You are on page 1of 20

TUGAS PKN RESENSI BUKU MASALAH STRATEGI DAN PEMBANGUNAN INDONESIA Oleh : DIANITA NUR FITRIANI 041101075 D3 AKUNTANSI

Judul Penerbit Penulis

: Masalah dan Strategi Pembangunan Indonesia : PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara : M.J. kasiyanto

Tebal buku : 356

MASALAH PEMBANGUNAN INDONESIA

Masalah pembangunan Indonesia sesungguhnya harus dibagi dua bagian besar yaitu pertama masalah obyek pembangunan dan yang kedua masalah subyek yang akan membangunan kondisi lingkungannya. Orang sering tidak memperhatikan, atau menganggap tak relevan atau malah melupakan bahwa banyak Negara terbelakang atau sedang berkembang justru banyak mengalami hambatan pembangunan dari bidang sospol ini.contoh yang

paling jelas adalah Negara-negara komunis. Karena mereka memilih ideologi komunis maka pembangunan Negara dan masyarakatnya jauh ketinggalan. Dan masalah-masalah sospol ini tidak hanya menghambat pembangunan, tetapi juga merusak lingkungan hidup misalnya terjadinya wabah kelaparan di Afrika (karena pengusaha dan masyarakatnya asyik bermain politik), kerusakan hutan tropis, erosi dan banjir karena masalah kelestarian dan perbaikan lingkungan tidak mendapat penggarapan semestinya dari kelompok yang memerintah. Di samping itu ada juga masalah ketinggalan yang selalu menempel pada lingkungan setempat, (lingkungan negara, pulau sampai desa) dalam bidang yang menyangkut kebutuhan sehari hari misalnya kekurangan penyediaan air bersih, kekurangan listrik, kekurangan prasarana jalan dan lain sebagainya yang tidak mendapat penggarapan khusus dalam buku ini. Internasionalisasi pasar ini adalah asal mula dan landasan bentuk ekonomi global. Maka yang dimaksud internasionalisasi pasar adalah pemerintahan bersama kalangan pengusahanya berusaha supaya titik berat usaha industri atau pertanian atau perdagangan mengarah pada kerja keras untuk bisa menguasai pasar internasional untuk suatu jenis produk yang disasarkan. Kerja keras merintis penguasaan pasar dunia ini memang akhirnya mendorong adanya usaha patungan dengan pengusaha asing, dalam bidang industry, pertanian, dan perdagangan, atau juga perbankan. Oleh karena itu muncullah istilah-istilah internasionalisasi industri, internasionalisasi perdagangan, dan internasionalisasi perbankan untuk kemudian dibulatkan menjadi glibalisasi ekonomi.

EKONOMI GLOBAL

Semua itu akhirnya menimbulkan kesadaran bahwa kalau Negara ingin maju, maka yang disiapkan bukan kekuatan militer dan politik tapi kekuatan ekonomi pasarnya, bagaimana bisa berkiprah dalam permainan internasinalisasi pasar. Dan ini bukan sekedar ekspor, tetapi juga bagaimana membangun kekuatan pembeli , mengajak pembeli berpartisipasi dalam produksi, membantu

pembangunan Negara yang terbelakang ( supaya nantinya bisa membeli barang dan teknologinya lebih banyak lagi ), dan lain-lain. Yang terjadi sebenarnya tidak hanya ekonomi global, tapi munculnya kesadaran yang semakin besar bahwa dunia ini harus dikelola secara bersama kalau ingin memperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan. Dan kebahagiaan serta

kesejahteraan bangsanya akan semakin besar bila bangsa dan Negara lain juga mengalami kemajuan tidak dibelenggu oleh kemiskinan, kelaparan, kebodohan, perusakan lingkungan, penindasan, dan ketidakadilan. Sistem ekonomi global dan kemajuan sistem pengelolaan dunia global,

seharusnya menyadarkan para politisi dan pengelola militer dengan semua kegiatan ikutannya ( spionase, lomba membangun militer, lomba membuat senjata dan mesin perang, lomba perdangan senjata, dan lain-lain ) bahwa

