You are on page 1of 12

Rizki Handayani Paramaputri 240210100005 IV. HASIL PENGAMATAN Tabel 1.

Pengamatan Alat Alat Praktikum No Nama Alat Ukuran Ketelitian

Fungsi

Gambar

10 ml

0,1 ml

50 ml

0,5 ml

Gelas Ukur

100 ml

0,5 ml

Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu

250 ml

1 ml

500 ml

2,5 ml

25 ml

0,04 ml

50 ml 2 Labu ukur

0,05 ml

Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan dengan keakurasian yang tinggi.

250 ml

0,15 ml

Rizki Handayani Paramaputri 240210100005

1000 ml

0,4 ml

2000 ml

0,6 ml

100 ml

250 ml

Erlenmeyer 500 ml -

- Menyimpan dan memanaskan larutan - Menampung filtrat hasil penyaringan - Menampung titran pada proses titrasi

1000 ml

Erlenmeyer Asah

250 ml

Menyimpan zat atau bahan yang mudah menguap

100 ml 5 Beaker Glass 250 ml

- Mengukur volume larutan - Menampung zat kimia - Memanaskan cairan - Media pemanasan cairan -

Rizki Handayani Paramaputri 240210100005

500 ml

1000 ml

Corong

Digunakan memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit Mengambil larutan dengan volume pada label yang tertera dibagian yang menggelembung pada bagian tengah pipet Mengambil larutan dengan volume tertentu.

Pipet Volum

25 ml

Pipet Ukur

25 ml

0,1 ml

Pipet Tetes

Mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.

10

Cawan Porselen

11

Cawan Stainless Steel

Cawan stainless sama halnya dengan cawan porselen. Ketahanan terhadap panas lebih rendah dibanding cawan porselen

12

Kondensor

Alat untuk mengkondensasikan uap menjadi air

Rizki Handayani Paramaputri 240210100005

13

Bulb Pipet

Membantu proses pengambilan cairan - Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan - Dipakai untuk mengaduk larutan Mengaduk larutan kimia didalam alat gelas hingga larutan homogen. Mengambil tabung reaksi yang dipanaskan Menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya Meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi - Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia - Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil - Untuk perkembangbiakkan mikroba - Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air - Mengeringkan padatan

14

Spatula

15

Batang Pengaduk Penjepit Kayu

16

17

Statif

18

Buret + Klep Buret

50 ml

0,5 ml

19

Tabung Reaksi

20

Desikator

21

Kuvet

Digunakan untuk alat spektofotometer

22

Krustang

Mengambil dan membawa alat laboratorium yang telah dipanaskan

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2011)

Rizki Handayani Paramaputri 240210100005 V. PEMBAHASAN Praktikum pertama kali ini membahas alat-alat yang biasa digunakan dalam praktikum kimi analitik. Alat-alat yang sering digunakan tidak hanya digunakan untuk praktikum kimia analitik saja akan tetapi biasa digunakan untuk praktikum-praktikum yang lainnya. Alat-alat yang sering digunakan untuk praktikum kimia analitik diantaranya adalah: A. Gelas Ukur Gelas ukur adalah berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Gelas ukur yang digunakan dalam praktikum adalah gelas ukur yang terbuat dari kaca atau tahan panas. Gelas ukur memiliki ukuran yang bermacammacam yaitu ada 10 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml dan 500 ml. Fungsi dari gelas ukur adalah untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.

B. Labu Ukur Labu ukur adalah alat berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Labu ukur memiliki fungsi khusus yaitu untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan dengan keakurasian yang tinggi. Ukuran untuk labu ukur ini juga bermacam-macam yaitu terdiri dari ukuran 25 ml, 50 ml, 250 ml, 1 liter dan 2 liter. Cara menggunakan labu ukur ini adalah mengoyang-goyangkan tabung dengan satu tangan dengan gerakan dari atas kebawah, bagian mulut tabung berada di tangan dan bagian badan tabung berada di lengan.

