You are on page 1of 4

Dehidrasi DEFINISI Dehidrasi adalah kekurangan cairan tubuh.

Beberapa mekanisme bekerja sama untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh. Salah satu yang terpenting adalah mekanisme haus. Jika tubuh memerlukan lebih banyak air, maka pusat saraf di otak dirangsang sehingga timbul rasa haus. Rasa haus akan bertambah kuat jika kebutuhan tubuh akan air meningkat, mendorong seseorang untuk minum dan memenuhi kebutuhannya akan cairan. Mekanisme lainnya untuk mengendalikan jumlah cairan dalam tubuh melibatkan kelenjar hipofisa di dasar otak. Jika tubuh kekurangan air, kelenjar hipofisa akan mengeluarkan suatu zat ke dalam aliran darah yang disebut hormon antidiuretik. Hormon antidiuretik merangsang ginjal untuk menahan air sebanyak mungkin. Jika tubuh kekurangan air, ginjal akan menahan air yang secara otomatis dipindahkan dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah untuk mempertahankan volume darah dan tekanan darah, sampai cairan dapat digantikan melalui penambahan asupan cairan. Jika tubuh kelebihan air, rasa haus ditekan dan kelenjar hipofisa hanya menghasilkan sedikit hormon antidiuretik, yang memungkinkan ginjal untuk membuang kelebihan air melalui air kemih. PENYEBAB Dehidrasi terjadi bila pengeluaran cairan tubuh lebih besar dibandingkan asupannya. Kekurangan cairan biasanya menyebabkan kadar kalsium dalam darah meningkat. Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi: Muntah Diare Penggunaan diuretik (obat yang menyebabkan ginjal mengeluarkan sejumlah besar air dan garam) Panas yang berlebihan Demam Berkurangnya asupan cairan karena berbagai alasan. Penyakit tertentu seperti diabetes melitus (kencing manis), diabetes insipidus dan penyakit Addison dapat menyebabkan dehidrasi karena hilangnya cairan yang berlebihan. GEJALA Pada awalnya, dehidrasi merangsang pusat haus di otak, menyebabkan penderita minum lebih banyak air. Bila asupan cairan tidak dapat mengimbangi pengeluarannya, dehidrasi akan menjadi lebih berat.

Jumlah keringat akan berkurang dan hanya sedikit menghasilkan air kemih. Air akan berpindah dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah. Bila dehidrasi berlangsung terus menerus, jaringan tubuh mulai mengering. Sel-sel mulai mengkerut dan mengalami gangguan fungsi. Sel-sel otak merupakan sel yang paling mudah terkena dehidrasi sehingga salah satu dari pertanda utama terjadinya dehidrasi yang berat adalah kekacauan mental yang dapat berlanjut menjadi koma. Selain air, dehidrasi juga menyebabkan hilangnya elektrolit dari tubuh, terutama natrium dan kalium. Karena itu dehidrasi sering disertai dengan kekurangan elektrolit. Jika terjadi kekurangan elektrolit, air tidak dapat berpindah dari cadangannya di dalam sel ke dalam darah. Sehingga jumlah air dalam aliran darah berkurang. Tekanan darah dapat menurun, menyebabkan perasaan melayang atau seakan-akan hendak pingsan, terutama jika sedang berdiri (hipotensi ortostatik). Jika kehilangan air dan elektrolit terus berlanjut, tekanan darah bisa turun sangat rendah, menyebabkan syok dan kerusakan yang berat pada berbagai organ dalam, seperti ginjal, hati dan otak. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejala-gejalanya. PENGOBATAN Untuk dehidrasi ringan, yang diperlukan hanya minum air putih biasa. Tetapi jika terjadi kehilangan air dan elektrolit, garam juga harus diberikan, terutama natrium dan kalium. Minuman yang diperjualbelikan (misalnya Gatorade), telah diracik sedemikian rupa untuk menggantikan garam (elektrolit) yang hilang setelah melakukan latihan berat. Minuman ini juga bisa digunakan untuk mencegah dehidrasi atau untuk mengobati dehidrasi ringan. Hal ini juga bisa diatasi dengan minum sejumlah cairan dan mengkonsumsi sedikit garam selama atau setelah latihan. Orang-orang yang memiliki masalah jantung atau ginjal, harus terlebih dulu melakukan konsultasi dengan dokternya mengenai penggantian cairan yang aman sebelum melakukan latihan. Bila tekanan darah sangat menurun sehingga terjadi syok, untuk mengatasinya biasanya diberikan larutan yang mengandung natrium klorida intravena. Pada awalnya cairan intravena diberikan dengan cepat dan kemudian diperlambat sejalan

dengan perbaikan keadaan fisik penderita. Penyebab yang mendasari dehidrasi selalu diatasi. Misalnya bila seseorang menderita diare, selain diberikan cairan pengganti juga diberikan obat untuk mengobati atau menghentikan diare. Jika ginjal terlalu banyak mengeluarkan air karena terjadi kekurangan hormon antidiuretik (seperti yang bisa terjadi pada penderita diabetes insipidus), diberikan pengobatan hormon antidiuretik jangka panjang. Jika penyebab dehidrasi berhasil diatasi, dilakukan pemantauan terhadap penderita untuk memastikan asupan cairan per-oralnya cukup untuk mempertahan hidrasi.

Klasifikasi Dehidrasi Berdasarkan klasifikasi dehidrasi WHO, maka dehidrasi dibagi tiga menjadi dehidrasi ringan, sedang, atau berat. 1. Dehidrasi Ringan Tidak ada keluhan atau gejala yang mencolok. Tandanya anak terlihat agak lesu, haus, dan agak rewel. 2. Dehidrasi Sedang Tandanya ditemukan 2 gejala atau lebih gejala berikut:

Gelisah, cengeng Kehausan Mata cekung Kulit keriput, misalnya kita cubit kulit dinding perut, kulit tidak segera kembali ke posisi semula.

3. Dehidrasi berat Tandanya ditemukan 2 atau lebih gejala berikut:


Berak cair terus-menerus Muntah terus-menerus Kesadaran menurun, lemas luar biasa dan terus mengantuk Tidak bisa minum, tidak mau makan Mata cekung, bibir kering dan biru Cubitan kulit baru kembali setelah lebih dari 2 detik Tidak kencing 6 jam atau lebih/frekuensi buang air kecil berkurang/kurang dari 6 popok/hari. Kadang-kadang dengan kejang dan panas tinggi

You might also like