You are on page 1of 4

A.

Hubungan etika dengan ilmu Sosiologi Sosiologi ialah ilmu kemasyarakatan, ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat atau sifat masyarakat. Sosiologi mendefinisikan secara luas sebagai bidang penelitian yang tujuannya meningkatkan pengetahuan melalui pengamatan dasar manusia, kebiasaaan-kebiasaan, ritual-ritual dan pola organisasi secara hukumhukumnya. Sosiologi ialah ilmu yangmempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasail hidupnya. Hubungan etika dengan ilmu social ialah sama-sama mempelajari dan mengupas masalah prilaku dan perbuatan manusia yang timbul dari kehendak ilmu sosiologi mempersoalkan tentang kehidupan bermasyarakat dan etika dari sisi tingkah laku. Hubungan keduanya sangat erat sekali dimana kedua-duanya sama-sama mempelajari tingkah laku masyarakat dari kehendaknya. Ini menjadi pokok persoalan etika, mendorong untuk mempelajari bagaimana sosiologi di masyarakat. Hubungan ini merupakan yangpaling menonjol karena semua ajaran etika dibidang social ditunjukkan untuk kesejahraan masyarakat. Perubahan hubungan etika dengan ilmu social didasarkan padatiga hal yaitu: Pertama, cita-cita kemanusiaan: kedua, liberasi: ketiga transendensi. Dengan ilmu social yang demikian, umat manusia dapat meluruskan gerakan langkah perkembangan ilmu pengetahuan yang tejadi saat ini, juga dapat mereddam berbagai kerusuhan social dan tindakan criminal lainnya yang saat ini mewarnai kehidupan. Hubungan etika dengan ilmu social yang didukung oleh kondisi masyarakat tertentu pada waktu tertenta, menginginkan etikan orang berlaku baik yang ditentukan oleh masyarakat, dengan menolak segala keburukan yang merugikan diri sendiri dan orang lain B. Hubungan Etika dengan ilmu Hukum Hukum berhubungan dengan keadilan. Keadilan berarti dapat menempatkan sesuatu secara proporsional dan persamaan-persamaan hak sesuai dengan kapasitas dan kemampuan seseorang melakukan sesuatu masalah. Hukum merupakan pengakuan dan prilaku yang sama antara hak dan kewajiban. Pokok pembicaraan etika dengan ilmu hokum ini ialah sama-sama perbuatan manusia. Tujuan keduannya hampir sama, ialah mengatur perbuatan manusia untuk kebahagian umat manusia akan tetapi lingkungan etika lebih luas.

Dalam setiap masyarakat ada ukuran etika yang diakui oleh seluruh atau oleh sebagia anggota-anggotanya. Ukuran etiks itu boleh saja berbeda dari suatu masyarakat dengan masyarakat yang lain tetapi pada pokok tertentu ada persamaannya dalam melihat baik dan buruk. Etika Prosedural dan aturan prilaku dalam kehidupan social pada hakikatnya bersifat kemasyarakatan, bukan saja karena etika tersebut berkaitan dengan ilmu hukum tetapi juga karena etika merupakan hasil dari kehidupan bermasyarakat. Etika tumbuh dari proses kemasyarakatan. Ia menentukan batas dari prilaku dalam kehidupan masyarakat. individu dilahirkan dalam suatu masyarakat, disosialisasikan untuk meneriman aturan-aturan itu sebagai standar tingkah laku yang benar dan yang salah dalam ilmu hukum. Ia dikendalikna oleh etika melalui rasa takut untuk merugikan sesamanya, juga dengan melalui perasaaan bersalah bila melanggar etika tersebut akan akibat adanya prosedur hukum.

