You are on page 1of 22

Analisa dan Pembahasan Parameter Hasil Pemeriksaan Laboratorium Click to edit Master subtitle style Rekomendasi suatu Badan

Air dengan Air Bersih Golongan B Layak Digunakan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990
Kelompok 7

5/25/12

Anggota
1.

Sheila Luvi Galvani L2C008151 Nanda Fitrianto 21030110120025 R. A Anindya Chandra Dewi 21030110130103
5/25/12

1.

1.

Pendahuluan
Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang datang dari alam. Tidak hanya untuk manusia, air juga merupakan kebutuhan primer untuk makhluk hidup lainnya, serta digunakan untuk berbagai kegiatan sehari-hari. Sesuai dengan peraturan pemerintah no 20 tahun 1990, air bersih dibagi menjadi 4 golongan dengan tujuan penggunaan yang berbedabeda. Golongan air tersebut yaitu golongan A, B, C, dan D.

5/25/12

Perumusan masalah
1. 2. 3. 4. 5.

Apa sajakah tujuan dari penggolongan air? Apa yang dimaksud dengan air golongan b? Apa saja bahan yang terkandung dalam air hasil pemeriksaan laboratorium? Apakah air hasil laboratorium sudah memenuhi standar baku mutu air golongan b? Bagaimana cara mengolah air hasil pemeriksaan laboratorium agar bisa digunakan sebagai air golongan b?
5/25/12

Pembahasan

5/25/12

Baku mutu air golongan B menurut PP no. 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air yaitu :

5/25/12

5/25/12

Air hasil laboratorium


NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 PARAMETER Suhu Kekeruhan Warna pH NO2 Phosphat Chlorida Sulfat Besi Timbal Kesadahan ppm ppm ppm ppm ppm ppm ppm 5/25/12 SATUAN C NTU TCU KADAR 30 15 23 8,5 4,5 9 650 300 1 0,02 600

Perbandingan baku mutu air golongan b dan hasil laboratorium


NO PARAMETER SATUAN KADAR BATAS MAX 1 Suhu C 30 Suhu normal3 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Kekeruhan Warna pH NO2 Phosphat Chlorida Sulfat Besi Timbal Kesadahan Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm Ppm NTU TCU 15 23 8,5 4,5 9 650 300 1 0,02 600 5/25/12 6-9 1 600 400 5 0.1 -

KETERANGAN

memenuhi

memenuhi memenuhi memenuhi Tidak memenuhi memenuhi Tidak memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa air tersebut belum layak masuk dalam golongan B yang diperuntukan untuk keperluan rumah tangga dikarenakan kandungan NO2 dan Cl yang melebihi batas maksimum . Oleh karena itu, perlu dilalukan treatment secara khusus untuk mengurangi kadar NO2 dan Cl agar air tersebut layak digunakan.

5/25/12

Mengurangi konsentrasi

Klorida
Klorida adalah salah satu senyawa umum yang terdapat pada perairan alam. Ion klorida pada dasarnya mempunyai pengaruh kecil terhadap sifat-sifat kimia dan biologi perairan. Kelebihan garam klorida dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Hampir semua garam klorida larut dalam air (highly soluble) . Klorida tidak dapat dihilangkan dengan cara mendidihkan air, untuk mengurangi konsentrasi klorida dapat menggunakan proses kimia atau proses fisik. Metode penukaran anion merupakan satu-satunya proses kimia yang dapat menghilangkan klorida dalam air. Sedangkan penghilangan secara fisis dapat dilakukan dengan penguapan (destilasi) dan reserve osmosis.
5/25/12

1.

Desalinasi elektrogravitasi
Prinsip utama metode desalinasi elektrogravitasi ini adalah menyisihkan kandungan garam dalam air melalui suatu medan elektrostatis yang terbentuk pada saat air asin (bertindak sebagai elektrolit yang mengandung ion-ion garam terlarut) berkontak dengan dua elektroda logam yang memiliki beda potensial listrik serta dihubungkan oleh sebuah sirkuit luar. Pipa tembaga dan pipa aluminium pada reaktor ini difungsikan sebagai pasangan elektroda-elektroda logam dapat 5/25/12 yang

Dalam proses desalinasi dengan metode desalinasi elektrogravitasi ini, konsentrasi klorida yang terlarut di dalam sampel dapat berkurang setelah melewati ruang proses karena ion Cl-yang berada pada larutan akan mengalami serangkaian reaksi ion kompleks. Klorida ada yang menempel pada pipa aluminium dan ada yang terendapkan. (Rindayani, 2008)

5/25/12

5/25/12

2.

Resin penukar ion

Resin yang digunakan sebagai penukar ion ion Na+ dan Cl- menggunakan resin ion H+ dan OH- yang ada dipasaran. Metode Pertukaran ion merupakan suatu metode yang digunakan untuk memisahkan ion-ion yang tidak dikehendaki berada dalam larutan , untuk dipindahkan ke dalam media padat yang disebut dengan media penukar ion, dimana media penukar ion ini melepaskan ion lain kedalam larutan.

