You are on page 1of 15

10 DESEMBER, 2010

Serangan Jantung
Definisi
Serangan Jantung (infark miokardial) adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi pembatasan atau pemutusan aliran darah ke jantung, yang menyebabkan otot jantung (miokardium) mati karena kekurangan oksigen.

Penyebab
Serangan jantung biasanya terjadi jika suatu sumbatan pada arteri koroner menyebabkan terbatasnya atau terputusnya aliran darah ke suatu bagian dari jantung. Jika terputusnya atau berkurangnya aliran darah ini berlangsung lebih dari beberapa menit, maka jaringan jantung akan mati.

Kemampuan memompa jantung setelah suatu serangan jantung secara langsung berhubungan dengan luas dan lokasi kerusakan jaringan (infark). Jika lebih dari separuh jaringan jantung mengalami kerusakan, biasanya jantung tidak dapat berfungsi dan kemungkinan terjadi kematian. Bahkan walaupun kerusakannya tidak luas, jantung tidak mampu memompa dengan baik, sehingga terjadi gagal jantung atau syok. Jantung yang mengalami kerusakan bisa membesar, dan sebagian merupakan usaha jantung untuk mengkompensasi kemampuan memompanya yang menurun (karena jantung yang lebih besar akan berdenyut lebih kuat). Jantung yang membesar juga merupakan gambaran dari kerusakan otot jantungnya sendiri. Pembesaran jantung setelah suatu serangan jantung memberikan prognosis yang lebih buruk.

Penyebab lain dari serangan jantung adalah: ~ Suatu bekuan dari bagian jantungnya sendiri. Kadang suatu bekuan (embolus) terbentuk di dalam jantung, lalu pecah dan tersangkut di arteri koroner.

~ Kejang pada arteri koroner yang menyebabkan terhentinya aliran darah. Kejang ini bisa disebabkan oleh obat (seperti kokain) atau karena merokok, tetapi kadang penyebabnya tidak diketahui.

Gejala
Sekitar 2 dari 3 orang yang mengalami serangan jantung, beberapa hari sebelum terjadinya serangan merasakan nyeri dada yang hilang-timbul, sesak nafas atau kelelahan.

Nyeri dada semakin sering muncul bahkan setelah melakukan aktivitas fisik yang ringan. Unstable angina seperti ini bisa berakhir menjadi suatu serangan jantung. Nyeri di pertengahan dada menjalar ke punggung, rahang atau lengan kiri; atau yang lebih jarang menjalar ke lengan kanan.

Nyeri bisa timbul di tempat-tempat itu tanpa nyeri dada sama sekali.

Nyeri pada serangan jantung mirip dengan nyeri pada angina tapi lebih hebat dan lebih lama, tidak berkurang dengan istirahat maupun pemberian nitrogliserin. Kadang-kadang nyeri dirasakan di perut dan disalahartikan sebagai salah makan, terutama karena setelah penderita bersendawa nyeri agak berkurang atau hilang untuk sementara waktu. Gejala lainnya adalah rasa seperti akan pingsan dan jantung berdebar. Irama jantung abnormal (aritmia) bisa mempengaruhi kemampuan memompa jantung atau bisa menyebabkan cardiac arrest (jantung berhenti memompa secara efektif), sehingga terjadi penurunan kesadaran atau kematian. Selama serangan, penderita bisa merasakan gelisah, berkeringat dan cemas dan bisa merasa ajalnya akan segera tiba. Bibir, tangan dan kaki tampak kebiruan. Penderita usia lanjut bisa mengalami disorientasi (linglung). Sebanyak 1 diantara 5 orang yang mengalami serangan jantung, hanya memiliki gejala yang ringan atau tanpa gejala sama sekali Serangan jantung seperti ini hanya bisa dikenali dari pemeriksaan rutinEKG beberapa waktu kemudian.

Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi adalah ruptur miokardial, gumpalan darah, aritmia (gangguan irama jantung), gagal jantung atau syok atauperikarditis.

