Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
MATERI: 1. PENGELOLAAN BUKTI TRANSAKSI 2. PENGELOLAAN BUKU JURNAL 3. PENGELOLAAN BUKU BESAR 4. PENYELESAIAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
I.
B. ANALISIS BUKTI TRANSAKSI 1. Karakteristik keabsahan transaksi Karakteristik atau cirri-ciri keabsahan bukti transaksi adalah memenuhi a. Keabsahan formil, dalam arti transaksi dilakukan melalui prosedur formal yang ditunjukkan dalam bukti transaksi dengan tanda tangan pihak-pihak yang terkait dan mempunyai kewenangan untuk melakukan transaksi yang bersangkutan. b. Keabsahan materiil, dalam arti perhitungan nilai uang yang terkait dengan transaksi yang bersangkutan dilakukan dengan benar sehingga menghasilkan jumlah uang yang seharusnya. 2. Kegiatan analisis bukti transaksi a. Bukti transaksi suatu perusahaan dibedakan menjadi 2:
Bukti intern: bukti transaksi yang dibuat dan dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga yang dijadikan sumber dan dokumen pencatatan oleh perusahaan biasanya lembar kedua (copy), sementara yang asli diserahkan kepada pihak luar yang terkait. Bukti ekstern: bukti transaksi yang diterima perusahaan dari pihak luar yang membuat dan mengeluarkan bukti transaksi yang bersangkutan. b. Analisis bukti transaksi meliputi kegiatan: Identifikasi (penentuan) keabsahan fisik bukti transaksi Identifikasi transaksi (transaksi apa) dan meneliti apakah transaksi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan atau tidak. Menentukan kebenaran penghitungan nilai uang. Menentukan kaun-akun buku besar dan jumlah rupiah yang harus di debet dan di kredit sebagai akibat terjadinya transaksi.
C. PENYIMPANAN BUKTI TRANSAKSI Pada jurnal dan buku besar, transaksi yang sudah dicatat diarsipkan dengan pengelompokan sebagai berikut: 1. Kelompok dokumen penjualan kredit, untuk arsip faktur penjualan. 2. Kelompok dokumen pembelian kredit, untuk arsip faktur faktur pembelian. 3. Kelompok dokumen penerimaan kas, untuk arsip bukti transaksi penerimaan uang (kas). 4. Kelompok dokumen pengeluaran kas, untuk arsip bukti transaksi pengeluaran kas. 5. Kelompok dokumen memorial, untuk arsip bukti transaksi lainnya (transaksi intern).
D. JENIS-JENIS BUKTI TRANSAKSI 1. Kuitansi 2. : bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu. Cek : surat perintah kepada bank dari orang yang menandatanganinya, untuk membayarakan sejumlah uang yang tertulis di dalam cek kepada orang yang namanya ditulis dalam cek. Bilyet giro : surat perintah dari nasabah suatu bank
3.
kepada bank yang bersangkutan untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke dalam rekening yang namanya tertulis dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank lain. 4. 5. 6. Faktur: bukti transaksi pembelian atau penjualan barang dengan pembayaran kredit Nota kontan : tunai. bukti transaksi pembelian atau penjualan
Nota kredit/debet : bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual secara kredit (retur penjualan), atau pengurangan harga faktur karena barang sebagian rusak atau kualitasnya yang tidak sesuai dengan pesanan. Bukti memorial : bukti transaksi intern dalam bentuk memo dari pejabat dalam perusahaan kepada bagian akuntansi, untuk mencatat suatu peristiwa atau keadaan yang sifatnya intern.
7.
II.
Data yang harus ada untuk kepentingan akuntansi meliputi: a. Nama debitor kepada siapa barang dijual b. Jenis, tipe barang yang dijual c. Kuantum (banyaknya) satuan barang yang dijual d. Harga satuan barang yang dijual e. Jumlah rupiah harga barang, PPN dan jumlah rupiah terhutang
B. PENCATATAN TRANSAKSI DALAM BUKU JURNAL UMUM 1. Transaksi perusahaan Transaksi-transaksi yang umumnya terjadi dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut: a. Penerimaan setoran modal dari penanam modal (pemilik). b. Pembelian peralatan dan perlengkapan yang diperlukan dalam pelaksanaan aktivitas usaha perusahaan. c. Penjualan barang atau jasa. d. Penerimaan tagihan (piutang) dari debitor. e. Pembayaran hutang kepada kreditor. f. Pembayaran beban-beban Transaksi yang menyangkut pihak ekstern perusahaan disebut transaksi ekstern. Sementara trnsaksi dalam bentuk keadaan yang timbul dalam perusahaan dan harus dicatat sehubungan dengan penerapan konsep (azas) akuntansi yang lazim disebut transaksi intern.
2. Pencatatan transaksi dalam buku jurnal Bentuk standar buku jurnal yang digunakan: Tanggal Nomor Bukti Akun Ref DEBET KREDIT
Mencatat transaksi dalam jurnal adalah mencatat penambahan atau pengurangan saldo akun yang terkait dengan cara mendebet atau mengkredit akun yang bersangkutan.
