Professional Documents
Culture Documents
1. 2. 3. 4. 5.
Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan oleh tulang. Rongga atas berisi ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori (saraf pembau). Hidung terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisme dari udara yang masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. 5/27/12 Bekalan darah yang banyak ke membran mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi hampir sama dengan suhu badan di samping
Hidung merupakan indera pembau yang menerima rangsang bau dalam bentuk gas. Gas dari benda diterima oleh saraf pembau di dalam hidung, kemudian diteruskan ke otak besar. Hidung terdiri dari bagian-bagian: rongga hidung bagian bawah (terdapat rambut-rambut hidung, lapisan lendir), rongga hidung bagian atas/sinus (terdapat lapisan lendir dengan serabut saraf pembau).
Serabut-serabut saraf pembau (olfaktori) bergabung membentuk urat serabut saraf pembau. Pada serabut saraf pembau terdapat selsel saraf pembau di bagian ujungnya. Sel-sel pembau dilengkapi dengan rambut-rambut halus (silia) di ujungnya dan dilapisi oleh selaput lendir yang berfungsi 5/27/12 sebagai pelembab.
PROSES PENCIUMAN
1.
Pada saatmenarik nafas, udara masuk ke dalam hidung. Zat kimia yang ada dalam
2.
5/27/12
Anosmia yaitu kelainan yang menyebabkan bau tidak dapat dideteksi karena tidak ada reseptor bau. yaitu kelainan menurunnya sensitivitas daya pembau. yaitu kelainan sehingga hidung tidak mampu mendeteksi bau tertentu.
Hiposmia
Disosmia
5/27/12