You are on page 1of 17

KEKUATAN ASAM BASA

Kekuatan asam basa berguna untuk mempertimbangkan reaksi asam-basa sebagai suatu kompetisi terhadap proton. Dai sudut pandang ini dapat disusun asam dan basa berdasarkan kekuatan relatifnya. Asam yang lebih kuat adalah asam yang melepaskan protonnya lebih mudah daripada asam lainnya. Hal ini serupa, basa kuat adalah basa yang dapat menarik proton lebih kuat dari yang lainnya. Suatu asam atau basa dikaakan kuat apabila terionisasi sempurna di dalam air. kekuatan asam bergantung pada bagaimana proton H+ secara mudah dari ikatan H--X dalam spesi asam. Umumnya reaksi asam-basa berlangsung ke arah pembentukan asam lemah Asam kuat Penjelasan istilah "asam kuat" Kita akan menggunakan definisi Bronsted-Lowry mengenai asam. Ketika asam dilarutkan dalam air, sebuah proton (ion hidrogen) ditransferkan ke molekul air untuk menghasilkan ion hidroksonium dan sebuah ion negatif tergantung pada asam yang anda pakai. Pada kasus yang umum

Reaksi tersebut reversibel, tetapi pada beberapa kasus, asam sangat baik pada saat memberikan ion hidrogen yang dapat kita fikirkan bahwa reaksi berjalan satu arah. Asam 100% terionisasi. Sebagai contoh, ketika hidrogen klorida dilarutkan dalam air untuk menghasilkan hidrogen klorida, sangat sedikit sekali terjadi reaksi kebalikan yang dapat kita tulis:

Pada tiap saat, sebenarnya 100% hidrogen klorida akan bereaksi untuk menghasilkan ion hidroksonium dan ion klorida. Hidrogen klorida digambarkan sebagai asam kuat. Asam kuat adalah asam yang terionisasi 100% dalam larutan. Asam kuat lain yang biasa diperoleh adalah asam sulfat dan asam nitrat. Anda barangkali menemukan suatu persamaan untuk ionisasi yang dituliskan melalui sebuah bentuk yang disederhanakan:

Persamaan ini menunjukkan hidrogen klorida terlarut dalam air yang terpisah untuk memberikan ion hidrogen dalam larutan dan ion klorida dalam larutan. Versi ini sering digunakan dalam pekerjaan ini hanya untuk menjadikan sesuatu terlihat lebih mudah. Jika anda menggunakannya, harus diingat bahwa air memang benar-benar terlibat, dan ketika anda menuliskan H+(aq) yang anda maksudkan sebenarnya adalah ion hidroksonium, H3O+. Asam lemah Penjelasan istilah "asam lemah" Asam lemah adalah salah satu yang tidak terionisasi seluruhnya ketika asam lemah tersebut dilarutkan dalam air. Asam etanoat (asam asetat) adalah asam lemah yang khas. Asam etanoat bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion hidroksonium dan ion etanoat, tetapi reaksi kebalikannya lebih baik dibandingkan dengan reaksi ke arah depan. Ion bereaksi dengan sangat mudah untuk membentuk kembali asam dan air.

Pada setiap saat, hanya sekitar 1% molekul asam etanoat yang diubah ke dalam bentuk ion. Sisanya tetap sebagai molekul asam etanoat yang sederhana. Sebagaian besar asam organik adalah asam lemah. Hidrogen fluorida (dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam hidrofluorida) adalah asam anorganik lemah. Membandingkan kekuatan asam lemah Posisi kesetimbangan reaksi antara asam dan air bervariasi antara asam lemah yang satu dengan asam lemah yang lainnya. Selanjutnya bergeser ke arah kiri, ke sisi asam yang lebih lemah.

Tetapan disosiasi asam, Ka anda dapat memperoleh ukuran posisi kesetimbangan dengan menuliskan tetapan kesetimbangan untuk reaksi. Tetapan yang memiliki harga lebih rendah, kesetimbangan bergeser ke arah kiri. Disosiasi (ionisasi) asam adalah contoh reaksi homogen. Semuanya berada pada fasa yang sama - pada kasus ini, pada larutan dalam air. Karena itu anda dapat menuliskan ungkapan yang sederhana untuk tetapan kesetimbangan, Kc. Berikut adalah kesetimbangan lagi:

anda mungkin ingin menuliskan tetapan kesetimbangan dengan:

Akan tetapi, jika anda berfikir dengan lebih hati-hati, terdapat sesuatu hal yang ganjil. Pada bagian bawah ungkapan, anda memiliki hubungan untuk konsentrasi air dalam larutan. Hal itu bukanlah suatu masalah - kecuali jumlah tersebut sangatlah besar untuk dibandingkan dengan jumlah yang lain. Tabel menunjukkan beberapa harga Ka untuk beberapa asam yang sederhana asam Ka (mol dm-3)

asam hidrofluorida

5.6 x 10-4

asam metanoat

1.6 x 10-4

asam etanoat

1.7 x 10-5

hidrogen sulfida

8.9 x 10-8

Semuanya adalah asam lemah karena harga Ka sangat kecil. Asam-asam tersebut diurutkan seiring dengan penurunan kekuatan asam harga Ka yang diperoleh lebih kecil seiring dengan menurunnya urutan pada tabel. Meskipun demikian, jika anda sangat tidak menyukai bilangannya, bilangan tersebut tidaklah nyata. Karena bilangan terdiri dari dua bagian, terlalu banyak untuk membicarakannya dengan cepat! Untuk menghindari hal ini, bilangan tersebut seringkali diubah ke dalam sesuatu yang baru, bentuk yang lebih mudah, disebut pKa. Pengantar untuk pKa pKa memuat dengan tepat hubungan yang sama untuk Ka sebagaimana pH digunakan untuk menunjukkan konsentrasi ion hidrogen: pKa = - log10Ka

Jika anda menggunakan kalkuator anda pada seluruh harga Ka pada tabel di atas dan mengubahnya menjadi harga pKa anda akan memperoleh: asam Ka (mol dm-3) pKa

asam hidrofluorida

5.6 x 10-4

3.3

asam metanoat

1.6 x 10-4

3.8

asam etanoat

1.7 x 10-5

4.8

hidrogen sulfida

8.9 x 10-8

7.1

Dengan catatan bahwa asam yang lebih lemah, memiliki harga pKa yang lebih besar. Sekarang sangat mudah untuk melihat bahwa kecenderungan mengarah pada asam yang lebih lemah seiring dengan menurunya posisi asam pada tabel. ngatlah: Harga pKa lebih rendah, asam lebih kuat. Harga pKa lebih tinggi, asam lebih lemah.

Cara yang biasa untuk membandingkan kekuatan basa adalah melihat sejauh mana basa tersebut menghasilkan ion hidroksida dalam larutan. Hal ini mungkin terjadi karena basa tersebut mengandung ion hidroksida, atau karena basa tersebut mengambil ion hidrogen dari molekul air untuk menghasikan ion hidroksida. Berikut ini video Untuk dapat membedakan asam kuat dan asam lemah klik di sisni Basa kuat Penjelasan istilah "basa kuat" Basa kuat adalah sesuatu seperti natrium hidroksida atau kalium hidroksida yang bersifat ionik. Kamu dapat memperkirakan senyawa tersebut terpisah 100% menjadi ion logam dan ion hidroksida dalam larutan. Beberapa basa kuat seperti kalsium hidroksida sangat tidak larut dalam air. Hal itu bukan suatu masalah - kalsium hidroksida tetap terionisasi 100% menjadi ion kalsium dan ion hidroksida. Kalsium hidroksida tetap dihitung sebagai basa kuat karena kalsium hidroksida 100% terionisasi. Penentuan pH basa kuat pH = - log10[H+] Skema metode penentuan pH basa kuat Tentukan konsentrasi ion hidroksida. Gunakan Kw untuk menentukan konsentrasi ion hidrogen. Ubahlah konsentrasi ion hidrogen ke bentuk pH

Basa lemah Penjelasan istilah "basa lemah" Amonia adalah basa lemah yang khas. Sudah sangat jelas amonia tidak mengandung ion hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida.

Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99% amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan ion hidroksida. Basa lemah adalah salah satu yang tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan.