Akun-akun yang digunakan dalam perusahaan dapat dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu: aktiva, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban. Posisi akun-akun aktiva dalam neraca adalah debet. Posisi akun-akun kewajiban dan ekuitas dalam neraca adalah di sisi kredit. Sifat akun-akun penghasilan dan beban berhubungan denganpengaruhnya terhadap ekuitas. Akun ekuitas di debet jika terjadi pengurangan dan di kredit jika terjadi penambahan. Terjadinya penghasilan dicatat di sisi kredit akun penghasilan. Pengaruh transaksi terjadinya beban mengakibatkan terjadinya pengurangan terhadap ekuitas. Terjadinya beban dicatat debet akun beban. 3. Rekapitulasi jurnal umum Posting data jurnal umum bias dilakukan tiap pos jurnalpada tanggal terjadi transaksi, bisa juga secara periodik misalnya tiap hari kerja, tiap akhir minggu atau tiap akhir bulan. Secara periodik, data jurnal untuk suatu periode tertentu dibuat lebih dahulu ikhtisar (rekapitulasi).
1. Data transaksi yang sudah tercatat dalam buku jurnal 2. Buku besar umum dan buku besar pembantu 3. Alat tulis kantor (kertas, pensil, bolpoint, penghapus, pemggaris) 4. Alat hitung baik manual ataupun elektronik 5. Format-format laporan
B. BENTUK BUKU BESAR Buku besar adalah kumpulan akun-akun yang digunakan oleh perusahaan sehingga bentuk buku besar adalah bentuk (format) akunnya sendiri. Bias dalam bentuk dua kolom, tiga kolom, atau empat kolom. 1. Akun bentuk dua kolom Tgl Keterangan Ref DEBET Tgl Keterangan Ref KREDIT
Dalam penggunaan akun dalam bentuk dua kolom, untuk mengetahui saldo suatu akun sisi debet dan sisi kredit masing-masing harus dijumlahkan terlebih dahulu. Apabila jumlah sisi debet lebih besar daripada jumlah sisi kredit maka disebu selisih debet, begitu juga sebaliknya. 2. Akun bentuk tiga kolom Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO
Dalam akun bentuk tiga kolom setiap terjadi pencatatan baik di kolom debet maupun kredit harus diikuti dengan pencatatan saldo. Dengan demikian saldo tiap akun setiap saat dapat diketahui tanpa harus menghitung terlebig dahulu sisi debet dan kredit. 3. Akun bentuk empat kolom Tanggal Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO DEBET KREDIT
Perbedaan pengisian akun bentuk tiga kolom dan empat kolom terletak pada penampilan saldo. Dalam penggunaan akun bentuk empat kolom saldo suatu akun lebih jelas ditampilkan, artinya akan tampak apak saldi debet atau saldo kredit.
1. Penggolongan akun buku besar Akun-akun buku besar dibagi menjadi lima kelompok: a. Akun-akun neraca (real akun) 1) Kelompok akun aktiva 2) Kelompok akun kewajiban 3) Kelompok akun ekuitas b. Akun-akun laba rugi (nominal akun) 1) Kelompok akun penghasilan
2) Kelompok akun beban 2. Teknik pengkodean akun Metode-metode penyusunan akun dalam buku besar bertujuan untuk memudahkan prosespencatatan, pemeriksaan dan mencari suatu akun jika diperlukan. Metode pemberian nomor akun antara lain: a. Kode akun numerial angka berurutan (sequential number code) Dengan metode ini akun buku besar diberi nomor secara berurutan. angka yag digunakan dapatdimulai dari angka tertentu bergantung kepada banyaknya akun dalam buku besar, misalnya 100-119 Untuk akun aktiva lancar (current assets) 120-129 Untuk akun investasi jangka panjang (investment) 130-139 Untuk kaun aktiva tetap (fixed assets) 140-149 Untuk akun hutang (liabelities) 150-159 Untuk akun ekuitas (owners equity) 060-169 Untuk akun penghasilan 019-.. Untuk akun beban b. Kode kelompok (numerial group code) dengan metode ini setiap kelompok, golongan dan sub golongan akun diberi nomor kode sehingga setiap nomor akun menunjukkan kelompok, golongan, dan sub golonganakun yang bersangkutan. Oleh karena itu nomor kode akun bias terdiri dari empat angka (digit) atau lima angka, bergantung pada banyaknya sub golongan pada tiap golongan dan banyaknya kaun pada sub golongan. Apabila nomor akun terdiri atas empat digit, angka pertama menunjukkan kelompok akun, angka kedua menunjukkan golongan akun, angka ketiga sub golongan akun, dan angka keempat nama akun yang bersagkutan. Nomor kode 1 2 Untuk kelompok akun aktiva Unutk kelompok akun kewajiban Nomor kode
