You are on page 1of 38

Nama : Ivan Lauren Raja Guk-guk Nim : 409141043

Kelas : Pendidikan Biologi 2009 B

BAB I MANUSIA A. Hakikat Manusia 1. Menurut filsafat sekuler Menurut materialisme manusia merupakan suatu materi, segala sesuatu berasal dari materi, oleh materi dan untuk materi. Manusia tidak lebih dari apa yang dimakannya. Menurut aliran Atheisme Manusia merupakan pertengahan dan akhir dari religi. Aliran ini berpendapat bahwa setiap ajaran agama adalah usaha untuk mengobjekkan keinginan manusia. Termasuk Allah ; bagi Atheisme Allah itu sesungguhnya tidak ada; yang ada hanyalah keinginan manusia itu sendiri. Aliran komunisme mengartikan manusia sebagai Homoeconomicus artinya manusia adalah makhluk ekonomi. Segala sesuatu ditinjau berdasarkan dan juga bertujuan pada kepentingan social ekonomi. 2. Menurut agama-agama non-Kristen Agama primitif bahwa manusia dan dunia dipandang dalam suatu kesatuan yang utuh (totalisme). Manusia dan sukunya dianggap sebagai dunia kecil sedangkan alam semesta dianggap dunia besar. Agama Hindu bahwa manusia terdiri dari tiga unsur yakni Atman, Jiwa dan Angga. Jika manusia diibaratkan sebagai mobil maka Atman adalah penggeraknya, Jiwa adalah pengendalinya dan Angga adalh kerangkanya. Jiwa dan Angga sifatnya fana, hancur pada saat manusia itu mati, sedangkan Atman adalah bagian inti manusia yang kekal. Agama Hindu tidak mengenal Allah sebagai pencipta, tidak mengenal perbatasan antara Allah dan ciptaannya. Agama Budha bahwa manusia tidak mempunyai kepribadian atau tanpa jiwa. Manusia itu bukanlah suatu kenyataan yang tetap. Agama Islam bahwa manusia berasal dari Allah (ciptaan Allah). Manusia adalah sebagai hamba yang rendah dihadapan Tuhan, tetapi dipihak lain amal dan perbuatan manusia akan diperhitungkan sebagi pahala.

3. Hakikat manusia menurut iman Kristen Berdasarkan Alkitab secara tegas dinyatakan bahwa asal kehidupan adalah dari Allah. Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya (Kejadian 1 : 1+26-27; Kejadian 2:7; Yoh. 1:3-4). B. MANUSIA DAN TANGGUNG JAWABNYA Sesuai dengan hakikat manusia sebagai ciptaan Allah dan gambar Allah, maka ada beberapa tanggung jawabnya yaitu: 1. Manusia mengabdi kepada Allah Manusia memperoleh tugas dari Allah (Kej. 1:28) dan Allah menempatkan manusia di Taman Eden sebagai pengusaha taman itu dan memelihara ciptaan lainnya (Kej. 2:15). Manusia memperoleh tugas dari Allah, berarti manusia harus mengabdi pada Allah. 2. Manusia menguasai dan mengusahai ciptaan lainnya Manusia mengusahai dan menguasai adlah dalam rangka memelihara dan mengembangkan ciptaan Allah. Seluruh kegiatan dan tindakan penguasaan dan pengusahaan ciptaan lain adalah merupakan pelaksanaan amanat Tuhan Allah. Manusia harus selalu mempertanggungjawabkan perbuatannya terhadap ciptaan lain kepada Allah. 3. Manusia Kristen menjadi garam dan terang dunia Orang Kristen mendapat dua mandate dari Allah yaitu mandat budaya dan mandat rohani. Mandat budaya diterima semua manusia secara umum termasuk orang-orang Kristen, tetapi mandat rohani hanya ditujukan kepada orang-orang Kristen. Mandat budaya adalah menguasai, mengusahai dan memelihara ciptaan laian. Sedangkan mandat rohani diterima oleh murid-murid Yesus setealh dipanggil dan diutus pergi ke seluruh dunia. Mandat rohani meliputi : tanggung jawab untuk menjadi garam dan terang dunia (Mat. 5:13-16), Amanat Agung Yesus untuk memebritakan injil (Mat. 28:19-20). Sebagai garam dan terang dunia, orang Kristen berperan memberikan kualitas yang baik di tengah-tengah dunia, dan juga menunjukkan sesuatu yang lebih baik kepada dunia, sehingga dunia dapat melihat perbuatan-perbuatan yang baik dan memuliakan Allah di Sorga. 4. Orang Kristen turut menyelamatkan dunia Arti penyelamat yang dimaksudkan dalam hal ini adalah suatu perbaikan, penyembuhan, pembebasan dan pemeliharaan dunia sekitar yang dibutuhkan. Tibdakan penyelamatan ini di satu pihak merupakan pemenuhan kebutuhan manusia sendiri, tetapi di

pihak lain adalah merupakan pertanggungjawaban orang Kristen terhadap mandat yang sudah diperoleh dari Allah.

C. MANUSIA DAN CIPTAAN LAINNYA 1. Hubungan manusia dengan ciptaan lainnya Allah telah merencanakan bahwa manusia dapat hidup jika di dukung oleh ciptaan lainnya. Allah lebih dahulu menyediakan apa yang dibutuhkan manusia baru manusia diciptakan. Manusia tidak dapat dlilepaskan dari hubungannya dengan ciptaan lain. Manusia termasuk oprang Kristen mempunyai hubungan yang prinsipil dengan ciptaan lainnya. 2. Manusia bebas dan terikat dengan ciptaan lainnya Orang Kristen telah memperoleh keselamatan dan kuasa dari Allah, maka di satu pihak dia bersikap bebas terhadap dunia dan ciptaan lainnya, tetapi di pihak lain orang Kristen merasa terikat dengan ciptaan lain karena ciptaan lain merupakan keperluan dan kebutuhan hidup dalam dunia.

3. Manusia bertanggung jawab meleatarikan lingkungan hidup Lingkungan hidup yang dimaksud adalah meliputi alam sekitar ciptaan lain dan manusia lain. Ada dua sikap orang Kristen terhadap kelestarian lingkungan yaitu : Kelestarian adalah kebutuhan manusia, dan melestarikan adalah kewajiban manusia Kelestarian adalah kebutuhan manusia dan merupakan bagian dari lingkungan hidup itu. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan dalam rangka melestarikan lingkungan hidup antara lain : Melayani lingkungan hidup artinya memberikan diri untuk membantu, menolong, mempertahankan dan meningkatkan kelestarian lingkungan hidup. Mark. 10:45 dikatakan bahwa Yesus datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani. Bersaksi dalam lingkungan hidup artinya meliputi tindakan menyuarakan, membela dan mempertahankan sesuatu ditengah-tengah masyarakat dengan tujuan mejaga kesinambungan sesuatu dalam lingkungan hidup. Mat. 28:20 Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu,..

Bersekutu dengan lingkungan hidup berarti memelihara hubungan yang serasi, selaras damn seimbang dengan lingkungannya, karena itu merupakan tanggung jawab dan kebutuhan orang Kristen juga.

4. Peka dan tanggap terhadap tanda-tanda zaman Mat 24:4 Yesus berkata Waspadailah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu. Kepekaan dan ketanggapan orang Kristen terhadap tanda-tanda zaman membuat sikap mawas diri. Dengan demikian tergerakalah hati untuk turut bertanggung jawab serta ikut mencegah dan menaggulangi terjadinya kejadian tersebut.

BAB II TUHAN YANG MAHA ESA

I.

Bentuk bentuk penyembahan kepada yang gaib Dalam konteks ilmu agama agama, ada empat bentuk penyembahan kepada gaib. a. Bentuk Theisme Yaitu penyembahan kepada Tuhan atau gaib sebagai suatu keberadaan yang

berpribadi, dan yang menyatakan diriNya dengan Wahyu kepada orang-orang tertentu.Bentuk Theisme ini terdpat pada agama Yahudi,Kristen,Islam dan Hindu Weda. b. Bentuk Monisme

Yaitu bentuk penyembahan kepada ilahi ( yang gaib ), sebagai keberadaan yang tidak berpribadi. Bentuk Monisme ini terdapat pada Hindu, Upanisad, ajaran Tao, kebatinan dan mistik. Kepercayaan ini disebut Patheisme atau Panentheisme. c. Bentuk Non Theisme Yaitu bentuk penyembahan kepada yang gaib sebagai kekosongan. Bagi non theisme sebenarnya tidak ada Tuhan atau ilahi yang berpribadi. Tidak ada ilahi yang melekat pada alam. Yang mereka sembah adalah kekosongan. Bentuk penyembahan non theisme adalah agama Budha. d. Bentuk Demonisme Adalah suatu bentuk penyembahan kepada kuasa gaib yang jahat. Bentuk penyembahan ini terdapat pada praktek praktek klenik, santet, dan okultisme. II. Keberadaan Tuhan atau Allah menurut agama agama non kristen Keberadaan Tuhan atau Allah menurut : Agama Primitif ( agama suku ) Menurut kepercayaan suku suku primitif, Tuhan atau ilah itu digambarkan dalam konsep Pantheisme dan Panentheisme. Pantheisme artinya paham atau kepercayaan yang menganggap bahwa semua yang ada adalah ilahi. Sedangkan panentheisme artinya bahwa semua ada dalam ilahi. Pantheisme dan panentheisme dapat diberi istilah Totalisme, yaitu paham yang menekankan keutuhan, artinya bahwa semua yang ada adalah dalam satu sistem keutuhan.

