You are on page 1of 5

Contoh proposaL pengaruh latihan skipping terhadap tinggi loncatan vertical jump

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan vertical jump dalam cabang bola voli adalah kebutuhan mutlak yang harus dimiliki oleh setiap pemain voli, karena vertical jump sangat dibutuhkan setiap pemain untuk melakukan serangan kedaerah lapangan lawan untuk mendapatkan point. Semakin tinggi vertical jumpnya biasanya memiliki pukulan yang sangat mematikan, jadi mengapa vertical jump sangat penting dimiliki dan ditingkatkan oleh pemain voli. Club bola voli dhaksinarga gunungkidul adalah club yang membina atlit bola voli dari level usia dini sampai senior. Dari level usia dini pun kemampuan vertical jump sudah dilatih dengan berbagai macam latihan agar nantinya kemanpuan loncatan vertical jump bisa bekembang dan meningkat. Jadi kemampuan vertical jump sangat penting dalam permainan bola voli. Khususnya untuk pemain remaja latihan ini harus ditingkatkan, karena dalam masa ini pemain remaja mengalami perkembangan secara cepat dari fisiologis maupun fisik. Salah satu latihan yang sering dilakukan untuk meningkatkan kemampuan vertical jump ini adalan latihan skipping, karena dengan latihan skipping ini akan memperoleh keguanan yang sangat banyak untuk berbagai macam otot yang digunakan untuk melakukan vertical jump. Selain bermanfat banyak, latihan skipping ini juga sangat sederhana dan bisa dilakukan dimana saja. Berdasarkan latar belakang ini saya tertarik untuk meneliti pengaruh latihan terhadap loncatan vertical jump pemain level remaja di club bola voli dhaksinarga tahun 2009. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas identifikasi masalah yang mendorong saya untuk melakukan penelitian berkenaan judul diatas. 1. Perkembangan kemanpuan vertical jump pada level remaja kurang cepat. 2. Pemain level remaja kurang mendapat variasi latihan untuk meningkatkan kemampuan vertical jump. 3. Latihan sekipping merupakan latihan yang jarang diberikan kepada pemain level remaja di club bola voli dhaksinarga. C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini akan dibatasi masalah Pengaruh Latihan skipping Terhadap Tinggi Loncatan Vertical Jump Pemain Level Remaja di Club Dhaksinarga Tahun 2009 D. Rumusan Masalah Berpijak pada uraian latar belakang masalah diatas, saya akan mengajukan perumusan masalah yang nantinya akan terjawab melalui penelitian yang saya lakukan. Adapun perumusan yang saya ajukan adalah: 1. Adakan terdapat pengaruh antara latihan skipping terhadap tinggi loncatan vertical jump pemain level remaja di club dhaksinarga. Tshun 2009? 2. Apakan pengaruh tersebut rendah, sedang atau signifikan, antara latihan skipping dengan tinggi loncatan vertical jump pemain level remaja di club dhaksinarga. Tshun 2009? E. Tujuan Penelitian Tujuan saya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ada pengaruh antara latihan skipping dengan tingi loncatan vertical jump pemain level remaja di club dhaksinarga. Tahun 2009. 2. Pengaruh tersebut signifikan, antara latihan skipping dengan tinggi loncatan vertical jump pemain level remaja di club dhaksinarga. Tahun 2009. F. Kegunaan Penelitian Kegunaan dalam penelitian ini adlah sebagai berikut: 1. Untuk pemain Dapat mengetahui seberapa tinggi loncatan vertical jumpnya sendiri, sehingga bisa menjadi patokan untuk menambah latihan skipping untuk memperoleh loncatan yang lebih tinggi. 2. Untuk pelatih Bisa dijadikan pedoman untuk meningkatkan tinggi loncatan vertical jump pemain yang memiliki loncatan yang rendah, dan dengan penelitian ini latihan skipping bisa diterapkan kepada atlit yang lainnya atu level usia dini. 3. Untuk club Sebagai sumbangan pemikiran club untuk membuat program latihan dan untuk menyempurnakan program yang sudah ada. BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori Skipping merupakan olahraga yang sejak zaman dulu digemari dari berbagai Negara, olah raga skipping sesungguhnya merupakan olahraga yang mengunakan seutas tali untuk melakukan lompatan. Olah raga sekiping ini degemari oleh atlit-atlit dari berbagai macam cabang, misalnya bola voli, badminton, tinju, dan oalhraga yang lain. Mengapa olah raga skipppingini sangat digemari? Tidak heran olahraga ini digemari, karena dengan melakukan olahraga skipping ini dapat meningkatkan kekuatan,kelincahan, keseimbangan, dan masih bnyak lagi yang didapat dengan melakukan olahraga skipping ini. Dengan melakukan skipping otot-otot yang dgunakan menyeluruh bagian tubuh, jadi dengan satu macam olahraga ini maka manfaat yang didapat juga sangan menyeluruh. Olahraga ini sampai saat ini masih menjadi pilihan dari berbagai cabang olahraga. Sampai saat ini juga perkembangan skipping juga sangat hebat, skipping mengalami perkembanan dari segi fariasi pengunaan maupun bahan yang digunakan. Zaman dahulu skipping digunakan hnya untuk meloncat satu atau dua macam loncatan saja namun sekarang variasi penggunaan skipping sangat variatif dan berkembang berbagai macam variasi, selain itu bahan yang digunakan untuk membuat skipping pada zaman dulu hanya tali saja dan pegangannya Cuma dari kayu, namun sekarang dengan berkembangnya zaman bahan skipping bisa dari plastik yang bahannya ringan dan mudah digunakan. Vertical jump adalah kemampuan seseorang untuk melakukan loncatan lurus keatas dan tidak menggunakan awalan(jurnal olahraga SMP 1 ngawen GK 2007). Vertical jump juga bisa diartikan gerakan meloncat setinggi-tingginya dengan vokus kekuatan otot tungkai untuk mencapai loncatan lurus keatas dengan maksimal. Vertical jum ini biasanya banyak digunakan oleh beberapa cabang olahraga misalnya bolavoli, basket, dan lain sebagainya. Karena dalam olahraga tersebut vertical jump sangat penting, misalya pada cabang voli, dalam cabang ini untuk menyerang lawan dan menghindari blok dari lawan pemain harus meloncat vertical jump agar lompatan lebih tinggi dan bisa memukul bola pada titik tertinggi, khususnya posisi quiker (bola cepat) karerna posisi ini biasanya tidak mempunyai banyak awalan jadi kemampuan vertical jumpnya harus bagus.

