Professional Documents
Culture Documents
KOMPREHENSIF NIFAS, KB
OLEH
AYU
MELIA
NOVITA
III
Regular
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Asuhan Kebidanan Komprehensif ini dengan tepat waktu. Laporan ini dibuat sebagi hasil pelaporan dari kegiatan PKK III dan guna memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir program di Poltekkes Depkes Tanjung Karang Prodi Kebidanan Tanjung Karang. Dalam penulisan laporan studi kasus ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, saran, bantuan baik material maupun spiritual dari pihak dosen, pembimbing dan keluarga. Untuk itu pula pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Hj. Diana Metty, Amd. Keb, S.Pd, MM.KM selaku Ketua Jurusan kebidanan Poltekkes Depkes Tanjung Karang dan selaku pembimbing lahan praktek.
2. Ibu Rosmadewi, S.Pd, S.S.T selaku Ketua Jurusan Prodi Kebidanan Tanjung Karang. 3. 4. 5. Ibu Nelly Ibu Ibu Indrasari, Novita Sulistyani, S.SiT, SKM selaku S.ST penanggung selaku selaku jawab praktek lapangan kasus klinik.
Rudiyanti, Amd.Keb
pembimbing pembimbing
6. Orang tua, teman-teman serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penulisan laporan ini Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam kumpulan kasus ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat mambangun demi perbaikan penyusunan laporan yang akan datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan mahasiswa Poltekkes Depkes Tanjung Karang pada khususnya.
Bandar
Lampung,
Mei
2010
Penulis BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Institusi pendidikan Poltekkes Depkes Tnjung Karang Prodi Kebidanan bertujuan menghasilkan tenaga ahli madya kebidanan yang professional dan berkualitas sesuai dengan fungsi dan kompetensi yang ada, beiman berperi rasa, berperilaku kreatif dinamis memiliki integritas dan berkepribadian yang tinggi dan terbuka terhadap pembaharuan ilmu dan teknologi ( IPTEK ) serta tanggap terhadap seni dan berbagai maalah di masyarakat khususnya masalah kesehatan ibu dan anak. Kegiatan praktek klinik adalah salah satu upaya untuk mewujudkan bidan yang berkualitas setelah melalui masa pendidikan, dimana sesuai dengan tuntutan kurikulum yang ada diharapkan pengalaman belajar praktek dilapangan dapat menghasilkan keterampilan yang maksimal bagi peserta didik.
TUJUAN Umum
Setelah mengikuti kegiatan praktek kebidanan di lapangan diharapkan mahasiswa mampu mengimplementasikan seluruh pengetahuan dalam memberikan asuhan kebidanan dalam lingkup komprehensif pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, ibu nifas dan KB dengan tepat dan benar.
1.2.2
Tujuan
Khusus
Pada akhir praktek lapangan mahasiswa terampil dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada: Kehamilan Persalinan Ibu nifas
Bayi KB
baru
lahir
1.3 Diskusi Bed Observasi Praktek ( Pre conference side dan Post
langsung
1.4
WAKTU
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 1 April -10 April 2010 dan 26 April - 22 Mei 2010.
TEMPAT Pringsewu
1.6 a. Pengarahan Bimbingan Bimbingan b. Mengikuti pengarahan yang dan pengarahan pada pada tentang asuhan
Membuat asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan balita sehat Melaksanakan Mengisi Membuat laporan tindakan buku egiatan sesuai pencapaian harian secara dengan protap target individual
EVALUASI praktek.
LANDASAN PERSALINAN
TEORI
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan slaput janin dari tubuh ibu.
Jenis-jenis 1.
persalinan Persalinan
: spontan.
Yaitu : persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir. 2. Persalinan buatan :
Yaitu : persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar seperti : forseps, SC, vakum. 3. Persalinan anjuran :
Yaitu : persalinan yang berlangsung setelah dilakukan tindakan misalnya : pemecahan ketuban, pemberian pitosin.
Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas. Mungkin banyak faktor yang memegang peranan dan bekerja sama sehingga terjadi persalinan. Bebebrapa teori yang dikemukakan adalah :
Turunnya
hormon
estrogen
dan
progesteron.
Progesterone menimbulkan relaksasi otot-otot rahim. Selama kehamilan terdapat eseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron Teori menurun sehingga timbul his. oksitosin
Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah. Oleh karena itu, timbul kontraksi otot-otot rahim Nutrisi janin menurun.
Tekanan pada ganglion servikol dari fleksus frankenhauser,yang menghasilkan kontraksi uterus. Teori prostaglandin
Prostaglandin uyang dihasilkan oleh desidua, disangka menjadi salah satu sebab permulaan persalinan.
Faktor 1. A.
POWER
faktor :
yang His
mempengaruhi dan
persalinan tenaga
: mengedan HIS
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada bulan terakhir dari kehamilan sebelum persalinan, sudah ada kontraksi rahim yang disebut his pendahuluan atau his palsu, yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan daripada kontraksi Braxton Hicks. His pendahluan ini tidak teratur, menyebabkan nyerri di perut bagian bawah dan paha, tidak menyebabkan nyeri yang memencar dari pinggang ke perut seperti di persalinan, lama kontraksi pendek, tidak bertambah kat bila dibawa berjalan malahan sering berkurang, tidak mempunyai pengaruh pada serviks. Sifat dari his persalinan berkebalikan dari his pendahuluan. Kontraksi rahim bersifat berkala dan Lamanya yang kontraksi : harus kontraksi diperhatikan berlangsng adalah 45-75 : detik
Interval antara dua kontraksi : pada permulaan persalinan his timbul sekali dalam 10 menit, dalam Menurut His kala faalnya pembukaan : pengeluaran his his persalnan yang sekali dapat dalam dibagi pembukaan 2 dalam dari menit : serviks
menimbulkan
His pengeluaran : his yang mendorong ana keluar, biasanya disertai kekiatan mengejan. His pelepasan uri : yang melepaskan uri
B.
TENAGA
MENGEJAN
Setelah pembukanan lengkap dan setelahn ketuban pecah, tenaga yang mendorong anak keluar selain his terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intraabdominal. Tenaga ini serupa dengan tenaga mengejan sewaktu kita BAB tetapi jauh lebih kuat lagi, Rupanya sewaktu kepala sampai di dasar panggul, timbul suatu refleks yang menyebabkan pasien menutup glotisnya, mengkontraksikan otot-otot perutnya dan menekan diafragmanya ke bawah. Tenaga mengejan ini hanya dapat berehasil kalau pembukaan sudah lengkap dan paling efektif sewaktu kontraksi rahim. Taanpa tenaga mengejan ini anak tidak dapat lahir. Tenaga mengejan ini juga melahirkan plasenta setelah plasenta lepas dari dinding rahim.
2. Perubahan A. Keadaan pada segmen uterus atas dan dan jalan lahir bawah rahim pada pada
segmen
Sejak kehamilan yang lanjut,uterus dengan jelas terdiri dari dua bagian ialah segmen atas rahim yang dibentuk oleh korp[us dan segmen bawah rahim yang terjadi dari isthmus uteri. Segmen atas memegang peranan yang aktif karena berkontraksi dan dindingnya bertambah tebal dengan majunya persalinan. Sebaliknya segmen bawah rahim memegang peranan pasif dan makin tipis
dengan amjunya persalnan karena diregang. Kontraksi otot rahim mempunyai sifat yang khas : Setelah kontraksi maka otot tersebut tidak berelaksasi kembali kekeadaan sebelum kontraksi tetapi menjadi sedikit lebih pendek walaupun tonusnya tidak seperti sebelum kontraksi. Kotraksi tidak sama kuatnya, tetapi paling kuat di daerah fundus uteri dan berangsur berkurang ke bawah dan paling lemah pada segmen bawah rahim
B. Pengaruh
rahim :
Karena ukuran melntang berkurang, maka lemgkungan tulang punggung menjadi lebih lurus dan dengan demikian kutub atas anak tertekan pada fundus, sedangkan bawah ditekan ke dalam pintu atas panggul.
Karena rahim bertambah panjang, maka otot-otot memenjang diregang dan menarik pada segmen C. Faal bawah ligamen rotundum dan dalam serviks. persalinan
Pada tiap kontraksi, fundus yang tadinya tersandar pada tulang punggung berpindah ke depan mendesak dinding perut bagian depan ke depan.
Dengan adanya kontraksi dari tiap ligamen rotundum fundus uteri terhambat, sehingga waktu kontraksi D. Pembukaan E. ini fundus tak Perubahan servks ini biasanya dapat naik pada didahului dari pendataran dari ke atas. serviks serviks serviks
Pendataran
Pemendekan dari kanalis servikalis yang semula berupa saluran yang panjangnya 1-2 cm menjadi suatu F. lubang dengan Pembukaan pinggir dari yang tipis. serviks
Pembesaran dari ostium eksternum yang tadinya berupasatu lubang dengan diameter beberapa
dilalui vagina
anak
cm.
panggul
Setelah ketuban pecah segala perubahan terutama pada dasar panggul di timbulkan oleh bagian depan anak. Oleh bagian depan yang maju itu dasar panggul diregang menjadi salurabn dengan dinding-dinding yang tipis. Dari luar, peregangan oleh bagian depan nampak pada perineum yang menonjol dan menjadi tipis sedangkan anus menjadi terbuka.
3.
PASSENGER letak
: anak
janin, dalam
berat ilmu
badan,
letak
presentasi mengandumg
dan 4
posisi
janin. :
Istilah A.
kebidanan
pengertian
Situs Letak.
Yang dimaksud adalah letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang Ibu. Letak memanjang ada 2 macam presentasi, ialah kalau kepala bayi menjadi bagian terbawah disebut presentasi kepala, sedangkan kalau bokong disebut presentasi bokong
Jika ukuran panjang anak melintang terhadap sunbu panjang Ibu maka anak dikatakan dalam letak lintang
Jika sumbu panjang anak serong terhadap sumbu panjang Ibu maka anak dalam letak serong B. Badan Kepala Lengan Tungkai terlipat pada menekur, bersilang lipatan paha, dan leku Yang dimaksud Sikap adalah anak anak dagu letak bagian-bagian yang anak satu terhadap ialah yang Habitus Sikap. lain : kyphose pada dada dada rapat pada badan.
C. Posisi.
Posisio
Yang dimaksud adalah letak salah sartu bagian anak yang tertentu terhadap dinding perut atau jalan D. Presentasi. Yang dimaksud adalah apa yang menjadi bagian yang terendah lahir Presentasio
Perjalanan a. Tanda-tanda
persalinan persalinan
secara sudah
klinis. dekat
Beberapa minggu sebelum ibu bersalin, ia merasakan kandungan atau keadaannya menjadi lebih enteng(lightening). Ia meras kurang sesak,tetapi sebaliknya ia berjalan terasa lebih sukar,dan sering diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota bawah,juga terdapat beser kencing (poliuria).secara singkat gejala ini di sebabkan oleh turunnya rahim karena kepala janin sudah masuk PAP. His palsu : ini terjadi 3 atau 4 miggu sebelum persalinan karena terjadi peningkatan dan b. 1. Timbulnya his kontraksi Tanda-tanda persalinan dari ialah his permulaan memancar braxton persalinan dengan keperut sifat sebagai bagian Hicks. : berikut depan.
melingkar
punggung
lama
,intervalnya
dan bertambah
makin
Mempunyai
pendataran
atau
pembukaan
2. Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir atau blood swow, hal ini terjadi karena terlepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim pada saat pendataran serviks
sehingga
beberapa
kapiler
terputus.
3. Keluarnya cairan banyak dengan tiba-tiba dari jalan lahir hal ini terjadi kalau ketuban pecah atau selaput janin robek, ketuban biasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau hampir lengkap.
Kala 1.
dalam Kala I
persalinan
. (Pembukaan)
Di mulai dari timbulnya his dan wanita mengeluarkan lendir yang bercampur darah (blood show) sampai dengan pembukaan lengkap (10 cm),proses ini terbagi dalam 2 fase yaitu : a. Berlangsung selama 8 jam, Fase servik membuka sampai 3 Laten cm.
Aktif. cm.
Fase dilatasi maksimal : selama waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4-9 cm Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat lagi, dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
Lamanya kala 1 untuk primigravida 12 jam, sedangkan untuk multigravida lamanya 8 jam. Pada kala I his belum begitu kuat, yaitu 10 15 menit. Lambat laun his bertambah kuat, intervalnya menjadi pendek, kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih lama.lendir bertambah banyak bercampur darah.
2.
Kala
II
(dari
pembukaan
lengkap
sampai
bayi
lahir)
Kala II persalinan adalah masa pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya bayi.disebut juga kala pengeluaran atau keluarnya bayi dari uterus melalui vagina.
yang
terjadi
pada
kala
II: uterus
40 detik 3 kali
untuk dalam
60 satu 10
Fetus. Penyaluran DJJ tidak O2 pada plasenta akan berkurang, dapat menyebabkan :
Hipoksia teratur
- Kepala masuk rongga panggul, dasar panggul tertekan, sehingga timbul refleks mengedan. Otot Karena ibu mengedan, penyokong maka otot-otot pada dinding kala perut akan II berkontraksi.
Mengedan Dasar -
optimal Paha
dengan dekat
cara
: lutut fleksi
Dagu Gigi Tidak panggul Vagina Otot-otot Kandung kemih / menjadi dasar terdorong Uretra Rectum
Setiap his datang, maka akan timbul rasa ingin BAB, reflek mengedan, dan kesakitan pada ibu. Pada kala II tanda-tandaq vital perlu di perhatikan dan DJJ harus selalu di opservasi. Pada primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multivara rata-rata berlangsung selama 0,5 jam.
3.
Kala
III
mulai
dari
bayi
lahir
sampai
plasenta
lahir).
Kala III berlangsung dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya plasenta secara lengkap dari dinding uterus. Biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah kelahiran bayi dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.pengeluaran plasenta di sertai dengan pengeluaran Tanda-tanda 1. 2. 3. 4. Sedikit pendarahan Uterus Memanjangnya Naiknya (250 cc), bila lebih bagian tali pelepasan menjadi pusat fundus dari 500 cc adalah yang darah. plasenta: bundar lain. uteri. patologis. : dinding cavum menurut uterus. uteri. Schultz). Duncan). plasenta. ml.
plasenta dari
plasenta tengah
pendarahan
Untuk Prasat
mengetahui
pelepasan
plasenta,
di
pakai
beberapa
prasat
yaitu
Kustner.
Tangan kanan meregang atau menarik sedikit tali pusat, tangan kiri menekan simfisis, bila tali
pusat ini masuk kembali ke dalam vagina berarti plasenta telah lepas dari dinding uterus. Perasat Strassman.
Tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali pusat, tangan kiri mengetuk-ngetuk fundus uteri. Bila terasa getaran pada tali pusat, berarti tali pusat belum lepas dari tempat implantasi. Bila tidak terasa getaran, berarti tali pusat telah lepas dari tempat implantasi. Prasat Klein.
Ibu disuruh meneran, bila tali pusat tampak turun ke bawah saat meneran di hentikan maka plasenta Prasat telah lepas dari tempat implantasi. Grede.
Dengan cara memijat uterus seperti memeras jeruk agar plasenta lepas dari dinding uterus. Prasat ini hanya di gunakan dalam keadaan terpaksa.
4.
Kala
IV
sampai
dengan
jam
setelah
plasenta
lahir)
Pemantauan melekat terhadap tanda-tanda vital dan jumlah pendarahan harus di lakukan pada 1-2 jam setelah plasenta lahir lengkap. Hal ini dimaksudkan agar keadaan ibu post partum dapat terpantau dan bahaya akibat pendarahan dapat dihindari. Sebelum meninggalkan wanita postpartum, 1. harus Kontraksi di perhatikan uterus 7 pokok antara harus lain : baik.
2. Tidak ada pendarahan dari vagina atau pendarahan-pendarahan dalam alat genitalia lainnya. 3. 4. 5. 6. Luka pada Plasenta dan Kandung perineum Bayi telah slaput ketuban kemih terawat dalam baik dan harus sudah harus tidak ada lahir lengkap. kosong. hematoma. baik.
keadaan
7. Ibu dalam keadan baik, nadi, dan TD normal dan tidak ada keluhan sakit kepala. Persiapan dalam pertolongan persalinan.
Sebelum seorang bidan melakukan pertolongan persalinan sebaiknya terlebih dahulu melakukan
pasien,
alat,
persiapan
tempat,
dan
persiapan
penolong. meliputi:
tersebut pasien dengan keluarga dengan kartu dan tanda-tanda tempat menganalisa persalinan dan yang dan observasi di keluhan aman kartu yang dan alat sebelah kemih kanan ibu sopan dan
Menerima
ramah.
persalinan status
duduk
untuk
Mengosongkan
kandung Mengosongkan
Membersihkan
tubuh
pasien.
11. Menggantikan pakaian pasien dengan pakaian yang sudah disiapkan di tempat bersalin. 12. Kapas Air desinfektan cebok Kom Lembar dengan Sarung Jam tangan Timbangan status larutan Steoskop dengan jarum Tempat Menyiapkan alat-alat Alat-alat tidur pertolongan persalinan :
pemeriksaan. lengkap. Tensimeter. monoaural. detik. badan. persalinan. desinpektan. tangan. Bengkok. steril. desinfektan.
13. 14. 15. Spuit Alat-alat Benang Betadine Gelas Bengkok Klem Gunting Satu Alat pasang Kapas Sarung Pispot Alat-alat Kateter
Perlak
. Ember. khusus untuk nelaton wanita. kateterisasi. steril. desinfektan. tangan steril. steril. Bengkok. Pispot.
Kapas
Pinset
pertolongan sarung lembab Setengah Duk Penghisap 2 tali pengikat /alkohol pengukur penampung Pembungkus episiotomi Gunting dan dan heating tali 70 tangan
persalinan. steril. steril. kocher. steril. lendir. buah. pusat. pusat. % darah. darah. bayi. set. episiotomi. lidokain.
Benang Naal Naal Pinset dalam pada tanda-tanda vital kala dan moril I pemeriksaan
Mempertahankan
3. Melakukan periksa dalam untuk menentukan ramalan persalinan dengan tetap menjaga teknik septik dan aseptik.
4. Memperhatikan keadaan kandung kencing karena bila penuh dapat mengganggu persalinan dan 5. 6. 7. B. 1. 2. 3. 4. 5. C. 1. Mengawasi Dalam kala Anjurkan Memantau Mempersiapkan Membantu Tindakan keadaan Perhatikan Mengajarkan Observasi nutrisi cara ibu mengedan pada di perhatikan keadsaan keadaan keadaan yang yang baik kala septik jika sesering partus proses set kelahiran kala pendarahan dan anti mau dan rektum. janin. bersalin. efektif. II. septik. his. mungkin. steril. bayi. III: ibu.
klien
mengejan DJJ
ada
2. Mencari tanda-tanda pelepasan plasenta dan kalau sudah lepas segera di lahirkan. D. 1. Tindakan Mengawasi kala pendarahan post IV : partum.
2. 3. Memantau
Menjahit dan
perineum. bayi.
