You are on page 1of 22

PENUNJUKAN LANGSUNG DARURAT DAN NON DARURAT

Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa dengan cara menunjuk langsung 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa.

Pengadaan barang/jasa dengan cara menunjuk langsung kepada 1 (satu) penyedia barang/jasa yang dinilai mampu melaksanakan pekerjaan dan/atau memenuhi kualifikasi Dilakukan negosiasi teknis dan biaya sehingga diperoleh harga yang sesuai dengan harga pasar yang berlaku dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan

TOPIK

KEPPRES 80/2003 S.D PERUBAHAN KETUJUH

PERPRES 54/2010

Penunjukan Langsung

KEADAAN TERTENTU KEADAAN TERTENTU a. penanganan darurat untuk a. penanganan darurat yg tdk bisa pertahanan negara, direncanakan sebelumnya & waktu keamanan & ketertiban penyelesaian pekerjaannya harus masyarakat yg pelaksanaan segera/tidak dapat ditunda untuk: pekerjaannya tdk dpt 1) pertahanan negara ditunda/hrs dilakukan 2) keamanan & ketertiban masyarakat segerasegera/tidak dapat 3) Keselamatan/perlindungan masyarakat yg ditunda termasuk pelaksanaan pekerjaannya tdk dpt penanganan darurat akibat ditunda/hrs dilakukan segera, termasuk: bencan alam a) akibat bencana alam/non alam/ sosial b) dalam rangka pencegahan bencana c) akibat kerusakan sarana/prasarana yang dapat menghentikan kegiatan pelayanan publik.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor
Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.

Pekerjaan ditetapkan setelah diterbitkannya pernyataan bencana oleh Pejabat yang berwenang dan anggaran untuk pekerjaan tersebut diusulkan. ULP menunjuk penyedia yang dianggap mampu untuk melaksanakan pekerjaan. Prioritas adalah Penyedia terdekat yang sedang melaksanakan pekerjaan sejenis. Proses secara simultan Disampaikan
Opname pekerjaan PPK, ULP/PP, dan Penyedia membahas jenis, spek, volume, dan waktu ULP/PP menetapkan penyedia dan mengumumka n Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan ULP/PP menyusun Berita Acara Evaluasi ULP/PP Menetapkan Dokumen Pengadan PPK Susun HPS ULP/PP membuka dan mengevaluasi adm, teknis, dan harga Dapat melakukan klarifikasi dan Negosiasi harga ke Penyedia

PPK menerbitkan SPPB/J dan mempersiap akan ikatan perjanjian

Penyedia menyampaikan Dokumen Penawaran dalam 1 sampul ke ULP/PP

TOPIK

KEPPRES 80/2003 S.D PERUBAHAN KETUJUH KEADAAN TERTENTU

PERPRES 54/2010

Penunjukan Langsung (Lanjutan)

KEADAAN TERTENTU

a. Pekerjaan yang berskala b. pekerjaan penyelenggaraan kecil dengan nilai penyiapan konferensi yang maksimum Rp. 50 juta mendadak untuk menindaklanjuti komitmen internasional dan dihadiri oleh Presiden/Wapres. c. kegiatan menyangkut pertahanan negara yg ditetapkan Menteri Pertahanan serta kegiatan yang menyangkut keamanan & ketertiban masyarakat yg ditetapkan Kapolri

LANJUTAN KRITERIA

TOPIK

KEPPRES 80/2003 S.D PERUBAHAN KETUJUH KEADAAN TERTENTU

PERPRES 54/2010

Penunjukan Langsung (Lanjutan)

KEADAAN TERTENTU (CONT) d. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifik dan hanya dapat dilaksanakan oleh 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa Lainnya, 1 (satu) pabrikan, 1 (satu) pemegang hak paten, atau pihak yg telah mendapat izin dari pemegang hak paten, atau pihak yg menjadi pemenang pelelangan untuk mendapatkan izin dari pemerintah

LANJUTAN KRITERIA
TOPIK KEPPRES 80/2003 S.D PERUBAHAN KETUJUH PERPRES 54/2010

Penunjukan Langsung (Lanjutan)

PENGADAAN YANG BERSIFAT KHUSUS


a. Barang/Jasa Lainnya berdasarkan tarif resmi yang ditetapkan pemerintah;

