You are on page 1of 7

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Kekerasan terhadap anak-anak menjadi isu yabg paling up to date saat ini.

Jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sangat memprihatinkan kita. Berita tentang kekerasan dalam rumah tangga terhadap anak seakan tidak pernah usai menyisakan agenda permasalahan yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. Kekerasan terhadap anak-anak tidak mungkin disebabkan oleh berbagai faktor pribadi, keluarga, sosial, ekonomi dan budaya. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bukanlah persoalan domestic (privat) yang tidak boleh diketahui oleh orang lain. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan kejahatan terhadap martabat kemanusian serta bentuk dekriminasi yang harus dihapuskan. Menurut Kalyana Mitra aktifis anak, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah perubahan fisik dan kata-kata yang terjadi ditempat dimana seseorang seharusnya bisa merasa aman yaitu rumah.1 Pengaruh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berakibat sangat buruk dan merusak korbannya sebagaimana pusat penelitian komunikasi dan informasi anak-anak (1999), menjelaskan bahwa akibat perlakuan kejam, korban (KDRT) kebanyakan bercirikan antara lain : 1. 2. 3.
1

Menderita ketengan atau stress tingkat tinggi Menderita kecemasan, depresi dan sakit kejiwaan tingkat tinggi Berkemungkinan untuk bunuh diri

Zul akli, penerapan pidana terhadap anak pelaku tindak pidana, Unimal press, lhokseumawe-NAD, 2008, Hlm 1

4.

Resiko keguguran dua kali lebih tinggi dibandingkan yang bukan korban

kekerasan 5. 6. 7. 8. Kemampuan menghadapi dan menyelesaikan masalah lebih rendah Lebih terpencil secara sosial Lebih berkemungkinan bertindak kejam terhadap orang lain Lebih sensitive atau mudah terserang penyakit karena stress.

penelitian ini diawali dari fenomena KDRT di uteuen reutoh, dimana sebuah keluarga yang kami teliti sering terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang mengakibatkan keluarga ini kurang harmonis dala membina hidup berumah tangga, sehingga memutuskan niat saya untuk meneliti kondisi tersebut. Dari penjelasan diatas kiranya hal menarik tersebut perlu dicermati lebih lanjut, karena masih banyak sekali anak-anak serta keluarga yang mengalami KDRT yang belum mengerti langkah-langkah yang harus diambil pada waktu mengalami KDRT dan pasca KDRT, sehingga terjadilah sebuah topic yang akan penulis angkat menjadi judul proposal penulis.2 Dalam pasal 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yaitu, pasal 82 menentukan bahwa setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, diancam dengan pidana paling lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp. 300.000.000.00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling sedikit Rp. 60.000.000.00 (enam puluh juta rupiah). Kekerasan seksual terhadap anak merupakan upaya dalam bentuk paksaan untuk melakukan hubungan seksual yang dilakukan oleh orang lain terhadap anak-anak. Permasalah kekerasan seksual dilakukan oleh anak perlu segera ditanggulangi dan diselesaikan yang mana menjadi tanggung jawab pemerintah
2

Zul Akli, OP Cit, Hlm. 2

dan lembaga Negara lainnya, tetapi juga membutuhkan peran serta yang aktif dari orang tua dan seluruh lapisan masyarakat. Penyelesaian permasalah tersebut harus selalu mengacu pada Undang-Undang yang telah ditentukan untuk perkara anak yang melakukan tindak pidana yaitu Undang-Undang Nomor 3 tahun1997 tentang Pengadilan Anak, untuk pemenuhan hak dan pemberian perlindungan bagi anak.3

1.2 Rumusan Masalah Setelah diketahui variabel-variabel penelitiannya dan kedudukan serta hubungan masing-masing variabel. Untuk menyederhanakan masalah penelitian yang masih umum tersebut, maka peneliti merumuskan masalah yang lebih spesifik, yaitu : 1. Bagaiaman perang orang tua dalam perlindungan anak-anak dari tindak

kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Desa Uteuen Reutoh ? 2. Apa saja motif dan faktor yang menyebabkan dalam perlindungan anak-anak

dari tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Desa Uteuen Reutoh ?

1.3 Fokus Penelitian Untuk memperjelas ruang lingkup permasalah dalam penelitan ini diperlukan fokus penelitian sebagai bahan kajian sehingga akan memperoleh suatu penjelasan data yang tepat dan akurat terhadap aspek-aspek yang harus diungkapkan. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Peran orang tua sebagai perlindungan anak yang baik dan benar dalam keluarga. 2. Mengapa kekerasan dalam rumah tangga masih terjadi.
3

Zul Akli, Op Cit, hlm. 2

3. Anak dijadikan objek pencarian nafkah untuk keluarga.

1.4 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitan ini adalah untuk memberikan gambaran serta memperoleh data empiris tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan dampak akibat KDRT, serta fisik maupun psikis 4 Sedangkan secara rinci bertujuan untuk memperoleh informasi dan mendeskripsikan tentang : a. Bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Desa Uteuen

Reutoh, Kecamatan Kota Juang. b. Apa saja motif dan faktor yang menyebabkan dalam perlindungan anak-anak

dari tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Desa Uteuen Reutoh ?

2. Kegunaan penelitian Setiap hasil penelitian tentu punya arti, makna dan manfaat baik kaitannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan yang sedang dicermati maupun manfaat untuk kepentingan praktis hasil penelitian ini sekurang-kurangnya memilki manfaat sebagai berikut :
a.

Hasil penelitian

ini diharapkan dapat menjadi wacana dan memberikan

informasi pada masyarakat tentang KDRT yang terjadi dimasyarakat khususnya Desa Uteuen Reutoh, Kecamatan Kota Juang. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang dampak

fisik dan psikis KDRT yang dialami anak-anak.

1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian di harapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dorongan atau masukan yang baik bagi orang tua untuk melindungi anak-anak yang benar dan baik. 2. Manfaat Tioritis

Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memperbaiki nasib anak di Desa Uteuen Reutoh.

DAFTAR PUSTAKA

Zul Akli, SH, MH, 2008. Penerapan Pidana Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana

(Menurut Undang-Undang No 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak)


-

Zaini Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pustaka Sinar Harapan Jakarta, 2001 R, Sugandhi Kita, Undang-Undang Hukum Pidana dan Penjelasan Usaha Nasional,

Surabaya 1980. (hlm 106-107)


-

R. Soesilo, kriminologi (pengantar tentang sebab-sebab kejahatan). Politik, Bogor.

1985.
-

Agung Wahyono & Ny. Siti Rahayu, Tinjauan Tentang Peradilan Anak Di Indonesia,

Sinar Grafika, Jakarta, 1993 - Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

You might also like