Mekanisme 1. Turunnya Masuknya kapala kepala Turunnya dapat dalam dibagi pintu atas dalam
Masuknya kepala pada pintu atas pangul pada primigravida terjadi pada bulan terakhir kehamilan, tetapi pada multigravida baru terjadi pada permulaan persalinan. Masuknya kepala kedalam pintu atas panggul biasanya dengan sutura sagitalis melintang dan dengan fleksi yang ringan. Kalau sutura sagitalis terdapat di tengah tengah jalan lahir, ialah tepat di antara symphysis dan promontorium, maka dikatakan kepala dalam synclitismus .
Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati symphysis atau agak ke belakang mendekati promontorium, maka asynclitismus .
Jika sutura sagitalis mendekati symphysis dan os parietal belakang lebih rendah dari os parietal depan asynclitismus anterior dan Jika sutura sagitalis mendekati promontorium dan os parietal depanlebih rendah dari os parietal belakang asynclitismus posterior Majunya Kepala
Pada primigravida majunya kepala terjadi pada kala II, sedangkan pada multigravida majunya kepala Yang Tekanan Tekanan Kekuatan Melurusnya badan anak oleh perubahan bentuk langsung dan menyebabkan cairan oleh fundus masuknya majunya kepala terjadi kepala intra pada ialah bersamaan. : uterin bokong mengejan rahim.
2.
Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya fleksi bertambah hingga UUK lebih randah dari UUB. Keuntungan dari bertambahnya fleksi adalah bahwa ukuran kepala yang lebih kecil melewati jalan lahir : diameter suboccipito bregmatica (9,5 cm) menggantikan suboccipito frontalis (11 cm). Fleksi disebabkan karena anak disorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir pintu 3. atas panggul, cerviks, dinding panggul Paksi atau dasar panggul Dalam
Putaran
Pemutaran dari bagian depan sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah symphysis. Putaran paksi adalah suatu usaha untuk menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam terjadi bersamaan dengan majunya kepala dan tidak terjadi sebelum kepala sampai ke Hodge 4. III, terkadang sampai kepala didasar panggul. Ekstensi
Kepala harus melakukan ekstensi karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan atas untuk melaluinya. Pada kepala bekerja dua kekuatan, yang satu mendesak kebawah dan yang lainnya disebabkan tahanan dasar panggul yang menolaknya ke atas, maka lahirlah berturut turut pada pinggir atas perineum UUB, dahi, hidung, mulut, dan akhirnya dagu dengan gerakan ekstensi. Subocciput yang menjadi pusat pemutaran disebut hypomochlion . 5. Putaran Paksi Luar
Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah punggung anak memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena putaran paksi dalam. Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga belakang kepala berhadapan dengan 6. tuber ischiadicum sepihak. Expulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah symphysis dan menjadi hypomochlion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan
anak
lahir
searah
dengan
paksi
jalan
lahir.
Bidang
Hodge
Untuk menentukan berapa jauhnya anak tersebut telah turun ke rongga panggul maka Hodge telah menentukan Hodge Hodge Hodge Hodge II III IV : : : I : sejajar bidang sama dengan khayal dengan hodge I dalam pintu melalui I I pinggir melalui melalui panggul atas bawah spina os : panggul simfisis ischiadika coccygis
sejajar sejajar
dengan dengan
hodge hodge
ujung
berat
(TFU
gr1,2
(TFU
7,7)
100
gr
PARTOGRAF. Partograf di pakai untuk memantau kemajuan persalinan dan membantu petugas kesehatan dalam menentukan keputusan dalam penatalaksanaan. Partograf memberi peringatan pada petugas kesehatan apakah persalinan berlangsung lama, adanya gawat ibu dan janin ataukah ibu perlu Hal-hal 1. Catat 2. setiap yang perlu Denyut jam, dan Air di untuk catat dalam jantung jam pada fase partograf dirujuk. : janin aktif. ketuban
Catat U J M D 3. 1. 2. 3. 4. Dinilai 5.
warna
air
ketuban :
setiap
kali
melakukan Selaput
pemeriksaan
vagina utuh.
: : : Perubahan Sutura (
Slaput Air Air bentuk dua tulang tindih tindih mulut pemeriksaan
pecah,air ketuban ketuban kepala tengkorak tetapi dan tidak rahim dan
jernih. mekonium. darah. (molding/molage) / di di bersesuaian) perbaiki. perbaiki. servik. silang (x).
Sutura Sutura
pervaginam
tanda
Penurunan
Mengacu pada bagian kepala (dibagi 5 bagian ) yang teraba (pada pemeriksaan abdomen/luar) diatas 6. Menyatakan berapa jam waktu yang telah dijalani sesudah pasien di simfisis pubis,catat dengan tanda lingkaran (0). Waktu. terima.
7. Catat 8. jam
Catat setiap jam, lakukan palpasi untuk menghitung banyaknya kontraksi dalam 10 menit dan lamanya Kurang Antara Lebih 9. 20 dari masing-masing dari 40 kontraksi dalam 20 40 hitungan detik. detik detik. detik. Oksitosin.
Bila memakai oksitosin, catatlah banyaknya oksitosin pervolume cairan infuse dan dalam tetesan permenit. 10. Catat 11. Catat 12. Catat 13. Catat 14. Catat setiap Protein,aseton setiap dan kali setiap 4 jam setiap 30 60 menit dan tandai dengan sebuah titik besar Obat semua obat yang yang di di berikan berikan. Nadi (.)
Bila temuan-temuan melintas kearah kanan garis waspada, petugas kesehatan harus melakukan penilaian terhadap kondisi ibu dan janin , dan segera mencari rujukan yang tepat.
TEORI LAHIR
Definisi :
Bayi normal / sehat adalah bayi baru lahir dengan berat badan 2500 gram sampai 4000 gram dengan lama kehamilan 37 minggu 42 minggu yang memerlukan prawatan biasa Bayi gawat ( high risk baby ) memerlukan penanggulangan khusus seperti adanya asfiksia dan perdarahan Pada umumnya, kelahiran bayi normal cukup ditolong oleh bidan dengan tanggung jawab penuh terhadap keselamatan Ibu dan bayi. Sedangkanj kelahiran abnormal yang memerlukan pertolongan spesialis, bayi bila di rumah sakit yng dilengkapi dengan unit kesehatan bayi hendaknya ditngani oleh dokter anak
B. 1.
Tujuan
Umum
dalam
Asuhan
Kebidanan
Bayi
Baru
Lahir
Mempertahankan
pernafasan
Dengan meletakan kepala lebih rendah dari badan segera lakukan penghisapan lendir. Pada bayi normal dalam beberapa detik sampai satu menit akan segera bernafas.
2.
Mencegah
infeksi
Dengan mencuci tangan sebelum menyentuh bayi dan perlengkapan yang digunakan untuk merawat 3. bayi Mempertahankan haruslah bersih suhu
Suhu tubuh bayi harus dipertahankan dan dijaga kehangatannya karena bila suhu lingkungan lebih rendah maka metabolisme dan konsumsi oksigen pada bayi akan meningkat 4. Mengenal tanda tanda sakit
Kondisi pada bayi baru lahir dapat berubah cepat. Oleh karena itu perlu dipehatikan. seperti pada warna kulit yang kuning pada hari pertama, kesukaran bernafas, kenaikan atau penurunan suhu badan, badan biru atau pucat, perut kembung dan minum kurang, muntah, kejang kejang terjadi dalam waktu 12 jam pertama, BAK / BAB atau tidak pada 12 jam pertama dan penurunan berat badan yang banyak
C. Alat Tanda
Alat
alat Penghisap
untuk
Perawatan
Bayi lendir
Tabung
oksigen Alat
beserta
alatnya resusitasi
untuk
membantu untuk
pernafasan
bayi
pernafasan obatan
Obat penolong, pengenal bayi tdur pengikat atau dan identifikasi bayi watch
tali dengan
Tempat Stop
inkubator
D. 1.
Perubahan
Fisiologis Sistem
pada
Bayi
Baru
Lahir pernafasan
Pernafasan pertama pada bayi normal terjadi 30 detik sesudah kelahiran. Pernafasan ini timbul akibat aktivitas nomal dari susunan saraf pusatseperti sentuhan, perubahan sushu dari dalam uterus keluar uterus yang semuanya mengarahkan diafragma serta alat alat pernafasan lainnya 2. Eliminasi
BAB yang pertama keluar berwarna kehitam hitam dan lengket yang disebut mekonium. hal ini sudah terjadi berumur 16 minggu dalam kandungan. Mekonium mulaimkeluar dalam 24 jam pertama 3. setelah lahir dan berlangsung sampai hari ke2 atau hari ke-3 Kulit
Biasanya diliputi verniks caseosa terutama didaerah lipatan tubuh. Makin muda usia kelahiran bayi 4. semakin lembek dan Tali tampak lebih transparan pusat
Tali pusat diperiksa dan silihat kelengkapan arteri dan vena. Tali pusat harus kering dan bila ada perdarahan 5. maka penjepit tali Berat pusat harus dikeringkan badan
Pada hari ke-2 dan hari ke -3 berat badan bayi baru lahir biasanya akan menurun. Hal ini disebabkan karena pemasukan cairan dan pengeluaran dari tubuh bayi tidak seimbang 6. Suhu
Mekanisme pengaturan panas pada bayi belum stabil mudah mendapat pengaruh dari luar. Pusat pengaturan panas dalam otak harus berkembang pada bulan terakhir masa fetus
Bayi
menunjukkan
beberapa
refleks Morrow
sejak
lahir
yaitu
: refleks
Bila bayi dikaetka atau digerakan akan terjadi refleks moro abduksi dan ekstensi lengan dan tangan akan terbuka dan kemudian Walking diakhiri diabduksi lengan reflaeks
Bila telapak kaki ditekan pada tempat yang datar maka bayi akan bergerak seperti berjalan Rangsangan pada ujung mulut Rooting mengakibatkan kepala menoleh kearah refleks rangsangan
E.
Pertolongan
pada
Waktu
Bayi
Baru
Lahir
Mulai melakukan pembersihan lendir pada saat kepala keluar dengan pembersihan mulut, hidung dan mata Jam dengan kapas lahir dan kasa steril dicatat
Lendir dilap sebersih mungkin sambil bayi ditidurkan dengan kepala lebih rendah dari kaki
dalam
posisi
sedikt
ekstensi
supaya
lendir
mudah
keluar
Tali pusat dipotong dan diikat dengan baik, bekas luka diberi antiseptik kemudian dijepit dengan penjepit klem atau diikar dengan tai pusat
Segera setelah lahir, bayi yang sehat akan menangis keras, bernafas serta menggerakan tangan dan kakinya, warna kulit kemerahan
Bayi dibersihkan dari darah, air ketuban, mekonium dam verniks kaseosa dengan air hangat hangat kuku. Nilai bisa juga dibersihkan dengan bayi minyak kelapa atau minyak zaitun score
keadaan
dengan
apgar
Bayi ditimbang berat badan dan diukur panjang badannya, dicatat dalam satus bayi Mata bayi Perawatan dibersihkan, kemudian mata diberikan obat untuk bayi mencegah : blenorhoe
- Metode crede : dengan tetesan nitras 1 2 % sebanyak 2 tetes pada masing-masing mata Penisilin Diperiksa juga salep anus, atau genitalia gramicin eksterna, dan salep jenis mata kelamin
F.
Penilaian
Bayi
Menilai bayi dilakukan berdasarkan 3 gejala yang sangat penting bagi kelanjutan hidup bayi, yaitu Menilai usaha : nafas
Apabila bayi nafas spontan dan memadai lanjutkan dengan memiliki frekuensi denyut jantung Apabila bayi mengalmi apnu atau sukar bernafas dilakukan rangsangan taktil dengan menepuk nepuk atau menyentil telapak kaki bayi atau menggosok gosok punggung bayi sambil diberi oxigen Apabila beberapa detik terjadi atas rangsangan taktil dimulailah pemberian VTP ( ventilasi tekanan Menilai positif frekuensi denyut ) jantung
Segera setelah lahir menilai usaha nafas dan melakukan tindakan yang diperlukan tanpa memeperhatikan pernafasan spontan atai tidak segera dilakukan penilaian frekuensi DJJ Apabila frekuensi DJJ > 100 x/ menit, dan bayi bernafas spontan, dilanjutkan dengan menilai warna kulit
Apabila frekuensi jantung < 100 x / menit, walaupun bayi bernafas spontan menjadi indikasi untuk Menilai dilakukan warna VTP kulit
Penilaian warna kulit dilakukan apabila bayi bernafas spontan dan denyut jantung bayi > 100 x / Apabila Apabila terdapat sianosis terdapat sentral, oksigen sianosis tetap menit diberikan perifer,oksigen
Score A
Penilaian 0
dengan 1
metode 2
apgar
score keterangan
Appearance color Pucat badan merah, ekstremeitas biru seluruh tubuh kemerah merahan P Pulse G Grimace (reaksi terhadap rangsangan) tidak ada sedikit gerakan mimik menangis, batuk, bersin A Acvtivity tonus otot Lumpuh ekstremeitas dalam fleksi sedikit lemah gerakan aktif R respiration tidak ada tidak teratur menangis aktif (heart rate)/frekuensi jantung tidak ada dibawah 100 diatas 100
Catatan
7 0 6
10 Bayi 3
: asfiksia :
G. No
Pemerksaan Data
Fisik Pemeriksaan
pada Keteranagn
Bayi Hasil
Baru
Lahir Pemeriksaan
1. Observasi sifat-gerak/ warna kulitnya - Simetris artinya terdapat pertumbuhan normal ke segala Gerak Warna simetris kulit pink artiny artinya atidak dijumpai darah kelainan kesegala aktivitas lapisan arah ekstremitas kulit normal
sirkulasi
- Kadang-kadang ekstremitasnya biru artinya terdapat sedikit gangguan sirkulasi untuk mencapai ujung ekstremitas, tetapi masih dianggap normal
2.
Pemeriksaan
leher
bayi
Pemeriksaan bola mata - Untuk menetapkan ada kemungkinan tumor thyroid atau tumor pada bagian stornomastoid
3. Pemeriksaan bola mata - Apakah dapat mengikuti arah pemeriksa, gerak bola mata sangat penting artinya untuk menentukan kelaianan pertumbuhan otot mata atau tentang nervus sentralis 4. Pemeriksaan Frontalitas Meraba tulang lingkaran normal kepala anak kepala dengan apakah dijumpai Menentukan lingkaran depresi lingkaran 32 dalam oksipito cm persalinan
- Meraba tulang kepala anak apakah ditemui moulase yang menunjukkan kompresi otak janin, selanjutnya 5. Pemeriksaan Apakah mulut ada konsultasi Untuk mengetahui yang bagian apakah terdapat mungkin syaraf palatoskisis dijumpai
kelainan
6. -
Pemeriksaan Jumlahnya
dada harus
Apakah kurang
terdapat dari 60
pernafasan
dada
denyut/menit
7. Pemeriksaan auskultasi - Untuk menentukan apakah terdapat kelainan jantung 8. Apakah Palpasi terdapat abdomen Mungkinkah murmur Untuk sehingga mencari perlu dilakukan terdapat asal pemeriksaan tumor lanjut
apakah
abdomen tumor
menentukan Seberapa
pembesarannya
9. Pemeriksaan genitalia eksterna - Bagaimana keadaan labum mayus dan labium minus Apakah testesnya sudah turun
- Raba arteria fomoralis, untuk menentukan apakah terdapat kelainan pembuluh darah menuju ekstremitas bagian bawah
10. Pemeriksaan Refleks Morro - Refleks morro adalah, jika bayi mengadakan reaksi ekstensi/abduksi lengan dan jaringan membuka matanya, dan dikuti dengan fleksi dan adduksi lengannya Jika Posisi tangannya Reaksi dipegang dalam maka satu bayi traksi akan bidang menarik dengan bayi lengannnya lengannya
kepalanya
11. Pemeriksaan miring bayi - Untuk menentukan kekeuatan otot, periksa tulang belakangnya apakah ditemui Memeriksa skoliosis anus atau tidak bayi
12. Penmeriksaan persendian tulang paha - Bayi menengadah dan dilakuakn pemeriksaan terhadap jka Apakah terdapat suara, persendian terdapat lakukan suara pemeriksaan USG tulang dalam untuk menentukan pahanya pergerakannya lebih lanjut
H.
Perawatan
Sehari
hari
Bayi
Baru
Lahir Mata
Bayi harus diperiksa untuk melihat tanda-tanda infeks. Mata dapat dibersihkan dengan air steril atau aqua destilata. mata bayi yang ditutup oleh akrena ia mendapat terapi sinar harus dibuka setiap kali bayi minum susu. Hal ini peli diperhatikan untuk menghindari infeksi mata
Mulut
Diperiksa untuk melihat adanya kemungkinan infeksi dengan candida ( oral Truhs ). Candidiasis merupakan suatu penyakit endemic ditempat perawatn bayi ( infeksi dapat berasal dari ibu, bidan , perawat, boto dan dot ) Kulit
Terutama lipatan lipatan ( paha belakang leher, belakang telinga, ketiak ) harus selalu bersih dan kering. Bagian bagian tersebut bersih dari verniks kaseosa. oleh karena verniks kaseosa ini merupakan media yng apling Tali baik untuk kuman stafilokokus pusat
Pada umumnya akan puput pada waktu bayi berumur 6 7 hari. Bila tali pusat belum puput maka setiap sudah mandi tali pusat harus dibersihkan dan dikeringkan. Caranya dalah dengan membersihkan pangkal tali pusat yang ada diperut bayi dan daerah sekitarnya dengan kain kasa yang dibasahi dengan zat antiseptik Kain ( betadine ataupun alkohol 70 % )
popok
Harus segera diganti setiap akli basah karena air kencing atau tinja. Bokong bayi dibersihkan dengan air steril atau ersih dan kemudian dikeringkan. Bila bokong basah kemungkinan leveta dan terjadi infeksi besar. Bila ditemukan hak demikian sebaiknyaiar pembersih bokong ditambah dengan zat antiseptik yang dapt membunuh kuman. kemudian diobati dengan salep yang
mengandung
obat
antibiotik Minuman
an
anti
jamur. bayi
Kebutuhan cairan apda setiap bayi untuk mencapai kenaikan berat badan yang optimal berbeda beda. Oleh karena itu, pemberian cairan kepada bayi yang daya isap dan menelannya baik hendaknya kebutuhan yaitu 20 30 cc setiap 3 jam sekali. Pada umumnya cairan yang diberikan pad hari petama 60 ml/ kg BB dan stiap hari ditambah, sehingga pada hari ke 14 dicapai 200 ml/kg BB sehari. dalam hari hari pertama berat badan trurun oleh karena pengeluaran mekonium dan masuknya cairan belum mencukupi. turunnya berat badab tidak lebih dari 100 ml/kg BB, berat badan akan naik pada hari ke empat sampai ahri kesepuluh dan seterusnya
I.
Tanda
Tanda
Bahaya sulit
Baru / <
Lahir menit 36 C
terlalu
panas
kuning
terutama
pertama,
makan merah
hisap
lemah,
mengantuk cairan,
bengkak,
keluarnya
Infeksi, suhu meningkat, merah, bengkak, keluarnya cairan, bau busuk, pernafasan sulit Tinja / tidak berkemih dalam waktu 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinjau
Aktifitas menggigil atau menangis tak biasa, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus
J.
