Professional Documents
Culture Documents
65 - 73
Abslraksi Tinggirya angka penganggurqn di Indonesia menyebabkan lidak sentua lulusan perguruqn tinggi dapat cliserap oleh lapangan kerja yang tersedia. Oleh karena itu, wirausaha menjadi salah sqtu alternatif pilihan karir bagi para luluson perguruqn tinggi. Sayangnya motivasi mahasisvtq untuk menekuni karir sebagai wirausahawan masih rendah. Adanya stigma bahwq wirausaha merupakan pilihan karir yang tidak jelas membuat sejumlah mahasiswa enggan untuk memttlai bisnisnya sendiri. Oleh kareno itu, dibutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak untuk memotivasi mahasiswa dalam berwirqusahq. Idealny.a jiwa wirausaha dikenalkan sejak dini. Salah satu motivasi yang perlu dihidupkan dalam diri ntahasis'rua adalah ntotivasi akan pemeruthan kebutuhan berprestasi dctn berkuasa, yakni dengan sukses berwirausahq ntereka berkesempatan unluk memimpin perusahactnnya sendiri. Oleh karena ittt, dibutuhkan satu ttsah{l
agar ntotit'crsi untuk rnentenuhi keduct kebutultan tersebut dapat tumbuh. Pendidiken wirausaha nterupakan salah sqttt alternati{t'dttg dapot dilakukan untuk ntenginspirasi ntahasisv'a benrirausaha. Pendidikan berbasis virausahtt dinilai dapat ntengenbangkctn karakteristik seorang wirausaha yang handol, ),akni tneningkatkort efkasi diri ddn locus of control. Selain itu, pendidikan virausaha juga melatih mahasiswa dalam menbrld/ business plan, sehingga nereka dapat lebih siap ketika nenilih wirausaha sebagai karirnya. Artkel ini bertujuan; (l) untuk lebih mentahaffii ntotivasi mahasiswct untuk berkarir sebagai y.'irausaha, (2) pendidikan berbasis v,irausaha sebagai salah satu upaya nlemotisi mahQsistta unttrk
bemvirauseha,
PENDAHULUAN
\\iacana tentang mahasiswa berwiraswasta
akhft-akhh ini mencuat sefuing dengan bertumbuhnya
angka pengangguran di kalangan mantan mahasiswa.
representasi kecil dari kisah pengangguran mahasiswa di Indonesia. Oleh karena itu, mendalami
karir sebagai wiraswasta menj adi salah satu altematif
Secara kuantitatif, data dari berbagai referensi di media maupun dinas ketenagakerjaan menunj ukkan ada 40 juta penganggwan secarzl nasional. Ironisny4
dari jumlah tersebut sebanyak 2,6 jutadiantaranya temyata adalah lulusan pergunran tinggi, baik diploma
dibekali wacana wiraswasta sedini mungkin agar kelak mereka termotivasi untuk berkarir sebagai wiraswasta.
Perlu disadari bahwa wirausaha berperan cukup penting dalam mengembangkan perekonomian suatl
negara, Terkait dengan hal tersebut, Ahmad (2010) berpendapat bahwa sasaran perkembangan indrstri, baik pertumbuhan regional maupun ketenagakerjaan
maupun strata 1. Sebanyak 1,2 jutamerupakan pengangguran tsrbuka, sedangkan 1,4 juta merupakan setengah pengangguran (Badri, 2010 dalam Santoso, 1010 r. Data tersebut merupakan
65
mengembangkan produk dan jasa, serta memberikan inovasi dan kreativitas yang cukup penting bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
untuk menggeluti ri irausaha juga membutuhkan modal awal yang tidaklah sedikit, apalagi untuk
ukuran mahasiswa. Stigma seperti inilah yang perlu
masyarakat. Kewirausahaan pada skala kecil sekalipun sepefti Usaha Kecil \4enengah (UKM) berfungsi penting dalam sektor ekonomi, yakni menvediakan barang dan jasa bagi konsumen
berdaya beli rendah sampai sedang, menyumbang
diluruskan agar kewirausahaan dapat ditumbuh kembangkan. Berpijak pada hal tersebut, maka tulisan ini berupaya untuk mengupas lebih jauh bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk memotivasi mahasiswa untuk berkarir menjadi
wirausaha.
