You are on page 1of 15

MAKALAH ARRAY DIMENSI BANYAK

Nama:Bayu Wikanto Shandy Widiana Freddy Agus Renaldy Handi Purnama Ahmad Muassisil BIlad Rida Derfiyansah

NIM: 12113312 12116657 12114054 12113895 12113804 12116359

Kelas:12.2A.16 UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA BANDUNG Jln.Sekolah Internasional No.1-6,Antapani,Telp.(022)7100124,Bandung

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat serta hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai Array Dimensi Banyak Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinnga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri maupun kepada pembaca umumnya. Kami juga menerima kritik serta saran untuk memperbaiki makalah ini. Penyusun.

Daftar Isi ..i ..ii

Kata Pengantar Daftar Isi

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah ...A .B

Bab II Array Dimensi Banyak ( 3) ................C 5 9 .12 ..8

1. Pendeklarasian Array Dimensi 3 2. Inisialisasi Array Dimensi 3

3. Cara Pengaksesan Array Dimensi 3

4. Cara Pendeklarasian Array Takberukuran 5. Array Segitiga Bab III Penutup Kesimpulan Daftar Pustaka

..13

....F .G

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada bahasa pemrograman tingkat tinggi, seperti Pascal dan C, telah tersedia jenis data standar integer, yang merupakan jenis data untuk menyimpan bilangan bulat. Secara algoritmik, jenis data integer tidak mempunyai batas nilai maksimum maupun batas nilai minimum, namun tidak demikian halnya dalam implementasi pada bahasa pemrograman. Sebagai contoh pada bahasa Turbo Pascal dan Turbo C, jenis data integer terbesar diimplementasikan dalam 4 byte data, yang berarti membatasi nilainya dari -2147483648 sampai dengan 2147483647. Pembatasan nilai ini akan meningkatkan efisiensi kompilator, tetapi di sisi yang lain akan membatasi perhitungan yang bisa dilakukan. Secara praktis hal ini diatasi dengan menggunakan jenis data real (atau float pada bahasa C) untuk melakukan perhitungan dengan bilangan bulat yang cukup besar, akan tetapi solusinya tidak selalu memuaskan. Jenis data real seringkali tidak bisa dipergunakan pada perhitungan yang menuntut kecermatan tinggi. Suatu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mendefinisikan suatu struktur data baru menggunakan array. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah struktur data dan juga mendefinisikan tentang array. B. RUMUSAN MASALAH Makalah ini merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Pengertian Array Dimensi Banyak /3

BAB 2 PEMBAHASAN C. ARRAY DIMENSI 3 (MULTI DIMENSI) Array multi-dimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari dua. Bentuk pendeklarasian array sama saja dengan array dimensi satu maupun array dimensi dua. Pada materi sebelumnya sudah sedikit dibahas mengenai array satu dimensi. Sebuah array dikatakan berdimensi satu, bila suatu nilai yang tersimpan dalam array tersebut ditentukan oleh satu kondisi (baris atau kolom). Sedangkan pada array dua dimensi, ditentukan oleh dua kondisi (baris dan kolom). Pada array tiga dimensi, ditentukan oleh tiga kondisi dan seterusnya. Secara matematis, bila nilai yang ingin disimpan dalam variabel array ditunjukan oleh variabel w maka arti dari dimensi dapat dituliskan sebagai berikut : 1. w = f(x) _ nilai w ditentukan oleh nilai x (1 kondisi)

2. w = f(x,y) _ nilai w ditentukan oleh nilai x dan y (2 kondisi) 3. w = f(x,y,z) _ nilai w ditentukan oleh nilai x, y dan z (3 kondisi)

4. w = f(x,y,z,a) _ nilai w ditentukan oleh nilai x, y, z dan a (4 kondisi) dst

Array berdimensi banyak pada kenyataannya jarang dipergunakan dalam aplikasi. Array berdimensi banyak yang sering digunakan adalah array dengan 2 dimensi atau lebih dikenal dengan nama Matriks

1. Pendeklarasian Array Dimensi Banyak Array dimensi 3 tersusun dalam bntuk baris, kolom, dan isi dari baris . Bentuk umum pendeklarasian array : Tipe_data Nama_variabel [index-1][index-2][index-3] Keterangan : Type_data ; untuk menyatakan type data yang digunakan Index-1 : untuk menyatakan jumlah baris Index-2 : untuk menyatakan jumlah isi dari baris Index-3 : untuk menyatakan jumlah kolom Contoh pendeklarasian array : Intdata_jual[2] [3] [2] Jumlah kolom Jumlah isi baris Jumlah baris Nama array Tipe data array Contoh : Suatu array A dideklarasikan sebagai berikut :