3 4 5
Unutk kelompok akun ekuitas Untuk kelompok akun penghasilan Untuk kelompok akun beban
Akun kas termasuk kelompok aktiva, golongan aktiva lancer, sub golongan kas dan bank,. Misalnnya dalam sub golongan kas dan bank terdapat akun-akun dengan nomor kode : 1111 Kas, 1112 Kas Kecil, 1113 Selisih Kas. Nomor kode akun kas 1111 menunjukkan makna sebagai berikut. 1 1 1 1 Nama akun : Kas
Subgolongan akun : Kas dan bank Golongan akun Kelompok akun c. Kode desimal Dalam menerapkan kode desimal, nomor kode akun dibagi menjadi dua bagian yang dipisahkan dengan tanda titik. Bagian pertama menunjukkan klasifikasi primer yaitu klasifikasi akun buku besar. Bagian kedua menunjukkan klasifikasi sekunder yaitu klasifikasi dalam jenis akun yang bersangkutan. Misalnya akun beban gaji diberi nomor kode klasifikasi primer 5131. Nomor tersebut menunjukkan : Angka 5 1 3 1 Kelompok beban Kelompok beban usaha Kelompok beban administrasi Kelompok beban gaji : Aktiva lancar : Aktiva
3. Pemindahbukuan data jurnal ke dalam buku besar (posting) Pemindahbukuan atau posting data jurnal ke dalam buku besar dilakukan untuk setiap pos jurnal secara individual. Dapat juga secara periodik misalnya pada akhir kegiatan setiap hari dibuat rekapitulasi (ringkasan) dari data pos-pos jurnal, kemudian secara kolektif diposting ke dalam buku besar. 4. Penyusunan daftar saldo akun buku besar Daftar saldo dalam buku besar atau lebig dikenal dengan neraca saldo (trial balance) adalah suatu daftar yang memuat informasi mengenai saldo-saldo akun buku besar suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Bentuk neraca saldo: Nomor Akun Akun DEBET Neraca Saldo KREDIT
Sumber penyusunan neraca saldo adalah buku besar. Langkah-langkah penyusunan neraca saldo: a. Menghitung saldo setiap akun buku besar per tanggal akhir suatu periode. b. Menyusun semua akun buku besar dalam neraca saldo sesara berurutan, sesuai dengan kelompok dan golongan kaun dalam buku besar. c. Memindahkan saldo akhir masing-masing akun ke dalam kolom debet atau kredit neraca saldo. 5. Pencatatan bukti transaksi dalam buku besar pembantu Buku pembantu adalah perluasan dari buku besar umum. Yang meliputi: buku besar pembantu hutang dan buku besar pembantu piutang. a. Pencatatan dalam buku pembantu hutang Buku pembantu hutang merupakan kumpulan akun kreditor (pihak kepada siapa perusahaan mempunyai hutang). Bentuk buku pembantu hutang:
Nama kreditor: PT. ABC Tgl Keterangan Ref DEBET KREDIT SALDO DEBET KREDIT
b) Bukti pengeluaran kas untuk membayar hutang c) Nota debet/kredit sebagai bukti pengembalian barang yang dibeli dengan pembayaran kredit (retur pembelian)
Selisih saldo akun hutang terjadi bila terjadi kesalahan dalam pencatatan transaksi dalam buku jurnal atau dalam buku pembantu hutang. Kesalahan mencatat dalam buku jurnal harus dibetulkan dengan pos jurnal koreksi yang dibuat dalam buku jurnal umum. Kesalahan dalam buku pembantu harus dibetulkan dalam buku pembantu dengan mendebet atau mengkredit rekening kreditor yang bersangkutan. b. Pencatatan dalam buku pembantu piutang Bukti transaksi yang dicatat dalam buku pembantu piutang meliputi faktur penjualan, bukti penerimaan kas untuk penerimaan tagihan (piutang), note debet/kredit sebagai bukti retur penjualan atau pengurangan harga. Bentuk buku besar pembantu piutang sama dengan bentuk buku besar pembantu piutang.
Selisih antara saldo akun piutang dengan jumlah piutang menurut buku pembantu piutang bias terjadi karena kesalahan mencatat transaksi dalam buku jurnal atau kesalahan mencatat dalam buku pembantu. Kesalahan dalam buku pembantu dibetulkan dalam buku pembantu dengan mendebet atau mengkredit rekening debitor yang bersangkutan.