Perawatan
Bayi
Minggu
Pertama
Perawatan bayi pada 2 minggu pertama harus selalu dijaga dengan sebaik baiknya. Hal-hal yang harus diperhatikan diri pada dengan cara bayi usia 2 bayi dan minggu, merawat yaitu tali : pusat
Kebersihan
memandikan
Pada
BAK Pakain
dan
BAB dan
harus popok
dijaga bayi
dan ganti
selalu jika
Menyusui 12 jam pertama bayi Makanan PASI jika ASI yang diberikan puasa kemudian baru
Diberikan
LANDASAN
TEORI
KEHAMILAN
Pengertian Kehamilan adalah proses pertemuan dan persenyawaan antara spermatozoa (sel mani) dengan ovum (sel telur) yang menghasilkan zygote. Jadi, proses kehamilan ini akan terjadi bila 4 (empat) aspek penting terpenuhi, yaitu : ovum, spermatozoa, konsepsi, dan nidasi.
Kehamilan dibagi dalam 3 (tiga) triwulan. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampi 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai bulan keenam, dan triwulan ketiga dimulai dari bulan ketujuh sampai lahirnya janin.
gejala
pergerakan janin
Melihat
dengan
Jika hanya satu dari tanda-tanda ini diketemukan, diagnosa kehamilan dapat dibuat dengan pasti. Tanda-tanda pasti kehamilan ini adalh tanda-tanda objektif yang semuanya itu didapatkan oleh pemeriksa.
Tanda-Tanda objektif perubahan Hegar Perubahan Kontraksi yang bentuk (segmen dan bawah pada Brakton diperoleh konsistensi rahim
10. Hiperpigmentasi kulit, seperti pada muka (chloasma gravidarum), areola dan papilla mamae 11. Tanda Chadwick (warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu)
12. Tanda Piscaseck (segmen bawah rahim melunak serta pembesaran dan pelunakan unilateral pada tempat implantasi)
II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Tanda-tanda
Presumtif Payudara
(yang
dirasakan
pasien) membesar
Hyperpigmentasi
kulit,
seperti
pada Adanya
muka
yang
disebut
chloasma
gravidarum Amenorhea
9. Sering buang air kecil kerena rahim yang membesar menekan pada kandung kemih
Perubahan-perubahan
fisik
pada
kehamilan
A.
Uterus
Terjadi pembesaran Uterus, hal ini karena adanya peningkatan hormon estrogen progesteron.
Estrogen mempengaruhi hipertrofi dari otot-otot rahim, sedangkan progesteron mempersiapkan tempat impalantasi dan menghalangi kontraktilitismyometrium. Pada akhir kehamilan, ukuran uterus menjadi 1.000gr, yang tadinya hanya 30 gr dan ukuran panjangnya menjadi 32 cm, lebar 24 cm dan ukuran muka belakang 22 cm sedangkan volume uterus meningkat dari 10 ml menjadi 2-10 Besar Hamil Hamil Hamil Hamil Hamil Uterus Hamil 12 minggu 16 20 Hamil 28 32 36 40 tidak 8 sebesar minggu minggu 24 minggu minggu minggu minggu liter pada uterus hamil minggu telur angsa sebesar sebesar sehingga 1-2 3 minggu TFU TFU TFU 3 setengah 3 setengah jari pusat jari jari jari TFU diatas pusat dapat telur telur diraba diatas dibawah dari kehamilan aterm. : ayam bebek luar
Hamil Hamil
TFU TFU
dibawah
Tingginya (dalam 20 23 26 30 33
Fundus cm)
uteri
Umur (dalam
kehamilan bulan) 5 6 7 8 9
B.
Serviks
Uteri
Perubahan yang penting pada servicks dalam kehamilan adalah menjadi lunaknya servicks. Gejala ini sudah dapat ditentukan sebulan setelah konsepsi dan merupakan tanda kehamilan yang harus diketahui. Sebab-sebab pelunakan servick adalah karena pembuluh darah dalam servicks bertambah dan karena timbulnya oedema dari servicks dan hiperplasia kelenjar-kelenjar servicks.
Pada akhir kehamilan servicks menjadi sangat lunak dan porsio menjadi pendek (lebih dari setengahnya mendatar) dan dapat dimasuki dengan mudah oleh satu jari. Servicks yang demikian disebut serviks yang matang dan merupakan syarat untuk persalinan anjuran.
Estrogenlah yang bertanggung jawab terhadap perubahan servicks, sehingga timbul tanda chadwick. Sumbatan mukosa di saluran servicks dapat berfungsi untuk pencegahan terhadap janin dari invasi mekanik atau bakteri. Pada awal persalinan sumbatan ini terpisah/teregang dan kencang, pembuluh darahnya terpotong dan cairan kental dikeluarkan sebagai Blood Slym.
C.
Vagina
dan
VulVa
Vaskularisasi terjadi pada vagina sehingga vagina menjadi menjadi lebih padat. Dibawah estrogen terdapat proliferasi dari sel-sel vagina yang menyebabkan dinding saluran vagina menjadi lebih tebal berlipat-lipat dan membesar dalam mempersiapkan lewatnya kepala bayi. Pada persiapan sering terjadi hipervaskularisasi. Sering terdapat peningkatan sekresi yang lebih putih kental dan asam. Keasaman dari vagina dipertahankan oleh asam laktat yang diproduksi oleh laktobasil untuk menurunkan daya sperma juga berguna untuk mengontrol kuman patogen dalam vagina (ph 3,5 5,0)
D.
Ovarium
Ovarium bertanggung jawab terhadap pembentukan korpus loteum. Tetapi setelah bulan keempat corpus luteum ini mengisut. Fungsi ovarium ini diambil alih oleh plasenta pada kehamilan 16 minggu.
E.
Buah
dada
1. Mammae membesar dan tegang. Hal ini disebabkan rangsangan estrogen dan progesteron 2. 3. 4. 5. 6. 7. F. Papilla Glandula Estrogen Progesteron Mammae mammae Montgomery akan lebih 12 meyebabkan memyebabkan hipertrofi sel acini sistem pada untuk lebih tegang dan areola saluran mammae laktasi hitam mammae colostrum Darah
dipermukaan keluar
Kehamilan
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erythrocytnya, tetapi penambahan volume plasmanya yang disebabkan oleh hydraemia lebih menonjol sehingga biasanya kadar Hb turun. Batas-batas Hb Erythrocyt Leucocyt 8.000 fisiologis : 3,5 10 juta 10.000 ialah gr per per : % mm mm
G.
Traktus
Digestivus
Tonus otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas traktus digestivus menurun. Makanan lebih lama ada di dalam lambung sehungga penyerapan air lebih lama, akibatnya feses akan keringdan terjadi konstipasi. Selain itu, sekresi asam garam (HCL) dan gerakan lambung berkurang, hal ini bisa menyebabkan muntah dan kembung dalam kehamilan.
H.
Traktus
Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga timbul sering kencing(pollakisuri). Ureterpun jelas membesar dalam kehamilan
terutama dibagian kanan. Dilatasi ureter ini terutama disebabkan oleh pengaruh progesteron, walaupun mungkin ada juga faktor tekanan pada yreter oleh rahim yang membesar. Dilatasi ini mungkin menimbulkan bendungan yang memudahkan terjadinya infeksi dari pyelum (pyelitis). Selain itu, kegiatan ginjal bertambah karena harus juga mengeluarkan racun-racun pada janin.
I.
Kulit
Selain striae gravidarum, pada kulit terdapat pula hyperpigmentasi antara lain pada areola mammae, papilla mammae dan linea alba. Linea alba yang tampak hitam disebut linea higra. Hyperpigmentasi kadang-kadang terdapat pada kulit muka yang disebut chloasma pravidarum. Pada umumnya setelah partus selesai, gejala hyperpigmentasi ini hilang. Sebab terjadinya hyperpigmentasi ini belum jelas, mungkin ada hubungan dengan hipertrofi dan hiperfungsi dari korteks gandula suprarenalis atau dari hipofisis.
J.
Pertukaran
Zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein sedangkan dalam darah kadar zat lemak naik dan ada kecendrungan pada ketosis. Kebutuhan akan kalsiun dan fosfor akan bertambah untuk pembuatan tulang-tulang janin , begitu pula akan ferrum untuk pembentukan Hb janin. Pada wanita hamil, biasanya terjadi penambahan BB + 1 Kgpada triwulan pertama, + 5 kg pada berat janin (3 rahim lemak seperti zat kg), triwulan kedua ini plasenta (dari di buah 30 dada, putih air (0,5 dan + 5,5 kg pada triwulan oleh ketuban 1 (1,5 (1 ketiga. : kg) kg) kg) kg) kg)
Penimbunan Retensi
telur
ANTENATAL
CARE
(ANC)
Pemeriksaan pada ibu hamil selama kehamilan sengat penting, hal ini bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.
Selain
itu
Pemeriksaan
kehamilan
pada
ibu
hamil
bertujuan
pula
untuk
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan janin. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh kembang secara normal.
Ada a. b. c. d. e. f. g.
beberapa
teknik Tanya
pemeriksaan
yang
dapat
digunakan,
yaitu
jawab Pemeriksaan
(anamnesa) umum
h.
Pemeriksaan
laboraturium
A.
Tanya
Jawab
Anamnesa)
Anamnesa dapat dilakukan terhadap ibu hamil itu sendiri (auto anamnesa)dan bisa juga dilakukan Hal yang terhadap dapat keluarganya ditanyakan dalam (alloa anamnesa anamnesa). adalah :
1. Data Sosial : nama, nama suami, umur, pekerjaan, agama, kebangsaan, pendidikan terakhir 2. Data Keluarga
3. Data Medik : penyakit jantung, pemyakit paru-paru, penyakit kelamin dan penyakit lainnya 4. Data Haid
5. Data Kebidanan : perkawinan terdahulu (bila ada), perkawinan sekarang, kehamilan yang lalu, persalinan dan nifas yang lalu, jumlah dan keadaan anak yang hidup, kehamilan yang sekarang, keluhan yang dialami sekarang
B.
Pemeriksaan
Umum
Pemeriksaan umum biasanya menggunakan berbagai alat pemeriksaan baik alat ukur timbang, atau 1. 2. 3. 4. 5. 6. Memeriksa yang Mengukur Memeriksakan Memeriksakan lainnya. tinggi kemungkinan keadaan Pemeriksaan dan adanya umum Mengukur refleks Memeriksa lutut kelainan dan berat pada keadaan mencakup badan organ-organ emosional : ibu tubuh ibu TTU (patella) Oedem
C.
Pemeriksaan
Pandang
(Inspeksi)
Dimulai sejak bertemu dengan pasien. Diperhatikan bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan cara berjalannya. Setelah itu pasien diminta berbaring ditempat yang telah disiapkan. Pemeriksaan 1. Rambut dilakukan dan kulit berurutan rambut : bersih dari atau rambut kotor / hingga terdapat kaki. kelainan
2. Muka : terdapat klausma gravidarum atau tidak, adanya oedem pada muka 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kelopak Konjungtiva Sklera Hidung Mulut Gigi : : ada : : mata : kuning, polip ada ada / : bengkak pucat hiperemis kelainan sariawan karies lain atau atau atau atau atau atau tidak tidak tidak normal tidak tidak
9. Leher : apakah vena terbendung di leher, apakah ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening
10. 11. Membesar Linea Tampak Bentuk Areola Puting susu Kolostrum
Buah : menonjol, : : Perut sesuai Alba / gerakan (melintang, umur Nigra, janin
: masuk tidak : atau Striae atau atau tidak Gravidarum tidak asimetris)
mammae
pembesaran
menunjang
12. Vagina dan Amus : perineum, varises, tanda Chadwick, kondiloma, flour albus 13. Ekstremitas : odema atau tidak, sama panjang atau tidak, varises atau tidak
D. Palpasi dapat
(Palpasi) yaitu :
Leopold I : dilakukan untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian janin yang terdapat di Fundus Uteri
Leopold II : dilakukan untuk menentukan letak punggung janin dan bagian-bagian kecil janin (pada letak membujur)serta kepala janin (pada letak melintang)
Leopold III : dilakukan untuk mengetahui bagian janin yang berada dibagian bawah Leopold IV : dilakukan untuk mengetahui apakah bagian terdepan janin sudah masuk pintu atas panggul (PAP) atau belum
Selain cara leopold, periksa raba juga untuk memeriksa ada atau tidaknya keseimbangan antara ukuran kepala janin dengan ukuran panggul disebut Perasat Osborn.
E.
Periksa
dengar
(Auskultasi)
Periksa dengar bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya DJJ, frekuensi dan keteraturannya, sehingga periksa dengar lebih cenderung digunakan untuk mengkaji kesejahteraan janin. Alat yang paling sering digunakan adalah stetoskop monokuler atau leanex. Dengan alat ini DJJ baru dapat terdengar pada kehamilan sekitar 20 minggu. Frekuensi DJJ nor,al adalah 120 140 kali/permenit. Yang 1. 2. Dari tempat bunyi jantung Dari dapat adanya diketahui bunyi dari jantung anak bunyi : jantung Tanda pasti anak :
kehamilan Hidup
anak
F.
Pemeriksaan
Dalam
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara meraba organ-organ reproduksi secara langsung guna mendapatkan data tentang :
1 Uterus : ukuran uterus dalam minggu, bentuk, posisi, lunak atau keras dan lokasi uterus 2. Panggul : apakah luas atau sempit
3. Keadaan Servicks : apakah membuka, menutup, lunak, keras, tipis, tebal, posisi depan atau belakang 4. Keadaan Jalan Lahir
Pemeriksaan dalam dapat dilakukan pada kehamilan muda dan ketika hamil tua terutama mendekati saat persalinan untuk memastikan apakah persalinan sudah mulai atau belum.
G.
Pemeriksaan
Panggul
Pada ibu hamil terutama primigravida perlo dilakukan pemeriksaan panggul untuk menilai keadaan dan bentuk panggul apakah terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulitan Ada 4 cara melakukan pemeriksaan persalinan. panggul :
1. Periksa pandang : dilihat apakah terdapat dugaan kesempitan atau kelainan panggul 2. Periksa raba : - Primigravida kehamilan 36 minggu atau lebih, kepala belum masuk PAP
3. Alat
kehamilan
aterm
ada Osborn
kelainan
letak positif
sering 23 26 10,5
adalah 26 29 11
jugota
4. Memerikasa keadaan rongga panggul dengan pemeriksaan dalam. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada kelainan yang diketemukan pada jalan lahir, keadaan panggul, termasuk sacrum/coccygis.
H.
Pemeriksaan
Laboraturium
Pemeriksaan laboraturium disini maksudnya adalah pemeriksaan sederhana yang umum dan dapat dikerjakan pada pemeriksaan ibu hamil. Pemeriksaan laboraturium sederhana meliputi pemeriksaan darah dan urin. Pemeriksaan darah yang utama adalah pemeriksaan Hb, sedangkan pemeriksaan urine terdiri dari pemeriksaan kadar protein dan gula dalam urine.
Pelaksanaan
pemeriksaan
fisik
umum
dapat
dijabarkan
sebagai
berikut
sangat dinilai,dengan melakukan anamnesis baik menjawab pertanyaan tidak Penderita ada sadar kelainan akan Kesadaran jika
penting
Keadaan gizi Hubungan antara tinggi badan / berat badan seimbang - Berat badan ideal adalah tinggi terus kehamilan cukup. dibuktikan laboratorium Kulit/mukosa Jantung/paru Ikterus Menunjukkan adanya kemungkinan kelainan fugsi liver Tidak anemia, Anemia dengan dapat akan diartikan gizi dapat pemeriksaan badan Barat dikurangi badan sesuai 100, bumil sebagai perhitungan akan kasar bertambah tumbuh-kembang
Dispnoe
uterus -
Sianosis
yang
terdapat
desakan besar
Kemungkinan
penyakit
atau
jantung
Warna
biru
dibagian
akral,
menunjukkan kekurangan konsumsi O2, yang dapat disebabkan oleh penyakit jantung/paru Edema Dapat terjadi pada muka, kaki dan tangan - Dapat merupakan gejala dari preeklampsia, Kekurangan Penyakit albumin Kekurangan dalam eklampsia jantung darah vit.B1/kompleks
Refleks Refleks lutut paling penting Berkaitan dengan kekurangan vitamin B1 atau penyakit saraf, intoksikasi Tekanan tekanan 140/90 merupakan sistolik kemungkinan preeklampsia Berat badan ukuran kenaikan sukar, masa gravidarum Berat badan diperbolehkan Trimester BB karena badan Bertambahnya Lebih tanda-tanda atau dari mm preeklampsia 15 batasan mulai Kenaikan Hg tidak boleh lebih dari darah magnesium Batas Umumnya sulfat normal terendah darahadalah yang 30
pada tersebut
diastolik ada terdapat ringan berat merupakan penting pertama, masih dalam emesis naik
sekitar -Kenaikan 16 -Kenaikan Pemeriksaan DM -Pada mungkin laboratorium Rata berat kg, berlebih : badan rata
0,5 tidak kenaikan selama harus dalam urin Hanya melebihi BB 16-20 sekitar
Glukosa
akhir
kehamilan terdapat
laktosa - Untuk memastikan adanya DM, perlu dilakukan pemeriksaan tes toleransi glukosa - Kemungkinan glukosaria yang terjadi segera setelah makan, disebabkan intoleransi insulin, tetapi keadaan Persiapan Tes reduksi ibu cepat untuk menjadi gula mungkin normal ASI positif
Protein urin Normal tetap ada protein tetapi jumlahnya kecil Jumlah yang makin meningkat terdapat Penyakit pada : Preeklampsia jantung Nefritis Sistitis
Sedimen dengan bakteri positif Terdapat pada nefritis asimtomatik Jika ditemukan bakteri perlu dilakukan Pemeriksaan evaluasi untuk menghindari darah adanya infeksi dalam kehamilan Rutin TORCH
HIV
Hepatitis
Faktor
Rhesus
seksual tentang memberikan Kumpulan gejala Kelainan Retardasi Abortus Feses rutin Memberikan keadaan penyakit yang yang sama gambaran Infeksi
VDRL menular
-Kemungkinan terjadi infeksi vertikal (ibu-janin) dan bahaya infeksi Horizontal (ibu-penolong)
harus hepatoma
Adanya
infeksi
vertikal
maka
bayi diimunisasi
Kemungkinan pada
dapat usia
menimbulkan muda
perkawinan Rh kedua
Infeksi
sifilis
yang
dapat kelainan
Kemungkinan
infeksi
akibat seksual
Kemunkinan
infeksi
cacing
Pelaksanaan
pemeriksaan
fisik
umum
dapat
dijabarkan
sebagai
berikut
PENJABARAN Kloasma
KETERANGAN gravidarum
Konjungtiva
Edema
kelopak
mata
Gigi
dan
lidah
pigmentosum
Pigmentasi seperti
pipi
yang
hampir kuku
Stimulating dihasilkan
cukup tentang
Hb) Kemungkinan
secara menderita
kasar :; Hipoalbuminemia
Tanda
preeklampsia
berat Anemia
gangguan
gigi
dan
lidah
akibat
mual-muntah
atau
Lidah
kotor
Kelenjar
tiroid
darah Mamae
jantung hamil.