mengembangkan militer disamping membahayakan dunia juga usaha yang sia-sia dan boros. Banyak mesin perang seperti pesawat tempur, kapal perang, tank, satelit, rudal dan lain-lain akan dibangun dengan biaya besar tetapi tidak pernah digunakan. Sebab ekonomi global, kerja sama antara pengusaha pelbagai bangsa, berkembangnya lalu lintas modal dan tenaga kerja antarnegara ( misalnya tahun 1987 Amerika Serikat telah menanamkan modalnya di RRC sebanyak US$ 3,04 miliar hampir 5,6 triliun rupiah, pada 408 proyek penanaman modal maka untuk berperang melawan RRC orang Amerika harus berpikir 1000 kali ) selain itu

menjamur pula kerjasama ekonomi, budaya, sosial, pendidikan, dan pariwisata antanegara. Semua itu akan mengendalikan pertikaian antarnegara sehingga tidak akan menjurus pada perang. Apalagi dunia komunis suudah semakin canggih san mudah maka setiap masalh yang timbul gampang dibawa ke meja perundingan, dan setiap maksud jelek juga gampang ketahuan oleh kemajuan komunikasi itu.

INDUSTRI dan TEKNOLOGI


Secara khusus teknologi elektronik ini memasuki bidang industry dengan, meluasnya penggunaa robot dan komputer dalam industri. Banyak tenaga kerja manusia di gusur oleh sistem robot ini. Di lain pihak, di Negara-negara yang mulai menerapkan sistem robot itu, maka jenis pekerjaan yang tak bisa diganti robot harganya menjadi lebih tinggi, alias gaji buruh menjadi mahal. Salah satu akibatnya adalah muncul arus memindahkan pabrik ke negara-negara tenaga manusianya masih murah, misalnya dalam industri pakaian. Inilah peluang baru bagi negara-negara terbelakang dan sedang berkembang, yang perlu didudukan secara tepat dalam peta bumi internasionalisasi pasar tersebut, sehingga tidak terjerumus pada situasi latah atau internasionalisasi pasar di perbudak.

PERTANIAN
Dalam bidang pertanian juga akan terjadi pembaruan-pembaruan yang perlu diikuti oleh gerak pembangunan yang perlu diikuti oleh gerak pembangunan Indonesia, supaya tidak ketinggalan dan menimbulkan masalah. Sumbangan pembaruan bidang pertanian terbesar adalah dari bidang bioteknologi (biotek), produknya akan mendesak penggunaan pupuk pestisida yang semakin dianggap penyebab kerusakan lingkungan

Biotek ini juga akan banyak merubah industri di bidang pertanian, khususnya dalam bidang pengawetan dan pengolahan produk pertanian. Sebab kapasitas produksi, mutu, penampilan, bentuk rasa, dan daya tahannya bisa diperbaiki dengan biotek. Teknologi biotek Indonesia saat ini masih ketinggalan dan tampaknya akan terpaksa mengimpor dari luar negeri supaya tidak ketinggalan dengan negara produsen pertanian lainnya. Sementara itu masalah-masalah pertanian tradisional bahkan primitif masih dihadapi Indonesia misalnya : baru sebagian kecil areal pertanian dijamin pengairannya, teknologi pertanian belum dikuasai banyak petani Indonesia (khusunya di luar Pulau Jawa), sebagian besar penduduk tinggal di pedesaan ( 1988 : 74 % ) hidup tergantung di bidang pertanian. Namun kedudukan pasar produk pertanian maupun sarana pertaniannya masih sangat lemah, sehingga keuntungannya sangat minim bila dibandingkan dengan laju kenaikan harga barang industri. Karena sebagian besar penduduk hidup di bidang pertanian yang kurang menguntungkan atau lambat mengikuti kenaikan inflasi, maka jelas ada masalah besar di bidang sosial-ekonomi antara lain meningkatnya urbanisasi, penjualan lahan pertanian kepada petani kaya atau orang kota, keterlambatan pembangunan pertanian, dan lain-lain. Penemuan-penemuan penting di bidang penelitian cuaca, iklim, dan pengetahuan alam lainnya menyimpulkan bahwa sesungguhnya masalah kelestarian alam, khususnya hutan, ternyata bukan sekadar supaya ada perimbangan antara penyediaan air, terpeliharanya hutan. Namun muncul dimensi baru bahwa kerusakan hutan tropis akan sangat mempengaruhi meningkatnya suhu udara / iklim dunia.

