You are on page 1of 16

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN DOSEN PENGAMPU: Dr. INDRATI KUSUMANINGRUM, M.

Pd PEMAKAIAN MEDIA LCD PROYEKTOR DENGAN SOFTWARE POWER POINT UNTUK PEMBELAJARAN MENGELOLA KARTU PERSEDIAAN SMK BISNIS DAN AKUNTANSI KLS X SEMESTER II

OLEH: IKA NURIKA NIM: 1109850 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA FKIP UNRI KERJASAMA DENGAN PASCA SARJANA UNP PADANG SMESTER 2 TAHUN 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat Nya, hingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik, tanpa mengalami hambatan yang berarti. Makalah ini dimaksudkan guna untuk meyempurnakan tugas mata kuliah Media Pembelajaran. Hasil makalah ini berupa deskripsi pemakaian media LCD Proyektor dengan software power point untuk pembelajaran mengelola kartu persediaan SMK bisnis dan akuntansi kls X semester II.

Pembuatan makalah ini banyak dibantu oleh teman-teman dan Dosen Pengampu mata kuliah ini, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan Ibu Dr.INDRATI KUSUMANINGRUM, M.Pd, semoga ilmu yang diberikan memberikan manfaat untuk kami. Amiin.

Dengan rampungnya makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, Mei 2012

Penulis

BAB I TEORI BELAJAR

A. Teori Belajar untuk Mengelola Kartu Persediaan

Belajar (learning) adalah salah satu topik paling penting dalam psikologi dewasa ini, namun konsepnya sulit untuk didefinisikan. American Heritage Dictionary mendefinisikannya sebagai berikut: To gain knowledge, comprehension, or mastery through experience or study (Untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman, atau penguasaan melalui pengalaman atau studi). Sepanjang beberapa tahun belakangan ini ada kecenderungan untuk menerima definisi belajar yang merujuk pada perubahan dalam perilaku yang dapat diamati. Salah satu definisi yang dikemukakan oleh Kimble (1961) yang mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif permanen didalam behavioral potentiality (potensi behavioral) yang terjadi sebagai akibat dari reinforced practice (praktik yang diperkuat). Ada beberapa penjelasan yang dikembangkan oleh teori Kimble ini. Pertama belajar diukur berdasarkan perubahan dalam perilaku, dengan kata lain hasil dari belajar harus selalu diterjemahkan kedalam perilaku atau tindakan yang dapat diamati. Kedua, perubahan behavioral ini relatif permanen, artinya hanya sementara dan tidak menetap. Ketiga, perubahan perilaku itu tidak selalu terjadi setelah proses belajar selesai. Walaupun ada potensi untuk bertindak secara berbeda, potensi untuk bertindak ini mungkin tidak akan diterjemahkan kedalam bentuk prilaku secara langsung. Keempat, perubahan perilaku berasal dari pengalaman atau praktik (latihan). Kelima, pengalaman atau praktek harus diperkuat, artinya respon yang menyebabkan penguatanlah yang akan dipelajari. Dibawah ini akan dipaparkan beberapa teori belajar yang berkaitan dengan mata pelajaran Mengelola Kartu Persediaan, antara lain: 1. Teori Belajar Konstruktivisme (Jerome Bruner)

Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar, bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap (Dimiyati dan Mujiono). Teori konstruktivis memiliki prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan yang ada difikirannya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Siswa dapat menggabungkan beberapa pengetahuan yang didapatnya dari buku maupun dari pengalamannya baik didalam kelas maupun diluar kelas, kemudian siswa menemukan dan membuat kesimpulan mupun keputusan. Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam membina pengetahuan baru, mereka akan lebih paham dan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep. Peran guru disini adalah guru harus mencoba dan mendorong siswa untuk menemukan prinsip-prinsip sendiri. Guru dan siswa harus terlibat dalam dialog aktif (yaitu, Socrates belajar). Tugas guru adalah untuk menerjemahkan informasi yang akan dipelajari ke dalam format yang tepat untuk kondisi saat ini pelajar pemahaman Didasarkan pada pandangan konstruktivisme, belajar dihadapkan pada masalah tertentu berdasarkan konstruksi pengetahuan yang diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya. Selain mempelajari Memproses Kartu Persediaan dikelas, aplikasi hasil rumus atau sifat yang diperoleh dari penalaran induktif maupun deduktif sering ditemukan, meskipun tidak secara formal. Hal ini disebut dengan belajar bernalar (Depdiknas, 2003: 5-6).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Mengelola Kartu Persediaan adalah suatu proses yang diselenggarakan oleh guru untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan akuntansi. Tujuan pembelajaran Mengelola Kartu Persediaan itu sendiri adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berfikir kritis, logis, sistematis dan memiliki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan, dalam bidang persediaan, keuangan, maupun pada bidang lain dalam kehidupan sehari-hari. 2. Teori Elaborasi (Charlie Reigeluth) Teori elaborasi berpandangan bahwa instruksi dari guru harus diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kompleksitas untuk belajar yang optimal. Misalnya, ketika mengajar tugas prosedural, versi sederhana dari tugas ini adalah disajikan pertama, pelajaran berikutnya hadir versi tambahan sampai berbagai tugas diajarkan. Dalam setiap pelajaran, pelajar harus diingatkan dari semua versi diajarkan sejauh ini (ringkasan / sintesis). Ide kunci dari teori elaborasi adalah bahwa pelajar perlu mengembangkan suatu konteks yang berarti ke mana ide-ide berikutnya dan keterampilan dapat diasimilasikan. Pendekatan elaborasi dalam mata pelajaran Memproses Kartu Persediaan akan menciptakan belajar lebih bermakna. meningkatkan motivasi peserta didik melalui penciptaan pembelajaran bermakna, dan penyediaan informasi tentang konten yang memungkinkan belajar secara terkontrol karena memiliki langkah-langkah. Ada beberapa komponen strategi antara lain: (1) urutan elaborasi, (2) belajar urutan prasyarat, (3) ringkasan, (4) sintesis, (5) analogi, (6) strategi kognitif, dan (7) kontrol belajar (learning control). B. Teori Media Pembelajaran Media atau medium bermakna saluran komunikasi atau juga perantara yang digunakan untuk membantu proses komunikasi (Heinich,2002). Untuk itu dapat disimpulkan bahwa media pengajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, minat serta perhatian pelajar dan seterusnya terjadi proses pembelajaran.

Media pengajaran dapat diklasifikasikan dengan merujuk kepada jenisnya. Ia dapat digunakan dengan bantuan teknologi yang mudah atau dengan bantuan teknologi yang canggih. Walau bagaimanapun keberkesanan pengajaran bukan semata-mata bergantung kepada penggunaan multimedia. Malah mengikut seorang pengkaji, Clark, R.E (1983), mengatakan bahawa media pengajaran hanya berfungsi sebagai untuk menyampaikan pengajaran tetapi tidak dapat mempengaruhi secara langsung pencapaian pelajar-pelajar. Mengikut Schramm W. (1977), mengatakan bahawa pembelajaran lebih dipengaruhi oleh sesuatu kandungan dan strategi pengajaran yang dirancang melalui sesuatu media dan bukannya dipengaruhi oleh media tertentu sahaja. Pemilihan media dan bahan sumber yang sesuai sebenarnya dapat membantu dan mengekalkan penglibatan pelajar dalam proses belajar. Gambar, foto, slaid, gambar bergerak, video contohnya dapat mencetuskan perbincangan kumpulan, penjanaan idea dan juga aktifitas penyelesaiaan masalah. Media pengajaran yang baik membolehkan penyertaan dan respons pelajar berinteraksi serta mendapat umpan balik. Siswa boleh berlaku sama secara invidu atau secara kumpulan. Ia juga harus bersesuaian dengan aktifitas serta teknik pengajaran yang dilaksanakan. Respons siswa mungkin bermula dari hal yang mudah seperti membaca apa yang terpapar atau membuat uraian, menjawab soalan hinggalah ke peringkat yang cangih seperti soal yang berbentuk interaktif atau bahan yang bercirikan hypermedia pada bahan multimedia yang dipaparkan melalui komputer. Disini penulis merangkum beberapa jenis media pengajaran sebagai berikut: 1. Media Visual 1) Media yang tidak diproyeksikan a. Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.

b. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realita. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan. c. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbolsimbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal 2) Media proyeksi a. LCD Proyektor merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media yang digunakan adalah komputer. b. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan LCD Proyektor, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide. 2. Media Audio 1). Radio Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk

mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif 2). Kaset-audio Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah. 3. Media Audio-Visual 1). Media video

Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.

2). Media komputer Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas. Kegunaan Media LCD Proyektor dalam Proses Belajar Mengajar Mengelola Kartu Persediaan a. Memperjelaskan penyampaian pesan Perkataan lebih berkesan jika disertakan dengan gambar atau simbol yang lebih konkrit maknanya. Dengan media, segala simbol, verbal yang abstrak, dapat dijelaskan. Dengan teknologi komputer, penjelasan lebih berkesan dan menarik seperti penggunaan animasi, bunyi dan musik. b. Guru bisa memfisualisasikan materi dengan jelas. Contoh menggambarkan proses persediaan masuk dan keluar c. Mengatasi Batasan Ruang, Waktu dan Pancaindera Objek yang terlalu besar atau kecil boleh digantikan dengan model, gambar, transparansi, film atau video. Objek yang terlalu kompleks dapat ditunjukkan dalam bentuk model, gambar, dll. Konsep yang terlalu luas atau abstrak dapat divisualkan. d. Penggunaan Media Pengajaran Secara Betul dan Bervariasi Dapat mengatasi sikap pasif pelajar kerana ia boleh menimbulkan minat, meningkatkan interaksi dan kefahaman pelajar tentang realiti. Pelajar juga dapat belajar sendiri. e. Siswa tidak tergantung pada guru

BAB II KONDISI LAPANGAN DAN PENERAPAN MODEL ASSURE

A.

Kondisi Belajar Mengelola Kartu Persediaan SMK Negeri 1 Pangkalan Lesung terletak di Kabupaten Pelalawan Riau. Saat ini memiliki 4 Program Keahlian, antara lain: 1. Program Keahlian Teknik Elektronika Audio Video 2. Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan 3. Program Keahlian Teknik Otomotive, dan 4. Program Keahlian Bisnis dan Akuntansi Mengelola Kartu Persediaan adalah salah satu cabang ilmu Akuntansi yang berkawasan tentang mengawasi bahan persediaan yang tersedia di gudang, toko, supermarket maupun di pabrik. Kartu persediaan akan menghitung barang yang masuk maupun keluar dan tahap akhir mencatat jumlah saldo persediaan akhir. Mata pelajaran Mengelola Kartu Persediaan ini akan mempersiapkan siswa untuk menjadi seorang ahli pembukuan, programmer, manager gudang,dll. Untuk menyajikan pengajaran yang bagus dan menarik adalah tugas dan tanggungjawab kita sebagai seorang pendidik. Untuk itu penulis menyajikan suatu model pengajaran Mengelola Kartu Persediaan menggunakan Model ASSURE.

B.