- Ruptur miokardial
Otot jantung yang mengalami kerusakan akan menjadi lemah, sehingga kadang mengalami robekan karena tekanan dari aksi pompa jantung. 2 bagian jantung yang sering mengalami robekan selama atau setelah suatu serangan jantung adalah dinding otot jantung dan otot yang mengendalikan pembukaan dan penutupan salah satu katup jantung

(katup mitralis). Jika ototnya robek, maka katup tidak dapat berfungsi sehingga secara tiba-tiba terjadi gagal jantung yang berat. Otot jantung pada dinding yang membatasi kedua ventrikel (septum) atau otot pada dinding luar jantung juga bisa mengalami robekan. Robekan septum kadang dapat diperbaiki melalui pembedahan, tetapi robekan pada dinding luar hampir selalu menyebabkan kematian. Otot jantung yang mengalami kerusakan karena serangan jantung tidak akan berkontraksi dengan baik meskipun tidak mengalami robekan. Otot yang rusak ini digantikan oleh jaringan parut fibrosa yang kaku dan tidak dapat berkontraksi. Kadang bagian ini akan menggembung pada saat seharusnya berkontraksi. Untuk mengurangi luasnya daerah yang tidak berfungsi ini bisa diberikan ACE-inhibitor. Otot yang rusak bisa membentuk penonjolan kecil pada dinding jantung (aneurisma). Adanya aneurisma bisa diketahui dari gambaran EKG yang tidak normal, dan untuk memperkuat dugaan ini bisa dilakukan ekokardiogram. Aneurisma tidak akan mengalami robekan, tetapi bisa menyebabkan irama jantung yang tidak teratur dan bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan memompa jantung. Darah yang melalui aneurisma akan mengalir lebih lambat, karena itu bisa terbentuk bekuan di dalam ruang-ruang jantung.

- Bekuan darah
Pada sekitar 20-60% orang yang pernah mengalami serangan jantung, terbentuk bekuan darah di dalam jantung. Pada 5% dari penderita ini, bekuan bisa pecah, mengalir di dalam arteri dan tersangkut di pembuluh darah yang lebih kecil di seluruh tubuh, menyebabkan tersumbatnya aliran darah ke sebagian dari otak (menyebabkan stroke) atau ke organ lainnya. Untuk menemukan adanya bekuan di dalam jantung atau untuk mengetahui faktor predisposisi yang dimiliki oleh penderita, dilakukan ekokardiogram. Untuk membantu mencegah pembentukan bekuan darah ini, seringkali diberikan antikoagulan (misalnya heparin dan warfarain). Obat ini biasanya diminum selama 3-6 bulan setelah serangan jantung.

Diagnosa
Jika seorang pria diatas 35 tahun atau seorang wanita diatas 50 tahun mengeluh nyeri dada, biasanya dipertimbangkan kemungkinan suatu serangan jantung. Diagnosis serangan jantung bisa diperkuat dengan melakukan pemeriksaan berikut: 1. EKG Bila diduga terjadi suatu serangan jantung, maka EKG merupakan pemeriksan diagnostik awal yang paling penting. Beberapa kelainan bisa terlihat pada EKG, tergantung ukuran dan lokasi dari kerusakan jantung.

2. Pemeriksaan darah Pemeriksaan darah dilakukan untuk menentukan kadar enzim tertentu. Enzim CK-MB dalam keadaan normal ditemukan di dalam otot jantung dan dilepaskan ke dalam darah jika terjadi kerusakan jantung. Peningkatan kadar enzim ini akan tampak dalam waktu 6 jam setelah serangan jantung dan menetap selama 36-48 jam. Kadar enzim ini biasanya diperiksa pada saat penderita masuk rumah sakit dan setiap 6-8 jam selama 24 jam berikutnya. 3. Ekokardiogram Ekokardiogram akan menggambarkan berkurangnya pergerakan sebagian dari dinding ventrikel kiri (ruang jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh), yang merupakan petunjuk adanya kerusakan karena serangan jantung. 4. Radionuclide imaging Penggambaran dengan radionuklida bisa menunjukkan berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otot jantung, yang merupakan petunjuk adanya jaringan parut (jaringan yang mati) akibat serangan jantung.