Membandingkan kekuatan basa dalam larutan: Kb Ketika basa lemah bereaksi dengan air, posisi kesetimbangan bervariasi antara basa yang satu dengan basa yang lain. Selanjutnya bergeser ke kiri, ke basa yang lebih lemah. Pada kasus ini tetapan kesetimbangan disebut dengan Kb. Kb didefinisikan sebagai:

pKb Hubungan antara Kb dan pKb persis sama seperti istilah "p" yang lain pada topik ini:

Tabel menunjukkan beberapa harga Kb dan pKb untuk beberapa basa lemah. base Kb (mol dm-3) pKb

C6H5NH2

4.17 x 10-10

9.38

NH3

1.78 x 10-5

4.75

CH3NH2

4.37 x 10-4

3.36

CH3CH2NH2

5.37 x 10-4

3.27

Seiring dengan menurunnya posisi basa pada tabel, harga Kb naik. Hal ini berarti bahwa basa menjadi lebih kuat. Seiring dengan didapatkannya Kb yang lebih besar, pKb menjadi lebih kecil. Harga pKb yang lebih rendah, basa lebih kuat. Hal ini persis sejalan dengan hubungan untuk asam, pKa - harga yang lebih kecil, asam lebih kuat. Berikut ini video Untuk dapat membedakan basa kuat dan basa lemah klik di sisni

Kekuatan Asam Biner Kekuatan asam bine rbergantung pada kekuatan ikatan antara atom hidrogen dan sisa asam. Dua faktor penting yang mempengaruhi kekuatan ikatan ini adalah jari-jari asam dan keelektronegatifan. Umumnya atom yang berukuran lebih besar memiliki ikatan kovalen lebih lemah. Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom dalam ikatan untuk menarik pasangan elektron ikatan ke arahnya. Pada ikatan H--X, keelektronegatifan X lebih besar sehingga X menarik elektron ikatan lebih kuat daripada atom hidrogen, mengakibatkan pembentukan ion H+ mudah. Dengan demikian, kekuatan asam meningkat dengan naiknya keelektronegatifan atom X pada ikatan H--X. Keasaman hidrida

meningkat karena pengaruh kenaikan jari-jari atom lebih mendominasi.Kekuaan asam biner meningkat dengan naiknya jari-jari atom. Kekuatan Asam Okso Senyawa yang mengandung gugus oksida dan hidroksida dapat menjadi asam, basa atau amfoter. Kekuatan asam okso dapat beragam bergantung pada ukuran keelektronegatifan, ukuran, dan bilangan oksidasi dari M, juga jumlah atom oksigen atau gugus OH yang terikat pada M. 1. Dalam perioda yang sama pada tabel periodik, keasaman meningkat dengan naiknya bilangan oksidasi dan kenaikan keelektronegatifan. 2. Dalam golongan yang sama pada tabel periodik, keasaman meningkat dengan naiknya jeruji (bilangan oksidasi sama, kelektronegaifan serupa, kecuali Boron) 3. Untuk unsur yang sama berbeda dalam bilangan oksodasi: keasaman meningkat dengan naiknya bilangan oksidasi.

Elektronegativitas
Ditulis oleh Jim Clark pada 23-09-2004

Halaman ini menjelaskan elektronegativitas dalam konteks kimia organik. Apa yang dimaksud dengan elektronegativitas? Elektronegativitas adalah ukuran dari kecenderungan sebuah atom untuk menarik elektron. Skala Pauling adalah yang paling sering digunakan. Flourin (element yang paling elektronegatif) memiliki nilai 4.0, nilai tersebut turun sampai dengan sesium dan fransium dengan elektronegatif terendah 0.7. Apa yang terjadi jika dua atom dengan elektronegatif yang sama jika berikatan? Contoh yang paling jelas adalah ikatan diantara dua buah karbon. Kedua atom akan menarik elektron dengan kekuatan yang sama. Ini berarti bahwa jika dirata-rata pasangan elektron ikatan akan ditemukan pada pertengahan dari dua nuklei seperti gambar berikut:

Suatu hal yang penting untuk menyadari bahwa gambar ini hanyalah rata-rata dari yang terjadi. Elektron sebenarnya berada dalam orbital sigma, dan bergerak secara konstan dalam orbital itu. Ikatan karbon-fluorin Fluorin jauh lebih elektronegatif dari karbon.Nilai aslinya dalam skala Pauling adalah
Karbon 2.5

fluorine

4.0

Ini berarti bahwa fluorin menarik elektron lebih kuat daripada karbon. Ikatan pada rata-rata akan berbentuk seperti ini:

Mengapa fluorin lebih elektronegatif dari karbon? ontoh gambar garis-dan-titik dari ikatan C-F sangat tepat untuk menjelaskan hal ini.

