You are on page 1of 9

2.1.

Jenis dan Laporan Model Hasil Asesmen Menurut Departemenen Pendidikan Nasional 2004, pelaporan hasil belajar peserta didik memiliki sejumlah asas yaitu : a. Memperkuat motivasi belajar siswa b. Memperkuat daya ingat dan meningkatkan kemampuan transper hasil belajarnya c. Memperbesar pemahaman siswa terhadap dirinya d. Memberikan umpan balik terhadap keefektifan pembelajaran I. Kriteria Pelaporan Departemen pendidikan nasional 2004 menentukan sejumlah kriteria penyusruum laporan hasil belajar yang harus diikuti agar tujuan dari pelaporan itu sendiri bisa tercapai dengan baik : a. Menggunakan format dan bahasa yang komunikatif dan mudatr dipahami b. Berkaitan erat dengan hasil belajar yang ingin dicapai siswa c. Memuat hasil pengolahan data yang konsisten d. Menitik beratkan pada hasil yang dicapai siswa e. Berisi informasi tingkat pencapaian hasil belajar dalam kaitannya dengan standar kemampuan yang ditetapkan f. Memberikan informasi kemampuan akademik (Penguasaan standar kemampuan mata pelajaran)o sosial, emosional dan fisik yang dicapai siswa g. Konsisten dengan pelaksanaan penilaian h. Dapat memberikan informasi untuk melakukan diagnostik hasil belajar i. Memberikan informasi yang dapat membantu orang tua untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa j. Dapat memberikan informasi kemampuan siswa secara individu maupun kelas dalam mencapai kompetensi dasar. k. Menarik dan memuat aspek-aspek yang berguna bagi peningkatan kemampuan siswa.

Beberopa Jenis dan Model Laporan Assesmen Proses dan Hosil Belaiar Ada sejumlah bentuk laporan yang bisa dipilih ketika harus melaporkan hasil assesmen dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan masing-masing. Karena pelaporan hasil belajar merupakan tahap akhfu dari hasil pengolahan data maka bentuk pelaporannyapun bisa bermacam-rnacam. a. Menggunakan anglw Ketika kita menggunakan angka 1 s.d 100. Angka memang banyak digunakan didalam melaporkan hasil assesmen belajar peserta didik karena sejumlah pertimbangan. b. Menggunakan kategori Dalam hal ini hasil belajar peserta didik dinytakan dalam bentuk kategori seperti : bailq cukup, kurang, atau sudah memahami, cukup memahami, dan kurang memalrami. c. Menggunakan Narasi Laporan naratif memuat secara rinci apa yang telah dipelajari oleh seorang siswa termasuk usalra yang telah dilalokan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. d. Menggunalcan Kombinasi seperti Angka, Kategori dan Uraian atau Narasi Mengkombinasikan angka, kategori dan uraian atau narasi cukup bagus karena bersifat saling melengkapi dan membuat laporan lebih jelas dan komprehensif. e. Menggunokan GraJik Dapat menggunakan histogram untuk menampilkan skor nilai ujian harian.kita dapat melakukan hal ini pada akhir semester. Contoh bentuk laporan hasil belajar yang menonjolkan masing-masing tanpa Penggabungannilai