Aplikasi Model Assure A : ANALYZE LEANER (Menganalisis Peserta Didik) Guru perlu menganalisis siswa sebelum memulai pengajaran, hal ini dibutuhkan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan karakteristik yang dimiliki. Karakter umum siswa juga turut mempengaruhi proses belajar, hal ini berkisar antara variabel-variabel nol yaitu variabel yang tidak memiliki nilai lebih dari variabel lainnya, seperti jenis kelamin, kebiasaan hingga bakat dan minat. Mata elajaran ini diperuntukkan pada siswa kelas X SMK program studi Bisnis dan Akuntansi. 1. Spesifikasi Kemampuan Awal Pelajaran Mengelola Kartu Persediaan adalah mata pelajaran cabang ilmu Akuntansi dan dipelajari di kelas X semester 2, mereka telah mempunyai pengetahuan awal mengenai mata pelajaran ini pada mata pelajaran Siklus Akuntansi pada semester 1. Untuk mengetahui kemampuan awal mereka sebelum pelajaran dilanjutkan, pada pertemuan pertama biasanya diadakan entry test untuk materi sebagai berikut: a. Aktiva Lancar b. Laporan Keuangan Dari hasil entry terst guru akan mengetahui kemampuan awal siswa serta keputusan tentang materi apa yang perlu dijelaskan ulang. 2. Gaya mengajar Siswa kelas X SMK sedang mengalami transisi dari remaja menuju dewasa, umumnya anak usia sekolah tersebut lebih menyukai hal-hal yang berbau teknologi, maka saya mengembangkan gaya mengajar yang berfariasi seperti ekspository, hingga penyelesaian masalah.

S: STATE OBJECTIVES ( Merumuskan Tujuan Pembelajaran) Perumusan tujuan berkaitan dengan apa yang ingin dicapai, dalam hal ini dapat dibuat suatu rencana pembelajaran (RPP). Materi pelajaran kelas X semester 2 adalah Metode First In First Out

S : SELECT METHODS, MEDIA AND MATERIAL (Memilih metode, media dan bahan ajar) Memilih strategi: Dalam pembelajaran ini strategi yang dipilih adalah strategi ceramah. Guru menjelaskan materi secara ringkas melalalui tanya jawab kepada secara individu mempraktekkan materi dan rumus yang didapat dengan menjawab contoh. Strategi ini dipilih untuk meningkatkan kemandirian siswa. Memilih teknologi dan media: Lingkungan sekolah memiliki fasilitas yang bisa dimanfaatkan, sekaligus meSetelah melihat kondisiningkatkan kemampuan siswa dan guru menggunakan teknologi, maka dipilihlah software presentasi sebagai penyampai materi pembelajaran. Memilih, memodifikasi atau merancang bahan ajar: Dalam merancang bahan ajar diperlukan kreatifitas guru sehingga materi tersebut sesuai dengan tujuan dan karakteristik siswa. Dalam hal ini saya merancang bahan ajar dengan mengumpulkan materi dari berbagai sumber (buku teks, internet, dll).

U:UTILIZE MEDIA AND MATERIALS (Memanfaatkan media dan bahan ajar) 1. Tinjauan Media dan Bahan Ajar Media software powerpoint merupakan salah satu metode dalam memodifikasi bahan ajar, dengan menggunakan gambar, warna yang menarik mereka jadi tertarik untuk belajar. 2. Menyiapkan Media dan Bahan Ajar Setelah ditentukan bahwa materi pelajaran yang digunakan adalah Metode First In First Out, maka guru menyiapkan penyajian media dalam Microsoft PowerPoint, yang lengkap dengan animasi yang menarik. Slide presentasi yang telah dibuat akan diproyeksikan kelayar dengan menggunakan LCD Proyektor. 3. Siapkan Lingkungan Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan yaitu: LCD Proyektor yang memadai

Ketersediaan listrik Pencahayaan ruangan, sebaiknya ruangan yang tidak terlalu terang agar pantulan cahaya kelayar dapat dilihat dengan jelas

Kenyamanan lokasi dari suara luar

4. Siapkan Siswa Kesiapan siswa dapat dinilai dari beberapa hal, yaitu: Kesiapan mental menerima pelajaran, hal ini dipancing dengan memberikan motivasi awal. Kesiapan lingkungan siswa disesuaikan dengan media yang dipakai maka siswa hanya perlu diduk ditempat biasa tanpa mengubah posisi. 5. Berikan Pengalaman Belajar Setelah semua disiapkan maka langkah terakhir adalah menyampaikan materi atau memberikan pengalaman belajar. Setelah guru menyampaikan materi maka siswa diberi tugas mandiri

R: REQUIRE LEARNER PARTICIPATION (Mengembangkan peran peserta didik) Dalam mengaktifkan pebelajar di proses pembelajaran tentulah memerlukan sentuhan psikologis. Pada mata pelajaran Mengelola Kartu Persediaan ini teori belajar yang digunakan adalah pendekatan konstruktivisme dan CTL. Dimana dengan pendekatan konstruktivis siswa dapat mengkonstruk sendiri materi yang dipelajari, sehingga dapat bertahan lama dikepala mereka.