Sedikit
perlu
petunjuk pada pertama mamae mamae -Kelenjar tampak tampak Pembuluh darah Pigmentasi dan
areola papila
montgomery
vena jelas
Kolostrum
MSH
dan
hormonal
seks
Progesteron aliran
Produksi
prolaktin
tinggi, pembentukan
bahwa Pembesaran
ASI
kan ke
banyak atas
Perut
pendulum
abdomen
Pigmentasi
dinding
Bekas
luka
operasi
Primigravida masih
akibat
otot
dinding tegang
abdomen dipergunakan sehingga masuk sehingga dan bekas Bekas seksio Linea Strie strie Kepala uterus alba gravidarum Umur kehamilan Berat Tingginya untuk menurut janin Kemungkinan kepala Mc
fundus
uteri mengukur
Donald. berdasarkan
Hukum
empat rumus
dapat PAP
opersai
lainnya
dapat
menjadi
lokus
minoris
Pengeluaran
fluor
-Kondiloma
akuminata
Tanda
Chadwick
Luka
Infeksi atau
dengan
diagnosis kandida
sebaiknya SC
tinktura abortus
hipervaskularisasi pasti
Bekas
episiotomi
Tungkai
Varises
Edema
tungkai
Sikatriks
pada
paha
Sering
terjadi
karena
kehamilan
berulang preeklampsia masuk venereum kecuali merangkul Tidak agak kaki Tekanan Bekas atau pada luka vena limfe infeksi mengganggu sulit atau pada cafa Bendungan akibat kepala telah PAP inferior granulosa lainnya persalinan saat paha Tanda Bersifat kemungkinan herediter terjadinya
minimal Aturan 1 I 2
yaitu
pemeriksaan
kehamilannya
Pada saat pemeriksaan kehamilan hendaknya dilakukan pemeriksaan dengan 7 T yaitu : 1. 2. 3. 4. 5 6. 7. Tablet .Tetanus Tes Temu Timbang Tekanan berat darah Tinggi tambah toksoid darah (TT) di badan ( kenaikan bila fundus diberikan lebih normal dari selama 140/90 uteri minimal 90 tablet 2 kali hamil mmhg 6 12 kg )
diperiksa,
adalah di
hipertensi. ukur.
selama selama
terhadap wicara
seksual persiapan
Keluhan-keluhan
yang
Sering
Terjadi
Keluhan keluhan yang berkaitan dengan perkembangan kehamilan antara lain : 1. Sakit Mual Rasa Sering 2. Mual, Sulit Agak sulit bernafas terutama pada sakit/rasa tidak buang Pada muntah kadang enak dan pada perut air Trimester masih bagiaqn Pada Trimester I : kepala. muntah. bawah. kecil. II: ada. tidur. primigravida.
setelah
sering yang
Bila hal-hal tersebut di temukan, perlu di jelaskan bahwa keadaan itu biasa dan normal di temukan pada ibu hamil.
Penyakit 1.
pada Penyakit
Kehamilan Jantung
Prognosis kombinasi ibu hamil dengan penyakit jantung tergantung dari faktor berikut ini : Apakah Kemampuan Hipertensi sudah untuk pernah dapat disertai mengalami memberikan dekompensasio pertolongan Apakah Diabetes disertai Umur Apakah Keparahan dan mungkin disertai penyakit paritas penyakit jantung penderita lain Hipertensi mellitus infeksi Anemia arithmia kordis adekuat
Prinsipnya adalah mempersiapkan ibu hamil untuk mencapai keadaan optimal pada saat inpartu
sehingga dapat berlangsung proses persalinan pervaginam. Persalinan pervaginam merupakan pilihan utama karena traumanya tidak terlalu besar.
Tidak terdapat perbedaan sikap dalam melakuakn ANC kecuali harus memperhatikan dua hal penting: Gejala terjadinya permulaan Terjadi dekompensasio kordis infeksi
2.
Hipertensi
Dalam melakukan evaluasi hipertensi pada kehamilan,. Pengobatan sebelum hamil merupakan tindakan yang paling tepat sehingga saat hamil tercapai kesehatan yang optimal untuk mendukung tumbuh kembang ajnin dalam uterus sehingga tercapai well born baby dan well health Antisipasi terjadinya preeklampsi maupun mothe. eklampsi.
3.
Penyakit
Paru
Dalam keadaan hamil, fungsi paru yang dapat mempertahankan PO2 diatas 60 mmHg sangatlah penting sehingga tumbuh kembang janin intrauteri berlangsung sebagaimana mestinya. PO2 di bawah 60 mmHg sudah merupakan keadaan yang kritis khususnya bagi janin yang sangat sensitigf Berikan terapi akan yang aman kebutuhan bagi wanita O2. hamil
4.
Penyakit
Gastrointestinal
Penyakit gastrointestinal yang paling bnayak berkaitan dengan kehamilan adalah : Perubahan hormonal saat hamil yang dapat menimbulkan penyulit terhadap proses dan fungsi gastrointestinal, dengan berbagai manifestasi klinis
Gangguan resorpsi nutrisi melalui usus halus, sebagai tempat utama resorpsi nutrisi, untuk
tumbuh
kembang
janin
Penyakit liver yang mengatur kualitas dan kuantitas elemen nutrisi dalam darah sehingga dapat dikendaliakn Kegemukan sesuai yang pada dapat dengan menimbulkan kebutuhan berbagai dapat komplikasi menimbulkan kehamilan kehamilan :
kehamilan
prematuritas jalan yang berakibat fatal bagi janin dan lahir maternal darah
pembekuan
5.
Penyakit
dan
Kelainan
Darah
Kehamilan dapat menimbulkan perubahan fisiologis darah sehingga dapat menyebabkan kesulitan dalam menegakkan diagnosa penyakit dan kelainan darah pada ibu hamil. Kesehatan darah ibu hamil sangat menetukan keberhasilan tumbuh kembang janin dalam uterus. Adapun bentuk penyakit dan kelaina darah ynag umum ditemui pada ibu hamil adalah : Kelaianan hemoglobin darah Anemia Trombositopenia (hemoglobinopati)
Endokrin adalah :
Endrokin
tiroid.
Kekurangan tiroid pada kehamialn ini dapat menyebabkan pertiroidisme dan hipotiroidisme yang berpengaruh pada tumbuh kembang janin dan terhadap kestabilan kehamilan paratiroid
Endrokrin
adrenal utama :
1. Hiperplasia yang mengeluarkan hormon lebih tinggi dan menimbulkan manifestasi klinis kelebihan hormon
2. Hipoplasia yang menyebabkan produksi hormon berkurang dan menimbulkan manifestasi klinis Pada kehamilan kekeurangan dapat Preeklampsi/ Solusio Retardasi Persalinan Endrokrin menyebabkan hormon : eklampsi plasenta IUG prematur pituitari
Kelenjar pituitari dianggap mother of gland karena diduga merupakan kelenjar induk yang mengatur produksi hormon pada sistem kelenjar lainnya. Gangguan pad asistem ini bisa menyebabkan perdarahan post partum yang berpotensi syok
Penyakit hamil menderita Riwayat mengalami yang Kematian Intrauteri abortus sulit
Mellitus melalui :
Terdapat
kelainan
kongenital
bayi
Pengelolaan ibu hamil dengan diabetes mellitus bertujuan untuk mengendalikan kadar gula darah
sehingga
tercapai
keadaan
euglukosa.
Ikat :
mendadak bentuk :
Keberadaanya dapat menimbulkan ganggauan pembuluh darah menuju plasenta sehingga sekunder 9. Keguguran Retardasi Kematian Penyakit berulang, terjadi persalinan pertumbuhan : prematuritas intrauteri intrauteri saraf
Dijumpai beberapa kelainan saraf yang terjadi bersamaan dengan kehamilan, sebagian dapat mempebgaruhi kehamilan atau sebaliknya kehamilan dapat memperparah penyakit sarafnya. Yang paling banyak dijumpai adalah migrain dan kejang
10. Faktor
Jiwa :
menikah) kehamilan
keham,ilan keluarga genetik klinis Kehamilan dalam kebidanan medis dari takut keluarga berlebihan penuh keragu-raguan
Komplikasi
mengatasi
yang
sosial
hamil
11.
Penyakit
kulit
Kelainan dan penyakit kulit yang sering berhubungan dengan kehamilan dapat digolongkan sebagai Perubahan/ Perubahan kulit saat tata dermatologi yang berikut kehamilan berupa istribusi berkaitan dengan : hiperpigmentasi rambut kehamilan
Perubahan keadaan
Kelainan
penyakit
kulit
yang
disebabkan
kehamilan
Sebagian besar kelainan atau penyakit kulit yang bersamaan dengan kehamilan tidak mempengaruhi kehamilan dan tumbuh kembang janin intrauteri secara murni. Namun bila diikuti dengan infeksi sekunder yang dapat memberatkan keadaan ibu hamil sampai terjadi sepsis, morbiditas dan mortalitas maternal atau perinatal akan dapat meningkat.
Penyakit Infeksi
Infeksi kandida
vagina albikans
- trikomonas Hanya menimbulan komplikasi pada maternal Komplikasi janin praktis tidak dijumpai 2. Rubella Sitomegalovirus
- Parvovirus Komplikasi minima pada maternal - Merusak tumbuh kembang janin -Menimbulkan 3. kematian,kelainan kongenital ganguan mental Korioamnionitis Gonnorhea Sifilis Rubeola B-streptokokus
- HIV Menimbulkan morbiditas atau mortilitas ibu hamil dan janin serta neonatus yang tinggi Menimbulkan morbiditas dan mortalitas ibu hamil dan janin nyatinggi serta neonatusnya
13.
Penyakit
hubungan
seksual
Yang
termasuk
dalam
penyakit
hubungan
seksual
pada
kehamilan
adalah
Sifilis Gonorhea Penyakit yang disebabkan Limfogranuloma Herper Penyakit human Ulkus Trikomonas HIV dan papilloma chlamydia trachomatis venereum simpleks virus molle vaginalis AIDS
Nutrisi
pada
Ibu
Hamil
Makanan wanita hamil harus lebih diperhatikan daripada di luar kehamilan karena dipergunakan :
mempertahankan
kesehatan
dan
kekuatan
badan. janin.
mengadakan
cadangan
makanan
dalam
masa
laktasi.
1.
Protein
Kebutuhan protein dalam kehamilan bertambah yang disebabkan oleh bertambahnya metabolisme, untuk pertumbuhan janin, pertumbuhan rahim, pertumbuhan kelenjar buah dada dan penambahan volume darah.
Kekurangan protein mungkin menimbulkan anemia, toxemia gravidarum, oedema atau prematuritas.
2.
Garam
Kebutuhan bertambah terutama akan Ca, P, dan Fe. Fe berfungsi sebagai katalisator pembentukan Hb dalam darah sedangkan Ca dan P berguna untuk pembentukan tulang tulang janin.
3.
Vitamin
Pada binatang percobaan kekurangan vitamin dapat menimbulkan kelainan bawaan dan abortus. Pada manusia pengaruh tersebut belum terbukti, tetapi vitamin sangat diperlukan untuk kesehatan yang optimal.
c. Vitamin A : berguna untuk menjaga kesehatan mata serta menambah daya tahan terhadap infeksi. d. Vitamin B complek : terdiri dari Vit.B1 ( thiamin ), riboflavin, as.nicotin, dan Vit B6 atau pyridoxin. Ada kemungkinan bahwa kekurangan vitamin B complex dapat menyebabkan perdarahan pada bayi, menambah kemungkinan perdarahan post partum dan atrofi dari ovaria. e. Vitamin C : berguna untuk membantu penyerapan Fe dalam tubuh, mencegah scorbut, serta penting f. Vitamin D : untuk berguna untuk pertumbuhan pertumbuhan tulang dan bersipat anti janin. rachitis.
4.
Air
Wanita hamil harus minum banyak air kira kira 6 8 gelas sehari. Air menambah keringat dan juga pengeluaran racun melalui usus dan ginjal.
LANDASAN NIFAS
TEORI NORMAL
Pueperium (nifas) adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandunagn kembali seperti keadaan sebelum hamil. Lama masa nifas ini yaitu : 6 8 minggu. (Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002 : 122)
Tujuan 1. 2. Menjaga
: psikologis. janin.
Melaksanakan
yang
komprehensif
maupun
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, pe,berian imunisasi 4. (Buku acuan kepada bayinya Memberikan Pelayanan Kesehatan Maternal dan perawatan pelayanan dan Neonatal, 2002 : bayi sehat. KB 122)
Perubahan-perubahan 1.
psikologis Involusi
pada
masa
nifas
: Uterus
Uterus berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil.
Involusi Bayi Uri 1 2 6 8 2 Pertengahan Tidak Bertambah Sebesar 750 500 350 50 30
TFU
Berat
Setinggi bawah
diatas
simfifis kecil
normal
1000
gr gr gr gr gr gr
2.
Involusi
tempat
plasenta
Proses involusin uteri pada bekas implantasi plasenta terdapat gambaran sebagai berikut : - Bekas implantasi plasenta segera setelah plasenta lahir seluas 12 x 15 cm, permukaan kasar dimana pembuluh darah bermuara.
- Pada pembuluh darah terjadi pembentukan trombose disamping pembuluh darah tertutup karena kontaksi rahim.
- Bekas luka implantasi dengan cepat mengecil, pada minggu ke 2 sebesar 6 8 cm dan akhirnya pveperium sebesar 2 cm.
- Lapisan endometrium dilepaskan dalam bentuk jaringan nekrosis bersama lochea - Luka bekas implantasi plasenta akan sembuh kerena pembuluh endometrium yang berasal dari tepi 3. luka Perubahan dan lapisan pembuluh basalis darah endometrium. rahim
Dalam kehamilan, uterus banyak mempunyai pembuluh-pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah plasenta tidak dibutuhkan lagi peredaran darah yang banyak, maka arteri harus mengecil 4. Perubahan lagi pada pada serviks masa dan nifas. vagina
Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong berwarna merah kehitaman. Konsistensi lunak dan setelah bayi lahir tangan masih bisa masuk rongga rahim. Setelah 2 jam dapat 5. dilalui 2 3 jari dan setelah perut 7 hari hanya dan dapat dilalui 2 jari.
Dinding
Peritonitis
Setelah persalinan, dinding perut longgar karena direnggang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali 6. dalam waktu Saluran 6 minggu. kencing
Dinding saluran kencing memperlihatkan odema dan hiperamia, kandung kemih dalam masa puerperium kurang sensitif dan kapasitasnya bertambah, sehingga kandung kemih penuh atau BAK masih ada urine resiolual. Sisa urine ini dan trauma pada dinding kantung kencing waktu
persalinan memudahkan terjadinya infeksi. Dilatasi ureter dan pylium normal kembali dalam waktu 7. 2 minggu. Laktasi
Keadaan buah dada pada hari pertama nifas sama saja dengan keadaan kehamilan pada waktu dada belum mengandung susu, melainkan colostrum yang dapat dikeluarkan dengan memijat oreola mamae. Colostrum adalah cairan kuning prtama yang keluar pada saat ibu menyusui dan biasanya (Obstetri berlangsung Fisiologi pada UNPAD, hari ke hal tiga 315 post partum. 318)
pasca
persalinan
(konseling)
: Mobilisasi
dini
setelah mempunyai
jam
post
keuntungan infeksi
Lochea, involusi
gastro
alat
perkemihan.
d. Meningkatkan kelancaran peredaran darah sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran metabolisme. Penderita 2. diperbolehkan bangun dari tempat tidur 24 48 jam post partum. Diet
Makanan harus bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Dalam beberapa hari post partum seorang wanita akan kehilangan 2 3 pon cairan tubuh. Indakan asuhan yang baik pada masa nifas tentang a. kebutuhan Mengkonsumsi dan tambahan 500 cairan kalori adalah per : hari
b. Makanan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup.
c.
Minum
kurang
lebih
liter
per
hari.
d. Dil zat besi harus diminum untuk menambah zat besi setidaknya 40 hari post partum. e. Minum kapsul vitamin A agar bisa memberi bayinya vitamin A melalui ASI. 3. Miksi
Segera setelah persalinan kandung kemih harus kosong. Sete;ah itu pembentukan urine oleh ginjal meningkat. Anjurkan untuk BAK setiap 6 jam. Pada beberapa wanita dalam 24 jam pertama post partum merasa susah BAK karena robekan pada saat persalinan pada jaringan vagina dan jaringan sekeliling kandung kemih. Sedangkan ada pula wanita yang tidak dapat menahan BAK sehingga 4. selalu basah pada minggu-minggu atau bulan-bulan pertama. Defekasi
Harus dilakukan 3 4 hari. Bila masih sulit BAB dan terjadi opstipasi apabila terjadi BAB dapat diberikan 5. obat laksans Perawatan per oral payudara atau perektal. (Mammae)
Perawatan payudara harus dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu lemas, tidak keras sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila bayi mulai disusui, isapan pada putting susu merupakan rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oksitosin dikeluarkan oleh hipofise. Produksi ASI akan lebih banyak sebagai efek positiv adalah involusi uterus akan lebih sempurna. Salah satu cara untuk meningkatkan ASI dan memudahkan menyusui adalah dengan rooming 6. in atau perawatan satu tempat (satu kamar) Senggama
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai hubungan suami istri kapan saja. Ibu siap, tetapi yang paling ditekankan adalah kenyamanan ibu dalam melakukan hubungan. 7. Suhu
Harus diawasi terutama dalam minggu pertama dari masa nifas karena kenaikan suhu adalah
tanda pertama infeksi. Kita anggap nifas terganggu kalau ada demam lebih dari 38 derajat celcius 2 hari berturut-turut dalam 10 hari yang pertama post partum, kecuali hari pertama dan suhu harus diambil sekurang-kurangnya 4 kali sehari.
8.
Datangnya
Haid
Kembali
Ibu yang tidak menyusui anaknya, haid datang lebih cepat dari ibu yang menyusui anaknya. Pada ibu golongan pertama biasanya haid datang setelah 8 minggu setelah persalinan. 9. Lamanya perawatan
Lamamnya perawatan bagi ibu yang sedang bersalinditentukan oleh keadaan, ialah keadaan sosial, ekonomi dan keadaan tempat ibu tersebut bersalin. Biasanya ibu bersalin dirawat selama 3 10. 5 Follow hari. Up
Enam minggu setelah persalinan ibu hendaknya memeriksakan diri kembali. Keadaan umum, tensi, air kencing, keadaan didinding perut dan buah dada diperiksa dan kemudian dilakukan pemeriksaan 11. dalam yang teliti. Kalau ada kelainan, segera diobati. Berencana
Keluarga
Masa post partum merupakan saat yang paling baik untuk menawarkan kontrasepsi, oleh karena pada saat ini motivasi masih saat tinggi. Oleh karena, pil dapat mempengaruhi sekresi air susu, biasanya ditawarkan IUD, injektable atau sterilisasi.
