You are on page 1of 2

Karakteristik Batu Apung

Proses Pelapukan Mekanik dan Kimiawi Batuan Pelapukan Fisik / Mekanik biasanya disebabkan oleh terjadinya fluktuasi suhu. Pada saat dingin batuan akan mengkerut sedangkan ketika panas akan mengembang, apabila hal ini terjadi berulang kali lama- kelamaan batuan ini akan mengalami lapuk sedikit demi sedikit. Pelapukan Kimiawi terjadi karena adanya perubahan struktur kimiawi batuan yang disbabkan oleh beberapa factor diantaranya air hujan misalnya seperti besi yang berkarat karena air hujan. Pelapukan biologis, melalui bantuan organism misalnya akar tanaman yang mampu memecah batuan atau hewan yang mampu melubangi batuan. Perbedaan relief akan menyebabkan perbedaan waktu dalam proses pembntukan tanah. Tebing yang landai akan lebih mudah pembentukan tanahnya daripada tebing yang curam, karena di tebing curam tanah yang akan terbentuk selalu tererosi ketika ada hujan yang intensitasnya cukup besar, tetapi hujan yang berlebih apabila terjadipada batuan yang berrelief datar juga akan menghambat proses pembentukan tanahnya, karena genangan air diatas batuan tersebut akan menjadi isolator yang akan mennyetabilkan suhu batuan tersebut, sehingga batuan tersebut suhunya akan tetap dingin meskipun diatas genangan air tersebut panas. Bahan Induk Batuan Bahan Induk Residual adalah batuan sisa pelapukan yang masih di tempat yang mengalami pelapukan lagi dan menjadi tanah di tempat itu juga. Bahan Induk Angkutan adalah hasil pelapukan batuan yang tersedimentasi di tempat lain kemudian menjadi batuan sedimentasi setelah itu ... Read More Klasifikasi Batuan Litosfer atau kerak bumi tersusun atas berbagai jenis batuan, baik batuan beku, sedimen maupun metamorfosa.secara rinci jenis batuan dan karakteristiknya dapat diuraikan sebagai berikut : A. Batuan Beku Batuan beku (igneous rock, ignis = api) adalh batuan yang berasal dari makma yang membeku. Batuan ini dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : 1. Batuan Beku Dalam / Batuan Plutonis / Batuan Intrusi Ciri utama dari batuan beku dalam adalah berstruktur holo kristalin (semua mengkristal0 atau gratis. Semua bahan terdiri dari Kristal-kristal. Pada waktu terjadi pembekuan, turunnya suhuberjalan sangat lambat, maka terjadilah pengkristalan yang sempurna. Ukuran kristalnya besar-besar dan kasar. Acontoh batuan beku dalam adalah : Granit, yang terdiri atas kwarsa dan mengandung sejumlah besar feldspar (orthoklas). Granit terdiri dari bermacam-macam mineral yang berbeda-beda warnanya. Oleh karena itu warna dari granit sulit diketahui. Warna granit yang banyak dijumpai adalah : merah, kelabu, putih, dan hijau. Dlorit : termasuk asam (felsik). Bataun asam adalah batuan yang kaya akan kwarsa (SiO2). Bataun ini terdiri dari plogioklas, homoblenda (mineral gelap) dan lebih sedikit mengandung silisum dan kalsium dari pada granit. Gabro : batuan ini termasuk basa (mafik). Artinya miskin asam kersil (kwarsa). Mineral pembentuknya terutama terdiri dari pyroksin dan homoblenda serta sedikit ... Read More Macam-Macam Mineral & Batuan Batuan adalah semua bahan penyusun kerak bumi dan biasanya berupa agregat mineral-mineral yang telah mengeras, (Kosmono). Batuan menurut genesanya (asal batuan) dibagi menjadi batuan beku, metamorf/malihan, sedimen, dan piroklastis. Batuan beku berasal dari lava atau lahar, batuan piroklastis berasal dari material erupsi eksplosif volkan selain lava atau lahar, batuan sedimen berasal dari materi-materi batuan yang diendapkan pada suatu tempat, batuan metamorf atau malihan berasal dari perubahan batuan beku, sedimen maupun piroklastis. Mineral utama selalu terdapat dalam batuan beku terbentuk dari kristalisasi magma, merupakan mineral yang dominan dan menentukan nama batuan, misalnya kuarsa (SiO2), K2O, Na, SiO2. 7 mineral utama pembentuk batuan 1. Kuarsa, 2. Feldspar, 3. Feldspatoid (feldspathoid), 4. Piroksen (pyroxene), 5. Horenblende (hornblende), 6. Biotit, dan 7. Olivin. Ke-7 mineral tsb dijumpai dalam jumlah yang banyak, dan disebut mineral-mineral penting (essen-tial minerals) ; sedangkan mineral lain yang jumlah-nya sedikit, disebut mineral tambahan/pelengkap (accessory minerals), seperti : magnetit, ilmenit, apatit, kalsit, dan

1/2

lain-lain. Mineral diidentifikasi melalui beberapa cara, yaitu dengan mempelajari sifat fisik, sifat kimia, dan sifat optiknya. Aspek sifat fisik yang dipelajari adalah : sifat optik (pemantulan dan pembiasan, kilap, warna dan goresan, dan luminesensi), kekerasan, belahan dan pecahan, Berat Jenis, sifat magnet, sifat listrik, sifat permukaan, dan radioaktivitas. 1.1 Lingkungan Pembentukan Mineral Mineral terbentuk pada 3 macam lingkungan geologi, ... Read More

2/2

You might also like