You are on page 1of 14

Global Positioning System merupakan suatu sistem navigasi satelit yang menggunakan sejumlah satelit untuk mengirimkan sinyal

gelombang mikro ke bumi. Sekarang ini GPS merupakan satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem biasa digunakan untuk mengetahui kooerdinat letak suatu tempat atau lokasi yang kita inginkan. Untuk mendapatkan informasi mengenai letak dari GPS maka kita memerlukan sebuah alat yang disebut GPS Receiver atau perangkat GPS. Melalui alat ini nantinya kita akan mengetahui informasi letak suatu tempat dengan cukup akurat.

A. SEJARAH PENEMUAN GPS

Penemuan alat ini berasal dari pemikiran seseorang di masa lampau tentang lokasi secara pasti mengenai suatu tempat. Ketika kita hendak bepergian mengunjungi suatu tempat, jika hanya mengandalkan alamat tempat yang dituju terkadang tidak bisa memberikan kepastian kita akan menemukan lokasi yang dituju tersebut. Apalagi jika ternyata terdapat kesamaan alamat disuatu daerah. Informasi mengenai lokasi yang akurat ini juga diperlukan oleh militer suatu Negara untuk mengetahui keberadaan musuh beserta perangkat persenjataan mereka. Suatu ketika terdapat sejanis perlombaan senjata dari ICBM. Militer Amerika merasa perlu memiliki suatu alat atau sistem yang dapat memberikan informasi akurat mengenai posisi suatu lokasi di permukaan bumi ini. Tidak hanya posisi suatu lokasi yang berada di daratan, namun juga segala sesuatu yang berada di dalam laut atau bahkan samudra. Karena ternyata sebagian besar jenis senjata nuklir kala itu ditembakkan musuh dari arah lautan. Hal ini menjadi suatu pekerjaan rumah yang besar bagi kemiliteran untuk dapat mempertahankan kekuasaan Amerika. Dengan dana senilai 12 juta dollar, mereka akhirnya memberi nama proyek ini NAVSTAR GPS. Pada awalnya GPS hanya digunakan untuk keperluan militer. Hingga pada tahun 1983 secara tidak sengaja Maskapai Penerbangan Korea (Korea Air

Lines Flight 007) tertembak oleh pihak Uni Soviet karena memasuki zona larangan terbang. Hal ini terjadi akibat kerusakan sistem navigasi pesawat tersebut. Akiba dari kecelakaan ini 269 orang tewas. Maka Presiden Ronald Reagan kemudian mengumumkan bahwa GPS dapat dengan bebas digunakan oleh masyarakat sipil. Sejak saat itulah GPS dapat digunakan secara luas oleh masyarakat sipil dengan berbagai kepentingan.

B. SISTEM SATELIT GPS

Satelit GPS NAVSTAR diproduksi oleh Rockwell Internasional USA. Satelit ini memiliki bobot 1.900 Lbs dengan rentang solar panel 5.66 meter, dapat memancarkan daya maksimal 50 Watt. Pada tiap satelitnya dibuat dengan masa kerja 7.5 tahun. Dua puluh empat satelit yang membentuk jaringan itu mengorbit mengelilingi bumi dua kali per harinya (periode orbit setiap 12 jam) dengan kecepatan 8.500 km per jam. Orbit dari satelit-satelit ini didesign sedemikian rupa sehingga kapanpun, dimanapun di permukaan bumi, GPS receiver dapat mengakses paling tidak 4 satelit. Daya listrik untuk satelit GPS memakai energy matahari dengan solar panel, selain itu baterai cadangan tersedia agar satelit dapat tetap bekerja pada saat terjadi gerhana matahari atau saat energi matahari tidak tersedia. Untuk memantau dan mengkoreksi lintasan satelit mengorbit bumi secara tepat, satelit ini menggunakan booster berupa roket kecil. Selain sistem GPS diorbit dengan 24 buah satelit utama dan 3 satelit cadangan, diperlukan pula stasiun pendukung dipermukaan bumi yang digunakan untuk memonitor kondisi dari satelit serta orbit satelit agar sesuai. Navstar GPS sistem dikontrol oleh 5 Master Ground Stasiun yang secara khusus memonitor satelit GPS di angkasa yang berlokasi di Hawaii, Ascension Island, Diego Garcia, Kwajalein, dan Colorado Spring. Satelit GPS