Menurut suku suku primitif dipercayai bahwa keberaradaan yang ilahi itu ada dimana mana. Keberadaan ilah ilah itu bisa melekat pada pohon, sungai, lembah, kuburan atau pada tempat tempat lain. Keberadaan ilah ilah itu harus dihormati, jika tidak dihormati maka ilah ilah itu akan mengganggu manusia, itu makanya suku suku primitif sering mengadakan acara acara penyembahan dan pemberian sajian pada tempat tempat yang dianggap ada penghuninya. Sesungguhnya agama primitif tidak menyembah Tuhan Yang Maha Esa, melainkan mempercayai dan menyembah banyak ilah ( politheisme ). Suku suku primitif menganggap bahwa alam inilah Tuhannya. Manusia primitif mempercayai keberadaan Tuhan adalah melekat pada alam. Keberadaan Tuhan atau Allah menurut Agama Hindu Pribadi yang mutlak itu wujudnya tunggal maha sempurna, memiliki sifat sifat sempurna, tidak dapat diraba, tidak dapat dilihat, atau didengar. Keberadaan Brahman itu meresap pada seluruh alam dan seluruh alam semesta adalah pancaran dari zat Brahman. Termasuk zat inti manusia yang disebut atman, atman adalah berasal dari Brahman. Agama Hindu Weda termasuk pada bentuk penyembahan Theisme. Keberadaan makhluk makhluk hidup dalam alam semesta ini adalah sama zat intinya dengan zat inti Brahman, yaitu atman atman. Atman atman inilah yang menjelma dalam bentuk makhluk makhluk hidup. Penjelmaan atman ini terjadi secara berulang ulang dan itulah yang disebut Reinkarnasi. Apabila karma sesuatu makhluk hidup, seperti manusia, buruk, maka penjelmaan atmannya akan menjadi siluman, tetapi jika karmanya baik maka penjelmaannya akan lebih baik dan dapat menjadi dewa atau dewi. Dan jika sudah menjadi dewa dan dewi maka itulah yang disebut Brahman atau keadaan Moksa atau sempurna. Keberadaan Tuhan atau Allah menurut agama Budha Bagi agama Budha ada empat sifat sifat ke- Tuhanan, yaitu : Sifat cinta kasih ( mettha ) yaitu sifat yang bersih dari pikiran membenci Sifat belas kasihan ( karuna ) yaitu sifat suka menolong tanpa mengharapkan balasan. Sifat merasa bahagia gembira ( mudita ) yaitu sifat bebas dari iri hati melihat orang berbahagia.

Sifat tenang, teguh, keadaan batin yang seimbang ( upekkha ) yaitu sifat pendirian yang tidak tergoyahkan. Inti ajaran agama Budha ialah untuk meperoleh kesempurnaan. Setiap umat Budha

harus menghilangkan keakuan ( egoisme ). Menurut ajaran Budha kesempurnaan, kebenaran, kekuatan, dan kebahagiaan dapat dirasakan, apabila manusia itu sampai pada tingkat kekosongan ( sunyata ). Keberadaan Tuhan atau Allah menurut agama Islam Ada tiga agama monotheisme di dunia yaitu : agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Ketiga agama ini sama sama mempercayai dan menyembah hanya satu Tuhan atau Allah. Agama Islam sering menyebut dirinya sebagai agama Tauhid, yaitu agama yang mempercayai Allah yang Esa. Bagi agama Islam kepercayaan kepada Allah Yang Maha Esa adalah salah satu pintu utama dalam ajaran Islam. Ajaran Tri Tunggal dalam iman Kristen sangat ditolak oleh agama Islam. Agama Islam tidak dapat menerima keberadaan Allah yang Tri Tunggal. Keberadaan Allah Yang Maha Besar dan Maha Kudus mewajibkan setiap muslim tunduk, dan sujud dihadapanNya. III. Pandangan Atheisme tentang ketidakbenaran Tuhan atau Allah Pengertian Atheisme

ada dua wujud atheisme, yaitu atheisme teoritis dan atheisme praktis. Atheisme teoritis ialah aliran berpikir yang mengutamakan argumentasi argumentasi teoritis rasional, untuk menolak dan meniadakan keberadaan Allah. sedangkan Atheisme praktis ialah sikap hidup sehari hari yang tidak mempercayai dan tidak meyakini adanya kuasa dan keberadaan Allah. Pandangan teoritis Atheisme tentang keberadaan Tuhan atau Allah

Friedrich Nietzsche : menyatakan bahwa Allah yang dipercayai agama agama itu sudah mati. Manusialah yang berkuasa. Ludwig Feuerbach : mengajarkan bahwa Allah atau ilah ilah yang dipercayai oleh orang orang beragama hanyalah berupa keinginan hati manusia yang dipantulkan pada layar alam semesta.

Sigmund Freud : Sebagai seoarang ahli ilmu jiwa analisis, Sigmun mengatkan bahwa kepercayaan itu memiliki dasar dalam keinginan keinginan kejiwaan, berupa ilusi tanpa dasar dalam realitas. Freud menggambarkan kepercayaan terhadap Tuhan adalah gejala

gejala kejiwaan saja. Jadi menurut Freud Tuhan atau Allah itu tidak ada. Allah itu hanyalah ilusi manusia. Karl Marx : menurut Marx, kepercayaan kepada Tuhan atau Allah, hanyalah sebagai kompensasi atau kekecewaan, yang dialami manusia dalam alam dan masyarakat. Bagi Marx Tuhan Yang Maha Kuasa itu adalah refleksi yang fantastic dari kedudukan tak berkuasa rakyat terhadap alam dan keadaan sosial ekonomi, yang diciptakan manusia itu sendiri. Para atheis melihat kebenaran hanya pada hal hal yang material, hal hal yang positif, yang dapat diamati dengan logika dan ratio, padahal keberadaan Allah adalah tidak terbatas sedangkan kemampuan berpikir manusia adalah terbatas. IV. Keberadaan dan fungsi Tuhan Yang Maha Esa menurut iman kristen 1. Keberadaan Tuhan Allah Iman kristen adalah termasuk dalam bentuk penyembahan theisme, yang mempercayai dan menyembah Tuhan Allah sebagai pribadi. Pribadi Tuhan Allah menyatakan diri dalam kehidupan manusia. Pribadi yang dimaksud bukan dalam bentuk zat ( thing ) atau material. Bagaimana kita berhubungan dengan roh itu ? Menurut teori kepribadian, keberadaan manusia terdiri dari empat lapisan, yaitu : Lapisan jasmani : berhubungan dengan material Lapisan perasaan : berhubungan dengan sikap Lapisan pikiran : berhubungan dengan konsep teori Lapisan hati roh : bahagian diri kita yang kita pakai dalam berhubungan dengan hal hal yang gaib, roh. Menurut alkitab bahwa orang orang percaya dapat berhubungan dengan pribadi Allah Roh itu, hanyalah dengan pernyataan Allah sendiri. Allah yang lebih dulu menyatakan diri dan memperkenalkan dirinya dengan manusia. Allah roh itu dapat dialami oleh manusia hanya melalui pernyataan Allah sendiri. 2. Fungsi Tuhan Allah

Iman kristen berkata : Tuhan Allah adalah pencipta segala galanya. Tuhan Allah adalah pemelihara kehidupan. Tuhan Allah adalah pelindung kehidupan. Tuhan Allah adala penghukum kehidupan. Tuhan Allah adalah pembebas kehidupan. Allah berfungsi sebagai pemberi jamina kehidupan dan kebahagiaan bagi setiap orang yang percaya kepadanya. 3. Mengenal Allah dalam Yesus Kristus Memahami keberadaan dan fungsi Allah menurut iman Kristen harus mengacu pada sumber ajaran kristiani yaitu Kitab Perjanjian Lama Dan Kitab Perjanjian Baru. Dalam kitab Perjanjian Lama kita akan mengatahui keberadaan Allah itu adalah Allah yang jauh ( Deus Transendensius ). Tetapi dalam Kitab Perjanjian Baru, Allah itu sudah menjadi Allah yang dekat, Allah yang berada di tengah tengah kita ( Deus Immanensius ) Allah beserta kita ( Matius 1 : 23 ). Allah telah berfungsi dan berelasi dengan kehidupan manusia yaitu dengan perwujudan kemuliaan, kasih karunia dan kebenaran ( Yohannes 1 : 1 - 2 , 14 ). Yesus Kristuslah wujud Allah yang telah menjadi manusia.