C. Erlenmenyer Erlenmeyer adalah suatu alat berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Erlenmeyer memiliki dua jenis yaitu erlenmeyer dan erlenmeyer asah. Perbedaan dari keduanya adalah bentuk leher dari erlenmeyer tersebut. Erlenmeyer asah pada sekeliling leher memiliki permukaan lebih kasar dibanding bagian lainnya. Fungsinya adalah untuk disambungkan dengan alat-alat lainnya dan digunakan untuk baha-bahan

Rizki Handayani Paramaputri 240210100005 yang mudah menguap. Dalam penggunaan labu erlenmeyer asah yang akan disambungkan ke alat lainnya, terlebih dahulu diolesi vaselin secukupnya kemudian di sambungkan dan diputar-putar terlebih dahulu agar merata. Ukuran untuk labu erlenmeyer ini bermacam-macam diantaranya adalah 100 ml, 250 ml, 500 ml dan 1 liter. Fungsi erlenmeyer biasa digunakan untuk menyimpan dan memanaskan larutan, menampung filtrat hasil penyaringan, dan menampung titran pada proses titrasi. D. Beaker Glass Beaker glass adalah berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200C. Fungsi dari beaker glass ini adalah mengukur volume larutan, menampung zat kimia, memanaskan cairan, dan media pemanasan cairan. Ukuran untuk beaker glass adalah 100 ml, 250 ml, 500 ml dan 1 liter.

E. Corong Corong yang biasa digunakan terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Fungsi corong adalah untuk mempermudah dalam memasukkan cairan ke dalam alat yang memiliki mulut berukuran kecil. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut. Dalam menggunakannya juga corong tidak boleh ditempelkan di buret atau alat lain, antara corong dengan alat lainnya harus ada ruang/cela kosong.

F. Pipet Ukur, Pipet Volume dan Pipet Tetes Pipet ukur adalah sebuah alat berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya. Pipet ukur memiliki fungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Untuk mengambil larutan pipet ukur ini dibantu dengan bulb pipet yang membantu untuk menyedot larutan kedalam pipet. Pipet volume adalah suatu jenis pipet yang hanya memiliki 1 garis tera dengan volume tertentu, berbentuk silinder tetapi bagian tengahnya lebih gendut. Ketelitiannya lebih tinggi dikarenakan garis tera berada pada bagian atas pipet

Rizki Handayani Paramaputri 240210100005 yang memiliki diameter kecil. Fungsi pipet volume ini adalah mengambil larutan dengan volume pada label yang tertera dibagian yang menggelembung pada bagian tengah pipet. Pipet volume ini memiliki atas suhu maksimum yaitu sebesar 27,5C. Apabila suhu larutan yang akan diambil melebihi suhu maksimumnya maka akan menyebabkan pemuaian pada pipet volume tersebut. diameter pada pipet voleme juga lebih kecil dibandingkan pipet ukur sehingga kesalahan pembacaan skala menjadi lebih rendah. Pipet tetes adalah berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Dalam penggunaannya, sebelum pengambilan cairan/larutan terlebih dahulu dipencet bagian bulb pipetnya di luar larutan/cairan agar pada saat larutan/cairan diambil tidak ada udara yang masuk yang menyebabkan kesulitan dalam pengambilan caira/larutan tersebut.

G. Cawan Cawan yang digunakan dibagi menjadi dua yaitu cawan porselen dan cawan stainless steel. Cawan stainless sama halnya dengan cawan porselen hanya saja ketahanan terhadap panas lebih rendah dibanding cawan porselen. Dalam penggunaan cawan ini harus menggunakan penjepit kayu. Fungsi cawan ini untuk menguapkan larutan.

H. Kondensor Kondensor adalah salah satu jenis alat penukar kalor (heat exchanger) yang berfungsi untuk untuk mengkondensasikan uap menjadi air. Kondensor ini biasanya disambungkan pada erlenmeyer asah.

I. Spatula dan Batang Pengaduk Spatula adalah alat yang berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, dan ujung satunya lagi cekung. Biasa terbuat dari stainless steel atau alumunium. Fungsi spatula adalah untuk Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan.

Rizki Handayani Paramaputri 240210100005 Batang pengaduk biasa terbuat dari kaca tahan panas, digunakan untuk mengaduk cairan di dalam gelas kimia. Selain digunakan unutk mengaduk, batang pengaduk juga dapat digunakan untuk membantu memasukkan cairan/larutan ke dalam alat yang memiliki mulut kecil dengan cara menempelkan beaker glass ke batang pengaduk dan menuangkannya ke dalam labu ukur.