Pengobatan
Serangan jantung merupakan suatu keadaan darurat. Separuh kematian akibat serangan jantung terjadi dalam waktu 3-4 jam pertama setelah terjadinya gejala. Semakin cepat pertolongan diberikan, semakin besar kemungkinan penderita dapat tertolong.

Seseorang yang diduga mengalami serangan jantung biasanya dirawat di unit perawatan jantung, dan untuk menilai kerusakan jantung, dilakukan pemantauan ketat terhadap irama jantung, tekanan darah dan jumlah oksigen dalam darahnya.

Pengobatan Awal
Biasanya segera diberikan tablet aspirin yang harus dikunyah. Pemberian obat ini akan mengurangi pembentukan bekuan darah di dalam arteri koroner. Beta-blocker diberikan untuk memperlambat denyut jantung dan supaya jantung tidak bekerja terlalu berat memompa darah ke seluruh tubuh. Oksigen seringkali diberikan melalui sungkup muka atau selang kecil yang dimasukkan ke dalam lubang hidung. Dengan pemberian oksigen, maka tekanan oksigen di dalam darah akan meningkat sehingga lebih banyak oksigen yang sampai ke jantung dan kerusakan jantung dapat diperkecil.

Jika suatu penyumbatan dalam arteri koroner dapat segera diatasi, maka jaringan jantung dapat diselamatkan.

Bekuan darah dalam arteri seringkali dapat dilarutkan dengan terapitrombolitik, yaitu dengan memberikan streptokinase, urikinase dan aktivator plasminogen jaringan. Agar efektif, obat ini diberikan secara intravena dalam waktu 6 jam setelah terjadinya gejala serangan jantung; karena jika sudah lebih dari 6 jam, beberapa kerusakan sifatnya akan menetap.

Pengobatan dini meningkatkan aliran darah pada 60-80% penderita dan bisa meminimalkan kerusakan jaringan jantung. Aspirin (mencegah pembentukan bekuan darah dari platelet) atau heparin (menghentikan perdarahan) bisa menambah efektivitas dari terapi trombolitik. Terapi trombolitik bisa menyebabkan perdarahan, sehingga biasanya tidak diberikan kepada penderita yang: - mengalami perdarahan saluran pencernaan - memiliki tekanan darah tinggi yang berat - baru menderita stroke - baru menjalani pembedahan. Penderita lanjut usia yang tidak memiliki keadaan tersebut diatas, bisa menjalani terapi trombolitik dengan aman. Beberapa rumah sakit menggunakan angioplasti atau pembedahanbypass arteri koroner segera setelah serangan jantung. Nitroglycerin bisa mengatasi nyeri dengan mengurangi beban kerja jantung, dan biasanya pada awalnya diberikan secara intravena.

Jika obat yang digunakan untuk meningkatkan aliran darah arteri koroner juga tidak berhasil mengurangi gejala serangan jantung, biasanya diberikan suntikan morfin. Morfin juga merupakan obat penenang dan mengurangi beban kerja jantung.

Pengobatan Lanjutan
Seseorang yang baru mengalami serangan jantung, harus menjalani tirah baring di dalam ruangan yang tenang selama beberapa hari; karena kegembiraan, aktivitas fisik dan stres emosional bisa memperberat kerja jantung. Pelunak tinja dan pencahar bisa digunakan untuk mencegah sembelit. Kecemasan dan depresi sering terjadi setelah suatu serangan jantung. Kecemasan yang berat bisa membebani jantung, sehingga diberikan obat penenang. ACE-inhibitor secara rutin diberikan untuk mengurangi pembesaran jantung, yang sering terjadi setelah suatu serangan jantung.

Prognosis
Sebagian besar penderita yang bertahan hidup selama beberapa hari setelah serangan jantung dapat mengalami kesembuhan total; tetapi sekitar 10% meninggal dalam waktu 1 tahun. Kematian terjadi dalam waktu 3-4 bulan pertama, terutama pada penderita yang kembali mengalami angina, aritmia ventrikuler dan gagal jantung.

