You are on page 1of 12

SAMPAH MEDIS

Andi Anissa Rahmadani (C11107079) Alvira Ramdhani (C11107273)

Rumusan Masalah
Bagaimana Sistem Pengelolaan Sampah Medis di Rumah Sakit Ibnu Sina

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang Sistem Pengelolaan Sampah Medis di Rumah Sakit Umum Ibnu Sina Tujuan Khusus a. Untuk memperoleh gambaran tentang Pemilahan sampah di Rumah Sakit b. Untuk memperoleh gambaran tentang pewadahan sampah di Rumah Sakit c. Untuk memperoleh gambaran tentang pegumpulan di Rumah Sakit d. Untuk memperoleh gambaran tentang pengangkutan di Rumah Sakit e. Untuk memperoleh gambaran tentang penanganan sampah di Rumah Sakit

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. PEMILAHAN Berdasarkan hasil penelitian bahwa sudah ada pemilahan antara Sampah medis dan Non medis, hal ini terlihat dari fungsi tempat sampah yang berada di ruangan UGD ini sudah berfungsi sesuai dengan fungsinya namun belum maksimal karena masih belum dikelompokkan sesuai sumbernya. Sesuai dengan pengertian pemilahan dalam PERMENKES 1204/Menkes/SK/X/2004 yang menyebutkan bahwa secara umum pemilahan adalah proses pemisahan limbah dari sumbernya, pemilahan jenis limbah medis padat mulai dari sumber yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif.

2. PEWADAHAN
Berdasarkan hasil penelitian bahwa wadah sampah medis yang berada di ruangan Unit Gawat Darurat (UGD), bentuk pewadahannya sudah hampir memenuhi kriteria syarat kesehatan yakni tempat sampah yang ada anti bocor dan anti tusuk , memiliki tutup, dan tidak mudah dibuka dan pewadahan sudah menggunakan label sampah medis namun tidak adanya wadah dan pelabelan (warna tiap kantong palstik/kontainer) berdasarkan sumbernya

3. PENGUMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian proses pengumpulan sampah di rumah sakit ini sudah memenuhi syarat kesehatan, sesuai dengan yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan R.I yakni penyimpanan limbah medis padat harus sesuai dengan iklim tropis yaitu pada musim hujan paling lama 48 jam dan musim kemarau paling lama 24 jam, dan yang terjadi dirumah sakit sampah yang dihasilkan setiap harinya dalam jangka waktu 1 x 24 Jam akan dikumpulkan dan dibuang ketempat pembuangan sementara.

4.

Pengangkutan

Berdasarkan hasil penelitian sampah sampah medis yang telah diangkut dari ruangan Unit Gawat Darurat (UGD), sampah medis melalui proses menggunakan otoklaf namun masih belum maksimal disebabkan tidak adanya alat incenerator tersebut meskipun pemusnahan sudah melalui metode pembakaran. dan pihak rumah sakit tidak ada kesadaran untuk memperhatian alat incenerator tersebut, ini dikarenakan sistem management yang ada dirumah sakit sedikit tidak berjalan baik, untuk mencegah Di RS dapat terjadi infeksi silang (nosokomial)..

5. PENANGANAN
Berdasarkan hasil penelitian sampah sampah medis yang telah diangkut dari ruangan Unit Gawat Darurat (UGD), sampah medis melalui proses menggunakan otoklaf namun masih belum maksimal disebabkan tidak adanya alat incenerator tersebut meskipun pemusnahan sudah melalui metode pembakaran dan pihak rumah sakit tidak ada kesadaran untuk memperhatian alat incenerator tersebut, ini dikarenakan sistem management yang ada dirumah sakit sedikit tidak berjalan baik, ntuk mencegah Di R dapat terjadi infeksi silang (nosokomial).

KESIMPULAN
1. 2. 3. Proses pemilahan sampah medis dan non medis yang ada di Rumah Sakit Ibnu Sina Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) sudah ada proses pemilahan antara sampah medis dan non medis namun belum maksimal disebabkan belum adanya pemilahan berdasarkan sumbernya. Pewadahan yang ada di Rumah Sakit Ibnu Sina Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) belum memenuhi syarat kesehatan. Pengumpulan sampah yang ada di Rumah Sakit Ibnu Sina Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) sudah memenuhi syarat kesehatan. Pengangkutan sampah yang ada di Rumah Sakit Ibnu Sina Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) menggunakan alat atau trolly yang tidak sesuai dengan syarat kesehatan. Proses penanganan sampah medis yang ada di Rumah Sakit Ibnu Sina Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) tidak sesuai dengan syarat kesehatan disebabkan alat incenerator tidak ada. Berdasarkan hasil penelitian sampah sampah medis yang terdapat dari Rumah Sakit Ibnu Sina ruangan Unit Gawat Darurat (UGD ) Pengelolaan limbah nya sudah dilakukan dengan benar dan efektif dan memenuhi persyaratan sanitasi

4.
5.

6.

SARAN
1. Sebaiknya di setiap ruangan medis diadakan proses pemilahan berdasarkan sumbernya, dan memberikan pengetahuan tentang perlunya pemilahan terhadap para petugas kesehatan yang berada di rumah sakit Ibnu Sina. 2. Sebaiknya wadah sampah medis yang berada diruangan medis harus disesuaikan dengan syarat kesehatan yakni di sediakan Pewadahan sampah medis menggunakan label (warna kantong plastik/kontainer) berdasarkan sumbernya.

3. Untuk pengumpulan sampah sudah baik, karena sampah dikumpulkan tiap 1 x 24 jam, dan pengumpulan dilakukan jika sampah medis sudah penuh dalam tempat sampah medis.

4. Untuk pengangkutan sebaiknya menggunakan Trolly atau alat khusus yang di desian sedemikian rupa, permukaan harus licin, rata, dan tidak tembus, tidak akan menjadi sarang serangga, mudah dibersihkan dan dikeringkan, sampah tidak menempel pada alat angkut atau trolly, sampah mudah diisikan, diikat, dan dituang kembali.
5. Untuk penanganan sampah medis sebaiknya melalui sterilasi, contohnya dimusnahkan dengan memakai alat incenerator, agar tidak menjadi bahan penyakit buat petugas kesehatan di rumah sakit, pasien, keluarga pasien, maupun masyarakat sekitarnya.

LAMPIRAN

You might also like