Professional Documents
Culture Documents
[TUGAS AKHIR]
Semester Ganjil
Instalasi LAN
KATA PENGANTAR
lhamdulillah segala puji syukur hanya kepada Allah SWT. Karena limpahan rahmat dan barakah-Nya, membuat saya mampu
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad saw. Beserta keluarganya, para sahabat, tabiin dan tabiat, serta umat akhir jaman. Saya juga ingin mengucapkan banyak terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Saya mengakui bahwa saya adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang telah saya selesaikan. Tidak semua hal dapat saya deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Saya melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang saya miliki. Di mana saya juga memiliki keterbatasan kemampuan. Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa saya memiliki keterbatasan dan juga kekurangan, saya bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Saya akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah saya di masa datang. Sehingga semoga makalah berikutnya dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik. Dengan menyelesaikan makalah ini saya mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari makalah ini.
Penyusun
3I
Daftar Isi
KATA PENGANTAR - I DAFTAR ISI - II
KOMUNIKASI DATA - 7
pengertian komunikasi data - 8 Komponen Komunikasi Data - 8 Metode komunikasi data - 9 Hal yang berhubungan dengan komunikasi data - 10 Klasifikasi komunikasi berdasarkan informasinya - 10
JARINGAN KOMPUTERE - 13 Pengenalan Jaringan Komputer - 14 Sejarah Jaringan Komputer - 15 Klasifikasi Jaringan Komputer - 18 Bagian-bagian Jaringan Komputer - 20 Perangkat Jaringan - 21
MODEL REFERENSI - 27 Model Referensi OSI - 28 Model Referensi TCP/IP - 33 Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP - 35
TOPOLOGI JARINGAN - 40 Apa itu Topologi Jaringan? - 41 Jenis-Jenis Topologi - 41 5-4-3-2-1 Rule - 49
II
ETHERNET - 51 Pengenalan Protokol Ethernet - 52 Fast Ethernet -53 Gigabit Ethernet -54
MEDIA RANMISI - 55 Pengertian Media Trasmisi - 56 Kegunaan media transmisi - 56 Karakteristik media transmisi - 56 Jenis media transmisi - 57 Cara Pemasangan - 20 RJ-45 Connector Configuration - 61
WIRING - 63 Pengenalan Wiring - 64 Persiapan Wiring - 64 Cara Membuat - 65 Jenis Kabel - 69 Conduit - 71 Jenis-jenis saluran Conduit - 72 Alat Perlengkapan Wiring - 76 Permukaan Mounted Raceway - 77 Trunking - 78 Proteksi kebakaran Pasif - 78 Cable Tray - 78 Wiring Closet - 79
5 III
Jenis Konfigurasi Wireless LAN (WLAN) - 81 Standar 802.11a - 83 Standar 802.11b - 85 Standar 802.11g - 86
DAFTAR PUSTAKA - 88
IV
Komunikasi Data
Komunikasi Data saat ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, karena telah diterapkan dalam berbagai bentuk aplikasi misal: komunikasi antar komputer yang populer dengan istilah internet, Handphone ke komputer, Handphone ke Handphone, komputer atau handphone ke perangkat lain misal: printer, fax, telpon, camera video dll.
2. Half duplex Half-duplex merupakan sebuah mode komunikasi di mana data dapat ditransmisikan atau diterima secara dua arah tapi tidak dapat secara bersama-sama. Contoh paling sederhana adalah walkie-talkie, di mana dua penggunanya harus menekan sebuah tombol untuk berbicara dan melepaskan tombol tersebut untuk mendengar. Ketika dua orang menggunakan walkie-talkie untuk berkomunikasi pada satu waktu tertentu, hanya salah satu di antara mereka yang dapat berbicara sementara pihak lainnya mendengar. Jika kedua-duanya mencoba untuk berbicara secara serentak, kondisi "collision"
(tabrakan) pun terjadi dan kedua pengguna walkie-talkie tersebut tidak dapat saling mendengarkan apa yang keduanya kirimkan.
3. Full duplex Dalam komunikasi full-duplex, dua pihak yang saling berkomunikasi akan mengirimkan informasi dan menerima informasi dalam waktu yang sama, dan umumnya membutuhkan dua jalur komunikasi. Komunikasi full-duplex juga dapat diraih dengan menggunakan teknik multiplexing, di mana sinyal yang berjalan dengan arah yang berbeda akan diletakkan pada slot waktu (time slot) yang berbeda. Kelemahan teknik ini adalah bahwa teknik ini memotong kecepatan transmisi yang mungkin menjadi setengahnya.
10
parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
11
2. Sinyal Digital Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah emungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
12
JARINGAN KOMPUTER
13
1. Menurut Hamacher [1], komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya
14
sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi.
2. Menurut Blissmer [2], komputer adalah suatu alat elektonik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut: 1) menerima input 2) memproses input tadi sesuai dengan programnya 3) menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan 4) menyediakan output dalam bentuk informasi 3. Sedangan Fuori [3] berpendapat bahwa komputer adalah suatu pemroses data yang dapat melakukan perhitungan besar secara cepat, termasuk perhitungan aritmetika dan operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia.
15
terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer. Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri. Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik di tahun 1969. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET. Di tahun 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Dan di tahun 1970 itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminalterminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat. Di tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk ARPANET. Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan at atau pada. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International Network (Internet). Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.
16
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET (User Network) di tahun 1979. Tahun 1981, France Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link. Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. Untuk itu, pada tahun 1982 dibentuk sebuah Transmission Control Protocol (TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini. Sementara itu, di Eropa muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET) yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia. Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat elektronik dan newsgroup USENET. Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system, yang kini kita kenal dengan DNS. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987, jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih. Jaringan komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang berkebangsaan Finlandia menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal dengan IRC yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ). Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat. tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah jaringan. Pertengahan tahun 1990 merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan. Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World Wide Web. Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer di tahun 1992. Dan di tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah). Dan di tahun 1994, situs-situs di internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail
17
muncul di situs. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.
Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan berukuran kecil, disebut paket dan dikirimkan oleh suatu mesin kemudian diterima oleh mesin-mesin yang lainnya. Bagian alamat pada paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket ditujukan. Saat menerima sebuat paket, mesin akan cek bagian alamat, jika paket tersebut untuk mesin itu, maka mesin akan proses paket itu. Jika bukan maka mesin mengabaikannya.
Point-to-Point Link
Terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk pergi dari satu sumber ke tempat tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui banyak rute (route) yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma routing memegang peranan penting pada jaringan point-to-point.
b. Berdasarkan Skala 1. Jaringan Personal (Personal Area Network/PAN) PAN atau Personal Area Network Merupakan titik akses ke berbagai perangkat pribadi seperti komputer, telpon, ponsel, televisi, sistem keamanan rumah yang berbasis komunikasi data, maupun perangkat komunikasi publik seperti internet. Kontrol pada PAN dilakukan dengan authoritas pribadi, dan untuk Teknologi yang digunakan antara lain Wireless Application Protocol (WAP) dan Bluetooth. PAN ini dihubungkan melalui bus yang ada pada komputer, seperti USB dan Firewire.
18
2. Jaringan Lokal (Local Area Network / LAN) Lokal (LAN) adalah jaringan dengan cakupan areal terbatas pada satu lokasi, misalnya dalam satu ruangan, satu gedung, atau beberapa gedung yang sangat berdekatan. LAN pada umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel, seperti kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) pada jarak maksimum 100 meter, kabel Coaxial hingga 500 meter, bahkan Serat Optik (Fiber Optic) dalam jarak lingkar 3 kilometer, tetapi banyak LAN yang tidak pakai kabel (Wireless LAN atau WaveLAN) tetapi menggunakan frekuensi radio sebagai media transmisi.
3. Jaringan Kota (Metropolitan Area Network / MAN) Jaringan Kota (MAN) adalah perluasan LAN sehingga mencakup areal satu kota, misalnya jaringan antar kampus dan jaringan antar kantor cabang, sehingga dapat mencapai jarak rentang antara 10 45 kilometer. Media transmisi kabel adalah Serat Optik, tetapi banyak yang menggunakan fasilitas komunikasi telepon seperti jalur sewa (leased line, T1 line), atau menggunakan antena parabola melalui gelombang mikro (microwave), bahkan antena Satelit. 4. Jaringan Luas (Wide Area Network / WAN) Jaringan Luas (WAN) adalah jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua, bentangannya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia. Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.
Selain yang ada di atas, masih ada beberapa klasifikasi lagi, yaitu :
19
GAN (Global Area Network) RAN (Regional Area Network) SAN (Storage Area Network)
20
Perangkat Jaringan
Dalam sebuah jaringan komputer terdapat 2 tipe device yang digunakan agar jaringan komputer tersebut dapat benar-benar terbangun. Perangkat itu adalah : 1. End User Device,
2. Network Device. End-User Devices adalah device untuk pengguna akhir yang mencakup komputer, printer, scanner dan device lain yang menyediakan service langsung ke user. Sedangkan Network Device adalah komponen yang digunakan untuk menghubungkan komputer atau alat elektronik lainnya secara bersama sehingga mereka dapat berbagi sumber daya seperti file, printer atau mesin faks. Device yang digunakan untuk Local Area Network (LAN) adalah device yang paling umum dari device jaringan yang digunakan oleh masyarakat. Sebuah LAN membutuhkan hub, router, kabel atau teknologi radio, NIC, dan jika akses online yang diinginkan, modem berkecepatan tinggipun harus ada. Untungnya, jaringan ini memiliki tingkat kerumitan yang rendah daripada kedengarannya. Network device diantaranya adalah : 1. Network Interface Card Network Interface Card (NIC) berfungsi sebagai Interface Fisik atau penghubung antar komputer menggunakan kabel jaringan ke peralatan penghubung.
