You are on page 1of 6

Hingga sekarang sudah banyak beberapa kajian dalam hal intelegensi atau tingkat IQ seseorang.

Menurut Kohstan, intelegensi dapat dikembangkan, namun hanya sebatas segi kualitasnya, yaitu pengembangan akan terjadi sampai pola pada batas kemampuan saja, terbatas pada segi peningkatan mutu intelegensi, dan cara cara berpikir secara metodis. Intelegensi orang satu dengan yang lain cenderng berbeda-beda. Hal ini karena beberapa faktor yang mempengaruhinya. Dalam buku Psikologi Pendidikan oleh H. Jaali pada tahun 2007, faktor yang mempengaruhi intelegensi antara lain sebagai berikut: Faktor Bawaan Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu, di dalam satu kelas dapat dijumpai anak yang bodoh, agak pintar. Dan pintar sekali, meskipun mereka menerima pelajaran dan pelatihan yang sama. Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar,sehingga apa yang diminati oleh manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik. Faktor Pembentukan Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi. Di sini dapat dibedakan antara pembentukan yang direncanakan, seperti dilakukan di sekolah atau pembentukan yang tidak direncanakan, misalnya pengaruh alam sekitarnya. Faktor Kematangan Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik mauapun psikis, dapat dikatakan telah matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-masing.

Oleh karena itu, tidak diherankan bila anak anak belum mampu mengerjakan atau memecahkan soal soal matematika di kelas empat sekolah dasar, karena soal soal itu masih terlampau sukar bagi anak. Organ tubuhnya dan fungsi jiwanya masih belum matang untuk menyelesaikan soal tersebut dan kematangan berhubungan erat dengan faktor umur. Faktor Kebebasan Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya. Kelima faktor diatas saling mempengaruhi dan saling terkait satu dengan yang lainnya. Jadi, untuk menentukan kecerdasan seseorang, tidak dapat hanya berpedoman atau berpatokan k Rabu 18 Jan 2012 05:26 PM intelegensia standar yang mencakup kemampuan verbal dan noverbal, termasuk daya ingat, bahasa, pemecahan masalah, konsepsi, persepsi, pengolahan infomasi, dan kemampuan abstraksi. Namun, semua hasil tes ini bersifat temporer. Hasil tes IQ yang baik ... Pertumbuhan otak anak ditentukan bagaimana cara orangtua mengasuh dan memberikan makan serta memberikan stimulasi pendidikan. Dari aspek pendidikan, stimulan dini sangat diperlukan guna memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan anak ... remaja akan membentuk sirkuit penentu kecerdasannya. Tanggapan, belaian, maupun bentakan yang menyakitkan dan sebagainya akan masuk ke gudang emosi yang berpusat di otak. Dalam membantu perkembangan kecerdasan emosional anak, orangtua setahap demi s ... perkembangan yang diperoleh pada masa usia dini sangat memengaruhi perkembangan anak pada tahap berikutnya dan meningkatkan produktivitas kerja di masa dewasanya. Pendidikan dini bukan hanya memiliki fungsi strategis, tetapi juga mendasar dan memili ... masa mendatang. Setiap anak yang dilahirkan, telah membawa karakter dan sifatnya sendiri. Termasuk juga telah membawa kecerdasan intelektual yang dikenal sebagai Inteligent Question dan kecerdasan emosional yang dikenal sebagai Emotional Question. K ... Mengenal Kecerdasan Emosional pada anak usia dini Anak adalah aset yang amat berharga bagi orangtua sekaligus sebagai investasi nyata di masa mendatang. Setiap anak yang dilahirkan, telah membawa karakter dan sifatnya sendiri. Termasuk juga telah membawa kecerdasan intelektual yang dikenal sebagai Inteligent Question dan kecerdasan emosional yang dikenal sebagai Emotional Question. Keduanya akan sanagat mempengaruhi kepribadian, bahkan dapat juga mempengaruhi keberhasilan atau kegagalannya. Orangtua bersama para pendidik dan lingkungan memiliki peran yang

sangat penting dalam membantu anak mengembangkan potensi kecerdasan yang dimilikinya tersebut. Kapasitas kecerdasan anak dimulai sejak usia dini. Jauh di bawah usia sekolah. Hasil penelitian Depdiknas menyebutkan pada usia 4 tahun, kecerdasan anak mencapai 50 persen. Sedangkan pada usia 8 tahun kapasitas kecerdasan anak yang sudah terbangun mencapai 80 persen. Kecerdasan baru mencapai 100 persen setelah anak berusia 18. Karena itu, pendidikan pada usia dini sangat penting untuk membantu anak mengembangkan kecerdasannya. Sayangnya, pendidikan usia dini justru belum banyak mendapat perhatian banyak pihak. Hasil pendataan Depdiknas tahun 2004, baru 31,4 persen dari 11,5 juta anak usia 06 tahun yang mendapat pendidikan. Padahal, pendidikan anak dini usia merupakan investasi untuk menyiapkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan ceria. Ada persamaan persepsi di kalangan ahli pendidikan di seluruh dunia ... . F aktorF aktoryang M empengaruhi Intelegensi Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap individu memiliki tingkat intelegensi yang berbeda . Hal ini seperti yang disebutkan diatas ada pandangan yang menekankan pada bawaan ( pandangan kualitatif ) dan ada yang menekankan pada proses belajar ( pandangankuantitatif ) sehingga dengan adanya perbedaan pandangan tersebut dapat diketahui bahwaintelegensi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebgai berikut .

CreateBy: Riko Munarto06270/08 1 . Pengaruh faktor bawaan Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa individu-individu yang berasal dari suatukeluarga, atau bersanak saudara, nilai dalam tes IQ mereka berkolerasi tinggi

( + 0,50 ) , orangyang kembar ( + 0, 9 0 ) yang tidak bersanak saudara ( + 0, 2 0 ) , anak yang diadopsi korelasidengan orang tua angkatnya ( + 0, 1 0+0, 2 0 ). 2 . Pengaruh faktor lingkungan Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi . Oleh karena itu adahubungan antara pemberian makanan bergizi dengan intelegensi seseorang . Pemberianmakanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan yang amatpenting selainguru, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan jugamemegang peranan yang amat penting, seperti pendidikan, latihan berbagai keterampilan,dan lain-lain ( khususnya pada masa-masa peka ). 3 . Stabilitas intelegensi dan IQ Intelegensi bukanlah IQ .

Intelegensi merupakan suatu konsep umum tentangkemampuan individu, sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes intelegensi itu ( yang notabenehanya mengukur sebagai kelompok dari intelegensi ). Stabilitas inyelegensi tergantung perkembangan organik otak . 4 . Pengaruh faktor kematangan Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan . Tiaporgan ( fisik maupun psikis ) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupanmenjalankan fungsinya . 5 . Pengaruh faktor pembentukan Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi . 6 . M inat dan pembawaan yang khas M inat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu . Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan ( motif-motif ) yangmendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar . 7 .

Kebebasan Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentudalam memecahkan masalah-masalah . M anusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya . Semua faktor tersebut di atas bersangkutan satu sama lain . Untuk menentukanintelegensi atau tidaknya seorang anak, kita tidak dapat hanya berpedoman kepada salah satu

You might also like