BAB III

MORALITAS 1. Pengertian moralitas secara umum Dalam pemakaian sehari hari kata Etika ( Ethos ) tidak hanya menyinggung perbuatan perbuatan lahir saja melainkan juga menyinggung soal soal kaidah dan motif motif perbuatan seseorang. Jadi moralitas merupakan bagaimana menjadi baik dan bagaimana berbuat baik ( how to be good how to do good ). Moralitas dinampakkan tidak hanya dalam perkataan, tetapi juga dalam sikap, perbuatan dan tindakan termasuk juga cara cara berpakaian dan berinteraksi dengan orang lain. 2. Sumber dasar moralitas Secara umum moralitas tidak dapat dipisahkan dari faktor adat, tradisi, filsafat dan ajaran agama yang dianut. Faktor faktor ini membentuk seseorang menampakkan moralitasnya dalam masyarakat. a. Adat sebagai sumber moralitas Prinsip dalihan natolu merupakan ajaran adat batak yang sangat berpengaruh pada moralitas orang batak dalam bermasyarakat, khususnya pada sesama orang batak. Adat batak adalah salah satu sumber moralitas yang signifikan bagi masyarakat suku batak. Ada tiga faktor identitas masyarakat suku batak yaitu : marga, bahasa dan adat. Tetapi adat batak adalah sumber moral yang paling utama. b. Kebiasaan ( tradisi / sebagi sumber moralitas ) Anggota masyarakat tidak boleh terlepas dari kebiasaan hidup atau tradisi yang berlaku pada masyarakat itu. Misalnya kebiasaan memberi sesuatu dengan tangan kanan bukan dengan tangan kiri, kebiasaan memberi tempat yang terhormat kepada pihak keluarga hula hula, tulang, apabila diadakan suatu pertemuan, kebiasaan mengunjungi orang tua pada hari besar agama, dan kebiasaan membersihhkan kuburan pada hari hari paskah dan lain sebagainya. c. Falsafah hidup sebagai sumber moralitas Falsafah hidup dapat mempengaruhi moralitasnya dalm kehidupan sehari hari.

d. Ajaran agama sebagai sumber moralitas

Ajaran agama yang dipahami dengan cara berpikir tertentu, dan sikap mental yang terbentuk sedemikian akan memunculkan moralitas umat beragama dengan corak tertentu. Misalnya : Orang orang yang mengamalkan ajaran agama secara fanatis ekstrim, akan memunculkan perilaku, moralitas yang fanatik ekstrim dalam masyarakat. Orang yang mengamalkan ajaran agama secara hakiki moderat, akan memunculkan perilaku dan moralitas yang teguh tetapi fleksibel. Orang yang mengamalkan ajaran agamanya secara fragmatis atau kurang serius maka akan memunculkan perilaku dan moralitas yang mengambang dan kurang konsisten.

3. Krisis moral Krisis moral ialah suatu sikap dan perilaku yang bertentangan dengan adat, kebiasaan umum, dan agama yang dianut, sikap dan perilaku itu dinampakkan dalam kehidupan sehari hari. Bentuk bentuk krisis moral itu antara lain : a. Pola hidup yang rusak Pola hidup yang rusak seperti pergaulan bebas, free seks, pornografi, pornoaksi, materialisme, korupsi, anarkisme, dan sadism menjadi masalah moralitas yang serius dalam masyarakat. Pola hidup materialis dan korupsi ialah sikap hidup yang mengutamakan materi dan keinginan duniawi. b. Penyalahgunaan narkoba Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan : ketagihan, ketergantungan, melumpuhkan daya kerja, mengalami rasa senang yang palsu, mengahayal, fly, halusinasi, gemetaran, dan kejang jika dihentikan, dan nilai nilai moral agama tidak diperdulikan. Orang yang jatuh pada penyalahgunaan narkoba bisa karena : Gaya hidup ringan Tidak waspada Coba coba Stress

Ingin melupakan masalah, dan lain lain.

c. Fanatisme dan ekstrimisme Fanatisme ialah suatu sikap yang merasa diri yang paling benar, dan orang lain yang berbeda dari dia tidak benar kemudian sikap fanatisme menimbulkan tindakan ekstrim yaitu berupa penolakan, pelanggaran dan penghancuran kelompok lain. Salah satu penyebab utama dari fanatisme dan ekstrimisme adalah pemahaman agama yang sempit dan pergaulan masyarkat yang tertutup. Moralitas yang baik ialah mampu menghargai pendapat. d. Moralitas kristen Moralitas kristen didasarkan pada intisari dari seluruh hukum taurat dan kitab para nabi yaitu mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri ( Matius 22 : 33 40 ) Mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, dan dengan segenap jiwa, dan dengan segenap akal budi, merupakan moral kristiani yang vertikal sedangkan mengasihi sesama seperti diri sendiri adalah moralitas kristiani yang horizontal yang keduanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Prinsip prinsip moralitas kristen : Tidak ada yang berbuat baik

Di satu pihak manusia itu pada waktu diciptakan adalah sangat baik adanya ( Kejadian 1 : 30 ). Tetapi setelah manusia itu berdosa, ternyata manusia tidak ada lagi yang baik. Iman kristen memahami bahwa sesungguhnya, dalam diri orang berdosa tidak ada yang baik. Hanya Tuhanlah yang baik dan hanya Tuhan yang tahu apa yang baik. Manusia dapat berbuat baik dan menjadi baik setelah lebih dahulu mendapat perbaikan dari Allah. Manusia menjadi baik ketika Allah memperbaiki manusia, dan manusia itu sendiri mau diperbaiki. Orang yang baik akan berbuat baik

Seseorang dikatakan baik bukan karena dia berbuat baik, melainkan karena dia adalah orang yang baik maka dia mampu berbuat perbuatan perbuatan baik. Moralitas kristen tidak hanya perbuatan perbuatan dan perkataan perkataan lahiriah, melainkan hati yang mendorong perbuatan perbuatan itu adalah menajdi faktor utama dalam penilaian, baik atau tidak. Mengikuti moral Yesus

a. Yesus rendah hati dan kenal diri Yesus mau merendahkan diriNya dihadapan Yohanes, walaupun sebenarnya Dia lebih berkuasa dibandingkan Yohanes. Sebelum Yesus ditangkap Dia mengadakan perbuatan simbolik, yaitu membasuh kaki murid - murid Nya ( Yohanes 13 : 4 5 ) Waktu Yesus berdia di taman Getsemani Dia meminta kepada Bapa di Surga, agar cawan ( penderitaan itu diambil dari padaNya, namun dengan rendah hati dan kenal diri dihadapan Bapa , Yesus berkata Bukan kehendakku, melainkan kehendakMulah yang terjadi ( Lukas 22 : 42 ). Karakter kerendahan hati dan loyal pada tugas dan kenal diri, itulah contoh moral yang diwariskan Yesus kepada para muridNya.

b. Yesus menghormati posisi orang lain Yesus mau ditangkap, diadili, dan dihukum salib, sesungguhnya adalah suatu sikap menghargai jabatan hukum, dan posisi pejabat hukum tersebut yang walaupun sebenarnya Dia mampu dan berkuasa menghindar dari semua itu. c. Yesus berani menyatakan kebenaran Misalnya: Yesus berani mencela orang orang Farisi dan ahli ahli taurat yang munafik ( Lukas 11 : 42 47 ) Yesus berani mengkritik dan menyindir orang orang yang suka dihormati ( Lukas 14 : 7 11 ) Yesus berani memprotes orang menampar mukanya, walaupun hanya dengan kata kata yang tegas ( Yohanes 18 : 23 ) Yesus berani meluruskan perkataan Pilatus tentang kuasa ; kuasa itu datangnya dari Allah ( Yohanes 19 : 10 11 ) Yesus bukanlah orang yang lemah atau orang yang takut kepada kuasa dunia ini, tetapi Yesus berani menyatakan kebenaran itu kepada siapapun, namun caranya masih dalam etika yang dapat dipertanggungjaqwabkan.

d. Moralitas kristen juga memperhatikan sopan santun

Dalam berinteraksi dengan orang lain, orang kristen juga perlu meperhatikan sopan santun dan adat istiadat yang berlaku, agar orang kristen dapat berfungsi sebagai garam dan terang. Moralitas kristen harus berorinentasi pada hal yang berguna, membangun dan memuliakan Allah. Moralitas vertikal harus seimbang dengan moralitas horizontal. Mengasihi Tuhan Allah dengan segenap ahti, segenap jiwa, segenap akal budi, segenap kekuatan dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah merupakan dua sisi yang tidak terpisahkan dalam moralitas kristiani.