E: EVALUATE AND REVIEW (Menilai dan Memperbaiki) Banyak cara dalam mengukur ketercapaian kemampuan siswa, antara lain dengan test tertulis atau lisan, atau juga melalui hasil latihan atau tugas. Dalam hal ini saya biasanya mengadakan tugas dan meransang mereka dengan imbalan nilai terbaik untuk yang tercepat menyelesaikan. Jika hasil latihan menyimpulkan bahwa siswa belum sempurna maka saya wajib mengulang kembali. Dalam mengevaluasi keefektifan media berarti dapat menggunakan diskusi atau interview dengan siswa apakah mereka merasa puas dan tersampaikan apa yang mereka

harapkan dengan media ini?. Dari tanggapan mereka maka akan dapat ditarik kesimpulan apakah media ini perlu dimodifikasi atau diperbaiki sehingga materi benar-benar tersampaikan. Diakhir proses belajar mengajar guru membantu siswa untuk menyimpulkan materi.

Lampiran: 1. RPP 2. Slide media Microsoft Office PowerPoint

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu

: : : :

SMKN I Pangkalan Lesung Akuntansi X/2 2 x 40 Menit Mengelola Kartu Persediaan Membukukan data persediaan ke Kartu Persediaan

Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar :

Indikator

1. Menghitung persediaan akhir menggunakan metode FIFO (First In First Out)

I.

Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan belajar mengajar ini peserta didik dapat: a. Menjelaskan proses kerja metode FIFO b. Menghitung data persediaan akhir menggunakan metode FIFO kedalam kartu persediaan c. Mencatat laporan transaksi kedalam jurnal umum

II.

Materi Ajar a. First In First Out Methode b. Jurnal Umum metode Perfectual

III.

Metode Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL/ Contextual Teaching and Learning) a. Ceramah b. Tanya jawab c. Pemberian tugas

IV.

Kegiatan Pembelajaran A. Kegiatan Awal : 15 menit

a. Memberi salam b. Mengabsen siswa c. Apersepsi : Menurut kalian persediaan barang yang manakah yang

dikeluarkan/dipakai/dijual terlebih dahulu? Barang baru atau barang usang? d. Motivasi : Ada beberapa metode penjualan/pemakaian persediaan

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Nilai yang diterapkan : religius, dan rasa ingin tahu B. Kegiatan Inti 60 menit a. Peserta didik diberi pemahaman tentang materi ajar Metode FIFO b. Guru membuat ilustrasi dibantu oleh siswa c. Siswa diberi latihan untuk pemahaman materi d. Guru menilai kerja siswa Nilai yang diterapkan : rasa ingin tahu, demokratis, tanggung jawab C. Kegiatan akhir: 15 Menit a. Guru dan siswa menyimpulkan materi c. Guru memberi penghargaan untuk pembuat latihan yang tepat Nilai yang diterapkan : rasa ingin tahu, menghargai prestasi V. Media dan Sumber Belajar a. Audio Visual (Laptop dan LCD proyektor) b. Buku Akuntansi Mengelola Kartu Persediaan (penerbit Erlangga) VI. Penilaian Teknik Teknik Instrumen Bentuk instrumen : tugas individu : uraian : terlampir pada Power Point

Pangkalan Lesung, 20 Maret 2012

Mengetahui, Kepala SMKN 1 Pangkalan Lesung

GMP

Erdawati, S.Pd.I NIP.19800116 200312 2 006

Ika Nurika,S.Pd NIP.19781001 200904 2003

You might also like