REHABILITASI
Rehabilitasi jantung merupakan bagian yang penting dalam proses penyembuhan. Tetap berbaring di tempat tidur lebih dari 2-3 hari akan menyebabkan terhentinya aktivitas fisik dan kadang menyebabkan depresi dan rasa ketergantungan. Pada hari ketiga atau keempat setelah terjadinya serangan jantung, penderita secara bertahap dilatih duduk, melakukan kegiatan pasif, berjalan ke kamar mandi dan melakukan kegiatan yang tidak menimbulkan stres (misalnya membaca) . Setelah 3-6 minggu, penderita harus secara perlahan meningkatkan aktivitasnya. Jika tidak terjadi sesak nafas dan nyeri dada, aktivitas normal bisa kembali dilakukan setelah sekitar 6 minggu.

Pencegahan
Mencegah serangan jantung tergantung pada pengawasan dan memodifikasi faktor-faktor risiko tertentu. Faktor-faktor risiko ini saling berhubungan. Masing-masing dari kita mungkin memiliki satu atau lebih faktor risiko. Jika kita membuat suatu perubahan dalam hidup, kita dapat mengurangi faktor risiko lain pada saat yang bersamaan. 1. Periksakan kadar kolesterol darah secara berkala.

Setiap orang dewasa seharusnya mengetahui kadar kolesterolnya. Menurut Pedoman Program Edukasi Kolesterol Nasional, jika kolesterol Anda lebih besar dari 240 mg/dL atau jika kadar kolesterol jahat (LDL) di atas 130 mg/ dL, pengukuran agresif harus dilakukan untuk menurunkannya. Jika anda tidak bisa menurunkan kadar kolesterol hanya dengan diet, obat-obatan dapat membantu. Obat yang menurunkan lipid dan kolesterol seperti atorvastatin (Lipitor), pravastatin (Pravachol) dapat menurunkan kecepatan progresivitas penyakit jantung koroner dan juga mengurangi serangan jantung berulang. Obat-obatan tersebut bekerja dengan mengurangi kolesterol dan memodifikasi pembuluh arteri Anda.

2. Makanlah dengan menu yang seimbang

Hindari makanan mengandung lemak dan kolesterol dalam jumlah banyak karena dapat meningkatkan progresi pengerasan dan penyumbatan arteri koroner. Makanan yang seimbang baik tidak hanya untuk mereka dengan kadar kolesterol tinggi tapi juga untuk setiap orang. Itu membantu mengendalikan kadar kolesterol sebagaimana juga berat badan. Asosiasi Jantung Amerika menrekomendasikan jumlah maksimum kalori dari lemak dikurangi sampai kurang 30% dari total kalori.

3. Batasi jumlah makan siap saji Sebagian besar makanan siap saji mengandung lemak yang sangat tinggi, bahkan salad dan yang juga

disebut sebagai makanan sehat. Mungkin ini kurang meyakinkan tapi dapat memberikan keuntungan yang nyata pada lari jauh.

4. Berhenti merokok Berhenti merokok adalah perubahan gaya hidup terbaik yang Anda bisa lakukan. Perokok pasif, merokok cerutu atau mengunyah tembakau berbahaya bagi kesehatan. Berhenti merokok sulit dilakukan bagi sebagain besar orang. Tanyakan dokter Anda untuk saran dan dukungan. 5. Tingkatkan aktivitas fisik Olahraga membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan mengendalikan kelebihan berat badan. Mulailah dengan perlahan jika anda membutuhkannya, tapi cobalah untuk meraih tujuan dimana minimal 30 menit olahraga ketahanan sebanyak 3-5 kali seminggu. Olahraga seperti berjalan, berenang, bersepeda, dan aerobik. Hampir setiap orang dapat mencoba beberapa bentuk aktivitas fisik. Sebelum memulai program latihan, konsultasi dahulu dengan dokter Anda. 6. Turunkan berat badan Orang yang kelebihan berat badan membuat tekanan ekstra pada jantung dan pembuluh darah. Diet tinggi serat, rendah lemak dan olahraga rutin dapat membantu anda kehilangan berat badan dan menjaganya. Hindari pil diet seperti Fen-Phen. Beberapa pil tersebut ditemukan menyebabkan penyakit katup jantung atau kondisi berbahaya lain pada orang lain. Produk menurunkan berat badan seperti efedrin dapat berbahaya.