Tugas dari NIC adalah : Mempersiapkan data dari komputer agar dapat dikirim lewat ke media penghubung Mengirim data ke komputer lain, yang terhubung kedalam jaringan Mengontrol aliran data antar komputer dan sistem perkabelan Menghubungkan sebuah komputer ke jaringannya Memberikan suatu koneksi fisik antara kabel jaringan dengan bus internal komputer
21
2. Hub Sama seperti switch, tetapi perbedaannya adalah hub tidak memiliki faslitas routing. Sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer (broadcast). Hub adalah istilah umum yang digunakan untuk menerangkan sebuah central connection point untuk komputer pada network. Fungsi dasar yang dilakukan oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke komputer yang lain. Sebuah Hub bisa aktif atau pasif. Hub aktif bertindak sebagai repeater, ia meregenerasi dan mengirimkan sinyal yang diperkuat. Hub pasif hanya bertindak sebagai kotak sambungan, ia membagi/memisahkan sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke seluruh network. Fungsi tambahan selain sebagai central connection point, hub menyediakan kemampuan berikut: Memfasilitasikan penambahan penghilangan atau penambahan workstation Menambah jarak network ( fungsi sebagai repeater ) Menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda ( Ethernet, Toketring, FDDI ) Menawarkan featur yang fault tolerance ( Isolasi Kerusakan ) Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi, diagnostic)
Kekurangannya, hub cukup mahal, membutuhkan kabel tersendiri untuk berjalan, danakan mematikan seluruh network jika ia tidak berfungsi.
Cara kerja Hub Pada dasarnya adalah sebuah pemisah sinyal (signal splitter). Ia mengambil bit-bit yang datang dari satu port dan mengirimkan copynya ke tiap-tiapport yang lain. Setiap host yang tersambung ke hub akan melihat paket ini tapi hanya host yang ditujukan saja yang akan memprosesnya. Ini dapat menyebabkan masalah network traffic karena paket yang ditujukan ke satu host sebenarnya dikirimkan ke semua host (meskipun ia hanya diproses oleh salah satu yang ditujukannya saja).
22
3. Switch Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN. Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukan tujuan MAC address dari packet. Daripada melewatkan packet ke semua port, switch meneruskannya ke port dimana ia dialamatkan. Jadi, switch dapat secara drastis mengurangi traffic network. Switch memelihara daftar MAC address yang dihubungkan ke port-portnya yang ia gunakan untuk menentukan kemana harus mengirimkan paketnya. Karena ia beroperasi pada MAC address bukan pada IP address, switch secara umum lebih cepat daripada sebuah router.
Kelebihan dari switch : Mampu menginspeksi paket-paket data yang mereka terima Mampu menentukan sumber dan tujuan paket yang melaluinya Mampu mem-forward paket-paket dengan tepat.
4. Kabel Coaxial 5. Modem Eksternal dan Internal a. Modem Eksternal Berada diluar CPU. Modem jenis ini biasanya menggunakan sumber tegangan terpisah berupa adaptor. Keuntungan penggunaan modem jenis ini adalah
portabilitasnya yang cukup baik sehingga gampang dipindah-pindah untuk digunakan di komputer lain. Modem eksternal juga dilengkapi dengan lampu indikator yang memudahkan kita untuk memonitor status modem. Kerugiannya, harganya lebih mahal dibandingkan dengan modem internal. Modem eksternal juga membutuhkan tempat tersendiri untuk menaruhnya meskipun kecil b. Modem Internal
23
Adalah modem yang terpasang langsung didalam CPU. Secara fisik modem internal berupa sebuah card yang tertancap pada salah satu slot ekspansi pada mainboard, biasanya pada slot ISA atau PCI. Penggunaan modem jenis ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain adalah lebih hemat tempat dan dari segi harga lebih ekonomis dibandingkan dengan modem eksternal.
6. UTP (Unshielded Twisted Pair) 7. Router Router berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Perbedaannya dengan Switch adalah kalau switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Router penggunaannya banyak dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi Apple Talk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan inter network, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa sub network untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router terkadang juga digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring. Router dapat digunakan juga untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
24
Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Fungsi router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan. o Jenis-jenis Router Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni: Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yangdiset secara manual oleh para administrator jaringan. Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
8. Repeater Repeater berfungsi untuk penguat sinyal dari kabel , misalnya pada sebuah jaringan LAN dengan topologi startyang menggunakan kabel UTP juga berfungsi sebagai untuk memperbaiki dan memperkuat sinyal atau isyarat yang melewatinya, dua sub yang dilewatkan pada repeater memiliki protocol yang sama untuk semua lapisan. Repeater jugaberfungsi sebagai memperbesar batasan panjang satu segmen.
9. Bridges Sebuah bridge, biasanya disebut sebagai sebuah repeater mengcopy atau mengulan paket dari satu segment jaringan ke yang lainnya. Kompleksitas dari sebuah bridges dan fungsi pasti bergantung pada perbedaan antara segment jaringan yang terkoneksi. Bridges yang sederhana mengkoneksi segment jaringan yang menggunakan identik kecepatan transmisi, tipe paket dan protokol. Bridge yang lebih komplek
25
menghubungkan segment jaringan yang tidak sama dan menterjemaahkan format paket dan protokol jaringan. Sebuah bridge memeriksa paket pada setiap jaringan untuk tujuan alamat dari titik koneksi pada jaringan lain dan mencopy paket tersebut kepada jaringan lain. Pada saat jaringan bridge memeriksa paket juga memeriksa pada sumber alamat dan mengupdate tabel internal dari alamat titik koneksi pada setiap segment jaringan. Bridge biasanya digunakan untuk :
a. Membangun sebuah virtual LAN dari dua LAN yang terpisah. b. Membagi sebuah LAN ke dalam segment untuk meminimalkan kesempitan pada jaringan.
10. RJ 45 RJ45 adalah nama konektor jenis digunakan untuk koneksi Ethernet pada komputer dan perangkat jaringan Ethernet lainnya seperti router dan aktif dan juga modem dan perangkat lain yang mendukung interface Ethernet. RJ45 merupakan standar untuk steker yang Anda gunakan untuk menghubungkan kabel cat5 ke jaringan.
26
Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
OSI Reference Model dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.
28
Keterangan Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur
bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS. Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak 6 Presentation layer redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network
29
untuk
mendefinisikan
bagaimana
koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Berfungsi untuk memecah data ke dalam paketpaket data serta memberikan nomor urut ke paketpaket tersebut sehingga dapat disusun kembali
Transport layer
pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,
Network layer
membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3. Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access
Data-link layer
Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Physical layer
30
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Open dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang hardware yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan "modularity" (dapat dibongkar pasang). "Modularity" mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada hardware dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.
a. Cara Kereja Ketujuh layer OSI jika dilihat secara fungsional dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian,yaitu :
1) Layer 5 sampai dengan layer 7 dikelompokkan sebagai Upper Layers. Segala sesuatu yang berkaitan dengan user interface, data formatting, dan communication sessions ditangani oleh layer ini. 2) Layer 1 sampai dengan layer 4 dikelompokkan sebagai Lower layers. Bagaimana data mengalir pada network ditangani oleh layer ini.
Catatan : Beberapa pakar jaringan komputer berbeda pendapat tentang pembagian layer. Ada yang berpendapat bahwa layer 1 sampai dengan layer 3 merupakan lower layer, sedangkan sisanya adalah upper layers.
31
Suatu layer dapat berkomunikasi secar vertikal dengan layer lain yang berada tepat dibawah atau diatasnya. Suatu layer juga dapat berkomunikasi secara horisontal dengan layer yang sama pada host lain. Komunikasi layer secara Horisontal bersifat virtual, artinya tidak terjadi secara langsung sebagaimana yang dilakukan pada komunikasi vertikal. Komunikasi secara vertikal ditangani oleh interface khusus
Informasi yang mengalir dari satu layer ke layer yang lain akan mengalami pengubahan bentuk. Untuk memahaminya perhatikan ilustrasi berikut yang
1. Informasi berawal dari layer aplikasi. Informasi kemudian melewati layer presentasi dan sesi. Pada tahap ini biasanya belum dilakukan transformasi data. Informasi yang melalui ketiga layer ini disebut PDU (Protocol Data Unit) atau data saja.