Sumber Depdiknas (2004). Pada hakekatny4 seorang guru boleh saja berkreasi datam menyajikan hasil belajar peserta didik dalam sebuah laporan. Bentuk laporan diatas misalny4 bisa merupakan kreatifitas guru ketika dihadapkan pada situasi yang dilematis, yaitu ketika seorang anak di satu sisi memiliki informasi yang baik dan menyenangkan disisi lain dia juga mempunyai informasi yang tidak menyenangkan atau memuaskan bagi orangorang yang menerima atau membacanya. Terlebih lagl pda contoh diatas, tidak semua aspek saling berkaitan namun perlu untuk dilaporkan sehingga tidak perlu digabungkan. Laporan Hasil Belajar Siswa oleh Guru Mata Pelajaran Sebagaimana yang telah diketahui, orangtua sangat berkepentingan dengan laporan hasil belajar agar bisa melengkapi dan mengambil tindakan lebih lanjut terkait dengan apa yang terjadi dengan prestasi purta-puti mereka di sekolah. Oleh karena itulah berbagai bentuk laporan yang ada harus menjamin orangtua peserta didik untuk mengetahui dan memahami sejauh mana putra-putri mereka telah menguasai kompetensi mata pelajaran disekolah.Laporan hasil belajar siswa yang di buat oleh guru mata pelajaran itu mempunyai sejumlah fungsi sebagai berikut : a. Mempertimbangkan tingkat kompetensi siswa dalam mata pelajaran. b. Mempertimbangkan pelaksanaan diaognostik kesulitan belajar siswa. c. Pelaksanaan progam perbaikan dan pengayaaan. d. Sebagai sumber untuk wali kelas dalam kepentingan kenaikan kelas e. Melihat tingkat kemampuan siswa dalam kelasnya. f. Sumber informasi bagi orangfua tentang perkembangan dan tingkat kemampuan anaknya. (Depdiknas 2006) Lebih jauh, Departemen Pendidikan Nasional menyebutkan sejumlah alternatif format laporan hasil belajar siswa yang lazim dibuat oleh guru Dalam format 12,13, dan 14 diatas digunakan wali kelas untuk menyajikan informasi tentang kepribadian siswa secara umum dalam :

- Aspek sosial (kemampuan kerjasam4 berinteraksi dengan orang lain, gotong royong dll. - Aspek emosional (tenang menghadapi masalah, tekun disiplin, dll) - Aktifitas fisik ( tampil gesit, cekatan, terampil, dll.). Untuk memperkaya laporan ini, wali kelas bisa menggunakn berbagai informasi yang bersumber dari guru-guru mata pelajaran

2.2.Mengkomunikasiksn Laporan Hasil Asesmen I. Pengguna Laparan Hasil Asesmen Proses dan Hasil Belaiar Ada tiga pihak utama yang merupakan pengguna laporan hasil asesmen pembelajaran.Yang pertama dan paling sering adalah peserta didik sendiri. Melaporkan hasil asesmen kepada peserta didik harus berlangsung setiap haxi, baik secara lisan maupun terhrlis. Pihak pengguna laporan kedua adalah oftrng tua.Para orang tua perlu mengetahui bagaiman putra-putri mereka mengalami perkembangan di sekolah. Memang merupakan hak orang tua yang telatr mengirim putra-putri kesuatu sekolah untuk meyakini bahwa sekolah yang dipilihnya benar-benar mendidik merika. Pihak pengguna ketiga adalah para profesional lainnya (masyarakat luas). Mereka bisa seorang penilai atau psikolog yang ingin mengetahui banyak hal terkait dengan pembelajaran ataupun penilaian. Atau bisa jadi grnu-guru dari sekolah lain yang ingin belajar atau melakukan studi banding dalam dalam rangka mengembangkan belajar siswa dilingkungan merika. Ketiga pihak tadi sama-sama membutuhkan informasi guru yang diperoleh melalui proses asesmen, bukan pandangan-pandangan pribadi ataupun spekulasi. Terkait dengan komunikasi dengan oftmg tuakesadaran akan pentingnya komunikasi antara pihak sekolatr dengan orang tua peserta didik itu sendiri berangkat dadtigakeyakinan.

