You are on page 1of 4

2. Ciri-ciri Kayu Bangkirai Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat.

Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pin hole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu. Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu Bangkirai

4. Ciri-ciri Kayu Meranti Merah Kayu meranti merah termasuk jenis kayu keras, warnanya merah muda tua hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. selain bertekstur tidak terlalu halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadap cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan.Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV dan Kelas Kuat II, IV. Pohon meranti banyak ditemui di hutan di pulau kalimantan. Kayu Meranti

11. Ciri Umum Kayu Jati Ciri-ciri Jati menurut Hardjodarsono (1976) adalah sebagai berikut : Bentuk pohon besar pada umur 100 tahun dengan tinggi 25-50 meter menurut bonitsit Batang dapat bulat dan lurus apabila tumbuh ditempat yang subur, tapi pada tanahtanah yang kurang subur dan tegakan yang kurang rapat serta akibat dari kebakaran dan pengembalaanmempunyai kecenderungan untuk melengkung. Batang-batang yang besar biasanya menunjukkan penampang yang tidak rata. Tajuk tidak beraturan, berbentuk bulat telur, terpasang agak rendah di tegakantegakan yang kurang rapat. Bentuk dahan bengkok-bengkok dan berlekuk-lekuk, bercabang banyak dengan ranting-ranting yang kasar, berpenampang empat persegi dan berbulu banyak. Daun berhadapan, berpucuk lancip dan bertangkai pendek. Bagian atas hijau kasar, bagian bawah daun hijau kekuning-kuningan, berbulu halus. Dengan diantaranya rambut-rambut kelenjar merah mengembung, kalau dirusak daunnya menjadi merah. Susunan bunga banyak terminal, bulir-bulir bercabang tersusun, berbulu halus, panjang 40-70 cm dan lebar 55-80 cm dengan banyak sekali bunga-bunga kecil,

putih, berkelamin dua. Pada musim berbunga menyebabkan tajuk berwarna keputihputihan.

12. Ciri Umum Kayu Meranti Meranti tergolong kayu keras berbobot ringan sampai berat-sedang. Berat jenisnya (Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm atau 1000 kg/m).berkisar antara 0,3 0,86 pada kandungan air 15%. Kayu terasnya berwarna merah muda pucat, merah muda kecoklatan, hingga merah tua atau bahkan merah tua kecoklatan. Berdasarkan BJnya, kayu ini dibedakan lebih lanjut atas meranti merah muda yang lebih ringan dan meranti merah tua yang lebih berat. Namun terdapat tumpang tindih di antara kedua kelompok ini, sementara jenis-jenis Shorea tertentu terkadang menghasilkan kedua macam kayu itu. Menurut kekuatannya, jenis-jenis meranti merah dapat digolongkan dalam kelas kuat II-IV; sedangkan keawetannya tergolong dalam kelas III-IV. Kayu ini tidak begitu tahan terhadap pengaruh cuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk penggunaan di luar ruangan dan yang bersentuhan dengan tanah. Namun kayu meranti merah cukup mudah diawetkan dengan menggunakan campuran minyak diesel dengan kreoso

Sekilas Tentang Meranti

Pohon Meranti Meranti merupakan salah satu jenis pohon yang masih dapat ditemukan di hutan Bukit Batu. Dengan nama latin Shorea macrophylla, Kayu Meranti adalah salah satu jenis pohon idola. Kayu Meranti ini tergolong kayu keras berkualitas nomor wahid. Kayu meranti mempunyai banyak keistimewaan. Di antaranya, istimewa karena memiliki batang lurus, berdiameter besar, tinggi, bebas cabang, minim cacat mata kayu (karena Meranti memiliki kemampuan pruning, yaitu pembebasan cabang pohon) alami secara swadaya dan mandiri. Dan di antara tegakan Meranti yang sudah tumbuh besar dan gagah, tumbuh anakan Meranti yang lemah. Menariknya, keberadaan pohon besar itu justru melindungi anakan Meranti (yang lemah) sehingga anakan Meranti terbantu tumbuh dengan keberadaan Meranti besar. Tidak sebaliknya, Meranti besar menindas anakan Meranti yang baru berkembang. Hal istimewa lainya dari Meranti adalah buahnya yang selalu menari berputar-putar melayang terbang saat lepas dari pohon induk, dan akhirnya bersandar manja di bawah naungan sang induk yang nyaman penuh dengan nutrisi siap saji, dan kondisi lingkungan yang nyaman dan empuk.

Hal ini dapat terjadi karena buah meranti memiliki bagian buah yang termodifikasi menyerupai dua buah sayap (di: two, pteron: wing, karpos: fruit). Struktur tersebut memungkinkan meranti dapat tersebar jauh dengan bantuan angin yang menerbangkannya. Prinsipnya mungkin serupa dengan baling-baling bambu yang dimiliki oleh salah satu karakter komik Jepang, Doraemon. Meranti menjadi rumah bagi sarang burung Punai, salah satu burung indah yang sudah langka ditemukan. Selain fungsi ekologi, pohon Meranti dapat berfungsi juga untuk:

mengurangi dampak erosi, menyuburkan tanah dengan dekomposisi daun dan perkembangan mikoriza, peningkatan kelembaban perkebunan sawit meningkatkan sumber cadangan air.

You might also like