1. Bentuk-bentuk laporan keuangan a. Neraca Berisi unsur-unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, yaitu aktiva, kewajiban, dan ekuitas. 1) Aktiva Adalah sumberdaya dalam bentuk harta benda atau hak yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diperoleh perusahaan. Aktiva dikelompokkan menjadi: a) Aktiva lancar, meliputi kas dan sumber-sumber daya lain yang dapat diharapkan menjadi kas atau dipakai havis dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal. Yang tergolong dalam aktiva adalah : uang tunai, surat-surat berharga yang segera dapat dijual, deposio berjangka pendek, wesel tagih jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain, sediaan, beban dibayar di muka, pendapatan yang masih harus diterima. b) Aktiva tidak lancar, adalah aktiva yang mempunyai masa kegunaan lebih dari satu tahun atau manfaatnya dapat dinikmati perusahaan dalam beberapa periode akuntansi. Yang termasuk aktiva tidak lancar adalah: investasi jangka panjang, aktiva tetap (tanah, gedung atau bangunan, mesin-mesin, kendaraan, peralatan kantor), aktiva tidak bewujud, aktiva lain-lain (aktiva tetap yang telah habis masa penggunaannya, gedung dalam proses penyelesaian, piutang kepada pemegang saham) 2) Kewajiban Adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu dan harus diselesaikan di masa akan datang dengan menyerahkan aktiva atau jasa (sumber daya perusahaan). Kewajiban diklasifikasikan menjadi: a) Kewajiban lancar, meliputi hutang-hutang yang harus dilunasi dalam jangka waktu tidaklebih dari satu tahun sejak tanggal neraca. Meliputi: hutang usaha/dagang, hutang wesel/bayar, hutang beban, hutang pajak, uang muka penjualan, hutang yang timbul karena pembelian aktiva tetap, bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo tidak lebih dari datu tahunsejak tanggal neraca. b) Kewajiban jangka panjang, adalah hutang yang jatuh tempo pembayarannya setelah lewat waktu lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca. Antara lain: pinjaman obligasi, hutang hipotik. c) Kewajiban lain-lain, pos tempat menampung hutang yang tidak memenuhi syarat untuk diperlakukan sebagai hutang lancar dan hutang jangka panjang. Antara lain: hutang kepda direksi, hutang kepada perusahaan yang berafiliasi, uang jaminan jangka panjang yang diterima dari pelanggan, pendapatan yang ditangguhkan.
d) Hutang yang disubordinasikan, adalh pinjaman dengan suatu perjanjian subordinasi, kewajiban melunasinya dilakukan setelah perusahaan melunasi suatu kewajiban tertentu. 3) Ekuitas Adalah sebagian hak residual (sisa) atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban atau dengan kata lain selisih antara aktiva dan kewajiban perusahaan. Diklasifikasikan menjadi: modal yang disetor para pemegang saham, tambahan modal disetor, selisih penilaian kembali aktiva, saldo laba (cadangan tujuan, cadangan umum, saldo laba belum dicadangkan).
Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx
Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx Rp xx
Akm. Penyusutan. (Rp xx) Rp xx Peralatan bengkel. Rp xx Akm. Penyusutan. (Rp xx) Rp xx Jumlah aktiva tetap Rp xx Total aktiva. Rp xx
Rp xx
AKTIVA LANCAR Kas ............................................................................................................................. Rp xx Surat berharga ................................................................................................................ Rp xx Piutang usaha................................................................................................................... Rp xx Perlengkapan................................................................................................................... Rp xx Jumlah aktiva lancar ....................................................................................................... Rp xx INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi saham ............................................................................................................ Rp xx AKTIVA TETAP Tanah ...................................................................................................... Rp xx Bangunan.............................................................. Rp xx Akm. Penyusutan ...............................................(Rp xx) Rp xx Peralatan .............................................................. Rp xx Akm. Penyusutan ...............................................(Rp xx) Rp xx Jumlah aktiva tetap ......................................................................................................... Rx xx Total aktiva ..................................................................................................................... Rp xx KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha .................................................................................................................. Rp xx Hutang bank ...................................................................................................................Rp xx Hutang pajak .................................................................................................................. Rp xx Pendapatan diterima di muka ......................................................................................... Rp xx Jumlah kewajiban lancar ................................................................................................ Rp xx KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Hutang hipotik ................................................................................................................ Rp xx Jumlah kewajiban ........................................................................................................... Rp xx EKUITAS Modal Dimas .................................................................................................................. Rp xx
b. Laporan laba rugi Adalah laporan mengenai penghasilan dan beban suatu perusahaan untuk suatu
Meliputi pendapatan dari penjualan barang/jas, pendapatan sewa, deviden, bunga, royalti, honorarium profesional, komisi, keuntungan dari penjualan surat berharga atau aktiva tetap. Penghasilan diakui sebagai: 1) pendapatan dari penjualan barang 2) pendapatan dari penjualan jasa 3) pendapatan yang diperoleh sebagai imbalan atas penggunaan sumber ekonomi perusahaan oleh pihak lain 4) keuntungan
penghasilan pada umumnya diklasifikasikan menjadi penghasilan utama yaitu penghasilan yang diperoleh dari aktivitas utama perusahaan, dan penghasilan sampingan, yaitu penghasilan yang diperoleh dari aktivitas di luar usaha pokok perusahaan.
Beban
Adalah berkurangya nilai aktiva tau bertambahnya keeajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak berhubungan dengan penarikan modal dan pembagian laba kepada penanam modal. Dikelompokkan menjadi: 1) beban usaha, yaitu beban yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan aktivitas usaha pokok perusahaan. Meliputi: harga pokok penjualan, beban panjualan, beban administrasi 2) beban di luar usaha, beban yanag timbul dari aktivitas di luar usaha pokok perusahaan.
Bentuk laporan laba rugi: 1) SINGLE STEP penghasilan dab penghasilan di luar usaha diusun dalam satu kelompok. Demikian pula beban usaha dan beban di luar usaha. Laba atau rugi bersih dihitung dengan cara mengurangi total penghasilan dengan total beban. 2) MULTIPLE STEP dalam brntuk ini baik penghasilan maupun beban dipisah secara rinci antara pendapatan dan beban usaha dengan penghasilan dan beban di luar usaha. c. Laporan perubahan modal Berisi informasi mengenai perubahan jumlah modal pemilik sumber-sumber yang
mengakibatkan perubahannya.
