You are on page 1of 9

1. 1.

Pendahuluan Judul Proyek Pembangunan Jalan Unsam Meurandeh-Asam Peutek, Kec.

Langsa Lama, Kota Langsa.

1.2

Lokasi Proyek Lokasi tempat penulis melakukan peninjauan DApak

Lingkungan Hidup yaitu pada lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) tepatnya didaerah Jalan Unsam Meurandeh-Asam Peutek, Kec.

Lamhsa Lama, Kota Langsa.

1.3

Pelaksanaan Proyek Mengingat pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah

dan keadaan arus lalulintas yang semakin padat jalan lama yang perlu peningkatan. Oleh karena itu kebutuhan prasarana tansportasi darat akan mengalami peningkatan juga. Seiring dengan meningkatnya

pertumbuhan Ekonomi dan Pendidikan khususnya di Kota Langsa, maka Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Dinas Bina Marga dan cipta Karya harus melakukan pembangunan dan peningkatan Jalan lingkungan, yang berlokasi di Kecamatan Langsa Lama, tepatnya di jalan Desa Meurandeh dan Asam Peutek, hal ini dimaksudkan agar tercipta kenyamanan bagi pengguna jalan, meningkatkan taraf hidup masyarakat, memudahkan akses

perekonomian di daerah tersebut. Kondisi awal jalan Desa Meurandeh dan Asam Peutek sangat tidak layak, baik di tinjau dari keadaan badan jalan yang mulai rusak

sehingga menimbulkan resiko keselamatan dan ketidak nyamanan bagi pengguna jalan Lingkungan tersebut. Oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mengeluarkan keputusan memberi dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) OTSUS(Otonomi Khusus) Tahun Anggaran 2011 untuk proyek Pengaspalan Jalan Unsam Meurandeh-Asam Peutek, Kec. Langsa Lama, Kota Langsa dengan perencanaan sepanjang 1312 m.

1.4

Penanggung Jawab Proyek

1.4.1 Pemilik Proyek Pemilik proyek merupakan sebuah lembaga yang memiliki dan mempunyai wewenang sebagai pemberi tugas, baik dia berupa badan pemerintah, swasta ataupun perseorangan. Adapun pemilik proyek pada Pengaspalan Jalan Unsam Meurandeh-Asam Peutek, Kec.

Langsa Lama, Kota Langsa ini adalah Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Aceh. Dalam melaksanakan kegiatan. Adapun Tugas dan tanggung jawab Pemilik Proyek adalah : a. Mengolah, mengurus, merencanakan dan mengawasi

pembangunan serta memelihara bangunan yang ada. b. c. d. Mengatur pelaksanaan pekerjaan bagian proyek. Membuat panitia tender. Memutuskan pemenang tender yang akan melaksanakan pembangunan. e. Melakukan ikatan perjanjian kontrak dengan pihak pelaksana proyek.

f.

Mengawasi pelaksanaan operasional sehingga proyek berjalan dengan lancar.

g.

Bertanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan dan penyelesaian proyek sesuai dengan rencana (mutu pekerjaan) serta tepat waktunya.

1.4.2 Perencana Proyek (Konsultan Perencana) Perencana adalah suatu badan yang bergerak dalam bidang perencanaan kontruksi dan menerima tugas dari pemilik proyek untuk membuat perencanaan dari suatu kontruksi tertentu. Dalam proyek ini konsultan perencana dipercayakan sepenuhnya oleh pemilik proyek kepada PT. WIRANTA DINAMIKA ENGINEERING

CONSULTANT. Adapun tugas dan tanggung jawab dari perencana adalah sebagai berikut : a. Membuat uraian tentang maksud dan tujuan dari perencanaan proyek. b. c. d. e. Mengadakan survey dilapangan. Membuat gambar rencana dan detailnya. Menghitung rencana anggaran biaya (RAB). Mempersipakan seluruh dokumen proyek yang berisikan syaratsyarat umum, bestek, daftar dan bahan perkiraan waktu dan pelaksanaan proyek.