Pasangan elektron ikatan berada di tingkat energi kedua dari flourin maupun Karbon, Jadi tanpa adanya efek dari luar, jarak pasangan elektron ikatan akan berjarak sama dari kedua nuklues. Pasangan elektron ikatan dilindungi dari gaya dari kedua nuklei oleh elektron 1s, sekali lagi tidak ada hak yang menarik pasangan elektron ikatan lebih dekat ke salah satu atom. NAMUN, nukleus Fluorin mempunyai sembilan proton sedangkan karbon hanya memiliki 6. Melewati efek perlindungan dari elektron 1s, pasangan elektron ikatan tertarik dengan gaya4+ dari karbon dan sekitar 7+ dari fluorine. Gayainilah yang akan menarik pasangan elektron ikatan lebih dekat ke fluorin. Ikatan karbon-klorin Elektronegatifitas-nya adalah:
Karbon 2.5

Klorin

3.0

Pasangan ikatan elektron akan ditarik menuju klorin tapi tidak sekuat seperti pada florin. Karena klorin tidak senegatif florin. Mengapa Klorin tidaj senegatif florin? Klorin merupakan atom yang lebih besar dari florin. fluorin: 1s22s22px22py22p z1 klorin: 1s22s22px22py22p z23s23px23py23p z1 Dalam kasus klorin pasangan ikatan akan terlindungi oleh elektron di tingkat energi satu dan dua. 17 proton dari nukleus akan terhalangi oleh 10 elektron sehingga gaya tarik total klorin hanya sebesar 7+. Hal itu sama dengan tarik pada flourin, namun pada klorin jarak pasangan elektron ikatan jauh berada di level energi tingkat 3. Karena jarak yang lebih jauh itu gaya tarik dari nukleus-pun menjadi lebih lemah. Polaritas ikatan dan Efek induktif Polaritas ikatan Pikirkan tentang ikatan Karbon-florin lagi. Karena pasangan elektron ikatan tertarik ke arah florin maka sisi itu akan menjadi lebih negatif.

Sedangkan pasangan karbon menjadi sedikit lebih kekurangan elektron dan menjadi lebih positif.

simbol

+ dan

- berarti lebih positif dan lebih negatif.

+ dibaca dengan delta plus atau delta positif.

Kita deskripsikan sebuah ikatan yang mempunyai bagian yang lebih negatif dan lebih positif sebagai polar. Efek induktif Sebuah atom seperti fluorine yang dapat menarik pasangan elektron ikatan dikatakan mempunyai Efek Induktif negatif. Kebanyakan atom yang akan anda temui kebanyakan memiliki efek induktif negative saat berikatan dengan karbon karena mereka lebih elektronegatif dari karbon. Anda juga akan menemui beberapa group atom yang memiliki sedikit efek induktif posotif . Mereka mendorong elektron ke karbon dimana mereka berikatan dan menjadikannya lebih negative. Efek induktif sering diberi symbol dengan: -I (efek induktif negatif) dan +I (efek induktif positif). Beberapa ontoh penting dari ikatan polar Hidrogen Bromida (dan hidrogen halida yang lain)

Bromin (dan halogen yang lain) semuanya lebih elektronegatif daripada hidrogen dan semua ikatan hydrogen halida mempunyai ikatan polar dengan bagian hydrogen lebih positif dan bagian halida lebih negative. Polaritas dari molekul-molekul ini penting saat mereka bereaksi dengan alkena. Ikatan karbon-bromin dalam Halogenoalkena Bromin lebih elektronegatif dari karbon sehingga ikatan terpolarisasi seperti yang sudah kita bahsa pada C-F dan C- l.

Polaritas dari Karbon-halogen penting dalam reaksi halogenalkana. Ikatan rangkap Karbon-oksigen Sebuah model orbital dari ikatan C=O pada methanal, CHCHO, terlihat seperti ini:

Atom oksigen yang paling elektronegatif menarik kedua pasangan ikatan ke arahnya. Dan hal itu mengakibatkan atom oksigen lebih negative dan atom oksigen lebih positif.

Kekuatan asam tergantung pada 5 faktor


1. Ukuran
Semakin besar atom terikat hidrogen, asam lebih asam tersebut.

Contoh: HI adalah asam kuat dari HF. Basis konjugasi dari HI adalah saya-, yang lebih stabil dari F-karena biaya tersebut tersebar (lebih terpolarisasi).

Catatan: ukuran "menimpa" elektronegativitas

2. Elektronegativitas
Ketika atom terikat pada peningkatan hidrogen dalam elektronegativitas (turun berturut-turut), kekuatan meningkat asam.

Contoh: CH 3 OH lebih asam dibandingkan NH 3 karena oksigen lebih elektronegatif daripada Nitrogen, dan mereka berada di baris yang sama.

