutup gas mendadak serta melakukan pengereman ekstreem juga bisa membuat ban cepat botak. Ini disebabkan saat akselerasi mendadak dan pengereman keras, ban akan menerima beban lebih berat dan gesekan yang dihasilkan antara ban dan aspal juga makin besar, ungkap Syarifudin, kepala bengkel AHASS Clara Motor. Material Kompon Ban Kita mengenal karet lapisan paling luar yang mengelimuti telapak ban dengan sebutan kompon. Ban yang memiliki kompon tipe lunak tentunya akan cepat habis ketimbang ban dengan kompon keras. Umumnya kompon lunak mampu memberikan grip ke aspal yang lebih baik. Jadi jangan heran bila ban balap IRC Razzo 221, bila dipakai harian akan cepat habis karena spesifikasinya memang berkompon lunak, jelas Adang Apandi. [sumber : http://sanjaya.gramedia-majalah.com/...hp?ar_id=10735 Posisi Roda yang Tidak Selaras Arah roda tidak selaras secara vertikal sehingga roda agak miring dan tidak berputar mulus. Ini dapat menyebabkan ban tergerus lebih cepat.

Ban Terkena Minyak atau Oli Karet mempunyai segenap musuh, salah satunya adalah minyak fosil. Ban yang kerap terkena minyak atau oli, akan mudah melar dan kekuatan ban menurun sehingga cepat gundul. Sering Melakukan Perjalan Jauh Tentu saja, hal ini sangat berpengaruh. Motor yang jarang melakukan perjalanan jauh, maka bannya akan lebih awet dibandingkan motor yang superaktif menjelajah. Mengapa Ban Belakang Lebih Cepat Gundul Dibanding Ban Depan ? Spoiler for ini jawabannya:

Ban belakang adalah ban aktif. Karena digerakkan oleh mesin, maka bebannya lebih berat, dimana dia yg harus pertama kali bergesekan dengan aspal ketika anda memasukkan gigi satu (yg berfungsi melawan gaya gesek antara ban dan aspal), sedangkan ban depan bersifat pasif. Selain itu, setiap kali anda berbelok, ban yg digerakkan mesin akan terkikis sedikit lebih banyak dari ban depan. Kalau ban yg tidak digerakkan oleh mesin hanya bersifat pasif, jadi bebannya terhadap gaya gesek lebih ringan. Selain itu, ban belakang turut menanggung beban penumpang, beban rantai dan pergerakan roda, dan menanggung rem belakang yang kebanyakan sering bergesekan dgn permukaan jalan. Sumber : http://tanyasaja.detik..com/pertanya...an-mobil-motor Batas Keausan Ban Spoiler for aturannya: Konstruksi Ban Motor Gampang itu mah, kalau bunga-bunga2/alias kembangnya udah hilang....berarti itu ban sudah gundul. Info Tambahan : Mengamati Batas Keausan Ban Menipisnya telapak ban mempunyai resiko yang tinggi, selain menyalahi pemakaian prosedur ban resiko pecah di jalan bisa mengakibatkan kecelakaan. Hal itu karena pemilik mobil kurang memperhatikan batas ketebalan telapak ban. Oleh pabrik pembuatnya sebelum ban keausan setiap ban yang diproduksi diberi tanda khusus. Bagaimana mengetahui batas keausan ban ? Simak berikut ini : Tanda batas keausan ban bisa disimak pada sisi atau dinding ban berbentuk panah atau segitiga. Lebih dikenal dengan tread wear indicator (TWI). Pada sekeliling dinding ban tercantum 6 tanda tersebut yang menunjukkan batas keausan ban. Menurut Asosiasi Perusahaan Ban, batas minimal ketinggian telapak ban adalah 1.6 mm diukur berdasarkan kondisi permukaan ketebalan telapak yang rata dengan tanda TWI. Jika melewati batas tersebut ban sebaiknya diganti.