Industri pertanian juga akan mengalami kemajuan pesat sesuai dengan kemajuan dalam bidang biotek dan internasionalisasi pasar. Produk dengan kualitas dan kuantitas unggul dan tak tercemar bahan kimia akan semakin dituntut untuk memasok pada industri-industri pengolahannya. Industri pengolahannya sendiri juga akan menggunakan teknologi canggih yang bebas dari pencemaran proses industri atau munculnya efek sampingan dalam jangka panjang.

KOMUNIKASI dan TRANSPORTASI


Masuknya Indonesia dalam bidang satelit bukan berarti Indonesia tidak ketinggalan dalam bidang komunikasi. Banyak produk kemajuan industri komunikasi sudah di pasarkan di Indonesia, namun Karena banyak ketinggalan dalam pengelolaan manusianya, maka alat-alat modern itu belum berfungsi sebagai alat modern sepenuhnya. Sementara itu dunia komunikasi terus mengalami kemajuan dan inovasi sehingga kondisi ketinggalan seperti tidak pernah terdekati. Meskipun demikian peranan komunikasi dalam meningkatkan pembangunan sangat besar, khusunya oleh adanya listrik masuk desa, antenna parabola, program-program kelompok pendengar radio dan kelompok pemirsa Tv, lengkap dengan macam-macam lombanya dan lain-lain. Dan tentu akan menjadi lebih besar lagi manfaatnya bila usaha-usaha perbaikan pengelolaan dan layanan komunikasi semakin baik dan bisa secara efisien di manfaatkan. Disamping manfaat besar alat komunikasi juga mengkomunikasikan macammacam jurang pembangunan yaitu macam-macam perbedaan pembangunan, kebelumerataan hasil pembangunan, gemerlap pembangunan disisi kesuraman yang belum terjamah, dan lain-lain. Dengan demikian semakin maju bidang komunikasi akan muncul masalah baru, yaitu semakin terasanya ketinggalan

pembangunan pada daerah-daerah tertentu, sehingga potensi munculnya masalah sosial-politik menjadi tinggi atau munculnya arus perpindahan

penduduk dari yang kurang maju ke daerah yang maju, juga akan semakin besar (urbanisasi dan imigrasi dari luar Jawa ke Jawa ). Kemajuan komunikasi di samping pertanda sukses pembangunan dan alat untuk menggerakkan pembangunan juga akan menggerakan demokrasi dan bahkan kritik atas kebijaksanaan pembangunan itu sendiri. Dan supaya tidak

menimbulkan akibat negatif maka kebijaksanaan pembangunan dan programprogram pelaksaannyaharus terpatuhi dan berwawasan nusantara yang luas dan mendalam. Dengan demikian jurang tertinggalnya daerah luar Jawa dengan Jawa bisa diubah dari yang menyebabkan iri hati dan dendam menjadi alat pemersatu dan penggerak kerjasama seluruh bangsa. Masalah sulitnya menggerakkan pembangunan daerah maupun masalah

timbulnya kerawanan sosial politik karena merasa pembangunan daerahnya ketinggalan. Kemajuan komunikasi di kalangan masyarakat maju memang akan berpengaruh positif yaitu meningkatnya kegiatan pembangunan, tetapi kemajuan komunikasi yang diterima oleh masyarakat belum maju akan menimbulkan iri hati. Ketinggalan dalam jenis komunikasi lain yaitu bidang transportasi, yang juga cukup mengganjal bagi daerah-daerah tertentu. Pembangunannya disamping terbentur dana juga banyak di hambat oleh tipisnya penduduk. Akibatnya pemerintah khawatir jalan sudah lama di aspal, namun yang lewat tidak ada. Pengusaha angkutan umum juga khawatir tidak bisa memperoleh keuntungan karena tipisnya penumpang. Tetapi jelas semua orang menyadari bahwa jalan yang baik akan membuka isolasi dan menggerakkan pembangunan.

