You are on page 1of 3

MAYNANDA AGHNIA D.

(16) NABILLA CIPTAWURI (21)

PENELITIAN BENTUK DAN LUAS DAERAH BINTIK BUTA

2012

JL. VETERAN NO 7 KEDIRI

LAPORAN
I. II. III. JUDUL TUJUAN ALAT : Bintik buta : Mengetahui bentuk dan luas daerah bintik buta : - kertas manila (putih) - Penggaris - Spidol - Selotip

IV.

: - Mata Maynanda -Mata Nabilla CARA KERJA : 1. Ambilah kertas manila 2. Buat garis AB sepanjang 80cm. kemudian buat titik C di dekat titik A. 3. Ambil kertas lain dengan ukuran kira-kira 2x5 cm. buat titik dengan diameter 3 cm di tengah kertas. 4. Tempel kertas manila di dinding 5. Objek berdiri pada jarak 1 meter di depan kertas manila, tepatnya di depan titik A Mata kiri tertutup. a. b. c. Jarak mata kanan antara pelaku percobaan dan titik A pada karton di papan tulis sebesar 1 m ( gunakan penggaris panjang) mata kiri di tutup. Dibantu teman lain mengambil kertas no 2 dan menghimpitkan titik p dengan titik A. Geserkan titik P perlahan-lahan ke arah B melalui garis AB sampai titik P menghilang. Berilah tanda titik D pada waktu titik P mulai menghilang. Kemudian geserkan terus titik P pada garis AB sampai titik P kelihatan lagi. Berilah tanda E pada tempat mulainya titik P muncul kembali ( waktu titik P digeserkan perlaha-lahan, pandangan mata kanan pelaku percobaan memamdang tegak lurus pada titik C, tidak oleh bergeser mengikuti titik P). Letakan titik R ditengah titik DE. Tarik garis M tegak lurus dengan DE melalui titik R. Buatlah garis N dan melalui titik R dengan ketetuan sebagai berikut : sudut = 45 garis tegak lurus pada N. Geserkan titik P melalui garis A-B, M dan N berturut-turut untuk memproleh titik-titik yang menghilang dan yang muncul kembali seperti perlakuan no3 dan 4 di atas. Hubungkanlah semua titik-titik yang diperoleh itu. Tentukan bidang yang yang di bentuk titik Ulangi percobaan di atas dengan mata kiri sebagai objek, titik P dijalankan dari B menuju titik A.

BAHAN

d. e. f. g.

V.

DASAR TEORI : Bintik buta adalah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata.. Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina. BENTUK DAERAH BINTIK BUTA : (TERLAMPIR) PERTANYAAN a. Mengapa titik yang digeser menjadi hilang dari pandanganmu? Karena pada bintik buta tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut tepat dijalur keluar, sehingga bila bayangan jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata. Seharusnya cahaya jatuh pada sel-sel yang peka cahaya. b. Pada jarak berapa titik tersebut hilang dari pandanganmu? Untuk Maynanda Untuk Nabilla c. Apa perbedaan mata kanan dan mata kiri dari hasil pengamatan? Untuk objek pertama luas daerah bintik buta mata kanan lebih besar dibanding luas daerah bintik buta mata kirinya. ( Maynanda ) Untuk objek kedua sebaliknya. ( Nabilla ) Dari segi bentuk cenderung sama. d. Apakah bentuk daerah bintik buta sama untuk semua orang? Tidak. Karena melihat kemampuan setiap mata manusia berbeda-beda. Tapi tidak menutup kemungkinan ada bentuk daerah bintik buta yang sama. e. Buatlah kesimpulan dari pengamatan ini! Dari pernrlitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk dan luas daerah bintik buta setiap manusia berbeda disebabkan kemampuan masing-masing mata. )

VI. VII.

You might also like