You are on page 1of 8

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN (PROFESI BIMBINGAN DIBIDANG LAYANAN BIMBINGAN)

Oleh Kelompok VI : 1. Ramelan 2. Rabi handri suriani 3. Rendi Putra Yusfia Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (STKIP)Hamzanwadi Selong Tahun 2011 / 2012

DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan ..............................................................................................................................1 BAB II Pembahasan ..............................................................................................................................5 ..........................................................1 ................................................1

A. Pengertian Binmbingan dan Konseling

B. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelejaran C. Tujuan Bimbingan di Sekolah

..........................................................................................2 ..............................2 ..........................................................4

D. Prinsip-prinsip Operasional Bimbingan dan Konseling di Sekolah E. Landasan Bimbingan dan Konseling BAB III PENUTUP

..................................................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN

Tujuan pendidikan mensyaratkan perkembangan kemampuan siswa secara Optimal, dengan kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Sebagai individu, siswa memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Kenyataan yang dihadapi, tidak semua siswa menyadari potensi yang dimiliki untuk kemudian memahami dan mengembangkannya. Disisi lain sebagai individu yang berinterksi dengan lingkungan, siswa juga tidak dapat lepas dari masalah. Menyadari hal di atas siswa perlu bantuan dan bimbingan orang lain agar dapat berindak dengan tepat sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya. Sekolah sebagai institusi pendidikan tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan tetapi juga mengembangkan kesluruhan kepribadian anak. Sebagai profesional guru memegang peran penting dalam membantu murid mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan lingkungannya.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertiam Bimbingan dan Konseling Beberapa pengertian bimbingan diantaranya: a. Rochman Natawidjaja: bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan. Supaya individu dapat memahami dirinya dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. b. Bimo Walgito: bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya agar dapat menyesuaikan kesejahteraan hidupnya. Dari definisi di atas disimpulkan bahwa bimbingan merupakan a) proses yang berkesinambungan b) proses membantu individu, c) bertujuan agar individu dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara optimal sesuai kemampuannya dan d) tujuan utamanya agar individu memahami diri dan menyesuaikan dengan lingkungannya. Istilah konseling sering diartikan sebagai penyuluhan, walaupun sebenarnya kurang tepat. Untuk menekankan kekhususannya digunakan istilah bimbingan dan konseling. Kegiatan-kegiatan konseling mempunyai ciri sebagai berikut: 1. Pada umumnya dilaksanakan secara individual 2. Pada umumnya dilaksanakan dalam suatu perjumpaan tatap muka 3. Dibutuhkan orang yang ahli 4. Tujuan diarahkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien. 5. Klien pada akhirnya mampu memecahkan masalah dengan kemampuannya sendiri.

B. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam Pembelejaran Salah satu problem yang dihadapi siswa di sekolah adalah kesulitan belajar. Ciri yang tampak seperti nilai jelek, hasil tidak sesuai dengan usaha, sikap yang kurang baik; menentang, berdusta dan tingkah laku lain seperti membolos. Siswa kadang tidak mengetahui bahwa ia bermasalah. Dalam keadaan seperti ini hal yang diperlukan siswa yaitu 1) bimbingan belajar. 2) bimbingan sosial dan 3) bimbingan dalam mengatasi masalah pribadi. 1. Bimbingan belajar Bimbingan belajar bertujuan mengatasi masalah kegiatan belajar di dalam atau luar sekolah; meliputi bimbingan cara belajar (kelompok atau individual), merencanakan waktu dan kegiatan belajar, kesulitan dalam mata pelajaran tertentu, dan hal yang berkaitan dengan cara, proses, prosedur dalam belajar. 2. Bimbingan social Tujuan bimbingan sosial yang agar siswa mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan kelompok, sehingga tercipta suasana belajar mengajar yang kondusif. Menurut Abu Ahmadi bimbingan sosial dimaksudkan untuk memperoleh kelompok belajar dan bermain, persahabatan dan kelompok sosial yang sesuai dan yang akan membantu dalam menyelesaikan masalah tertentu. 3. Bimbingan dalam mengatasi masalah pribadi Beberapa masalah pribadi menimbulkan konflik, misalnya antara intelektual dan emosi, bakat dan aspirasi lingkungan, antar kehendak, antar situasi. Menurut Downing, layanan bimbingan pribadi bermanfaat terutama dalam membantu menciptakan hubungan sosial yang menyenangkan, menstimulasi siswa meningkatkan partisipasi, mewujudkan pengalaman belajar yang lebih bermakna, meninggalkan motivasi belajar dan menstimulasi tumbuhnya minat bakatnya.

