You are on page 1of 21

BAB I PENDAHULUAN Sekolah sebagai salah satu lingkungan yang bertanggungjawab untuk mengembangkan peserta didik seoptimal mungkin

, berfungsi tidak hanya sebagai unsur yang memudahkan perolehan pengetahuan atau keterampilan akademik tetapi juga mengembangkan pemahaman diri melalui prestasi yang dicapai siswa, dan belajar memahami kemampuan-kemampuan yang dimiliki serta kekurangannya. Siswa yang memiliki kepuasan dalam mengikuti pendidikan di sekolah dan memiliki perasaan bahwa guru memperlakukan dirinya dengan baik . Keadaan ini akan mengembangkan kemampuan mengukur kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga memudahkan siswa menentukan masa depannya. Permasalahan prilaku terjadi karena siswa bosan dan tidak ada minat terhadap kehidupan di sekelilingnya, dan ia berkelompok dengan anak-anak lainnya yang memiliki perasaan yang sama, hal ini sering terjadi bila anak gagal disekolah atau bila ia merasa gagal . Dalam konflik ini bantuan khusus akan ditemukan dalam Layanan Bimbingan dan Konseling. Melalui layanan Bimbingan dan Konseling siswa dipandang sebagai pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya, oleh karena itu memerlukan pendekatan layanan secara pribadi. Mengingat pentingnya layanan bimbingan dan konseling di sekolah maka diperlukan perencanaan yang sistematis dan matang sehingga dapat dicapai tujuan secara efektif sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah. A. Landasan formal Yang menjadi acuan sebagai landasan formal untuk pelaksanaan bimbingan konseling di SMA yaitu : 1. Undang-undang (UU) Republik Indonesia (RI) nomor 20 tahun 2003 mengenai sistem pendidikan nasional bab II pasal 3 bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab 2. Permendiknas no.23 tahun 2006 adalah : a. Berperilaku sesuai ajaran agama yang dianut seiring dengan perkembangan remaja b. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangan c. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan dan pekerjaan d. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan-aturan sosial e. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan, sosial ekonomi dalam lingkup global f. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif dan inovatif g. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam pengambilan keputusan h. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik i. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah yang kompleks j. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial

k. Memanfaatkan lingkungan bertanggungjawab

secara

2 produktif dan

l. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara secara demokrasi dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) m. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya n. Mengapresiasi karya seni dan budaya o. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok p. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani serta kebersihan lingkungan q. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun r. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat s. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain t. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis u. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris v. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi. B. Landasan Konseptual Berlandaskan kepada manusia yang secara hakiki sebagai pribadi dan sebagai makhluk sosial 1. Landasan Filosofi Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan agama namun ada dalam satu naungan yaitu Pancasila, kendatipun berbeda namun tetap berada dalam kesatuan Republik Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika 2. Landasan Religius Sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME dan Tuhan yang telah menunjukkan bahwa agama adalah pedoman bagi kehidupan seluruh manusia, maka agama merupakan acuan untuk melaksanakan kaidah-kaidah (aturan-aturan hukum) keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME 3. Landasan Psikologi Manusia sebagai pribadi memiliki dan membawa potensi yang beragam dengan kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda 4. Landasan sosial budaya Bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai adat ketimuran juga menjunjung tinggi budi pekerti luhur dan kesantunan serta keramahan, syarat dengan tradisi penuh makna, keragaman budaya bangsa merupakan aset milik bangsa dan negara perlu dipatenkan dan di lestarikan agar eksistensi bangsa dapat dipertahankan 5. Landasan Ilmiah dan Teknologi Lembaga pendidikan merupakan lingkungan yang menanamkan ilmu pengetahuan (knowledge/ kognitif) skill (keterampilan) dan penanaman sikap serta nilai-nilai (affektif/ attitude dan values) didukung teknologi pembelajaran yang menunjang lingkungan pada lembaga pendidikan adalah ramah transformasi ilmu secara ilmiah melalui pemanfaatan 6. Landasan Paedagogik Pesertadidik adalah subjek didik yang pada proses pentransferan ilmu memiliki kemampuan berfikir yang berbeda, disinilah perlu penerapan dengan

3 menggunakan didaktik metodik yang tepat agar pesertadidik dapat mengembangkan kemampuan berfikir holistik, kreatif, objektif, inovatif dan logis sehingga merasa nyaman dikelas yang pada akhirnya memacu

motivasi pesertadidik untuk mengoptimalkan potensi dan mengembangkan diri (pengembangan diri) tercapai C. Tujuan Bimbingan Konseling Tujuan bimbingan konseling mengacu pada prinsip-prinsip : (8 Standar Nasional Pendidikan) 1. Peningkatan keimanan, budi pekerti luhur dan penghayatan nilai-nilai budaya (budaya timur yang positif) keimanan, budi pekerti luhur dan nilai-nilai budaya perlu digali, difahami dan diamalkan untuk mewujudkan karakter dan martabat bangsa. 2. Keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestika kegiatan pelayanan dirancang dengan memperhatikan keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestika 3. Penguatan Integritas Nasional Penguatan integritas nasional dicapai melalui pendidikan yang menumbuhkembangkan diri peserta didik sebagai bangsa Indonesia melalui pemahaman dan penghargaan terhadap perkembangan budaya dan peradaban bangsa Indonesia yang mampu memberikan sumbangan terhadap peradaban dunia 4. Perkembangan Pengetahuan dan Teknologi Informasi Kemampuan berfikir dan belajar dengan cara mengakses, memilih dan menilai pengetahuan untuk mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian serta menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi 5. Perkembangan Kecakapan Hidup Kurikulum mengembangkan kecakapan hidup melalui budaya membaca, menulis, kecakapan hitung, keterampilan, sikap, perilaku adaptif, kreatif, kooperatif dan kompetitif serta kemampuan bertahan hidup 6. Pilar Pendidikan Kurikulum mengorganisasikan fondasi belajar kedalam lima pilar sesuai dengan panduan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yaitu : (a) belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME (b) belajar untuk memahami dan menghayati (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif , (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan 7. Menyeluruh dan berkesinambungan Kompetensi mencakup keseluruhan dimensi kemampuan yaitu pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, pola pikir dan perilaku yang disajikan secara berkesinambungan mulai dari usia taman kanak-kanak atau raudhatul athfal sampai dengan pendidikan menengah 8. Belajar sepanjang hayat Pendidikan diarahkan pada proses pembudayaan dan pemberdayaan pesertadidik yang berlanjut sepanjang hayat dengan mencerminkan keterkaitan antara unsurunsur pendidikan formal, nonformal dan informal sambil memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya D. Fungsi Bimbingan Konseling 1. Fungsi pemahaman, yaitu bimbingan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan diri pesertadidik, yang

