You are on page 1of 3

Hubungan Antara Ilmu dengan Kebudayaan Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan dan pengetahuan merupakan unsur dari

kebudayaan. Kebudayaan di sini merupakan seperangkat system nilai, tata hidup dan sarana bagi manusia dalam kehidupannya. Kebudayaan nasional merupakan kebudayaan yang mencerminkan aspirasi dan cita-cita suatu bangsa yang diwujudkan dengan kehidupan bernegara. Pengembangan kebudayaan nasional merupakan bagian dari kehidupan suatu bangsa, baik disadari atau tidak maupun dinyatakan secara eksplisit atau tidak. Ilmu dan kebudayaan berada dalam posisi yang saling tergantung dan saling mempengaruhi. Pada satu pihak pengembangan ilmu dalam suatu masyarakat tergantung dari kondisi kebudayaannya. Sedangkan di pihak lain, pengembangan ilmu akan mempengaruhi jalannya kebudayaan. Ilmu terpadu secara intim dengan keseluruhan struktur social dan tradisi kebudayaan, kata Talcot Parsons, mereka saling mendukung satu sama lain: dalam beberapa tipe masyarakat ilmu dapat berkembang dengan pesat, demikian pula sebaliknya, masyarakat tersebut tak dapat berfungsi dengan wajartanpa didukung perkembangan yang sehat dari ilmu dan penerapan. Dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional ilmu mempunyai peranan ganda. Pertama, ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung terselenggaranya pengembangan kebudayaan nasional. Kedua, ilmu merupakan sumber nilai yang mengisi pembentukan watak suatu bangsa. Pada kenyataannya kedua fungsi ini terpadu satu sama laindan sukar dibedakan. Pengkajian pengembangan kebudayaan nasional kita tidak dapat dilepaskan dari pengembangan ilmu. Dalam kurun dewasa ini yang dikenal sebagai kurun ilmu dan teknologi, kebudayaan kita pun tak terlepas dari pengaruhnya, dan mau tidak mau harus ikut memperhitungkan faktor ini. Sayangnya yang lebih dominan pengaruhnya terhadap kehidupan kita adalah teknologinya yang merupakan produk dari kegiatan ilmiah. Sedang hakikat keilmuan itu sendiri yang merupakan sumber nilai yang konstruktif bagi pengembangan kebudayaan nasional pengaruhnya dapat dikatakan minimal sekali. Dalam pembentukan karakter bangsa, sekiranya bangsa Indonesia bertujuan menjadi bangsa yang modern, maka ketujuh sifat (kritis, rasional, logis, objektif, terbuka, menjunjung kebenaran pengabdian universal) akan konsisten sekali. Bangsa yang modern akan menghadapi

berbagai permasalahan dalam bidang politik, ekonomi, kemasyarakatan, ilmu/teknologi, pendidikan, dll, yang membutuhkan cara pemecahan masalah secara kritis, rasional, logis, objektif dan terbuka. Sedangakan sifat menjunjung kebenaran dan pengabdian universal akan merupakan faktor yang penting dalam pembinaan bangsa, dimana seseorang lebih menitikberatkan kebenaran untuk kepentingan nasional dibandingkan kepentingan golongan. Dalam hal ini ilmu dalam hakikatnya bersifat mempersatukan. Pengembangan kebudayaan nasional pada hakikatnya adalah perubahan dari kebudayaan yang bersifat konvensional kea rah kebudayaan yang bersifat aspirasi dan tujuan nasional. Dalam hal ini ilmu juga mengajari tentang keberanian moral untuk mempertahankan kebudayaan asli bangsa Indonesia. Hubungan Antara Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kebudayaan Ilmu, teknologi dan budaya, ketiganya merupakan hal yang berpengaruh dalam kehidupan manusia. Penerapan teknologi tidak cukup hanya mengandalkan technical knowhow, tetapi selayaknya dan semestinya didukung oleh pengetahuan mengenai budaya yang cukup mengenai tempat di mana teknologi itu diterapkan, karena ilmu merupakan salah satu komponen atau unsur yang penting dalam kebudayaan. Penerapan teknologi tanpa pengetahuan social-budaya dapat mempunyai dua akibat, kemungkinan satu, penerapan itu tidak berhasil. Kemungkinan lainnya, sekalipun penerapannya berhasil, akibat sampingan begitu tinggi, sehingga efek social yang muncul mungkin jauh lebih besar daripada manfaat yang dibawa oleh teknologi itu. Teknologi menjadi tempat dimana dipertaruhkan dua kepentingan ilmu pengetahuan yaitu unsur kebenaran pengetahuan dan manfaat pengetahuan. Hubungan diantara keduanya penuh dengan dilema sehingga menganggap bahwa pengembangan ilmu selalu harus dihubungkan kegunaannya, mungkin akan membuat perkembangan ilmu justru tidak produktif. Teknologi akan lebih berperan dalam membangun unsur material kebudayaan manusia. Bila pada milenium pertama manusia bergumul antara dua aktivitas yaitu merenung dan berpikir, setelah itu manusia terlibat dalam pergulatan baru yaitu berpikir dan bertindak. Teknologi memiliki suatu potensi merubah kesadaran intelektual dan moral dari individu manusia. Teknologi berperan besar terhadap komponen kebudayaan lain maupun terhadap

manusia secara individu. Pada tingkat tertentu teknologi mengkondisikan kebudayaan baru. Contonya adalah teknologi komputer dengan jaringan internetnya telah mengkondisikan manusia baik secara individu maupun sosial secara berbeda dengan manusia atau masyarakat tanpa komputer. Adapun secara skematis hubungan antara ilmu, teknologi, dan kebudayaan dapat disajikan sebagai berikut:

Ilmu kebudayaan

Teknolog i

You might also like