Professional Documents
Culture Documents
spektroskopi massa. Pada spektroskopi massa dapat diketahui nilai berat molekul dari senyawa yang dianalisis dan dibandingkan dengan massa eugenol standart. Eugenol mempunyai berat molekul sebesar 164 m/z dengan rumus molekul C10H12O2. Rumus struktur eugenol yaitu:
Gambar Menurut Sukandar (2010) pada spectra dapat terlihat bahwa peak tertinggi yaitu sebesar 164 m/z yang merupakan M+ dari eugenol dengan komposisi C10H12O2 . Selanjutnya 149 m/z yang merupakan massa eugenol dengan kehilangan gugus metilnya (M-CH3)+. Sedangkan massa 137 m/z merupakan milik eugenol yang kehilangan gugus etilennya (M-CH2=CH2)+. Massa 121 m/z dideteksi dengan adanya pelepasan gugus eter (M- CH2O)+ dan massa 91 m/z merupakan milik benzene dengan subtitusi gugus CH2+. Berdasarkan data spektroskopi massa maka pola fragmentasi dari eugenol yaitu:
Pola fragmentasi dari eugenol itu muncul dari nilai massa yang ditampilkan pada spectra MS. Menurut Ayolaa dkk. (2008) bahwa hasil fragmentasi eugenol yaitu massa m/z (eugenol): 164 sebagai M+ , 149
(M-CH3) , 131(M-(CH3+H2O) ,103, 91 (C7H7 ). Hal ini sepakat dengan dengan Prasetya (2006) yang + menyatakan hasil fragmentasi eugenol hasil isolasinya yaitu 164 m/z sebagai eugenol dalam bentuk M dan menunjukkan adanya gugus eter yang dideteksi dari pelepasan CH3 dari eter menghasilkan
+ + +
puncak M-15 (m/z 149). Terdeteksi pula gugus hidroksil dengan pelepasan lebih lanjut H2O menghasilkan puncak m/z 131. selain itu diketahui adanya rantai samping alkena dengan lepasnya gugus H2C=CH2 menghasilkan puncak m/z 103. Perbadaan itu hanya pada pla pembacaan spectra MS dari eugenol yang mana dapat dilihat dari intensitas peaknya. Peak dengan m/z 164 intensitasnya 100 %, peak dengan m/z 149 yaitu eugenol kehilangan gugus metil sebesar 32 %, peak dengan m/z 137 muncul dengan intensitas 21% dengan spesifikasi eugenol kehilangan gugus CH=CH2 (M CH=CH2)+, peak dengan m/z sebesar 133 intensitasnya sebesar 15% (M CH2CH=CH2 )+, m/z 131 muncul dengan intensitas 22%, m/z 121
sebesar 17%, 103 sebesar 25%, dan peak dengan m/z 91 muncul dengan intenitas sebesar 20%. Itu semua tergantung bagaimana pola fragmentasi senyawa pada instrument. Molekul mana yang cenderung membentuk ion positif dengan berat molekul sendiri-sendiri. Jadi inti dari intrumen spektroskopi massa adalah bagaimana molekul membentuk fragmen berupa molekul radikal yang khas.