Sebelum menggunakan metode KB, hal-hal berikut perlu dijelaskan terlebih dahilu pada ibu : a. b. c. d. Bagaimana Bagaimana metode ini dapat mencegah atau Efek menggunakan metode kehamilan dan efektivitasnya. keuntungannya. samping. ini.
Kelebihan
e. Kapan metode ini dapat mulai digunakan untuk wanita pasca salin yang menyusui. Jika seorang ibu atau pasangan telah memilih metode KB tertentu ada baiknya untuk bertemu
dengannya lagi dalam 2 minggu untuk mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu atau pasangan dan untuk mengetahui apakah metode tersebut berjaln dengan baik. Idealnya pasangan menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali dan setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan tentang keluarganya.
Pengawasan
kala
IV
yang
sebetulnya
pada
jam
pertama
dari
nifas
meliputi
1. Pengawasan keadaan umum ibu : tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, keadaan umum, kesadaran, 2. 3. 4. Pengawasan Pengawasan pendarahan kontraksi keadaan Pengawasan maupun uterus sekret yang keluar ada dari vagina yang emosional, dll. TFU (lochea). tertinggal.
dan
apakah
plasenta
5. Pengawasan payudara, apakah ASI sudah keluar atau belum, keadaan putting susu, jumlah pengeluaran (Obstetri Fisiologi, hal ASI, 322 dll. 328)
Adaptasi psikologis Ibu adalah suatu penyesuaian diri yang sangat besar terhadap jiwa dan kondisi tubuhnya setelah mengalami suatu stimulasi dan kegembiraan yang luar biasa. Adaptasi psiklogis ibu terbagi menjadi 3 :
1. Hari pertama Taking In : Ibu berfokus terhadap diri sendiri, minta diperhatikan. 2. Hari kedua Taking Hold : Ibu menjadi mandiri, punya keinginan merawat bayinya sendiri. 3. Minggu pertama Letting Go : Masa mendapat peran baru, ibu mulai mencurahkan kegiatan pada bantuan orang lain, beri dukungan baik dari petugas maupun keluarga.
Post partum blues merupakan adaptasi suatu fenomena psikologis yang umumnya dialami oleh wanita yang terpisah dari bayi dan keluarganya. Post partum blues biasanya terjadi sekitar hari ke
3 Tanda 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
hingga dan
ke partum
partum. :
Sangat
emosional Sedih
Khawatir
jika
tidak Mudah
ada
yang
merawat
hilang
berulang
Beberapa
faktor
yang
dapat
mendorong
terjadinya
post
partum
blues
adalah
1. Pengalaman melahirkan yang kurang lancar dapat membuat ibu merasa kecewa dan sedih. 2. 3. Pengalaman Rasa sakit melahirkan atau letih yang sulit dapat menyebabkan hingga ibu ibu merasa merasa letih. down.
setelah
melahirkan
4. Adanya rasa tanggung jawab yang besar untuk menjalankan peran sebagai orang tua dirasakan sebagai beban oleh ibu.
5. Tingkah laku bayi contohnya bayi yang menangis dianggap sebagai akibat dari ketidakmampuan ibu dalam merawat bayinya.
6. Kesulitan dalam merawat atau menyusui bayinya, dapat membuat ibu merasa kecewa atau sedih. 7. Adanya masalah dengan perawat atau pihak rumah sakit dapat menambah permasalahan.
Tanda-tanda
bahaya
pada
masa
nifas
1. Pendarahan pervaginan yang luar biasa ataua tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari
pendarahan haid biasa atau bila memerlukan pergantian pembalut 2 x dalam setengah jam). 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pengeluaran Rasa Sakit kepala sakit yang pervaginam bagian terus menerus, di waktu BAK yang bawah nyeri mata atau warna jika baunya abdomen epigastrik atau kurang atau masalah di tidak dan enak terasa yang di sedap. punggung. penglihatan. tangan. badan. sakit. lama. kaki.
menjadi makan
merah,
dalam dan
lunak
pembengkakan
10. Merasa sangat sedih dan tidak mampu mengurus diri sendiri atau mengasuh bayinya. 11. 12. 13. Nyeri panggul Merasa sangat Lemas atau abdomen yang lebih letih atau luar dari keram hal uterus nafas terengah-tengah. biasa. biasa .
(Asuhan
Persalinan
Normal,
140)
Komplikasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Infeksi
nifas
Abses Tromboplebitis
LANDASAN KELUARGA
TEORI BERENCANA
Pelayanan 1.
kontrasepsi Tujuan
mempunyai
2 Umum
tujuan
: :
2.
Tujuan
pokok
Penurunan angka kelahiran yang bermakna,guna mencapai tujuan tersebut maka ditempuh kebijaksanaan mengkategorikan Fase Fase Fase 3 fase menunda menjarangkan menghentikan/mengakhiri untuk mencapai sasaran yaitu:
Metode Metode Tanpa KB Family Awarreness Periodic Metode Pantang Kalender badan lender Sympto Coitus Dengan basal Serviks
Kontrasepsi Sederhana Alat Alamiah Planning Methods Abstinens Rhythm berkala (Ogino-Knauss) (Thermal) (Billing) Thermal Interuptus Alat Mekanis
Kondom Barier
pria intravaginal
Kap Spons Kondom b) Spermisid Vaginal Vaginal Vaginal Vaginal Vaginal Vaginal soluble (
serviks sponge) wanita Kimiawi : cream foam jelly suppositoria tablet film
Metode Kontrasepsi
After
pil
Injeksi/
suntikan
c)
Sub-Kutis/
Implant
Implant Implant 2) 3) a) Penyinaran Radiasi Sinar Operatif, Ligasi Elektro Fimbriektomi Salpingektomi Ovarektomi Histerektomi Fimbriotexy ovaroitexy Penyumbatan
non
biodegradable biodegradable
Intra
sinar
X,radium
cobalt
dan
lain-lain Laser
Operatif
Wanita falopii
tuba
falopii
bilateral
(fimbrial
cap)
tuba
falopii
secara
mekanis:
Penjepitan tuba falopii (hemoclip,tubal band,falope ring,yoon band,spring-loaded clip,filshie clip) Solid plugs (solid silastic intra tubal device,polyethylene plug,ceramik dan proplast plugs,Dacron dan Penyumbatan Phenol Quinacrine tuba (carbolic Teflon falopii acid) secara plugs) kimiawi: compounds)
cyanoacrylate
Vas-Deferens
secara
mekanis
: Vas-deferens
Vas
Device Values
vas-deferens
secara
kimiawi
(Quinacrine,Ethand,Ag-Nitrat)
Semua jenis kontrasepsi diatas mempunyai keuntungan kerugian dan cara pakai yang berbedabeda. Di bawah ini akan dikelaskan secara rinci mengenai kontrasepsi Suntik.
KONTRASEPSI
SUNTIK
Kontrasepsi hormonal jnis KB suntik di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relative murah, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pasca persalinan.
Profil
Sangat
efektif Aman
semua lebih
dalam
masa 4
rata-rata menekan
karena
produksi
Jenis
Kontrasepsi
Suntikan
o Cyclofem mengandung 25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg estradiol sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali
o Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 blank dengan cara disuntik IM
Cara Mencegah
Kerja ovulasi
Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma Menjadikan Menghambat selaput lendir rahim gamet tipis oleh dan atrofi tuba
transportasi
Efektifitas Bila menyuntikkan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang ditentukan makakedua jenis kontrasepsi tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan / tahun
DMPA memiliki efektifitas tinggi, sederhana cara pemberiannya, cukup aman, kesuburan dapat kembali setelah beberapa lama dan cocok untuk ibu-ibu yang sedang menyusui
Depo Noristerat menyebabkan siklus haid lebih stabil, amenorea lebih jarang dan efektifitas lebih cepat kembali setelah berhenti menjadi akseptor
Keuntungan
Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan Tidak Sedikit Klien Dapat tidak digunakan oleh perlu perempuan kanker memiliki pembekuan pengaruh efek menyimpan > 35 tahun dan obat sampai terhadap darah ASI samping suntik perimenopause ektopik payudara panggul cell )
mencegah
endometrium penyakit
penyakit sabit (
blank
sickle
Keterbatasan
Sering haidyang
ditemukan
haid
atau bercak
o Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali untuk suntik ulang) o o Tidak dapat dihentikan berat sewaktu-waktu badan merupakan sebelum efek suntikan samping berikutnya tersering
Permasalahan
o Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B virus, atau o Terlambatnya infeksi kembali kesuburan setelah virus penghentian HIV pemakaian
o Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadi kerusakan/ kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya( tempat suntikannya) o Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
o Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang ( densitas) o Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan vagina, menurunkan libido, gangguan emosional (jarang), sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
Yang
Dapat
Menggunakan
Kontrasepsi
Suntikan
Progestin
Usia Nulipara Menghendaki Menyusui Setelah Perempuan Perempuan Perempuan yang dan kontrasepsi dan jangka telah panjang dan yang memiliki memiliki
reproduksi anak efektifitas yang tinggi sesuai menyusui keguguran tubektomi perokok
tetapi
menghendaki
Perempuan dengan tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah atau
anemia
blank
sabit
Perempuan mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
Yang
Tidak
Boleh
Menggunakan
Kontrasepsi
Suntikan
Progestin
o Perempuan hamil atau dicurigai hamil ( resiko cacat 7% per 100.000 kelahiran) o Perempuan dengan perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
o Perempuan yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea o o Waktu Perempuanang Perempuan dengan menderita diabetes Mulai mellitus kanker disertai payudara komplikasi Penggunaan
Mulai
saat pertama
haid haid
Pada perempuan yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat asalkan tidak hamil, selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual
Cara
Pemberian
6-8 minggu pasca persalinan, asal dipastikan bahwa ibu tidak hamil atau belum pernah melakukan Pasca koitus keguguran
Penanganan
Gangguan
Haid
4. Bila terus berlanjut atau setelah tidak haid, namun penyebab perdarahan perlu dicari penyebabnya. Obati penyebab tersebut dengan cara sesuai
5. Bila ditemui penyakit radang panggul atau penyakit akibat huungan seksual, klien perlu diberi pengobatan yang sesuai dan suntikan dapat terus dilanjutkan
6. Perdarahan banyak atau memanjang ( lebih dari 8 hari atau 2 kali lebih banyak dari biasanya). Jelaskan hal tersebut biasa ditemukan pada blank pertama penyuntikan
7. Bila gangguan tersebut menetap, perlu dicari penyebabnya dan bila ditemukan kelainan ginekologi, klien perlu diobati dan dirujuk
8. Bila perdarahan yang terjadi mengancam klien, suntikan jangan dilanjutkan lagi. Pilih kontrasepsi lain. Untuk mencegah anemia diberi preparat besi atau makanan yang banyak mengandung zat besi.
KEBIDANAN Ny.
KOMPREHENSIF S DI
PADA BPS
IBU
: : :
Kamis,
1 17.00
April
2010 wib
Margie
Ayu
Melia
Novita
: : : Perwira No.6
B.
ANAMNESA
1. Alasan Kunjungan : Pemeriksaan kehamilan rutin dan ingin mengetahui keadaan kesehatan ibu dan janinnya.
2. 2.1
Riwayat
Kehamilan Riwayat
saat
ini Menstruasi
14 30
5 kali : : 15 24 ganti
Dismenorhea HPHT TP :
terutama hasil
(+),
Agustus
2.3 Gerakan fetus dirasakan pertama kali pada usia kehamilan 20 minggu dan dalam 10 menit
terakhir
kali
Pola
Pemenuhan
Nutrisi Hamil
x ptg
sehari ikan/ayam
Setelah Jenis Pola Makanan Makan : 1 1 : prg 3 nasi, 1 mangkuk 4 sayur, 1 kali ptg
Pola
Eliminasi
Sehari
hari Hamil
Frekuensi :
Kuning
kali
sehari Jernih
Warna Konsistensi
BAB
Frekuensi : :
kali
Warna
BAB
Frekuensi
: : :
kali
Konsistensi
2.7
Pola
aktivitas
sehari
hari
Istirahat dan Pola tidur : Ibu tidur 7-8 jam sehari, dan jarang tidur siang Seksualitas Pekerjaan : : ibu ibu mengatakan pekerjaan tidak ringan ada rumah keluhan tangga
mengerjakan
2.8
Imunisasi
TT
lengkap,
pada
saat
umur
kehamilan
dan
bulan.
2.9
Kontrasepsi
yang
pernah
digunakan
KB
Suntik
Riwayat
Kehamilan,
Persalinan,
dan
Nifas
yang
Lalu
No Tgl/Thn Prslnn Tmpt Prslnn Usia Khmln Jenis Prslnn Penolong Penyulit Anak Ket JK 1. BB PB
2.
2007
Hamil
ini
BPS
aterm
spontan
bidan
3000
gr
50
cm
sehat
Riwayat yang : : : Melitus : : : tidak tidak pernah atau tidak tidak tidak tidak sedang
4.2
Riwayat
Kesehatan
Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak terdapat penyakit menurun seperti jantung, hipertensi, diabetes mellitus, campak, hepar, dll
4.3
Riwayat
Kesehatan
Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alcohol / obat obatan sejenisnya, jamu, merokok atau melakukan pencucian vagina
Status
Perkawinan :
Menikah 1 4
5.3
Susunan
Keluarga
yang
tinggal
dirumah
No 1. 2. 3.
Jenis
Kelamin
Umur
Hubungan
Pendidikan
Pekerjaan
Keterangan
Laki 32 th
5.4
Kepercayann
yang
pernah
dianut
keluarga
tidak
ada
II. A. 1. 2. 3. 4. N 5 BB 6. 7. TTV : BB setelah Tinggi LILA : Keadaan Kesadaran Keadaan TD 78 sebelum hami Badan : : 24 : : Emosional 100/60 X/menit hamil : mmhg T : 53 155 R : Pemeriksaan Umum Compos : : 20 36,5 44 :
B.
Pemeriksaan
Fisik
Rambut
b.
Muka
Kloasma
Gravidarium:
Tidak
ada
c. Sklera
Mata
Konjungtiva :
Merah Putih
muda
(an
anemis) (anikterik)
d. Pengeluaran
Hidung :
Simetris Tidak
Ya ada
e. Pengeluaran
Telinga :
Simetris Tidak
Ya ada
f. Gigi
Mulut dan
dan Geraham
Gigi :
Bersih Caries
Dada susu :
Payudara : Ya, : :
: Menonjol kanan
Pengeluaran
h.
Abdomen
Pembesaran
Sesuai
usia
kehamilan
luka :
operasi
: Tidak :
Tidak
i.
Punggung
dan
Pinggang
Posisi
punggung
Lordosis
j. Varises
Ekstremitas
: :
Kemerahan
: Tidak
Tidak
ada ada
k. keluar gatal
Anogenital cairan
dilakukan
(namun
Ibu tetapi
berlendir tidak
Palpasi ada
b. Kel.
Leher getah
Kel. bening
Thyroid :
:Tidak Tidak
ada ada
pembengkakan pembengkakan
c. Tumor
Abdomen
Pembesaran :
Lien
dan Tidak
Limpa:
Tidak
ada ada
d.
Uterus
- Leopold I : TFU 3 jari di bawah PX (Mc. Donald : 29 cm). Pada bagian fundus teraba satu bagian besar, agak lunak, dan tidak melenting.
- Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba satu tahanan besar yang datar, rata, memanjang dari atas : Bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil kebawah janin
- Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras, melenting TBJ : : Leopold (Niswander) 1,2 (29 2406 : 1,2 (TFU 7,7) gr IV x 7,7) 100 x : 100 gr gr 2706 Konvergen 150 150 gr gr gr
3. a. b. c. Frekuensi Punctum maximum : 3 Jantung Paru-paru : Uterus : jari dibawah : Normal, : Normal, tidak ada DJJ 140 pusat sebelah kiri bunyi ronchi lup dan :
4. a. b. Nyeri Refleks ketuk Patella punggung : dan (+) pinggang , kanan : Tidak dan
III.
ASSESMENT
Ibu Janin
: tunggal, :
Ibu hidup
G2 intrauterine, Tidak
P1 presentasi
A0 kepala ada
Masalah
IV.
PLANNING
1. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang kondisi kehamilannya bahwa keadaan ibu baik dan kondisi Ibu janin mengerti juga tentang dalam penjelasan keadaan yang sehat diberikan
2. Memberi tahu ibu mengenai tanda tanda bahaya dalam kehamilan, yaitu: Bengkak Keluar darah Pusing atau sakit kepala yang tidak hilang dengan istirahat kabur kaki tiba dari dan jalan wajah lahir
- Sehingga bila terjadi salah satu hal diatas ibu dapat segera mendatangi tenaga kesehatan Ibu mengerti dan akan datang ke petugas kesehatan bila ia mengalami salah satu diatas
3.
Menjelaskan
pada
ibu
tanda
tanda
persalinan,
yaitu
- Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek Keluar Keluar lendir air bercampur darah air
Apabila ada tanda tanda diatas muncul, maka ibu dapat segera mendatangi petugas kesehatan Ibu mengerti dan akan datang ke petugas kesehatan bila ia mengalami salah satu tanda persalinan yang dijelaskan
4. Mengajarkan pada ibu senam hamil untuk usia kehamilan > 35 minggu yaitu : Latihan Latihan Pendahuluan ( 1 6 gerakan ) :
- duduk tegak bersandar ditopang kedua tangan, kedua tungkai diluruskan dan dibuka sedikit seluruh tubuh lemas dan rileks
- gerakan kaki kiri jauh kedepan, kaki kanan jauh ke belakang, lalu sebaliknya gerakan kaki kanan jauh kedepan dan kaki gerakan kaki kanan kiri jauh kebelakang, lakukan masing dan kiri sama sama ke masing 8 dan ke kali kiri
kanan
- gerakan kaki kanan dan kiri sama sama ke arah dalam sampai ujung jari menyentuh lantai lalu gerakan kaki kerah luar, lakukan masing masing 4 kali
- putar kedua kaki bersama sama ke kanan dan ke kiri masing masing 4 kali Latihan duduk tegak kedua 2 tungkai lurus dan : rapat
- letakkan tungkai kanan diatas tungkai kiri, kemudian tekan tungkai kiri dengan kekuatan seluruh tungkai kanan sambil menghempaskan dinding perut bagian atas dan mengerutkan liang dubuur beberapa saat kemudian istirahat
- ulangi gerakan ini dengan tungkai kiri diatas tungkai kanan, lakukan masing masing 8 kali
Latihan
Inti
gerakan
- Latihan Pembentukan Sikap Tubuh : berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan dan bahu, letakkan dagu diats dada melihatlah kerah vulva. Lakukan sebanyak 8 kali dengan interval 2 menit - Latihan Kontraksi dan Relaksasi : berbaring terlentang dengan kedua lengan disamping badan kedua kaki lurus, lemaskan seluruh tubuh lakukan pernafasan secara teratur dan berirama.
