You are on page 1of 5

Metode Karyawisata

Dalam pendekatan pembelajaran, kita mengenal dua pendekatan yaitu: (dwi nopiasanti) (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach) (2) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada murid (student centered approach) Pada sistem kurikulum berbasis kompetensi (KBK) saat ini, guru hendaknya mampu mengubah sistem pendekatan pembelajaran dari pendekatan yang berorientasi pada guru menjadi pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa memiliki beberapa kendala, antara lain: a. Guru menilai terlalu banyak materi yang harus dicapai dalam kurikulum yang mau tidak mau harus disampaikan kepada siswa sehingga guru seakan dikejar target kurikulum sementara peluang waktu dirasa relatif sempit. Pada kondisi seperti ini guru sering menggunakan metode yang kurang meningkatkan kreativitas siswa agar target cepat terselesaikan. b. Sarana prasarana kurang mendukung untuk sistem pembelajaran siswa aktif. Namun apapun kendalanya, sistem pembelajaran yang berorientasi pada siswa (student centered approach) tetap harus dilaksanakan secara bertahap. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat memperoleh pembelajaran yang bermakna serta mampu mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan aktual di masa depan. Dalam melakukan suatu pendekatan pembelajaran, seorang guru dapat menggunakan berbagai metode. Metode merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Wina Senjaya,2008). Secara harfiah, metode juga dapat diartikan sebagai cara teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang teratur (KBBI, 2000: 652). Dalam pemilihan sebuah metode, seorang guru sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Tujuan pembelajaran. b. Pengetahuan awal siswa c. Bidang studi/pokok bahasan/aspek d. Alokasi waktu dan sarana penunjang e. Jumlah siswa f. Pengalaman dan kewibawaan pengajar.

Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan dalam rangka pelaksanaan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada siswa, yaitu metode karya wisata. Menurut Djamarah (2002,105), Metode Karya wisata adalah suatu cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari dan menyelidiki sesuatu. Atau dengan kata lain, merupakan suatu metode untuk menguasai bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung ke objek yang akan dipelajari atau diselidiki yang terdapat di luar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata. Menurut Mulyasa (2005:112), metode karyawisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Menurut Roestiyah (2001,85), tujuan dari metode karyawisata adalah untuk membantu siswa belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataan. Dengan melaksanakan karyawisata, diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya dan dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang melalui tanya jawab dengan orang yang lebih ahli dalam bidangnya. Selain itu, mereka juga dapat melihat, mendengar, meneliti dan mencoba semua objek yang ditemukan saat melakukan karyawisata sehingga nantinya siswa dapat mengambil kesimpulan dan dalam waktu yang sama mereka dapat mempelajari serta memadukan beberapa mata pelajaran. Sehingga setelah karyawisata berakhir, siswa diharapkan mampu memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran ataupun pengetahuan umum. Metode ini biasa diterapkan jika objek yang hendak dipelajari siswa tidak dapat ditemukan di lingkungan sekolah dan hanya terdapat di tempat tertentu. Selain itu, metode ini diterapkan agar kreatifitas siswa meningkat dan siswa dapat lebih mencintai lingkungan sekitarnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum metode ini digunakan sebagai metode pembelajaran, antara lain (Mulyasa, 2005:112): 1. Menentukan sumber-sumber yang ada di lingkungan masyarakat yang dapat digunakan sebagai sumber belajar mengajar. 2. Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah. 3. Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai pedagogis. 4. Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar dalam karyawisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum. 5. Membuat dan mengembangkan program karyawisata secara logis dan sistematis 6. Melaksanakan karyawisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan memperhatikan tujuan pembelajran, materi pelajaran, efek pembelajaran serta iklim yang kondusif. 7. Menganalisis apakah tujuan karyawisata telah tercapai atau tidak, apakah terdapat kesulitan dalam perjalanan atau kunjungan, memberikan ucapan terimakasih pada mereka yang telah membantu, membuat laporan karyawisata dan catatan untuk bahan karyawisata yang akan datang.

Agar penggunaan metode karyawisata dapat memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

efektif, maka pelaksanaanya

perlu

1. Tahap persiapan Dalam tahapan ini, terdapat beberapa langkah antara lain: Guru menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas, mempertimbangkan teknik, menghubungi pemimpin objek yang akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatu, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas kepada siswa panitia pelaksana, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok, mengirim utusan untuk melakukan survey 2. Tahap pelaksanaan Dalam tahapan ini, terdapat beberapa langkah antara lain: Pemimpin rombongan mengatur segala sesuatunya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata terib yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu 3. Tahap akhir Dalam tahapan ini, terdapat beberapa langkah antara lain: Siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta alat-alat media pembelajarn yang lain.

Dalam pelaksanaanya, metode karya wisata memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari metode karyawisata antara lain: 1. Menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses pembelajaran. 2. Membuat materi yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat. 3. Dapat lebih merangsang kreativitas anak saat belajar. 4. Informasi sebagai bahan pelajaran menjadi lebih luas dan actual. 5. Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugan objek wisata serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka, sehingga diharapkan siswa dapat mengembangkan bakat khusus dan keterampilan mereka. 6. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan dan memperluas pengalaman mereka. 7. Siswa dapat bertanya jawab, menemukan informasi untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mereka dapat menemukan kebenaran teori atau mencobakan teorinya ke dalam praktek.

8. Dengan objek yang ditinjau itu, siswa dapat memperoleh bermaca-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu. 9. Memberikan kesempatanm kepada peserta didik untuk melihat perkembangan terknologi mutakhir Adapun keterbatasan atau kelemahan dari metode karyawisata antara lain: 1. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak 2. Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang 3. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur belajarnya terabaikan. 4. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak gerik siswa di lapangan 5. Biayanya cukup mahal 6. Memerlukan tanggunng jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan siswa, terutama karya wisata jangka panjang dan jauh 7. Memerlukan waktu yang lama daripada jam sekolah maka jangan sampai mengganggu kelancaran rencana pelajaran yang lain 8. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan 9. Memerlukan koordinasi dengan guru-guru bidang studi yang lain agar tidak terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karyawisata

TUGAS
Metode Karyawisata

DOSEN Prof.Dr.Yetti Supriyati

Dikerjakan oleh: Iriana Ngesti Utami Program Studi Pendidikan Dasar

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2010

You might also like