PULAU JAWA

Pertumbuhan Pulau Jawa yang sudah mengarah pada pembangunan pula industri harus dikejar dengan kebijaksanaan pembangunan global sebagai berikut . Kegawatan dalam bidang lingkungan hidup harus ditanggulangi dengan cara berikut. Kebijaksanaan untuk mengerem perluasan kota secara horisontal, usaha real estate (pembangunan perumahan), harus membangun rumah susun (sebagian atau seluruhnya) dan minimal 40 % luas areal. Hutan yang tinggal 22,7 % harus di perluas dengan kebijaksanaan perluasan hutan misalnya menjadi 45 % sampai 50 % luas areal tanah Jawa. Perusahaan air minum (PAM) harus meningkatkan usaha supaya

beberapa tahun mendatang penduduk tidak perlu membangun sumur yang akan membahayakan struktur tanah dan persediaan air tanah. Supaya pengambilan air tanah bisa terkendali. Sistem irigasi teknis dan persawahan yang membantu memperkuat peresapan air hujan perlu ditingkatkan dengan kesadaran atas fungsi yang tidak hanya mengairi tanaman tetapi juga melestarikan persediaan air tanah ini . Cara-cara jepang mempersiapkan lingkungan alam untuk kegiatan suatu kepulauan industri perlu di kaji dan di pelajari.

Masalah ledakan kependudukan, khususnya meningkatnya angkatan kerja di Pulau Jawa perlu ditanggulangi dengan cara berikut . Program Industri Masuk Desa (IMD)

Transmigrasi pembangunan daerah (TPD) ke luar Jawa harus ditingkatkan dengan cara menggerakan pembangunan daerah dengan orientasi pembangunan pertanian / pedesaan supaya bisa menampung luberan pertambahan tenaga kerja di Jawa.

Harus dihindari pembangunan daerah gaya Sumatera Utara yaitu berorientasi mendatangkan penanam modal besar dan melupakan pembangunan pedesaan. Orientasi yang perlu ditiru adalah

pembangunan daerah gaya Lampung supaya bisa menggerakan transmigrasi swakarsa maupun TPD. Kebijaksanaan inilah yang kemudian akan menarik para pengusaha besar untuk menanamkan modalnya yaitu setelah melihat kematangan daerah dalam bidang penyediaan tenaga kerja dan terbukanya pasar karena kepadatan Penduduknya sudah mencukupi. Pembangunan prasarana jalan di pedalaman Sumatera perlu segera ditingkatkan supaya bisa menyebarkan transmigran TPD maupun swakarsa. Demikian juga pembangunan jaringan irigasi di Sumatera perlu ditingkatkan supaya menambah daya tarik transmigran. Masalah penggeseran beban produksi pertanian tanaman pangan pulau Jawa perlu ditanggulangi dengan: Menyusun perhitungan dan proyeksi pengurangan produksi pangan Jawa dan target peningkatan produksi luar Jawa untuk menyusun perencanaan di Jawa maupun luar Jawa. Meningkatkan pembangunan pertanian di luar Jawa, Menigkatkan pembangunan prasarana dan sarana pertanian di Sumatera untuk menarik transmigran,

Menyusun program transmigrasi untuk menanggulangi masalah ledakan kependudukan Jawa maupun penggeseran beban produk pertanian tanaman pangan Jawa.

PERLUASAN DENGAN SISTEM MANAJEMEN SUNGAI


Perbaikan dan peningkatan jaringan yang sudah ada: Menghilangkan rembesan dan bocoran air disaluran (primer, sekunder) supaya areal tanah yang bisa diairi lebih luas, Meningkatkan daya tampung waduk atau bendungan (pengerukan, perluasan, mengurangi kebocoran), Peningkatan perbaikan penghijauan jaringan Daerah saluran Aliran air Sungai hujan (DAS) dan hulu