4 meliputi tentang potensi diri pesertadidik, pemahaman tentang lingkungan akademis, lingkungan masyarakat dan lingkungan global. 2. Fungsi pencegahan yaitu pengantisipasian terhadap berbagai permasalahan peserta didik yang kemungkinan dapat berdampak pada konsentrasi belajar sehingga dapat mengganggu dan menghambat serta menimbulkan kesulitan untuk mengembangkan diri yang bermuara pada terganggunya proses pencapaian tugas-tugas perkembangan pesertadidik 3. Fungsi Pengentasan Bantuan layanan untuk menuntaskan setiap permasalahan yang dihadapi baik permasalahan yang berkenaan dengan; belajar, pribadi, sosial maupun karir, yang pada akhirnya pesertadidik merasa nyaman dan tidak menghadapi banyak kendala pada pencapaian harapan dan pengembangan diri pesertadidik secara positif 4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan lingkungan pendidikan khususnya bimbingan konseling berfungsi untuk menjaga / memelihara stabilitas emosi pesertadidik dan mengembangkannya untuk mencapai kematangan hubungan teman sebaya serta berkembangnya potensi pesertadidik dengan teman sebaya 5. Fungsi Advokasi Melalui komunikasi dua arah antara pembimbing dan konseling (pesertadidik) diharapkan dapat teradvokasi untuk mencapai penyesuaian diri terhadap tugastugas perkembangan. E. Layanan Bimbingan Konseling 1. Layanan Orientasi Layanan orientasi adalah layanan pengenalan pesertadidik pada lingkungan sekolah yang baru di masuki 2. Layanan Informasi Layanan informasi merupakan bimbingan konseling yang memberikan berbagai informasi baik secara individu, kelompok maupun klasikal di kelas atau menyeluruh di aula sekolah dari guru pembimbing atau nara sumber luar sekolah 3. Layanan Penempatan dan penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran adalah bantuan upaya menempatkan dan menyalurkan pesertadidik sesuai prestasi yang dicapai, kemampuan umum, kemampuan khusus (bakat) dan minat, membantu peserta didik untuk merencanakan dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karir dan pekerjaan 4. Layanan Pembelajaran Dengan memberikan layanan pembelajaran diharapkan pesertadidik dapat menguasai dan memahami konsep yang ditranferkan oleh tiap guru mata pelajaran juga menerapkan secara nyata pada lingkungan, belajar untuk dapat konsentrasi saat proses belajar di kelas berlangsung, belajar memilah dan memilih karir secara tepat, belajar menghindari konflik dengan siapapun, belajar disiplin, belajar mandiri, belajar membaca situasi, belajar memahami teman, orang tua, guru dan lingkungan 5. Layanan Konseling Individual Memberikan layanan untuk menangani masalah yang dihadapi pesertadidik baik masalah pribadi, sosial, belajar maupun karir. 6. Layanan Konseling Kelompok Layanan di atas adalah usaha bantuan bagi pesertadidik secara kelompok dengan permasalahan yang sama dan waktu tertentu 7. Layanan Bimbingan Kelompok Membantu pesertadidik secara kelompok yang memiliki permasalahan yang sama dan berkesinambungan

5 F. Visi dan Misi Bimbingan Konseling 1. Visi layanan bimbingan konseling adalah terwujudnya perkembangan pesertadidik, mandiri secara optimal dengan hakekat kemanusiaannya sebagai hamba Tuhan YME, sebagai individu dan makhluk sosial dalam relasi pesertadidik dengan teman sebaya, orang tua, masyarakat serta alam semesta 2. Misi bimbingan konseling adalah menunjang perkembangan dan kemandirian pesertadidik untuk dapat menjalani kehidupan keseharian secara efektif, kreatif, inovatif dan dinamis serta memiliki kecakapan hidup untuk masa depan dan karir dalam : a. beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME b. pemahaman perkembangan diri dan lingkungan c. pengarahan diri kearah dimensi spiritual d. memiliki kesalehan sosial yang (reliable) e. pengambilan keputusan berdasarkan kecerdasan yang holistik f. pengaktualisasian diri secara optimal G. Prioritas Layanan Bimbingan dan Konseling 1. Pengembangan Potensi Akademis a. Program Layanan pemantapan Layanan pemantapan adalah bagian dari pengembangan potensi akademis seluruh pesertadidik khususnya kelas XII agar siap mengikuti UN dan UAS serta SNMPTN hingga berimplikasi pada perolehan NEM yang memuaskan, kelulusan 100% sesuai harapan, berkenaan dengan kedudukan ..................... berada pada kluster dua (II) b. Program Adaptasi Akademis Program tersebut diatas diselenggarakan khusus bagi pesertadidik mutasi (pindahan) agar dapat menyesuaikan prestasi akademis dan berkompetensi dengan pesertadidik lainya sehingga berimplikasi pada peminimalisasian kegagalan pesertadidik saat kenaikan kelas dan setelah duduk di kelas XII saat UN dan UAS c. Program Pengayaan Bagi pesertadidik yang memperoleh peserta 10 terbaik (5 terbaik) rangking I sd. V memperoleh fasilitas untuk mengikuti program pengayaan agar kemampuan akademis terakomodir untuk lebih berkembang secara optimal karena program pengayaan adalah wahana untuk mengembangkan diri dibidang akademis sehingga pesertadidik manjadi berguna bagi pesertadidik lainnya dan menjadi pembimbing teman sebaya serta dapat memberikan kontribusi bagi komunitas sekolah sebagai duta sekolah untuk mengikuti olympiade yang bersifat akademis, cerdas-cermat juga perlombaanperlombaan lainnya. d. Program Repetition Program Repetition adalah satu bentuk upaya bimbingan konseling untuk mengantisipasi kegagalan pesertadidik yang menghadapi kesulitan belajar pada mata pelajaran tertentu hingga prestasi pesertadidik berada di 5 terendah di kelas, melalui pembimbingan teman sebaya, KSS (kelompok studi siswa) oleh alumni, dan merujuk peserta didik pada guru mata pelajaran tertentu dengan membentuk EO program responsi e. Program pengembangan keterampilan akademis Layanan pengembangan keterampilan akademis merupakan upaya untuk mengembangkan pesertadidik agar dapat melatih diri dalam hal penerapan rumus-rumus, berpidato, membuat konsep (opini, membuat puisi, prosa, proposal, laporan, membuat jurnal, uji coba formula sederhana hingga ujicoba yang sulit dan rumit, pembiasaan berfikir ilmiah, membuat definisi tentang suatu teori, mengemukakan pendapat, adu argumentasi, mengasah daya nalar, daya analisa sintesa, mengembangkan peta belajar (mind mapping) serta