lebih dari separuh perlumbuhan ekonomi serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perolehan devisa negara (Sukman4 2008). Amerika sebagai negara adidaya sekalipun secara ekonomi
berekemba:1g atas dukungan kewirausahaan. Terkait
PEMBAHASAN
Pengertian Motivasi
Motivasi menurut Robbins (2006) merupakan individu, dalani usaha menoarahkan secara terus menerus
su.atu proses vang men-yebabkan intensitas
985
) berpandangan
Amerika digambarkan oleh Drucker ( I 985) sebagai e n tre ttpreune ur i al e c on omy, yakni perekonomian yang berbasiskan kewirausahaan. Di sejumlah negara, minat masyarakat untuk berkarir sebagai wirausahawan sudah bertumbuh (Brenner et al.,l99l dalam Fayolle et aL.,2006), sedangkan ketertarikan mereka untuk bergabung
latin "movere", yang artinya bergerak, Senada dengan kedunya, Benardin (i998) menyatakan bahwa motivasi merupakan usaha dari setiap
keinginan manusia untuk mendapatkan kebutuhan
hidupnya.
Wajosumidjo
(1
sebagai karvauan penrsahaan besar mulai mengalami penlirunan t Koli'ereid . 1996 dalail Fal'olle er a|..2006). Sa1'angnla perkemban_ean ken'irausahaan di Indonesia sejauh ini belumlah menggemberikan. Perlumbuhan wirausaha di Indonesia ternyata masih di bawah lo/o, jauh dibandingkan Singapura yang mencapai 7o/o
(www.suaramerdeka. com, 2009).
Selama ini sebagian masyarakat di Indonesia
motivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan,
I-.ersepsi. dan keputusan \,ang terjadi pada diri ses3orans r ans diakrbatkan oleh flaktor-faktor dari
daiam lintnnsik) dan dari luar (ekstrinsik). Faktor dari dalam diri seseorang dapat berupa kepribadian.
sikap, pengalaman dan pendidikan, sedangkan faktor dari luar diri seseorang dapat berupa pengaruh pimpinan kolega atau faktor lain yang sanganat kompleks. Supardi (2002) mendeskripsikan motivasi
sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Ir4otirasi vang ada pada seseorang akan mewujudkan suaru perilaku yang diarahkan pada sa*saran kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah yang diamati. tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanva karena suatu perilaku yang
tujuan mencapai
tampak.
66
properti budai'a dan sikap mental, oleh karena itu bersifat attitudinol dan behavioral. Salah satu sikap mental vang tersebut adalah perasaan
ketidakpastian karir menj adi pengusaha. Selain itu,
Karir
I
Pengertian Wirausaha
lah
sti
"karif'
uk1
\lenurut (Gibson
dan
mesin uap, mesin pemintal, dan penemuanpenemuan inovatif lainnya. Tujuan utama mereka
adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui
bukanlah tujuan utama. Secara sederhana arti rvirausaharv an (e n I re pre ne ur) adalahorang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka
usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani
mengambiI resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usah4 tanpa diliputi rasatakut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti (Kasmir,
of
pekerjaan tidak selamanya dapat menunjang pencapaian karir. Den-ean demikian pekerjaan
merupakan tahapan pentixs dalanr peneembanean
creating something dffirent with value by developing the necessary time and effort,
assunting the ttarious factors such as financial, pln sicul. anrl socict/ risks, .fot' rev,cu'ds o.f
ti
; (') i :
! i.t
t'
t'i t t
d p e r s o tt a I s a t i s.fac tlorz iH
isrich and
Brush. 19S5t.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disirnpulkan
manusia
Ho1't (Gibson dan lv{itchell, 1995) rnenjelaskan
bahr,"a karir adalah totalitas dari pengalaman pekerj aanl j ab atan
se
bahri.a keu,irausahaan merupakan proses menciptelian sesuatu yang baru derlgan mempertimbanglian
h id
upnya.
ses
eo
ran g
d al
arn
yang nremiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain atau
mampumenciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudahadasebelumnya. Gifford @ouglas dan
Shepherd, 2002) membedakan antara kemampuan
wirausaha dengan kemampuan managerial. Menurut
Gifford. kemampuan kewirausahaan merupakan kemampuan untuk mengenali tiap kesesempatan baru vang dapat dieksplorasi dan mendatangkan keuntungan, sedangkan kemampuan manaj erial adalah kemampuan untuk mempertahankan
h
e.