32
2. Setelah sampai di layer transport, data akan mengalami transformasi ke bentuk lain yang disebut segment. 3. Segment mengalir ke layer network dan kemudian diubah menjadi packet. 4. Packet mengalir ke layer data link dan kemudian diubah menjadi frame. 5. Frame mengalir ke layer data link dan kemudian diubah menjadi bits. 6. Pada layer ini, bit-bit diubah menjadi besaran fisik, seperti arus listrik, gelombang elektromagnetik, dan sebagainya.
33
Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
1. Arsitektur Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
Protokol
lapisan
antar-host:
berguna
untuk
membuat
komunikasi
menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
34
Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
2. Konsep Dasar 1) Layanan Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP :
Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan.
Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh.
Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal.
Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer. Ada beberapa jenis remote
35
execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda.
Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet.
2) Request for Comments RFC (Request For Comments) merupakan standar yang digunakan dalam Internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB yang merupakan komite independen yang terdiri atas para peneliti dan profesional yang mengerti teknis, kondisi dan evolusi Internet.
Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu ? Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan. Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masingmasing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya). Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan
36
menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai Peer process. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat interface (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan".
Physical Layer (lapisan fisik) TCP/IP bersifat fleksibel sehingga dapat mengintegralkan berbagai jaringan
dengan media fisik yang berbeda-beda. Network Access Layer Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang
37
digunakan pada lapisan ini adalah X.25 jaringan publik, Ethernet untuk jaringan Etehernet, AX.25 untuk jaringan Paket Radio dsb.
Internet Layer Mendefinisikan bagaimana hubungan dapat terjadi antara dua pihak yang berada
pada jaringan yang berbeda seperti Network Layer pada OSI. Pada jaringan yang terdiri atas puluhan juta host dan ratusan ribu jaringan lokal, lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya dimana pun berada. Oleh karena itu, lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting pada lapisan ini adalah:
Addressing Yakni melengkapi setiap datagram dengan alamat Internet dari tujuan. Alamat
pada protokol inilah yang dikenal dengan Internet Protocol Address ( IP Address). Karena pengalamatan (addressing) pada jaringan TCP/IP berada pada level ini (software), maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media dan komputer yang digunakan.
Routing Yakni menentukan ke mana datagram akan dikirim agar mencapai tujuan yang
diinginkan. Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari Internet Protocol (IP). Sebagai protokol yang bersifat connectionless, proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkannya untuk bisa mencapai tujuan. Router-router pada jaringan TCP/IP lah yang sangat menentukan dalam penyampaian datagram dari penerima ke tujuan.
Transport Layer
38
Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim. Untuk itu, lapisan ini memiliki beberapa fungsi penting antara lain : Flow Control Error Detection
Application Layer Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi
mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan. Contohnya adalah SMTP ( Simple Mail Transfer Protocol ) untuk pengiriman e-mail, FTP (File Transfer Protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) untuk aplikasi web, NNTP (Network News Transfer Protocol) untuk distribusi news group dan lain-lain. Setiap aplikasi pada umumnya menggunakan protokol TCP dan IP, sehingga keseluruhan keluarga protokol ini dinamai dengan TCP/IP.
39
TOPOLOGI JARINGAN
40
Jenis-Jenis Topologi
Dalam tulisan ini akan dijelaskan topologi yang paling umum digunakan: Bus Star Ring Mesh
1. Topologi Bus Topologi bus seringkali digunakan ketika jaringannya berukuran kecil, simpel, atau bersifat sementara. Sangat sederhana dalam instalasi, dan ekonomis dalam hal biaya.
Bagaimana Jaringan Bus Bekerja Tipikal dari jaringan bus, kabel hanya satu atau lebih wires, tanpa adanya alat tambahan yang menguatkan sinyal atau melewatkannya terus dari komputer ke
41
komputer. Topologi bus merupakan topologi yang pasif. Ketika satu komputer mengirim sinyal up (dan down), semua komputer dalam jaringan menerima informasi, tetapi hanya satu komputer yang menyetujui informasi tersebut (komputer yang memiliki alamat yang sama dengan alamat yang menjadi tujuan dalam pesan). Sedangkan komputer yang lainnya akan menghiraukan pesan tersebut. Topologi dari jaringan bus menggunakan broadcast channel yang berarti setiap komputer atau peralatan yang terhubung dapat mendengar setiap pengiriman dan semuanya memiliki prioritas yang sama dalam menggunakan jaringan untuk mengirimkan data. Analoginya sebagai berikut bila berada disatu tempat dimana Anda berkumpul dengan teman-teman Anda, lalu Anda mencoba memanggil teman Anda yang bernama Joe, pasti teman Anda (yang bernama Joe) akan mendengar dan menghampiri Anda, dan yang lain tentu akan menghiraukannya.
Keuntungan dari penggunaan Topologi Bus Terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan topologi bus: Bus adalah topologi yang sederhana, dapat diandalkan untuk penggunaan pada jaringan yang kecil, mudah untuk digunakan, dan mudah untuk dimengerti. Bus hanya membutuhkan kabel dalam jumlah yang sedikit untuk
menghubungkan komputer-komputer atau peralatan-peralatan yang lain dan oleh karena itu biayanya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan yang lain. Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus. Dua kabel dapat digabungkan pada kabel yang lebih panjang dengan menggunakan BNC barrel connector, membuat kabel menjadi lebih panjang dan membolehkan komputerkomputer lain untuk untuk dihubungkan ke dalam jaringan. Sebuah repeater dapat digunakan untuk memperluas jaringan, repeater digunakan untuk menguatkan sinyal sehingga dapat menempuh jarak yang lebih jauh.
42
Kerugian dari penggunaan Topologi Bus Kerugian jika menggunakan bus: Traffic (lalu lintas) yang padat akan sangat memperlambat bus. Karena setiap komputer dapat mengirim setiap waktu dan komputer-komputer yang ada pada jaringan bus tidak saling berkoordinasi satu sama lain dalam menyediakan waktu untuk mengirim. Dalam jaringan bus sejumlah komputer akan menghabiskan sejumlah bandwidth (kapasitas untuk mengirimkan informasi) dengan komputerkomputer yang saling mengganggu satu sama lain daripada berkomunikasi. Masalah tersebut akan bertambah parah jika jumlah komputer yang dihubungkan ke dalam jaringan bertambah banyak. Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan menghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan benar. Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus. Apabila ada kabel yang putus atau komputer yang tidak berfungsi dimanapun antara dua komputer akan menyebabkan komputer-komputer tersebut tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Putusnya kabel atau lepasnya konektor akan menyebabkan pemantulan dan membuat jaringan akan mati dan berhenti untuk beraktivitas. Untuk mengetahui putusnya kabel atau tidak, digunakan alat yang bernama Time Domain Reflector yang juga disebut cable tester. Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.
2. Topologi Bintang (Star) Dalam topologi star, semua kabel dihubungkan dari komputer-komputer ke lokasi pusat (central location), dimana semuanya terhubung ke suatu alat yang dinamakan hub. Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan
43
perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang lainnya (jaringan).
3. Bagaimana Jaringan Star Bekerja Setiap komputer dalam jaringan bintang berkomunikasi dengan central hub yang mengirimkan kembali pesan ke semua komputer (dalam broadcast star network) atau hanya ke komputer yang dituju (dalam switched star network). Hub dalam broadcast star network dapat menjadi aktif ataupun pasif. Active hub memperbaharui sinyal elektrik yang diterima dan mengirimkannya ke semua komputer yang terhubung ke hub. Hub tipe tersebut sering disebut juga dengan multiport repeater. Jika kita menggunakan hub memiliki 32 port, dengan seluruh port terisi, maka collision akan sering terjadi yang akan mengakibatkan kinerja jaringan menurun. Untuk menghindari hal tersebut kita bisa menggunakan switch yang memiliki kemampuan untuk menentukan jalur tujuan data. Active hub dan switch membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya. Pasisive hub, seperti wiring panel atau blok punch-down, hanya berfungsi sebagai titik koneksi (connection point) dan tidak melakukan penguatan sinyal atau memperbaharui sinyal. Passive hub tidak membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya.
44
Keuntungan dari penggunaan topologi star: Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa mengganggu aktvitas jaringan yang sedang berlangsung. Kita hanya tinggal menambah kabel baru dari komputer kita ke lokasi pusat (central location) dan pasangkan kabel tersebut ke hub. Bila kapasitas dari hub pusat sudah melebihi, maka kita tinggal mengganti hub tersebut dengan hub yang memiliki jumlah port yang lebih banyak. Pusat dari jaringan star merupakan tempat yang baik untuk menentukan diagnose kesalahan yang terjadi dalam jaringan. Intelligent hub merupakan hub yang dilengkapi dengan microprocessors yang selain memiliki fitur sebagai tambahan untuk mengulang sinyal jaringan juga melakukan monitor yang terpusat dan manajemen terhadap jaringan. Apabila satu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka computer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star. Hub dapat mendeteksi kesalahan dalam jaringan dan memisahkan komputer yang rusak tersebut dari jaringan dan memperkenankan jaringan untuk beroperasi kembali. Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel di dalam jaringan yang sama denganhub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
Kekurangan dari penggunaan Topologi Star: Memiliki satu titik kesalahan, terletak pada hub. Jika hub pusat mengalami kegagalan, maka seluruh jaringan akan gagal untuk beroperasi. Memerlukan alat pada central point untuk mem-broadcast ulang atau pergantian traffic jaringan (switch network traffic). Membutuhkan lebih banyak kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi jaringan yang lain.