6 memberi peluang untuk memahami akses-akses bakat minat peserta didik sehingga terampil belajar mandiri yang pada akhirnya menjadi insan yang mampu bersaing di era pasar bebas dan era globalisasi seperti sekarang ini f. Program layanan PMDK, PBUD, USM, SMUP dan Sistem penerimaan calon mahasiswa baru dari PTN lainya serta program sekolah tinggi kedinasan di luar SNMPTN 1. PMDK, diperuntukan bagi pesertadidik yang berkedudukan di ranking 1 s.d 10 dari semester I s.d. V berhak untuk mengikuti PMDK sebagai satu peluang masuk PTN tanpa test (IPB, UGM, UI, UPI) dengan jurusan yang telah ditetapkan 2. PBUD adalah penjaringan bibit unggul daerah dari PTN UNDIP dengan persyaratan ranking 1 s.d. 10 pada semester I s.d. V dengan pilihan jurusan yang telah ditetapkan 3. USM adalah ujian saringan masuk (ITB) diluar SNMPTN bagi pesertadidik yang berminat dengan biaya yang telah ditetapkan (didalamnya terdapat peluang bagi peserta didik yang kurang mampu dengan persyaratan yang telah ditetapkan, biaya nol rupiah) 4. SMUP, untuk pesertadidik yang berminat masuk UNPAD diluar test SNMPTN dengan psiko-test dan biaya yang telah ditetapkan 5. Program dari PTN lainnya yang sifatnya tidak tiap tahun diadakan, dengan persyaratan tertentu yang telah ditetapkan 6. Program penerimaan calon mahasiswa baru dari sekolah tinggi kedinasan. Layanan diberikan dengan memberikan informasiinformasi tentang sekolah tinggi kedinasan, baik yang ikatan dinas maupun tidak berupa ikatan dinas dengan persyaratan tertentu sesuai ketetapan sekolah tinggi yang akan dipilih (STAN, STIS, STIP, STP, STPDN, IIP, Sekolah Tinggi Sandhy Negara, dll) 2. Program Pengembangan Potensi non akademis Untuk mengakomodir bakat minat pesertadidik maka diinformasikan tentang pengisian selebaran Society Fourer Pesertadidik yang berminat mengisi selebaran tersebut akan diarahkan pada bidang-bidang yang telah dipilih. a. Layanan Pengembangan Potensi non akademis, layanan ini bertujuan agar potensi non akademis pesertadidik berkembang optimal dengan merujuk pesertadidik pada pihak-pihak terkait (pembina OSIS atau pembimbing ekstrakurikuler) sesuai bakat minat baik bidang seni didalamnya seni baca Quran, saritilawah, seni daerah, seni modern, kaligrafi, koreografi, disain grafis, seni rupa, seni kriya dll, bidang olahraga baik atletik, senam, renang, tennis, tenis meja, badminton, karate, pencak silat, dan bidang lainnya (PMR, PKS, Paskibra, drumband, pramuka) sehingga potensi non akademis pesertadidik mendapat kesempatan untuk dikembangkan serta sebagai wahana memupuk rasa percaya diri, memperluas insight, menambah pengalaman dan ilmu, juga sebagai wadah untuk mengekspresikan diri, belajar