C. Tujuan Bimbingan di Sekolah Tujuan bimbingan di sekolah ialah membantu siswa dalam : a) Mengatasi kesulitan belajar, b) Mengatasi kebiasaan yang tidak baik pada saat kegiatan belajar maupun dalam hubungan sosial, c) Mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani, d) Hal yang berkaitan dengan kelanjutan studi, e) Kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan pekerjaan dan f) Mengatasi kesulitan masalah sosial-emosional yang berasal dari murid berkaitan dengan lingkunga sekolah, keluarga dan lingkungan yang lebih luas. Dalam bahasa lain Downing mengemukakan bahwa tujuan bimbingan di sekolah sama dengan pendidikan terhadap diri sendiri yaitu membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologis, merealisasikan keinginan serta mengembangkan kemampuan dan potensinya. D. Prinsip-prinsip Operasional Bimbingan dan Konseling di Sekolah Prinsip ini mengatur landasan teoritis pelaksanaan layanan bimbingan konseling. Terdapat empat prinsip yaitu prinsip umum, prinsip yang berhubungan dengan individu yang dibimbing. Individu pembimbing dan prinsip yang berkaitan dengan organisasi dan administrasi bimbingan. Prinsip umum antara lain mengatur tentang pengkajian masa lalu sebagai pembentuk aspek kepribadian, pemahaman atas perbedaan karakter tiap individu, bantuan diberikan agar individu mampu mandiri, bimbingan harus disesuaikan dengan program pendidikan, bimbingan dipimpin orang yang profesional dan terhadap program bimbingan harus selalu diadakan penilaian antara pelaksanaan dan rencana yang dirumuskan. Prinsip yang berkaitan dengan individu yang dibimbing: bimbingan haruslah ditujukan pada seluruh siswa, ada kriteria prioritas layanan. Bimbingan harus berpusat

pada siswa, haruslah dapat memenuhi kebutuhan tiap individu yang beragam. Keputusan terakhir haruslah pada klien dan klien berangsung-angsur harus mampu untuk mandiri. Prinsip bagi pembimbing meliputi kualifikasi yang memadai, kesempatan mengembangkan diri lewat berbagai pelatihan. Pembimbing perlu memanfaatkan semua sumber, berbagai metode dan teknik bimbingan bagi efektivitas pemberian bantuan pada siswa. Konselor harus menjaga asas kerahasiaan klien. Prinsip dalam organisasi dan administrasi bimbingan meliputi prinsip kesinambungan, ada kartu pribadi bagi setiap siswa, bimbingan harus disesuikan dengan kebutuhan sekolah. Ada pembagian waktu yang baik, berbagai metode bimbingan baik individual dan kelompok. Sekolah perlu bekerja sama dengan lembaga lain diluar sekolah dan kepala sekolah memegang tanggung jawab tertinggi dalam pelakasanaan bimbingan. E. Landasan Bimbingan dan Konseling Bimbingan di sekolah mengikuti prinsip atau landasan yang akan menentukan pendekatan dalam membantu klien, yaitu: 1) Memperhatikan perkembangan siswa sebagi individu mandiri yang berpotensi 2) Bimbingan berkisar pada dunia subjektif individu 3) Bimbingan dilaksanakan atas kesepakatan dua pihak 4) Bimbingan berlandaskan pengakuan atas hak asasi 5) Bimbingan bersifat ilmiah dengan mengintegrasikan ilmu-ilmu psikologis 6) Pelayan untuk semua siswa, tidak hanya yang bermalah saja 7) Bimbingan merupakan proses, terus menerus, berkesinambungan dan mengikuti tahapan perkembangan anak.

BAB III PENUTUP Kesimpulan Bimbingan dan konseling merupakan proses yang berkesinambungan dalam membantu individu agar dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara optimal sesuai kemampuannya dan agar individu memahami diri dan menyesuaikan dengan lingkungannya. Di sekolah, bimbingan dan konseling secara tidak langsung menunjang tujuan pendidikan dengan menangani masalah dan memberikan layanan secara khusus pada siswa, agar siswa dapat mengembangkan dirinya secara penuh. Tujuan bimbingan di sekolah ialah membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar. Megatasi kebiasaan yang tidak baik dalam belajar dan hubungan sosial. Mengatasi kebiasaan yang tidak baik dalam belajar dan hubungan sosial, mengatasi kesulitan dengan kesehatan jasmani, masalah kelanjutan studi, kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan pemilihan pekernaan.

You might also like