45
Penempatan kabel yang digunakan dalam ring menggunakan desain yang sederhana. Pada topologi ring, setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya, dengan komputer terakhir terhubung ke komputer yang pertama. Tetapi sayangnya, jika akan dilakukan penambahan atau pengurangan komputer dalam jaringan tentu saja akan mengganggu keseluruhan jaringan.
Topologi ring digunakan dalam jaringan yang memiliki performance tinggi, jaringan yang membutuhkan bandwidth untuk fitur yang time-sensitive seperti video dan audio, atau ketika performance dibutuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.
Bagaimana Jaringan Ring Bekerja Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring, dan setiap computer mengirim apa yang diterima dari komputer sebelumnya. Pesan-pesan
mengalir melalui ring dalam satu arah. Setiap komputer yang mengirimkan apa yang diterimanya, ring adalah jaringan yang aktif. Tidak ada akhir pada ring. Beberapa jaringan ring melakukan token passing. Pesan singkat yang disebut dengan token
46
dijalankan melalui ring sampai sebuah komputer menginginkan untuk mengirim informasi ke komputer yang lain. Komputer tersebut lalu mengubah token tersebut, dengan menambahkan alamatnya dan menambah data, dan mengirimnya melalui ring. Lalu setiap komputer secara berurutan akan menerima token tersebut dan mengirimkan informasi ke komputer selanjutnya sampai komputer dengan alamat yang dituju dicapai atau token kembali ke computer pengirim (asal pengirim pesan). Komputer penerima akan membalas pesan ke asal pengirim pesan tadi mengindikasikan bahwa pesan sudah diterima. Lalu asal pengirim pesan akan membuat token yang lain dan menaruhnya di dalam jaringan, dan token tersebut akan terus berputar sampai ada komputer lain yang menangkap token tersebut dan siap untuk memulai pengiriman.
Keuntungan dari penggunaan Topologi Ring Tidak ada komputer yang memonopoli jaringan, karena setiap komputer mempunyai hak akses yang sama terhadap token. Data mengalir dalam satu arah sehingga terjadinya collision dapat dihindarkan.
Kekurangan dari penggunaan Topologi Ring Apabila ada satu komputer dalam ring yang gagal berfungsi, maka akan mempengaruhi keseluruhan jaringan. Sulit untuk mengatasi kerusakan di jaringan yang menggunakan topologi ring. Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan. Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang.
5. Topologi Mesh Di antara topologi yang lain topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Jadi susunannya, setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain. Dapat dibayangkan jika jumlah peralatan yang
47
terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan dibandingkan hanya sedikit peralatan saja yang terhubung.
Instalasi Mesh Kebanyakan jaringan yang menggunakan topologi mesh akan mengalami kesulitan dalam instalasi jika peralatan yang terhubung jumlahnya bertambah banyak, karena jumlah hubungan yang disambungkan semakin banyak jumlahnya. Jadi jika ada n peralatan (komputer) yang akan kita sambungkan, maka perhitungannya adalah n(n1)/2. Jadi jika terdapat 5 komputer, maka hubungan yang akan dibuat sebanyak 5(5-1)/2 atau 10 hubungan. Jadi jika komputer yang terhubung semakin banyak maka semakin banyak pula hubungan yang akan diatur. Topologi ini cocok untuk digunakan pada sistem yang kecil.
Keuntungan dari Penggunaan Topologi Mesh Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance. Terjaminnya kapasitas channel komunikasi, karena memiliki hubungan yang berlebih. Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
48
Sulitnya pada saat melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
5-4-3-2-1 Rule
Untuk memahami aturan ini, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah memahami konsep collision domain dan propagation delay. Collision domain adalah bagian dari jaringan dimana paket data dapat bertabrakan satu dengan yang lain ketika sedang melakukan pengiriman melalui shared device atau melalui repeater, khususnya ketika menggunakan ethernet vers lama. Sedangkan Propagation delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyalurkan sel pada media fisik dari sumber ke tujuan. Propagation delay bergantung pada jarak antara sumber dan tujuan. Aturan 5-4-3-2-1 membatasi jangkauan terjadinya tabrakan domain dengan membatasi propagation delay ke jumlah waktu yang "reasonable". Aturannyasebagai berikut :
5 - jumlah segmen jaringan 4 - jumlah repeater yang dibutuhkan untuk dapat bergabung ke dalam satu segmen collision domain 3 - jumlah segmen jaringan yang telah aktif (transmisi) yang perangkat yang terpasang 2 - jumlah segmen yang tidak memiliki perangkat aktif yang terpasang 1- jumlah collision domain
Karena dua elemen terakhir dari aturan asli mengikuti dari yang lain, aturan ini kadang-kadang juga dikenal sebagai aturan "5-4-3". Aturan 5-4-3 juga disebut sebagai "The IEEE way" (sebagai lawan dari "The Ethernet way). Aturan ini merupakan sebuah panduan desain untuk jaringan komputer yang meliputi jumlah repeater dan segmen pada sebuah jaringan dengan topologi tree. Hal ini berarti bahwa dalam collision
49
domain harus ada paling banyak 5 segmen yang diikat secara bersamaan dengan 4 repeater, dengan 3 segmen yang mengandung pengirim aktif (yaitu terminal). Aturan 5-4-3 ini sering digunakan di Jaringan besar sehingga sering disebut "Large Networks : 5-4-3 Rule". Dikarenakan sebuah jaringan selalu terbatas dengan ukuran maksimal, jadi penggunaan Repeater, Hub, Kabel UTP 10 Base2, dan Kabel Coaxial merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam pengoptimalisasian utilitas jaringan.
5 - Adalah Jumlah dari Segmen 4 - Adalah Jumlah dari Repeater 3 - Adalah Jumlah dari Populated Segmen
Contoh :
50
Protokol Ethernet
51
10Base2 Jaringan 10Base2 menggunakan topologi bus, pada jaringan ini, komputer-komputer dihubungkan langsung secara berantai pada kabel koaksial tipe RG58 dengan konektor BNC sampai sepanjang 185 meter. Kabel koaksial dihubungkan ke network adapter yang berada di komputer. Hubungan dari network adapter ke kabel koaksial melalui konektor BNC tipe-T. Ujung akhir kabel koaksial harus ditutup dengan tahanan bernilai 50 ohm. Jaringan 10Base2 ini mempunyai kelemahan, dimana jika ada masalah di suatu tempat, seluruh jaringan dapat berhenti berfungsi. Di samping itu melacak kesalahan-kesalahan jaringan yang menggunakan topologi bus ini sangat sulit. 10Base5
52
Pada mulanya protokol 10Base5 ini banyak digunakan sebagai tulang punggung (backbone) jaringan karena kemampuannya mendukung jarak sejauh 500 meter tanpa repeater, atau 2.500 meter menggunakan repeater. Tipe protokol Ethernet ini sangat mirip dengan protokol 10Base2, hanya jenis kabel yang digunakan adalah jenis thick koaksial tipe RG-8. Sedangkan untuk menghubungkan kabel ke komputer digunakan suatu peralatan khusus yang disebut transceiver dengan konektor AUI. Jaringan 10Base5 ini sekarang sudah jarang digunakan. 10BaseT Jaringan 10BaseT menggunakan topologi star seperti tampak, pada jaringan ini komputer-komputer dihubungkan ke suatu peralatan jaringan yang disebut dengan hub. Komputer-komputer dihubungkan ke hub dengan kabel copper unshielded twisted-pair (UTP) kategori-5 dengan konektor RJ-45. Kabel UTP mempunyai empat pasang kabel yang diberi kode warna. Setiap pasangan kabel diplintir untuk mengurangi ganggunan (noise) . Cara memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 didasarkan pada kode warna tersebut dengan menggunakan tang khusus yang dinamakan crimping tool.
Fast Ethernet Protokol Fast Ethernet mendukung kecepatan 100 Mbps. Protokol ini cepat menjadi populer, karena memberikan kecepatan 10 kali lebih tinggi dibandingkan 10BaseT dengan harga yang relatif murah. Fast Ethernet bergantung pada jenis media/ kabel yang digunakan tergolong atas beberapa tipe sebagai berikut: 100BaseTX Protokol 100BaseTX ini mendukung penggunaan kabel UTP kategori-5 seperti yang digunakan oleh protokol 10BaseT sehingga dapat digunakan tanpa banyak mengubah distribusi perkabelan yang sudah ada. Yang perlu diganti hanya hub dan network adapter yang mampu mendukung protokol 100BaseTX. Banyak network adapter dan hub yang diproduksi belakangan ini mempunyai kemampuan untuk mendeteksi secara otomatis kecepata 10 atau 100 Mbps.
53
Kabel-kabel jaringan tidak perlu diganti karena 100BaseTX dapat berfungsi dengan baik dengan menggunakan kabel UTP kategori-5, seperti digunakan oleh jaringan 10BaseT. Saat ini kebanyakan network adapter yang diproduksi sudah mempunyai kemampu untuk mendeteksi kecepatan secara otomatis 10 atau 100 Mbps. Sama halnya dengan jaringan 10BaseT panjang kabel antara hub dengan hub atau hub dengan komputer adalah sepanjang 100 meter. 100BaseFX Tipe protokol ini mendukung penggunaan kabel serat optik dengan jarak maksimum 412 meter.
