Professional Documents
Culture Documents
HAM dalam pandangan Islam diakui bersifat teosentris (segala sesuatunya dipusatkan / dikembalikan pada tuhan), Sementara dalam pemikiran Barat manusia dijadikan sebagai pusat/tolok ukur segala sesuatu (antroposentris) HAM dalam Islam dilandasi dengan kewajiban asasi manusia untuk mengabdi kepada Allah. Kewajiban yang dibebankan kepada manusia itu sendiri terbagi dalam dua kategori: huququllah (memenuhi hak-hak Allah), dan huququl ibad (memenuhi hak-hak manusia).
Selanjutnya konsep HAM dipertegas lagi ketika Nabi Muhammad khutbah dalam haji wada yang intinya betapa Islam menjunjung tinggi persamaan, keadilan, maratabat manusia
)(
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar[853]. dan Barangsiapa dibunuh secara zalim, Maka Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan[854] kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.
)(
Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan[862], Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.