J. Bulb Pipet Bulb pipet adalah alat yang biasa digunakan untuk membatu pipet volume dan pipet ukur dalam mengambil larutan/cairan. Bulb pipet ini terbuat dari karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Bulb memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. E (exhausting) merupakan katup untuk mengeluarkan isi larutan.

K. Penjepit Kayu dan Krustang Penjepit kayu adalah penjepit yang terbuat dari kayu yang biasanya digunakan untuk mengambil alat-alat yang panas. Sedangkan krustang adalah penjepit yang terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan membawa krusibel. Penjepit kayu biasa digunakan untuk membawa tabung reaksi dikarenakan bentuknya yang cocok dengan mulut tabung reaksi.

L. Statif Satif adalah alat yang terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan.

M. Buret dan Klep Buret Buret adalah alat yang berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL. Buret digunakan untuk titrasi atau Meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi.

Rizki Handayani Paramaputri 240210100005 Klep buret adalah alat yang terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.

N. Tabung Reaksi Tabung reaksi adalah alat yang berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran. Fungsi tabung rekasi adalah sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia, untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil dan untuk

perkembangbiakkan mikroba. Tabung reaksi ini biasanya terbuat dari kaca yang tahan panas karena sering dipanaskan dalam oven.

O. Desikator Desikator adalah sebuah alat berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silica gel. Fungsi utama desikator adalah tempat menyimpan sampel yang harus bebas air dan mengeringkan padatan. Desikator dibagi menjadi dua, yaitu desikator kaca dan desikator plastik. Dalam penggunaan desikator kaca harus diolesi dengan vaselin pada bagian antara penutup dan badan desikator. Cara membuka desikator dengan cara digeser bukan dengan cara diangkat.

P. Kuvet Kuvet adalah suatu alat yang biasa digunakan untuk alat spektofotometer. Kuvet berbentuk kaca atau tabung yang biasanya terbuat dari kaca dengan 2 bagian yaitu bagian buram dan bagian bening. Dalam penggunaan kuvet dipegang pada bagian buram dan untuk bagian bening akan ditembakkan cahaya oleh karena itu harus dalam keadaan bersih agar tidak mengganggu dalam perthitungan alat tersebut.

Dalam melakukan pembacaan skala pada buret, pipet volume, pipet ukur, gelas ukur dan lainnya harus dilakukan secara hati-hati. Posisi mata harus sejajar dengan garis larutan di dalamnya. Pembacaan garis adalah dengan cara melihat

Rizki Handayani Paramaputri 240210100005 garis terbawah untuk larutan yang membentuk cekung dan garis teratas untuk larutan yang membentuk cembung seperti raksa. Buret dibagi menjadi dua yaitu buret yang bening dan buret berwarna gelap. Dalam pembacaan skala buret bening dengan membaca batas bawah dari larutan sedangkan untuk buret gelap pembacaan skala dengan membaca batas atas dari larutan.

Rizki Handayani Paramaputri 240210100005 VI. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah alat-alat yang digunakan pada praktikum memiliki fungsi dan cara penggunaannya masing-masing. Cara penggunaan perlu diperhatikan pada saat praktikum agar tidak terjadi kesalahan praktikum yang dapat merugikan pada saat pembuatan laporan. Selain itu, alat-alat praktikum tersebut memiliki ketelitian yang berbeda pada tiap-tiap ukuran. Ketelitian ini berguna untuk memperkecil kesalahan, semakin kecil ketelitian suatu alat praktikum maka kemungkinan salah dalam pembacaan semakin kecil.

Rizki Handayani Paramaputri 240210100005 DAFTAR PUSTAKA Arisworo, Djoko dkk. 2006. IPA Terpadu (Biologi, Kimia, Fisika). Grafindo: Jakarta N. N. Greenwood, A. Earnshaw, Chemistry of the Elements, 2nd ed., Butterworth-Heinemann, Oxford, UK, 1997. Pudjaatmaka, A. Hadyana. 2002. Kamus Kimia. Balai Pustaka: Jakarta Vlack, Lawrence H. Van. 2004. Elemen-elemen Ilmu dan RekayasaMaterial. Penerbit Erlangga: Jakarta

You might also like