7 bersosialisasi, memanaje waktu (management waktu), disiplin diri belajar bertanggung jawab, selalu tepat waktu, mampu membuat dan melaksanakan skala prioritas pada kegiatan-kegiatan yang bermanfaat tanpa mengganggu kegiatan akademis. b. Layanan Pengembangan Keterampilan non akademis layanan seperti tersebut diatas adalah upaya bantuan pada pesertadidik agar terampil dalam bidang non akademis dengan mengarahkan supaya potensi tersebut berkembang, hingga tujuan pendidikan nasional mengenai generasi yang memiliki kecakapan hidup (life skill) tercapai. Adapun bidang-bidang yang berkenaan dengan pengembangan keterampilan non akademis terdiri dari : 1. Layanan pengembangan bidang seni budaya Manusia adalah makhluk yang suka keindahan baik yang didengar maupun yang dilihat dan manusia adalah pembuat seni budaya dan seni budaya tersebut berkembang sesuai zaman, hal tersebut diatas merupakan bagian dari sejarah manusia, untuk itu perlu kiranya mengarahkan pesertadidik menjadi insan pembuat peradaban yang indah karena Alloh SWT senang pada yang indah dengan mengembangkan keterampilan potenasi non akademis bidang seni budaya, penataan kegiatan keterampilan seni budaya, informasi akses-akses bakat minat seni budaya serta merujuk pada pembimbing ekstra kurikuler bidang seni budaya sehingga siap mengikuti perlombaan-perlombaan baik di sekokah (Pensi-Pekan Seni / MokaMojang Jajaka) maupun perlombaan-perlombaan audisi. 2. Pengembangan keterampilan bidang olahraga Selain terampil pesertadidik diharapkan menjadi generasi yang kuat baik fisik maupun mental dengan merujuk pada pembimbing ekstra kurikuler sesuai bakat minat, baik; atletik, bulutangkis, renang, basket, volley, karate, catur, pencak silat, tenis meja, sepak bola, futsal dll, sehingga siap untuk menjadi wakil kelas saat porak (pekan olahraga dan seni) atau menjadi wakil sekolah pada kegiatan lainnya diluar sekolah 3. Pengembangan keterampilan memimpin Pesertadidik yang dominancenya tinggi ia mampu untuk mengatur dan mendominasi kelompok atau kelas atau komunitas yang lebih luas (sekolah dan masyarakat), memiliki jiwa pemimpin, profil kepribadian yang menarik, agamis, memiliki kecerdasan bersosialisasi, terampil, membaca situasi, berpenampilan menarik, bersih dan rapih dirujuk kepada pembina OSIS agar mendapat pelatihan kepemimpinan (LDKS) 4. Pengembangan keterampilan berorganisasi Bagi pesertadidik yang memiliki bakat dan minat pada kegiatan berorganisasi dirujuk pada pembina OSIS untuk mengikuti kegiatan organisasi sekolah untuk pengembangan keterampilan berorganisasi agar kelak terampil berorganisasi di masyarakat lebih lanjut dapat menjadi anggota organisasi secara nasional baik organisasi kemasyarakatan maupun organisasi politik sebagai generasi penerus bangsa yang mampu mempertahankan eksistensi bangsa dan negara. 3. Program Beasiswa, pesertadidik teladan a. Layanan program beasiswa 1. Diprioritaskan bagi pesertadidik yang berlatar belakang sosial ekonomi sangat membutuhkan bantuan tanpa persyaratan prestasi akademis 2. Diprioritaskan untuk pesertadidik yang berprestasimasuk 10 besar namun sosial ekonomi layak mendapat bantuan

8 3. Beasiswa yang khusus mendapat prestasi akademis ranking I dan II (yang dilihat hanya prestasi nyata secara akademis) pada semester I dan V b. Layanan pesertadidik teladan Calon pesertadidik teladan yang diusulkan oleh BK dan Wali kelas serta berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran juga atas dasar penelaahan sikap dan keterampilan disiplin waktu, disiplin terhadap aturan sekolah dan selalu tepat waktu dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah 4. Kerjasama dengan instansi terkait Untuk memberikan layanan berbagai informasi yang dibutuhkan pesertadidik, maka perlu kiranya mengadakan kerjasama dengan instansi tertentu, untuk mengakomodir keperluan diatas, bimbingan konseling ..................... Bandung menjalin kerjasama dengan ; a. Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta (Pihak PTN/ PTS mengadakan presentase pada pesertadidik dengan waktu yang telah ditentukan sesuai kesepakatan bersama. b. Panitia penerimaan calon mahasiswa baru melalui jalur USM untuk pesertadidik yang cerdas dan berprestasi tetapi secara ekonomi kurang beruntung maka mempunyai kesempatan test diluar jalur SNMPTN, jika dapat mengerjakan soal dengan benar sesuai ketentuan institusi PTN penyelenggara akan mendapat bea siswa (layanan G.B.a(3) halaman ...dari tingkat I sampai selesai S, tanpa biaya sepeserpun (khusus ITB), sedangkan kerjasama dengan UNPAD, khusus Fakultas tertentu yang memberikan keringanan biaya di sertai dengan surat keterangan dari instansi terkait yang disyahkan oleh pejabat yang berwenang c. Lembaga Pusat Bimbingan Pendidikan Bandung untuk pelaksanaan psikotest d. IKA (Ikatan Alumni ..................... Bandung) untuk pengajuan beasiswa bagi pesertadidik yang kurang mampu (G.3.a(1) halaman .... e. Polwiltabes, penyelenggaraan berbagai informasi terutama yang berkenaan dengan penyalahgunaan pemakaian obat terlarang (kerjasama ini dikoordinasikan dengan pembina OSIS, Wakasek kesiswaan dan Kepala Sekolah) f. LSM-LSM g. LIPI h. Depnaker, dll 5. Program layanan bimbingan karir klasikal seluruh pesertadidik pada semua timgkatan mendapat layanan bimbingan karir secara klasikal (1 jam tatap muka di kelas kecuali kelas XI a. Satuan layanan BK kelas X semester I berkenaan dengan 1. kaidah-kaidah keimanan dan ketaqwaan pada Tuhan YME (pengertian kaidah keimanan dan ketaqwaan) 2. cara dan penerapan kaidah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME (kaidah yang perlu dijadikan pedoman) 3. memiliki pemahaman tentang kondisi yang sehat sesuai dengan peranannya sebagai pria/ wanita

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

13. 14.

