Professional Documents
Culture Documents
010
Teknik Perminyakan Institut Teknologi dan Sains Bandung
Overview Presentasi
Pendahuluan Prinsip Dasar Lumpur Pemboran Masalah umum dalam pengeboran Lumpur Polymer KCL polymer mud
Pendahuluan Prinsip Dasar Lumpur Pemboran Masalah umum dalam pengeboran Lumpur Polymer KCL polymer mud
akibatnya
Timbulnya korban jiwa Kerugian finansial Pencemaran lingkungan dll
Prinsip Dasar
Jenis lumpur pemboran Menurut jenis fluida yang digunakan untuk melarutkan material clay hingga membentuk fase colloid maka lumpur pemboran dibagi menjadi: a. Fresh water mud (Kadar garam 10000 ppm = 1% berat garam b. Salt water mud lumpur ini digunakan untuk membor garam massive (saltdome) atau salt stringer (lapisan formasi garam) dan kadang-kadang bila ada aliran garam yang terbor . c. Oil base mud memiliki kadar air dibawah 3 - 5% volume untuk mengontrol viscositas, menaikan gel strength, efek kontaminasi d. Gaseous drilling fluids digunakan pada pemboran daerah yang memiliki kondisi air sangat minim serta pada pemboran daerah dengan jenis batuan yang sangat keras dan bertemperatur tinggi.
Mengangkat cutting ke permukaan Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string Memberi dinding pada lubang bor dengan mud cake Mengontrol tekanan formasi Membawa cutting pada suspensi bila sirkulasi lumpur dihentikan sementara Menjaga cutting agar tidak jatuh kedasar lubang bor Mendapatkan informasi (mud log, sample log) Media logging Menahan berat drill pipe dan casing selama proses pemboran
Garam kering
Aliran air
Gas asam Hidrokarbon
Temperatur Semen
Filtrasi dan Mud Cake pH Lumpur - menentukan tingkat kebasaan dan keasaman dari
lumpur bor
Aditif Lumpur
Loss circulation material
Thinner - Material yang ditambahkan untuk mengurangi densitas lumpur Contoh: Lignosulfonate, Lignin, Alkylene oxide polimer
Viscosifier - Material yang ditambahkan kedalam lumpur untuk mengontrol viscositas. Contoh: Clay, Acrylic polimer, Hidroksi metil selulosa, Polimer, viscosifier, Polysaccharide. Weighting agent - Material yang ditambahkan kedalam lumpur untuk menambah berat lumpur. Contoh :Galena, Barite,Calcium carbonate. Special aditif Contoh: Viscositas reducer, Chemical breaker, Fluid loss reducer, pH adjustment.
Shale
adalah partikel yang sangat kecil dari 1/256 mm berupa silikat dari aluminium berhidrat kadang-kadang dengan magnesium atau besi yang menggantikan semua atau sebagian dari alumunium dan penyusun utama bahan lempung dengan struktur berupa kristal datar atau berserat dengan struktur berlapis tapi dapat berwujud amorf atau metalloid, partikel ini dapat memegang air . Mineral shale antara lain: - Kaolinit Al2Si4O10(OH)8 - Haloysit Al4Si4(OH)8O10.4H2O - Ilit KAl4(Si,Al)8O18.2H2O - Montmorilomit (Na,Ca)0.33(AlSi)4O10(OH)2.4H2O - Vermikulit (Mg,Fe,Al)3(Al,Si)4O10(OH)2.4H2O
Kaolinite
Chlorite
polymer
Polimer adalah molekul besar yang terbentuk dari molekul yang lebih kecil yang disebut monomer (8% satuan) berkaitan satu sama lain. Kegunaan polimer Viscosifier Bentonite Extender Flocculation Deflocculation Filtrasi Kontrol Stabilisasi shale
lb/bbl Function Viscosifier, Filtration Control Inhibition Source of K+ion Alkalinity Control, Source of K+ion Filtration Control Filtration Control Deflocculant HTHP Filtration Control
Starch
PAC Lignosulfonate Lignite
3-6
0.5 - 1.0 3-6 2-4
Parameter operasi
Typical Properties of KCl Polymer Mud Density (lb/gal) Plastic Viscosity (cPs) 12 - 25 15 - 25 15 35 Yield Point (lb/100 ft2) Gels 10 sec/10min (lb/100ft2) 6-8 2-8 2-8 8 - 20 8 - 15 5 - 15 API Filtr ate (cm3/30min)
9 10 10 11 11 12
10 - 20 10 - 20 7 - 15
10 12 5-8 36
12 14
14 16 16 18
20 - 40
25 - 45 30 - 45
6 - 15
6 - 15 6-8
2-6
2-6 2-5
5 - 15
5 - 12 5-9
2-4
24 13
Terima Kasih