Professional Documents
Culture Documents
Golongan II Kelompok II Putu Yuri Candra Dewi Ayu Wulan Dwiputri Putu Tedi Suryadi Luh Putu Verryani Ayu Savitri I Gede Rusdi Wicaksana Ketut Maryana Pratama Pande Nyoman Handayani
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak.
Metode sterilisasi
Sterilisasi Fisika
Sterilisasi Kimia
Sterilisasi mekanik
Pemijaran Langsung
Sterilisasi Gas
Sterilisasi fisika Sterilisasi Panas
Sterilisasi Radiasi
ION GAMMA
Pemijaran Langsung
Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan spatula logam, batang gelas, filter logam bekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan labu ukur, gunting, jarum logam dan kawat, dan alat-alat lain yang tidak hancur dengan pemijaran langsung. Proses pemijaran dilakukan max. 20 detik
Sterilisasi Gas
Gas yang digunakan biasanya adalah Etilen Oksida
Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh mikroorganisme dan sporanya
Beberapa parameter untuk sterilisasi dengan etilen oksida : a. Konsentrasi : makin tinggi konsentrasi gas, waktu yang diperlukan makin tinggi. Konsentrasi dinyatakan dalam mg/liter ruang chamber. b. Semakin tinggi suhu, waktu yang diperlukan makin rendah, biasanya menggunakan suhu 47-60oC c. Kelembapan untuk meningkatkan daya penetrasi gas d. Waktu siklus 2-6 jam tergantung suhu dan konsentrasi
Sterilisasi Panas
a. Sterilisasi Panas Kering
Sterilisasi panas kering biasanya dilakukan dengan menggunakan oven pensteril. Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikroba pencemar mati. Sterilisasi panas kering biasanya ditetapkan pada temperature 160-170oC dengan waktu 1-2 jam
b. Sterilisasi Panas Basah Prinsip : didasarkan pada pemaparan uap jenuh pada tekanan tertentu selama waktu dan suhu tertentu pada suatu objek. Proses inilah yang menyebabkan terjadinya pelepasan energi laten uap yang berakibat pada proses pembunuhan mikroorganisme secara irreversibel akibat denaturasi dan koagulasi protein. Sterilisasi uap umumnya digunakan untuk mensterilkan sediaan injeksi dan suspensi, alat gelas (pada suhu 121oC selama 15 menit), baju operasi (pada suhu 134oC selama 3 menit), serta plastik dan karet (disterilkan terpisah dari kontainer).
Sterilisasi Radiasi
a. Ultraviolet Menggunakan panjang gelombang elektromagnetik 100-400 nm dengan efek optimal 254 nm. Sumbernya lampu merkuri dengan daya tembus 0,010,2 mm. Digunakan untuk sterilisasi ruang pada penggunaan aseptik. b. Ion Menggunakan teori tumbukan yaitu ainar yang secara langsung menghantam pusat mikroba atau secara tidak langsung dengan sinar terlebih dulu membentuk molekul air dan mengubahnya menjadi bentuk radikalnya yang menyebabkan terjadinya reaksi sekunder pada bagian molekul DNA mikroba. c. Gamma Gamma bersumber dari Co60 dan Cs137 dengan aktivitas sebesar 50-500 kilocurie. Digunakan untuk sterilisasi alat kedokteran yang terbuat daro logam, karet, serta bahan sintetis seperti polietilen. (Lukas, 2006). Mekanisme dari sterilisasi dengan radiasi ini adalah dengan merusak susunan DNA mikroba dengan proses ionisasi, pembentukan radikal bebas, dan oksidasi.
Sterilisasi Kimia
Sterilisasi secara kimia adalah sterilisasi yang menggunakan bahan kimia untuk membersihkan suatu objek dari mikroorganisme. Bahan kimia yang sering digunakan dalam sterilisasi gas antara lain : 1) Alkohol, 2) Khlor, 3) Yodium, 4) Formaldehida 8 %
Sterilisasi Mekanik
Sterilisasi mekanik yaitu proses sterilisasi yang tujuannya adalah memisahkan mikroorganisme dari sediaan, tetapi bukan mematikan mikroorganisme tersebut. Menyaring mikroba atau filtrasi melalui prinsip: Filter ayakan, idasarkan perbedaan ukuran pori. Ukuran pori 0,22 m dengan ketebalan 80-159 m. Filter ini tidak dapat membebaskan pirogen dan virus. Filtrasi absorbsi, filternya terbuat dari selulosa. Asbes, gelas sinter, keramik dan kieselguhr serta karbon aktif. Filter ini dapat membebaskan pirogen dan virus.
Cara Membungkus cawan petri, pipet tetes, pinset dan batang pengaduk
cawan petri
disesuaikan dengan bentuknya Karet pada pipet dilepas terlebih dulu
Lapisi pembungkus aluminium foil dengan plastik ikan agar lebih merekat
Lapisi pembungkus aluminium foil dengan plastik ikan agar lebih merekat
Corong
sambungan antara mulut corong dan ujung corong dilapisi dengan plastik ikan
TERIMA KASIH