ANNISA SALON LAPORAN PERUBAHAN MODAL Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006 Modal ditahan per 1 Januari 2006 . Laba bersih tahun 2005 . Rp xx Prive Anisa Rp xx Penambahan modal Modal per 31 Desember 2006 Rp xx Rp xx Rp xx
d. Laporan arus kas Menunjukkan informasi darimana sumber penambahan kas perusahaan dan untuk apa kas itu digunakan. Dengan menganalisis laporan arus kas, akan diketahui bagaimana perusahaan menggunakan dana yang dimiliki. Perubahan yang menunjukkan sumber kas: berkurangnya aktiva lancar selain kas; berkurangnya harga perolehan aktiva tetap; bertambahnya akumulasi penyusutan aktiva tetap; bertambahnya hutang; penambahan ekuitas. Perbedaan besarnya masing-masing pos dalam dua neraca yang menunjukkan penggunaan kas adalah: bertambahnya aktiva selain kas; berkurangnya hutang; berkurangnya ekuitas. 2. Peralatan dan bahan yang diperlukan a. buku jurnal umum, buku besar, buku pembantu b. neraca saldo c. datar neraca akhir periode yang lalu d. bukti transaksi penyesuaian e. alat tulis kantor (kertas, ensil, bolpoint, penghapus, penggaris) f. alat hitung manual maupun elektronik g. formulir kertas kerja h. formulirlaporan keuangan untuk neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas
1. Tujuan penyusunan neraca lajur Penyusunan neraca lajur merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2. Data yangdiperlukan dalam penyusunan neraca lajur Akun-akun yang tidak menunjukkan saldo yang seharusnya disesuaikan dengan membuat junal penyesuaian yang didukung dengan bukti memorial. Data pos jurnal penyesuaian selain dipindahbukukan ke dalam buku besar, juga diperlukan dala penyesuaian neraca lajur. Untuk itu data yang diperlukan dalam penyelesaian neraca lajur meliputi data neraca saldo dan data jurnla penyesuaian pada akhir periode.
C. PEMBUATAN JURNAL PENYESUAIAN 1. Beban yang masih harus dibayar (accrued expense) Adalah beban yang sudah terjadi tetapi belum diakui
2. Beban yang dibayardi muka (prepaid expense) Adalah pengeluaran untuk beban yang telah dicatat dalam suatu periode, tetapi manfaatnya untuk periode yang akan datang sehingga harus diakui sebagai beban periode yang akan datang. Ada cara pencatatan transaksi pengeluaran untuk beban yaitu: a. Dicatat sebagai beban. Akun yang digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas adalah akun beban. b. Dicatat sebagai aktiva. Akun yang digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran kas adalah akun aktiva. c. Penghasilan yang masih harus diterima. Adalah penghasilan yang sudah dapat direalisasi dalam suatu periode, tetapibelum diakui (dicatat) karena belum terjadi penyerahab (pertukaran). d. Penghasilan yang diterima di muka. Adalah penghasilan yang sudah diterima dalam suatu periode tetapi belum diakui sebagai penghasilan pada periode yang akan datang. Ada dua kemungkinan pencatatan yang dapat dilakukan pada saat terjadi transakis penerimaan kas, yaitu: dicatat sebagai pendapatan (akun buku besar yang digunakan adalah akun pendapatan); dan dicatat sebagai hutang (dicatat dalam akun hutang).
1. Bentuk kertas kerja Kertas kerja laporan keuangan (neraca lajur) dapat disusun dalam bentuk enam kolom, delapan kolom, sepuluh kolom, dan dau belas kolom. Dalam praktek biasanya yang diguakan adalah bentuk sepuluh kolom yaitu:
Nomor Akun
Akun
Neraca Saldo D K
Penyesuaian D K
Neraca D K
2. Langkah-langkah penyelesaian kertas kerja a. Menyusun data neraca saldo dalam kolom neraca saldo b. Memeindahkan data pos-pos jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian c. Menyusun neraca sald yang telah disesuaikan berdasar data kolom neraca saldo dan kolom penyesuaian d. Memindahkan saldo akun-akun penghasilan dan beban dari kolom neraca saldo disesuaikan ke kolom ikhtisar laba rugi e. Memindahkan saldo akun-akun aktiva, kewajiban, dan ekuitas dari klom neraca saldo disesuaikan ke kolom neraca f. Menghitung saldo laba atu rugi berdasar data pada kolom ikhtisar laba rugi. Saldo laba atau rugi kemudian dipindahkan ke dalam kolom neraca.
E. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DARI DATA NERACA LAJUR 1. Penyusunan neraca Komponen neraca suatu perusahaan terdiri atas aktiva, kewajiban dam ekuitas. 2. Penyusunan laporan laba rugi Laporan laba rugi memuat informasi mengenai penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode dan beban-beban yang secara langsung atau tidak lengsung berhubungan dengan usaha memperoleh penghasilan dalam periode yang
bersangkutan. Dengan demikian, kertas kerja yang diperlukan untuk menyusun laporan laba rugi adalah data yang terdapat dalam kolom ikhtisar laba rugi. 3. Penyusunan laporan perubahan modal Transaksi yang mengakibatkan perubahan ekuitas adalah transaksi terjdinya penghasilan, beban dan penambahan atau penarikan setoran modal. Transaksi terjadinya penghasilan dan beban dalam suatu periode diikhtisarakan dalam akun ikhtisar laba rugi. Sememtara penarikan modal oleh pemilik yang terjadi dalam suatu periode tampak dalam akun prive pemilik. Oleh karena itu, data yang diperlukan untuk menyusun laporan perubahan modal pemilik pada awal periode, saldo akun ikhtisar laba rugi dan saldo akun prive.
4. Laporan arus kas Menginformasikan daraimana kas diperoleh dan untuk apa kas digunakan dalam suatu periode. Sumber dan penggunaan kas dapat diketahui dengan cara membandingkan neraca akhir suatu periode dengan neraca akhirperiode berikutnya atau antara neraca awal dan neraca akhir suatu periode dengan memperhatikan informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan pada tiap pos. Laporan arus kas disusuna sebagai berikut: pertama, menyusun daftar perubahan pospos neraca dengan membandingkan data dua neraca. Kedua, mengelompokkan perubahan tiap pos neraca dalam kolompok sumber dan penggunaan kas. Ketiga, menyusun laporan arus kas.
F. PEMBUATAN JURNAL PENUTUP 1. Prosedur pembuatan jurnal penutup a. Memindahkan saldo akun-akun penghasilan dan saldo akun-akun beban ke dalam ikhtisar laba rugi. b. Memindahkan saldo akun ikhtisar laba rugi ke dalam akun modal pemilik. c. Memindahka saldo akun prive pemilik ke dalam akun modal pemilik. 2. Hubungan jurnal penutup dengan buku besar Seperti jurnal lainnya, jurnal penutup diposting ke dalam nuku besar. Setelah pos-pos jurnal penutup diposting, akun-akun penghasilan, beban, ikhtisar laba rugi, dan prive bersaldo nol.
Setelah akun-aku yang sifatnya sementara ditutup, ketelitian pencatatan dalam akun-akun buku besar yang masih memiliki saldo perlu diteliti kembali, sebelum proses akuntansi periode berikutnya dimulai. Keseimbangan saldo akun-akun aktiva, kewajiban, dan ekuitas setelah penutupan bukuharus diuji yatu dengan menyusun neraca saldo setelah penutupan. Setelah penutupan buku, akun-akun penghasilan, beban dan akun sementara lainnya bersaldo nol. Akun-akun yang masih bersaldo adalah akun-akun kelompok aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Neraca saldo setelah penutupan henya memuat data saldo akunakun aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
H. PEMBUATAN JURNAL PEMBALIK Adalah jurnal yang dibuat untuk mengembalika neraca saldo yang timbul dari pos penyesuaian ke dalam akun asalnya. Jurnal pembalik pada dasarnya dibuat dengan tujuan untuk menghindari kekeliruan pencatatan selanjutnya, misalnya pengeluaran yang telah diakui sebagai beban dalam suatu periode akuntansi, dibebankan lagi pada periode akuntansi selanjutnya.
SOAL LATIHAN
Berikut ini adalah transaksi yang dilakukan sebuah perushaan reparasi kendaraan RAMA selama buan Desember 2004. Tanggal 3 6 8 12 14 16 20 23 25 27 30 Rama membayar utang kepada Toko Rapi Rp 600.000,00 Rama menerima pembayaran Rp 1.500.000,00 atas pekerjaan reparasi yang telah selesai dikerjakan. Rama menerima pembayaran dari debitur Tohari Rp 450.000,00 Rama membayar sewa tempat bulan Desember Rp 450.000,00 Rama menerima pembayaran hasil reparasi Rp 1.200.000,00 Rama membeli perlengkapan reparasi secera kredit dari toko Rapi Motor Rp 375.000,00 Rama membayar beban listrik Rp 120.000,00 dan iklan Rp 150.000,00 Rama telah menyelesaikan pekerjaan reparasi dengan nilai Rp 1.800.000,00 tetapi pembayarannya belum diterima dan faktur dikirim hari ini kepada CV Ardat Rama membeli peralatan reparasi Rp 6.000.000,00 dari Toko Indah Solo tetapi baru dibayar Rp 1.500.000,00 dan sisanya akan dibayar kemudian. Rama membayar gaji pegawai bulan ini Rp 1.500.000,00 Rama mengambil uang untukkeperluan pribadi Rp 600.000,00