Nyeri Dada Tidak Selalu Karena Masalah Jantung


12 Feb 2011Kategori: Gejala Penyakit Blm ada komentar

Nyeri dada hampir selalu menyebabkan kecemasan karena lokasinya berada di dekat jantung. Oleh karena itu, keluhan tersebut termasuk yang paling sering dikonsultasikan ke dokter. Padahal, penyebabnya tidak selalu berkaitan dengan jantung. Manifestasi nyeri dada dapat berbeda-berbeda tergantung penyebabnya. Rasa nyeri mungkin dirasakan hanya di satu sisi atau di kedua sisi dada, terbatas atau menjalar sampai ke punggung atau lengan, berlangsung singkat atau lama, terjadi pada saat istirahat atau ketika beraktivitas/bernafas. Rasa nyeri sering terjadi bersamaan dengan gejala lain seperti mual, muntah, sesak nafas, berkeringat, atau gelisah.

Penyebab
Nyeri dada dapat disebabkan oleh banyak faktor, yang dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu jantung dan non-jantung. Penyebab paling umum nyeri dada karena masalah jantungadalah angina pektoris (sesak dada karena otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen). Masalah jantung lain yang menyebabkan nyeri dada antara lain adalah cacat katup jantung, penyakit otot jantung, gangguan irama jantung, danperadangan pada perikardium atau otot jantung (miokarditis). Penyebab non-jantung dari nyeri dada termasuk: Penyakit gangguan asam lambung/ maag Radang selaput dada (pleuritis) Gangguan saluran pencernaan, seperti kejang esofagus, ruptur di tenggorokan (esofagus pecah), peradangan pankreas (pankreatitis), radang kandung empedu Penyakit paru-paru seperti embolisme paru, pneumotoraks, infeksi paru (pneumonia), kanker paru Penyakit arteri utama (aorta), seperti aneurisma aorta, diseksi aorta Gangguan otot dan dinding dada, seperti luka (memar, tegang otot, tulang rusuk patah) atau metastasis kanker Mengkonsumsi obat-obatan seperti triptans, ergotamine, kokain Gangguan kejiwaan seperti kecemasan, kepanikan dan depresi Selain itu, ada penyakit lain seperti herpes zoster, sarkoidosis atau lupus eritematosus sistemik yang rasa sakitnya dapat dirasakan di daerah dada.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis, dokter akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memahami lebih rinci rasa nyeri yang dirasakan. Hal itu mencakup pertanyaan tentang: Di mana lokasi nyeri, kapan dirasakan dan bagaimana rasanya (menggigit, menusuk, membakar). Apakah rasa sakit terkait dengan gerakan tubuh atau posisi tubuh tertentu, saat bernafas atau makan. Selain itu, dokter akan menanyakan penyakit sebelumnya dan faktor risiko lain yang mungkin ada. Dengan menggunakan stetoskop, dokter lalu memonitor suara jantung dan nafas Anda untuk mengetahui apakah ada kelainan. Diagnosis standar nyeri dada termasuk elektrokardiogram (EKG) dan tes darah. Penyelidikan lebih lanjut mungkin dilakukan dengan ultrasound, sinar-X, CT scan atau gastroskopi untuk mengetahui lebih jelas masalah jantung, paru-paru atau lambung yang mendasari.

