You are on page 1of 3

Mayang Giovanny Darmowiryono 0906514992 Definisi Penggunaan Tanah a.

Pengertian Tanah Tanah sangat memiliki kedudukan yang penting dalam kehidupan manusia. Manusia hidup dan melakukan segala aktivitasnya di atas permukaan bumi yang sebagian besar dilakukan di atas tanah selain di lautan. Perang antar bangsa atau antar negara biasanya diawali dengan persengketaan tanah. Konflik perbatasan di Indonesia juga umumnya tentang perebutan kekuasaan tanah. Ada tiga arti dan ukuran tanah: 1. Tanah dinilai menurut kesuburannya, sehingga ada tanah yang gersang dan ada tanah yang subur. Penilaian ini dilakukan sehubungan dengan kemampuan tanah itu untuk menghidupkan tanaman. 2. Tanah bisa juga diukur dengan berat atau isi. Misalnya telah dipindahkan 10 ton tanah atau 10 m3 tanah dengan truk. 3. Selanjutnya, tanah bisa diukur dengan ukuran luas (m2, hektar). Tanah yang diukur dengan ukuran luas tidak bisa dipindahkan. Karena itulah tanah dengan ukuran luas sama artinya dengan tempat, daerah atau wilayah. b. Perencanaan Penggunaan Tanah 1. Perencanaan Penggunaan Tanah tidak menggariskan apa yang harus diletakkan. Tetapi dia meletakkan apa yang telah digariskan. 2. Perencanaan Penggunaan Tanah tidak bisa ada, kalau tidak didahului oleh jenis perencanaan lain, misalnya perencanaan ekonomi. 3. Perencanaan Ekonomi tanpa perencanaan penggunaan tanah, dapat menimbulkan kesemrawutan (chaos). Ada dua hal yang paling menentukan bagi tanah (wilayah) sebagai tempat kegiatan masyarakat, atau tanah usaha, yaitu: 1. Ketinggian 2. Lereng

a. Ketinggian Bagi daerah yang beriklim tropis di Indonesia, perubahan iklim yang memberi pengaruh atas pertumbuhan tanaman tidak bergantung pada waktu seperti yang terjadi di negara subtropis, namun berdasarkan pada perbedaan tinggi letak suatu tempat di atas muka laut. Klasifikasi ketinggian tanah sesuai penggunaannya bisa dibagi menjadi berikut: 1) 0-25 meter Daerah yang terpadat penduduknya di Indonesia pada umumnya, di Pulau Jawa khususnya 2) 25-500 meter Daerah pertanian yang baik. Permukiman berkurang karena sulitnya membangun aksesibilitas atau jalan karena pada ketinggian 100 meter atau lebih topografi menjadi lebih kasar / berbukit. 3) 500-1000 meter Daerah peralihan antara iklim panas di dataran rendah dan iklim sedang di bagian atasnya. Ada sebagian pertanian yang masih berkembang baik dan perkebunan seperti kelapa dan karet yang masih bisa tumbuh namun tidak seberapa jumlah dan kualitasnya. Lebih banyak terjadi hujan di daerah ini, maka diperlukan usaha pencegahan erosi pada ketinggian ini dengan memberi tutupan penumbuhan tanaman yang sesuai atau usaha lainnya. 4) Diatas 1000 meter Beriklim sedang. Usaha penanaman tanaman di dataran rendah yang ditanam pada ketinggian disini lebih lama membutuhkan waktu untuk menuai hasilnya, misalnya padi membutuhkan 6 bulan untuk panen, sedangkan di dataran rendah 3-4 bulan. Lebih banyak terdapat daerah yang berlereng terjal, sehingga lebih baik dijadikan hutan demi keawetan tanah usaha di bawahnya.

b. Lereng Sebagai batas tanah usaha baik dan tidak baik ditetapkan lereng 40 persen. Disarankan, agar tanah-tanah dengan lereng 40 persen dan lebih tinggi tidak diusahakan, melainkan dibiarkan supaya ditutupi hutan lindung.

Dengan adanya klasifikasi wilayah menurut kualitasnya seperti yang telah dilakukan di atas, tidaklah sulit untuk bisa menilai range daripada macam-macam kemungkinan usaha yang dapat dilakukan di atas masing-masing wilayah tersebut. Membuat persawahan di tanah-tanah yang rendah di pantai umpamanya, memang dapat, akan tetapi persawahan di daerah itu akan selalu diancam kebanjiran umpamanya, sehingga manfaat dari tanah untuk sawah di daerah tersebut tidak optimal. Jalan yang mungkin lebih baik dalam hal ini adalah untuk membuka sebagian saja dari tanah pantai tersebut untuk keperluan pesawahan, dan sengaja membiarkan sisanya sebagai rawa tempat air lebih pada musim hujan tergenang. Jenis-jenis usaha lain tentu ada dan bisa dilaksanakan di sini asal dapat memberikan manfaat dengan tidak menimbulkan kerusakan ataupun tidak mengandung resiko rusak. Dengan demikian, definisi dari penggunaan tanah adalah bagaimana cara manusia mengelola tanah sebagai luas, sebagai suatu tempat, sebagai sesuatu yang tidak bisa dipindahkan, sesuai dengan fungsinya masing-masing berdasarkan ketinggian dan lereng agar keseimbangan alam tetap terjadi. Selain itu juga memperhatikan faktor kebutuhan manusia, dimana didalam perencanaan ekonomi, tidak terlepas dari perencanaan penggunaan tanah. Meskipun perencanaan penggunaan tanah juga dengan bertujuan untuk menyelaraskan dengan perencanaan ekonomi, namun juga memperhatikan faktor fisik dan social dari letak suatu tanah tersebut. Misalnya tidak membangun tempat usaha (villa, restoran, dll) di pegunungan namun menggusur permukiman warga yang sudah ada terlebih dulu, apalagi usaha itu lebih berpihak pada pengelola yang bersifat kapitalis/asing, karena hal itu dapat menggusur kehidupan dan mengurangi kesejahteraan warga asli yang lebih dulu tinggal di tempat tersebut.

You might also like