a. Para orang tua memiliki hak untuk mengetahui apa yang berlangsung disekolah tempat puha-putri mereka belajar. b. Pengetatruan yang diperoleh dari laporan akan menciptakan hubungan yang baik antara oftIng fua dengan guru. c. Komunikasi yang baik antara orang tua dan guru akan menghasilkan perbaikanperbaikan dalam belajar dan sikap(Gibson,1986 dalam Conner 1991). Mempersiapkan Loporan Ada beberapa hal yang perlu anda lakukan ketika mempersiapkan pembuatan laporan asesmen adalah: a. Menentukan pihak yang akan menerima laporan tersebut.Pihak-pihak yang menerima laporan teersebut adalah siswa"orang tua,dewan sekolah ataupun masyarakat. b. Menentukan bagaimana berbagi asesmen atau membantu sekolah memperbaiki proses belajar mengajar. c. Mengetahui kenapa hasil asesmen perlu dilaporkan. Pernyataan berupa rasionalisasi dalam hal ini cukup penting untuk dilakukan. d. Mengetahui denganlelas informasi apa yang akan dikomunikasikan, untuk tujuan ap4 dan menggunakan teknik pelapor apa. Yang perlu anda ingat, penggunaan berbagai strategi akan menjadikan pelapor menjadi lebih efektif (Roeber et al, 1e80). Teknik dengan bentuk-bentuk penyajian laporan hasil asesmen,ada beberapa pilihan yang harus dipertimbangkan pada saat anda mempersiapkan laporan: a. Laporan bisa diberikan kepada seseorang secara langsung, secara tertulis, atau gabungan keduanya. b. Laporan bisa disajikan dalam bentuk teks, grafik, atau gabungan keduanya. c. Laporan bisa panjang dan rinci, atau ringkas dan jelas. Beberapa Metode Alternatif Untuk Mengkamunikasiknn Laporan Hasil Asesmen

Ada pihak-pihak yang berhak untuk mengetahui dan membaca hasil asesmen pembelajaran peserta didik. Mereka itu merupakan pengguna laporan hasil asesmen yang akan menindaklanjuti hasil yang telatr dilaporkan itu dengan berbagai langkah. a. Menggunalcan Kartu Laporan (Report Card) Untuk janga waktu yang cukup lama,kartu atau lembar laporan telatr menjadi media utama untuk mensosialisasikan informasi hasil asesmen dan evaluasi oleh pihak sekolah kepada murid dan orang tua. Sayangnya kartu laporan yang telah lama dipakai banyak mendapat kritik ,salah satunya adalah sulitnya membuat laporan dan kecendrungan komunikasi antan orang tua dan guru yang hanya satu tr*, Sehingga membuat banyak pihak berpikir tentang cara lain mengkomunikasikan hasil asesmen dan evaluasi terhadap peserta didik. b. Konferensi Guru-Orang Tua Sebagai report card konferensi orang tua-guru juga telah lama dijadikan sarana untuk mengkomunikasikan hasil asesmen oleh pihak sekolah kepada para orang tua peserta didik. Yang sangat penting adalah bahwa kegiatan yang berupaya mempertemukan orang tua peserta didik dengan guru ini merupakan salah satu cara terbaik membangun hubungan yang kuat dengan oftmg tuq dalam rangka memberikan pemahaman mengenai putra-putri mereka dalam mengembangkan kelebihan yang dimiliki dan memenuhi apa yang mereka butuhkan. c. Newsletter (nawala) dan Web Site Berbagai mac{lm informasi mengenai fugas asesmen, instrument asesmeno dan hasil asesmen dapat disajikan didalam newsletter web site. Misalnya saja beberapa tugas asesmen sebagai sampel dapat dimunculkan secaxa teratur untuk memberikan gambaran konkrit apa yang menjadi harapan guru terhadap peserta didik terkait dengan bealjar mereka. Yang tak kalah pentingnya adalah upaya mengkomunikasikan tanggal-tanggal dilaksanakannya asesmen atau ujian yang dilaksanakan secara formal yang tentunya akan sangat bermanfaat baik untuk

