You are on page 1of 13

BAB I ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR.

SOAL SOAL : 1. Apa yang menjadi kajian ISD ? 2. Apakah yang dimaksud masalah social ? 3. Apakah perbedaan antara Pengetahuan Budaya dan Ilmu Buadaya Dasar ? 4. Kompetensi dasar apakah yang ingin dicapai setelah belajar ISBD ? 5. Mengapa ISBD diberikan pada mahasiswa yang memiliki latar belakang ilmu alam ? A. Pernyataan sikap. Koordinator Kopertis Wilayah Jabar Keputusannya keluar pada awal 2004 Banten. Dr Tresna Darmawan mengatakan tentang keharusan PT untuk mencantumkan banyak lulusan perguruan tinggi ( PT ) tidak lima matakuliah kurikulum inti, yaitu tiga memiliki karakter yang diharapkan olewh mata kuliah pengembangan kepribadian stakeholder. Para stakeholder ini juga ( Bahasa Indoinesia, Kewiraan dan agama ) banyak mengeluhkan sikap mental lulusan serta dua matakuliah berkemampuan PT yang tidak sesuai dengan yang Bermasyarakat ( Ilmu Alamiah Dasar dan ISBD ). Kita mencoba untuk memasukkan lima diharapkan. Kami menemukan sekitar dua tahun lalu lagi sensitive terhadap

Misalnya kenapa mahasiswa sekarang tidak matakuliah ini kembali, karena Perguruan lingkungan Tinggi sudah terlanjur tidak sosialnya, tetapi lebih eksplosif, mudah menggunakannya. Semiloka ini sebenarnya marah, dan meledak ledak. Ini membuat merupakan Brainstrorming saja. Setelah kita kami gundah Ujar Tresna, saat ditemui di sepakat seperti apa bentuknya, baru kita Semiloka Ilmu Sosial Budaya Dasar membuat seperti apa kuliahnya, silabusnya, Tresna betul betul menyentuh pembangunan ( ISBD ) Bagi PTS di Lingkungan Kopertis dan sebagainya. ISBD lanjut Tresna, isinya Wilayah IV, di GSG Itenas, mengatakan, sebab dari masalah itu adalah karakter manusia. Ia menegaskan, bilangnya matakuliah Ilmu Budaya Dasar mataki;iah ini penting untuk disampaikan,

dan Ilmu Alamiah Dasar dari Kurikulum di karena tidak akan ada artinya sebuah PT. Padahal, lanjutnya ilmu ilmu yang pendidikan tinggi yang menghasilakn berkaitan manusia. Mengingat pentingnya matakuliah yang dengan social dan budaya cendekiawan, tetapi tidak berbudaya dan tidak bermoral. Pada pelaksanaannya nanti ISBD ini

dihilangkan itu. Tresna dan rekan rekannya diharapkan tidak hanya disampaikan oleh mencoba mengusulkan matakuliah ISBD. para Dosen yang dipilih untuk Usulan itu akhirnya diterima dan menyampaikannya diruang kuliah. Tetapi, ISBD ini hendaknya disampaikan oleh Dosen Dosen yang menyampaikan mata kuliah lain, dengan disisipkan dimatakuliah tsb. Setelah Anda membaca secara seksama berita diatas, kemukakan pendapat Anda tentang mata kuliah ISBD. Apakah matakuliah ini juga perlu bagi Anda selaku Mahasiswa ? Berikan pendapat Anda tersebut dengan cara memberikan tanda ( ) pada kolom skala sikap dibawah ini. Sangat perlu Perlu Tidak tahu / tdk berpendapat Tidak perlu Sangat tidak perlu B. Berikan contoh sebuah permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat tempat Anda tinggal. Kemukakan pendapat Anda disertai argumennya apakah masalah tersebut termasuki dalam masalah social ataukah masalah budaya ! C. Sebagai mahasiswa Anda adalah seorang calon ilmuwan dan profesioanl. Cobalah berikan alternative atas pemecahan masalah tersebut diatas mewnurut sudut pandang ilmu yang Anda tekuni sekarang ini !.

BAB II MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA.