3. Hibridisasi
Hibridisasi mempengaruhi elektronegativitas dari atom.

Electonegativity dari atom hidrogen melekat pada:

(Paling "s" karakter) sp> sp2> sp3 (paling tidak "s" karakter)

Contoh: HCCH lebih asam dibandingkan H2C = CH2, yang lebih asam dibandingkan CH3CH3.

4. Induktif Efek
Induksi atau elektron penarikan mengacu pada pergeseran elektron karena kehadiran atom elektronegatif di dekatnya, menyebabkanpenurunan densitas muatan. Yang lebih elektronegatif atom dan semakin dekat itu adalah untuk H asam, asam kuat.

Contoh: ClCH 2 COOH adalah basis kuat dari CH 3 COOH. Dasar konjugasi dari kedua senyawa memiliki resonansi dan delokalisasi elektron. Perbedaan utama di sini adalah adanya Cl yang "menarik" beberapa kerapatan elektron jauh dari muatan negatif.

5. Elektron delokalisasi / Resonansi


Delokalisasi elektron menurunkan densitas muatan, meningkatkan stabilitas. Asam dengan basa konjugasi yang memiliki elektron terdelokalisasi akibat resonansi adalah lebih asam dari asam dengan basa konjugasi dengan elektron lokal.

Contoh: CH 3 COOH adalah asam kuat dari CH 3 OH

Asam dengan pKa kurang dari pH pelarut itu berada, akan berada dalam bentuk dasar konjugat itu

Asam kuat mungkin memiliki kombinasi dari faktor-faktor (misalnya, baik penarikan induktif dan resonansi)

Buffer
Larutan buffer adalah solusi yang menolak perubahan dalam ion hidronium dan konsentrasi ion hidroksida (dan akibatnya pH) pada penambahan sejumlah kecil asam atau basa, atau pada saat pengenceran. Larutan penyangga yang terdiri dari asam lemah dan basa konjugat-nya (lebih umum) atau basa lemah dan asam konjugasi nya (kurang umum). Tindakan resistif adalah hasil dari keseimbangan antara asam lemah (HA) dan basa konjugat-nya (A-): HA (aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq) + A - (aq) Setiap basa ditambahkan ke solusi dikonsumsi oleh ion hidronium. Ion-ion ini sebagian besar diregenerasi sebagai kesetimbangan bergerak ke kanan dan beberapa asam berdisosiasi menjadi ion-ion hidronium dan basa konjugat. Jika asam kuat yang ditambahkan, dasar konjugat diprotonasi, dan pH hampir seluruhnya dipulihkan. Ini adalah contoh dari prinsip Le Chatelier dan efek ion biasa. Hal ini bertentangan dengan solusi dari asam kuat atau basa kuat, di mana setiap asam kuat atau basa tambahan dapat sangat mengubah pH. Ini mungkin lebih mudah untuk melihat dengan membandingkan dua grafik bila asam kuat dititrasi dengan basa kuat kurva akan memiliki gradien besar di seluruh menunjukkan bahwa tambahan kecil basa / asam akan memiliki dampak yang besar dibandingkan dengan asam lemah / basa kuat titrasi kurva yang akan memiliki gradien yang lebih kecil di dekat pKa.

Titrasi asam lemah dengan basa kuat wilayah datar di pKa adalah wilayah buffering. Titrasi asam kuat dengan basa kuat. Perhatikan kenaikan tajam dalam pH: solusi ini tidak dapat buffer.When menulis tentang sistem buffer mereka dapat direpresentasikan sebagai garam dari basa konjugasi / asam, atau basa / garam asam konjugat. Perlu dicatat bahwa di sini solusi penyangga disajikan dalam hal gagasan Brnsted-Lowry asam dan basa, yang bertentangan dengan teori asam-basa Lewis (lihat teori asam basa reaksi). Dihilangkan di sini adalah solusi penyangga disiapkan dengan pelarut lain selain air.

The Strength of an acid depends on 5 factors


1. Size
The bigger the atom bonded to the hydrogen, the more acidic the acid.

Example: HI is a stronger acid than HF. The conjugate base of HI is I- , which is more stable than F- because the charge is spread out (it is more polarizable).

Note: size "overrides" electronegativity

2. Electronegativity
When the atom bonded to the hydrogen increases in electronegativity (down a row), the strength of the acid increases.

Example: CH 3 OH is more acidic than NH 3 because Oxygen is more electronegative than Nitrogen, and they are in the same row.