9 memiliki kemampuan untuk memelihara dan merawat kondisi jasmani yang sehat memiliki kemantapan tentang aspek-aspek sosial kehidupan beragama melaksanakan secara mantap aspek sosial kehidupan beragama mampu menjalin hubungan yang sehat dan dinamis dengan teman sebaya dalam perannya. menyadari pentingnya kondisi jasmaniah yang sehat dalam hubungan sosial mampu belajar secara optimal untuk menguasai program-program di SMA (penjurusan) memiliki kemantapan pemahaman tentang pentingnya hubungan teman sebaya dalam kegiatan belajar memiliki pemahaman tentang pentingnya kondisi jasmani yang sehat dalam kegiatan belajar memiliki pemahaman tentang ciri-ciri belajar yang efektif baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar, bersikap pada guru dan nara sumber lainnya. memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah memiliki kemantapan keyakinan bahwa bekerja dan pengembangan karir dapat meningkatkan kehidupan beragama

b. Satuan layanan bimbingan karir kelas XI 1. Timbulnya keyakinan pada pesertadidik dalam melaksanakan kaidah-kaidah keimanandan ketaqwaan terhadap Tuhan YME. 2. 3. memiliki kemantapan tentang aspek-aspek sosial dalam kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi memiliki kemampuan untuk mengembangkan penguasaan ilmu dan teknologi serta seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan ke pendidikan tinggi serta berperan dalam kehidupan masyarakat memiliki kematangan dalam hubungan teman sebaya serta kematangan dalam perannya sebagai pria atau wanita mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual serta apresiasi seni memiliki kematangan dalam etika dan nilai memiliki kamatangan pertumbuhan jasmani yang sehat memiliki pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan mampu memelihara dan merawat kesehatan

4. 5. 6. 7. 8. 9.

10 jasmani dalam rangka persiapan karir c. Satuan layanan bimbingan karir kelas XII 1. mampu menjalankan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari 2. memiliki sikap dan dorongan untuk mempersiapkan karir yang cocok bagi dirinya (informasi perguruan tinggi di Indonesia) 3. memiliki kesadaran dan dorongan untuk mempersiapkan karir bagi pesertadidik 4. mampu mengembangkan potensi diri secara optimal dalam kegiatan belajar untuk kehidupan di masyarakat dengan jalan memahami jalur masuk perguruan tinggi 5. pemahaman pendidikan kedinasan 6. mampu mengaplikasikan hasil kegiatan belajar dalam menentukan pilihan karir 7. memiliki kemantapan dalam mengambil keputusan karir yang akan dijalani pesertadidik di masa yang akan datang 8. mampu mengembangkan sikap mandiri secara emosional, sosial intelektual dan ekonomi sesuai pilihan karir 9. memiliki kemantapan aspek-aspek sosial dalam kehidupan mandiri secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomis 10. mengembangkan pengetahuan tentang jabatan 11. mencapai kematangan yang mantap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 12. memiliki sikap yang mantap untuk mengarahkan diri bagi terwujudnya kehidupan yang sehat untuk berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 13. mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai 14. mengembangkan wawasan perguruan tinggi dan pekerjaan 15. menyusun informasi diri dan menetapkan alternatif pilihan karir Seluruh layanan kelas X, XI dan XII ditunjang oleh buku sumber yang sesuai materi layanan informasi, dan alat tulis yang ada di kelas serta buku sumber yang menunjang. H. Kegiatan Pokok Bimbingan Konseling 1. Pemahaman pesertadidik Kegiatan pemahaman pesertadidik dilaksanakan agar lebih mengenal konseli baik berdasarkan hasil observasi; wawancara tatap muka langsung maupun tidak langsung (melalui angket) 2. Jenis data dan layanan yang diberikan bimbingan konseling

a. Layanan sosial

10

11 1). Layanan orientasi masalah sosial Melayani pesertadidik agar lebih mengenal lingkungan sekolah khususnya pengembangan sosial pesertadidik agar dapat beradapatasi secara sosial, baik dengan teman di kelas maupun lingkungan sekolah, dengan guru, kepala sekolah, wali kelas, maupun tata laksana yang berada di lingkungan sekolah 2). Layanan informasi Jenis layanan yang memberikan berbagai informasi yang berkenaan dengan masalah sosial, bagaimana berperilaku di sekolah, aturan cara berpakaian, mengikuti (beradaptasi) dengan aturan sekolah, turut melaksanakan tata tertib, memahami hak dan kewajiban, bahaya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat terlarang, relasi dengan teman lawan jenis, pentingnya menjaga nama baik bangsa di mata negara lain. 3). Layanan penempatan dan penyaluran Bimbingan konseling turut membantu pesertadidik untuk menempatkan pada kelompok belajar di kelas (study club), mengarahkan dan membimbing pembentukan kelompok belajar sesuai minat juga membantu menempatkan dan menjalin kegiatan pada kegiatan yang ada di sekolah, baik kegiatan yang bersifat akademis maupun non akademis Selain memberikan layanan tersebut diatas juga berupaya untuk mengembangkan pesertadidik yang memiliki keterampilan sosial untuk menjadi pembimbing teman sebaya 4). Layanan pembelajaran Layanan pembelajaran sosial pada pesertadidik adalah untuk dapat bersosialisi baik di kelas, sekolah, keluarga dan masyarakat serta lingkungan umum misalnya pembelajaran budaya antri, membuang sampah pada tempatnya, tidak meludah di sembarang tempat sebab menurut ajaran Islam, meludah hendaknya pada tanah yang berpasir agar dahak/ ludah turan dan tersembunyi di bawah pasir sehingga tidak nampak dan menjijikan orang lain adalah merupakan amal bagi yang meludah sesuai aturan agama bahkan sampai aturan buang air kecil di tempat umum, tidak boleh buang air kecil dibawah pohon rindang karena secara logika pohon rindang adalah tempat orang untuk berteduh, ditempat-tempat yang dilalui orang baik digang maupun jalan besar, tidak heran orang yang BAK disembarang tempat mendapat cacian atau larangan dilarang kencing disini kecuali anjing, artinya betapa masyarakat dan lingkungan merasa terganggu dengan adanya polusi yang di akibatkan BAK sembarang, maka yang tidak dapat beradaptasi secara sosial salah satunya yang tidak mau mengikuti aturan masyarakat atau lingkungan 5). Konseling individual Konseling individual yang berkenaan dengan masalah sosial untuk menanamkan pada pesertadidik untuk tidak berprasangka pada orang lain sebab akan menjadi orang yang kurang disenangi sebab sebagian dari prasangka adalah dosa (QS. Al-Hujurat : 12), selalu minta ijin jika mau masuk ruangan dengan mengetuk pintu sambil mengucap salam, mengucapkan terima kasih bila telah meminjam barang orang lain atau telah mendapat bantuan apapun, tidak tertawa dengan keras saat belajar berlangsung, tidak menggunakan HP saat belajar di kelas apalagi saat guru sedang menjelaskan pelajaran, bercermin sambil menyisir rambut di kelas dengan mencolok apalagi saat di depan kelas ada Bapak/ Ibu guru. Diharapkan dengan konseling individual pesertadidik dapat bersosialisasi dimanapun berada . 6). Konseling kelompok Konseling kelompok berkenaan dengan masalah sosial, adalah layanan yang bertujuan pengantisipasian dan membantu menyelesaikan masalah