Rangsanganuntul< r-unpanbalik
f
g. h.
Berdasarkan deskripsi
di
atas dapat
i.
untuk merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnl'a menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga kemampuan
untuk
me lakukan perubahan, inovas i dan cara-cara
Meredith
ciri dan
a.
Ciri dan \\ atak \\'irausCre Dalam konteks bisnis. Sitri.r11! e,:ire r,'e ilai',' membuka usaha baru (rzeu' renturesl )'ang men\ ebabkan munculnyaproduk baru arau ide tentang penyelenggaraan j asa-j asa. Menurut Schermerhom Jr. (1999) karakteristik tipikal entrepreneur meliputi: a. Lokus pengendalian internal
arah yang dituju sehingga dapat diketahui lan-ekah yang harus dilakukan oleh pengusaha
tersebut
c.
L:isi;tif
d-:.r selgiu
nunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencaripeluang sebagai pelopor
dalam berbagai kegiatan.
c.
b.
Tingkatenergitinggi
Kebutuhan tinggi akan prestasi
c.
d. e.
Toleransiterhadapambiguitas
Kepercayaan
diri
f
(
1
Berorientasipada 4gtietl
Ka-"rkt : :i 991 r dan
s:
r
"'.
j-='.t-<:*
t
pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap ri'aktu segala aktifitas usaha -vang dijalankan
s:1;1:; die'. :l',n-.i dan hants lebih baik dibanding
:
\\
rnardi
litti:
a. Keinginan unnili berprestasi b. Keinginan untukbertanggrrngjawab c. Preferensi kepada resiko menengah d. Persepsi kepada kemungkian berhasil
Thbel l. Ciri dan Watak kervirausahaan No
I
2
=be1-::nr;
d Brani menga,nbi l ns iko. Hal ini merupalian sifat yang harus dimiliki seoftmg pengusaha kapanprur
dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun
waktu.
Ciri
Percava diri
Watak
Keyakinan, ketidalcergantungan, indivi dual istis, dan optimism Kebduhan untuk berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetft dan inisiatif Kemampuan untuk mengamUlt risifo lang *ajar dan suka
tantangan
Berorienbsi pada
u-rgas
dan hasil
lengambilan risiko
Kepemimpinan
+
5
K--'r:<t--:,an
Berorbn=si ke masa
depan
68
e.
Ke{a keras. Jam kerja pengrLsaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorarg pengusaha sulit untuk mengatur r,r'aktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemaj uan wahanya. Ide-ide
baru selalu mendorongnl a untuk bekerja kerjas merealisasikann)
a-
akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak henl a pada segi material, tetapi
juga
g.
moral kepada berbagai pihak. Komitmeir pada berbagai pihak merupakzur ciri
yang harus dipegang teguh dan harus ditepati.
Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kervajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan. Mengembangkan dan memelihara ltubtrngan
h.
-vang
berhubungan langsung dengan usalia 1'ang dijalankan rnaupun tidak. Hubungan baik 1'ang perlu dlijalankan. anlara lain kepada paft pelanggan. pemerintah. pemasok, serta masyarakat luas. Proses Kewirausahaan
Menurut Noore (Bygrave, 1996). proses ker.virausahaan diawali dengan adany a inovasi.
Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor
sangat menentukan tingkah laku seseorang dalam berkarir. Indir idu dengan motivasi berprestasitinggi
tentunya akan bekerja keras untuk meraih yang terbaik. Dalam memahami motivasi, sejumlah atrli telah mengembangkan berbagai teori dengan berbagai pendekatan. Salah satu teori yang begitu terkenanl adalah dual factor theory of motivation yang dikembangkan oleh Herzberg, Mausner dan Synderman
faktor yang bersal dari individu, seperti locus of c ontrol.toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari ling*,rngan vang mempengamhi diantaranya model peran. aktrr itas. dan peluang. Oleh karena itr-r.
urovasi berkerlbang menj adi kewirausahaan melaiut
(1963). Pemikiran Herzbergh beranjak pada pentingnya pemenuhan kebutuhan (need) para pegawai. Mereka menyatakan bahwa motivasi pegawai dapat dipahami dengan baik jika sikap
pegawai terieLrih dahuiu dapat dipahami. Mereka
I
merupakan hubungan dasar dan bahwa sikap seseorang terhadap kerja sangat menentukan
kesukesesan atau individu tersebut. Implika:ut1 a bagi
adalah pemahanran akan rebutuhan individu tersebut. sehingga b'i,1-rr,g .isia l arg ditekuni pun
diharapkan dapat memenuhi keburuhan tersebut.
Terkait dengan kosep need. McClelland (Suryana, 2001) mengelompokkan kebutuhan (needs) menjadi tig4 yakni : 1. Need for Achievenrcnt.yaitu dorongan untuk meraih kesuksesan melampaui standar yang
telah ditetapkan.
seseorang diukur dengan jumlah materi yang diperoleh, sehingga mucul kategori sukses-tidak sukses. Kondisi ini pula yang kemudian memaksa
individu turnrk membuat pilihan karir yang sulit, yakni
2. 3.
dari sisi finansial. Memilih karir sebagai wiraswata artinya siap menjalani karir yang menuntut sejrurrlah energi r-mtr.rk tems berinor asi nienciptakan hal-hal
b'aru sena kesiapan ntenial untuk ntenerima risiko gagal sekaliptur.
ltreed
berkuasa.
Needfor Affiliarion. yaitu kebutuhan untuk bekerjasama dan menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain.
Selama ini motivasi mahasiswa untuk berkarir sebagai rvirasrvasta masih rendah. Oleh karena itu perlu dilakukan sejumlah upaya untuk memotivasi para mahasiswa. Salah satu usaha yang dapat di-
Kebutuhan berprestasi akan mempengaruhi jiwa seseorang, sehingga orang yang mempunyai rnotivasi kekuasaan yang tinggi berbeda pribadinya dengan orang yang mempunyai motivasi afiliasi. hrdividu dengan kebutulian berprestasi dan berkuasa
r,mg tinggi rnempr"urlai kehginan untuk rnenghasilkan
ia akan berusaha r.tntuk menvelesaikan tugas lang meniadi tangsung jau'abn1'a dengan baik. Keburuhan individu unruk
1'ang terbaik. sehingga
mencapai sesuatu menjadi pendorong untuk memiliki
rvirausaha adalah dengan memberikan edukasi tentang kewirausahaan melalui training ataupun pengembangan materi perkuliahan yang berbasis peda keu'irausahaan, Pendidikan tentang keri'irarusehaan sebagainrana diungkapkan oleh
Li (2005)
kinerja yang baik. Masing-masing kebutuhan itu mempengaruhi pribadi seseorang dianggap mempunyai motivasi berprestasi tinggi apabila ia mempunyai keinginan untuk berprestasi lebih baik dari pada y'ang lain dalam berbagai situasi dan kekuasaan.
Berdasarkan hasil penelitian Fayolle et al. (2006) terbukti bahwa Enterpreneurship Teaching
Programmes (Program Pengaj aran Kewirausahaan) dapat mempengaruhi sikap dan intensi mahasiswa
terhadap kewirausahaan. Hasil penelitian Noel (2001) seperti dikutip oleh Fayolle et al. (2006)juga
menunj ukkan bahwa lulusan program kewirausalraan
pulkan bahwa salah satu kebutuhan yang dapat memotivasi mahasiswa untuk berwirausaha adalah kebutuhan untuk berprestasi, yakni meraih kesuksesan, serta kebutuhan untuk memperoleh kekuasaan, i,akni menjadi pimpinan sebuah usahayang
intensi serta et-ikasi diri yang lebih tinggi untuk berw'irausaha d iband ingkan mahasiswa yang tidak mengikuti pro_qram ke*'irausahaan. Penelitian yang dilakukan ol eh Fre geno (2 0 02) menurujukkan pula
bahwa simulasi bisnis terbukti dapat memberikan pengalaman vang positif bagi mahasiswa untuk
mendalami keuirausahaan.