1.4.3 Konsultan Pengawas Konsultan pengawas engawas adalah pejabat proyek yang ditunjuk dan diberi kekuasaan penuh oleh pemilik proyek untuk

mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Dalam proyek ini untuk pengawas dipercayakan kepada PT. LAVITA INTI. Adapun tugas dan tanggung jawab dari pejabat pengawas proyek adalah : a. Mengawasi atau mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan dilapangan. b. Mengawasi lajunya pekerjaan kontruksi dari segi kualitas dan kuantitas bahan bangunan dan pelaksanaannya. c. Mengawasi pekerjaan sesuai dengan time schedule program kerja yang telah disetujui. d. Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan mengenai kemajuan proyek.

1.4.4 Pelaksana Proyek (Kontraktor) Pelaksana merupakan suatu badan resmi yang bergerak dibidang Kontruksi sesuai dengan keahliannya dan telah melakukan ikatan kontrak dengan pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan. Pada proyek Pengaspalan Jalan Unsam Meurandeh-Asam Peutek, Kec. Langsa Lama, Kota Langsa pemilik proyek telah

mempercayakan pelaksanaan proyeknya kepada pihak CV. KARYA MANDIRI PERDANA yang telah disetujui oleh pihak pelelangan. Struktur organisasi kontraktor dapat dilihat pada halaman lampiran. Adapun tugas dan tanggung jawab dari pelaksana sebagai berikut : a. Mengerjakan tiap jenis pekerjaan sesuai dengan bestek dan gambar kerja. b. Menyediakan sarana penunjang untuk kelancaran pelaksanaan proyek.

c.

Melaporkan tentang segala hal pelaksanaan, tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dana sebagainya.

d.

Melaksanakan pekerjaan tepat pada waktu yang telah disetujui dalam perjanjian kontrak.

e.

Mengadakan perawatan selama proyek tersebut masih dalam tanggung jawab pelaksana.

f.

Melunasi pajak-pajak yang menyangkut dengan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.

1.5

Waktu Proyek Pihak kontraktor melangsungkan aktifitasnya dilapangan

apabila telah menerima Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ), ini di keluarkan oleh Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

pada tanggal 15 Agustus 2011. Dan masa pemeliharaan pekerjaan ditetapkan berdasarkan kontrak yaitu 120 (seratus dua puluh) hari kalender yang terhitung sejak tanggal 15 Agustus 2011. Jam kerja pada Proyek Pengaspalan Jalan Unsam MeurandehAsam Peutek, Kec. Langsa Lama, Kota Langsa adalah sebagai berikut: Pagi hari mulai pukul 08.00 Wib s/d 12.00 Wib Istirahat mulai pukul 12.00 Wib s/d 14.00 Wib Siang hari mulai pukul 14.00 Wib s/d 17.00 Wib

2. 2.1

Hal yang Ditelaah dari Lokasi Monitoring Pekerjaan Mobilisasi Mobilisasi merupakan pekerjaan pengorganisasian dan

pengelolaan pelaksanaan pekerjaan, yaitu mobilisasi peralatan, tenaga kerja dan bahan dari dan menuju lapangan pekerjaan yang dilaksanakan sebagaimana jadwal yang telah diatur.

2.2

Pekerjaan Persiapan Badan Jalan Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan paling awal dari tahap

pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan yang bukan merupakan pekerjaan utama dalam pelaksanaan pembangunan jalan baru (bukan merupakan pekerjaan struktur lapisan jalan), tapi pekerjaan ini sangat penting untuk keberlanjutan pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalan baru di lapangan. Pekerjaan Persiapan ini meliputi pekerjaan pembersihan dan pembongkaran (clearing) yang berupa : a. Pekerjaan Stripping, merupakan pekerjaan pembersihan segala macam rumput-rumputan dan perdu/tanaman/pohon kecil, semak dan belukar, sampah dan bahan-bahan lain yang mengganggu termasuk pencabutan/pembongkaran akar-akar pohon. b. Pekerjaan Grubbing, merupakan pekerjaan pembersihan dan pembongkaran segala macam sisa-sisa konstruksi dan material.

