You are on page 1of 6

TUGAS KOMUNIKASI LABORATORIUM

Laporan Pendahuluan Strategi Pelaksanaan Tindakan Analis Setiap Hari

Disusun oleh: Nama: Fitri Liliana NPM: 3111022

D-III ANALIS KESEHATAN STIKES RAJAWALI BANDUNG 2011-2012

LAPORAN PENDAHULUAN Strategi Pendahuluan Tindakan Analis Setiap Hari A. Proses Tindakan Analis

Kondisi pasien/klien : Pasien dianta seorang perawat dari ruang dokter ke laboratorium membawa surat pengantar dari dokter. Pasien kondisinya agak lemah, pasien merasakan sakit di bagian perut bawah. Diagnosa perawat: Adanya kerusakan atau gangguan dalam saluran uretra dan ginjal (sindrom nefrotik). Tujuan khusus: Pemeriksaan urine (pemeriksaan protein di urine) Tindakan: pengambilan sampel.

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Analis Analis bertemu dengan perawat dan pasien di laboratorium, perawat membawa surat pengantar dari dokter. Perawat: Assalamualaikum? Analis: waalikummusalam. Perawat: ibu ini pasien dokter Hamdan, dokter meminta pemeriksaan laborarorium, ini ibu surat pengantarnya. Analis: Terimakasih ibu Perawat: sama-sama, mari ibu." (sambil beranjak kembali ketempat kerjanya) 1. Salam terapeutik: Anails: (kepada pasien) mari ibu silahkan duduk. Ibu nama saya Fitri Liliana, ibu boleh panggil saya Fitri. 2. Evaluasi: Analis: Dengan ibu Asih Sukaesih ya? Pasien: iya.. Analis: Ibu senang di panggil siapa ibu? Pasien: panggil saja ibu Asih. Analis: baik ibu Asih, apa yang ibu rasakan, dan sejak kapan ibu merasakan sakit? Pasien: ini ibu dari minggu kemarin saya merasa sakit di bagian sini. (ibu Asih sambil memegang perut bagian bawahnya). terus kalo saya buang air kecil terasa kurang lancar bu.

3. Kontrak /Topik, waktu dan tempat: Analis: begitu ya bu, baik ibu saya akan melakukan pemeriksaan pada urine ibu. Ibu sakarang ketoilet, ini tempat urinnnya ibu nanti tampung urinya yang di tengahtengah saat berkemih ya bu. Lalu setelah terisi ibu kembali lagi ke laboratorium agar saya bisa memeriksa urin ibu dan hasilnya bisa cepat di ketahui. Pasien: ya bu. Setelah 15 menit pasien kembali ke laboratorium, namun pasien tidak datang membawa sampel urinnya karena pasien belum bisa berkemih, dan pasien tidak bisa berlama-lama di RS. Pasien: Assalamualaikum. Analis: waalikummusalam. Pasien: ibu maaf saya belum bisa buang air kecil, bisa tidak bu kalau saya periksanya besok saja, karna saya harus menyelesaikan pekerjaan saya dulu di kantor. Analis: baik ibu, tidak apa-apa. Ibu bisa kembali lagi besok ya bu. Pasin: terimakasih bu! Analis: sama-sama bu. Ke esokan harinya (pertemuan ke-2) Ibu Asih pun kembali ke laboratorium tepatnya pukul 08:35. Orientasi: 1. Salam terapeutik: Pasien: selamat pagi bu? Analis: selamat pagi ibu Asih, silahkan duduk ibu. 2. Validasi: Analis: Bagaimana ibu sakitnya? Pasien: masih sakit bu. Analis: sabar ya bu. 3. Kontrak/ topik: Anails: ibu bagaiman sekarang sudah ingin berkemih? Pasien: bisa bu. Analis: nah ibu ini penampungnya, seperti yang saya jelaskan kemarin, nanti urin yang di tampunnya urin yang pertengahan saat berkemih ya bu, silahkan ibu disana toiletnya. Pasien: iya bu terimakasih.

