You are on page 1of 4

korelasi pearson product moment Written by dwiky rizki riandy Friday, 03 June 2011 09:07

Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier (searah bukan timbal balik) antara dua variabel atau lebih. Kegunaan korelasi pearson product moment adalah untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent), Untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dengan variabel Y, dan untuk menyatakan besarnya sumbangan variabel satu terhadap yang lainnya yang dinyatakan dalam persen.

Teknik analisis korelasi pearson product moment termasuk teknik statistik parametric yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya data dipilih secara acak, data berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linear, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Jika salah satu tidak terpenuhi persyaratan tersebut analisis korelasi tidak dapat dilakukan.

Rumus yang digunakan pearson product moment :

Nilai r terbesar adalah +1 dan r terkecil adalah 1. r = +1 menunjukkan hubungan positif sempurna, sedangkan r = -1 menunjukkan hubungan negatif sempurna. r tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tanda + atau - hanya menunjukkan arah

hubungan.

Untuk menyatakan besar atau kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan

KP = r2 x 100%

Keterangan : KP r = Nilai koefisien diterminan = Nilai koefisien korelasi

Pengujian lanjutan yaitu uji signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi pearson product moment tersebut diuji dengan uji signifikansi

Keterangan Thitung r n = Nilai t = Nilai koefisien korelasi = Jumlah sampel

KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT


January 14, 2012

A.

Pengertian Korelasi Pearson

Korelasi Pearson atau sering disebut Korelasi Product Moment (KPM) merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan) dua variabel bila datanya berskala interval atau rasio. KPM dikembangkan oleh Karl Pearson (Hasan, 1999). KPM merupakan salah satu bentuk statistik parametris karena menguji data pada skala interval atau rasio. Oleh karena itu, ada beberapa persyaratan untuk dapat menggunakan KPM, yaitu : 1. 2. 3. 4. Sampel diambil dengan teknik random (acak) Data yang akan diuji harus homogen Data yang akan diuji juga harus berdistribusi normal Data yang akan diuji bersifat linier

Fungsi KPM sebagai salah satu statistik inferensia adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikasi) hasil penelitian. Adapun syarat untuk bisa menggunakan KPm selain syarat menggunakan statistik parameteris, juga ada persyaratan lain, yaitu variabel independen (X) dan variabel (Y) harus berada pada skala interval atau rasio. Nilai KPM disimbolkan dengan r (rho). Nilai KPM juga berada di antara -1 < r < 1. Bila nilai r = 0, berarti tidak ada korelasi atau tidak ada hubungan anatara variabel independen dan dependen. Nilai r = +1 berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel independen dan dependen. Nilai r = -1 berarti terdapat hubungan yang negatif antara variabel independen dan dependen. Dengan kata lain, tanda + dan - menunjukkan arah hubungan di antara variabel yang sedang diopersionalkan. Uji signifikansi KPM menggunakan uji t, sehingga nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Kekuatan hubungan antarvariabel ditunjukkan melalui nilai korelasi. Berikut adalah tabel nilai korelasi beserta makna nilai tersebut : Tabel 1.1 Makna Nilai Korelasi Product Moment Nilai 0,00 0,19 0,20 0,39 0,40 0,59 0,60 0,79 0,80 1,00 Makna Sangat rendah / sangat lemah Rendah / lemah Sedang Tinggi / kuat Sangat tinggi / sangat kuat 1. Merumuskan hipotesis (H1 dan H0) 2. Menentukan taraf signifikansi ( = 0,05) 3. Menghitung KPM dengan rumus. B. Menghitung Korelasi Product Moment Langkah langkah menghitung KPM adalah sebagai berikut :

Ada beberapa rumus KPM, yaitu : rxy = . Rumus 1.1

rxy =

.. Rumus 1.2

rxy = . Rumus 1.3 dengan : sdx sdy : standar deviasi x : standar deviasi y

Untuk menghitung besarnya kontribusi variabel X dalam mempengaruhi variabel Y, digunakan rumus : KD = r2 x 100% Rumus 1.4 Dengan : KP r : Koefisien determinan : Nilai korelasi variabel x dan y 1. Melakukan uji signifikansi Untuk menguji signifikansi KPM, selain menggunakan tabel r, juga dapat menggunakan uji t, dengan rumus : t hitung = Rumus 1.5 dengan dk = n -2 1. Mengambil kesimpulan, dengan ketentuan : Bila t hitung > t tabel, maka rxy adalah signifikan Bila t hitung < t tabel, maka rxy adalah tidak signifikan

You might also like