70
lain
mengembangkan intense mahasiswa untuk bem'irausaha sedini mung:I<in. Intensi individu urtuk
berwirausaha berdasarkan teori perilaku berencana
versiAjzen (Ajzen's theon of planned behavior/ TPB) menurut Li (10(-ii i dapat digambarkan pada skemadibawah ini:
Entepren
rial lntention
manusia wirausahawan, maka seseorang harus memiliki kekuatan sebagai modal. Kekuatan ini dapat
diperoleh melalui proses belajaryang terus menerus,
mendeskipsikan pentingnya pen)'usunan business plan bagi seorang r.virauasahawan sebagai berikut: "A business plan precisely defines your business, identifies your goals, and serves as your firm's resulre. The basic components include a current and pro fonna balance sheet, an ingome statement, and a cash flow analysis. It helps you allocate resources properly, handle unforeseen complications, and make good business decisions. Because it provides specific and organized
information about yourcompany and howyou
will
repay borrowed money, a good business plan is a crucial part ofany loan application. Additionally, it informs sales personnel, suppliers, and others about your operations and goals." (www.sba.gov)
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penlusunan business plan akan membantu
mahasiswa yang ingin berwirasuh4 termasuk dalam
termasuk belajar tentang bisnis secara formal. Pendididikan kewirausaahaan berdasarkan riset Hansemark dan Eltlich (Fa1'olle et al., 2006) terbulai berdampak positif urtuk menumbuhkan karakteristik seorang entepreneuryakni efikasi diri dan locus of control. Efikasi diri menurut Bandura (Pihie, 2009) adalah keyakinan individu yang kuat terhadap keahlian dan kemampuan untuk memulai sebuah tugas/ pekerjaan dan meraih kesuksesan. Menurut Markham, et. al. (Pihie,2009) persepsi individu
terhadap efrkasi diri akan memotivais dirinya untuk
Kesuksesan berwirausaha dicapai melaui sebuah proses yang tidak dapat diraih dalam sekejap mata. Oleh karena itu, mahasiswa yang tertarik
1t
urtuk berwiraswasta diharapkan mampu menj alani setiap tahapan yangadadengan penuh semangat hingga titik kesuksesan diraih. Terkait dengan kesuksesan tersebut, Alma (2007 ) menl'ebutkan bahwa puncak karir beni irausaha setidaknya meliputi delapan anak tangga- r akni: a. mau kerja keras lucrpacirl for hardwork) b. bekerjasama dengan orang lain (getting things
done with and
membangun karakter n'irausahawan yang sukses. yakni memiliki persepsi efrliasi diri yang tinggi serla locus of controlyangkuat. Selain itu. Pendidikan
through people)
DAFTAR RUJUKAN Ahmad, H. M. 2010. Personality Traits among Entrepreneurial and Professional CEOs in S\IEs. Irternationtt! .-lr:ttrt'rfl! o,l' Busir;e ss ar;d
-t.j-;r:.;-1.r,';i;;. Paqe lt-ti -l i -:.
rr,.r1.
c. penampilan yang baik (good appearance) d. yakin (self confidence) e. pandai membuat keputusan (ntaking sound
decision'\
j. \_, J: Sg:lg:,1:ef
]l_i
Io
communicate) Berpijak pada delapan tanggatersebut tanpak bahrva segala sesuatu yang berkaitan dengan
kesuksesan berwirausaha selalu membunrlrkan usaha keras dari tiap individu untuk terus mengembangkan
USA:
diri dan komitmen untuk terus maju. Oleh karena itu, salah satu upal'a I'ang dapat dilakukan untuk
mentunbuhkan motiva-si
sebag ai
tr-rr1135isrr a
unfuk berkarir
u'i:au-.:h: ac : I ah i: :;r gentban gkan kepri badian l ang nundiri. inovatit. suka bekerja keras,
dan pantant menl erah.