BAB IV

MASYARAKAT I. Pengertian Masyarakat Secara Umum

Hendropuspito dalam buku sosiologi agama (1983) membagi atas lima macam unsur kesamaan yang dapat menciptakan kesatuan sosiologis, antara lain: a) Kesatuan orang-orang yang dibangun atas dasar etnis, misalnya masyarakat suku. b) Kesatuan orang-orang yang dibangun atas persamaan ideologi, misalnya masyarakat sosialisme. c) Kesatuan orang-orang yang dibangun oleh penerimaan sistem politik yang sama, seperti NKRI. d) Kesatuan orang-orang atas dasar pragmatis yaitu atas dasar persamaan, profesi, hobi, bakat, keilmuan, misalnya masyarakat ikatan dokter. e) Kesatuan orang-orang yang dibangun atas dasar kesamaan iman, misalnya masyarakat kristen. Dari beberapa contoh jemis masyarakat di atas hal-hal yang kita garis bawahi adalah: Unsur pokok dalam masyarat adalah adanya orang-orang yang bersatu, orang yang terikat satu dengan yang lain. Orang yang bersatu menyadari terdapat unsur kesamaan. Masyarakat indonesia adalah yang paling dekat dengan kita.

Perbedaan masayakat yang perlu kita hargai antara lain: Perbedaan suku, bangsa, ras. Perbedaan agama, keyakinan, aliran. Perbedaan tingkat pendidikan, adat istiadat. Perbedaan status sosial ekonomi.

II.

Pergumulan Masyarakat Secara Umum

John stott dalam artikel yang berjudul, Kepemimpinan Kristiani pada buku isu-isu global (1994) menggariskan bahwa ada kategori bahaya yang mengancam dunia dan masyarakat kini: Kategori global, anatara lain: bahaya persenjataan nuklir,pelanggaran HAM, krisis lingkungan dan energi. Kategori sosial, antara lain: tragedi pengangguran yang berkepanjangan, konflik dalam hubungan industrial. Kategori moral, antara lain: pergaulan bebas, aborsi sesuka hati, narkoba, penyimpangan dan pelecehan seksual. Kategori spiritual, antara lain: kurangnya minat masyarakat pada soal-soal iman dan agama. Sebagai integral masyarakat orang kristen wajib turun bergumul dengan masyarakat yang lainnya. Menurut iman kristen bahwa dunia ini adalah kesatuan hidup yang saling berkaitan. Firman Tuhan berkata dalam joh 3:16, karena demikian besar kasih Allah akan dunia ini...demikian seluruh dunia adalah sasaran kasih Allah. Yesus juga berkata: kasihanilah sesamamu seperti dirimu sendiri (mat 22:39). III. Prinsip Hidup Masyarakat Kristiani

Ada beberap prisip hidup bermasyarakat kristiani yang dapar dikemukakan,antara lain: a. Manusia tidak baik hidup sendiri Sesuai dengan rancangan Allah pada mulanya, manusia itu diciptakan harus beteman. Allah juga berfirman: tidak abik kalau manusia itu seorang diri saja, Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia (kej 2:18). Maksud pernyataan ini tidak hanya dikaitkan dengan konsep hidup yang berkeluarga, yaitu: hubungan suami-istri, tetapi juga memberi makna manusia harus hidup bermasyarakat, manusia hidup membutuhkan satu dengan yang lain. Manusia tegantung kepada manusia lain. Hidup bersama dengan orang lain diarahkan pada pelaksanaan tugas yang diberikan Allah kepada manusia. Allah yang membentuk lembaga suami-istri. Allah yang memberkati terciptanya keluarga sebagai masyarakat inti, dan Allah juga yang telah memanggil dan memilih umatNya supaya menampakkan kerajaan Allah di dunia ini.

b. Mengasihi sesama seperti diri sendiri Mengasihi sesama seperti diri sendiri adalah prisip hidup bermasyarakt yang paling hakiki dalam iman kristen. Mengasihi sesama seperti diri sendiri bermakna: menghargai hidup manusia lain seperti menhargai hidup sendiri. Dietriech Bonhoffe pernah mengatakan hak atau kebebasan tanpa kewajiban adalah kekacauan, tetapi kewajiban tanpa kebebasan adalah penindasan, artinya jika masing-masing manusia mangutamakan haknya, tetapi tidak melaksanakan kewajibannya, maka kehidupan masyarakat akan kacau, dan apabila dalam kehidupan masyarakat dituntut kewajiban, tetapi tidak ada hak dan kebebasan maka kehidupan inilah yang disebut penjajahan atau penindasan. Dalam konteks bermasyarakat, orang kristen wajib menghargai hidup manusia lain, temasuk yang memusuhinya.mengasihi sesama seperti diri sendiri bukan berarti menyetujui perbuatan dan perilaku yang tidak benar, tetapi menjauhkan diri dari sikap dan tindakan yang merusak kehidupan orang lain. c. Jadilah garam dan terang dalam masyarakat Yesus berkata: kamu adalah garam dan terang dunia. Menjadi garam berarti orang kristen berguna menjadi kebutuhan pokok dalam masyarakat, orang kristen menjadi disukai oleh masyarakat. Menjadi garam orang kristen harus mampu melarutkan diri dalam kehidupan masyarakat. Orang kristen harus bergaul dalam masyarakat.konsekuensinya, bisa saja kehilangan eksistensi diri,tetapi tidak dengan esensi diri. Esensi diri orang kristenmenjado dominan dalam kehidupan sehari-hari esensi diri kristiani inilah yang berfungsi memberi nilai tambah dalam kehidupan masyarakat. Menjadi terang, berarti orang kristen harus mampu menciptakan suasana kehidupan yang jelas dan terbuka. Dalam suasana terang, orang dapat membedakan hal-hal yang seharusnya berbeda; orang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.orang kristen berfungsi sebagai terang dalam masyarakat berarti orang kristen terpanggil mencerdaskan kehidupan bermasyarakat.

d. Orang kristen harus cerdik, tulus dan waspada dalam masyarakat.

Prinsip hidup cerdik,tulus dan waspada dikaitkan dengan kehidupan masyarakat yang berpotensi berbahaya. Disatu sisi orang kristen menjdi kesukaan banyak orang ddalam masyarakat, tatapi disisi lain, orang krristen dapat saja dibenci oleh orang-orang tertentu dalam masyarakat. Oleh karena itu, orang kristen harus cerdik, artinya orang kristen harus memakai otak dan berpikir rasional. Dan kalau perlu dapat bergaya hidup lihay dalam masyarakat. Bagaimana hidup lihay dapat dipadukan dengan gaya hidup tulus. Gaya hidup lihay tapi tulus adalah gaya hidupyang cerdas. Dunia ini penuh dengan serigala dan sikap kepura-puraan, oleh karena itu kecerdasan, kettulusan dan kewaspadaan hidup dalam masyarakat menjadi modal dasar kita untuk dapat mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. 4. partisipasi umat kristen dalam pergumulan masyarakat ( tanggung jawab kristiani) Sesuai dengan prinsip hidup bermasyarakat kristen yaitu: Orang kristen adalah bagian integral dari masyarakat sekitarnya. Orang kristen menghargai dan mengasihi sesama seperti diri sendiri. Orang kristen terpanggil menjadi garamdan terang masyarakat sekitar. Orang kristen harus bersikap cerdik, tulus dan waspada terhadap masyarakat sekitarnya. Ada dua sikap yang dipilih umat kristen terhadap pergumulan-pergumulan masyarakat: Pertama, ialah umat kristen melarikan diri atau menghindar dari pergumulan masyarakat. Kedua,umat kristen concern, ikut serta dalam pergumulan masyarakat.

