You are on page 1of 8

KOMUNITAS ANAK JALANAN SEPERTI PENGAMEN JALANAN Untuk memenuhi tugas mata kuliah KONSELING KOMUNITAS Dosen pengampu:

Drs. Sukoco KW., M. Pd

Di susun oleh: Nama : Yessy Irawana Sari Kelas : 4E No NPM : 1110500162

BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL 2012

BAB I PENDAHULUAN

Sejak manuisa mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuat gejala yang di sebut masalah sosial berkutat di dalamnya. Sebagaimana di ketahui dalam realitas sosial memang tidak pernah di jumpai suatu kondisi masyarakat yang ideal. Dalam pengertian tidak pernah di jumpai kondisi yang menggambarkan bahwa seluruh kebutuhan setiap warga masyarakt terpenuhi seluruh prilaku kehidupan sosial sesuai harapan atau seluruh warga masyarakt dan komponen sistem sosial mampu menyelesaikan dengan tuntutan perubahan yang terjadi. Dalam lingkungan bermasyarakat akan banyak sekali di temukan masalah sosial. Masalah sosial tidak hanya melibatkan diri sendiri sebagai pelaku, melaikan juga akan memberikan banyak pengaruh bagi lingkungan dan masyarakat banyak. Salah satu masalah lingkungan yang akan saya galih dalamnya masalah lingkung mengenai anak jalanan seperti pengamen jalan. Di Indonesia komunitas pengamen jalan begitu banyak tersebar tidak hanya di kota-kota besar saja di daerah daerah juga banyak sekali penyebabnya anak-anak jalanan. Apalagi di jaman sekarang begitu banyaknya pengamen jalanan yang berkeliaran di manamana. Seperti kasus yang saya temukan di komunitas pengamen jalanan di daerah tegal merka mengaku bahwa merka mengamen karena adanya faktor ekonomi, keluarga dan lingkungan.

BAB II PERMASALAHAN

Definisi yang paling sering digunakan mengidentifikasi anak jalanan ialah seseorang yang berumur di bawah 18 tahun yang menghabiskan sebagian atau seluruh waktunya di jalanan dengan melakukan kegiatan-kegiatan guna mendapatkan uang atau mempertahankan hidupnya. Jalanan yang dimaksud tidak hanya mengacu pada pengertian jalan secara harfiah, melainkan juga merujuk pada tempat-tempat lain yang merupakan ruang-ruang publik yang memungkinkan siapa saja untuk berlalu-lalang, seperti Pasar, Alun-Alun, emperan pertokoan, terminal, stasiun, dan lain sebagainya. Sampai saat ini istilah Anak Jalanan belum tercantum dalam Undang-Undang apapun. Akan tetapi kita dapat mengkaji hal tersebut melalui beberapa UU yang menyangkut tentang anak-anak terlantar. Pasal 34 UUD 1945 menyebutkan Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Maka dari itu tujuan di adakanya obervasi ini bertujuan memahami bagaiman merka bertahan hidup di lingkuan bermasyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan paperan ini adalah sebagai berikut: 1. 2. Memberi gambaran mengenai kehidupan anak jalanan Memberi gambaran dalam strategi dan cara penggulangan anak jalanan

Permasalahan

1. 2. 3. 4.

Bagaiman awal mula merka bergabung dalam komunitas anak jalanan? Bagaiman kehidupan anak jalanan? Diagnosis kenapa bergabung dalam komunitas ini? Bagaiman strtegi dan cara penggulangan anak-anak jalanan?

BAB III PEMBAHASAN

a.

Awal mula bergabung dalam komunitas anak jalanan

Awal mula oni bergabung dalam komunitas ini berawal dari perkumpulan dengan temen-temen pengamen. kehidupan oni yang kurang, oni yang menyebabkan dia bergabung dalam komunitas itu karena melihat penghasilan dari orang tuanya sebagai buruh tani yang pas-pas yang hnaya cukup bawat makan saja dan orang tua pun harus membiayai kelima anaknya. Maka dari oni pun harus keluar dari sekolah dia hanya bersekolah sampai kelas 3 SD sedangkan adik dan kakakny hanya berpendidikan SD saja. Oni pun berpikir untuk bergabung dalam komunitas itu karena melihat hasil dari pengamen itu pun lumayan dan oni pun bisa hidup dengan bebas tanpa paksaan dari orang lain. Oni pun baru di tinggal oleh orang selama 8 hari, orang tuanya meninggal karena sakit yang sudah lama namun tidak di obati karena orang tuanya tidak mampu untuk berobat sedangkan untuk makan saja sudah pas-pasan. Oni bergabung dalam komunitas ini karena tidak ada paksaan dari orang tuanya karena orang tuanya beranggapan bahwa dia mengamen adalah untuk mencari uang untuk dirinya sendiri dan uang yang di dapatnya adalah uang halal.

b.