PENGADAAN YANG BERSIFAT KHUSUS


a. Barang/Jasa Lainnya berdasarkan tarif resmi yang ditetapkan pemerintah;

b. Pekerjaan/barang spesifik b. Pekerjaan Konstruksi bangunan yang hanya dapat yang merupakan satu kesatuan dilaksanakan oleh satu sistem konstruksi dan satu penyedia barang/jasa, kesatuan tanggung jawab atas pabrikan, pemegang hak risiko kegagalan bangunan yang paten secara keseluruhan tidak dapat direncanakan/ diperhitungkan sebelumnya (unforeseen condition);

LANJUTAN KRITERIA
TOPIK KEPPRES 80/2003 S.D PERUBAHAN KETUJUH PERPRES 54/2010

Penunjukan Langsung (Lanjutan)

PENGADAAN YANG BERSIFAT KHUSUS


c. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bersifat kompleks yang hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan teknologi khusus dan hanya ada 1 (satu) Penyedia yang mampu

PENGADAAN YANG BERSIFAT KHUSUS


c. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bersifat kompleks yang hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan teknologi khusus dan hanya ada 1 (satu) Penyedia yang mampu

LANJUTAN KRITERIA
TOPIK KEPPRES 80/2003 S.D PERUBAHAN KETUJUH PERPRES 54/2010

Penunjukan Langsung (Lanjutan)

PENGADAAN YANG BERSIFAT KHUSUS


d. Pengadaan dan distribusi bahan obat, obat dan alat kesehatan habis pakai dalam rangka menjamin ketersediaan obat untuk pelaksanaan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang jenis dan harganya telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan;

PENGADAAN YANG BERSIFAT KHUSUS


d. Pengadaan dan distribusi bahan obat, obat dan alat kesehatan habis pakai dalam rangka menjamin ketersediaan obat untuk pelaksanaan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang jenis dan harganya telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan;

LANJUTAN KRITERIA
TOPIK KEPPRES 80/2003 S.D PERUBAHAN KETUJUH PERPRES 54/2010

Penunjukan Langsung (Lanjutan)

PENGADAAN YANG BERSIFAT KHUSUS

PENGADAAN YANG BERSIFAT KHUSUS


e. Pengadaan kendaraan bermotor dengan harga khusus untuk pemerintah yang telah dipublikasikan secara luas kepada masyarakat; f. sewa penginapan/hotel/ruang rapat yang tarifnya terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat; atau g. lanjutan sewa gedung/kantor dan lanjutan sewa ruang terbuka atau tertutup lainnya

Tidak memenuhi syarat, tunjuk Penyedia Lain ULP/PP mengundang dan menyampaikan Dok. Pengadaan kepada penyedia yang dinilai mampu dan memenuhi kualifikasi HPS di susun oleh PPK Penyedia menyampaikan Dokumen Kualifikasi PPK menerbitkan SPPB/J dan mempersiap kan ikatan perjanjian Penyedia menyampaikan Dokumen Penawaran dalam 1 sampul ke ULP/PP ULP/PP memberikan Penjelasan ULP/PP menyusun Berita Acara Evaluasi

Yes/ No
ULP/PP melakukan evaluasi kualifikasi seperti pada Pelelangan Umum

ULP/PP menetapkan penyedia dan mengumumkan

ULP/PP membuka dan mengevaluasi adm, teknis, dan harga melakukan klarifikasi dan Negosiasi harga

Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan

Yes/ No
Tidak memenuhi syarat, tunjuk Penyedia Lain

Pengadaan Langsung
Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/Jasa, tanpa melalui Pelelangan/ Seleksi/Penunjukan Langsung. Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh 1 (satu) orang Pejabat Pengadaan.

Pengadaan Langsung dapat dilakukan terhadap Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dengan ketentuan sebagai berikut: a. merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I; b. teknologi sederhana; c. risiko kecil; dan/atau d. dilaksanakan oleh usaha orang-perseorangan dan/atau badan usaha kecil serta koperasi kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil.

Kebutuhan operasional K/L/D/I adalah kebutuhan rutin K/L/D/I dan tidak menambah aset atau kekayaan K/L/D/I. Pengadaan Langsung dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar. Jaminan Penawaran tidak diperlukan. Penyedia Barang/Jasa diundang oleh ULP/Pejabat Pengadaan.

Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan metode Pengadaan Langsung meliputi paling kurang tahapan sebagai berikut: a. survei harga pasar dengan cara membandingkan minimal dari 2 (dua) Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang berbeda; b. membandingkan harga penawaran dengan HPS; dan c. klarifikasi teknis dan negosiasi harga/biaya.

Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi memiliki karakteristik sebagai berikut: a. merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I; dan/atau b. bernilai paling tinggi Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Pengadaan Langsung Konsultansi meliputi paling kurang tahapan sebagai berikut: a. survei harga pasar untuk memilih calon Penyedia Jasa Konsultansi; b. membandingkan harga penawaran dengan nilai biaya langsung personil; dan c. klarifikasi teknis dan negosiasi biaya.

Proses Pengadaan Langsung Barang dilakukan sebagai berikut: a. Pejabat Pengadaan mencari informasi barang dan harga melalui media elektronik maupun non-elektronik; b. Pejabat Pengadaan membandingkan harga dan kualitas paling sedikit dari 2 (dua) sumber informasi yang berbeda; c. Pejabat Pengadaan melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis untuk mendapatkan harga yang wajar serta dapat dipertanggungjawabkan; (bila diperlukan) d. Pejabat Pengadaan melakukan transaksi; e. Pejabat Pengadaan mendapatkan bukti transaksi dengan ketentuan: 1) untuk Pengadaan Langsung yang bernilai sampai dengan Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) berupa bukti pembelian; 2) untuk Pengadaan Langsung yang bernilai sampai dengan Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) berupa kuitansi; dan 3) untuk Pengadaan Langsung yang bernilai sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) berupa Surat Perintah Kerja (SPK).

Proses Pengadaan Langsung Pekerjaan Konstruksi/ Konsultansi/Jasa Lainnya dilakukan sebagai berikut: a. Pejabat Pengadaan mencari informasi terkait Pekerjaan Konstruksi dan harga melalui media elektronik maupun non-elektronik; b. Pejabat Pengadaan membandingkan harga dan kualitas paling sedikit dari 2 (dua) sumber informasi yang berbeda; c. Pejabat Pengadaan mengundang calon penyedia yang diyakini mampu; d. undangan dilampiri spesifikasi teknis dan/atau gambar serta dokumen-dokumen lain yang menggambarkan jenis pekerjaan yang dibutuhkan; e. penyedia yang diundang menyampaikan penawaran administrasi, teknis dan harga secara langsung sesuai jadwal yang telah ditentukan dalam undangan;

f. Pejabat Pengadaan membuka, mengevaluasi, melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi harga untuk mendapatkan harga yang wajar; g. negosiasi dilakukan berdasarkan HPS; h. Pejabat Pengadaan membuat Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung. i. Pejabat Pengadaan menyampaikan berita acara kepada PPK; j. PPK melakukan perjanjian dan mendapatkan bukti perjanjian dengan ketentuan: 1) untuk Pengadaan Langsung yang bernilai sampai dengan Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) berupa kuitansi; atau 2) untuk Pengadaan Langsung yang bernilai sampai dengan Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) berupa Surat Perintah Kerja (SPK).

Dokumen Penawaran Pekerjaan Konsultansi/Jasa Lainnya terdiri dari: a. Surat Penawaran; b. Surat Kuasa (jika ada); c. Dokumen Penawaran Teknis; d. Dokumen Penawaran Biaya; e. Pakta Integritas; f. Dokumen lain yg dipersyaratkan.

Konstruksi/

Pejabat Pengadaan melakukan evaluasi penawaran yang meliputi: a. evaluasi administrasi; b. evaluasi teknis; dan c. evaluasi harga.

Klarifikasi teknis dan negosiasi harga dengan ketentuan: a. dilakukan terhadap harga satuan yang dinilai tidak wajar berdasarkan HPS; b. dilakukan perkalian volume dan harga satuan yang telah disepakati, untuk mendapatkan total hasil negosiasi; c. hasil negosiasi harga dijadikan sebagai dasar nilai kontrak.

Apabila klarifikasi dan negosiasi terhadap peserta tidak tercapai kesepakatan, maka Pejabat Pengadaan mengundang peserta lain.

You might also like