Didalam melaksanakan partisipasinya ditengah-tengah pergumulan masyarakat menurut jahn stot harus disadari bahwa: Orang kristen adalah berbeda secar azasi dari masyarakat non kristen. Orang kristen harus masuk ( bergaul) dalam masyarakat non kristen. Orang kristen harus dapat berpengaruh dalam masyarakat. Orang kristen mampu mempertahankan jati dirinya dalam masyarakat.

Orang kristen juga didalam melaksanakan partisipasinya ditengah-tengah masyarakat, jangan kehilangan identitas dan jati dirinya masyarakat sekitarnya. 5. bentuk-bentuk partisipasi umat kristen dalam masyarakat. a. mendoakan bangsa,masyarakat dan pemerintah paulus dalam suratnya yang pertama kepada timoteus berkata: pertama-tama aku manasihatkan: naikkanlah permohonan doa dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar agar kita dapat hidup tenang dan tentram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan kepada allah, juruslamat kita yang menghendakisupaya semuaorang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran( 1 timotius 2:1-4) Mendoakan orang lain adalah salah satu bentuk mengasihi dan memperdulikan orang lain dengan mendoakan secara tulus dan ikhlas menjadi pertanda, kita berpartisipasi dalam pergumulan bangsa dan masyarakat. Menurut paulus, yang kita doakan bukan hanya kelompok masyarakat seiman dan seagama sendiri, melainkan semua orang termasuk rajaraja dan pembesar-pembesar( pemerintah). b. menaati hukum dan peraturan yang berlaku Menaati hukum dan peraturan yang berlaku bagi orang kristen adalah penjabaran dari prinsip hidup kristiani menjadi garam dan terang dunia.jika orang kristen setiap saat berusaha menaati hukum dan peraturan yang berku maka sekaligus orang kristen turut serta menciptakan ketertiban hidup dan memberi contoh bagi masyarakat lain. Jika kita berbicara tentang hukum dan peraturan yang berlaku dalam masyarakat itu tidak hanya berkaitan dengan hukum-hukum tertulis dan peraturan-peraturan formal, tetapi juga norma-norma dan kebiasaan hidup. Paulus telah memberikan berbagai contoh bentuk ketaatan kepada hukum dari peraturan yang berlaku antara lain: Tidak melawan pemerintah yang sah Membayar pajak kepada yang berhak menerima pajak Membayar cukai kepada yang berhak menerima sehingga betullah dia menjadi garam dan terang

Memberi rasahormat dan takut kepada yang berhak menerima

5. mengatakan ya kalau ya, mengataka tidak kalau tidak. Paulus dalam suratnya kepada timotius, memberika beberapa sikap dan tindakan kristiani dalam masyarakat antara lain: Jauhilah dan dongeng nenek-nenek tua Beritakan dan ajarkanlah kebenaran injil Jagalah kemurnian dirimu Nyatakanlah apayang salah, tegorlah dan nasihatilah Dengan segala kesabaran dan pengajaran Disatu pihak orang kristen tidak akan menjadi orang-orang eksklusif,arogan dan ekstrim, tapi dipihak lain orang kristen tidak akan menjadi orang-orang yang munafik, berpura-pura dalam masyarakat: katakanlah ya,kalau ya, tidak,kalau tidak.

BAB V

IPTEK 1. Pendahuluan, Ilmu Pengetahuan Menurut Iman Kristen, a. Pengertian Ilmu Pengetahuan secara umum Menurut Mulder, ilmu pengetahuan adalah suatu macam berpikirnya manusia. Ciri ciri berpikir yang ilmiah ialah : mendasar, teratur, teliti, dan terarah. Fungsi otak dalam proses ilmu pengetahuan adalah sebagai pengolah informasi yang berbeda-beda. Menurut Steven R C mengatakan bahwa ada dua belahan otak manusia, yang fungsi dan cara kerja nya berbeda. b. Dasar ilmu pengetahuan Menurut Alkitab Dalam kitab Kejadian 1 : 27a, di katakan bahwa : Manusia diciptakan menurut gambar Allah; yang artinya kualitas manusia pada mulanya adalah sesuai dengan kehendak dan rancangan Allah, termasuk potensi berpikirnya. Selanjutnya dalam Kisah Para Rasul 1 : 8, di jelaskan bahwa kuasa Roh Kudus yang diterima oleh orang orang percaya akan membuat mereka mengerti apa yang harus dilakukan. Maka dapat disimpulkan bahwa dasar dan sumber ilmu pengetahuan yang benar adalah kasih dan kuasa Allah sendiri yang telah diberikan kepada manusia sebagai ciptaanNya.

c. Guna Ilmu pengetahuan Menurut alkitab Ilmu pengetahuan yang di peroleh digunakan untuk kesejahteraan manusia dan untuk kemuliaan Tuhan. Paulus mengatakan : Apapun yang anda lakukan, lakukanlah untuk kemuliaan Tuhan ( I Korintus 10 : 31 ). d. Sikap / Perilaku Kristiani dalam berilmu Pengetahuan Yang di perlukan sikap/perilaku kristiani yaitu : Mencari dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, penggunaan dan

pengembangan ilmu tidak boleh bertentangan dengan kebenaran Allah. Membuat Kristus menjadi pedoman hidup, setiap ilmuwan Kristen harus menunjukkan sikap rendah hati dan bertanggung jawab. Membuat diri menjadi teladan dalam berbuat baik

Cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati serta waspada kepada semua orang,, menunjukkan sikap perilaku cerdas, tulus, dan waspada secara integral dalam kehidupan sehari-hari.

Mampu menguasai diri Berpikir murni, pendamai, peramah, tidak memihak, dan tidak munafik. Aliran Positivisme, bahwa Tidak ada hubungan ilmu pengetahuan dengan hal hal yang gaib. Aliran Rationalisme, bahwa akal budi adalah kunci dari rahasia aliran ini membuat akal budi sebagai suatu keyakinan. Aliran Syntesis, bahwa ilmu dan iman dapat dihubungkan dan digabungkan untuk menerima kebenaran.

e. Hubungan ilmu pengetahuan dengan Iman Kristen

Kebenaran kebenaran kodrati dipahami melalui akal budi dan ilmu pengetahuan, sedangkan kebenaran kebenaran adikodrati, hanya dapat di pahami melalui iman percaya kepada Allah. Dikatakan bahwa hubungan Iman dengan ilmu pengetahuan adalah sebagai hubungan mendasar. Iman bukan ilmu pengetahuan, tetapi iman yang sungguh sungguh akan memberikan ilmu pengetahuan pengertian yang benar. Agama tanpa ilmu pengetahuan adalah lumpuh, tetapi ilmu pengetahuan tanpa agama adalah buta. 2. Teknologi Menurut Iman Kristen, Menurut iman kristen, berdasarkan Alkitab, Teknologi adalah suatu potensi yang diberikan Allah kepada manusia. Yang dengan tujuan agar manusia menguasai ciptaan lain dan seluruh bumi. Teknologi berarti sebagai kebutuhan dan sekaligus sebagai tanggung jawab orang kristen yang menggunakan dan mengembangkan Teknologi selalu di perhadapkan kepada hak dan tanggung jawab. 3. Seni Menurut Iman Kristen, Menurut Iman Kristen seni juga diungkapkan untuk memuliakan Tuhan. Orang Kristen jangan memuja seni tetapi orang Kristen menggunakan dan mengembangkan seni untuk kebahagiaan manusia dan untuk memuja Allah.

4. Mencegah Krisis Penggunaan Dan Pengembangan Ipteks, Ilmu pengetahuan teknologi dan seni ( IPTEKS ) adalah segala sesuatu yang dihasilkan manusia, melalui pikiran, kemauan, dan perasaan nya. Ilmu pengetahuan sebagai hasil pikiran, Teknologi sebagai hasil kemauan, dan seni sebagai hasil perasaan. Menegaskan bahwa segala sesuatu yang dihasilkan manusia, harus dikuduskan oleh Kristus.

BAB VI BUDAYA 1. Pengertian Kebudayaan Ada beberapa istilah yang dipakai untuk menunjukkan pengertian kebudayaan. Verkuyl dalam buku Etika Krusten dan Kebudayaan menyebutkan sebagai berikut: Kultur Berasal dari bahasa Latin: Cultura, yang artinya membuat, mengolah, mengerjakan, menanam. Jika dikaitkan dengan kebudayaan berarti : suatu kegiatan pengerjaan, kegiatan pengolahan. Peradaban Berasal dari bahasa Arab: Adab artinya kesopanan, kehalusan, kebaikan budi pekerti. Bertitik tolak dari kata adab maka kebudayaan adalah suatu perilaku hidup yang sopan, halus dan baik budi pekerti. Kebudayaan Berasal dari bahasa Sansekerta: Budaya kata jamak dari budi yang artinya roh atau akal. Jadi kebudayaan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh roh, akal manusia. Cara hidup Katacara berasal dari bahasa Sansekerta berarti laku, kelakuan. Cara hidup berarti kelakuan hidup. Kebudayaan berarti bagaimana cara hidup manusia itu.