Gigabit Ethernet Gigabit Ethernet merupakan protokol jenis Ethernet terbaru yang mendukung kecepatan 1000 Mbps. Gigabit Ethernet bergantung pada jenis media yang digunakannya terdiri dari: 1000BaseTX Jenis protokol terbaru dari Ethernet yang menggunakan kecepatan 1000 Gigabit per second (Gbps) dan mendukung penggunaan kabel UTP kategori-5. Spesifikasinya mirip dengan protokol 100BaseTX. Saat ini Gigabit banyak digunakan sebagai backbone suatu jaringan karena harganya yang relatif murah dengan kemampuan tinggi. 1000BaseSX dan 1000BaseLX Kedua protokol ini mendukung penggunaan serat optik yang mampu meneruskan data sampai 550 meter untuk protokol 1000BaseSX dan 3000 meter untuk protokol 1000BaseLX, tergantung pada tipe dan mode serat optik yang dipakai. Jaringan ini juga banyak digunakan untuk tulang punggung (backbone) terutama pada jaringan model campus.
54
MEDIA TRANSMISI
55
Jenis alat elektronika Data yang digunakan oleh alat elektronika tersebut Tingkat keefektifan dalam pengiriman data Ukuran data yang dikirimkan
56
1. Guided Transmission Media Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. a. Twisted Pair Cable Twisted pair cable terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded twisted-pair (UTP),dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan. Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu kabel STP dan UTP. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya. b. Coaxial Cable Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300 kHz ke atas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cab le (mempunyai
57
diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil). Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain. Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
c. Fiber Optic Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index. Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar. Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini. Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya karena memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
d. Open wire
Open wire adalah kabel pertama yang dikenal untuk komunikasi data. Jenis kabel ini dibuat dari tembaga yang tidak diberi isolator. Hal ini menyebabkan kabel ini mudah dipengaruhi oleh gangguan kualitas dari datakurang dapat dipertanggung jawabkan
58
terutama untuk sistem computer. Dahulu, kabel ini dipergunakan pada pengiriman telegram. 2. Unguided Transmission Media Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang.
a. Gelombang mikro Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk radio yang menggunakan frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP). Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil. Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
b. Satelit Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa. Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi. Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial. Kekurangannya adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena satelit dengan
59
ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier.
c. Gelombang radio Gelombang radio adalah media transmisi yang dapat digunakan untuk mengirimkan suara ataupun data. Kelebihan transmisi gelombang radio adalah dapat mengirimkan isyarat dengan posisi sembarang (tidak harus lurus) dan dimungkinkan dalam keadaan bergerak. Frekuensi yang digunakan antara 3 KHz sampai 300 GHz. Gelombang radio digunakan pada band VHF dan UHF : 30 MHz sampai 1 GHz termasuk radio FM dan UHF dan VHF televisi. Untuk komunikasi data digital digunakan packet radio.
d. Inframerah Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.
Cara Pemasangan
1. Jaringan atas tanah: Jaringan yang dipasang diatas tanah, dengan cara digantung Pada ketinggian tertentu menggunakan tiang-tiang telepon, atau Media penggantung yang lain.
60
2. Cross Over Configuration Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan dengan hierarki setingkat, sebagai contoh koneksi antara PC to PC, atau PC ke AP Radio, Router to router. Berikut konfigurasi
61
3. Kabel Roll over Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk mengakses router dengan PC/laptop kita. Konfigurasi kabel jenis ini cukup simpel karena kita tinggal membalik urutan kabel yang kita pasang di satu sisi. Misal kita menggunakan standar 568B (standar untuk kabel straight through), maka kita tinggal membalik urutan menjadi coklat untuk urutan pertama di ujung kabel yang lain. Berikut deskripsi untuk memudahkan kita membuat kabel rollover.
62
WIRING
A. Wiring
63
Pengenalan Wiring
Bagi seorang teknisi jaringan, membuat kabel jaringan dengan menggunakan kabel UTP merupakan suatu hal yang wajib dikuasai. Apalagi kalau anda seorang Network Administrator. Pada zaman sekarang, jaringan bukan lagi hal yang tabu. Penggunaan kabel jaringan sudah sangat luas sekali, misalnya di Labor Sekolah, Warnet, Kantoran, bahkan juga dirumah pribadi. Kenapa kita masih perlu mempelajari cara membuat kabel jaringan ini? Padahal teknologi nirkabel sudah menjadi trend dikalangan masyarakat kita. Suatu hal itu tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Teknologi nirkabel memiliki kemampuan terbatas dalam melakukan maksimum transfer, yaitu sekitar 54 Mbps. Sedangkan menggunakan kabel sekitar 100 Mbps. Nah tentu saja menggunakan kabel jauh lebih cepat daripada nirkabel. Sebenarnya membuat kabel jaringan bukanlah suatu hal yang sulit. Pada kali ini sebagai project akhir pekan anda, kita akan mempelajari bagaimana cara membuatnya. Mudah-mudahan andapun bisa menjadi teknisi jaringan yang handal. Persiapan yang harus dilakukan adalah menyiapkan semua bahan dan peralatan yang dibutuhkan. Yang kedua, kita harus tahu kabel tersebut digunakan untuk apa saja. Ketiga, kita harus mengetahui jenis-jenis kabel jaringan.
Persiapan Wiring
Kita persiapkan bahan-bahan dan alat yang kita perlukan. 1. UTP Cable - Kabel yang akan kita gunakan untuk membuat kabel jaringan dengan jenis UTP (Unshielded Twistet Pair). Biasanya saya menggunakan Merk Belden made in USA ataupun Belkin. Harga sekarang berkisar Rp. 1.200.000 / box dengan panjang 300 Meter. 2. Connector RJ45 - RJ merupakan singkatan dari (Registered Jack). Merupakan konektor yang akan dipasangkan pada unjung kabel. Untuk kabel jaringan menggunakan tipe RJ45. Harga sekarang berkisar Rp. 70.000 / kotak dengan isi 100 buah.
64
3. RJ45-Crimping-Tool - - Alat yang kita gunakan untuk memasang kabel jaringan. Peralatan ini memiliki multi fungsi, diantaranya bisa memotong kabel, membuka bungkus kabel (jacket) dan menjepit kepala konektor. Harga sekarang sekitar Rp. 75.000. 4. Cable Stripper Digunakan untuk memotong benang halus yang ada didalam kabel dan juga bisa digunakan untuk memotong jacket pelindung kabel. Biasanya sekarang sudah include dengan Crimping Tool. Yang jual terpisah juga ada. 5. Cabletester Digunakan untuk menguji hasil pemasangan kabel sudah benar atau belum. Harga sekitar Rp. 75.000. (belum termasuk baterai)
Cara Membuat
Siapkan kabel UTP sepanjang yang kita ingin gunakan. Yang penting harus perhatikan aturan panjang kabel, yaitu minimal 1 meter dan maksimal 100 meter. Jika lebih dari 100 meter, maka tingkat LOS (Loss of Signal) akan semakin tinggi. Potonglah kulit luar dari kabel (jacket) kira-kira 1/2 inchi dari ujung kabel. Gunakanlah Cable Stipper untuk melakukan hal ini. Perhatikan Gambar dibawah ini. Pertama masukan ujung kabel pada bagian C, kemudian pindahkan kabel ke arah bagian A yang berfungsi untuk memotong kulit luar kabel. Setelah kabel pada posisinya, masukan jari kita ke bagian B, dan putarlah stripper sampai kulit kabel terpotong. Dlm melakukan hal ini kita harus berhati-hati, jika mengenai isi kabel didalam, maka akan terputus.
65
Setelah bagian luarnya kita potong, susunlah 8 kabel warna warni tersebut dengan standard yang sudah ditetapkan (standard EIA/TIA). Untuk membuat kabel Straightthrough Cable dan Crossover Cable sebelumnya telah dibahas pada RJ45 Configuration, susunlah kabel untuk ujung pertama dengan susunan pada gambar T568A dan ujung satunya lagi T568B (T568A T568B) berikut sekema pemasangan secara Straightthrough Cable dan Crossover Cable, hasil dari penjelasan di atas. Setelah tersusun dengan rapi dan sesuai dengan urutan warnanya, pastikan bahwa ujung-ujung kabel tersebut rata. Jika belum rata, potonglah dengan menggunakan Crimping Tool.
66
Kemudian masukkan kabel-kabel yang sudah tersusun dgn rapi ke dalam konektor RJ-45. Tekan kabel-kabel tersebut sampai mentok ke ujung dari konektor kita. Amati kembali sebelum melangkah lebih jauh, jgn sampai ada kabel yang keluar dari jalur lempengan tembaga yang ada didalam konektor. Catatan : Klip konektor harus menghadap kebawah).
67
Kemudian, masukkanlah konektor RJ-45 pada Crimping Tool dan tekanlah gagang dari crimping tool dengan cukup kuat, agar pin tembaganya menjepit dengan erat kabel UTP. Lakukan hal yang sama pada ujung satu lagi.