Setelah beberapa menit pasien pun kembali ke untuk memberikan sampel urinya. Pasien: ibu ini urinnya. Analis: terimakasih ibu. Waktu: Analis: ibu sekarang ibu boleh tunggu di ruang tunggu, hasilnya akan keluar setelah pemeriksaan sekitar 1 jam-an lagi. Tempat: Analis: ibu nanati hasilnya akan saya antarkan pada dokter Hamdan, jadi ibu langsung saja keruang dokter untuk hasilnya. Mari, terimakasih ibu atas kerja samanya. Kerja (langkah-langkah tindakan analis) Pemeriksaan adanya protein dalam urin juga termasuk pemeriksaan kimiawi urine. Adanya protein dalam urine menandakan adanya gangguan dalam tubuh terutama adanya kerusakan atau gangguan dalam saluran uretra dan ginjal misalnya sindrom nefrotik. Terdapatnya protein dalam urine juga dapat mengetahui adanya gangguan selama masa kehamilan trimester dua atau tiga. Adanya protein di urine wanita hamil dapat ditandai juga dengan terjadinya pembengkakan terutama pada daerah kaki. Untuk mendeteksi adanya protein dalam urine dapat dilakukan pemeriksaan urin yang didasarkan pada sifat protein yang dapat di endapkan dalam suasana asam dan panas. Dengan menggunakan pereaksi bang yang mengandung asam asetat dan natrium asetat, protein dalam suasana panas dapat diendapkan. Banyaknya endapan yang terbentuk menandakan banyaknya protein dalam urine. 1. Tahapan Pra Analitik a. Formulir permintaan pemeriksaan 1) Pengecekan identitas pasien, identitas pengirim (dokter/lab.pengirim dll) 2) Pengecekan semua ermintaan pemeriksaan sudah ditandai. b. Persiapan pasien Pasien sebelum pemeriksaan protein di urin, persiapan pasien harus sesuai dengan persyaratan. c. Pengambilan dan penerimaan sampel Pengambilan sampel harus di ambil secara benar dan sesuai prosedur. d. Penanganan sampel 1) Pengolahan sampel harus sesuai persyaratan 2) Kondisi penyimpanan sampel harus tepat, jika sampel urin pemeriksaan di tunda harus sampel harus di beri pengawet (formalin 40%) 3) Sebaiknya pada pemeriksaan urin sebaiknya urin segar/baru e. Persiapan sampel 1) Urin sebaiknya urin baru

2. a.

b.

3.

1.

2) Volume sampel sebaiknya di perkirakan sudah cukup untuk pemeriksaan. 3) Mengidentifikasi sampel apakah pemeriksaan yang akan di ambil sudah benar (pemeriksaan makroskofis) Tahapan Analitik Persiapan alat dan bahan 1) Alat yang digunakan: Tabung reaksi Rak tabung reaksi Water bath Pipet tetes Pipet ukur 5 ml Bulb / aspirator 2) Bahan yang digunakan: Sampel (urine) Reagen Bang Cara Kerja Pipet 5 ml urine dan masukan kedalam tabung reaksi Tambahkan 0,5 ml reagen bang Panaskan dalam water bath C selama menit (atau mendidih pada api langsung, kira-kira 20 detik) Angkat dan amati kekeruhan dan endapan yang terjadi Catat hasil didapat sesuai dengan standar Tahapan Pasca Analitik Pelaoran hasil: a. Hasil pemeriksaan ditulis pada form hasil dengan jelas, benar dan sesuai dengan data. b. Penyanpayan hasil pada pihak peminta pemeriksaan (dokter). Analis: selamat siang dokter? Dokter: iya selamat siang. Analis: ini dok hasil pemeriksaan ibu Asih sukaesih. (sambil memberikan formnya). Dokter: terimakasih bu. Analis: sama-sama dokter, mari dok. (analis kembali ketempat kerja) Terminasi: Evaluasi respon klien terhadap tindakan analis. Evaluasi pasien subjektif: Hasil pemeriksaan urin pada pasien bernama Asih sukaesih positif proteinuria. Walau pun hasil tidak sesuai dengan apa yang pasien harapkan, setidaknya pasien mengetahui penyakitnya, dan mendapatkan pengobatan terapi yang tepat, setelah menerima hasil pemeriksaan dari dokter.

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilihat klien sesuai dengan hasil tindakan yang telah dilakukan): Pasien sedikit terkejut, namun pasien tetap tabah menerima kenyataan. Pasien: aduh ibu tidak mungkin. Analis:sabar ya bu. Pasien: tapi bu. Analis: iya bu, ibu sabar ya. Pasien: ya terimakasih bu? Analis: sama-sama ibu, terimakasih atas kerja samanya. Semoga lekas sembuh ya bu.

You might also like