Dari beberapa istilah diatasdapat disimpulkan bahwa kebudayaan itu adalah segala sesuatu yang dihasilkan manusia melalui pikiran, perasaan, dan kemauan manusia. 2. Krisis Kebudayaan Yang dimaksud dengan krisis kebudayaan adalah suatu keadaan/perilaku manusia merosot dalam penerimaan, pemahaman, perbuatan, penggunaan dan penerapan kebudayaan itu. Baik kemerosotan perilaku dalam menggunakan wujud budaya material maupun kemerosotan perilaku dalam penerapan wujud kebudayaan immaterial.

Kemerososotan penggunaan wujud budaya material misalnya pemakaian bahan-bahan radioaktif, bahan-bahan gas dan bahan pestisida yang tidak memikirkan dampak negatifnya bagi lingkungan kemerosotan penerpan penerapan wujud kebudayaan immaterial misalnya: penyajian dan pementasan produk-produk kesenian seperti seni musik, senu tari, dan lain-lain yang sering berubah menjadi penyajian perilaku kekerasan, selera rendah, erotis, pornoaksi dan gaya hidup yang bertentangan dengan norma-norma adat dan agama.. Menurut iman kristen terjadinya krisis kebudayaan adalah berangkat dari merosotnya hakekat manusia itu sendiri. 3. Sikap Umat Kristen Terhadap Kebudayaan Verkuyl dalam buku Etika Kristen dan Kebudayaan menyadur pendapat Vander Lecuw, tentang hubungan kebudayaan dengan agama. Ada empat tingkatan hubungan dengan agama yaitu: a. Kebudayaan dan agama sangat erat hubungannya : gejala ini dapat dilihat pada masyarakat primitif. Dapat dikatakan bahwa kebudayaan identik dengan agama. b. Kebudayaan tersendiri disamping agama: hubungan kebudayaan dengan agama belum trputus namun dalam kegiatan masyarakat sudah bisa membedakan mana kegiatan kebudayaan dan kegiatan agama. c. Kebudayaan memutuskan hubungannya dari agama: artinya terjadi pertentangan antara kebudayaan dan agama. d. Kebudayaan dan agama mengalami hubungan yang dinamis: artinya adanya usaha untuk memulihkan hubungan keduanya.

Dari empat tingkatan ini, tentu agama Kristen sudah pada tingkatan terakhir yaitu: agama kristen menyadari bahwa umat kristen tidak mungkin memisahkan didinya dari kebudayaan. Ada lima sikap umat kristen (gereja) terhadap kenudayaan yaitu: 1) sikap radikal (menentang kebudayaan) 2) sikap akomodatif (menyesuaikan diri) 3) sikap dominatif (kristis diata kebudayaan) 4) sikap dualis (kebudayaan dan kristus dalam paradox)

5) sukap transformatif: kristis memperbaharui kebudayaan) Sikap yang kita ambil adalah sebagai berikut: a) Kita Menolak Kebudayaan Yang Bertentangan Dengan Iman BerdasarkanKeluaran 20:3-5, umat kristen harus menolak jika ada bentuk-bentik kebudayaan, apakah itu bentuk kebudayaan, adat-istiadat, kesenian atau tradisi-tradisi yang memang menduakan Allah atau yang mengagungkan sebagai sumber berkat atau kebahagiaan, maka kebudayaan seperti itu harus di tolak Dengan pedoman-pedoman Firman Tuhan, kita dapat membedakan kebudayaan yang sesuai dengan iman kristen dan mana kebudayaan yang bertentangan dengan iman kristen. b) Sikap Dialektis Terhadap Kebudayaan Sikap dialektis maksudnya ialah sikap umat kristen yang jujur dan apa adanya terhadap duniadan kebudayaan. Orang kristen percaya bahwa Tuhan Allah yang memberi mandat budaya kepada manusia (Kejadian 1:26 dan Kejadian 2:15). Oleh karena itu kebudayaan adalah tugas dan tanggung jawab manusia. Umat kristen tidak boleh mengabaikan kebudayaan sebagai tugas dan tanggung jawab yang diberikan Allah kepadanya, naun dipihak lain kebudayaan itu hanya sebagai alat yang tidak terlepas dari dosa. c) Sikap Menggarami Dan Menerangi Kebudayaan Umat kristen terpanggil menjadi garam dan terang dunia (Matius 5:13-16). Kebudayaan baik bersifat material maupun yang bersifat immaterial adalah termasuk bagian dunia yang harus digarami dan diterangi. Menggarami kebudayaan dengan nilainilai kristiani adalah salah satu usaha memperbaharui dan memperbaiki nilai-nilai kebudayaan itu sendiri. Menerangi kebudayaan dengan nilai-nilai kristiani maksudnya mencegah agar kebudayaan jangan digunakan untuk hal-hal yang tidak benar tetapi diarahkan untuk kegiatan memuliakan Allah dan kesejahteraan manusia.

BAB VII HUKUM 1. PENGERTIAN DAN MAKNA HUKUM SECARA UMUM a. Pengertian pokok Dalam penjelasan UUD 1945, tentang sistem pemerintahan negara, ditegaskan bahwa: indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum, bukan berdasarkan atas kekuasaan belaka. Namun salah satu unsur pokok dalam hukum ialah adanya kekuasaan. Terdapat beberapa sistem dalam hukum yaitu sistem demokrasi langsung, sistem demokrasi perwakilan, sistem kerajaan, sistem konstitusional, sistem diktator absolutisme. Menurut pembukaan UUD 1945 unsur pokok dari hukum di indonesia ialah: Kemerdekaan sebagai hak sagala bangsa Kewajiban negara yaitu melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia. Dapat diketakan bahwa hukum bberkaitan dengan hak dan kewajiban manusia. Manusia yang hidup menurut hukum adalah manusia yang menyadari apa haknya dan apa kewajibannya dalam kehidupan. b. Makna Hukum bagi Kehidupan Hukum haruslah memberi makna, yaitu: Hukum itu melindungi seluruh manusia Peraturan hidup ada yang tertulis dan tidak tertulis. Sangsi hukum bisa dari pemerintah bisa juga dari masyarakat. Hukum memajukan kesejahteraan umum Jika setiap orang menyadari haknya dalam kehidupan bersama dan melakukan kewajibannya dalam interakasi sosial, maka kesejahteraan umum akan terwujud.

Hukum mencerdaskan kehidupan bangsa Di satu pihak hukum yang berlaku menuntut kepatuhan dan ketaatan dari masyarakat, tetapi di sisi lain, hukum juga akan memberi pencerahan bagi kehidupan manusia. Hukum juga menertibkan kehidupan Kebebasan tanpa kewajiban adalah kekacauan, artinya jika aspek kebebasan saja yang diutamakan sedangkan kewajiban tidak diutamakan maka kehidupan akan menjadi kacau dan tidak tertib. Hukum adalah untuk mengikat manusia agar hidup tertib namun kertibaban itu bukan paksaan melainkan berdasar pada kemerdekaan. c. Fungsi Hukum Dalam Kehidupan Fungsi hukum tertulis yaitu: Fungsi integrasi yang artinya hukum menjadi faktor integratif, karena hukum menjadi pegangan bersama dalam menyelesaikan konflik yang terjadi. Funsi kontrol yang artinya hukum menjadi alat untuk mengontrol perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat. Fungsi perekayasaan nilai yang artinya hukum menjadi alat untuk merekayasa nilai dan menjadi acuan nilai-nilai yang dicita-citakan.

2. PANDANGAN KRISTEM MENGENAI HUKUM a. Manusia Hidup Berdasarkan Hukum Sepintas menurut alkitab, hukum itu hanyalah berupa perintah dan tuntutan Allah. Namun rasul paulus sendiri berkata kepada orang kristen bahwa kamu tidak berada di bawah hukum taurat tetapi di bawah kasih karunia,(roma 6:14). Hukum Tuhan itu tidak semata-mat berupa tuntutan yang harus dilakukan manusia, melainkan juga berisi janji-janji dan hak kebebasan manusia di hadapan Allah. Kewajiban dan hak kebebasan adlah kebutuhan manusia. b. Sumber Hukum Hukum itu ada yang tertulis dan tidak tertulis. Sumber hukum yaitu:

1. Hukum bersumber dari masyarakat Sumber hukum adalah kesepakatan masyarakat, yang dipelihara dan dilaksanakan dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dilihat dari aliran demokrasi. 2. Hukum bersumber dari pencipta manusia (Allah) Hal ini dilihat dari aliran theokrasi yang artinya yang berkuasa di dalam masyarakat adalah Allah. Allah yang lebih dahulu mengatur manusia hidup, Allah yang memutuskan apa yang benar dan apa yang salah. Maka, tanggung jawab manusia yang utama ialah melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah.