11

12 sosial pesertadidik secara kelompok dengan beberapa pesertadidik dan memiliki permasalahan yang sama agar tidak menjadi bom waktu yang akan mengganggu prestasi belajar baik di kelas, sekolah maupun luar sekolah 7). Bimbingan kelompok Bimbingan kelompok yang berkenaan dengan masalah sosial bagi pesertadidik yang menunjukkan gejala yang sama dan memerlukan bimbingan yang berkesinambungan agar hal-hak yang tidak diinginkan muncul dan mengganggu kenyamanan belajar disekolah b. Layanan pribadi 1. Layanan orientasi Agar pesertadidik mampu untuk memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengaktualisasikan diri, mengembangkan diri sehingga menjadi pribadi yang mandiri, mampu mengurus dan memelihara diri sendiri baik fisik maupun psikis yang sehat dan kuat, seimbang antara rohani dan jasmani, selaras dengan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME, selalu berusaha untuk melaksanakan perintahNya dan menjauhi larangnya 2. Layanan informasi Berbagai macam informasi yang berkenaan dengan masalah pribadi diberikan oleh pembimbing agar pesertadidik menjadi insan Indonesia yang memiliki kepribadian yang menarik dan smart, cinta kebersihan dan keindahan serta cinta sesama, cinta lingkungan untuk turut menjadi pribadi yang memiliki gaya hidup prolingkungan agar menjadi pelopor penggerak perubahan iklim ke arah yang lebih baik karena semua manusia di muka bumi turut berperan terhadap global warning. Generasi muda Indonesia memiliki pribadi yang mempunyai prinsip dan peduli pada lingkungan global 3. Layanan penempatan dan penyaluran Menempatkan dan menyalurkan pada kegiatan sesuai bakat, minat pesertadidik agar menjadi pribadi yang tangguh tidak mudah menyerah, memiliki daya juang yang tinggi dan dapat menyesuaikan diri dengan tugas-tugas perkembangan remaja 4. Layanan pembelajaran Layanan pembelajaran yang bersentuhan dengan masalah pribadi dengan pemberian bantuan agar pesertadidik dapat 5. Konseling individual a. bagaimana cara beradaptasi dengan guru, teman dan lingkungan b. dapat mawas diri dan memilih teman yang membawa dampak positif c. menanamkan intelektual religius dalam rangka membentuk pribadi generasi muda Indonesia yang percaya diri dan tangguh sehingga siap untuk bersaing di era AFTA, globalisasi dan era millenium III d. Mengarahkan peserta didik agar berpenampilan sesuai aturan sekolah e. Meminimalisasikan sanksi dari guru, pembina OSIS, tatib, wakasek kesiswaan atau pihak sekolah lainnya. f. Menjadi warga dunia yang memiliki kepribadian yang menguasai iptek dan mampu bersaing dengan bangsa lain g. Menjadi bagian dari masyarakat dunia yang memiliki kepribadian bangsa Indonesia yang agamis. 6. Konseling Kelompok Permasalahan yang sering muncul adalah masalah keterlambatan datang di sekolah, penyelesaian tugas yang tepat waktu, bermain kartu saat pelajaran berlangsung, suasana kelas kurang kondusif, kurang perhatian saat guru menjelaskan materi pelajaran maka dari masalah tersebut di atas diberikan konseling kelompok agar tidak menjadi preseden yang kurang baik

12

13 terhadap peserta kelas maupun sekolah 7. Bimbingan kelompok a. terjadi salah faham antara pesertadidik dengan guru, atau kelompok peserta didik dengan adik kelas atau kakak kelas yang dapat memunculkan kerawanan sekolah b. merokok di dalam atau luar lingkungan sekolah secara kelompok yang masih menggunakan seragam sekolah c. membawa CD atau komik di lingkungan sekolah sehingga dapat mengganggu konsentrasi belajar d. kekurang kompakan peserta didik di kelas dalam menjaga kenyamanan dan kebersihan kelas c. Layanan Bimbingan belajar 1. Layanan orientasi Pengenalan pesertadidik pada cara belajar yang mandiri, belajar yang menarik, belajar yang efektif, fase-fase belajar yang di dalamnya terdiri dari 4 fase yaitu : a). Fase penerimaan, menerima pelajaran apa yang didengar dan dilihat untuk dibuat rekaman tulisan agar dapat dibaca ulang jika lupa b). fase penguasaan, ada perubahan pada kemampuan pesertadidik dari tidak bisa menjadi bisa sehingga menjadi ciri khas pribadi dalam penguasaan ilmu yang dimiliki c). fase pengendapan, pengetahuan yang disimpan dalam memori ingatan sebagai kemampuan daya nalar yang bisa diuji dimunculkan saat dibutuhkan (saat ulangan) d). fase pengungkapan kembali, dipelajari lalu disimpan agar dapat digunakan kembali untuk memecahkan masalah sebagai pemanfaatan hasil belajar berupa kekayaan dan keterampilan intelektual bagi kehidupan pesertadidik di masa yang akan datang dalam rangka mempertahankan hidup (life skill) 2. Layanan Informasi a. Informasi belajar yang baik dengan 5 R 1). Recording 2). Reduce (meringkas) 3). Recite (lebih baik 5x1 daripada 1x5) 4). Reflect (merenungkan materi pelajaran hingga menemukan Gagasan utama 5).Review (mengkoreksi kembali dan berusaha untuk lebih menyempurrnakan penguasaan dan penerapan konsep pelajaran b. Informasi belajar yang efektif c. Informasi pembagian waktu belajar d. Informasi aturan cara belajar guru mata pelajaran tertentu e. Informasi belajar di PT f. Informasi potensi bagi pengembangan kemampuan belajar pesertadidik g. Informasi aturan belajar di kelas h. Informasi cara belajar sesuai aturan kurikulum tahun 2006 3. Layanan penempatan dan penyaluran a. membuat strategi belajar melalui kelompok belajar b. merujuk pesertadidik yang berprestasi akademis pada kegiatan yang bersifat pengembangan potensi akademis c. merujuk untuk mengikuti perlombaan, bagi pesertadidik yang berprestasi d. menyalurkan pesertadidik yang memiliki prestasi akademis untuk menjadi pembimbing teman sebaya menempatkan pesertadidik pada kelompok belajar sesuai minat e. menempatankan pesertadidik saat penjurusan

