You are on page 1of 9

Kekurangan gizi pada bumil dapat menyebabkan BBLR, terhambatnya pertumbuhan otak janin,bayi lahir dengan kurang darah

(anemia), bayi mudah kena pada bumil dapat ditingkatkandengan menganjurkan ibu hamil untuk mengonsumsi makanan yang memenuhi zat-zat gizisebagaiman yang diuraikan di atas. Namun unsure utama yang harus diperhatikan adalahkonsumsi protein sebesar 2-2,5 g/kg berat badan. Protein yang bermutu adalah protein hewani(telur, susu, ikan daging). Zat penting lainya yakni asam lemak omega 3, yang banyak dikandungoleh ikan laut terutama ikan lemuru.

Status Gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain, kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu ebelum dan selama hamil.

MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL

a. Anemia Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga para bumil kita juga dianjurkan agar mengkonsumsi tablet zat besi seperti hati ayam.
b. Kenaikan berat badan selama hamil rendah Kenaikan berat badan selama hamil sebesar 12-14 kg, bila bumil kurang gizi, maka pertambahan hanya 7-8 kg yang berakibat melahirkan bayi BBLR. c. Masalah ngidam (emesis gravidarum) Bila berlebihan disebut hiperemesis (tidak normal), sehingga harus memperhatikan kebutuhan gizi. Ini berlangsung pada triwulan I ketika janin belum tubuh besar, sehingga kebutuhan gizi ekstra belum mendesak, tapi pada triwulan II dan III emesis jarang terjadi lagi tetapi kebutuhan ekstra untuk pertumbuhan janin perlu.

Masalah Kekurangan Gizi

a. Terhadap Ibu Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain : - Anemia - Pendarahan - Berat badan ibu tidak bertambah secara normal - Terkena penyakit infeksi Jika ibu hamil menderita kurang gizi, maka janin yang ada dalam kendungannya juga akan kekurangan gizi. Situasi ini akan berdampak pada masa depan kehidupan anak, yaitu terancam berbagai penyakit, diantaranya: - Kegemukan - Jantung - Diabetes - Kanker payudara - Tekanan darah tinggi - Hingga pertumbuhan hati janin yang tidak sempurna

b. Terhadap janin Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan jani dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Dan kekurangan gizi juga dapat berpengaruh terhadap janin, hati janin tidak dapat tumbuh dengan baik, hatinya akan kecil dan ini dapat menyebabkan fungsi hati pada kehidupannya kelak tak sempurna, termasuk kemungkinan untuk mencernakan kolesterol, maka bayi yang lahir dengan hati yang kecil kelak kadar kolesterol darahnya tinggi dengan segala akibatnya.

c. Terhadap Persalinan Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah perslinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
d. Pertumbuhan otak Sel-sel otak janin dibentuk sejak pertumbuhan dan berlangsung terus sampai umur 2 tahun. Namun terdapat masa pertumbuhan otak yang cepat, tang terjadi sejak umur kehamilan enam bulan sampai dua tahun. Oleh karena, nutrisi janin dan anak harus diperhatikan.

Khusus untuk sel-sel otak ini diperlukan asam lemak esensial yang tidak dapat dibentuk oleh janin anak, dalam hal ini adalah omega 3,6 DHA dan lain-lain. Maka ibu ynag sedang hamil harus mendapat nutrisi yang mengandung asam amino, dan bayi yang telah lahir juga harus mendapatkan pasokan asam lemak esensial. Di samping pembentukan sel-sel otak, terjadi pula proses pematangan fungsi sel-sel otak. Pematangan ini terjadi setelah bayi lahir sampai umur empat tahun. Inilah yang sangat membutuhkan gizi yang sangat baik. Jika masa pembentukan sel dan pematangan sel-sel otak telah lewat, meskipun terjadi perbaikan gizi, maka kekurangan yang terjadi tidak diperbaiki lagi.

ANEMIA PADA IBU HAMIL Dampak kekurangan zat besi pada wanita hamil dapat diamati dari besarnya angka kesakitan dan kematian maternal. Peningkatan angka kesakitan dan kematian jain, serta peningkatan risiko rendah terjadinya berat badan lahir rendah. Penyebab utama kematian maternal antara lain adalah perdarahan pasca partum (disamping eklampsia dan penyakit infeksi, dan plasenta previa yang kesemuanya berpangkal pada anemia defesiensi. Kebutuhan akan zat besi selama kehamilan yang meningkat ditunjukkan untuk memasok kebutuhan janin dalam bertumbuh (pertumbuhan janin memerlukan banyak sekali zat besi). Pertumbuhan plasenta, dan peningkatan volume darah ibu, jumlah yang diperlukan sekitar 1000 mg selama hamil.

Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya meraka akan menjadi anemia pada saar kadar hemoglobin ibu menurun sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan. Hal ini dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan premature juga lebih besar.

You might also like