Simbol keausan ban yang lainnya berbentuk benjolan yang terletak di dalam alur posisinya sejajar dan segaris dengan patokan tanda TWI. Simbol ini dimaksudkan sebagai tanda peringatan keausan ban yang diukur dari dasar telapak ban. Hal yang membahayakan bila sudah tampak lapisan serat benang atau baja. Hal ini bisa berisiko ban pecah ditengah jalan. Setidaknya ban diganti dalam jangka waktu setiap 60.000 km tergantung dari jam terbang kendaraan. Pada kondisi normal usia pemakaian ban rata-rata 2-3 tahun. Biasakan memperhatikan tekanan angin ban karena porsi isi angin yang benar akan meratakan keausan ban. Tekanan ban yang kurang mengakibatkan pengikisan pada kedua sisi ban atau volume angin yang berlebihan menyebabkan pergesekan besar pada bagian tengah telapak ban.http://www.oto.co.id/ Bahaya Ban Gundul Spoiler for penasaran ?: Quote:

Cuma satu, Yakni Ban akan mudah Slip yang bisa mengakibatkan kecelakaan, apalagi ketika musim hujan. Beberapa Tips Merawat Ban Motor Spoiler for Tips:

Pertama, kontrol tekanan angin ban, sekali dalam tiga hari. Jika tekanan angin tidak sesuai rekomendasi bisa mempengaruhi kestabilan gerak motor. Kedua, periksalah keseimbangan posisi roda ban (velg) agar tidak miring. Ketiga, hindari parkir motor yang tidak beratap, yang bisa membuat motor terkena sinar matahari langsung. Sebab, sinar matahari yang panas akan mempengaruhi material dasar ban yaitu mempercepat kekerasan ban sehingga mudah terkikis. Keempat, jangan sampai ban terkontaminasi cairan kimia seperti minyak tanah, oli atau bensin. Kelima, jangan membebani motor anda dengan beban yang berlebihan Keenam, jangan ugal-ugalan ketika berkendara serta hindari pengereman mendadak. Sumber : http://bataviase.co.id/node/330900

Ban Sepeda Motor


Bagi sebagian besar pengendara sepeda motor mungkin kurang memperhatikan hal yang satu ini: ban. Padahal sebenarnya ban sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan tentunya keamanan dalam berkendara. Penggunaan ban yang tepat dapat membuat pengendara aman dan nyaman dalam berkendara. Hal yang penting dalam memilih ban adalah: ukuran/lebar, jenis, dan motif. Ukuran/lebar ban harus disesuaikan dengan kendaraan dan tujuan. Penggunaan ban dengan lebar yang kecil tentu saja memiliki bidang yang bergesekan dengan jalanan lebih

kecil, yang artinya gaya gesek yang terjadi lebih kecil. Sehingga tenaga dari sepeda motor tidak banyak yang habis dalam pergesekan. Namun, karena kecilnya bidang gesek ini, maka akan beresiko motor gampang terpeleset jika melewati jalan yang berbatu atau tidak rata. Sebaliknya, dengan ban dengan tapak yang lebar sepeda motor cenderung lebih stabil, walaupun banyak tenaga yang terbuang karena besarnya gaya gesek ban dan jalan. Jenis ban juga mempengaruhi keamanan. Ban kering atau ban basah? Untuk amannya, pilihlah ban basah, mengingat cuaca di Indonesia sekarang sedang tidak stabil, dapat terjadi hujan kapan saja (sebenarnya lebih tepat: Bandung, bukan Indonesia). Karena penggunaan ban kering di saat hujan sangat berbahaya. Contohnya saya beberapa waktu lalu yang hampir celaka karena ban belakang mengunci saat pengereman. Ini disebabkan karena ban tidak dapat "mencengkeram" jalan dengan baik saat kondisi jalanan basah. Karena itu juga, penggunaan ban kering saat jalanan basah atau licin juga beresiko terpeleset saat berbelok dengan rebahan yang cukup rendah. Penggunaan ban basah saat kering juga tidak optimal. Karena bidang ban yang menapak ke jalanan lebih kecil karena banyak alur yang digunakan untuk "membuang" air. Namun, penggunaan ban basah saat kondisi jalanan kering jauh lebih aman daripada penggunaan ban kering saat hujan. Kondisi kompon ban juga harap diperhatikan. Karena pada umumnya orang mengganti ban saat bannya sudah "habis" atau "gundul", padahal terkadang saat ban belum habis sementara komponnya sudah keras, sehingga "cenkeraman" ban ke jalanan sudah tidak optimal lagi. Untuk memeriksa kompon, dapat menggunakan metode yang sederhana: tekan-tekan ban dengan kuku jari, apakah masih cukup lembut? dan apakah ban tersebut cepat pulih kembali setelah "dilukai" dengan kuku tadi? Hal lain yang dapat dijadikan parameter untuk penggantian ban adalah adanya keretakan pada karet ban (getas). Hal ini biasanya terjadi karena perubahan suhu yang cukup jauh. Misalnya saat motor diparkir di bawah terik matahari, maka suhu karet ban akan naik. Lalu kita melewati jalanan yang tergenang air, nah ban yang panas tersebut seketika "tersiram" oleh air yang suhunya jauh lebih dingin. Hal ini yang memicu pecahnya karet (getas). Motif, cukup diperhatikan oleh kalangan fashion otomotif. Tapi jangan sampai salah memilih ban hanya karena motif. Motif alur yang ada di ban mempengaruhi kinerja ban saat melewati jalanan berair, alur tersebut berfungsi untuk menyimpan air dan membuangnya sehingga bagian ban lain dapat menapak di jalanan dengan sempurna. Sedangkan ban "slick" yang tidak mempunyai alur, sebaiknya tidak digunakan untuk jalanan berair atau basah, karena saat melintasi genangan air, ban tidak bersentuhan langsung dengan jalanan, namun "dibantali" dengan genangan air tersebut, sehingga rentan untuk "terpeleset". Selain itu, juga terdapat jenis alur bidirectional dan unidirectional. Banbidirectional dapat digunakan dalam dua arah (orientasi), ke arah depan dan ke belakang. Sehingga motif alurnya cenderung simetris secara vertikal. Ban ini biasanya didesain untuk penggunaan normal sehari-hari. Sementara ban unidirectional hanya dapat digunakan untuk satu arah