C. Hubungan Etika dengan ilmu Filsafat Menurut istilah (teminologi) filsafat adalah cinta terhadap hikmah dan berusaha mendapatkan penjernihan akal budi memusatkan perhatian pada alam pikiran dan menciptakan sikap positif terhadap filsafat. Filsafat merupakan medan pemikiran yang terus berkembang dan berubah. Beberapa ciri filsafat adalah sebagai berikut 1. Persoalan filsafat bercorak sangat umum 2. Persoalan filsafat tidak bersifat empiris 3. Menyangkut masalah-masalah asasi Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusahan menyelidiki segala sesuatu yang ada dengan menggunakan pikiran. Filsafat memiliki bidang-bidang kajian mencakup berbagai disiplin ilmu antara lain 1. Metafisika : yaitu penyelidikan di balim alam nyata 2. Kosmologi : yaitu penyelidikan tentang alam 3. Logika : yaitu pembahasan tentang cara berfikir cepat 4. Etika : yaitu pembahasan tenatang tingkah laku manusia

5. Antropologi : yaitu pembahasan tentang manusia Hubungan etika dengn ilmu filsafat menurut Ibn Sina seperti indera bersam, estimasi dan rekolejsasi yang menolong jiwa manusia untuk memperoleh konsep-konsep dan ide-ide dari alam sekelilingnya. Dalam pemikiran Ilmu, Ibn khaldun tampak bahwa manusia adalah makluk budaya yang kesempurnaannya baru akan terwujud mana kala ia akan berinteraksi dengan lingkungan social. D. Hubungan Etika dengan ilmu Psikologi Psikologi merupakn ilmu yang mempelajarai manusia sebagai suatu keasatuan yang bulat antara jasmani dan rohani psikologi juga berarti ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang dapat memberikan jawaban tentang apa sebenarnya manusia, mengapa ia berbuat demikian, apa yang mendoronng manusia berbuat, juga temasuk ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Tingkah laku yang dimaksud yaitu segala kegiatan, tindakan perbuatan manusia yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, disadaari, maupun yang tidak disadari, termasuk cara berbicara, berjalan, berfikir, mengambil keputusan, cara ia melakukan sesuatu, cara berkomunikasi terhadap segala sesuatu yang datang dari luar dirinya maupun dari dalam dirinya. Caplin mendefinisikan bahwa psikologi ialah ilmuu pengetahuan mengenai prilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam, perubahan alam sekitardan peristiwa-peristiwa lainnya yang mengubah lingkungan Hubungn antara ilmu etika dengan ilmu psikologi merupakan bahasan yang sangat startegis. Karena ilmu psikologi memiliki hubungan yang snagat erat, yaitu objeck sasaran penyelidikan psikologi terletak pada domain perasaan, khayal, paham, ingatan, cinta, dan kenikmatan. Dilihat dari segi garapannya, ilmu psikologi membahas tentang gejala-gejala kejiwaan yang tampak dalam tingkah laku. Melalui ilmu psikologi dapat diketahui sifat-sifat psikologi yang dimiliki seseorang. Psikologi sasaranya meneliti peranan yang dimainkan dalam prilaku manusia. Karena ia meneliti tentang suara hati (dhamit), kemauan (iradah), daya ingatan, hafalan, dan pengertian, sangkaan yang ringan (waham) dan kecenderungan-kecenderungan (wathif)manusia

Antara ilmu etika dengan ilmu psikologi berhubungan erat. Psikologi menyelidiki dan membicarakan kekuatan perasaan, paham, mengenal, ingatan, kehendak, dan kemerdekaan,, khayal, rasa kasih, kelezatan dan rasa sakit. Etika sangan menghajatkan apa yang dibicarakan oleh ilmu psikologi, bahkan ilmu psikologi merupakn pendahuluan yang tertentu bagi etika. Etika melihat dari segi apa yang sepatutnya dikerjakan manusia, psikologimeneropong dari segi apakah yang menyebabkan tejadinya perbuatan itu. E. Kesimpulan Dapat dikatakan bahwa etika itu merupakan sebagian ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya mennetukan perbuatan yang dilakukan oleh manusia untuk dikatakan baik dan buruk. Etika itu dikatakan aturan atau pola tingkah laku. Etika dapat mengantar orang kepada kemampuan untuk bersikap kritisdan rasional, untuk membantu pendapat sendiri dan tidak bertindak sesuai dengan apa yang dipertanggungjawabkan sendiri. Etika yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan tidak hanya membahaskebiasaan tentang baik buruk seseorang dan juga norma-norma tetapi juga membahastentang ilmu-ilmu yang berhubungan dengan etika, seperti hubungan etika dengan ilmu sosiologi, etika dengn filsafat dan etika dengan berbagai cabang ilmu pengetahuan yang lain.

You might also like