Tahap terakhir adalah menguji hasil kerjaan kita dengan menggunakan network cable tester. Cara penggunaannya sangat mudah sekali, masukkan kedua ujung konektor pada masing masing port untuk RJ-45 pada tester, kemudian hidupkan testernya, perhatikan kedua bagian lampu indikator yang berjumlah 8 lampu plus 1 lampu indikator untuk grounding. Jika semua lampu hidup secara berurutan pada kedua tester, berarti pembuatan untuk jenis kabel Straight-through telah berhasil. Untuk menguji kabel Crossover Cable, lihat kembali urutan pada gambar diatas.
68
Jenis Kabel
Kabel sendiri terdiri dari 2 macam, yaitu : 1. Kabel Horizontal Kabel yang sering di implementasikan dengan 100ohm, four-pair, UTP, kabel konduktor padat, seperti yang sudah ditentukan dalam standar ANSI/TIA/EIA-568 untuk bangunan komersil. Standar ini juga menyediakan cara pemasangan kabel horizontal agar bisa diimplementasikan dengan menggunakan Fiber Opttic Multimode. Standar ini mengenal STP 150ohm, tapi tidak merekomendasikan kabel ini untuk instalasi baru. Dan kabel koaksial tidak dikenali oleh kabel horizontal. 2. Kabel Vertikal / Backbone
69
Backbone merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam penggabungan beberapa jaringan lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan satu jalur kabel utama dan khusus. Backbone merupakan jalan, saluran utama, atau bisa disebut dengan jalan tol dalam sebuah jaringan. Teknik backbone merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena dapat mencega bottleneck yang terjadi pada server. Kabel yang digunakan biasanya adalah jenis serat optik, kabel RG-58, atau RG-8. Sedangkan konektor yang digunakan adalah ST untuk serat optik, BNC untuk kabel RG-58, dan AUI untuk kabel RG-8.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum membangung jaringan backbone: Kebutuhan yang berkaitan dengan desain akses jaringan, meliputi jenis data, pelayanan, IP, dan frame relay
Kapasitas yang dibutuhkan dalam membangun jaringan backbone tergantung pada desain keluarannya Topologi dan teknologi yang akan digunakan perlu dipertimbangkan Topologi akan berpengaruh pada jumlah dan letak node, desain saluran, maupun keseluruhan desain akses backbone
Backbone menyediakan banyak efisiensi yang tidak disediakan oleh jaringan meshed-access, meliputi: Penggabungan lalu lintas (mengeliminasi path (saluran) yang memilki tipe lalu lintas berbeda) Platform dengan bandwidth yang tinggi Rerouting dan redundancy Skala ekonomis Arsitektur untuk memperbaiki kerusakan atau gangguan sendiri Berbagi perlengkapan dan fasilitas antar berbagai lokas Routing yang cerdas Bandwidth dinamik dengan alokasi sumber daya
70
Topologi yang fleksibel dengan berbagai gaya desain Pengaturan jaringan yang terpusat maupun terdistribusi Fleksibilitas
a. Teknik Pengkabelan Sistem kabel pada jaringan backbone harus menyediakan interkoneksi antara ruang peralatan komunikasi, ruang telekomunikasi, ruang terminal utama, dan fasilitas masuk dalam struktur sistem telekomunikasi kabel. sistem pengkabelan terdiri dari kabel backbone, kabel patch atau jumper yang digunakan untuk menghubungkan lalu lintas transfer data. Kabel backbone menghubungkan lalu lintas utama data.
b. Topologi Jaringan Backbone Topologi bus sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut. Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan terminator atau terminatingresistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm). Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal. Wujud dari tap ini bisa berupa kabel transceiver bila digunakan thick coax sebagai media transmisi atau berupa BNC Tconnector bila digunakan thin coax sebagai media transmisi atau berupa konektor RJ-45 dan hub bila digunakan kabel UTP. Transmisi data dalam kabel bersifat full duplex, dan sifatnya broadcast, semua terminal bisa menerima transmisi data. Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD. Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3
Conduit
71
Conduit adalah sistem perpipaan listrik yang digunakan untuk perlindungan dan routing kabel listrik . Conduit dapat terbuat dari logam,plastik , serat , atau dipecat tanah liat . Conduit Fleksibel tersedia untuk tujuan khusus. Conduit umumnya dipasang di lokasi pemasangan peralatan listrik. Penggunaannya, bentuk, dan rincian instalasi sering ditentukan oleh peraturan kelistrikan, seperti Amerika Serikat NEC atau kode nasional atau lokal lainnya. Instalasi penerangan listrik awal memanfaatkan pipa gas yang ada untuk peralatan gas cahaya (dikonversi ke lampu listrik). Karena teknik ini memberikan perlindungan yang sangat baik untuk jaringan kabel interior, itu diperluas ke semua jenis kabel interior dan oleh kopling awal abad ke-20 tujuan-dibangun dan fitting yang diproduksi untuk penggunaan listrik.
Kaku Conduit Metal (RMC) adalah tabung berulir tebal, biasanya terbuat dari baja lapis, stainless steel atau aluminium.
Saluran kaku Galvanized (GRC) adalah tabung baja galvanis, dengan dinding tabung yang cukup tebal untuk memungkinkan hal itu terjadi threaded. aplikasi umum nya adalah di dalam dan di industri konstruksi komersial.
Tabung logam listrik (EMT), terkadang disebut tipis-dinding, biasanya digunakan sebagai pengganti saluran kaku galvanis (GRC), karena lebih murah dan lebih ringan dari GRC. EMT sendiri mungkin tidak berulir, tetapi dapat digunakan dengan alat kelengkapan berulir yang penjepit untuk itu. Panjang saluran yang terhubung ke satu
72
sama lain dan untuk peralatan dengan fiting penjepit tipe. Seperti GRC, EMT adalah lebih umum pada bangunan komersial dan industri dari dalam aplikasi perumahan. EMT umumnya terbuat dari baja lapis, meskipun mungkin aluminium.
Listrik non-logam Tubing (THT) adalah bergelombang tabung berdinding tipis yang tahan air dan tahan api. Hal ini lentur sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bengkok dengan tangan dan sering fleksibel meskipun perlengkapan tidak. Hal ini tidak berulir karena bentuknya bergelombang-nya walaupun mungkin fitting.
Fleksibel metalik Conduit (FMC) dibuat melalui sebuah strip melingkar bergaris diri saling bertautan dari aluminium atau baja, membentuk tabung hampa di mana kabel dapat ditarik. FMC digunakan terutama di daerah kering di mana ia akan tidak praktis untuk menginstal saluran non-fleksibel EMT atau lainnya, namun di mana kekuatan logam untuk melindungi konduktor masih diperlukan. Pipa fleksibel tidak memelihara apapun tetap menekuk. Cutting FMC memerlukan alat tangan khusus dengan abrasive rotary disk untuk membuat sayatan kecil ke ejekan sehingga gerakan memutar memisahkan segmen. Disk pemotongan cukup dalam untuk memotong kumparan baju besi namun tidak begitu dalam itu bisa merusak konduktor di dalamnya. Segmen pendek dari FMC disebut cambuk yang sering digunakan sebagai sirkuit kuncir antara perlengkapan dan kotak persimpangan , terutama di plafon gantung . Rakitan Whip menyimpan banyak tenaga kerja berulang ketika instalasi memerlukan beberapa kuncir beberapa perlengkapan. Saluran fleksibel logam dilapisi dengan polimer tahan UV adalah cairan-ketat ketika diinstal dengan tepat kelenjar alat kelengkapan mengandung-ketat fitur cair seperti Orings . Peraturan Wiring bervariasi, di locales mengikuti AS National Electric Code (NEC), saluran metalik fleksibel dapat berfungsi sebagai konduktor grounding-peralatan. Daerah lain mungkin memerlukan ikatan kawat untuk grounding peralatan. Kabel
73
bonding di kontak langsung dengan interior saluran menciptakan resistensi yang lebih rendah landasan konduktor dari saluran saja.
Liquidtight Fleksibel non-logam konduit (LNFC) merujuk pada beberapa jenis tabung non-logam tahan api. Interior permukaan bisa halus atau bergelombang. Mungkin ada tulangan yang tidak terpisahkan dalam dinding saluran. Hal ini juga dikenal sebagai FMC.
Tabung Fleksibel metalik (FMT) adalah tidak sama dengan Fleksibel konduit metalik (FMC) alias greenfield atau flex yang Kode Listrik Nasional (NEC) Seni 348. FMT adalah raceway, tetapi tidak kanal dan merupakan NEC terpisah Pasal 360. Ia hanya datang dalam 1 / 2 & 3 / 4 ukuran perdagangan sedangkan FMC ini berukuran 1 / 2 ~ 4 ukuran perdagangan. NEC 360,2 menggambarkannya sebagai: Sebuah raceway yang melingkar di penampang, fleksibel, metalik dan liquidtight tanpa jaket non-logam.
Liquidtight Fleksibel non-logam konduit (LNFC) merujuk pada beberapa jenis tabung non-logam tahan api. Interior permukaan bisa halus atau bergelombang. Mungkin ada tulangan yang tidak terpisahkan dalam dinding saluran. Hal ini juga dikenal sebagai FNMC.