13

14 sesuai prestasi yang diraih sesuai bakat dan minat f. menyalurkan pesertadidik yang masuk ranking 1 s.d. 10 untuk mengikuti PNDK, PBUD atau sekolah tinggi kedinasan 4. Layanan Pembelajaran a. mengerjakan tugas tepat waktu b. pemanfaatan waktu untuk belajar seefektif mungkin c. selalu siap mengikuti ulangan dadakan d. membuat rekaman tulisan dengan sistematis sebagai hasil belajar hingga memudahkan untuk di bahas e. membuat rangkuman dengan rapih dan jelas f. aktif bertanya dan menjawab saat guru menjelaskan dan bertanya g. mampu menuangkan ide-ide, gagasan pada setiap kegiatan baik di kelas maupun sekolah dan lingkungan sekitar, berkenaan dengan aktualisasi ilmu yang telah diserap para peserta didik baik pada mata pelajaran yang bersifat eksak, sosial maupun bahasa 5. Konseling Individual Konseling individual berkenaan dengan bimbingan belajar di prioritaskan bagi pesertadidik yang mengalami kesulitan belajar, baik 5 terendah, pindahan maupun pesertadidik yang diprediksikan memerlukan bantuan 6. Konseling Kelompok Diprioritaskan untuk pesertadidik pindahan agar mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan cara belajar yang relatif tidak sama dengan sekolah sebelumnya, pesertadidik yang mendapat nilai dibawah KKM, pesertadidik yang memperoleh hasil belajar yang optimal (5 terbaik) untuk dikembangkan menjadi pembimbing teman sebaya 7. Bimbingan kelompok a). Untuk pesertadidik yang memiliki kelebihan pada bidang tertentu b). Pesertadidik yang memperoleh hasil belajar optimal (5 terbaik) c). Pesertadidik yang memperoleh hasil belajar dibawah KKM (5 terendah) d). Membantu mengarahkan membentuk kelompok belajar yang merata, berdasarkan prestasi belajar selama 3 bulan pertama, bekerjasama dengan guru mata pelajaran dan wali kelas dengan mendapat layanan bimbingan belajar baik secara individu maupun kelompok, seluruh pesertadidik pada semua tingkatan (kelas X, XI, XII) dapat memperoleh prestasi optimal yang berindikasi pada peminimalisasian kegagalan saat kenaikan kelas. Dengan kekompakkan dan kerjasama seluruh guru, dan kepala sekolah sebagai lokomotif penggerak motivasi terhadap semua unsur pendidikan (termasuk pesertadidik) bimbingan belajar yang tepat dapat asumsikan akan berimplikasi pada pencapaian prestasi belajar yang optimal dengan kelulusan 100% bagi pesertadidik

14

15 kelas XII dapat terus dipertahankan. d. Layanan Bimbingan Karir 1. Layanan Orientasi Pengenalan pesertadidik pada dunia perguruan tinggi baik institusi, universitas maupun sekolah tinggi kedinasan yang ada di Indonesia 2. Layanan Informasi a. Layanan informasi penjurusan bagi kelas X b. Layanan informasi dunia perguruan tinggi bagi kelas XI c. Layanan informasi dunia kerja berkenaan dengan jurusan yang dipilih d. Layanan informasi mengenai prospek jurusanjurusan yang ada diperguruan tinggi terhadap dunia kerja di masa yang akan datang (kelas XII) e. Layanan informasi mengenai passinggrad jurusan yang diminati pada perguruan tinggi tertentu (kelas XII) f. Layanan informasi perguruan tinggi yang menyelenggarakan PMDK, PBUD, USM dan SMUP (kelas XII) 3. Layanan Penempatan dan Penyaluran a. Menempatkan pesertadidik pada jurusan yang dipilih sesuai ketentuan yang berlaku, bakat dan minat b. Menyalurkan hobi untuk dapat menunjang karir pesertadidik di masa yang akan datang (merujuk pada penulis English Club, KIR atau kegiatan lainya) c. Mengarahkan pesertadidik pada bidang keahlian tertentu d. Menyalurkan pesertadidik yang memenuhi syarat mengikuti

15

16 PMDK atau PBUD e. Menyalurkan pesertadidik yang terampil berorganisasi f. Menempatkan pesertadidik yang terampil memimpin mengikuti kegiatan OSIS tanpa melalaikan tugas guru semua mata pelajaran 4. Layanan Pembelajaran Layanan pembelajaran karir dilaksanakan, diharapkan pesertadidik : a. Belajar menata karir sesuai kemampuan, bakat dan minat b. Belajar memilih karir yang tepat sesuai kemampuan, bakat dan minat c. Belajar memahami karir yang dipilih, memahami prospek karir, tuntutan pekerjaan aturan-aturan yang akan dihadapi kelak, dll d. Belajar memahami karir dengan ketentuanketentuan yang telah ditetapkan e. Belajar memahami persyaratan sekolah tinggi kedinasan tertentu

16

f.

g.

h.

i.