Dari data transaksi di atas, anda diminta untuk membuat: 1. Analisis transaksi 2. Jurnal umunya 3. Posting buku besar dan buku pembantu 4. Penyelesaian siklus akuntansi dari perusahaan reparasi RAMA Jika diketahui saldo kas 1 Desember 2004 Rp 6.000.000,00; saldo utang usaha Rp 2.400.000,00; piutang usaha Rp 1.200.000,00; perlengkapan reparasi Rp 1.500.000,00; peralatan Rp 15.000.000,00; dan modal RAMA Rp 21.300.000,00
DATA PENYESUAIAN: 1. Setelah dihitung sisa perlengkapan masih Rp 1.275.000,00 2. Penyusutan peralatan Rp 450.000,00 3. pekerjaan yang telah selesai dikerjakan tetapi pembayarannya belum diterima dinilai sebesar Rp 1.200.000,00 4. Beban sewa sebesar Rp 450.000,00 5. Gaji yang belum dibayar Rp 150.000,00 6. Beban iklan Rp 150.000,0 yang belum terpasang Rp 60.000,00
JAWABAN
1. Analisis transaksi
Tanggal Des 3 6 8 12 14 16 20 23 Akun Kas Utang usaha Kas Pendapatan jasa Kas Piutang usaha Kas Beban sewa Kas Pendapatan jasa Perlengkaan reparasi Utang usaha Kas Beban listrik Beban iklan Piutang usaha D/K K D D K D K K D D K D K K D D D Jumlah (RP) 600.000 600.000 1.500.000 1.500.000 450.000 450.000 450.000 450.000 1.200.000 1.200.000 375.000 375.000 270.000 150.000 120.000 1.800.000
25 27 30
Pendapatan jasa Peralatan reparasi Kas Utang usaha Kas Beban gaji Kas Prive Rama
K D K K K D K D
2. Jurnal umum
Tanggal Des04 3 Akun Utang usaha Kas 6 (Toko Rapi Motor) Kas Pendapatan reparasi 8 (Jasa perbaikan) Kas Piutang Usaha 12 (Tn.Tohari) Beban sewa Kas 14 (sewa tempat) Kas Pendapatan Jasa 16 (Jasa reparasi) Perlengkapan reparasi Utang usaha 20 (Toko Rapi Motor) Beban listrik Beban iklan 23 Kas Piutang usaha Pendapatan jasa 25 (CV Ardat) Peralatan reparasi Kas Utang usaha Ref D 600.000 1.500.000 450.000 450.000 1.200.000 375.000 120.000 150.000 1.800.000 6.000.000 K 600.000 1.500.000 450.000 450.000 1.200.000 375.000 270.000 1.800.000 1.500.000 4.500.000
27
(Toko Indah Solo) Beban gaji Kas (gaji bulan ini) Prive Rama Kas (keperluan pribadi)
1.500.000 600.000 -
1.500.000 600.000
30
Des 04
1 25
Saldo 1
600.000
15.000.000 21.000.000
No : 21
Akun: Utang usaha Tgl Des 04 1 3 16 25 Keterangan Saldo 1 1 1 Ref D 600.000 K 375.000 4.500.000 D -
Saldo K 21.300.000
No : 32 Saldo K -
Akun : Pendapatan Reparasi Tgl Des 04 6 14 23 Keterangan Ref 1 1 1 D K 1.500.000 1.200.000 1.800.000 D -
No: 51 Saldo K -
No : 52 Saldo K -
No : 53 Saldo K -
No : 54 Saldo K -
4.
REPARASI KENDARAAN RAMA NERACA SALDO Per 31 Desember 2004 No Akun Nama Akun D K
11 12 13 4 21 31 32 41 51 52 53 54
Kas Piutang usaha Perlengkapan reparasi Peralatan reparasi Utang usaha Modal RAMA Prive RAMA Pendapatan reparasi Beban sewa Beban gaji Beban listrik Beban iklan
4.230.000 2.550.000 1.875.000 21.000.000 600.000 450.000 1.500.000 120.000 150.000 32.475.000
REPARASI KENDARAAN RAMA AYAT JURNAL PENYESUAIAN Tanggal Des 31 Akun/keterangan Peyesuaian: Beban perlengkapan reparasi Perlengkapan reparasi Beban penyusutan peralatan Akm. Penyusutan Peralatan Piutang usaha Pendapatan reparasi Sewa dibayar di muka Beban sewa Beban gaji Ref D 600.000 450.000 1.200.000 150.000 150.000 K 600.000 450.000 1.200.000 150.000 -
Des
31
60.000 -
150.000 60.000
REPARASI KENDARAAN RAMA JURNAL PENUTUP Tanggal Des 31 Akun Penutupan: Pendapatan jasa Ikhtisar L/R Ikhtisar L/R Beban sewa Beban gaji Beban listrik Beban iklan Beban perlengkapan Beban penyusutan peralatan Ikhtisar L/R Modal RAMA Modal RAMA Prive RAMA Ref D 5.700.000 3.210.000 2.490.000 600.000 K 5.700.000 300.000 1.650.000 120.000 90.000 600.000 450.000 2.490.000 600.000