mengelilingi bumi dua kali sehari dalam orbit yang amat persisi sambil memancarkan sinyal ke bumi. GPS receiver nantinya akan menerima informasi ini menggunakan metode Triangulasi untuk menghitung secara pasti di mana lokasi receiver tersebut. Pada dasarnya, receiver membandingkan perbedaan waktu dalam micro second dari sinyal yang ditransmisikan oleh satelit dengan waktu yang diterima oleh receiver tersebut dengan transmisi pseudo code. Perbedaan waktu inilah yang akan memberitahu GPS receiver seberapa jauh dan arah satelit berada darinya. Setelah jarak diukur dengan sejumlah satelit GPS lainnya GPS receiver dapat menentukan posisinya dalam koordinat lintang dan bujur derajat. GPS receiver harus mengunci paling tidak 3 satelit untuk menghitung posisi 2 dimensi (garis lintang dan bujur) dan lintasan pergerakan. Jika GPS receiver dapat mengakses 4 atau lebih satelit, maka alat ini akan dapat menentukan posisi 3 dimensinya (garis lintang, bujur, dan ketinggian). Sekali posisi dari pengguna dapat ditentukan, receiver GPS dapat juga menentukan informasi lain seperti kecepatan, lintasan yang telah dilewati, jarak perjalanan yang sudah ditempuh, jarak ke tempat tujuan, waktu sunrise maupun sunset dan lain sebagainya. Metode Triangulasi dengan menggunakan 3 satelit NAVSTAR serta metode triangulasi sistem GPS dapat menetukan posisi GPS receiver dipermukaan bumi secara akurat. Awalnya 3 unit satelit Navstar akan menetukan jarak antara satelit dan GPS receiver di permukaan bumi dengan perhitungan secara matematik. Salah satu satelit Navstar nantinya akan mampu menangkap serta menghitung arah dan jarak sinyal dari GPS receiver sejauh 11.000 miles atau 17.600 km. Satelit kedua akan mampu menentukan arah dan jarak sekitar 12.000 miles (19.200 km). Sebenarnya dari dua satelit tersebut GPS receiver sudah mendapatkan titik temu di permukaan bumi, namun untuk lebih akurat lagi maka akan dibantu oleh satelit ORARI daerah Jakarta yang dapat

menentukan arah dan jarak sejauh 13.000 mil (20.800 km). Masing-masing satelit di orbit ini mempunyai sinyal ID dan selalu di transmisikan guna perhitungan yang lebih kompleks lagi dilakukan oleh receiver GPS. Metode triangulasi ini digunakan satelit GPS untuk menentukan titik lokasi receiver. Untuk mendukung perhitungan ini receiver harus mengetahui dua hal: 1. Lokasi dari paling tidak 3 satelit yang dapat diakses 2. Jarak antara pengguna GPS receiver dengan satelit-satelit tersebut.

C. CARA KERJA GPS

Sistem ini menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Pada dasarnya terdapat tiga bagian penting dari sistem ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian pengguna. Bagian Kontrol Seperti namanya, bagian ini bertugas untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit diluar orbit, sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan. Sinyal-sinyal dari satelit diterima oleh bagian kontrol untuk kemudian dikoreksi dan dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini disebut dengan data ephermeris, yang nantinya akan dikirimkan kepada alat navigasi pengguna. Bagian Angkasa