5/25/12

Beberapa faktor utama yang mempengaruhi penurunan kandungan garam terlarut yang mengandung Cl- dalam air dengan menggunakan resin penukar ion adalah : a. Tinggi media Semakin tinggi media yang digunakan maka semakin banyak media yang digunakan, maka semakin besar kemampuan menukar ion-ion dalam air payau. b. Debit aliran Debit aliran mempengaruhi waktu kontak, dimana semakin besar debit aliran yang masuk maka waktu kontak semakin pendek perukaran ion semakin sedikit. Hal ini disebabkan waktu tinggal atau kontak air payau dengan media resin cuman sebentar begitu juga sebaliknya c. Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel akan semakin besar luas permukaan, akan semakin besar luasan kontak yang terjadi. (Apriani dan Wesen, 2009) 5/25/12

3.

Deklorinasi kimia

Pengolahan klorin secara kimiawi memiliki keunggulan dalam hal proses yang lebih cepat, ekonomis untuk skala besar dan mudah diprediksi. Beberapa padatan, cairan, dan gas kimia untuk de-klorinasi kini telah tersedia dan telah secara luas dipergunakan oleh utilitas pengolahan air tergantung peruntukannya.

5/25/12

Beberapa contoh bahan kimia yang dapat dipergunakan untuk proses de-klorinasi : 1. Ascorbic acid C5H5O5CH2OH + HOCl HCl + H2O
Ascorbic acid Hypochlorous acid

C5H3O5CH2OH +

Dehydroascorbic acid

2. Sodium Ascorbate

5/25/12

Mengurangi kadar Nitrit


Dalam air, wujud dari nitrogen yang sering dijumpai yaitu dalam bentuk nitrat, nitrit, ammonia, dan nitrogen organic. Nitrit dapat terbentuk karena oksidasi dari ammonia atau reduksi dari nitrat. Nitrit dapat masuk ke dalam air melalui korosi dalam proses pengolahan, atau melewati konversi dari ammonia atau nitrat yang terkandung dalam air tersebut. Hal ini dapat direduksi dengan bakteri atau mikroorganisme, atau dilewatkan ke tanah yang fertile.

5/25/12

Kandungan nitrit yang terlalu banyak dapat direduksi salah satunya dengan menggunakan teknologi biofilter. Biofilter dapat menggunakan bakteri, biota laut, atau sedimen tanaman yang terdapat dalam laut. Biofilter air yang terbuat dari tumbuhan air Myriophyllum dapat menyerap nitrit menurut penelitian tang dilakukan oleh Pusat Peenelitian Limlologi LIPI. Tanaman Myriophyllum adalah tumbuhan air yang banyak berkembang di bawah permukaan air. Habitatnya adalah danau air tawar, danau kecil, dan sungai. Perancangan alat biofilter dari Myriophyllum ini yaitu dengan menyambung sari 5 buah tangki fiber yang berisi 20% sedimen dan sisanya air beserta tanaman Myriophyllum. Biofilter ini dapat menyerap kadar nitrit yang terkandung dalam air hingga 80%.
5/25/12

Kesimpulan
Berdasarkan data hasil pemeriksaan laboratorium, air tersebut tidak layak untuk digunakan sebagai air golongan b karena kadar NO2 dan Cl- yang melebihi batas maksimum. Diperlukan suatu proses pengolahan agar kandungan tersebut dapat diminimalisir sehingga air tersebut dapat digunakan. Untuk mengurangi Cl- dapat dilakukan dengan cara desalinasi, ion exchange dengan resin, maupun deklorinasi dengan bahan kimia. Sedangkan nitrit dapat direduksi dengan melewatkan air pada biofilter.
5/25/12

DAFTAR PUSTAKA

Apriani, R.S dan Wesen, P. 2009. Penurunan Salinitas Air Payau Dengan Menggunakan Resin Penukar Ion. Jurnal. Fakultas Teknik Sipil dan Perncanaan. UPN

Denis, R. Kualitas Dan Kualitas Air Bersih Untuk Pemenuhan Kebutuhan Manusia. http://uripsantoso.wordpress.com/2010/01/18/kualitas-dan-kuantitas-air-bersihuntuk-pemenuhan-kebutuhan-manusia/ diakses tanggal 25 Maret 2012

Guidance Manual For The Chlorinated Water. 2004. www.pollardwater.com/pdf/pdf_web_manuals/AWWARF_Dechlor_Guides_Pollard_dmb .pdf diunduh 25 Maret 2012

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air

Rindayani, N. 2008. Uji Kemampuan Pipa Alumunium dan Tembaga Pada Reaktor Desalinasi Elektrogravitasi Untuk Menurunkan Klorida. Artikel. Fakultas Teknik Lingkungan. ITS

5/25/12

You might also like