SOAL SOAL : 1. Mengapa Manusia dikatakan sebagai makhluk berbudaya ? 2. Manakah yang benar , kebudayaan adalah produk manusia atau manusia adalah produk kebuayaan ? 3. Apa perbedaan antara Etika dan Estetika ? 4. Berikan tiga contoh tidak menghargai manusia ! 5. Masalah apa yang dihadapai pada kasus pewarisan kebudayaan ? A. Pernyataan sikap. Ada kasus wanita yang rela menjajakan dirinya demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka bekerja di klub klub malam, menjadi wanita panggilan, bahkan mereka bertebaran di pinggir pinggir jalan pada malam hari. Menurut Anda, apakah perilaku mereka dapat dikategorikan merendahkan Harkat dan Martabatnya sendiri sebagai Manusia ? Kemukakan Argumen / pendapat Anda. B. Globalisasi, termasuk globalisasi budaya saat ini tengah melanda diri bangsa Indonesia. Apakah menurut Anda Globalisasi Budaya ini berdampak positif atau negative bagi manusia Indonesia. Kemukakan pendapat Anda.

BAB III MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL.

SOAL SOAL : 1. Apa makna manusia sebagai makhluk Individu ? 2. Apa makna manusia sebagai makhluk Sosial ? 3. Apa implikasi implikasi yang terjadi dari sifat kesosialan Manusia itu ? 4. Mengapa interaksi social menjadi kunci dalam kehidupan Sosial ? 5. Apakah semua interaksi social yang berlangsung bersifat positif bagi kehidupan manusia ? A. Pernyataan sikap : Pemerintah melakukan pelebaran jalan guna lebih menggerakkan roda perekonomian didaerah. Untuk merealisasikan hal tersebut, dikalukan pembebasan sejumlah lahan milik warga. Pemerintah akan memberikan ganti rugi atas pembebasan tersebut. Namun, sejumlah warga menolak karena ganti rugi yang akan diberikan tidak sebanding dengan nilai jual tanah. Menurut Anda kepentingan manakah yang harus diutamakan, kepentingan pribadi ( warga yang memiliki tanah ) atau kepentingan public ( pelebaran jalan ), Bagaimana penyelesaian yang seharusnya menurut pendapat Anda ?.

BAB IV MANUSIA DAN PERADABAN.

SOAL SOAL : 1. Benarkah setiap kebudayaan menghasilkan peradaban ? 2. Apa sajakah cirri cirri dari masyarakat adab atau berkeadaban ? 3. Apakah peradaban mengalami perkembangan ? Buktikan.! 4. Berikan contoh wujud peradaban global saat ini dalam bidang social budaya !. 5. Adakah dampak negative peradaban global saat ini bagi bangsa Indonesia ? A. Pernyataan sikap : Jelaskan pendapat Anda tentang Indonesia dan Peradaban Barat. Indonesia tidak bisa menutup diri dari peradaban Barat ataukah Indonesia harus menutup diri terhadap pengaruh peradaban Barat ?. B. Berikan Contoh tentang : 1. Warisan peradaban kuno di Indonesia. 2. Warisan peradaban Hindu dan Budha di Indonesia. 3. Warisan peradaban Islam di Indonesia. 4. Warisan peradaban Barat ( masa colonial ) di Indonesia. 5. Peradaban Global.

BAB V. MANUSIA , KERAGAMAN, DAN KESETARAAN.

SOAL SOAL : 1. Apakah manusia itu beragam ? Jelaskan pendapat Anda !. 2. Apa makna dari konsep kesetaraan atau kesederajatan manusia ? 3. Kemajemukan dalam diri bangsa Indonesia bermula dari adanya kemajemukan ras ! Benarkah demikian ? 4. Berikan contoh satu kasus konflik horizontal di Indonesia serta penyebab dari konflik tersebut!. 5. Berikan contoh sederhana merendahkan kedudukan martabat manusia !. A. Analisis Kasus. BELAJAR KERAGAMAN DI DUSUN TURGO Udara sejuk di Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman Yogyakarta, saat itu dirasakan oleh seluruh peserta lintas agama yang berusia natara 18 24 tahun. Mulai Rabu sampia Minggu pekan lalu dalam rangkaian peringatan sewindu Forum Persaudaraan Umat Beriman ( FPUBI ), para peserta yang berbeda agama itu beraktivitas bersama di lereng selatan Gunung Merapi tersebut. Pendeta Bambang Subagyo yang memmpin meditasi itu mengatakan, kegiatan meditasi bukanlah pemaksaan. Setiap peserta dibebaskan untuk meditasi dan berdoa dengan cara mereka masing masing. Tiap agama punya kebiasaan untuk meditasi. Hanya cara masing masing agama itu berbeda. Tiap peserta dengan cara bermeditasi menurut agama atau aliran kepercayaan mereka itulah yang kami lakukan disini, ujjar Bambang menjelaskan. Meditasi merupakan salah satu kegiatan untuk mendekatkan anak anak muda pada keragaman cara berdoa dari masing masing agama. Tidak hanya lewat meditasi saja anak anak muda itu dikenalkan pada puralisme kehidupan sesungguhnya. Persentuhan dengan teman atau warga Dusun Turgo yang beragama lain merupakan pengalaman langsung tentang pulralisme.