(orientasi), tetapi ban jenis ini biasanya memiliki performa yang lebih baik dalam "membuang air". Karena di sepeda motor tidak ada kemungkinan memasang roda terbalik, lebih disarankan untuk menggunakan jenis ban unidirectional. Beda halnya dengan kendaraan roda empat, mobil, ban unidirectional cukup merepotkan, karena ban yang sudah terpasang di velg untuk roda sebelah kanan tidak dapat langsung di gunakan untuk sebelah kiri, karena "arah" ban-nya akan terbalik. Kasus ini biasanya terjadi pada ban serep. Karena biasanya persediaan ban serep hanya satu, sementara kita tidak dapat memprediksi roda sebelah kiri atau kanan yang akan digantikan. Saat ini saya menggunakan ban Yoko baik untuk roda depan maupun belakang motor saya, Jupiter Jet. Dengan ukuran 80/80 untuk depan dan 90/80 untuk belakang. Sementara saya menggunakan velg Enkei dengan ukuran 1.40 di depan dan 1.60 di belakang. Untuk pemakaian sehari-hari cukup memuaskan, dan tidak ada masalah untuk "rebahan rendah" di tikungan. Hanya saja kompon ban ini jelek saat kondisi jalanan basah atau hujan, daya cengkeramnya buruk di jalanan basah.

Sesungguhnya apa saja fungsi dari ban motor? Ban adalah salah satu komponen kendaraan yang berfungsi: 1. Sebagai pengendali arah kendaraan 2. Sebagai penanggung berat beban kendaraan termasuk penumpangnya 3. Sebagai penerus tenaga dari mesin 4. Sebagai sistem peredam/suspensi dari sepeda motor Terdapat begitu banyak simbol dan kode pada ban. Apa saja arti dari simbol dan kode tersebut? Pada sebuah ban, dapat Anda temukan informasi seperti ukuran ban,TWI (Tread Wear Indicator), Tipe ban: tubeless atau tubetype, Nomor Lot, Speed Simbol & Load index, Anak Panah, hingga beban maksimum. Semua ini merupakan faktor penting yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membeli ban sesuai kebutuhan Anda. Untuk informasi lebih lengkap mengenai kode dan simbol ban, silakandownload file berikut. Anda membutuhkan Adobe Acrobat Reader untuk membuka file PDF ini. Mengapa ban saya cepat habis? Beberapa hal yang dapat mempercepat keausan ban: 1. Tekanan angin kurang/berlebih 2. Beban berlebihan 3. Pengereman dan akselerasi yang berlebihan 4. Kondisi musim (Musim kemarau ban akan lebih cepat aus) 5. Power motor besar tetapi penggunaan ban relatif kecil 6. Material karet kompon ban (Kompon lunak akan lebih cepat habis daripada kompon keras) Bagaimana cara memasang ban yang baik dan benar? Dalam memasang ban ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi keselamatan pengendara dan keawetan ban diantaranya: 1. Gunakan peralatan yang tidak merusak ban atau velg.