Bagian ini terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi, sekitar 12.000 mil diatas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini

diatur sedemikian rupa sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit ini dapat melewati awan, kaca, atau plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau gunung. Satelit mempunyai jam atom, dan juga akan memancarkan informasi waktu/jam ini. Data ini dipancarkan dengan kode pseudo-random. Masing-masing satelit memiliki kodenya sendiri-sendiri. Nomor kode ini biasanya akan ditampilkan di alat navigasi, maka pengguna dapat melakukan identifikasi sinyal satelit yang sedang diterima alat tersebut. Data ini berguna bagi alat navigasi untuk mengukur jarak antara alat navigasi dengan satelit, yang kan digunakan untuk mengukur koordinat lokasi. Kekuatan sinyal satelit juga akan membantu alat dalam penghitungan. Kekuatan sinyal ini lebih dipengaruhi oleh lokasi satelit, sebuah alat akan menerima sinyal lebih kuat dari satelit yang berada tepat diatasnya dibandingkan dengan satelit yang berada di garis cakrawala. Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasisi satelit pada umumnya. Yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 MHz. Gelombang L2 akan digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum. Bagian Pengguna

Bagian pengguna terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan memancarkan data almanak berisikan perkiraan lokasi (approximate location) satelit yang dipancarkan terus menerus oleh satelit. Data ephermis dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan

data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi), diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi. Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut, alat navigasi akan melakukan perhitungan-perhitungan, dan hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak jumlah sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan lebih telat.

Secara sederhana cara kerja GPS dapat dijelaskan sebagai berikut: Ketika satelit-satelit tengah mengorbit, masing-masing akan mengirimkan sinyal yang merambat dengan kecepatan cahaya dan perlahan berkurang kecepatannya saat memasuki atmosfir bumi. Sinyal ini dapat ditangkap oleh pesawat penerima yang dimiliki oleh pengguna GPS. Didalam sinyal tadi terdapat berbagai informasi yang dibutuhkan untuk mengetahui lokasi suatu tempat sekaligus waktu setempat. Koordinat ruang dan waktu ini didapat dengan mengkalkulasi waktu rambatan gelombang secara teliti. Jika tidak ada error sedikitpun dan adalah waktu saat sinyal dikirim satelit serta adalah waktu saat sinyal tersebut tepat sampai pada pesawat penerima dapat diketahui , maka selisihnya dapat dihitung (- ),kemudian setelah dikalikan dengan kecepatan cahaya maka akan didapat jarak dari pesawat penerima terhadap satelit. Namun pada kenyataannya masih banyak lagi perhitungan matematis yang harus dilakukan serta teori-teori fisika yang harus menjadi pertimbangan misalnya saja teori relativitas umum, sehingga segala hal yang dapat menyebabkan kesalahan dalam pembacaan data dapat diatasi dan pda akhirnya informasi akurat yang dibutuhkan bisa kita dapatkan dari gadget ini. Informasi ini dapat diolah oleh pesawat penerima karena didalamnya terdapat chip yang mampu membaca dan mengolah data

tersebut sehingga dapat dikonversi menjadi informasi yang dibutuhkan oleh pengguna GPS.

Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit,maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit: o Kondisi geografis, seperti yang diterangkan dia atas. Selama kita masih dapat melihat langit cukup luas, alat ini masih berfungsi. o Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang diterima.

o Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam o Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal. o Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
o

Gedung-gedung. Tidak hanya ketika didalam gedung, berada diantara 2 buah gedung tinggi juga akan menyebabakan efek seperti berada dalam lembah.

o Sinyal yang memantul, misal bila berada diantara gedunggedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukan posisi yang salah atau tidak akurat.

D. MANFAAT GPS Bidang Militer GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menentukan pergerakan pasukan.

Navigasi Seperti yang telah banyak diketahui selama ini GPS banyak digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan bahkan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi. Dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara sehingga

pengendara dapat mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sistem Informasi Geografis Untuk keperluan sistem ini, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, atupun sebagai referensi pengukuran. Sistem pelacakan kendaraan Kegunaaan lain GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bantuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada dapat mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset bergeraknya saat ini. Pemantauan Gempa Selain yang telah disebutkan diatas, GPS dengan ketelitian tinggi dapat pula digunakan sebagai pemantau pergerakan tanah, yang ordenya hnya mm dalam tektonik. setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanik ataupun