Hanya tiga jam pertama setelah sampai Dusun Turgo, para peserta merasa canggung karena belum saling mengenal. Namun , menit berikutnya mereka sudah saling melempar lelucon, masuk dalam kelompok, kelompok kegiatan, dan menjalani kegiatan bersama tanpa harus tesekat akibat perbedaan agama. Awalnya saya enggan ikut kegiatan seperti ini karena melihat acaranya yang berat. Tapi ketika diberi tahu teman bahwa peserta kegiatan berasal dari lintas agama, saya justru tertatik untuk ikut. Tutur Deta Agus Sri Wahyu (22). Mengenal teman dari lintas agama, menurut Deta adalah hal yang menyenangkan karena ia bisa bertukar tentang agama lain. Di hari pertama berkemah, Deta yang beragama Kristen Protestan itu bercakap cakap dengan seorang kawan Muslim tentang kitab suci masing masing. Dia sampai meminjam kitab suci saya untuk mengetahui apa isinya . Sampai sekarang ( hari Sabtu ) kitab suci saya belum dikembalikan . Deta sendiri sudah cukup akrab dengan Alquran karena keluarga ayahnya adalah keluarga Muslim. Kebersamaan. Anggapan anggapan tentang keburukan orang orang beragama lain yang selama ini dicekokkan ke dalam pikirannya tidak terbukti setelah Deta bergaul dan berkomunikasi dengan teman yang berbeda agama. Justru kebersamaan terbangun ketika Deta dan para peserta lain bekerja sama dengan warga membersihkan Masjid, Gereja, atau Sekolah Dasar yang ada di kampong itu. Perbedaan agama tidak menjadikan batasan ketika harus masuk kerumah ibadat agama lain dan membersihkan fisik rumah ibadat itu. Gorong gorong ini merupakan milik masyarakat di Dusun Turgo, Kepala Dusun Turgo Suwaji mengisahkan, ketika masjid di Dusun itu rusak akibat letusan Gunung Merapi pada 1994, seluruh warga Dusun tersebut segera turun tangan membantu renovasi Masjid.

Bantuan untuk Masjid yang rusak itu tidak hanya dating dari kelompok Muslim, tetapi juga dari para suster maupun aktivis lain, sedangkan seluruh warga menyumbang tenaga mereka untuk pemulihan Masjid itu . Ujar Suwaji menceritakan. Kerja sama tanpa memandang agama jugalah yang mebuat warga Dusun Turgo bisa menyelesaikan pembangunan pipa air yang juga rusak karena letusan Gunung Merapi tahun 1994. Sampai saat ini, Bapak Bapak di Dusun Turgo yang beragama Islam Kristen Protestan, Katolik, maupun agama lain tetap bergotong royong memecahkan batu alam untuk dijadikan jalan kampong setiap Sabtu sore. Selain pembangunan fisik desa, kenduri disana juga dilakukan bersama sama oleh warga Dusun Turgo. Kalau ada warga yang hendak menikah atau khitanan , kami mengadakan kenduri atau doa bersama dalam adat Jawa. Kata Suwaji. Belajar Keragaman. Masyarakat Dusun Turgo yang sebagian besar adalah petani merupakan salah satu contoh masyarakat yang menerapkan pluralitas dalam kehidupan keseharian mereka, Pluralitas di Dusun Turgo, menurut Sekretaris Jendral FPUP Timotius Apriyanto, sudah terbangun secara alamiah sejak lama. Di dusun dengan 225 keluarga dan terletak sekitar 8 kilometer dari Gungung Merapi itu, para pesrta yang tinggal di 10 rumah warga belajar tentang kehidupan masyarakat, termasuk keragaman agama. Anak anak muda saat ini sering kali takut bergaul dengan teman berbeda agama karena banyak sekali doktrinasi tentang pluralisme yang sempit, Di Dusun Turgo ini mereka mendapatkan pengalaman baru tentang pluralisme, kata Kiai Haji Abdul Muhaimin, Ketua FPUB. Acara perkemahan ini bukan sekedar menambah wacana tentang pluralisme, tetapi yang lebih penting adalah pengalaman langsung tentang kehidupan plural dalam masyarakat. Pengalaman ini dipandang oleh Muhaimin dari Pondok Pesantren Nurul