peserta didik maupun orang tua. 4. Langah-langlcah Melaporlmn Hasil Asesrnen Langkah-langkah melaporkan hasil asesmen kepada siswa" orang tu4 dewan sekolatr dan masyarakat. a- Melaporkan Hasil asesmen kepada siswa Ketika melaporkan hasi asesmen kepada sisw4 Anda bisa menggunakan proses dengan dua langkah. Langkah pertama adalatr melalukan briefing yang diberikan kepada seluruh kelompok siswa yang menerima hasil laporan asesmen secara individu. Langkah kedua adalah dengan melakukan pertemuan dengan siswa secara individu. b. Melaporkan Hasil Asesmen Kepada Orang Tua. Ada empat strategi yang bisa anda lalokan dalam melaporkan hasil asesmen kepada orang tua yaitu: 1. Menyelenggrakan pertemuan antara uru dan orang tua secara individu 2. Membuat laporan tertulis yang dibuat untuk masing-masing siswa dan dikirim kenrmah. 3. Melalqrkan pertemua dengan para oftmg tua secara bersama-sama 4. Menulis artikel pada newsletter yang diperuntukkan bagi orang tua siswa c. Melporkan Hasil Asesmen Kepada Dewan Sekolah Stategi yang di rekomendasikan untuk dilahftan membuat laporan kepada pihak dewan sekolatr terdiri dari tiga bagian, yaitu: - Laporan pertama memberikan informasi mengenai upaya asesmen itu sendiri. yaitu dengan menjelaskan terhadap apakah /tujuan asesmen itu dilakukan, jenis-jenis asesmen apa yang dipergunakan, alasan mengapa jenis-jenis asesmen itu dipergunakaru dan bagaimana hasil asesmen akan diterapkan dan dilaprkan - Laporan kedua memuat hasil asesmen pada pada tingkat sekolatr dan tingkat

wilayahftecamatan/kabupaten/provinsi). Laporan ini diharapkan dapat menjawab berbagai pertanyaan yang biasanya diajukan oleh para pembuat kebijakan - Laporan ketiga menindaklanjuti status asesmen sebagai upaya untuk memperbaiki pembelajaran disekolah dan efektifitas berbagai perubahan yang dilakukan. Laporan ini efektif untuk mengkomunikasikan kepada Dewan Sekolah bahwa tujuan sebenarnya dari dilakukannya proses asesmen adalah membantu upaya memperbaiki proses belajar mengajaro bukan untuk menj adi scorecard kulitas sekolah. d. Melaporkan Hasil Asesmen Kepada Masyarakat Perlu diperhatikan beberapa langkah yang perlu diambil ketika anda hendak melaporkan hasil asesmen kepada publik dan berhasil. Pertama, Anda harus memutuskan pihak mana saja dari masyarakat yang akan menerima laporan asesmen. Kedua, maksud dan tujuan melaporkan hasil asesmen harus jelas. Ketiga, menentukan prosedur pelapor hasil asesmen. Selain ketiga hasil diatas, perlu selalu diingat bahwa informasi yang disajikan dangan pola penulisan yang sangat kompleks atau sangat buruk akan menimbulkan salah paham dipihak pembaca. Untuk menghindari hal-hal semacam ini ada baiknya anda melibatkan sejumlah pihak sekolatr dengan berbagai latar belakang untuk menjarnin bahwa informasi yng disajikan sangatjelas bagi berbagai kalangan dengan latar yang berbeda. Akhirnya satu hal penting yang harus selalu diingat adalah bahwa jika para gurq administrator sekolall dan orang tua tidak belajar dari dan melakukan suatu tindakan berdasarkan informasi dari berbagai kegiatan asesmen yang telah dilalcukan, maka selunrh proses yang telah dilatui itu hanya memberikan sedikit manfaat atau bahkan tidak bermanfaat sama sekali terhadap peserta didik. Sebab tujuan utama asesmen pada hakekamya adalah mendidik anak-anak dengan lebih baik. 5. Menjalin Komunilcasi dengan Para Stakeholder

Satu hal penting yang harus dipikirkan pada saat melaporkan hasil evaluasi adalah bagaimana menciptakan komunikasi yang baik diantara berbagai pihak yang terkait.Dengan demikian prosedur apapun yang dipilih jangan terjebak pada rotinitas dan formalitas. Oleh karena harus terus diupayakan berbagai prosedur yang sistematis yang dapat mendorong dan mempasilitasi terjadinya dialog atau komunikasi yang interaktif. Untuk itu alangkah baiknya jika pihak sekolah bisa terdiskusi dengan para stakeholder, orang tua misalnya untuk membicarakan model laporan yang diinginkan. Secara khusus, pelapor hasil asesmen juga membuat para sisw4 orang tua" pendidik, dan anggota masyarakat memahami: l. Jenis kecakapan dan pengetahuan yang dinilai pada suatu tes 2. Cara menskor suafu tes 3. Jenis pertanyaan yang diberikan 4. Makna hasil asesmen dan cara pemanfaatan hasil tersebut.

You might also like