3. Hybridization

Hybridization affects electronegativity of an atom.

Electonegativity of the atom attached to hydrogen:

(most "s" character) sp > sp2 > sp3 (least "s" character)

Example: HCCH is more acidic than H2C=CH2, which is more acidic than CH3CH3.

4. Inductive Effect
Induction or electron withdrawal refers to the shifting of electrons due to the presence of electronegative atoms nearby, causing adecrease in charge density. The more electronegative the atom and the closer it is to the acidic H, the stronger the acid.

Example: ClCH 2 COOH is a stronger base than CH 3 COOH. The conjugate bases of both compounds has resonance and delocalization of electrons. The main difference here is the presence of the Cl which "pulls" some of the electron density away from the negative charge.

5. Electron Delocalization/Resonance
Delocalization of electrons decreases charge density, increasing stability. An acid with a conjugate base that has delocalized electrons due to resonance is more acidic than an acid with a conjugate base with localized electrons.

Example: CH 3 COOH is a stronger acid than CH 3 OH

Polaritas dan efek induktif


Polaritas mengacu pada distribusi elektron dalam ikatan , wilayah ruang antara dua inti atom di mana sepasang elektron bersama. Ketika atom memiliki dua kirakira sama elektronegativitas (kemampuan untuk menarik elektron) elektron dibagi merata dan menghabiskan waktu yang sama pada kedua ujung ikatan. Ketika ada perbedaan yang signifikan dalam elektronegativitas dua atom yang berikatan, elektron menghabiskan lebih banyak waktu di dekat inti unsur elektronegatif dan dipol listrik, atau pemisahan muatan, terjadi, sehingga ada muatan negatif parsial terlokalisasi pada elektronegatif yang unsur dan muatan positif parsial pada elemen elektropositif. Hidrogen adalah unsur elektropositif dan terakumulasi muatan sedikit positif ketika terikat pada unsur elektronegatif seperti oksigen atau bromin . Sebagai kerapatan elektron pada hidrogen menurun itu lebih mudah disarikan, dengan kata lain, lebih asam. Bergerak dari kiri ke kanan di baris pada tabel periodik elemen menjadi lebih elektronegatif (tidak termasuk gas mulia ), dan kekuatan asam biner yang dibentuk oleh elemen meningkat sesuai:

Rumus

Nama

p K a [4]

HF

fluorida asam 3.17

H2O

air

15.7

NH 3

amonia

38

CH 4

metana

48

Unsur elektronegatif tidak perlu langsung terikat pada asam hidrogen untuk meningkatkan keasamannya. Sebuah atom elektronegatif dapat menarik kerapatan elektron dari ikatan asam melalui efek induktif . Kemampuan elektron-menarik berkurang secepat atom elektronegatif bergerak menjauh dari ikatan asam. Efeknya digambarkan oleh seri berikut halogenasi asam butanoic . Klor lebih elektronegatif dari bromdan karena itu memiliki efek yang lebih kuat. Atom hidrogen terikat pada oksigen adalah hidrogen asam. Butanoat asam adalah asam karboksilat .

Struktur

Nama

p K a [5]

butanoic asam atau asam butirat 4,8

4-chlorobutanoic asam

4.5

3-chlorobutanoic asam

4.0

2-bromobutanoic asam

2.93

2-chlorobutanoic asam

2.86

Sebagai atom klor bergerak lebih jauh dari ikatan O-H asam, efeknya berkurang. Ketika atom klor hanyalah salah satu karbon dikeluarkan dari kelompok asam karboksilat keasaman senyawa tersebut meningkat secara signifikan, dibandingkan dengan asam butanoic (alias asam butirat ). Namun, ketika atom klor dipisahkan oleh beberapa obligasi efeknya jauh lebih kecil. Bromin lebih elektronegatif lebih dari baik karbon atau hidrogen, tapi tidak elektronegatif seperti klorin, sehingga K p a 2-bromobutanoic asam sedikit lebih besar dari K p a 2-chlorobutanoic asam.

Perklorat asam (HClO 4)adalah oxoacid dan asam kuat.

