You are on page 1of 7

Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah penyakit yang menyerang pembuluh tapis batang jeruk (citrus

vein phloem degeneration atau CVPD). CVPD disebabken oleh bakteri Serratia marcescens. Gejalanya adalah kuncup daun menjadi kecil dan berwarna kuning, buah menjadi kuning, sehingga lama kelamaan akan mati. Penyakit CVPD yang belum parang dapat disembuhkan dengan terramycin, yang merupakan sejenis antibiotik. 8. Virus Selain bakteri dan jamur, dalam kondisi yang sehat, tumbuhan dapat terserang oleh virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena dapat menular dan menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan yang sudah terlanjur diserang sulit untuk disembuhkan. Contoh penyakit yang disebabkan oleh virus antara lain penyakit daun tembakau yang berbercak bercak putis. Penyakit ini disebabkan oleh virus TMV (tabacco mosaic virus) yang menyerang permukaan atas daun tembakau. Virus juga dapat menyerang jeruk. Penularan melalui perantara serangga. 9. Alga (Ganggang)

Keberadaan alga juga perlu diaspadai karena dapat menyebabkan bercak karat merah pada daun tumbuhan. Tumbuhan yang biasanya diserang antara lain jeruk, jambu biji, dan rambutan. Bagian tumbuhan yang diserang oleh alga biasanya bagian daun, ditandai adanya bercak berwarna kelabu kehijauan pada daun, kemudian pada permukaannya tumbuh rambut berwarnya cokelat kemerahan. Meskipun ukurannya kecil, bercak yang timbul sangat banyak sehingga cukup merugikan

Langkah langkah yang harus dilakukan agar tumbuhan tidak tersenang penyakit antara lain sebagai berikut. a) Usahakan tumbuhan selalu dalam kondisi prima atau sehat dengan cara tercukupi segala kebutuhan zat haranya. b) Jangan membiarkan tumbuhan terlalu rimbun, pangkaslah sehingga selaruh bagian tumbuhan mendapatkan sinar matahari yang cukup. c) Jika terdapat gejala gejala yang tampak, pangkaslah bagian tumbuhan (daun, buah, ranting) yang terserang, kemudian dibakar agar tidak menular ke bagian atau tumbuhan yang lainnya. d) Penggunaan pertisida sebagai alternative terakhir untuk pengobatan hama dan penyakit pada tumbuhan. Pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida harus memperhatikan jenis hama dan penyakit yang ada, populasi, serta tahap pengembangan hama tersebut. Penggunaan pestisida dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan hal - hal berikut. a) Pestisida biologi disesuaikan dengan jenis hama yang menyerang. b) Pestisida harus selektif, yaitu untuk hama atau penyakit yang menyerang jenis tanaman tertentu. 10. Gulma

Selain hama dan penyakit yang menyerang tumbuhan dan merugikan petani, gulma juga perlu mendapat perhatian khusus. Gulma dapat menjadi tempat persembunyian hama.

Pembersihan gulma sangat penting untuk menekan perkembangan hama yang dapat menyerang tumbuhan. Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu teki, rumput, dan gulma daun lebar. A. Teki Kelompok teki tekian memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus rotundus). B. Rumput Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Contohnya adalah alang alang (Imperata cylindrica). C. Gulma daun lebar Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah daun sendok. Pengendalian gulma memerlukan strategi yang khas untuk setiap kasus. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan pengendalian gulma antara lain sebagai berikut : a) Jenis gulma dominan b) Tanaman budi daya utama c) Alternatif pengendalian yang tersedia d) Dampak ekonomi dan ekologi

11. Lalat bibit (Atherigona exigua, A. Oryzae)

Gejala serangan : 1. Lalat bibit meletakkan telur pada pelepah daun padi pada senja hari. 2. Telur menetas setelah dua hari dan larva merusak titik tumbuh. Pupa berwarna kuning kecoklatan terletak di dalam tanah. Setelah keluar dari pupa selama 1 minggu menjadi imago yang siap kawin. 3. Hama ini menyerang terutama pada kondisi kelembaban udara tinggi. Pengendaliannya : 1. Pengendaliannya diutamakan pada penanaman varitas yang tahan. 12. Anjing tanah atau orong-orong (Gryllotalpa hirsuta atau Gryllotalpa African

Gejala serangan : 1. Hidup dibawah tanah yang lembab dengan membuat terowongan. 2. Memakan hewan-hewan kecil (predator), tetapi tingkat kerusakan tanaman lebih besar dari pada manfaatnya sebagai predator. 3. Nimfa muda memakan humus dan akar tanaman, imago betina sayapnya berkembang setengah, yang jantan dapat mengerik di senja hari. Pengendaliannya : 1. Pengendaliannya diarahkan pada pengolahan tanah yang baik agar terowongan rusak.

13. Uret

(Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri) Gejala serangan : 1. Uret yang merusak tanaman padi terdiri dari spesies Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri 2. Perkembangan hidup ketiga uret tersebut sama yaitu dari telur larva (uret) pupa imago (kumbang). 3. Kumbang hanya makan sedikit daun-daunan dan tidak begitu merusak dibanding uretnya. Pengendaliannya : 1. Pengendalian diarahkan pada sistem bercocok tanam yang baik agar vigor tanaman baik. 14. Ganjur (Orseolia oryzae) Gejala serangan : 1. Hama ganjur sejenis lalat ordo Diptera. Ngengat betina hanya kawin satu kali seumur hidupnya, bertelur antara 100-250 telur. Telur berwarna coklat kemerahan dan menetas setelah 3 hari. 2. Larva makan jaringan tanaman diantara lipatan daun padi, pertumbuhan daun padi jadi tidak normal. 3. Pucuk tanaman menjadi kering dan mudah dicabut. Masa larva selama 6 12 hari. Siklus hidup keseluruhan 19 26 hari. Pengendaliannya : 1. Pengendalian diarahkan pada penanaman varietas yang resisten, penggenangan areal pertanaman sesudah panen agar pupanya mati.

15. Pengorok daun atau hama putih (Nymphola depunctalis) dan hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis)

Gejala serangan : 1. Pengorok daun atau hama putih (Nymphola depunctalis) menyerang daun padi sejak dipesemaian hingga dilapang. 2. Daun padi yang telah dikorok menjadi putih, tinggal kerangka daunnya saja. 3. Larva bersifat semi aquatik, memanfaatkan air sebagai sumber oksigen. 4. Larva membuat gulungan/kantung dari daun padi kemudian menjatuhkan diri ke air. Larva berwarna hijau, perkembangan sampai menjadi pupa 14 20 hari. Stadia pupa 4 7 hari. Pengendaliannya : 1. Meniadakan genangan air pada pesemaian sehingga larva tidak dapat memanfaatkan air sebagai sumber oksigen. 2. Lalat Tabanidae dan semut Solenopsis gemitata merupakan musuh alami.

HAMA DAN PENYAKIT PADA TUMBUHAN

NAMA:HILDHA PRASETYO N KELAS:8C NO :16

You might also like