Akun: Piutang usaha Tgl Des 04 1 8 23 31 Keterangan Saldo Penyesuaian 1 1 2 Ref D 1.800.000 1.200.000 K 450.000 D 1.200.000 750.000 2.650.000 3.750.000
Akun: Iklan dibayar di muka Tgl Des 04 31 Keterangan Penyesuaian Ref 2 D 60.000 K D 60.000
No : 14 Saldo K -
Akun: Perlengkapan reparasi Tgl Des 04 1 16 31 Keterangan Saldo Penyesuaian 1 2 Ref D 375.000 K 600.000 D 1.500.000 1.875.000 1.275.000
Akun : Modal RAMA Tgl Des 04 1 31 Keterangan Saldo Penutup Penutup Ref 3 3 D 600.000 K 2.490.000 D -
Akun : Prive RAMA Tgl Des 04 30 31 Keterangan Penutup Ref 1 3 D 600.000 K 600.000 D 600.000 -
No : 32 Saldo K -
Akun : Ikhtisar L/R Tgl Des 04 31 31 31 Keterangan Penutup Penutup penutup Ref 3 3 3 D 3.210.000 2.490.000 K 5.700.000 D -
No : 33 Saldo K 5.700.000 2.490.000 No : 41 Ref 1 1 1 2 3 D 5.700.000 K 1.500.000 1.200.000 1.800.000 1.200.000 D Saldo K 1.500.000 2.700.000 4.500.000 5.700.000 No: 51 Ref 1 2 3 D 450.000 K 150.000 300.000 D 450.000 300.000 Saldo K No : 52 Ref 1 2 3 D 1.500.000 150.000 K 1.650.000 D 1.500.000 1.550.000 Saldo K -
Penyesuaian Penyesuaian
No : 53
Tgl Des 04 20 31
Keterangan penutup
Ref 1 3
D 120.000 -
K 120.000 D 120.000 -
Saldo K No : 54
Akun : Beban iklan Tgl Des 04 20 31 31 Keterangan Penyesuaian Penutup Ref 1 2 3 D 150.000 K 60.000 90.000 D 150.000 90.000 -
Saldo K No : 55
Akun : Beban perlengkapan Tgl Des 04 31 31 Keterangan Penyesuaian Penutup Ref 2 3 D 600.000 K 600.000 D 600.000 -
Saldo K No : 56
Akun : Beban penyusutan peralatan Tgl Des 04 31 31 Keterangan Penyesuaian Penutupan Ref 2 3 D 450.000 K 450.000 D 450.000 -
Saldo K -
REPARASI KENDARAAN RAMA NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN Per 31 Desember 2004 No Akun 11 12 13 14 Nama Akun Kas Piutang usaha Sewa dibayar di muka Iklan dibayar di muka D 4.230.000 3.750.000 150.000 60.000 K -
15 16 17 21 22 31
Perlengkapan reparasi Peralatan reparasi Akm. Penyusutan peralatan Utang usaha Utang gaji Modal RAMA
REPARASI KENDARAAN RAMA JURNAL UMUM Tanggal Jan 04 1 Akun/keterangan Pembalikan Beban sewa Sewa dibayar di muka Beban iklan Iklan dibayar di muka Utang gaji Beban gaji Ref D 150.000 60.000 150.000 K 150.000 60.000 150.000
REPARASI KENDARAAN RAMA NERACA Per 31 Desember 2004 (dalam rupiah) Harta Kas Piutanh usaha Sewa dibayar di muka Iklan dibayar di muka Perlengkapan reparasi Peralatan reparasi Akm. Penyusutan peralatan reparasi 4.230.000 3.750.000 150.000 60.000 1.275.000 21.000.000 (450.000) 20.550.000
Jumlah harta Utang da Modal Utang usaha Utang gaji Jumlah utang Modal Jumlah modal
REPARASI KENDARAAN RAMA LAPORAN LABA / RUGI Per 31 Desember 2004 (dalam rupiah) Pendapatan reparasi Beban-beban Beban sewa Beban gaji Beban listrik Beban iklan Beban perlengkapan Beban penyusutan peralatan Jumlah beban Sisa laba 5.700.000 300.000 1.650.000 120.000 90.000 600.000 450.000 (3.210.000) 2.490.000
REPARASI KENDARAAN RAMA LAPORAN PERUBAHAN MODAL Per 31 Desember 2004 (dalam rupiah) Modal RAMA awal periode Sisa laba Pengambilan prive Penambahan modal 21.300.000 2.490.000 (600.000) 1.890.000
23.190.000
REPARASI KENDARAAN RAMA LAPORAN ARUS KAS Per 31 Desember 2004 Arus kas dari aktivitas Penerimaan: Penerimaan dari pelanggan (pendapatan) Penerimaan dari pelanggan (piutang) Total penerimaan kas Pembayaran: Untuk pemasok (utang) Untuk karyawan Untuk sewa Untuk listrik dan iklan Total pembayaran Arus kas keluar bersih dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan Pembayaran: Pembelian peralatan Arus kas keluar bersih dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan: Penerimaan Pembayaran: Penarikan oleh pemilik Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan Penurunan kas bersih Kas pada awal periode Kas pada akhir periode 2.700.000 450.000 3.150.000 (600.000) (1.500.000) (450.000) (270.000) (2.280.000) 330.000 (1.500.000) (1.500.000) (600.000) (600.000) (1.770.000) 6.000.000 4.230.000