Ummah, Kotagede Yogyakarta sebagai sesuatu yang penting ditengah munculnya gerakan fundamentalisme agama pada institusi pendidikan di Yogyakarta. Fundamentalisme agama itu membuat wawasan anak muda tentang pulralisme agama menjadi sempit dan akhirnya mengisolasi anak muda dari pergaulan dengan orang lain. Kami belajar dari Masyarakat Turgo untuk hidup bersama tanpa ada sekat apa pun, termasuk sekat agama. Disini kami belajar dari warga dusun yang masih memberikan ucapan selamat kepada warga yang merayakan hari raya keagamaan tertentu. Ucap Ariya Wijaya dari Keluaga Mahasiswa Hindu Dharma ( KMHD ) UGM yang juga menjadi Ketua Panitia Interfaith Youth Camp. Ahsan dari Devisi Jaringan Kodama ( sebuah kelompok Santri di Krapyak yang mempunyai kegiatan pemberdayaan masyarakat ) melihat kehidupan bersama masyarakat di Dusun Turgo sebagai sesuatu kearifan local. Selama ini, masyarakat desa seolah olah tidak punya kearifan local sehingga segalanya diatur orang orang kota. Padahal saya justru belajar dari msyarakat desa tentang kehidupan bersama antara warga yang berbeda agama Ujar Ahsan. Dari kehidupan masyarakat desa inilah Ahsan melihat pengaruran kehidupan sehari hari antar umat beragama adalah sesuatu yang berlebihan. Mungkinkah kita harus belajar dari masyarakat desa untuk memandang keragaman sebagai sesuatu yang indah.

Pertanyaannya : 1. Unsur apakah yang menciptakan keragaman di masyarakat Dusun Turgo ? 2. Mengapa msyarakat Turgo mampu menciptakan kehidupan yang harmoni meski memiliki keragaman ? 3. Menurut Anda, sifat siaft apa yang perlu dihindari agar harmoni dalam keragaman masyarakat Turgo tetap terjaga?.

4. Mungkinkah masyarakat Turgo suatu saat nanti terjadi disharmoni, bahkan disintegrasi ? Faktir factor apa yang dapat memicu hal tersebut ?. 5. Agama merupakan tali pengikat social masyarakat, tetapi agama dapat pula menjadi pemicu konflik di masyarakat, Apa sikap Anda terhadap pernyataan ini ?.

BAB VI. MANUSIA, NILAI, MORAL DAN HUKUM.


SOAL SOAL :

1. Apa buhungan antar nilai dengan norma ? 2. Moral berkaitan dengan nilai, tetapi tidak semua nilai adalah moral, Jelaskan pendapat Anda apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut. 3. Mengapa manusia masih membutuhkan norma hukum, padahal sudah ada norma moral, agama dan kesopanan ? 4. Hukum bertujuan untuk menciptakan keadilan Jelaskan !. 5. Apa sanksi atas pelanggaran moral ?.

BAB VII MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI.


SOIAL SOAL :

1. Jelaskan perbedaan pengertian antara pengetahuan, Sains ( Ilmu ) dengan Teknologi ! 2. Bagaimana syarat sebuah pengerathuan untuk dapat ditingkatkan menjadi sebuah ilmu ? 3. SEbutkan beberapa manfaat Ipteks bagi kehidupan manusia ! 4. Mengapa dikatakan bahwa perkembangan dan kemajuan yang telah diperoleh Iptek bermata atau dilematis ? 5. Sebeutkan berbagai dampak dari penyelah gunaan Ipteks dalam kehidupan !

BAB VIII. MANUSIA DAN LINGKUNGAN.


SOAL SOAL :

1. Manusia yang mempengaruhi lingkungan ataukah lingkungan yang mempengaruhi manusia ? 2. Mengapa bisa terjai kerusakan lingkungan hidup ? 3. Apa hubungannya antara lingkungan dengan kesejahteraan ? 4. Mengapa manusia membutuhkan lingkungan soial di samping lingkungan fisik ? 5. Jelaskan satu contoh problema lingkungan hidup dan problema social saat ini.

You might also like