sistem

dibagian

bendungan atau waduk. Membangun bendungan atau waduk dan jaringan pengairan baru pada sungai-sungai yang belum digarap. Membangun waduk atau danau buatan pada dataran rendah untuk mengumpulkan air hujan daerah sekitarnya dan bisa dimanfaatkan pada musim kemarau (air baku PAM, penggelontor, tempat rekreasi, dan pusat peresapan air tanah). Untuk daerah pemukiman dataran yang sulit air di musim kemarau, maka danau buatan bisa dibuat lebih tinggi dengan permukaan tanah yaitu dengan sistem tanggul dan pompa. Air hujan dikumpulkan sekitar danau buatan kemudian dinaikkan atau dimasukkan ke danau buatan dengan pompa air. Sistem ini akan banyak dibutuhkan di daerah pesisir Sumatera dan Kalimantan yang pengaruh pasang lautnya pada musim kemarau jauh masuk ke daaratan sehingga sungai dan sumur asin airnya.

PERLUASAN PENGAIRAN DENGAN SISTEM MANAJEMEN CURAH HUJAN:


Melengkapi waduk/bendungan lama dengan jaringan saluran penampung air hujan didaerah yang curah hujannya tinggi, Membangun jaringan saluran air hujan pada daerah dengan curah hujan tinggi/sedang untuk dikumpulkan pada waduk/bendungan baru (BCH), Membangun jaringan pengairan bersumber pada waduk/bendungan baru (BCH), Membangun sistem BCH dan jaringan pengairan bertangga.

KEBIJAKSANAAN HUTAN PULAU JAWA


Mengingat hutan di Jawa tinggal 22,7%, padahal seharusnya lebih 40%, mengingat kepadatan penduduk jawa sekitar 800 jiwa/km2 (sedangkan jepang untuk kepadatan penduduk sekitar 375 jiwa/km2 menyediakan hutan 67% areal tanah yang ada), maka pencaplokan proyek pemukiman pada hutan yang belum sempat jadi hutan di DKI Jakarta itu cukup mengagetkan seharusnya pemerintah berusaha memperluas hutan di Jawa dan bukan sebaliknya, justru untuk menyelamatkan daerah pemukiman dan kehidupan makhluk-makhluk yang akan tinggal di Jawa. Yang jelas kawasan kapuk-angke ini sebelum diuruk adalah pertamkan dan rawah yang menjadi padang perburuan ribuan burung yang menghuni pulau rambut yang oleh pemerintah dijadikan daerah suaka margasatwa dan objek wisata.

Program penghijauan dan reboisasi pulau Jawa memang sudah ada, namun itu bukan dalam rangka berlomba dengan perluasan daerah pemukiman dan kawasan perindustrian yang tumbuh seperti jamur di musim hujan.

Kenyataannya ketentuan pulau Jawa harus punya hutan 30% kemudian tahun 1978 dinaikkan menjadi 40% sekarang tinggal 22,7%. Jelas yang harus

dipersoalkan supaya angka 22,7% tidak malah semakin kecil tetapi membesar. Bukan sekedar adanya peraturan hokum saja.

KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN TERPADU INDONESIA


Pembangunan Indonesia selama 20 tahun jelas menunjukkan hasil sangat positif. Negara-negara besar didunia maupun PBB telah memujinya. Dan keberhasilan itu sangat diperlukan justru untuk bisa menanggulangi masalah-masalah baru dalam pembangunan. Hasil pembangunan selama 20 tahun itu adalah modal dan sekaligus landasan untuk menanggulangi masalah dan jurang pembangunan. Setelah mendalami permasalahannya, maka kita baru berani mencoba mencari strategi atau kebijaksanaan pembangunan mana yang kiranya tepat, mampu mengatasi berbagai masalah tersebut, dan sekaligus mencapai apa yang dicitacitakan pemerintah dan rakyat Indonesia. Beberapa cara pendekatan atau malah konsep pembangunan sudah dibicarakan pada bagian pertama meskipun fungsinya sekedar memberi kejelasan atau kelengkapan pembahasan masalah, memang antara masalah dan pemecahan sulit dipisahkan tanpa mengorbankan kejelasan. Untuk menyusun pendekatan dalam mencari strategi atau kebijaksanaan pembangunan Indonesia, khususnya pembangunan daerah, maka disamping kita harus mengenal masalah-masalah yang sedang dan akan dihadapi kita harus menganalisa hal berikut.