2. Pastikan velg sejajar dengan rim line saat terpasang. 3. Pastikan arah putar sesuai dengan petunjuk. 4. Cek tekanan angin agar sesuai dengan standardnya. 5. Sesuaikan ukuran ban dalam terhadap ban luarnya. 6. Pastikan tidak ada benda asing seperti krikil tajam, beling atau paku di dalam ban. 7. Gunakan selalu rim tape untuk melindungi ban dalam dari tusukan spoke velg. 8. Pastikan bahwa posisi Valve ban dalam sesuai dengan tanda posisi Valve yang tertera pada ban. 9. Kencangkan mur ban dalam seperlunya. 10. Setelah mengganti ban belakang sejajarkan posisinya agar lurus terhadap ban depan untuk menghindari keolengan. 11. Setelah ban terpasang tarik beberapa kali tuas rem terutama rem hidrolik sampai terasa tekanan rem sudah kembali normal untuk menghindari terjadinya rem blong. <!--[if !supportLineBreakNewLine]> <![endif]> Bagaimana cara merawat ban agar lebih awet dan tahan lama? Berikut beberapa tips untuk merawat ban Anda: 1. Periksa tekanan angin dan kondisi fisik secara berkala. 2. Saat motor diparkir gunakan standard tengah untuk mengurangi tekanan pada ban pada posisi yang sama diwaktu yang lama. 3. Hindari kontaminasi dengan cairan2 kimia yang merusak,olie dan bensin segera bersihkan dengan air dan sabun jika terkena cairan tersebut. 4. Hindari kontak dengan sinar matahari dengan waktu yang lama karena akan membuat karakter karet ban berubah. 5. Demi keamanan, ganti ban yang sudah melewati batas TWI. Tekanan angin ban tubeless saya berkurang secara tidak wajar padahal tidak tertusuk paku. Apa yang harus saya lakukan? 1. Periksa apakah ukuran ban terhadap velg sudah sesuai. 2. Periksa valve terhadap kebocoran ganti jika perlu. 3. Periksa bibir velg yang bersentuhan dengan ban apakah masih mulus atau sudah rusak karena bengkok, cat terkelupas, ada benda asing, permukaan kasar atau ketidaksempurnaan lainnya, perbaiki/ganti jika perlu. 4. Periksa apakah ban pernah ditambal, jika ya cek kondisinya perbaiki/ganti ban jika diperlukan. 5. Periksa kondisi velg terhadap keretakan, jika velg pernah bengkok dan dipress ulang maka ada kemungkinan velg retak sehingga velg harus diganti. 6. Periksa apakah rim line sudah sejajar dengan bibir velg, perbaiki posisinya jika perlu. Saya memiliki ban yang sedang tidak dipakai/dipasang pada motor. Bagaimana cara saya menyimpan ban dengan baik? 1. Pastikan ruangan terlindung dari sinar matahari dan UV. 2. Pastikan bahwa temperatur ruangan terjaga agar tidak terjadi perubahan suhu yang extrim secara terus menerus. 3. Penyimpanan jangan ditumpuk,sebaiknya didirikan satu persatu.

Ban tubeless saya dikatakan oleh mekanik tidak bisa ditambal kecuali ditambal dengan cara khusus dari dalam, apa maksudnya? Ada beberapa metode dalam menambal ban tubeless, diantaranya adalah: 1.Penambalan dari luar Adalah metode penambalan yang paling banyak dan sering dilakukan oleh bengkel-bengkel tambal ban.Metode ini bisa dilakukan jika kebocoran pada ban tidak besar dan berada pada area crown. 2.Penambalan dari dalam Adalah metode penambalan dari sisi dalam ban dengan tambahan material penambal khusus yaitu Rubber Patch. Metode ini diperlukan jika lubang kebocoran pada ban dinyatakan besar. Jika lubang pada ban menyebabkan benang cord terputus sebaiknya ban diganti.

http://willykk.wordpress.com/2011/01/18/ban-sepeda-motor/

You might also like