Kehidupan anak jalanan

Kehidupan oni di jalanan sudah di lakukana selama 3 tahun. Dari pengalamannya ini oni sudah terbiasa hidup di jalanan dan tidur di emperan- emepren toko. Kebiasaan oni dan teman-temanya mengamen adalah di alun-alun Tegal dan lampu merah. Mereka mengamen secara berame-rame yaitu ada yang menyanyi dan ada juga yang memainkan alat musik tidak hanya di alun-alun tegal saja tapi biasanya mereka ngamen di lampu merah dari hasil mengamen biasanay uangnya di kumpulkan untuk makan bersama-sama. Penghasilan oni dalam mengamen adalah 50.000- 100.000 perhari. Oni mengamen selama satu minggu setelah satu minggu oni dan teman-teman pulang ke beskem atau kembali ketempak biasanya mereka berkumpul dari tempat mereka mengamen biasanay merakan berjalan kaki.

c.

Diagnosis Melihat dari kejadian di atas bahwa dia bergabung dalam komunitas itu karena ada

beberapa faktor yang menyebabkan oni bergabung: 1. Faktor ekonomi, ketidak mampuan orang tua dalam menghidupi keluaga karena ayahnya bekerja sebagai buruh tani dan ibunya hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. 2. Faktor keluarga, kurangnaya perhatian dari keluarga dengan membiarkan oni bergabung dalam komunitas ini. 3. Faktor lingkungan, dalam lingkuan sekitas masih banyak orang yang tidak sekolah

d.

Tritmen penggulangan anak-anak jalanan

Metode penanganan anak jalanan yang saling bersinergi satu dengan lainya. Salah satu model yang ingin di kembangkan adalah dengan pendekatan yang integral yaitu penanganan terhadap anak jalalan dengan berbasis pada perubahan perilaku melalui penguatan kapasitas pendaping yang mendapingi anak jalan sehari hari dan penguatan keluarga melalui pemberdayaan finansial maupun teknikal. Kunci dari model ini adalah kemampuan pendaping dalam menjalankan teknik-teknik psiklogis maupun psikososial untuk membantu anak jalanan merubah pola pikir agar dapat sesuai dengan norma dan mampu untuk mandiri dan di sisi lain adalah penguatan terhadap keluarga melalui pemberdayaan keluarga yang senantiasa di monitor dan di perkuatkan oleh para pendamping. Sedangkan tritmen untuk penanggulanganya yaitu dengan cara memberikan dorongan yaitu berupa dorongan untuk lebih bersemangat lagi mencari pekerjaan yang lebih baik dari pada mengamen dan memberikan motivasi bagi anak untuk lebih bersemangat lagi karena apa yang kita dapatkan tidak seberapa karena ada yang lebih

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyebab bergabung dalam komunitas anak jalanan yaitu karena faktor ekonomi, faktor keluarga dan lingkungan. Metode penanganan anak jalanan yang saling bersinergi satu dengan lainya. Salah satu model yang ingin di kembangkan adalah dengan pendekatan yang integral yaitu penanganan terhadap anak jalalan dengan berbasis pada perubahan perilaku melalui penguatan kapasitas pendaping yang mendapingi anak jalan sehari hari dan penguatan keluarga melalui pemberdayaan finansial maupun teknikal. Kunci dari model ini adalah kemampuan pendaping dalam menjalankan teknik-teknik psiklogis maupun psikososial untuk membantu anak jalanan merubah pola pikir agar dapat sesuai dengan norma dan mampu untuk mandiri dan di sisi lain adalah penguatan terhadap keluarga melalui pemberdayaan keluarga yang senantiasa di monitor dan di perkuatkan oleh para pendamping. Sedangkan tritmen untuk penanggulanganya yaitu dengan cara memberikan dorongan yaitu berupa dorongan untuk lebih bersemangat lagi mencari pekerjaan yang lebih baik dari pada mengamen dan memberikan motivasi bagi anak untuk lebih bersemangat lagi karena apa yang kita dapatkan tidak seberapa karena ada yang lebih

B. Saran 1. Supaya anak-anak jalanan diberikan perhatian khusus 2. Anak jalanan harus di berikan ketrampilan supaya bisa hidup lebih mandiri

BIODATA

Nama Tempat tanggal lahir Alamat Pendidikan Anak ke Nama ayah alamat Pekerjaan ayah Nama ibu Alamat Pekerjaan ibu Temapt beskem Nama komunitas

: Saroni : Tegal, 5 November 1990 : Jati Bogor RT 04 RW 11 tegal : hanya sampai kelas 3 SD : 4 dari 5 bersaudara : Sahan : Jati Bogor RT 04 RW 11 tegal : Sawah : Saunah : Jati Bogor RT 04 RW 11 tegal : Ibu rumah tangga : Jati Bogor Rt 01 Rw XII : Anak Jalanan

Tanggal observasi : jumat, 6 april 2012

Gambar beskem mereka

Gambar orang yang bersangkutan

Gambar saat mereka mengamen

You might also like