3. PARTISIPASI ORANG KRISTEN DALAM PENEGAKAN HUKUM a. Keteladanan orang kristen mematuhi hukum

Sebelum orang kristen menganjurkan orang lain agar mematuhi huku, maka orang kristen harus lebih dahulu menaati hukum. Orang kristen yang melaksanakan kewajiban pajak adalah merupakan salah satu pertisipasi orang kristen menegakkan hukum. b. Orang kristen menjauhi perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum

Berbagai contoh perbuatan yang melanggar hukum yang harus dihindari yaitu: Praktek korupsi dan penindasan ekonomi Perilaku melecehkan aparat hukum, kita harus memberi rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan memberi rasa hormat kepada yang berhak menerima rasa hormat. c. Orang kristen suara nabiah

Suara nabiah ialah suara berupa sumbangan pikiran nasehat, kritikan, tegoran, dan protes, terhadap prsktek-praktek hukum dalam masyarakat. Orang kristen dapat memberi kritik dan protes terhadap praktek pelanggaran dan pelecehan hukum, tetapi kritik dan protes itu tidak berubah menjadi melecehkan dan melawan penegakan hukum.

RINGKASAN BAB VIII POLITIK

1. Pengertian Politik secara Hakiki Menurut ahli polotik, pengertian politik secara hakiki adalah: segala macam rencana, usaha dan tindakan/ kegiatan untuk memelihara dan mengelola Negara. Dan tujuannya adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan warga Negara.

2. Konsep Alkitab tentang Politik A. Pemerintahan politik berbeda dengan pelayanan Kristiani Pelayanan kristiani berbeda dengan pemerintahan politis. Yesus dating ke dunia membawa pola dan suasana baru tentang jabatan, kuasa, dan pelayanan. Jabatan dan kuasa dalam pelayanan kristiani adalah berdasar pada pengabdian dan pengorbanan bagi banyak orang. Sedangkan pada politik kekuatan dan kekuasaan menjadi pola kepemimpinan yang sah. B. Orang Kristen tidak anti pemerintahan politik (Roma 13:1-7) Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah dan pemerintah-pemerintah yang ada ditetapkan oleh Allah.

3. Beberapa bentuk Partisipasi Politik Orang Kristen a) Menjadi garam dan terang dunia (Mat 5: 13-16) Dalam praktek berpolitk tentu tidak epas dari kekurangan dan penyipangan, malahan ada orang-orang politik dengan sadar melakukan triktrik politik yang bertentangan dengan kebenaran dan keadilan, oleh karena itu jika orang Kristen berpartisipasi dalam dunia politi, maka mereka harus berani menjadi garam dan terang dunia. Orang Kristen tidak perlu menganut prinsip-prinsip berpolitik tidak jujur dan jahat seperti: Peol-otik (bengkok sedikit adalah sah)

Tujuan menghalalkan segala cara Tidak ada teman an musuh yang abadi, tetapi kepentinganlah yang utama. Singkirkan kepaala batu Pecah belah dan kuasai (Devide et Impere) Uanglah yang mengatur Negara Mumpung saya lagi berkuasa, dan lain-lain.

b) Bersaksi, bersekutu, dan melayani dalam politik (Kisah 1:8) Bersaksi dalam politik artinya memberi sikap, buah pikiran dan tindakan yang tujuannya menegakkan kebenaran dan keadilan.

c) Mendoakan raja (penguasa) dan Negara Bentuk partisipasi politik orang Kristen yang lebih rohani ialah: Mendoakan Raja dan Kota. Nabi Yeremia dalam suratnya kepada orang Israel di pembuangan Babel menasehati bangsa itu agar mengusahakan kesejahteraan kota dan berdoa untuk kota (Yeremia 29:7). Mendoakan Raja (penguasa) dan Negara kita katakan lebih rohani ialah karena dengan doa kepada Tuhan kita memperhadapkan lembaga politik dalam rohani kita kepada Tuhan. Partisipasi kita dalam politik, tidak hanya pada aspekaspek duniawi atau jasmani saja melainkan roh kita juga ikut terlibat dalam dinamika politik.

d) Menjadi pekerja social Menjadi pekerja social juga bentuk partisipasi politik yang dapat dilakukan oang orang krristen. Karena tugas- tugas pekerja social adalah mewujudkan keadilan dan kesejahteraan social. Sedangkan tujuan politik secara kahihi adalah perbaikan dan peningkatan kesejahteraan warga Negara.

e) Pecinta lingkungan Salah satu unsure Negara adalah wilayah, maka pengelolaan wilayah atau lingkungan hidup adalah tugas Negara. Orang Kristen dapat berpartisipasi dalam perbaikan dan pengelolaan lingkungan atau wilayah. Soal-soal pencemaran lingkungan atau pengrusakan wilayah tidak lepas dari tanggung jawab orang Kristen.

f) Aktivitas politik dan partai politik Ada tiga bentuk aktivitas politik yang dapat diperankan orang Kristen, yaitu: Yang Pengamat politik Anggota partai politik kebangsaan Anggota partai politik Kristen Menjadi pengamat politik ialah berperan untuk pencerahan dan pencerdasan berpolitik. Berusaha memberikan pemikiran-pemikiran dan analisis politik yang ilmiah, jujur dan konsisten.

BAB IX KERUKUNAN HIDUP BERAGAMA

1.

Konsep Kristen Tentang Kerukunan Di Indonesia

Dalam program pembinaan kerukunan hidup umat beragama, kita mengenal Trilogi Kerukunan hidup umat beragama: - Kerukunan hidup antar umat beragama yang berbeda. Kerukunan hidup intern umat beragama yang sama. Kerukunan hidup antar umat beragama dengan pemerintah.

a. Kerukunan Hidup Antar Umat Bergama Yang Berbeda Dalam pergaulan hidup antar umat beragama yang berbeda sering terjadi benturan-benturan yang mengganggu kerukunan. Perbedaan ajaran agama dapat menjadi sebab pertentangan antar umat beragama. Salah satu cara memelihara kerukunan hidup antar umat beragama ialah menghindarkan perilaku dan tindakan yangmenyinggung dan menyakiti perasaan umat beragama yang lain. b. Kerukunan Hidup Intern Umat Beragama Yang Sama Selain kita harus rukun dengan umat beragama yang klain maka kita juga harus rukun dengan sesama umat beragama yang sama. Menurut Rasul Paulus, bahwa jemaat kristen wajib memelihara kesatuan dalam keberlainan dan keberlaianan dalam kesatuan. Artinya umat kristen harus menghargai perbedaan dalam persekutuan. c. Kerukunan Hidup Umat Beragama Dengan Pemerintah Menurut pandangan kristen bahwa pemerintah adalah merupakan suatu lapisan kuasa yang kepadanya kita harus berhubungan. Dalam Alkitab dijelaskan ada dua jenis pemerintah yaitu: 1) Pemerintah yang berasal dari Allah atau sebagai wakil Allah (Roma 13: 1-7). 2) Pemerintah sebagai tempat kediaman roh-roh jahat/pemerintah Babel atau pemerintah kekacauan (Wahyu 13: 1-20). Kerukunan hidup umat beragama dengan pemerintah akan tercapai dan terpelihara apabila antara umat beragama dengan pemerintah terjadi saling mengerti dan menahan diri.

2.

Beberapa Faktor Yang Mengganggu Kerukunan

Hendropuspito dalam bukunya Sosiologi Agama, menguraikan beberapa faktor yang sering mengganggu kerukunan hidup umat beragama yaitu: a. Sikap mental negatif Sikap mental negatif ini nampak dalam bentuk kesombongan religius, prasangka dan intoleransi. b. Faktor sara (suku, agama dan ras) Suku, agama, dan ras adalah merupakan nilai pemersatu yang bersangkutan tetapi juga menjadi faktor penyebab perpecahan. c. Faktor perbeedaan tingkat kebudayaan Perbedaan tingkat kebudayaan yang menyolok akan mengganggu keseimbangan keserasian dan keselarasan pergaulan hidup bangsa dan kelompok masyarakat. d. Faktor mayoritas dan minoritas golongan beragama Dalam kehidupan umat beragama sering timbul sikap merasa lebih bberkuasa dari golongan mayoritas terhadap golongan minoritas.