Saluran Alumunium
Aluminium, mirip dengan saluran baja galvanis, adalah saluran kaku, umumnya digunakan dalam aplikasi komersial dan industri, dimana ketahanan yang lebih tinggi untuk korosi diperlukan.lokasi tersebut akan termasuk pengolahan makanan tanaman, dimana sejumlah besar air dan bahan kimia pembersih akan membuat saluran galvanis cocok. Aluminium tidak dapat langsung tertanam dalam beton , karena logam bereaksi dengan alkali dalam semen . saluran mungkin dilapisi untuk mencegah korosi melalui kontak yang terkait dengan beton. Biaya tambahan aluminium agak diimbangi oleh biaya tenaga kerja lebih rendah untuk menginstal, karena panjang saluran aluminium akan memiliki sekitar sepertiga berat dari saluran baja berukuran sama-kaku.
74
Intermediate Metal Conduit (IMC) adalah tabung baja lebih berat daripada EMT tetapi lebih ringan dari RMC. Ini mungkin threaded.
Saluran PVC
PVC saluran adalah ringan di berat dibandingkan dengan bahan saluran lain, dan biasanya lebih rendah biaya daripada bentuk-bentuk saluran. Dalam prakteknya Amerika Utara listrik, tersedia dalam tiga ketebalan dinding yang berbeda, dengan berbagai tipis-dinding hanya sesuai untuk digunakan tertanam dalam beton, dan nilai lebih berat cocok untuk penguburan langsung dan bekerja terkena.Berbagai fitting dibuat untuk saluran logam juga dibuat untuk PVC. Bahan plastik tahan air dan zat-zat korosif banyak, tetapi karena pipa adalah non-konduktif sebuah ikatan tambahan (grounding) konduktor harus ditarik ke dalam setiap saluran. PVC saluran mungkin air panas dan membungkuk di lapangan. Sendi untuk perlengkapan dibuat dengan slip-on koneksi pelarut dilas, yang mengatur dengan cepat setelah perakitan dan mencapai kekuatan penuh dalam waktu sekitar satu hari. Karena bagian slip-fit tidak perlu diputar selama perakitan, fitting persatuan khusus yang digunakan dengan saluran pipa berulir (Ericson) tidak diperlukan. Sejak saluran PVC memiliki tinggi koefisien ekspansi termal dari jenis lain, harus dipasang sehingga memungkinkan untuk ekspansi dan kontraksi berjalan masing-masing. Perawatan harus dilakukan ketika menginstal PVC bawah tanah dalam konfigurasi menjalankan beberapa atau paralel karena efek pemanasan saling kabel
Dalam lingkungan korosi ekstrim di mana lapisan plastik pipa tidak mencukupi, saluran dapat dibuat dari stainless steel , perunggu atau kuningan .
Saluran Underground
Diameter besar (lebih dari 2 inch/50 mm) saluran dapat diinstal bawah tanah di antara bangunan untuk memungkinkan pemasangan kabel listrik dan komunikasi. Sebuah perakitan saluran ini, sering disebut bank saluran, baik dapat langsung dimakamkan di bumi atau terbungkus dalam beton. Sebuah bank saluran akan memungkinkan penggantian kabel yang rusak antara bangunan atau kekuasaan
75
tambahan dan sirkuit komunikasi yang akan ditambahkan, tanpa biaya penggalian parit. Sedangkan saluran logam ini kadang-kadang digunakan untuk dimakamkan, biasanya PVC, polietilena atau polystyrene plastik sekarang digunakan karena biaya lebih rendah. Dahulu, dikompresi asbes serat dicampur dengan semen yang digunakan untuk beberapa instalasi bawah tanah. Telepon dan komunikasi sirkuit dipasang dalam saluran menembakkan-tanah liat.
Sehubungan dengan saluran baja galvanis kaku, 3 / 4 inci (21 metrik) ukuran Relatif Tenaga kerja Berat Biaya bahan RGS 1.0 1.0 1.0 Aluminium 0.89 0.34 0.99 IMC 0.89 0.76 0.84 EMT 0.62 0.42 0.35 PVC 0.55 0.20 0.43
Exact rasio tenaga kerja instalasi, berat badan dan biaya bahan bervariasi tergantung pada ukuran saluran, tetapi nilai untuk 3 / 4 inci (21 metrik) ukuran usaha adalah perwakilan.
76
atau dengan kacang kompresi yang mengelilingi saluran tersebut. Alat kelengkapan untuk tujuan penggunaan umum dengan saluran logam dapat dibuat dari seng die-cast, tetapi di mana alat kelengkapan kuat dibutuhkan, mereka terbuat dari aluminium tembaga-bebas atau besi cor. Couplings menghubungkan dua potong saluran bersama. Kadang-kadang perlengkapan dianggap cukup konduktif untuk obligasi (elektrik bersatu) saluran logam ke kotak persimpangan logam (sehingga berbagi Teman-tanah sambungan kotak), di saat lain,ring landasan digunakan yang jumper ikatan dari bushing ke sekrup landasan di kotak. Tidak seperti pipa air, jika saluran tersebut harus kedap air, gagasan itu adalah untuk menjaga air keluar, tidak masuk Dalam kasus ini, alat kelengkapan telah gasket , seperti Weatherhead terkemuka dari overhead listrik listrik ke meteran listrik . saluran logam fleksibel biasanya menggunakan alat kelengkapan dengan penjepit di luar kotak, seperti kabel telanjang akan.
77
Trunking
Istilah ini trunking digunakan di Inggris untuk wireways listrik, umumnya persegi panjang di cross section dengan tutup dilepas. Mini Trunking adalah istilah yang digunakan di Inggris untuk bentuk-faktor kecil (biasanya 6mm untuk 25mm persegi atau persegi panjang belah) PVC cara kawat. Dalam Utara melalui kawat American praktek atau lay-dalam wireways adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk produk serupa, tetapi ini tidak pernah digunakan tertutup di tembok atau dinding.
Cable Tray
Dalam sistem kabel listrik bangunan, sistem cable tray digunakan untuk mendukung berisolasi kabel listrik yang digunakan untuk distribusi listrik dan komunikasi. Cable tray digunakan sebagai alternatif untuk membuka sistem kabel atau saluran listrik. Kabel tray biasanya digunakan untuk manajemen kabel dalam konstruksi komersial dan industri. Cable tray sangat berguna dimana perubahan ke sistem kabel diantisipasi, karena kabel baru dapat diinstal dengan meletakkan mereka dalam baki, bukan menarik mereka melalui pipa.
78
Wiring Closet
Wiring closet adalah sebuah kamar kecil umum ditemukan pada bangunan institusional, seperti sekolah dan kantor, di mana sambungan listrik dilakukan. Sementara mereka digunakan untuk berbagai tujuan, fungsi mereka yang paling umum adalah untuk jaringan komputer. Banyak jenis tempat koneksi jaringan batasan jarak antara peralatan, seperti komputer pribadi, dan perangkat akses jaringan, seperti router. Pembatasan ini mungkin memerlukan beberapa wiring closet pemasangan kawat di setiap lantai gedung besar.
79
WIRELESS
80
Pengenalan Wireless
Teknologi jaringan saat ini telah berkembang dengan pesat. Berbagai macam teknologi telah dikembangkan berkomunikasi. hanya Kalau pada era tahun jaringan untuk membantu manusia jaringan saat dalam komputer
mengandalkan
teknologi
ini teknologi
tersebut mulai banyak di tinggalkan karena beberapa keterbatasannya, seperti besarnya biaya yang harus di keluarkan oleh organisasi jika menggunakan teknologi ini (wired network), selain itu teknologi ini juga tidak flexibel karena sangat tergantung pada kabel. Saat ini kalau kita perhatikan mulai banyak perusahaan yang mulai menerapkan teknologi tanpa kabel (wireless) atau yang biasa di sebut dengan Wireless Fidelity (WiFi). Hal ini dapat kita lihat banyaknya perusahaan yang menawarkan Hotspot Area (area yang terdapat jaringan internet berbasis WiFi) yang dapat di akses oleh semua orang baik itu secara gratis maupun dengan cara registrasi ke penyedia layanan tersebut. Melihat trend maraknya perusahaan yang menawarkan HotSpot Area di area publik seperti tempat perbelanjaan (mall), perpustakaan, restoran, kaffe, dan bahkan hampir semua lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi sudah menyediakan HotSpot are untuk mahasiswa mereka sebagai bagian dari fasilitas penunjang program belajar mengajar mereka. Sehingga perlu kiranya kita mengetahui tentang teknologi ini (WiFi), cara kerjanya, jenis-jenisnya, serta bagaimana sisi keamanan jaringan ini yang merupakan isu yang sangat perlu untuk diperhatikan ketika kita
81
Pada jaringan ini, komunikasi antara satu perangkat komputer satu dengan yang lain dilakukan secara spontan/ langsung tanpa melalui konfigurasi tertentu selama sinyal dari Access Point dapat di terima dengan baik oleh perangkat-perangkat komputer di dalam jaringan ini.
Berbasis Infrastruktur.