2.3

Pekerjaan Timbunan/Urugan Pilihan Pekerjaan Timbunan/Urugan pada Pelaksanaan Pembangunan

Jalan merupakan suatu pekerjaan memasukkan tanah yang memenuhi

persyaratan yang diinginkan dengan volume tertentu ke bagian pondasi atau sisi bangunan struktur dan drainase serta memadatkannya untuk menjaga daya dukung dan keseimbangan bangunan struktur dan drainase tersebut. Pekerjaan timbunan/urugan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan meliputi : a. Penimbunan kembali tanah bekas galian untuk keperluan bangunan struktur dan drainase b. Penimbunan untuk meratakan permukaan tanah yang berlubang akibat bekas galian batu besar, pembongkaran akar-akar pohon besar dan lainnya. Panjang jalan yang diikuti pada pekerjaan ini 188 m, lebar jalan bervariasi, pada sta 0+000 s.d. 0+040 lebar jalan 4 m, bahu jalan 1,5 m, dan tebal lapisan 20 cm. Kemudian pada sta 0+040 s.d. 0+188 lebar jalan 4 m, bahu jalan 1,5 m, dan tebal lapisan 40 cm. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran gambar II.

2.4

Pekerjaan Perkerasan Lapisan Pondasi Bawah (LPB) Lapis Pondasi Bawah (LPB) adalah suatu lapisan perkerasan

jalan yang terletak antara lapisan tanah dasar (subgrade) dan lapis pondasi atas (LPA) yang berfungsi : a. Sebagai bagian perkerasan untuk mendukung menyebarkan beban roda di atasnya; b. Menjaga efesiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya; c. d. Untuk mencegah tanah dasar masuk ke dalam lapis pondasi; Sebagai lapis pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancar.

Panjang jalan yang diikuti pada pekerjaan ini 1312 m, lebar jalan bervariasi, pada sta 0+000 s.d. 0+188 lebar jalan 4 m, bahu jalan 1,5 m, dan tebal lapisan 20 cm. Kemudian pada sta 0+188 s.d. 0+623 lebar jalan 4 m tanpa bahu jalan, dan tebal lapisan 20 cm. Selanjutnya pada sta 0+623 s.d 1+282 lebar jalan 3,5 m tanpa bahu jalan, tebal lapisan 20 cm. Dan pada sta 1+828 s.d. 1+312 lebar jalan 4 m, bahu jalan 0,5 m, dengan tebal lapisan 20 cm. Dapat dilihat pada lampiran gambar III.

2.5

Pekerjaan Perkerasan Lapisan Pondasi Atas (LPA) Lapis Pondasi Atas (LPA) adalah suatu lapisan perkerasan jalan

yang terletak antara lapisan permukaan/penutup dan Lapis Pondasi Bawah (LPB) yang berfungsi : a. Sebagai bagian perkerasan yang mendukung lapis

Permukaan/Penutup b. c. Sebagai perletakan terhadap lapis permukaan; Sebagai bagian perkerasan yang menahan beban roda yang bekerja di atasnya; d. Meneruskan limpahan gaya lalu lintas ke lapis pondasi bawah. Material untuk lapisan pondasi atas menggunakan agregat kelas A. Dan dapat juga dilihat pada lampiran gambar IV.

2.6

Pekerjaan Lapisan Permukaan (Surface)

2.6.1 Pekerjaan Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) Setelah pekerjaan penghamparan dan pemadatan base course selesai, di lanjutkan dengan pekerjaan prime coat, yaitu penyiraman

aspal cair pada permukaan base course. Lapisan resap pengikat (prime coat) adalah lapisan yang terdapat diatas permukaan Lapisan Pondasi Atas (LPA) sebagai pengikat antara lapisan LPA dengan lapisan ACBC. Aspal yang di gunakan dalam prime coat ini adalah 60% aspal cair yang di campur dengan 40% minyak tanah. Dan juga dapat dilihat pada lampiran gambar V.

2.6.2 Pekerjaan

Lapisan

Permukaan

(Surface

Course)

Pengaspalan dengan Laston Lapis Pengikat Aspal Beton (AC-BC) Aspal adalah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari aspal alam (aspal buton) atau aspal minyak (aspal yang berasal dari minyak bumi). Berdasarkan konsistensinya, aspal dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal cair. Pekerjaan ini mencangkup pengadaan Lapisan padat yang awet untuk lapis perata , lapis pondasi, atau lapis aus campuran aspal yang terdiri dari agregat dan bahan aspal yang di campur di unit produksi campuran beraspal (AMP), serta menghampar dan memadatkan campuran tersebut di atas pondasi atau permukaan jalan yang telah di siapkan sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, dan potongan memanjang, serta potongan melintang. Dan juga dapat dilihat pada lampiran gambar VI.

You might also like