Bygrave. 1996. The Portable MBA in Entrepreneu"ship. Singapore: John Wiley & Sons. Douglas. E. J., & Shepherd, D. A. (2002). SelfEmplovment as a Career Choice: Attitudes, Entrepreneurial Intentions, and Utility Maximization. Entrepreneurship: Theory & P ractice, 26(3), 8 1 -90. Drucker, P. F. 1985. Inovation and Enterpreneur s hip. London : Heinenmarn.
KESIMPULAN
dini untuk berkarir sebagai wirausaharvan sejak dini.
Mahasiswa idealnya diperkenalkan
sej ak
dipupu( anara lain dengan menumbulrkan keingtnan mereka untuk memenuhi kebutuhan akan kesuksesan dan kemandirian dalam memperoleh penghasilan. Salah satu upayayang dinilai dapat
membangun motivasi mahasiswa dalam bers'irausaha adalah memberikan pendidikan yang berbasis kew'irausahaan. Pendidikan semacam ini
diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa untuk
Fayolle.A., Gailll. B. dan lassas. C.N.2006. Efect dan Counter-ef'lect of Entrepreneurship Education and Social Context on Student's Inie:li.-'ns .lo:ir4ol. Estudios De Ekonomia .lplikoiitt. \bl. l+-1. Page 509- 523. Fregeno. E. lr-tLl. Business Plan Or Business Simulaticr Ft r Enuepreneurship Education?. Dewlopn:er:s :,: Brrslless Simulation and
Experient;al
Le
::rriir:g. I blunte
29.
memulai bisnisnya sendiri. Pendidikan kewirausahaan sejauh ini bermanfaat positif untuk
72
Gibson, R. L. ,ian \litche1l, M.H. 1995. Intoductiot ri Coi,ri-qeling and Guidance. Engleri ood C iilt - \eri' Jersey : Prentice-Hall
Inc.
Handoko, H. 2001 . Manajenten Stmtber Daya Manusia. Edisi kedua. Yogy'akarta: BPFE. Herzbergh, F. I962.NewApproach in Management Organization and Job Design. Journal of Industrial Medicine. In \,lichael T. Mattenson and John M. Ivancevich. tr[anagententent and Organizationol Belutvior Classic,r. 6'r' ed., 1996. http ://suaramerdeka. con/r' /index.php/read/cetak/ 2009/07l I 4/724 1 9,Pertumbuhan-WirausahaNasional-di-Bau-ah- I -Persen. Diakses tanggal I April2011.
1
Robbins, S.P. 2006. Perilaku Organisasi. Alih bahasa: Benyamin Molan. Indeks. Edisi 10. Santoso, B. D. 2010. Aksi dan Kreasi sang Wiraswasta. Diakses dari http://suaramerdeka.com/v I /index.php/read/cetaV}}l 0 I 07 I 17 I I 1 7 060 I Aksi-dan-Kreasi-sangWiraswasta padatanggal I April20l l. Schermerhorn, J.R. 1999. Management, 5th Ed. New York: John Willey & Sons.
Urbana-Champaip 50 I E. Daniel Street, Champaign,lL 61820, Luthans, F.2006. Perilaku Organisasi. Edisi 10. Alih bahasa: Vivin Andhika Yuu'ono. Sekar Purwanti, Th. Arie P., dan Winong Rosari. Yogyakarra : Penerbit Andi. Masykur, W 1994. Kev'irausahaan: Seri Diktat Kul i ah. Jakarta: Gunadarma. Meredith, G.G et al. (2000). Kevt,irausahctan; Teori dan Praktek, Seri terjemahan. Jakafta: Pustaka Binaman Pressindo.
University of IlI inois
at
4,
No.
Supardi. 2002. D as a r - D as ar
il a ku Or gani s a s i.
Yogirakarta: UII Press. Sun'a. 1988. Bimbingan Karir. Bandung : PPS UPI.
SalembaEmpat. Wajosumidj
o. 1999. Manajemen
Sumber Daya
Pihie, 2.A.L.2009. Entrepreneurship as a Career Choice: An Analysis of Entrepreneurial SelfEfficacy and Intention of University Students.
Manusia. Jakarta: Penerbit Mandar Utama. Winardi, 2003. Ennepreneur & Entrepreneur s hip.
Jakarta: Kencana.
73