Pada jaringan ini, satu ata lebih Access Point (APs) menghubungkan jaringan WLAN melalui jaringan berbasis kabel. Jadi pada jenis jaringan ini, untuk melayani
perangkat komputer di dalam jaringannya, maka Access Point memerlukan koneksi ke jaringan berbasis kabel terlebih dahulu. Karena banyaknya jenis-jenis jaringan WLAN yang ada di pasaran, maka standar IEEE 802.11 menetapkan antarmuka (interface) antara klien WLAN (wireless client) dengan jaringan Access Point-nya (network APs). Untuk WLAN
lainnya, maka 802.11 menggunakan Service Set Identifier (SSID). Dengan penanda ini maka dapat di bedakan antara jaringan WLAN satu dengan lainnya sebab jaringan WLAN satu dengan yang lain pasti memiliki nomor penanda SSID yang berbeda pula. Access Point (AP) menggunakan SSID untuk menentukan lalu lintas paket data mana yang di peruntukkan untuk Access Point tersebut.
82
Standar 802.11 juga menentukan frekuensi yang dapat digunakan oleh jaringan WLAN. Misalnya untuk industrial, scientific, dan medical (ISM) beroperasi pada frekuensi radio 2,4GHz. 802.11 juga menentukan tiga jenis transmisi pada lapisan fisik untuk model Open System Interconnection (OSI), yaitu: direct-sequence spread
Selain pembagian frekuensi diatas, standar 802.11 juga membagi jenis frame-nya menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: control, data, dan management. Standar 802.11 membolehkan device (perangkat) yang mengikuti standar 802.11 untuk berkomunikasi satu sama lain pada kecepatan 1 Mbps dan 2 Mbps dalam jangkauan kira-kira 100 meter. Jenis lain dari standar 802.11 nanti akan di kembangkan untuk
menyediakan kecepatan transfer data yang lebih cepat dengan tingkat fungsionalitas yang lebih baik dari yang ada saat ini. Saat ini terdapat beberapa jenis varian dari standar 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g.
Standar 802.11a
Standar 802.11a digunakan untuk mendefiniskan National jaringan Information wireless yang menggunakan frekuensi 5 GHz Unlicensed Infrastrusture
(UNII). Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar 802.11 dan standar
83
802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat lebih cepat lagi jika menggunakan teknologi yang tepat. Untuk menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat komputer (devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps. Standar 802.11a juga mengoperasikan channel/ saluran 4 (empat) kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar 802.11 dan 802.11b.
Walaupun standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar 802.11b pada lapisan Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan standar 802.11 atau 802.11b karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi radio 5 GHz sementara pada standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
Kelebihan dari standar 802.11a adalah karena beroperasi pada frekuensi radio 5 GHz sehingga tidak perlu bersaing dengan perangkat komunikasi tanpa kabel (cordless) lainnya seperti telepon tanpa kabel (cordless phone) yang umumnya
Perbedaan utama yang lain antara standar 802.11a dengan standar 802.11 dan 802.11b adalah bahwa pada standar 802.11a menggunakan jenis modulasi tambahan yang disebut Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) pada lapisan fisik di model OSI.
84
Walaupun standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa vendor/ perusahaan pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan membuat semacam jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara standar 802.11a dan 802.11b pada perangkat access point buatan mereka. Access point tersebut di buat sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua) jenis standar yaitu pada standar 802.11a dan standar 802.11b tanpa saling mempengaruhi satu sama lain. Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di
implementasikan. Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak Access point untuk mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah karena pada kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan.
Standar 802.11b
Standar 802.11b merupakan standar yang paling banyak digunakan di kelas standar 802.11. Standar ini merupakan pengembangan dari standar 802.11 untuk lapisan fisik dengan kecepatan tinggi. 802.11b digunakan untuk mendefinisikan jaringan wireless direct-sequence spread spectrum (DSSS) yang menggunakan gelombang frekuensi indusrial, scientific, medicine (ISM) 2,4 GHz dan berkomunikasi pada kecepatan hingga 11 Mbps. Ini lebih cepat daripada kecepatan 1 Mbos atau 2 Mbps yang ditawarkan oleh standar 802.11a. Standar 802.11b juga kompatibel dengan semua perangkat DSSS yang beroperasi pada standar 802.11.
Standar 802.11b hanya berkonsentrasi hanya pada lapisan fisik dan Media Access Control (MAC). Standar ini hanya menggunakan satu jenis frame yang memiliki
85
lebar maksimum 2.346 byte. Namun, dapat dibagi lagi menjadi 1.518 byte jik di hubungkan secara silang (cross) dengan perangkat access point sehingga dapat juga berkomunikasi dengan jaringan berbasis ethernet (berbasis kabel). Standar 802.11b hanya menekankan pada pengoperasian perangkat-perangkat DSSS saja. Standar ini menyediakan metode untuk perangkat-perangkat tersebut untuk mencari (discover), asosiasi, dan autentikasi satu sama lain. Standari ini juga menyediakan metode untuk menangani tabrakan (collision) dan fragmentasi dan memungkinkan metode enkripsi melalui protokol WEP (wired equivalent protocol).
Standar 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak dimiliki oleh standar 802.11a.
Seperti menggunakan
standar
802.11.a,
standar
802.11g data
modulasi OFDM
kecepatan
transfer
berkecepatan tinggi. Tidak seperti perangkat-perangkat pada standar 802.11a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g dapat secara otomatis berganti ke
86
quadrature phase shift keying (QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkatperangkat pada jaringan wireless yang menggunakan standar 802.11b. Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas dengan jaringan standar 802.11b. Namun masalah yang mungkin muncul ketika perangkat-perangkat standar 802.11g yang mencoba berpindah ke jaringan 802.11b atau bahkan sebaliknya adalah masalah interferensi yang di
akibatkan oleh penggunaan frekuensi 2,4 GHz. Karena seperti dijelaskan di awal bahwa frekuensi 2,4 GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh perangkat-perangkat berbasis wireless lainnya. Seperti yang telag di bahas di BAB Media Transmisi. Wireless, atau Unguided media ini dibagi menjadi sebagai berikut : a. Gelombang mikro b. Satelit c. Gelombang radio d. Inframerah
87
Daftar Pustaka
BLOGSPOT Computer (2011). Network Device. Dari http://pcforlearn.blogspot.com/2011/10/network-device.html, 15 Desember 2011 Computer Around Us (2010). Jaringan Komputer. Dari http://revanfaredha.blogspot.com/2010/07/about-jaringan-komputer.html, 12 Desember 2011 Computer (2011). 5-4-3-2-1 Rule. Dari http://pcforlearn.blogspot.com/2011/10/5-4-3-2-1-5-4-3-rule-aturan-5-4-3-2-15.html#more, 15 Desember 2011 Inge Yulensa Lilolio (2010). Conduit, Cable Tray, dan Wiring Closet. Dari http://ingeyulensa.blogspot.com/2010/10/conduit-cable-tray-dan-wiringcloset.html, 15 Desember 2011 Mirna Rizki Lestari (2011). Wiring. Dari http://mirnarizki37.blogspot.com/2011/11/wiring-pengkabelan-jaringan.html, 15 Desember 2011 Mr. Novel Helybra (2008). Protokol Jaringan. Dari http://novelhelybra.blogspot.com/2008/09/pengenalan-protokol-jaringan.html, 15 Desember 2011 Computer (2011). Perbedaan Model Referensi OSI dan TCP/IP. Dari http://pcforlearn.blogspot.com/2011/07/perbedaan-model-referensi-osi-layerdan.html, 13 Desember 2011
88
Wikipedia (2011). Media Transmisi. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi, 14 Desember 2011 Wikipedia (2011). Topologi Ring. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_cincin, 12 Desember 2011 Wikipedia (2011). Jaringan Komputer. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer, 12 Desember 2011 Wikipedia (2011). TCP/IP. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol/Internet_Protocol, 13 Desember 2011
Wikipedia (2011). OSI. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI, 13 Desember 2011 Wikipedia (2010). Metode Komunikasi Simplex. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Simplex, 12 Desember 2011 Wikipedia (2011). Metode Komunikasi Duplex. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Duplex, 12 Desember 2011
OTHER SITE Shvoong (2010). Jaringan Backbone. Dari http://id.shvoong.com/internet-andtechnologies/2070906-jaringan-backbone/#ixzz1eE7jZOwk, 15 Desember 2011 Mr. Mung (2009). Personal Area Network.Dari http://www.mrmung.com/2009/02/personal-area-network-pan.html, 15 Desember 2011 Chapter 3. Open Wire. Dari http://www.angelfire.com/id/myhoney/chap-3.htm, 15 Desember 2011
89
BOOK and E-BOOK Sofana, Iwan (2011). Teori & Modul Praktikum Jaringan Komputer. Bandung : Penerbit Modula. bab8-Media Transmisi.pdf ghanoz-2480-topologi-jaringan1.pdf komunikasi_data.pdf model_referensi_OSI_7_Layer.pdf 60 - TEKNOLOGI JARINGAN TANPA KABEL _WIRELESS_.pdf Jaringan Komputer.pdf Komunikasi Data 2.pdf
90
91