E. GPS-RECEIVER Untuk memanfaatkan GPS, kita harus menggunakan alat penerima GPS (GPS receiver). Tugas alat penerima sinyal GPS adalah mencari tiga atau lebih satelit-satelit ini (dengan cara mendeteksi sinyal yang dipancarkan dari satelitsatelit itu), untuk menentukan jarak setiap satelit dari penerima, dan menggunakan informasi ini untuk menentukan lokasi pengamat yang membawa penerima ini (berdasarkan garis lintang dan bujurnya). Sebagai

informasi, sinyal GPS ini ditransmisikan dalam frekuensi L Band< yakni pada angka 1575,42 dan 1227,60 Mhz. Alat ini akan menunjukan lokasi kita dalam format koordinat, seperti pada peta biasa. Jika kita perhatikan, setiap peta selalu dilengkapi denga garis-garis melintang dan membujur. Berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur itulah kita menentukan letak suatu tempat. GPS juga memiliki koordinat serupa yang disebut waypoint. Tentu saja, waypoint pada GPS lebih teliti dan lebih akurat ketimbang koordinat peta. Bagaimana cara alat penerima GPS bisa menampilkan koordinat kita? Metode yang digunakan sebenarnya sangat sederhana. Jika penerima GPS di tangan kita mengetahui jarak antata lokasi kita dan 3 buah satelit GPS, serta mempunyai informasi tentang posisi satelit-satelit tersebut, maka lokasi kita dengan gampang dapat dihitung. Karena bersifat tiga dimensi, bukan hanya letak atau lokasi pasti alat penerima yang bisa ditentukan, melainkan juga ketinggiannya dari permukaan bumi. Ini membuat sistem GPS sesuai dipakai oleh dunia penerbangan untuk menentukan lokasi pesawat saat berada di udara. Saat satelit GPS mengirimkan sinyal kepada GPS penerima, sinyal tersebut berisi informasi posisi satelit dan waktu pengiriman sinyal tersebut. Dengan adanya jarak antara satelit dengan GPS penerima tentunya akan ada perbedaan waktu saat pertama kali sinyal dipancarkan dengan saat diterima oleh perangkat GPS. Kecepatan sinyal yang dipancarkan tersebut adalah setara dengan kecepatan cahaya pada ruang hampa. Namun dengan adanya lapisan atmosfir tentunya kecepatannya ini mengalami perlambatan, tapi dengan suatu metode tertentu kelemahan ini bisa diminimalkan. Anggaplah bahwa ruang antara pemancar dan penerima sinyal berada dalam ruang hampa, sehingga kecepatannya sama dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaya. Dengan beda waktu sebesar T, maka diperoleh jarak. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa GPS penerima tidak memiliki pembangkit waktu (time generator) secanggih yang dimiliki satelit.

Saat ini, navigasi berbasis GPS dipakai oleh banyak orang, baik sipil maupun militer. Selain untuk aneka keperlian yang sudah diuraikan, navigasi berbasis GPS juga digunakan untuk penentuan lokasi di lautan, penentuan lokasi lepas pantai atau untuk pemetaan muka bumi. Faktor yang mengakibatkan error pada receivers ehingga menurunkan keakuratan informasi antara lain:

Delay di ionosphere dan trophosphere: sinyal satelit terganggu saat melewati atmosfir bumi lapisan ini terdapat di permukaan bumi pada ketinggian 50-500 m. partikel- partikel yang terionisai pada lapisan ini membuat pebgaruh pada GPS sinyal sehingga mengakibatkan salah satu penyebab eror tertinggi dalam penentuan jarak dan lokasi pada ORARI daerah Jakarta GPS receiver. Sedangkan lapisan troposphere berada ketinggian 50 km ke bawah sampai dengan permukaan bumi yang selalu mengalami perubahan temperatur tekanan awan,debu, hanya relatif sedikit sebagai mengganggu sinyal transmisi dari satelit GPS yang menjadi penyebab eror atau kesalahan perhitungan dari GPS receiver.

Signal multipath: terjadi ketika sinya GPS dipantulkan oleh gedung tinggi atau permukaan padat seperti pegunungan sebelum sinyal mencapai receiver. Hal ini menambah lama waktu perjalanan sinyal (timing), karena itu menyebabkan error pada perhitungan receiver GPS.