Jumlah atom elektronegatif yang berdekatan ikatan asam juga mempengaruhi kekuatan asam. Oxoacidsmemiliki Hox rumus umum dimana X dapat atom apapun dan mungkin atau mungkin tidak berbagi obligasi untuk atom lain. Meningkatkan jumlah atom elektronegatif atau kelompok pada atom X menurunkan kerapatan elektron dalam ikatan asam, membuat hilangnya proton lebih mudah. Asam perklorat adalah asam yang sangat kuat (p K a -8) dan benar-benar memisahkan dalam air. Rumus kimia adalah HClO 4 dan itu terdiri dari pusat klorin atom dengan tiga klor-oksigen ikatan ganda (Cl = O) dan satu klor-oksigen ikatan tunggal (Cl-O). Oksigen yang terikat secara tunggal dikenakan atom hidrogen sangat asam yang mudah disarikan. Sebaliknya, asam klor (HClO 3) adalah asam lemah, meskipun masih cukup kuat (p K a = -1,0), sementara chlorous asam (HClO 2, p K a = 2,0) dan asam hipoklorit (HClO, p K a = 7,53) asam adalah asam lemah. [6] Asam karboksilat adalah asam organik yang mengandung asam gugus hidroksil dan karbonil (C = O ikatan).Asam karboksilat dapat dikurangi dengan alkohol yang sesuai; penggantian atom oksigen dengan dua atom hidrogen elektronegatif elektropositif menghasilkan produk yang pada dasarnya nonasam. Penurunan asam asetat untuk etanolmenggunakan LiAlH 4 ( lithium hidrida aluminium atau LAH) dan eter adalah contoh dari reaksi.

K p untuk etanol adalah 16, dibandingkan dengan 4,76 untuk asam asetat. [ sunting ]Atom

[5] [7]

radius dan kekuatan ikatan

Faktor lain yang memberikan kontribusi terhadap kemampuan asam kehilangan proton adalah kekuatan ikatan antara hidrogen asam dan atom yang menyandang itu. Hal ini, pada gilirannya, tergantung pada ukuran atom berbagi obligasi. Untuk asam HA, karena ukuran atom A meningkat, kekuatan menurun obligasi, yang berarti bahwa itu lebih mudah patah, dan kekuatan meningkat asam. Kekuatan ikatan adalah ukuran berapa banyak energi yang diperlukan untuk mematahkan ikatan. Dengan kata lain, dibutuhkan lebih sedikit energi untuk memecah ikatan atom sebagai Sebuah tumbuh lebih besar, dan proton lebih mudah dihapus oleh basa. Ini sebagian menjelaskan mengapa asam fluorida dianggap sebagai asam lemah sedangkan asam hydrohalic lain (HCl, HBr, HI) adalah asam kuat. Meskipun fluor lebih elektronegatif daripada halogen lainnya, yang jari-jari atom juga jauh lebih kecil, sehingga berbagi ikatan yang lebih kuat dengan hidrogen. Pindah ke bawah kolom pada tabel periodik atom elektronegatif menjadi kurang tetapi juga secara signifikan lebih besar, dan ukuran atom cenderung mendominasi keasamannya ketika berbagi sebuah ikatan hidrogen. Hidrogen sulfida , H 2 S, adalah asam kuat dari air, bahkan meskipun oksigen lebih elektronegatif daripada belerang. Sama seperti dengan halogen, hal ini karena sulfur lebih besar dari oksigen dan ikatan H-S lebih mudah rusak dari ikatan H-O. [ sunting ]korosivitas

Sementara asam kuat umumnya dianggap yang paling korosif , hal ini tidak selalu benar. Para carborane superacid H (CHB 11 Cl 11), yang satu juta kali lebih kuat dari asam sulfat , [8] [9] adalah sepenuhnya non-korosif, sedangkan asam lemah asam fluorida (HF) adalah korosif dan dapat larut, antara lain hal, kaca [10] dan semua logam kecuali iridium [ rujukan? ].

Polarity and the inductive effect


Polarity refers to the distribution of electrons in a bond , the region of space between two atomic nuclei where a pair of electrons is shared.When two atoms have roughly the same electronegativity (ability to attract electrons) the electrons are shared evenly and spend equal time on either end of the bond. When there is a significant difference in electronegativities of two bonded atoms, the electrons spend more time near the nucleus of the more electronegative element and an electrical dipole, or separation of charges, occurs, such that there is a partial negative charge localized on the electronegative element and a partial positive charge on the electropositive element. Hydrogen is an electropositive element and accumulates a slightly positive charge when it is bonded to an electronegative element such as oxygen orbromine . As the electron density on hydrogen decreases it is more easily abstracted, in other words, it is more acidic. Moving from left to right across a row on the periodic table elements become more electronegative (excluding the noble gases ), and the strength of the binary acid formed by the element increases accordingly:

Formula

Name

p K a [4]

HF

hydrofluoric acid 3.17

H2O

water

15.7

NH 3

ammonia

38

CH 4

methane

48

The electronegative element need not be directly bonded to the acidic hydrogen to increase its acidity. An electronegative atom can pull electron density out of an acidic bond through the inductive effect . The electron-withdrawing ability diminishes quickly as the electronegative atom moves away from the acidic

bond. The effect is illustrated by the following series of halogenated butanoic acids . Chlorine is more electronegative than bromine and therefore has a stronger effect. The hydrogen atom bonded to the oxygen is the acidic hydrogen. Butanoic acid is a carboxylic acid .

Structure

Name

p K a [5]

butanoic acid or butyric acid 4.8

4-chlorobutanoic acid

4.5

3-chlorobutanoic acid

4.0

2-bromobutanoic acid

2.93

2-chlorobutanoic acid

2.86

As the chlorine atom moves further away from the acidic OH bond, its effect diminishes. When the chlorine atom is just one carbon removed from the carboxylic acid group the acidity of the compound increases significantly, compared to butanoic acid (aka butyric acid ).However, when the chlorine atom is separated by several bonds the effect is much smaller. Bromine is much more electronegative than either carbon or hydrogen, but not as electronegative as chlorine, so the p K a of 2-bromobutanoic acid is slightly greater than the p K a of 2-chlorobutanoic acid.

Perchloric acid (HClO 4 ) is an oxoacid and a strong acid .

The number of electronegative atoms adjacent an acidic bond also affects acid strength. Oxoacids have the general formula HOX where X can be any atom and may or may not share bonds to other atoms. Increasing the number of electronegative atoms or groups on atom X decreases the electron density in the acidic bond, making the loss of the proton easier. Perchloric acid is a very strong acid (p K a -8) and completely dissociates in water. Its chemical formula is HClO 4 and it comprises a central chlorine atom with three chlorine-oxygen double bonds (Cl=O) and one chlorine-oxygen single bond (ClO). The singly bonded oxygen bears an extremely acidic hydrogen atom which is easily abstracted. In contrast, chloric acid (HClO 3) is a weaker acid, though still quite strong (p K a = -1.0), while chlorous acid (HClO 2 , p K a = +2.0) andhypochlorous acid (HClO, p K a = +7.53) acids are weak acids. [ 6 ] Carboxylic acids are organic acids that contain an acidic hydroxyl group and a carbonyl (C=O bond).Carboxylic acids can be reduced to the corresponding alcohol; the replacement of an electronegative oxygen atom with two electropositive hydrogens yields a product which is essentially non-acidic. The reduction of acetic acid to ethanol using LiAlH 4( lithium aluminium hydride or LAH) and ether is an example of such a reaction.

The p K a for ethanol is 16, compared to 4.76 for acetic acid. [ 5 ] [ 7 ] [ edit ]Atomic

radius and bond strength

Another factor that contributes to the ability of an acid to lose a proton is the strength of the bond between the acidic hydrogen and the atom that bears it. This, in turn, is dependent on the size of the atoms sharing the bond. For an acid HA, as the size of atom A increases, the strength of the bond decreases, meaning that it is more easily broken, and the strength of the acid increases. Bond strength is a measure of how much energy it takes to break a bond. In other words, it takes less energy to break the bond as atom A grows larger, and the proton is more easily removed by a base. This partially explains why hydrofluoric acid is considered a weak acid while the other hydrohalic acids (HCl, HBr, HI) are strong acids. Although fluorine is more electronegative than the other halogens, its atomic radius is also much smaller, so it shares a stronger bond with hydrogen. Moving down a column on the periodic table atoms become less electronegative but also significantly larger, and the size of the atom tends to dominate its acidity when sharing a bond to hydrogen. Hydrogen sulfide , H 2 S, is a stronger acid than water, even though oxygen is more electronegative than sulfur. Just as with the halogens, this is because sulfur is larger than oxygen and the HS bond is more easily broken than the HO bond. [ edit ]Corrosivity

While strong acids are generally assumed to be the most corrosive , this is not always true. The carborane superacid H(CHB 11 Cl 11 ), which is one million times stronger than sulfuric acid , [ 8 ] [ 9 ] is entirely non-corrosive, whereas the weak acid hydrofluoric acid (HF) is corrosive and can dissolve, among other things, glass [ 10 ] and all metals except iridium

You might also like