Tegakkan seluruh otot tubuh dengan cara katupkan rahang, kerutkan dahi, tegakkan otot leher, kepalkan kedua tangan, tegangkan bahu, tegangkan otot otot perut, kerutkan anus, tegangkan kaki dan tahan nafas. Setelah beberapa saat, kembali ke sikap semula dan lemaskan seluruh tubuh. Lakukan sebanyak 8 kali
- Latihan Pernafasan : tidur terlentang kedua lutut dipegang dengan kedua lengan ( posisi lititomi ) dan rileks, buka mulut sedikit dan bernafas nya sedalam dalamnya, lalu tutup mulut. Latihan mengedang seperti buang air besar kerah bawah depan. Setelah mengedan kembali ke posisi semula. Lakukan sebanyak 4 kali dengan interval 2 menit
Latihan
Penegangan
dan
Relaksasi
gerakan
- Latihan Penegangan : berbaring miring ke arah punggung janin misalnya kekiri. Lutut kanan diletakkan kedepan lutut kiri dan keduanya ditekuk. Tangan kanan ditekuk kedepan badan dan tangan kiri dibelakang badan. Tenang, lemaskan seluruh badan, mata dipicingkan, hilangkan semua suara yang mengganggu, atasi tekanan. Lakukan selama 5 10 menit
- Latihan Relaksasi : tutup mata dan lemaskan seluruh persendian, lemaskan otot otot badan termasuk muka, pilihlah tempat yang paling tenang atau tutuplah mata dan telinga pusatkan fikiran anda pada satu titik. Misalnya pada irama nafas. Posisi relaksasi adalah berbaring terlentang, Ibu kedua dan lutut mengikuti ditekuk gerakan senam atau dan berbaring akan mencoba miring. dirumah
mengerti
5. Memberikan obat obatan yaitu tablet Fe dengan dosis 200mg 1x1/hari untuk membantu pertumbuhan sel darah merah sehingga dapat mencegah anemia, vitamin C 50mg 1x1/hari untuk membantu penyerapan Fe, dan Licokalk 500 mg 1x1/hari untuk memenuhi kebutuhan kalsium ibu dan janin
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian, dan segera datang
jika ada keluhan, agar kehamilan ibu dapat dipantau sehingga jika terjadi komplikasi/masalah dapat segera diatas
Ibu mengatakan akan melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian dan segera datang jika ada keluhan
KUNJUNGAN
II
Oleh : :
Margie 6 08.
Ayu April 00
Melia
II. A. 1. 2. 3. 4. N TTV : : Keadaan Kesadaran Keadaan TD 78 : : Emosional 100/70 X/menit mmhg T R : Pemeriksaan Umum Compos : : 20 36,5 :
B.
Pemeriksaan
Khusus
Kebidanan Palpasi
- Leopold I : TFU 3 jari di bawah PX (Mc. Donald : 29 cm). Pada bagian fundus teraba satu bagian besar, agak lunak, dan tidak melenting.
- Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba satu tahanan besar yang datar, rata, memanjang dari atas : Bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil kebawah janin
- Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras, melenting
TBJ : :
IV x 7,7) 100 x
: 100 gr gr
2406-2706
Auskultasi
DJJ ( + ), punctum maksimum 3 jari dibawah pusat sebelah kiri perut ibu, frekuensi 132 x/menit
Perkusi Kiri
Posisi punggung
Pinggang pinggang
ASSESMENT 4 Hari
Diagnosa
Janin
Janin
tunggal,
Hidup
intrauterine,
presentasi
kepla
IV.
PLANNING
1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya bahwa keadaan ibu baik dan kondisi janin juga Ibu dalam mengerti tentang keadaan penjelasan yang sehat diberikan
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa pegal pegal di pinggang yang dialaminya adalah normal karena posisi badan ibu yang lebih condong kedepan karena perut yang mengalami pembesaran hingga Ibu otot mengerti otot penjelasan pinggang yang tertarik diberikan
3. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum obat dan multivitamin yang telah diberikan Ibu mengatakan akan tetap memakan obat obat yang telah diberikan
4. Menganjurkan kepada ibu untuk memeriksakan diri kembali jika ada keluhan Ibu mengatakan akan memeriksakan diri jika ada keluhan
5.
Mengajarkan
ibu
cara
melakukan
perawatan
payudara,
yaitu
- beri kompres minyak pada puting susu selama 2 menit dengan kapas yang diberi minyak oleskan minyak / baby oil pada kedua telapak tangan
- letakkan tangan pada awal pemijatan dengan menutup payudara dibagian pinggir - gerakkan tangan kedepan menuju aerola, menekan dengan kuatpada seluruh payudara
gerakan
ini
diulang
selama
10
menit
- pegang payudara dengan satu tangan dan kelenjar susu ditekan dengan tangan lain, ibu jari dan jari diakhir bersihkan pemijatan, puting puting susu dan jari susu ditarik yang keluar dengan dengan lain jari handuk selama dan 2 air dibawah menit hangat
seluruh
payudara
6.
Menjelaskan
pada
ibu
tanda
tanda
persalinan,
yaitu
- Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek Keluar Keluar lendir air bercampur darah air
Apabila ada tanda tanda diatas muncul, maka ibu dapat segera mendatangi petugas kesehatan Ibu mengerti dan akan datang ke petugas kesehatan bila ia mengalami salah satu tanda persalinan yang dijelaskan
KEBIDANAN Ny.
KOMPREHENSIF S DI
PADA BPS
IBU
Oleh : :
Margie 06
Melia
KALA
I.
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan mulas- mulas yang semakin lama semakin sering dan semakin kuat sejak pukul 15.00 Ibu mengtakan keluar lendir sejak pukul 16.00 wib wib
Ibu mengatakan dalam 10 menit merasakan mules yang lamanya kira-kira 35 detik, banyaknya 3 kali Ibu mengatakan belum berasa ingin mengedan, dan gerakan janinnya aktif
II.
OBJEKTIF
B.
Pemeriksaan
Khusus
Kebidanan Palpasi
- Leopold I : TFU 3 jari di bawah PX (Mc. Donald : 29 cm). Pada bagian fundus teraba satu bagian besar, agak lunak, dan tidak melenting.
- Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba satu tahanan besar yang datar, rata, memanjang dari atas : Bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil kebawah janin
- Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras, melenting
Leopold
IV
Divergen
TBJ : :
1,2
(TFU 7,7)
7,7) 100
100 gr
gr
150 150
gr gr gram
2406-2706
Auskultasi
DJJ ( + ), punctum maksimum 3 jari dibawah pusat sebelah kiri perut ibu, frekuensi 142 x/menit
HIS detik
Pemeriksaan mengetahui : : tidak Arah : : : : Ketuban Presentasi Penunjuk : : : 6 ada sistokel searah dan jalan apakah ibu sudah 17.30 inpartu atau
Dalam belum wib Bidan rektokel lahir Lunak 60% cm Positif Kepala UUK
Penurunan
III ASSESMENT
Ibu
G2
P1
A0
hamil
aterm
inpartu
kala
Fase
Aktif
Diagnosa
Janin
Janin
tunggal,
hidup
intrauterine
presentasi
kepala
Masalah
Tidak
ada
IV.
PLANNING
1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi kehamilannya bahwa keadaan ibu baik dan kondisi janin juga Ibu dalam mengerti tentang keadaan penjelasan yang sehat diberikan
2.
Memantau Persalinan
kemajuan
persalinan terpantau
menggunakan dengan
partograf baik
3.
Menghadirkan Ibu
orang
terdekat
untuk
menemani oleh
ibu
saat
bersalin suaminya
ditemani
4. Menganjurkan ibu untuk cukup makan dan minum agar ibu mempunyai tenaga yang cukup untuk Ibu sudah minum secangkir teh mengedan manis
5. Membantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman. Anjurkan ibu untuk berjalan ataupun jongkok jika ibu masih kuat. Namun jika tidak, anjurkan ibu untuk tidur dengan miring kekiri agar
asupan Ibu
O2 memilih
ke posisi
janin tidur
tetap miring
lancar kekiri
6. Menyiapkan segala peralatan yang dibutuhkan saat persalinan, seperti partus set, heating set, peralatan resusitasi, perlengkapan bayi, pakaian ibu, cairan dekontaminasi dan alat perlindungan diri Segala peralatan telah siap pakai
KALA
II
Pukul
20.15-20.40
wib
SUBJEKTIF - Ibu mengatakan rasa mulas dan sakit pinggang yang menjalar ke perut bagian bawah yang semakin Ibu mengatakan ingin sering mengedan
OBJEKTIF N TTV : : Keadaan Kesadaran Keadaan TD 78 : : Emosional 110/70 X/menit mmhg T R : Umum Compos : : 20 36,5 : Baik Mentis Stabil X/menit oC
- Adanya dorongan ingin meneran, vulva membuka, perineum menonjol, anus mengembang
Dinding Portio
Vagina :
: Arah
tidak : :
ada
sistokel searah
dan jalan
80 (10 -
IV
HIS
DJJ ( +
( ),
+ frekuensi 4
), x/10
140 > 40
x/menit detik
Diagnosa
Janin
Janin
tunggal,
hidup
intrauterine
presentasi
kepala
Masalah
Tidak
ada
Kebutuhan
Dukungan
dan
Motivasi
PLANNING 1. Menjelaskan pada ibu tentang keadaannya dan janinnya dalam keadaan baik, pembukaan sudah lengkap maka ibu sudah siap untuk melahirkan
Ibu
mengerti
penjelasan
yang
diberikan
2. Mengajarkan ibu cara mengedan yang baik dan benar sewaktu ada his, yaitu : - Setiap ada his, kedua tangan ibu merangkul paha dengan mata membuka melihat perut - Dagu ibu menyentuh dada, gigi beradu dan tidak bersuara selama mengedan Ibu Ibu beristirahat mengerti dan diantara akan kontraksi melaksanakannya
3.
Memberikan Ibu
ibu minum
minum
saat secangkir
tidak teh
ada
his manis
4. a.
Melakukan
pertolongan Melahirkan
persalinan
dengan Kepala
prosedur
APN
: Bayi
Memimpin ibu mengejan saat kepala sudah tampak 5 6 cm didepan vulva, penolong meletakkan satu tangan dikepala bayi agar tidak terjadi defleksi maksimal, satu tangan lain menahan perineum agar tidak terjadi robekan. Setelah kepala bayi lahir, penolong mengusap muka bayi dengan kasa/kain bersih. Lalu memeriksa apakah ada lilitan tali pusat pada leher bayi.
b.
Melahirkan
Bahu
dan
Seluruh
tubuh
bayi
Setelah bayi melakukan putaran paksi luar, penolong menempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi ( secara biparietal ). Kemudian penolong mengarahkan kebawah untuk melahirkan bahu depan dan mengarhkan keatas untuk melahirkan bahu belakang. Lalu menyelipkan satu tangan ke bahu dan lengan bagian belakang bayi untuk menyangga kepala dan satu c. tangan laiin menyusuri badan bayi, Bayi dan lahirlah seluruh Baru tubuh bayi. Lahir
Penanganan
Meletakkan bayi diatas perut ibu dan segera membersihkan dan mengeringkan tubuh bayi
kecuali pada bagian tangan. Menilai bayi yaitu, bayi menangis spontan, bayi bergerak aktif, dan warna kulit bayi kemerahan. Lalu menjepit dan memotong tali pusat. Kemudian segera mengganti handuk/kain yang basah dengan yang kering dan melakukan inisiasi menyusu dini ( IMD ) yaitu meletakkan bayi secara tengkurap didada ibu dan membiarkan bayi mencari puting susu ibunya.
III
pukul
20.40-20.50
wib
OBJEKTIF N Tali TFU Kontraksi Pusat : TTV : : Keadaan Kesadaran Keadaan TD 78 Kandung : 2 Uterus Berada : : Emosional 100/70 X/menit kemih jari mmhg T R : : dibawah : di Umum Compos : : 20 36,5 : Baik Mentis Stabil X/menit oC Kosong pusat Baik vulva
Kebutuhan
Penjelasan
tentang
rasa
mulas
PLANNING 1. Melakukan Palpasi abdomen dan tidak ditemukan adanya janin kedua
2. Memberikan suntik Oxytocin 10 unit ( 1 ampul ) IM di 1/3 paha kanan atas bagian luar
3.
Melakukan
Perengangan
Tali
Pusat
Terkendali
- Memindahkan klem sekitar 5 10 cm didepan vulva, saat ada his letakkan satu tangan di supra simfisis dan melakukan gerakan dorso kranial dan tangan lainnya menegangkan tali pusat searah jalan lahir
- Saat adanya semburan darah tiba tiba, tali pusat memanjang dan uterus membulat maka itu tanda lepasnya plasenta
- Saat plasenta nampak didepan vulva, sambut dengan kedua tangan lalu keluarkan dengan diputar searah jarum jam secara perlahan
- Meletakkan kain diatas perut ibu lalu lakukan masase fundus sebanyak 15 kali dalam 15 detik Lalu periksa kelengkapan plasenta , dan periksa luka laserasi
Plasenta lahir spontan pukul 20.50 wib, lengkap dengan selaput kotiledonnya, lalu memeriksa vulva dan vagina dan tidak terdapat luka laserasi
KALA
IV
pukul
21.50-22.50
wib
OBJEKTIF N TFU Kontraksi Perdarahan : TTV : : Keadaan Kesadaran Keadaan TD 78 Kandung : 2 Uterus : : Emosional 100/70 X/menit kemih jari mmhg T R : : dibawah : 100 Umum Compos : : 20 36,5 : Baik Mentis Stabil X/menit oC Kosong pusat Baik cc
Kebutuhan
Penjelasan
tentang
rasa
mulas
PLANNING 1. Penjelasan pada ibu bahwa rasa mulas yang ia alami adalah normal dikarenakan proses involusi uteri Ibu mengerti penjelasan yang diberikan
2.
dan pakai
Merapikan baju
Ibu bersih
setelah dan
bersalin rapi
3.
Menganjurkan
ibu
untuk
makan
dan
minum
untuk
memulihkan
kondisinya
Ibu sudah makan 1 prg nasi, mangkuk sayur, 1 ptg ayam dan secangkir teh manis
4. Mengajarkan ibu untuk sering menyusui bayinya agar nutrisi bayi terpenuhi dan menimbulkan ikatan bathin antara ibu dan bayi selain itu untuk membantu kontraksi uterus Ibu mengerti penjelasan yang diberikan
5.
Dekontaminasi Alat
alat alat
sedang
alat dalam
dan
tempat proses
bersalin dekontaminasi
6. Mengobservasi kondisi ibu setiap 15 menit pada satu jam pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua Tanda tanda vital ibu dalam batas normal, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, TFU 3 jari dibawah pusat
KEBIDANAN Ny.
KOMPREHENSIF S DI
PADA BPS
IBU
oleh : :
Margie 7
Melia
I. Ibu Ibu Ibu Ibu Ibu mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan lelah nyeri bahwa takut asi untuk mulas setelah pada nya BAK pada m luka sudah dan
II. A. Pemeriksaan
OBJEKTIF Umum
1. 2. 3. 4. N TTV : :
Umum Compos
Baik Mentis
: : 20 36,5
Stabil X/menit oC
B. 5. a. Kepala : : Kulit
Pemeriksaan
Fisik Inspeksi
kepala
: Hitam,
Bersih,
tidak tidak
ada
ketombe rontok
Rambut
b.
Muka
Kloasma
Gravidarium:
Tidak
ada
c. Sklera d.
Mata
Konjungtiva :
Merah Putih
muda
(an
anemis) (anikterik)
Hidung :
Simetris Tidak
Ya ada
Pengeluaran
e. Pengeluaran
Telinga :
Simetris Tidak
Ya ada
f. Gigi
Mulut dan
dan Geraham
Gigi :
Bersih Caries
g. Putting
Dada susu
Payudara :
: Menonjol
Pembesaran dan
Ada bersih
: :
Ya,
kanan Tidak :
dan
Bekas
luka :
operasi
Tidak
ada Keras
i.
Punggung
dan
Pinggang
Normal,
tidak
ada
nyeri
ketuk
pinggang
j.
Ekstremitas
Tidak
ada
oedema
dan
kekakuan
sendi
3. TFU Kontraksi : 3
Pemeriksaan
Kebidanan Uterus
jari :
dibawah
pusat Baik
Vulva Perineum Anus Pengeluaran : pervaginam : : Ada Tidak : Warna luka ada Lochea
III.
ASSESMENT
Diagnosa
Ibu
P2
A0
Masalah
Tidak
ada
Kebutuhan
Konseling
mengenai
keadaannya
saat
ini
IV. 1. Melakukan TTV pemeriksaan ibu Peurperium pada dalam ibu dan batas
2. Menjelaskan pada ibu tentang rasa mulas yang dialaminya adalah normal, menandakan bahwa kontraksi uterus Ibu yang baik sehingga mencegah terjadinya yang perdarahan diberikan
mengerti
penjelasan
3. Memberikan ibu makanan diit TKTP ( Tinggi kalori Tinggi Protein ) yang terdiri dari menu makanan seimbang seperti nasi, ikan , tempe, telur, ikan, sayur sayuran, dan buah buahan Ibu mengatakan akan makan makanan yang dianjurkan
4.
Mengajarkan
ibu
senam
nifas
hari
ke
1,
yaitu
- Pernafasan Iga dengan gerakan : tarik nafas dalam dari hidung, usahakan rongga dada dan rongga perut tetap. Keluarkan udara perlahan lahan dengan menggunakan otot perut tahan 3 5 detik, lakukan sebanyak 15 kali gerakan
- Gerakan Pergelangan Kaki dengan Gerakan : Kaki diputar kerah luar dan kearah dalam sebanyak 5 kali gerakan
- Latihan kontraksi otot perut dan otot bokong dengan gerakan : tundukan kepala kerutkan pantat kedalam sehingga lepas dari kasur, lepaskan perut sehingga punggungm menekan kasur
kemudian Ibu
lepaskan mengerti
perlahan dan
lahan mengatakan
sebanyak akan
15
kali
gerakan
mempraktekannya
5. Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat untuk membantu mengurangi rasa pegal dan lelah di badannya sehingga Ibu diharapkan kondisinya dapat akan segera membaik istirahat
mengatakan
NIFAS
HARI
Ke
oleh : :
Margie 8
Melia
SUBJEKTIF Ibu Ibu Ibu Ibu Ibu mengatakan mengatakan mengatkan mengatakn mengatakn mulas nyeri sudah sudah siang jalan ini bisa ke akan nya pada BAB kamar pulang semakin luka dan mandi ke berkurang jahitan BAK sendiri rumah
OBJEKTIF N TFU TTV : : Keadaan Kesadaran Keadaan TD 80 Pengeluaran Kontraksi : 3 : : Emosional 110/70 X/menit Payudara Uterus jari mmhg T R : : : dibawah Umum Compos : : 20 36,5 : Baik Mentis Stabil X/menit oC Kolostrum Baik pusat
Anogenital
: : : :
Perineum
ada Lochea
luka
jahit Rubra
BAK (
: +
+ )
sudah sudah
Masalah
Tidak
ada
Kebutuhan
Penjelasan
tentang
kondisinya
saat
ini
PLANNING 1. Melakukan TTV pemeriksaan ibu Peurperium pada dalam ibu dan batas memeriksa TTV normal
2. Menjelaskan pada ibu tentang rasa mulas yang dialaminya adalah normal, menandakan bahwa kontraksi uterus Ibu yang baik sehingga mencegah terjadinya yang perdarahan diberikan
mengerti
penjelasan
3. (
Mengajarkan Sebelumnya
pada telah
ibu
senam
Nifas gerakan
hari hari
Ke-2,
yaitu pertama
: )
melakukan
- Latihan Otot Perut dengan gerakan : angkat kepala hingga dagu menyentuh dada, lakukan sebanyak 5 kali gerakan
- Latihan Kaki dengan Gerakan : kedua lutut dibawah atau direbahkan kesamping kiri setengah rendah lalu ke tengah dan dibawa kembali kekanan, bahu tetap dikasur. Lakukan gerakan ini sebanyak 5 kali.