Error pada clock di receiver. Buit-in clock di receiver tidak seakurat atomic clock yang ada di satelit GPS. Maka gdari itu, akan mudah terjadi error dalam penentuan waktu.

Orbital (ephemeris) error, hal ini terjadi akibat ketidakakuratan laporan lokasi satelit. Jumlah satelit terlihat: semakin banyak satelit yang bisa Acess oleh receiver, semakin akurat informasi yang didapat. Bangunan , kontur bumi, interferensi peralatan elektronika atau bahkan rimbun

dedaunan, dapat menggangu penerimaan sinyal yang menyebabkan kesalahan posisi. Receiver biasanya tidak bisa bekerja di dalam ruangan, di dalam air atau di bawah tanah.

Geometri satelit: ini merujuk pada posisi relatif satelit di suatu waktu tertentu. Geometri satelit ideal terjadi ketika satelit berada di sudut yang lebar relatif terhadap satelit lainnya. Geometri yang buruk terjadi ketika satelit berada satu garis atau jarak yang terlalu dekat dengan yang lainya mengakibatkan melesetnya perhitungan yang dilakukan receiver GPS.

F. PERKEMBANGAN GPS Perkembangan GPS saat ini dapat dikatakan telah mengalami peningkatan pesat. Seiring dengan semakin majunya jaman, diprediksi GPS akan semakin berkembang kedepannya. GPS pada ponsel Saat ini bahkan GPS dapat kita gunakan pada mobil dan ponsel. Hasil riset terbaru melaporkan bahwa pengguna GPS oleh pengguna ponsel akan semakin banyak nantinya. Fakta ini didasari pada data yang menyebutkan, sebanyak 16 juta pengguna ponsel telah mendownload GPS di ponsel mereka. Diramalkan pada tahun 2014 nanti pengguna peta elektronik ini akan mencapai angka 70 juta pengguna naik 27,9 persen dari sebelumnya. Untuk memanfaatkan GPS di ponsel syarat minimum yang diperlukan adalah ponsel yang sudah memiliki GPS rceiver. Beberapa tipe ponsel diantaranya adalah Nokia 6110 Navigator, Samsung SGH 1780, Sony Ericsson Satio, dan lain-lain.

Aplikasi

ini

tidak

membutuhkan

koneksi

internet

dalam

menjalankannya sehingga pulsa pengguna tidak akan terkuras saat menjalankannya, bahkan walaupun pengguna berada pada lokasi yang tidak ada sinyal aplikasi ini tetap bisa berjalan. Koneksi internet hanya diperlukan bila ingin mengetahui kondisi cuaca pada daerah tertentu, atau ingin mengetahui kondisi kepadatan lalu lintas pada daerah tertentu.

Sistem Navigasi Kendaraan Sistem navigasi kendaraan adalah perangkat navigasi berkendaraan modern yang digunakan untuk memandu perjalanan dengan menggunakan peta digital dan informasi posisi dengan menggunkan satelit GPS. Sistem ini sekarang sudah menjai perlengkapan standar kendaraan mewah, dan bisa dibeli perangkat portabel dari penjual sistem navigasi kendaraan. Perlengkapan yang diperlukan untuk navigasi kendaraan ini adalah GPS receiver, peta digital, dan speaker. GPS receiver digunakan untuk penentu posisi di lapangan. Dengan peta digital kita mendapatkan informasi mengenai nama-nama jalan, tempat wisata, lokasi SPBU, hotel, restoran, dan lain-lain. Untuk mempermudah pengguna dalam menjalankan navigasi ini maka diperlukan speaker, karena informasi vokal akan diterima sehingga pengguna dapat mengetahui kapan harus membelok, mengurangi kecepatan, dan lain sebagainya.

G. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMILIH ALAT NAVIGASI BERBASIS SATELIT Harga Layar alat navigasi Alat terpisah Kapasitas penyimpanan Daya tahan batere Bentuk Tahan air Akurasi Program dan Peta Antena Fasilitas lainnya Seperti: routing, tampilan peta tiga dimensi, layar sentuh, kamera, suara, dan kemampuan radio komunikasi.

You might also like