3. Arti Peranan Agama Di Indonesia a) Dalam pembangunan nasional agama memiliki arti dan peranan yang penting yaitu memberikan dorongan batin (motiv) akhlak dan moral manusia b) Sebagai faktor kreatif dan inofatif artinya agama memberika dorongan dalam peningkatan dan pembaharuan pembangunan c) Sebagai faktor integratif artinya agama mengintegrasikan dan menyerasikan segenap aktivitas manusia dalam pembangunan. d) Sebagai fakto sublimatif artinya agama berperan mensyahdukan dan mengkuduskan segala perbuatan pembangunan sehingga setip perbuatan pembangunan e) Sebagai faktor sumber inspirasi budaya bangsa indonesia artinya agama dapat meberikan dan melahirkan sikap budaya. 4. Kerukunan Beragama Dan Toleransi Beragama Toleransi beragama bukan berarti toleransi beriman. Artinya setiap agama tidak harus menyetujui kepercayaan agama lain. Setiap agama harus tegas dan teguh pada ajaran kepercayaannya. Agama kristen sendiri mengajarkan agar setiap murid Yesus tidak takut mengakui Nama Yesus. Apabila orang kristen menatur doanya sedemikian rupa, agar orang lain yang tidak seagama dengan dia tidak tersiinggung dengan isi doanya, maka tindakan yang demikian tidak lagi toleransi beragama melainkan sudah berubah menjadi toleransi beriman. Masing-

masing pemeluk agama dan kepercayaan harus saling mengharggai dan menghormati sikap bergama orang lain. 5. Kebenaran Yang Universal Menurut Kristen Dalam injil yohanes 14:16 Yesus berkata kepada muridNya Akulah jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Pernyataan ini sering dipergunakan orang kristen untuk menjelaskan bahwa satusatunya jalan agar bisa sampai kepada Bapa di sorga; seseorang harus lebih dahulu melalui Yesus. Pengertian melalui Yesus diidentikan dengan menjadi kristen gereja sebagai persekutuan orang-orang yang menamakan dirinya pengikut Kristus disebut sebagai Tubuh Kristus Dipihak lain juga harus disadari bahwa kebenaran Yesus Kristus sebagai Firman Allah, dan sebagai Allah sudah ada sebelum Yesus Nazareth ada. Kebenaran ii sering disebut PreExistence, artinya inti kebenaran Kristus sudah ada sebelum seorang bayi Yesus Nazareth lahir di dunia. 6. Sikap Kristen Terhadap Agama Lain Untuk menghargai dan memelihara kerukunan hidup beragama, maka sikap yang perlu dikembangkan umat Kristen ialah sebagai berikut: a. Sikap kreatif dan kritis Sikap orang kristen yang kreatif dan kritis dalam kehidupan sehari-hari sangat relevan dengan suasana dan kondisi yang sedang membangun. Sikap kreatif dan kritis dalam pergaulan adalah menunjukkan kehidupan yang dewasa dan bertanggungjawab. Orang kristen memberikan sikap yang kreatif dan positif terhaddap orang lain. Demikian juga mengapa orang kristen dibenci dunia sekitarnya ialah karena status mereka bukan dari dunia melainkan Tuhan sudah memilihnya agar menjadi saksi kritis dan benar. b. Sikap dialogis dan simpatik Orang kristen juga harus memelihara sikap dialogis dan simpatik terhadap orangorang beragama lain. Menyaksikan iman kristen bagi orang-orang kristen juga harus mampu mendengar dan memberi perhatian terhadap iman orang lain melalui sikap dialog dn simpatik orang kristen dapat mendengar kepada iman agama-agama lain.

BAB X PEMBANGUNAN 1. Posisi orang kristen dalam pembangunan. Dari satu segi telah disinggung bahwa pembangunan adalah untuk manusia dan untuk kebahagian manusia tetapi dari segi lain, sekaligus dengan yang pertama itu pembangunan juga adalah dilakukan manusia. Theologi kristiani memandang manusia secara utuh, artinya memahami manusia dari berbagai segi. Pandangan alkitab mengenai manusia adalah sebagai berikut: a. Manusia itu agung dan mulia ( kej 1:26,mzm 8:6) Manusia adaalah gambar allah dan yang berkuasa Allah telah membuat manusia hampir sama seperti allah dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. b. Manusia memiliki sifat-sifat kodrati. Manusia yang agung dan mulia itu juga memiliki sifat- sifat kodrati, yakni: Mampu berpikir sendiri( kolose :2) Memiliki hati nurani( roma 15), (1 timotius 4:1) Memiliki kehendak bebas (yakobus :4)

c. Manusia telahjatuh kedalam dosa. Pada mulanya manusia diciptakan sangat baik,agung dan mulia dan tuhan melengkapi sifatsifat kodrati, itu berarti cita-cita allah agar manusia berbuat yang agung dan mulia, manusia diciptakan bukan seperti robot, tetapi manusia diberikan allah kebebasan untuk bertindak dan memilih, itulah sifat-sifat kodrati. Namun manusia menyalahgunakan memilih dan bertindak, itulah kejatuhan manusia kedalam dosa. Akibat dosa, manusia menjadi tidak baik. Manusia menjadi jahat. Manusia menjjadi tidak manusiawi.manusia menjadi tidak bermoral.

Posisi orang kristen dalam pembangunan dapat dicatat sebagai berikut: 1. Orang kristen adalah garam dan terang pembangunan Artinya, orang kristen dapat menambah nilai kualitas pembanguan sesuai dengan peranan yang dimiliki. 2. Orang kristen menjadi teman dalam pembangunan

Artinya, orang kristen tidak hanya mengkritik proses pembangunan tetapi juga harus ikut berperan dalampembangunan tersebut. 3. Orang kristen sebagai pelayan dalam pembangunan Artinya, orang kristen mampe berkorban dalam proses pembangunan itu. Berkorban dalam pembangunan merupakan manifestasi posisi orang kristen sebagai pelayan. 4. Orang kristen sebagai saksi kristus dalam pembangunan Artnya, orang kristen dapat memberikan masukan dan buah pikiran terhadap pelaksanaan pembangunan. 2. Sikap kristiani terhadap pembangunan Sikap orang kristen tentunya didasarkan pada pemahaman kristen tentang pembangunan itu. Berdasarkan itu, maka umat kristiani mempunyai sikap terbuka terhadap pembangunan. Namun sikap terbuka itu haruslah sekaligus dengan sikap dan kreatif terhadap pembangunan itu. Sikap-sikap diatas menggambarkan bahwa dalam posisi yang tidak terpisahkan dari masyarakat yang membangun. Orang kristen ikut serta bertanggung jawab dalam proses pembangunan. 3. Dampak positif dan negatif dari pembangunan dalam kehidupan nyata manusia Dampak positif : Penggunaan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat mempermudah dan menghemat waktu dan biaya dalam cara hidup sehari-hari. Penggunaan dan pengembangan teknologi transportasi, baik transportasi udara,laut dan darat lebih cepat. Penggunaan dan pengembangan teknologi alat-alat kedokteran dan kesehatan canggih memberikan kemudahan bagi dokter-dokter dan petugas-petugas kesehatan dalam usaha-usaha diagnosa dan terapi terhadap orang sakit. Penggunaan dan pengembangan teknologi industri dan pabrik-pabrik pengolahan yang canggih, dapat mempermudah dan memperbanyak hasil-hasil olahan. Dampak negatif Dibawah ini beberapa dampak negatif dari pembangunan, yaitu: a. Gaya hidup boros b. Gaya hidup malas c. Gaya hidup manipulatif d. Kejahatan-kejahatan juga sering dilakukan dengan menggunakan alat-alat canggih. 4. Makna hakiki pembangunan ditinjau dari perspektif theologi kristiani

a. Pembangunan atau modernisasi adalah sebagai usaha untuk membebaskan manusia dari keramatnya alam,keramatnya kuasa negara dan kramatnya nilai-nilai dalam masyarakat. b. Sebagai selain usaha untuk membebaskan manusia dari alam, dari kekuasaan dan dari nilai-nilai dalam masyarakat, secara theologis juga ditegaskan bahwa pembangunan berarti usaha untuk menciptakan rasa tanggungjawab. Kebebasan dan tanggungjawab selalu bergandengan dalam menciptakan kebahagiaan dan keselamatan manusia.

You might also like