You are on page 1of 9

ALAT PERAGA Metode penyuluhan tidak langsung merupakan metode yang digunakan oleh penyuluh yang tidak berhadapan

langsung dengan sasaran tetapi perantara. Contoh metode penyuluhan tidak langsung adalah penyuluhan melalui media cetak (brosur, surat kabar, majalah), melalui media elektronik (radio, televise), pertunjukan sandiwara, bermain boneka, pameran dan lain-lain Jahot Sumabrata mengemukakan bahwa alat peraga adalah suatu (alat,benda) yang dapat dilihat untuk menjelaskan apa yang dimaksud. Tetapi di dalam praktek, alat peraga tidak selalu hanya merupakan sesuatu (alat,benda) yang dapat dilihat dan di dengar (Departemen Kehutanan, 1996). Sedangkan menurut Mardikanto (1985) mengartikan alat peraga adalah alat atau benda yang dapat diamati, diraba atau dirasakan oleh indera manusia, yang berfungsi sebagai alat untuk memeragakan dan atau menjelaskan uraian yang disampaikan secara lisan oleh penyuluh guna membantu proses belajar mengajar sasaran penyuluhan agar materi penyuluhan lebih mudah diterima dan dipahami oleh sasaran penyuluhan yang bersangkutan. Didalam penyuluhan dikenal berbagai alat peraga, menurut Turindra 2009, alat peraga berfungsi menumbuhkan kesadaran bagi sasarannya. Di dalam

penyuluhan tidak langsung dikenal beragam alat peraga di antaranya adalah : 1. Barang cetakan Pamlet atau selebaran, yaitu barang cetakan berupa selembar kertas bergambar atau bertulisan dan dibagi-bagikan baik dari perorangan maupun menggunakan pesawat terbang atau helicopter dapat di berikan atau disebarkan kepada sasaran di jalan raya maupun lewat udara. Alat peraga ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran sasarannya.

a. Leaflet atau folder Leaflet merupakan selembar kertas yang dilipat menjadi dua (4 halaman) sedang folder dilipat menjadi 3 (6 halaman) atau lebih. Leaflet lebih banyak berisikan tulisan daripada gambar. Ditujukan pada sasaran untuk mempengaruhi pengetahuan dan

ketrampilannya pada tahap minat, menilai dan mencoba. Brosur atau booklet Dalam penggunaan media cetak brosur sebagai media pertanian ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu

gaya bahasa, kata-kata dan istilah harus mudah dimengerti kalimatnya ringkas dan jelas sesuai dengan tingkat kemampuan sasaran, sebaiknya kata yang tertulis dilengkapi dengan gambar atau foto agar lebih jelas dan mudah dimengerti, tulisan atau materi yang disajikan harus bersifat nyata, baik, dan menguntungkan sesuai dengan kebutuhan sasaran harus mengandung daya penarik pembaca, kertas yang baik, berwarna, bergambar, atau bentuknya menarik untuk dibaca (Syafrudin, 2008).

Merupakan barang cetakan yang berisikan gambar dan tulisan (lebih dominan) yang berupa buku kecil setebal 10-25 halaman dan maksimal 50 halaman.

b. Placard dan poster Keduanya merupakan barang cetakan dengan ukuran relatif besar yang ditempel ditembok, pohon atau direntangkan di pinggir/tengah jalan. Placard lebih banyak berisi tulisan sedang poster lebih banyak berisi gambar. Keduanya dimaksudkan untuk mempengaruhi perasaan/sikap dan pengalaman sasaran pada tahapan sadar dan minat. c. Flipchart atau peta singkap

Flipchart adalah sekumpulan poster selebar kertas koran, yang digabungkan menjadi satu. d. Photo Dimaksudkan untuk mengenalkan inovasi atau menunjukkan bukti-bukti keberhasilan/keunggulan satu inovasi yang ditawarkan. e. Flanelghrap Merupakan alat peraga berbentuk potongan gambar atau tulisan yang ditempelkan pada papan magnit atau kain flanel. Hanafi (1986) dalam Syafrudin (2008) mengemukakan ada beberapa keunggulan media cetak yaitu : Orang yang membaca dapat mengatur kecepatan bacanya, berhenti sejenak untuk memikirkan apa yang sedang dibaca dan mengulangi kalimat-kalimat yang dipandang penting, Dapat menyimpan fakta-fakta, gambar-gambar dan Memiliki kemampuan dalam mengatasi selektivitas.