- Latihan untuk mengembalikan rahim pada posisi semula dengan gerakan : Tidur tengkurap dengan bantal menyangga perut bagian bawah dan satu bantal kecil menyangga punggung kaki, kepala menoleh kekiri atau kekanan, tangan diletakkan dibawah bantal dengan siku sedikit dibengkokkan. Pertahankan selama 5 menit sebanyak 4 kali gerakan.
- Latihan untuk menguatkan otot dada dengan gerakan : kedua tangan mendorong lengan kearah siku tanpa menggeser telapak tangan sampai otot dada terasa tertarik kemudian lepaskan, lakukan sebanyak Ibu 45 kali gerakan dan dan mengikuti istirahat setiap 15 yang kali gerakan. diberikan
mengerti
gerakan
4. Menjelaskan ibu tentang pentingnya Imunisasi pada bayi dan menganjurkan ibu untuk rutin mengimunisasi Ibu mengerti penjelasan yang bayinya diberikan
5. -
Mengajarkan Mengompres
ibu
cara putting
perawatab susu
payudara, selama 2
yaitu
: menit
- Melakukan penijatan payudara dengan gerakan spiral, memutar dari dalam keluar atau sebaliknya - Memijat putting susu kearah luar dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk jika putting susu belum keluar
- Kompres payudara ibu dengan kompres hangat dan dingin sevara bergantian sebanyak 5 kali diakhiri Ibu mengerti dengan dan mengikuti kompres apa yang telah hangat dijelaskan
6. -
Menjelaskan
tanda
tanda sulit
pada
bayi >
baru 60 dingin
lahir,
yaitu
x/menit < 36 oC
37
terlalu atau
Hisapan Tali
muntah busuk
merah,
berdarah
Apabila terjadi hal hal demikian agar segera menuju ke pelayanan kesehatan terdekat Ibu mengerti dan akan segera datang ke tenaga kesehatan bila terjadi hal tersebut
Menganjurkan Ibu
ibu
untuk
cukup
istirahat
agar
kondisinya akan
cepay
pulih
mengatakan
istirahat
8. Mengajarkan ibu untuk menjaga kebersihan diri, yaitu : mandi 2 x sehari, mengganti pakaian jika basah dan kotor, mengganti pembalut minimal 3 x sehari, dan menjaga kebersihan alat genitalia Ibu mengatakan mengerti apa yang telah diajarkan
I 7
oleh : :
Margie 13
Melia
SUBJEKTIF
mengatakan
tidak
ada
keluhan
dan
keadaannya ASI
semakin
membaik lancar
kembali lagi
OBJEKTIF N TFU Anogenital : TTV : : Keadaan Kesadaran Keadaan TD 80 Pengeluaran Kontraksi : : : Emosional 120/70 X/menit mmhg T Payudara Uterus Pertengahan Perineum : : : BAK ( : + : luka Pusat jahitan Lochea ( + ) ) : mulai R : : Umum Compos : : 24 36,5 : Baik Mentis Stabil X/menit oC ASI Baik sympisis mengering Sangiluenta sudah sudah
Masalah
tidak
ada
Kebutuhan
Konseling
pada
ibu
tentang
ASI
Eksklusif
PLANNING 1. Melakukan pemeriksaan peurperium pada ibu dengan memeriksa tanda tanda vital, memeriksa payudara, kontraksi uterus, TFU dan lochea
2. Menjelaskan pada ibu tentang ASI Eksklusif, yaitu pemberian ASI pada bayi sejak lahir sampai 6 bulan tanpa diberikan makanan apapun. Dan ASI merupakan makanan utama bagi bayi yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung zat anti body, meningkatkan kecerdasan dan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi
3. Mengajarkan ibu tentang cara perawatan payudara yang baik, yaitu : payudara selalu dijaga kebersihannya dengan cara rajin mengganti BRA minimal 2 x sehari atau jika basah dan kotor. Kompres payudara dengan air hangat agar sirkulasi darah pada payudara lancar dan mencegah bendungan ASI, lakukan pemijatan payudara ( dari luar kearah puting susu ) terutama pada saat mandi
4. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi tinggi karena dalam masa menyusui dan dalam posrsi yang lebih banyak dari pada biasanya serta menganjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan air untuk mencegah sembelit
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dengan cara ibu tidur/istirahat ketika bayinya sedang tidur
6. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, terutama rutin untuk mengganti pembalutnya, rutin untuk mandi, menjaga kebersihan diri terutama kulit, rambut dan kuku, rutin mencuci tangan setelah beraktivitas terutama sebelum dan setelah kontak dengan
bayi
6. Menjelaskan pada ibu pentingnya imunisaisi untuk mencegah berbagai penyakit pada bayinya. Jenis jenis imunisasi yang wajib didapatkan oleh bayi yaitu 5 imunisasi dasar lengkap meliputi : Hep B 0 ( usia 0 7 hari ) , BCG ( usia 0 2 bulan ), DPT 1,2, dan 3 ( usia 3,4, dan 5 bulan ), Hep B 3 ( usia 6 bulan ), dan campak ( usia 9 bulan )
II 14
oleh : :
: 20
SUBJEKTIF Ibu Ibu Ibu mengatakan mengatakan tidak ada keluhan dan keadaannya ASI luka jahitan telah semakin membaik lancar kering
mengatakn bekas
OBJEKTIF Keadaan TTV : Kesadaran Keadaan TD : Umum : Emosional 120/80 mmhg R : Compos : : 20 Baik Mentis Stabil X/menit
N -
X/menit
T Payudara Uterus
: : : Tidak
36,5
: : Perineum : : BAK ( : + :
Anogenital
bekas Lochea ( + )
jahitan
kering serosa
sudah sudah
Masalah
Tidak
ada
Kebutuhan
Konseling
KB
PLANNING 1. Melakukan pemeriksaan peurperium pada ibu dengan memeriksa tanda tanda vital, memeriksa payudara, kontraksi uterus, TFU dan lochea
2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan menu makanan seimbang yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta anjurkan ibu untuk mengkonsumsi susu karena ibu membutuhkan nutrisi yang lebih banyak dari pada biasanya untuk dirinya dan bayinya
3. Menganjurkan ibu untuk tetap memperhatikan istirahatnya agar stamina ibu tetap terjaga
4. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, terutama rutin untuk mengganti pembalutnya, rutin untuk mandi, menjaga kebersihan diri terutama kulit, rambut dan kuku, rutin mencuci tangan setelah beraktivitas terutama sebelum dan setelah kontak dengan bayi
5. Memberikan Konseling pada ibu tentang penjarangan kehamilan melalui KB, macam macam KB dan membantu ibu untuk memilih alat kontrasepsi yang tepat baginya
6. menganjurkan ibu untuk rutin memeriksakan keadaan kesehatn dirinya dan bayinya di pelayanan kesehatan terdekat
KEBIDANAN BAYI
KOMPREHENSIF Ny. S
PADA DI
BAYI BPS
BARU
Anamnesa Tanggal
oleh :
Margie 6
Ayu April
Melia
Novita 2010
SUBJEKTIF Nama Tanggal Jenis Anak Alamat : Lahir : : 6 : : Jln. Perwira Dua no.6 Biodata Bayi April 2010, Laki ( Terminal Induk Ny. pkl 2 20.40 Bayi S wib laki ) Rajabasa
Kelamin Ke
OBJEKTIF Kala Kala Kala Lama Lama Persalinan II III IV : : : : : 7 Kala Riwayat P2 I jam jam 2 jam : 5 jam 25 10 jam 50 15 Persalinan A0 menit menit menit menit menit
Waktu Keadaan
ketuban ketuban :
: :
20.10
Lilitan
Tali
Pusat
ada
Penilaian
awal
: langsung
Keadaan 124 40 37
PB BB LK LD : : : :
Ukuran 50 2800 32 30
Antropometri cm gram cm cm
Pemeriksaan 1. Caput Cephal Sutura Ubun-ubun Ubun-ubun Moulage succedaneum hematoma : : Ada, : : besar kecil : : Tidak Tidak Tidak
2. Simetris Conjungtiva Sklera Bulu Kotoran Strabismus Pupil mata : mata : : : mata : Ya, Merah kanan muda Putih : Tida Tidak : dan
3. Lubang Bulu Pernafasan Pengeluaran hidung hidung cuping : Ada, : hidung : : Tidak kiri Belum Tidak dan
4. Simetris Palatum Bibir Reflek : : : Normal, Normal, : Ya, tidak tidak Ada, rooting kanan ada ada tetapi : dan palato labio masih
menghisap Refleks
6. Kepala Bendungan Pembesaran Pembesaran Reflek bebas vena kel. kel. menelan jugularis Tyrhoid Getah : bening Ada : : ( berputar : : Tidak Tidak Tidak +
7. Suiara Bunyi Gerakan nafas jantung : Tidak : Simetris dada ada Teratur, ronchi bunyi : : dan lup
8. Tali Bentuk : Bising pusat Bulat, tidak usus : ada benjolan : Masih atau
9.
& : Tidak :
10.
Genitalia
menggenggam Morro
b. Jari Pergerakan tangan Reflek Reflek kanan dan berjalan Babinski : kiri : : :
ASSESMENT Diagnosa : Bayi Baru Lahir cukup bulan sesuai masa kehamilan
Masalah
Tidak
ada
Kebutuhan
Penanganan
Bayi
Baru
Lahir
PLANNING 1. Melakukan penilaian pada bayi, yaitu : Bayi Bernafas spontan, warna kulit kemerahan, dan bayi bergerak Bayi bernafas spontan, warna kulit kemerahan dan bergerak aktif aktif
2. Pencegahan Hipotermi yaitu dengan membersihkan dan mengeringkan tubuh bayi dengan handuk, lalu ganti handuk yang basah dengan kain bersih dan kering, serta menghangatkan bayi Badan bayi dalam keadaan kering dan terbungkus dengan kain bersih dan kering dan bayi dihangatkan dalam pelukan ibunya
3. Pelaksanaan IMD, meletakkan bayi didada ibu ( Posisi tengkurap tanpa baju ) dengan badan ditutupi kain bersih dan penutup kepala, biarkan bayi mencari sendiri putting ibunya Bayi melakukan IMD
4. Memberi Vit K 0,1 mg Im pada paha kiri untuk mencegah perdarahan pada bayi baru lahir akibat defisiensi Vit K dan diberi salep mata erotromisin 1 % untuk mencegah infeksi pada mata bayi Bayi telah diberi Vit K dan salep Mata
5.
Merawat Tali
tali
Pusat pusat
dengan
cara
membungkus dengan
dengan kasa
kasa
steril steril
terbungkus
6.
Melakukan Bayi
Pemeriksaan telah
Antropometri diperiksa
dan
pemberian dan
Identitas diberi
pada
Bayi
identitas
NEONATUS
HARI
KE
oleh : :
Margie 7
Melia
SUBJEKTIF Ibu mengatakan Ibu bayinya sudah menyusu dan menghisap bayi dengan kuat aktif
mengatakan
gerakan
OBJEKTIF Daya Tali Keadaan Gerakan Tangisan menghisap Keadaan N R T pusat tubuh ekstrimitas : : : : : : umum 126 40 36,5 Masih : : : Baik x/menit x/menit oC basah Bersih Aktif Kuat Kuat
Refleks
Baik
Masalah
Tidak
ada
Kebutuhan
Konseling
Nutrisi
Bayi
PLANNING 1. Menganjurkan ibu untuk rajin menyusui bayi agar kebutuhan Nutrisi Bayi terpenuhi Ibu mengerti dan akan rajin menyusui bayinya
2.
Mengajarkan
ibu
cara
menyusui
yang
baik
dan
benar,
yaitu
- Seluruh putting dan sebagian besar aerola harus masuk kedalam mulut bayi - Posisi bayi menghadap ke ibu dengan telinga dan bahu terletak pada satu garis lurus Hidung bayi menempel pada payudara ibu
- Posisi Ibu dalam keadaan yang nyaman, punggung menyandar jika dalam posisi duduk, dan kaki tidak Ibu Sendawakan mengerti dan bayi akan setelah menerapkan apa selesai yang telah menggantung menyusui diajarkan
3. Merawat tali pusat dengan metode kering terbuka dengan cara tali pusat dibersihkan dan
dikeringkan Tali
sampai
benar pusat
benar sudah
kering
agar
tidak
terjadi
infeksi baik
dirawat
dengan
4. Menganjurkan ibu untuk rutin datang ke pelayanan kesehatan ibu dan anak, untuk melakukan penimbangan, Ibu pengisian KMS, pemantauan akan keadaan rutin bayi, ikut dan imunisasi Posyandu
mengatakan
I 7
oleh : :
Margie 13
Melia
SUBJEKTIF Ibu Ibu Ibu Ibu Ibu mengatakan mengatakan mengatakan mengatakan mengatkan bayi telah imunisasi bahwa BAK tali bayinya dan bayi Hb 0 pada pusat menyusu BAB tidur tanggal 11 sudah dengan bayi lepas kuat lancar nyenyak april 2010
T BB pusat Keadaan Gerakan Tangisan Daya : : ASI, Bayi Refleks Frekuensi Frekuensi 7 3 :
oC gram lepas Bersih Aktif Kuat : Kuat 10 20 x/hari jam/hari Baik warna kuning kuning jernih
ekstrimitas
warna
Masalah
Tidak
ada
Kebutuhan PLANNING
Konseling
pemenuhan
Nutrisi
Bayi
1. Melakukan Pemeriksaan pada bayi, dan tanda tanda vital bayi dalam keadaan normal
2. Menjelaskan kembali pada ibu tentang pentingnya ASI Eksklusif, dan menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi sehingga tumbuh kembang bayi menjadi optimal
3. Menjelaskan kembali pada ibu tentang tanda dan bahaya pada bayi dan segera datang ke petugas kesehatan bila terjadi hal demikian
4. Mengajarkan Ibu untuk selalu menjaga kebersihan bayinya yaitu dengan mandi 2x sehari, mengganti pakaian bayi setiap habis BAB/BAK, ataupun jika kotor dan basah
5. Menganjurkan ibu untuk rutin datang ke pelayanan kesehatan ibu dan anak, untuk melakukan penimbangan, KMS, dan Pemberian Imunisasi
II 14
oleh : :
Margie 20
Melia
SUBJEKTIF
bayi
dan
bergerak dengan
rewel dibedong
dan terlalu
bayinya
tidak
OBJEKTIF Keadaan BAB BAK : : Nutrisi Istirahat Daya : : ASI, Bayi Refleks Frekuensi Frekuensi 7 3 8 4 x/hari, Tali N R T pusat Keadaan Gerakan Tangisan menghisap frekuensi tidur 18 : x/hari, warna warna kuning 9 : umum : : : sudah tubuh ekstrimitas : : 10 20 : 126 40 36,5 lepas : : dan Baik x/menit x/menit oC kering Bersih Aktif Kuat Kuat x/hari jam/hari Baik kuning jernih
Kebutuhan
Konseling
Imunisasi
PLANNING 1. Melakukan Pemeriksaan pada bayi, dan tanda tanda vital bayi dalam keadaan normal
2. Menganjurkan ibu untuk rutin datang ke pelayanan kesehatan ibu dan anak, untuk melakukan penimbangan, KMS, dan Pemberian Imunisasi
3. Menjelaskan pada ibu pentingnya imunisaisi untuk mencegah berbagai penyakit pada bayinya. Jenis jenis imunisasi yang wajib didapatkan oleh bayi yaitu 5 imunisasi dasar lengkap meliputi : Hep B 0 ( usia 0 7 hari ) , BCG ( usia 0 2 bulan ), DPT 1,2, dan 3 ( usia 3,4, dan 5 bulan ), Hep B 3 ( usia 6 bulan ), dan campak ( usia 9 bulan )
4. Menjelaskan kembali pada ibu tentang pentingnya ASI Eksklusif, dan menganjurkan ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi sehingga tumbuh kembang bayi menjadi optimal
5. Mengajarkan Ibu untuk selalu menjaga kebersihan bayinya yaitu dengan mandi 2x sehari, mengganti pakaian bayi setiap habis BAB/BAK, ataupun jika kotor dan basah
oleh : :
Margie 9
Melia
I.
SUBJEKTIF
- Ibu mengatakan ingin mengetahui alat kontrasepsi yang tepat baginya dan sesuai keadaannya saat ini
Dismenorhea
Riwayat
Kehamilan,
Persalinan,
dan
Nifas
yang
Lalu
No Tgl/Thn Prslnn Tmpt Prslnn Usia Khmln Jenis Prslnn Penolong Penyulit Anak Ket JK 1. BB PB
2.
2007
Hamil
ini
BPS
aterm
spontan
bidan
3000
gr
50
cm
sehat
Riwayat
yang
pernah : : : Melitus : : :
atau tidak
sedang
II. A. 1. 2. 3. N 4. 5. BB BB TTV : : Keadaan Kesadaran TD 80 Tinggi sebelum sekarang : 110 x / / badan hamil : 70 : mm menit : : 50 Hg T PEMERIKSAAN umum Compos R : : 155 45 20 x 36,5 / :
PEMERIKSAAN
FISIK Kepala
Hitam bersih
dan (tidak
tidak ada
rontok ketombe)
b. Kelopak Konjungtiva Sklera c. Lidah Gigi Gusi dan : geraham tidak : ada Mata : : Mulut : bersih, tidak tanda-tanda ada : merah putih dan tidak muda ada
d. Kelenjar Kelenjar Vena tiroid getah jungularis : bening : tidak : tidak ada ada ada
e. Jantung Paru-paru Payudara Simetris Pembesaran : ya, : kanan dan : : tidak normal, ada bunyi ronchi lup dan
kiri normal
g. Oedema Kekakuan Varises Kemerahan h. Vulva Perineum Varices Rasa Anus Periksa nyeri : dalam : : sekitar tidak : vagina vagina ada tidak : ada tidak tidak : luka otot : : : dan sendi tidak : tidak tidak tidak
Ekstremitas ada ada ada ada Anogenital normal jahitan ada ada haemorhoid dilakukan
C.