Masalah-masalah yang sedang dan akan dihadapi, Situasi dan kondisi saat ini, khususnya sikon daerah yang akan dibangun. Apa yang akan dibangun maupun bagaimana caranya membangun daerah bila jumlah penduduk tipis. Potensi membangun penduduk, pemerintah, sumber daya alam, dan pasa pulau Jawa memang mempunyai potensi membangun tinggi karena ledakan kependudukan malah menuntut pembangunan selalu dilipatkan, demikian pula potensi pemerintahan dan pasar kemampuannya sangat besar. Sebaliknya didaerah luar Jawa potensi sumber daya alam umumnya besar tetapi sudah mencari pemilik modal tenaga kerja maupun pembelinya. Kebutuhan atau proyeksi pembangunan di masa depan. Dengan

menganalisa masalah pembangunan dan khususnya macam-macam bentuk ketinggalan pembangunan.

PEMBANGUNAN PEDESAAN
Tujuan akhir setiap pembangunan, pembangunan apa saja , pastilah demi kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup manusianya. Lebih jauh lagi hakikat pembangunan adalah memanusiawikan manusia yaitu supaya matang dalam kedewasaannya, dinamis dan sanggup mengatasi segala tantangan lingkungan. Dalam kedudukan ini maka hakikat pembangunan pertanian, perkebunan, pertenakan, perikanan, kehutanan, perdagangan, perkoperasian, perindustrian, dan lain-lain bermuara pada manusia-manusia pelaksana dan penggunaannya. Hakikat pembangunan pedesaan adalah memanusiawikan manusia pedesaan supaya menjadi manusia yang dinamis, dewasa, mandiri dan berani menghadapi dan mengatasi semua tantangan lingkungan. Ini berarti manusia pedesaan harus didudukkan sebagai subyek penduduk pedesaan inilah yang melahirkan

pendekatan pembangunan pedesaan sebagai suatu totalitas, bukan sekedar membangun aspek pertanian padi, koperasi, perkebunan, kerajinan, dan sekitarnya.

Tiga kelemahan pokok


Tujuan pembangunan pedesaan tentunya untuk menanggulangi kelemahankelemahan sosial ekonomi yang melekat di pedesaan, maka dapat disarikan bahwa di pedesaan ada 3 kelemahan pokok, yaitu :

Menyangkut struktur pemilikan/penguasaan tanah pertanian, Upaya pemerintahan mengatasi kelambatan kenaikan produksi ini dengan menyelenggarakan intensifikasi khusus dimana kelompok tani pada satu hamparan sawah dituntun dan di arahkan untuk secara bersama melaksanakan penerapan panca usaha tani secara penuh. Melalui para petugas Bimas, khusunya PPL, pemerintah akan menilai dulu kondisi tanah sawah, pengairan, kemampuan petani dalam bidang pertanian padi, kemampuan BRI, pengadaan pupuk dan pestisida, benih, dan lain-lain. Kalau kemungkinannya sudah terbuka, pemerintah akan mengadakan penyuluhan dan pembinaan khusus supaya panca usaha tani dan rekomendasi-rekomendasi cari bercocok tanam maupun penggunaan berbagai sarana produksi benar-benar dilakukan.

Kedudukan petani dalam sistem pemasaran yang ada Mekanisme pemasaran produk pertanian tidak dikuasai petani. Bukan hanya padi saja tapi sayuran, palawija, perkebunan, kerajianan tangan,

genteng, bata dan macam-macam produksi desa lainnya dikuasai pedagang dan tengkulak-tengkulaknya. Tengkulak-tengkulak ini banyak dari kalangan petani sendiri, tetapi yang modalnya kecil juga dikuasai oleh pedagang yang modalnya besar. Bahkan banyak yang terpaksa menjadi semacam pegawai dari pedagang besar di kota, karena modalnya di pinjami pedagang kota ini. Memang ada KUD , namun saat ini baru ada sekitar 4604 buah, padahal di seluruh Indonesia ada lebih 50000 desa. Sedang sebagian KUD ternyata juga bekerja sebagai pedagang, bukan sebagai sarana pemasaran produk petani yang mengutamakan keuntungan petani/bersama.