Pengobatan
Nyeri dada bukanlah penyakit tersendiri tetapi gejala suatu penyakit. Pengobatan hanya dilakukan setelah penyakit yang mendasarinya diketahui. Nyeri dada dalam serangan akut angina pektoris, misalnya, dapat dihentikan cepat dengan nitrogliserin (trinitrat gliseril) yang diambil sebagai semprotan. Dalam serangan jantung, aliran darah ke otot jantung diperlancar dengan obat pengencer darah seperti aspirin, heparin atau dengan pelebaran arteri koroner yang tersumbat, misalnya, dengan menggunakan balon (balonisasi). Bila penyebabnya adalah gangguan asam lambung (maag) maka pengobatan dilakukan untuk mengurangi produksi asam lambung atau menetralisir asam, misalnya dengan pemberian omeprazole, ranitidin dan antasid.

Nyeri Dada Sebelah Kiri


Saya sering nyeri dada sblh kiri, sudah 2 minggu ini berlalu. Tapi tidak semata-mata dada saja, bisa berpindah ke ulu hati pinggang belakang leher juga, tapi yang paling sering dada,namun nyeri ini tidal berdasarkan irama nafas hanya Saat tertentu saja nyeri apalagi Saat udara dingin Dan masuk angin. Kalau sudah tersugesti saya bisa sesak nafas, tp kalau tidak saya pikirkan mka sesak nafas itu hilang. bila kelelahan kadang semua otot saya pegal seperti kaku. Saat cek tensi, dokter mengatakan normal 120/80. Dan dokter memvonis saya magg. Setelah makan obat doctor nyeri itu masih menyerang saya, yang saya tanyakan. Bagaimana cara pengobatannya?

Bapak/Saudara yang Terhormat. Terima kasih telah menggunakan layanan e-konsultasi Klikdokter. Keluhan Anda adalah nyeri dada sebelah kiri, berpindah ke ulu hati, pinggang belakang, leher, tidak berdasarkan irama nafas, timbul saat udara dingin sejak 2 minggu yang lalu. Sesak nafas yang timbul jika stres dan hilang jika tidak dipikirkan. Otot pegal seperti kaku bila kelelahan. Anda sudah memeriksakan diri ke dokter dan hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa Anda mengalami maag. Sebelum melanjutkan, ada beberapa hal yang perlu kami tanyakan. Bagaimana pola aktivitas Anda? Bagaimana pola istirahat Anda? Bagaimana pola makan Anda? Apa kegiatan Anda? Apakah nyeri dirasakan setiap hari? Apa saja yang menjadi pemicu keluhan Anda/kapan saja timbul? Apakah menghilang dengan istirahat? Keluhan sakit pada dada dan sesak dapat diakibatkan karena gangguan pada otot, tulang dan persendian, saluran pernapasan atau jantung. Nyeri karena masalah otot dan tulang biasanya muncul bila bagian tersebut ditekan, atau muncul dengan perubahan posisi. Nyeri seperti ini membaik dengan antinyeri seperti paracetamol atau obat antiinflamasi lain. Nyeri karena masalah saluran pernapasan (paru-paru) biasanya berkaitan dengan tarikan napas, dan disertai dengan keluhan-keluhan lain seperti demam, batuk, atau sesak. Nyeri karena saluran pencernaan di daerah dada biasa berhubungan dengan organ lambung (maag) atau esofagus (kerongkongan). Bisa juga menimbulkan rasa asam atau pahit di mulut, dan nyeri ulu hati. Nyeri ini dapat berkurang dengan pemberiaan obat lambung atau maag. Gejala nyeri yang khas untuk keluhan penyakit jantung adalah nyeri dada kiri yang digambarkan seperti tertimpa benda berat, ditekan, atau diremas, nyeri berlangsung 2-5 menit, menjalar ke bahu kiri dan kedua lengan terutama pada permukaan tangan

dan lengan bawah. Nyeri juga dapat menembus ke punggung, dasar dari leher, rahang, gigi, dan ulu hati. Nyeri yang demikian disebut dengan Angina. Bagaimana dengan nyeri yang Anda rasakan? Nyeri dada bisa juga disebabkan oleh masalah psikologis, tetapi ini baru dipikirkan bila masalah-masalah lain sudah bisa disingkirkan. Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat. (JF) Salam, Tim Redaksi Klikdokter

You might also like