17 Melatih dan mengasah kemampuan yang dimiliki untuk menunjang karir di masa yang akan datang Berlatih teliti, akurat dan cepat sesuai tuntutan dunia kerja di era pasar bebas dan globalisasi serta era millenium III dengan persaingan yang ketat Belajar membuat laporan hasil absen hadir mengenai perguruan tinggi tertentu atau dunia kerja tertentu Mengadakan studi banding pada perguruan tinggi tertentu

5. Konseling Individual Memberikan layanan konseling individual mengenai karir yang dipilih pesertadidik sesuai bakat minat, mengarahkan agar memperluas wawasan dengan banyak membaca dalam rangka menunjang karir dimasa yang akan datang, berprestasi optimal sebab nilai yang tertera dirapat menjadi salah satu pertimbangan penerimaan pegawai baru jika sudah masuk dunia kerja termasuk sikap dan presensi 6. Konseling kelompok Dengan permasalaahn karir yang sama dari pesertadidik diberikan layanan konseling kelompok baik mengenai perguruan tinggi maupun dunia kerja 7. Bimbingan kelompok Layanan bimbingan kelompok mengenai karir pesertadidik, diawali dengan prestasi nyata di kelas serta informasi akses-akses bakat minat yang menunjang pada pemilihan karir yang tepat dengan memberikan layanan bimbingan kelompok yang berkenaan dengan karir, di harapkan pesertadidik dapat memilih jurusan di perguruan tinggi sesuai bakat minat dengan mempertimbangkan kuota dan passing grade sehingga harapan dapat tercapai diterima diperguruan tinggi negeri .

17

18

BAB II DATA KEADAAN SISWA DAN PERSONIL BIMBINGAN DAN KONSELING A. SUBJEK (PESERTA DIDIK SASARAN LAYANAN) BIMBINGAN KONSELING Sasaran layanan bimbingan konseling berkenaan dengan upaya pemberian bantuan pada pesertadidik disusunlah petugas bimbingan seperti berikut ini : N o.
1. Koordinator 2. Perpustakaan

Nama / NI P

Pangkat/ Gol.

Sasaran Bimbingan Konseling Kelas Jml Total Jam Siswa

Jabatan

18

19
3. Perpustakaan 4. 5. Sekretaris 6. Bendahara Beasiswa

B. ORGANISASI DAN MEKANISME PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING. Organisasi dan mekanisme pelaksanaan bimbingan konseling secara keseluruhan, penanggung jawab pelaksanaan bimbingan konseling adalah kepala sekolah secara operasional pelaksanaan bimbingan konseling di koordinator BK bekerjasama dengan petugas BK atau guru pembimbing ektrakurikuler, wali kelas, guru mata pelajaran. Organigram secara umum mekanisme kegiatan layanan bimbingan di SMA Negeri 6 Bandung digambarkan seperti bagan berikut ini :

ORGANISASI PELAYANAN BIMBINGAN DI SEKOLAH. 0100090000037400000002001c00000000000400000003010800050000000b0200 000000050000000c02a2084408040000002e0118001c000000fb02c4ff0000000000 009001000000000440001254696d6573204e657720526f6d616e000000000000000 0000000000000000000040000002d0100000400000002010100050000000902000 000020d000000320a3500ffff010004000000000043089d08207c1b001c000000fb0 21000070000000000bc02000000000102022253797374656d00000000000018000 000c4c8110001000000e404000000000000040000002d010100030000000000 Keterangan : ____________ = Garis Komando -----------------Penjelasan : = Garis Konsultasi Garis Koordinasi

19

20 1. Kepala Sekolah Penanggungjawab pelaksanaan teknis bimbingan dan konseling di sekolah. 2. Koordinator BK/Guru Pembimbing Pelaksana utama yang mengkoordinir semua kegiatan yang terkait dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling disekolah 3. Guru Mata Pelajaran Pelaksana pengajaran yang bertanggungjawab memberikan informasi tentang siswa untuk kepentingan bimbingan dan konseling. 4. Wali Kelas Bertanggungjawab membantu kegiatan bimbingan dan konseling di kelasnya

5. S i s w a Peserta didik yang berhak menerima pengajaran dan pelayanan bimbingan dan konseling . 6. Tata Usaha Pembantu Kepala Sekolah dalam menyelenggarakan administrasi ketatausahaan sekolah dan pelaksanaan administrasi bimbingan dan konseling . 7. Komite Sekolah Organisasi Orangtua siswa yang berkewajiban membantu menyelenggarakan pendidikan termasuk pelaksanaan bimbingan dan konseling. C . Sarana dan Prasarana 1. Fisik. a. 1 ruang bimbingan dan konseling b. 1 buah lemari penyimpan data. c. 2 buah rak penyimapan arsip d. 2 buah meja kantor e. 1 set kursi tamu g. 4 buah kursi h. 1 buah jam dinding i. 1 buah kalender j. bagan-bagan seperti struktur organisasi BK , mekanisme penanganan masalah siswa dan bagan mekanisme kerja guru pembimbing . 2. Administrasi a. Program BK b. alat pengumpul data. c. Buku daftar kegiatan harian BK d. Buku sumber BK e. Buku LKS f. Buku Pribadi siswa g. Daftar pembagian tugas guru BK h. Catatan peta siswa. i. Satuan Kegiatan Layanan Bimbingan j. Daftar hadir guru BK k. Laporan hasil pemeriksaan psikologis siswa l. Buku kegiatan sehari-hari m. Catatan rekapitulasi nilai n. Angket siswa dan orang tua

20

21 o. Format laporan kunjungan rumah p. Format rekapitulasi wawancara q. Daftar isian sosiometri r. Daftar Cek masalah

21

You might also like