Selanjutnya Kamath 1980 (dalam Syafrudin, 2008) mengemukakan sembilan butir keunggulan media cetak yaitu Merupakan media tertulis yang dapat mencapai sasaran yang luas pada masyarakat pembaca. Merupakan alat yang efektif untuk menyampaikan pesan, Dapat diproduksi menurut kebutuhan serta relatif murah biayanya. Merupakan alat informasi yang tepat dan akurat, yang dalam waktu singkat dapat sampai pada sasaran,

apabila disusun secara tepat, dapat menarik dan menyenangkan pembacanya. dapat digunakan sebagai alat untuk melestarikan dan meningkatkan tugas harian dari pembacanya. merupakan alat untuk mengadakan kontak secara tetap dan bersambung Dapat digunakan untuk menampilkan prestasi tokoh-tokoh masyarakat setempat dan masyarakat pada umumnya merupakan alat yang tepat untuk melestarikan dan meningkatkan kemampuan pembaca dan menulis masyarakat.

Rahmat 1991 (dalam Syarifudin, 2008) media cetak mempunyai sifat satu arah artinya tidak ada reaksi antara pesan-pesan komunikasi dan bersifat terbuka artinya ditujukan kepada public yang tidak terbatas dan anonym serta mempunyai public yang secara geografi tersebar. Oleh karena itu media cetak tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada pembaca. Berkaitan dengan efek dari media cetak akan sangat tergantung dari sasaran atau pengguna. Sebab efek tidak ada seandainya sasaran atau pengguna tidak menyukai media tersebut, meskipun media tersebut sarat dengan informasi dan pengetahuan. Menurut Hanafi (1986) dalam Syafrudin, (2008) mengemukakan tiga faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan keefektifan media cetak yaitu : dalam menyampaikan kode, pesan yang merupakan sekumpulan simpul hendaknya disusun sedemikian rupa, sehingga bermakna bagi sasaran, isi pesan hendaknya merupakan materi/bahan yang dipilih danwujud pesan adalah bentuk pesan yang dipilih sumber (komunikan). Selanjutnya menurut Kelsey dan Hearne 1995 (dalamSyafrudin, 2008) menyatakan bahwa untuk meningkatkan keefektifan media cetak disarankan agar media:

menyajikan topik yang sesuai dengan kebutuhan yang dianggap penting dan mendesak serta dapat diterapkan oleh masyarakat, menyajikan materi yang sesuai dengan masalah, minat dan tingkat pendidikan pembaca, menghindari konsep yang sukar, menyusun fakta secara logis sehingga pembaca dapat mengikuti secara bertahap, menggunakan ilustrasi foto dan gambar yang sesuai. Selain itu menurut Ban & Hawkins 1999 dalam Syafrudin (2008) menyatakan

bahwa agar publikasi terknis yang diterbitkan oleh dinas-dinas penyuluhan efektif bagi sasaran/penggunanya media cetak tersebut harus dikemas dalam bentuk yang mudah dimengerti (comprehensive), artinya dengan menggunakan bahasa yang sederhana, menyusun dan merangkaikan perbedaan pendapat dengan jelas dan hal-hal pokok dinyatakan dengan singkat dan jelas Namun dalam penyampaiannya media cetak tersebut memiliki beberapa kelemahan yaitu: kurang tepat bila digunakan pada masyarakat yang memiliki kemampuan baca rendah atau buta huruf, kurang cepat mencapai sasaran, apabila dipakai sebagai satu-satunnya teknik untuk menyampai pesan di daerah pedesaan dan apabila tidak disiapkan secara seksama dan hati-hati justru akan kehilangan arti maksud dan tujuannya.