Int data_jual [2][3][2] Maka jumlah elemen array dimensi 3 tersebut adalah : (2)*(3)*(2) = 12 Contoh program : #include #include #include #include main () { int i,j,k; int data_jual [2][3][2]; clrscr (); for (i=0;i<2;i++) { for (j=0;j<3;j++) { for (k=0;k<2;k++) { cout <<"data tahun ke - "<< cout <<"data ke - "<<<"> cout <

cout <<"jumlah penjualan : ";cin>>data_jual [i][j][k]; } cout < } cout < } cout < cout <<"Data penjualan pertahun"< cout <<"------------------------------------------"; cout < cout <<"Tahun Hasil Tahun penjualan ke. "; cout < cout <<"ke. ke. ---------------------"; cout < cout <<" 1 2 "; cout < cout <<"------------------------------------------"; cout < for (i=0;i<2;i++) {

for (j=0;j<3;j++) { cout <<< cout <<< for (k=0;k<2;k++) { cout << cout < cout <" "; } cout < } cout < } cout <<"-------------------------------------------"; cout < getch (); }

2. Inisialisasi array dimensi 3 Bentuk pendefinisian suatu array dapat dilihat dari contoh berikut : Tipe_data nama_array [jumlah elemen] = {nilai array} Contoh : #include #include #include #include main () { int i,j,k; float data [2][4][2]={ {{1,2,3}, {4,5,6}, {7,8,9}, {10,11,12}}, {{13,14,15}, {16,17,18}, {19,20,21}, {22,23,24}} }; clrscr (); cout <<"---------------------------------------"; cout < cout <<"Tahun Hasil Tahun Penjualan "; cout < cout <<" ke. ke. ----------------------"; cout < cout <<" 2002 2003 2004 ";

cout < cout <<"---------------------------------------"; cout < for (i=0;i<2;i++) { for (j=0;j<4;j++) { cout <<< cout <<< for (k=0;k,3;k+1) { cout << cout < cout <<" "; } cout < } cout < } cout <<"---------------------------------------"; cout < getch (); }

3.

Cara Pengaksesan Array Multi Dimensi

Untuk dapat memasukan suatu nilai atau melihat isi dari suatu array kita harus menentukan posisi dimana nilai tersebut disimpan. Untuk mengakses elemen array dapat kita lakukan dengan perintah Pada C/C++, untuk mengakses elemen array dapat kita lakukan dengan perintah sebagai berikut : Nama_Array[indeks_Elemen1] ]...[indeks_Elemen n]; Contoh : Ary[10]; //akses elemen array pada indeks ke-10 Jumlah[7][1]; // akses elemen array Jumlah pada indeks baris ke-7 dan indeks kolom ke-1 Total[5][6][1]; // akses elemen array Total pada indeks x ke-5 dan indeks y ke-6 dan indeks z ke-1, dan seterusnya Setelah posisi ini kita ketahui, kemudian kita bisa melakukan operasi pada array atau nilai dalam array tersebut. Operasi yang dapat dilakukan pada sebuah array sangat beragam tergantung kebutuhan pengguna program tersebut.

4.

Cara Pendeklarasian Array Tak Berukuran

Kita bisa menentukan ukuran atau jumlah elemen dalam array dengan suatu nilai tertentu dan ukuran ini sifatnya konstan atau tidak akan berubah. Namun ada kalanya kita tidak mengetahui jumlah elemen maksimum (atau dengan kata lain jumlah elemen dalam array sifatnya tidak konstan atau dinamis), untuk keperluan inilah adlam bahasa C/C++ kita bisa mendefinisikan suatu array tanpa mencantumkan berapa ukuran atau jumlah elemen maksimal ya g bisa disimpan dalam array tersebut. Pada C/C++, untuk mendeklarasikan variable array tak berukuran kita dapat menuliskannya sebagai berikut : Tipe_Data Nama_Array[ ][ ]...[ ]; Contoh : int Array[ ]; //deklarasi array 1 dimensi tak berukuran char Angka[ ][ ]; //deklarasi array 2 dimensi tak berukuran float Total[ ][ ]...[ ]; //deklarasi array dimensi tertentu dan tak berukuran

5.

Array Segitiga

Tringular Array dapat merupakan Upper Tringular (seluruh elemen di bawah diagonal utama = 0), ataupun Lower Tringular (seluruh elemen di atas diagonal utama = 0). Dalam Array Lower Tringular dengan N baris, jumlah maksimum elemen <> 0 pada baris ke-I adalah = I, karenanya total elemen <> 0, tidak lebih dari adapun rumusnya sebagai berikut: N I=1 I= N(N+1)/2

BAB 3 PENUTUP D. KESIMPULAN Array adalah sekelompok data sejenis yang disimpan ke dalam variabel dengan nama yang sama, dengan memberi indeks pada variabel untuk membedakan antara yang satu dengan yang lain. Array merupakan konsep yang penting dalam pemrograman, karena array memungkinkan untuk menyimpan data maupun referensi objek dalam jumlah banyak dan terindeks. Array menggunakan indeks integer untuk menentukan urutan elemen-elemennya, dimana elemen pertamanya dimulai dari indeks 0, elemen kedua memiliki indeks 1, dan seterusnya. Karakteristik array : Mempunyai batasan dari pemesanan alokasi memori (bersifat statis). Mempunyai Type data yang sama (bersifat Homogen) Dapat diakses secara acak

E.

Daftar Pustaka

www.google.co.id http://58.145.171.59/permainan/Html/bantumath/LinearAlgebraCalculator.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Aljabar_linier

You might also like