B. Penelitian Yang Relevan Penelitian ini sudah pernah diteliti oleh mahasiswa UNY juga, namun kebanyakan probandus yang diteliti sudah memasuki usia senior. Maka dari itu saya berfikir untuk meneliti pengaruhnya pemain pada level ramaja, karena pada masa itu masih mengalami pertumbuhan fisiologis maupun fisik. C. Kerangka Berfikir Pengaruh latihan skipping terhadap tinggi loncatan vertical jump merupakan aktifitas yang sangat efisien. Peningkatan vertical jump untuk cabang bola voli dapat ditingkatkan dengan latihan skipping. Dengan demikian secara teoritik dapat diduga ada hubungan antara latihan skiping dengan tinggi loncatan vertical jump dalam cabang bola voli. D. Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini mengenai pengaruh antara fariabel bebas (x) dan variable terikat (y), yaitu antara latihan skipping(x) dengan tinggi loncatan vertical jump(y). model keterkaitan antara variable-variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : H Gambar1. Paradikma Penelitian Keterangan: X : Latihan Skipping Y: Tinggi Loncatan H: Pengaruh Latihan Skipping Terhadap Tinggi Loncatan Vertical Jump E. Hipotesis 1. Pengertian Hipotesis Hipotesis menurut Singarimbun dan Sofyan Efendi (1989) adalah kesimpulan sementara atau preponsentatif tentang hub dua variable atau preponsentatif tentang hubungan dua variable atau lebih. Pengertian lainnya adalh jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul ( Suharsimi Arikunto , 1991: 62) 2. Hipotesis Ada pengaruh positif yang signifikan antara latihan sekipping dengan tinggi loncatan vertical jump pemain level remaja di club Dhaksinarga tahun 2009. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian dibedakan menjadi dua macam yaitu : 1. pendekatan kwantitatif Ialah data atau informasi yang dikiumpulkan diwujudkan dalam bentuk kwantitatif atau angka, sehingga analisisnya berdasarkan angkatersebut menggunakan angka statistic. 2. Pendekatan kualitatif Ialah data atau gambaran tentang sutu kejsdian secara menyeluruh konstektual dan bermakna sehingga analisisnya mengunakan prinsip logika (Fx. Sudarsono, 19880.

B Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat Tempat penulis melakukan penelitian pada anggota Bola Voli dhaksinarga kelompok remaja tahun 2009 2. waktu penelitian Penelitian ini dimungkinkan berlangsung pada tahun 2009 C. Variabel penelitian 1. Pengertian variabel Variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran . menurut Sutrisno Hadi, variabel sebagai gejala bervariasi dalam suatu penelitian. Sedangkan menurut Suharsimi Arikuntoko (2002) adalah obyek penelitian atu apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. 2. Macam Variabel Variabel dibagi menjadi 2 macam yaitu variabel dipenden, variabel independent. a. Variabel dependen adlah variabel terikat atau tergantung. b. Varibel independent adalah variabel bebas. 3. Variabel dalam penelitian ini Berdasarkan pendapat ahli tersebut maka dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu : a. variabel X, latihan skiping b. variabel Y, tinggi loncatna vertical jump jika ditinjau dari hubungan antar variabel terdapat satu jenis variabel bebas dan variabel terikat. D. Populasi dan sample Penelitian 1. Populasi penelitian Penelitian populasi dilakukan oleh peneliti yang akan meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Pendapat tersebut merupakan pendapar Suharsimi Arikuntoko (1996) Yang dimaksutd populas 2. Sampel. Pengertian sample dikemukakan oleh sutrisno Hadi (1996) adalah sejumlah penduduk yang kurang dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Sudjana (1986) sample adalah sebagian yang diambil dari populasi. E. Metode pengumpulan data Menurut Suharsimi Arikuntoko untuk mengumpulkan data dalam penelitian ada beberapa yaitu, tes, quintioners atau angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari uraian diatas peneliti menggunakan cara sebagai berikut. 1. metode pretest Metode pretest adalah metode dimana semua disuruh melakukan gerakan tanpa melakukan perlakuan terlebih dahulu. Pretest dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan maksimal setiap individu untuk melakukan vertical jump sebelum diberi perlakuan skipping . 2. posttest Metode posttest merupakan metode untuk mengetahui apakah ada perbedaan setelah mendapat perlakuan. Disini posttest dilakukan untuk mengetahui perbedaan tinggi vertical jump setelah mendapat perlakuan.

F. Instrumen pengumpulan data instrument pengumpulan data mempunyai peranan sangat penting dalam suatu penelitian. Instrument penelitian adalah alat pada waktu penelitian saat mengunakan metode(Suhartini Arikuntoko, 1996). Prosedur untuk mendapatkan instrument yang baik menutut terdiri dari enam cara yaitu : 1. Menentukan Definisi Variabel 2. menentukan indicator 3. menetukan sub indikator 4. menyusun item 5. penyuntingan 6. uji coba. G. Analisis Data Merupakan analisis data dengan menggunakan data dalam bentuk anggka. Kemudian untuk mengolah data tentang Pengaruh latiha skipping terhadap loncatan vertical jump pemain level remaja club dhaksinarga, maka penulis mengunakan tehnik pretest dan posttest. TUGAS METODOLOGI PENELITIAN BAB I, II, III PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP LONCATAN VERICAL JUMP PEMAIN VOLI LEVEL REMAJA CLUB DHAKSINARGA Disusun oleh: Afristian Ismadraga 07601241059 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Daftar pustaka: - http://myblog4famouser.com/manfaat-skipping-olahraga-skipping-lompat-tali - http://www.kotasatelit.com/forums/showthread.php?t=11795 - http://www.bloggaul.com/adhiamin_team/readblog/77340/smash-semi-bola-voli - http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH7c

You might also like