Daya tahan petani terhadap serbuan propaganda serta pemasaran barangbarang konsumtif dari kota sekitarnya. Penduduk pedesaan mempunyai daya tahan rendah terhadap

membanjirnya promosi,iklan, propaganda barang-barang konsumtif dari perkotaan mulai dari minyak angin, sandal, sepatu, jenis, pakaian, barang kelontong, kosmetik, motor, radio, TV dan obat-obatan. Bahkan kota-kota besar juga merupakan daya tarik tersendiri sehingga angka urbanisasi terus meningkat. Banyak orang menilai, hasil yang diperoleh oleh keuntungan kenaikan produksi pertanian akhirnya disedot oleh

pengusaha-pengusaha kota sehingga petani tidak sempat memupuk modal dan membesarkan usaha. Akan tetapi semua itu juga ada hikmahnya yaitu terbukanya macam-macam usaha baru di pedesaan, khususnya dalam usaha perdagangan barang konsumtif maupun beberapa lindustri barang tersebut, yang menyerap banyak tenaga pekerjaan konsumtif adalah wajar,

tetapi tidak boleh di prioritaskan dengan mengorbankan kesempatan untuk meningkatkan usaha dan membangun kewiraswastaan.

Pendapat saya tentang buku ini ..

Buku ini sangat berguna bagi generasi penerus bangsa karena guna memberikan informasi tentang keadaan Indonesia, terutama masalah pembangunan

Indonesia dari masa orde lama sampai orde baru dengan disertai strategi yang cukup. Dengan begitu generasi sekarang bisa menjadikan buku ini sebagai pegangan untuk memajukan Indonesia dalam bidang pembangunan. Di mana pembangunan merupakan tonggak pertama untuk mencapai Indonesia yang damai dan sejahtera. Dan di dalam buku ini ditulis dengan pendekatan lapangan sehingga dapat lebih praktis, pragmatis, dan gampang dimengerti oleh kalangan luas. Di samping itu, buku ini juga disertai dengan table-tabel penunjang yang sangat mudah dipelajari. Di dalam buku ini juga di bahas , mulai dari pembangunan hutan, desa, pembangunan sungai, pembangunan industri, dan lain-lain. Terutama masalah pembangunan di Pulau Jawa, yang merupakan salah satu Pulau yang padat penduduk sampai sekarang ini. Di tambah lagi dengan ekonomi global pada saat

ini. Dalam buku ini, kita dapat membandingkan permasalah pembangunan dari tahun ke tahun dengan lebih praktis. Dan dapat menyesuaikan dengan kemajuan ekonomi global saat ini. Secara tidak langsung, buku ini dapat membantu kemajuan pembangunan Indonesia, melalui kalangan remaja yang peduli pada kemajuan Indonesia untuk kedepannya. Dan menggunakan buku ini sebagai pedoman. Di sini juga terdapat solusi dan saran-saran yang bisa diterapkan dalam pembangunan Indonesia.

MANFAAT ISI BUKU TERHADAP BANGSA DAN NEGARA

Pembangunan Indonesia mempunyai cirri khas karena memiliki 13000 pulau. Sebuah pulau di antaranya yang luasnya hanya 6,7 % luas Indonesia, ternyata dihuni oleh lebih 60% penduduk Indonesia. Inilah Pulau Jawa yang semakin banyak memunculkan masalah komplek dengan laju pembangunannya melesat meninggalkan pembangunan. Untuk menyelesaikan masalah pembangunan ini, pemerintah banyak menerapkan solusi yang cukup, terutama masalah ledakan penduduk yang terjadi d beberapa pulau di Indonesia , terutama di Pulau Jawa. Salah satunya adalah menerapkan program transmigrasi. Sesuai dengan keadaan pembangunan sekarang, kita harus menyesuaikan diri dengan ekonomi global yang semakin berkembang. Dengan berbagai strategi pulau-pulau lain sehingga menimbulkan jurang-jurang

yang jitu untuk menyelesaikan masalah pembangunan yang menghambat pembangunan di Indonesia. Salah satu strategi yang paling kecil yang bisa

diterapkan adalah menyesuaikan dengan pertumbuhan keadaan lingkungan yang ada.

You might also like