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
1. Glukosa 2.
Urin
: :
Protein
: Tidak
Tidak
dilakukan dilakukan
Darah
Hb
Tidak
dilakukan
ASSESMENT akseptor KB
Masalah
Tidak
ada
Kebutuhan : Konseling tentang berbagai macam alat kontrasepsi KB yang bisa digunakan oleh ibu beserta efek sampingnya
PLANNING 1. Melakukan TTV ibu pemeriksaan dalam umum batas ibu normal
2. Memberikan penjelasan / konseling pada ibu tentangalat kontrasepsi secara umum untuk kemudian Waktu Efek yang tepat memilih salah satu Jenis Keuntungan Kerugian samping ntuk penggunaan alat kontrasepsi yang meliputi :
3. Membantu ibu memilih salah satu alat kontrasepsi yang ibu dan suami anggap cocok dengan keadaan Ibu dan suami setuju memiih alat kontrasepsi suntik 3 ibu. bulan.
4. Menjelaskan pada ibu kapan waktu yang tepat untuk Ber-KB yaitu sebelum hari ke 40 masa nifas Ibu atau segera mengerti setelah penjelasan mendapat yang haid diberikan
5. Menjelaskan pada ibu tentang cara penggunaan KB suntik 3 bulan, yaiitu disuntikkan secara IM di 1/3 Ibu bokong mengerti bagian penjelasan atas cara setiap penggunaan 3 KB bulan suntik 3 sekali. bulan
6. Memberikan konseling pada ibu tentangcara kerja, keuntungan dan efek samping penggunaan KB suntik :
- Cara kerja Depo Progestin adalah menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi, menghambat transportasi gamet oleh tuba.
- Keuntungan : sangat efektef, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri, tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius pada penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah, tidak berpengaruh pada produksi ASI, dapat dipakai oleh perempuan berusia >35 tahun sampai premenopause.
- Efek samping : sering ditemukan gangguan haid, yaitu siklus haid memendek, perdarahan banyak atau sedikit, perdarahan tidak teratur (spotting), tidak haid sama sekali, dan permasalahan pada berat badan merupakan efek samping yang paling sering, terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.
Ibu mengerti penjelasan yang diberikan, dan tetap memutuskan akan memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulan
7. Menjelaskan kepada ibu untuk kembali lagi sesuai jadwal yang telah ditetapkan Ibu mengerti penjelasan yang diberikan, dan akan kembali lagi tanggal 2 agustus 2010
PEMBAHASAN Asuhan kebidanan komprehensif ini dilaksanakan di BPS Sulistyani Amd.Keb, Ny.S berusia 26
tahun menikah dengan Tn. E kira- kira 4 tahun yang lalu. Tn.E berusia 32 tahun bekerja sebagai wiraswasta. Ini merupakan kehamilan ke duanya dan tidak pernah mengalami keguguran, serta jumlah 1. anak hidup Pembahasan 1 orang. kehamilan
Pada tanggal 1 april 2010, Ny.S dating ke BPS Sulistyani untuk pemeriksaan kehamilan rutin. Kemudian dilakukan pengkajian, anamnesa, dan pemeriksaan kehamilan. Hal tersebut dilakukan dalam menentukan kondisi obstetric yang dihadapi apakah dalam keadaan gawat darurat atau tidak harus dilakukan pemeriksaan secara sistematik meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, umum, ( Acuan Nasional dan Pelayanan Kesehatan pemeriksaan Maternal dan Neonatal : obstetric. 61 )
Didapatkan hasil dengan HPHT 15 juli 2009 dan TP 24 April 2010. menurut hukum naegel dengan siklus 30 hari ( Obstetri Fisiologi : 127 )
Dilakukan pemeriksaan ANC, didapatkan hasil TD : 100/60 mmhg, R : 20 X/menit, N : 78 X/menit, T : 36,5 oC. Pada hasil pemeriksaan abdomen didapatkan TFU 3 jari di bawah PX (Mc. Donald : 29 cm). Pada bagian fundus teraba satu bagian besar, agak lunak, dan tidak melenting. Bagian kiri perut ibu teraba satu tahanan besar yang datar, rata, memanjang dari atas kebawah. Bagian kanan perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin. Pada bagian bawah perut ibu teraba satu bagian bulat, keras, melenting. Tafsiran berat janin 2406 gr 2706 gr. DJJ (+), dengan Frekuensi 140 X/menit, 3 jari dibawah pusat sebelah kiri perut ibu
Tindakan -
pelayanan
yang
dilakukan Ukur
dengan
standar
yaitu TD
berat
badan TT
tablet
Fe wicara
PMS 90 )
Semua sudah sesuai teori, hanya saja pemeriksaan tes PMS tidak dilakukan karena tidak ada indikasi Hasil Diagnosa Diagnosa Janin : pemeriksaan Ibu Janin : tunggal, ndidapatkan Ibu hidup G2 intrauterine, P1 presentasi tertentu. diagnosa A0 kepala
Ibu mengeluh pegal pada daerah pinggang, hal ini merupakan sesuatu yang wajar pada kehamilan lanjut, karena berat badan pindah ke depan disebabkan perut yang membesar. Hal ini diimbangi dengan lordose yang berlebih dan sikap ini dapat menimblkan spasmus dari otot pinggang ( Obstetri Fisiologi : 215 )
Hal yang harus dilakukan adalah memberikan penyuluhan dan mengajarkan senam hamil serta anjuran istirahat yang cukup
Selain itu anjuran pemenuhan nutrisi pada ibu hamil juga harus diberikan. Ibu hamil memerlukan perhatian mengenai susunan dietnya, zat- zat seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin, mineral, klasium, fosfor, atau zat besi yang dibutuhkan untuk kesehtan ibu dan janin. Selalu mengkonsumsi sayur- nsayuran dan buah yang berwarna meah karena mengandung nilai gizi yang tinggi ( Sinopsis Obstetri : 59 )
Pada tanggal 6 April 2010, dilakukan pemeriksaan yang kedua, pada pemeriksaan iin tetap disarankan seperti pada pemeriksaan pertama, penjelasan mengenai tanda bahaya pada kehamilan his kalau keluar keluar dan yang dibawa lendir tandateratur jalan dan makan tanda semakin nyeri darah banyak persalinan sering akan dari dari sperti timbulnya timbul kemaluan aluan
bercampur cairan
selain itu, menganjurkan ibu untuk kembali 1 minggu berikutnya, atau sewaktu- waktu jika ada keluhan. 2. ( Obstetri Fisiologi : 215 ) Persalinan
Pembahasan
Ny. S datang tanggal 6 april 2010 pukul 17.30 dengan keluhan mulas yang semaikn sering sejak pukul 15.00 wib. Keluar lendir sejak 16.00 wib, dan belum keluar airair.
Dilakukan pengkajian pada ibu dengan hasil TD : 100/70 mmhg, R : 20 X/menit, N : 78 X/menit, T : 36,5 oC. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan hasil TFU 3 jari dibawah px, punggung janin berada disebelah kiri perut ibu dengan presentasi kepala, dan kepala sudah masuk PAP. TFU 29 cm, dan TBJ 2406-2706 gram.
Pengkajian ini sesuai dengan teori, apabila seorang ibu hamil hendak melahirkan, pengkaian awal perlu dilakukn untuk menentukan apakah persalinan sudah waktunya. Apakah kondisi ibu dan bayinya normal, melakukan pemeriksaan umum, pengkajian fisik, pemeriksaan kebidanan, dan menangani penyulit yang mungkin dijumpai dalam persalinan nanti. ( Asuhan Persalinan Normal 2007 c. 1. Timbulnya his Tanda-tanda persalinan dari ialah his permulaan memancar persalinan dengan keperut sifat sebagai ) : berikut depan.
melingkar
punggung
bagian
lama
,intervalnya
dan bertambah
makin
Mempunyai
pendataran
atau
pembukaan
2. Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir atau blood swow, hal ini terjadi karena terlepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim pada saat pendataran serviks sehingga beberapa kapiler terputus.
3. Keluarnya cairan banyak dengan tiba-tiba dari jalan lahir hal ini terjadi kalau ketuban pecah atau selaput janin robek, ketuban biasanya pecah kalau pembukaan lengkap atau hampir
lengkap. KALA I
Pada pemeriksaan didapatkan hasil pembukaan 6 cm, ketuban belum pech, presentasi kepala, penunjuk UUK, posisi UUK depan, tidak ada molase, HIII, kekuatan his ibu 3x/ 10 menit, lamanya 30-40 Berdasarkan hal tersebut didapatkan detik. diagnosa
Diagnosa Ibu : Ibu G2 P1 A0 hamil 37 minggu 4 harui inpartu kal 1 fase aktif Diagnosa Janin : Janin tunggal, hidup intrauterine, presentasi kepala
Penjelasan kepada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan, bayi dalam keadaan sehat, DJJ baik. Memebrikan semangat serta dorongan emosional.( APN Revisi 2007 )
Memantau kemajuan dengan patograf. Hasil tidak leawat garis waspada ( ibu dalam keadaan normal ).
Menganjurkan ibu untuk makan makanan ringan yang cukup selama persalinan akan memberi banyak energi dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi bisa memperlambat kontraksi dan atau membuat kontraksi tidak teratur. Mengajarkan kepada keluarga teknik relaksasi seperti massase punggung, posisi tidur miring, bersandar pada suami,dll ( APN Revisi 2007 : 52 ) KALA II
Ibu mengatakan ingin BAB, ingin mengedan, keluar air- air dari kemaluannya pada pukul 20.15 wib, his semakin sering dan kuat. Kemudian dilakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui kemajuan persalinan. Serviks tidak teraba, pembukaan 10 cm, presentasi belakang kepala, penunjuk UUK, posisi UUK depan, penurunan hodge III+. Adanya tanda- tanda persalinan yaitu dorongan untuk mengedan, tekanan dari anus, perineum menonjol, vulva membuka. His +, frekuensi 4x/ 10 menit, lamanya > 40 detik. DJJ + dengan frekuensi 140x/menit, punctum maksimum 2 jari bawah pusat sebelah kiri perut ibu.
Hal ini sesuai dengan teori kala II pada multipara berlangsdung 0,5-1 jam dan pada nulipara 1,52jam. Kala ini dimulai dari pembukaan lengkap hingga keluarnya bayi. ( Pelayanan Kesehatan
dan Ibu : G2 P1
: minggu 4 harui
) II
Janin
Janin
tunggal,
intrauterine,
presentasi
kepala
diagnosis kebidanan yaitu diagnosa subjektif dan saat : 100 medis objektif ini )
kebidanan masalah
diidentifikasi
kebutuhan Pelayanan
disesuaikan Kesehatan
kebutuhan Neonatal
Memberikan dukungan dan anjuran kepada suami serta anggota keluarga lain untuk mendampingi ibu selama persalinan. Anjuran mereka berperan aktif dalam mendukung dan mengenali berbagai upaya yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu ( APN Revisi 2007 : 52 ).
Kemudian menolong persalinan dengan APN. Hal ini sesuai dengan APN Revisi 2007 KALA melahirkan memotong dan posisi ibu pencegahan melahirkan melahirkan seluruh menjeppit tubuh tali saat melahirkan laserasi kepala bahu bayi pusat III
Ibu mengatakan perutnya terasa mulas, ibu mengatakan lemas, dan lelah setelah melahirkan. Bayi lahir spontan pukul 20.40 wib. Jenis kelamin laki- laki, BB 2800 gram, panjang badan 50 cm. Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, dan keadaan emosional stabil. TD 100/70 mmhg, nadi 78 x/menit, pernafasan 20 x/ menit, suhu 36,5 c. Kontraksi uterus baik, TFU sepusat. Hal ini sesuai dengan teori kala III persalinan, uterus teraba keras, otot uterus berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Karena tempat perlekatan menjadi
semakin kecil, sedangkan ukukran plasenta tidak berubah, maka plasenta akan terlipat, menebal, dan Tanda semburan Diagnosa Ibu perubahan tali darah : Ibu kemudian lepas dari tanda tinggi dinding uterus. ( APN lepasnya dan pusat mendadak P2 dan A0 kala bentuk Revisi 2007 : 123 )
Kemudian menyuntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha kanan atas bagian luar, melakukan peregangan tali pusat, dan melakukan dorso kranial. Setelah plasenta tampak di depan vulva, tangkap plasenta dan pilin swearah jarum jam. Melakukan masase uterus dan melakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta. Dan melakukan pemeriksaan perineum apakah ada robekan atau KALA tidak. IV
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas, dan senang perasaannya karena bayi lahir normal. Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, dan keadaan emosional stabil. TD 100/70 mmhg, nadi 78 x/menit, pernafasan 20 x/ menit, suhu 36,5 c. TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong, kontraksi uterus baik dan uterus teraba bulat. Perdarahan normal 150 cc. Perut mulas pada post partum akibat kontraksi uterus ( 2-3 hari post partum ). Perasaan mules ini terutama aka tersa ketika wanita sedang menyusui, perasaan sakit itupun timbul bila masih terdapat sissa plasenta, atau gumpalan darah dalam cavum uteri. ( Ilmu Kebidanan : 240 ) Hal yang dilakukan mengobservasi keadaan umum, TTV, mengajarkan ibu cara masase uterus untuk mempertahankan kontraksi uterus tetap baik dan mencegah perdarahan. Menjelaskan kepada ibu untuk tetap menyusui bayinya sedini mungkin, mengajarkan ibu mobilisasi sedini mungkin, dan mendekontaminasi alat- alat dan tempat habis bersalin agar steril sehingga pasien dan Selama 2 penolong jam pasca trerxegah persalinan ( APN Revisi dari 2007 : infeksi. 139 )
- pantau TTV, TFU, kandung kemih, perdarahan yang keluar setiap 15 menit pada 1 jam pertama, dan 30 menit pada 1 jam berikutnya.
- Massase uterus untuk membuat kontraksi menjadi lebih baik setiap 15 menit pada 1 jam pertama, Pantau dan setiap suhu 30 menit 2 pada Jam 1 pertama jam setelah berikutnya. persalinan. perdarahan.
temperatur,
selama Nilai
Setelah persalinan, dekontaminasikan dengan larutan klorin 0,5%, cuci dengan deterjen dan bilas dengan air bersih.
3.
Pembahasan
Nifas
Ibu P2A0 mengatakan perutnya mules, ASI sudah keluar, dan masih nyeri pada luka bekas jahitan. Pada pemeriksaan didapatkan hasil TD 100/70 mmhg, nadi 78 x/menit, pernafasan 20 x/ menit, suhu 36,5 c. TFU 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong, kontraksi uterus baik dan uterus teraba bulat.. anogenital didapatkan hasil vulva merah kebiruan, perdarahan dalam batsa normal, pengeluaran Pemeriksaan Diagnosa apakah keadaan ibu : Ibu ada serviks P2A0 post flour dan partum hari kandung kemih keadaan pervaginam postnatal keadan payudara keadaan apakah ada sistokel dan dan lochea rubra. meiputi umum puting perineum rektokel rectum albus perineum pertama
Tindakan yang dilakukan yaitu menganjurkan ibu untuk beristirahat apabila bayinya sedang tidur,
memberikan ibu makan dan minum dengan gizi seimbang, memnberikan penjelasan kepada ibu bahwa nyeri yang dialami adalah wajar diakrenakan ada luka jahitan. Mengajarkan ibu personal hygine yang baik, mengajarkan ibu untuk melakukan perawatan heating, perawatan payudara, dan memberikan ASI eksklusif pada bayi. Serta memberikan obat amoxilin 500 mg 3x1, paracetamol 4. 500 Pembahasan mg 3x1, Bayi dan Baru Fe 1x1 Lahir
Pada tanggal 6 April 2010 pukul 20.40 wib bayi lahir spontan dengan jenis kelamin laki- laki, berat badan 2800 gram, panjang badan 50 cm. Proses persalinan berlangsung 7 jam 50 menit, terdapat penis, skrotum, dan testis. Nadi 120 x/menit, respirasi 42 x/menit, suhu 36,4 c. Kemudian lakukan pentalaksanaan bayi baru lahir yaitu keringkan tubuh bayi, pertahankan suhu tubuh bayi, bersihkan Diagnosa bayi jalan : bayi nafas, baru lahir dan cukup ikat bulan sesuai tali masa pusat. keamilan.
Tindakan yang dilakukan yaitu mempertahankan suhu tubuh bayi dengan membedong bayi, meletakkan bayi ditempat yang hangat, serta mengganti popok bayi bila basah. Melakukan perawatan tali pusat dengan metode kering terbuka, membantu ibu memberikan ASI kepada bayinya dengan posisi setengah duduk, melakukan rooming in, dimana bayi dan ibu berada dala satu ruangan.
Pemberian ASI sedini mungkin dan eksklusif. Bayi baru lahir harus mendapat ASI dalam waktu 1 jam setelah lahir. Pemberian ASI dapat memberikan kekebalan pasif yang segera kepada bayi melelui kolostrum dan merangsang kontraksi uterus.
Salep mata tetrasiklin berfungsi mencegah infeksi, dan dapat diberikan setelah ibu memberikan ASI kepada bayi.upaya profilasksis ini tidak efektif jika diberikan lebih dari 1 jam setelah kelahiran. 5. Pembahasan KB
Ibu P2A0 datang ke BPS Sulistyani pada tanggal 9 Mei 2010. ibu memiliki riwayat persalinan yang
pertama pada tahun 2007, dan yang kedua pada tahun 2010. riwayat menstruasi ibu yaitu menrache 14 tahun, siklus 30 hari, lamanya 5-6 hari, tidak dismenorhes, sifat darah cair, banyaknya 2-3 kali ganti pembalut.
Ibu mengatakan tidak perbah menderita penyakit seperti jntung, DM< hipertensi, asma, kanker/ tumor. Pada pemeriksaan didapatkan hasil TD 100/70 mmhg, nadi 78 x/menit, pernafasan 20 x/ menit, suhu 36,5 c. Pada pemeriksaan anogenital vulva vagina berwarna kebiruan, pengeluaran pervaginam lochea alba. Kemudian menjelaskan kepada ibu macam- macam alat kontrasepsi, dan konseling KB meliputi jenis kontrasepsi, keuntungan, kerugian, serta efek samping yang mungkin terjadi. Hal Ibu Diagnosa ini sesuai mengatakan Ibu : Ibu P2A0 dengan langkah ingin post konseling berKB partum hari KB suntik ke 35 calon yaitu 3 SATU TUJU bulan. akseptor KB
Setelah itu memberikan penjelasan ulang tentang KB yang akan dipilih. KB suntik 3 bulan tidak akan mempengaruhhi produksi ASI, jadi baik digunakan oleh ibu yang masih menyusui. Memberitahu ibu untuk suntik ulang pada tanggal 2 agustus 2010
BAB PENUTUP
5.1
KESIMPULAN
Secara umum pelayanan asuhan kebidanan pada Ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB yang dilakukan telah baik. Namun ada sedikit yang perbedaan yang bisa dijadikan bahan perbandingan baik buruknya untuk diterapkan di kemudian hari.
5.2
SARAN
Diharapkan masalah yan timbul dapat diatasi denganm baik dan cepat agar tidak menimbulkan masalah yang berat di kemudian hari dan para Ibu dapat merasakan manfaat dari asuhan-asuhan yang dilakukan terutama asuhan yang diberikan oleh mahasiswa Kebidanan Tamjug Karang. Oleh karena itu, mahasiswa harus benar-benar menguasai asuhan kebidanan yang akan diterapkan di masyarakat nanti.