2. Lambang grafika

Lambang grafika ini tidak bisa digunakan untuk menjelaskan hubungan antar peubah (variabel) tetapi hanya dapat digunakan untuk menjelaskan suatu benda atau peralatan tertentu. a. Bagan, shema atau chart Di dalam praktek, dikenal beragam bagan atau shema yaitu : Pictorial chart, yaitu gambar dari suatu sistem yang dilengkapi dengan rincian dari sub sistem yang menyusunnya. Tabula chart, digambarkan sebagai suatu tabel berisi keterangan tentang keadaan masing-masing bagian (sub sistem) dari suatu sistem yang ingin dijelaskan. Ginealogical chart, yaitu gambaran tentang hubungan antar sub sistem yang ingin dijelaskan berdasar hubungan garis keturunan. Flow chart, yaitu gambaran tentang hubungan antar sub sistem dari sistem yang ingin dijelaskan berdasar alur kegiatan yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab masing-masing sub sistem yang bersangkutan. Organizational chart yaitu gambaran tentang struktur organisasi yang menunjukkan saling berhubungan antar sub sistem dalam sistem yang ingin dijelaskan. Progress chart, yaitu gambaran singkat tentang tingkat perkembangan yang dialami oleh masing-masing sub sistem dalam sistem yang ingin dijelaskan. Untuk menyajikan lambang grafika pada suatu tempat secara langsung tanpa proyektor dapat dilakukan dengan beragam cara yaitu : Pin-up chart , dilakukan dengan cara memaku atau menempelkan lembar grafika pada tempat yang telah disediakanyang dinilai mudah diamati dengan jelas oleh sasaran.

Hinged-card chart , dilakukan dengan cara menempelkan atau melekatkan untuk sementara pada sustau tempat yang telah disediakan. Hidden chart , yang ditemapatkan pada suatu tempat tetapi ditutupi atau disembunyikan dengan memberikan lapisan penutup tertentu (seperti pada album photo atau perangko).

Ooy Sunarya (1978) mengemukakan bahwa alat peraga penyuluhan sebenarnya tidak sekedar berfungsi sebagai alat peraga atau penjelas, melainkan memiliki fungsi beragam yaitu : Menarik perhatian atau memusatkan perhatian sasaran, sehingga lebih mengkonsentrasikan diri untuk mengikuti jalannya penyuluhan baik secara langsung maupun tidak langsung. Memperjelas pengertian tentang segala sesuatu yang diuraikan penyuluh baik secara lisan maupun tulisan. Membantu penyuluhan lebih efektif , karena sasaran lebih cepat menerima dan memahami segala sesuatu yang dimaksudkan penyuluhnya. Dengan peragaan akan dapat menghemat waktu yang diperlukan penyuluh untuk menjelaskan materi yang ingin disampaikan/ dijelaskan melalui tulisan. Memberi kesan lebih mendalam , sehingga sasaran tidak mudah melupakan kegiatan yang pernah diikutinya. Pemilihan Alat Peraga Pemilihan alat peraga yang sesuai dengan kondisi masyarakat sasaran atau yang efektif dan efisien adalah hal yang sangat penting karena akan membantu tercapainya tujuan penyuluhan yaitu Meningkatkan efektifitas penyuluhan pertanian. Dengankata lain pemilihan alat peraga yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasarannya yang akan memperlancar proses belajar dalam penyuluhan atau

terjadi perubahan perilaku pada diri sasarannya. Pengetahuan penting tentang pemilihan alat peraga adalah sebagai berikut : Tidak semua alat peraga selalu tersedia atau mudah disediakan oleh penyuluhnya pada sembarang tempat dan waktu. Alat peraga yang mahal tidak selalu merupakan jaminan sebagai alat peraga yang efektif untuk tujuan perubahan perilaku tertentu. Untuk tujuan perubahan perilaku tertentu, tersedia banyak alternatif alat peraga yang dapat digunakan tetapi dengan tingkat efektivitas dan tingkat kemahalan yang berbeda. Dalam pemilihan alat peraga ini juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat sasaran sehingga dengan begitu akan mempermudah proses belajar mengajarnya karena sasaran merasa butuh alat peraga tersebut guna membantu mereka dalam memperoleh informasi tentang pertanian. Oleh sebeb itu, sangat penting sekali memperhatikan sasaran sebelum menentukan alat peraga yang akan digunakan. Berkaitan dengan itu, Mardikanto (1985), mencoba memberikan acuan tentang pemilihan lat peraga yaitu sebagai berikut : ALAT PERAGA PERUBAHAN PERILAKU YANG DIINGINKAN

Benda Barang cetakan

SIKAP Model specimen Poster Placard Selebaran Photo

PENGETAHUAN Contoh model Brosur Folder Flip-chart Leaflet

KETERAMPILAN Contoh model Brosur Flip-chart Flanel graph Folder

Gambar yang diproyeksikan

Video &TV Movie film Film strip Film slide Tidak langsung Langsung

Flanel graph Tranparancy Slide film Film strip Video&TV Langsung Tidak langsung

Leaflet Video &TV Slide Film Film strip

Pendekatan

Langsung Tidak langsung

http://imaswildan.blogspot.com/2011/12/laporan-penyuluhan-dan-komunikasi.html

You might also like