You are on page 1of 23

1. Rumus descrates umum pada cermin Cara 1.

Maka diperoleh

Dengan menganggap sudut b, c, dan i sangat kecil (yaitu sinar-sinarnya paraksial dan karen jarak OB sangat kecil dibandingkan jarak OQ, QC, dan OP maka dapat dituliskan pendekatan yang baik...

Maka

Diperoleh Rumus descrates umum

Cara 2. Pada cermin cekung

Diketahui juga

Maka

( ( Maka diperoleh rumus descrates umum

) )

Cara 3. Pada cermin cembung

Diketahui juga

Maka

( (

) )

Maka diperoleh rumus descrates umum untuk cermin cembung

Hal ini menun jukka bahwa cermin cembung adalah cermin yang jari-jarinya (R) negatif = R. Dan jika benda berada di daerah nyata (didepan cermin) maka bayanganya merupakan banyangan maya di belakang cermin.

Perjanjian tanda untuk rumus descrates umum

Cermin cekung Jari jari Fokus + +

Cermin cembung -

Benda/bayangan yang berada di depan cermin = nyata = + Benda/bayangan yang berada di belakang cermin = maya = -

Prinsip jumlah 5 Cermin cekung Cermin cembung

1. Jika benda diletakan pada ruang 3, maka bayangan akan terbentuk pada ruang 2 2. Jika benda diletakan pada ruang 2, maka bayangan akan terbentuk pada ruang 3 3. Jika benda diletakan pada ruang 1, maka bayangan akan terbentuk pada ruang 4 Dari data tersebut, nampak bahwa jumlah ruang benda dan ruang bayangan sama dengan 5. Hal ini sesuai dengan Dalil Esbach: (1) Jumlah nomor ruang benda dengan nomor ruang bayangan sama dengan 5 (2) Untuk setiap benda nyata dan tegak, maka: - semua bayangan yang terletak di depan cermin adalah nyata dan terbalik - semua bayangan yang terletak di belakang cermin adalah maya dan tegak (3) Bila nomor ruang bayangan lebih besar daripada nomor ruang benda, maka bayangan diperbesar Bila nomor ruang bayangan lebih kecil daripada nomor ruang benda, maka bayangan diperkceil

2. Rumus descrates umum pada cermin datar Pada cermin datar berlaku dengan jarak bayangan. maka nilai p akan sama dengan -q . Jarak benda sama

Ini berarti bahwa jarak benda sama dengan jarak bayangan tapi bersifat maya (dibelakang cermin).

Agar seseorang dapat melihat seluruh tubuhnya maka cermin yang digunakan haruslah separuh dari tingginya. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Pada gambar agar wanita dapat melihat ujung kakinya maka dia membutuhkan separuh jarak antara mata ke ujungkakinya. Sama dengan itu pada saat dia ingin melihat ujung kepalanya maka dia membutuhkan separuh jarak antara mata ke kepalanya. Jiak semuanya dijumlahkan maka akan diperoleh bahwa panjang cermin yang dibutuhkan adalah separuh tinggi tubuhnya.

Perhatikan gambar diatas. Sudut datang = i sama dengan sudut pantul = r. Maka akan berlaku :

Hal ini menunjukkan bahwa jarak antara AC ke CD adalah sama sehingga jarak CD adalah Separuh jarak AD. Hal ini berlaku juga dari mata ke kepala.

4. Jumlah bayangan pada dua cermin yang digabung menjadi 1 dengan sudut tertentu.

Dua buah cermin yang digabung menjadi satu padasudut tertentu akan menghasilkan bayangan tidak hanya 1. Pada gamabr dibawah ini ditunjukkan pencerminan pada dua buah cermin yang digabung dengan sudut 90o. bayangan yang terbentuk ada 3. Bila kita tuliskan akan mengikuti persamaan

Dimana N = jumlah bayangan = sudut antara dua cermin Pembentukan bayangan pada cermin gabungan dengan sudut 90 dan 60 derajat dapat dilihat pada gamabar dibawah ini.

dengan

5. Melukis bayangan pada cermin cekung dan cembung Cermin Cekung Sinar istimewa pada cermin cekung: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus. 2. Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. 3. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan dipantulkan kembali melalui titik pusat kelengkungan

Cermin cembung Sinar istimewa pada cermin cembung:


1.

Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.

2. 3.

Sinar datang menuju titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. Sinar datang menuji titik pusat kelengkungan dipantulkan kembali seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan.

Perbesaran pada cermin cekung atau cembung | |

6. Pembiasan pada permukaan spheris cembung

VB kecil sekali sehingga titik B dianggap berimpit dengan V. Maka

Untuk sudut-sudut yang kecil berlaku :

Jadi

Dari Hukum Snellius diperoleh ( ( ( ) ) )

maka dapat diperoleh pendekatan ( ( ( ) ) )

7. Pembiasan pada permukaan Spheris Cekung

VB kecil sekali sehingga titik B dianggap berimpit dengan V. Maka

Untuk sudut-sudut yang kecil berlaku :

Jadi

Dari Hukum Snellius diperoleh ( ( ( ) ) )

maka dapat diperoleh pendekatan ( ( ( ) ) )

Bayangan maya (-q) dan jari-jari bernilai negatif (R). Maka

8. Titik fokus Setiap permukaan bias mempunyai dua macam titik api (titik fokus). 1. Titik api benda Titik api benda diperoleh jika bayangan berada di tak hingga (q = ) maka benda akan berada pada titik api benda ( p = f1 )

2. Titik api bayangan Titik api bayangan diperoleh jika benda berada di tak hingga (p = ) maka benda akan berada pada titik api bayangan ( q = f2 )

Perjanjian tanda 1. semua digambar dengan cahaya yang berjalan dari kiri ke kanan. 2. jarak benda positif jika berada di kiri verteks dan jarak benda negatif jika di sebelah kanan verteks. 3. jarak bayangan positif jika berada di kanan verteks dan jarak bayangan negatif bila berada di kiri verteks. 4. bila jarak fokus semua positif maka disebut sebagai sistem konvergen dan jika jarak fokus semua negatif disebut sebagai sistem divergen 5. semua permukaan konveks/cembung dilihat dari kiri mempunyai jari-jari positif, dan semua permukaan konkaf/cekung dari kiri mempunyai jari-jari negatif.

Contoh 1 Sebuah permukaan cekung dengan jari-jari 4 cm memisahkan dua medium yang mempunyai indeks bias n = 1 dan n = 1,5. Sebuah benda diletakkan pada jarak 10 cm dari verteks. Hitunglah a. jarak fokus benda, b. jarak fokus bayangan, c. jarak bayangan Jawab : Diketahui : R= - 4 cm, p = 10 cm, n = 1 dan n = 1,5 a. jarak fokus benda

b. jarak fokus bayangan

c. jarak bayangan

Contoh 2 Sebuah permukaan cembung dengan jari-jari 6 cm memisahkan dua medium yang mempunyai indeks bias n = 1 dan n = 1,5. Sebuah benda diletakkan pada jarak 8 cm dari verteks. Hitunglah a. jarak fokus benda, b. jarak fokus bayangan, c. jarak bayangan Jawab : Diketahui : R= 6 cm, p = 8 cm, n = 1 dan n = 1,5 a. jarak fokus benda

b. jarak fokus bayangan

c. jarak bayangan

9. pembentukan bayangan pada pembiasan permukaan spheris Pembentukan bayangan mengikuti ketentuan berikut ini : a. sinar sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus bayangan b. sinar melalui fokus benda akan dibiaskan sejajar sumbu utama c. sinar yang melalui pusat kelengkungan akan dibiaskan lurus....

10. Lensa tipis Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum akhirnya keluar dari lensa. Penyederhanaan 1. medium di kedua sisi lensa sama yaitu udara n = 1. 2. indeks bias lensa = n 3. tebal lensa <<<<< r (lensa tipis) Bayangan yang dibuat oleh permukaan 1 menjadi benda untuk permukaan kedua. Permukaan akhir akan membuat bayangan akhir. Diasumsikan kita tidak mengetahui apa jenis lensa pada permukaan 1 dan permukaan 2 sehingga jari-jari lensa dianggap positif. Tetapi pada akhirnya nanti kita harus melihat permukaan 1 dan 2 untuk bisa memecahkan soal yang berkaitan dengan lensa tipis ini.

Penurunan rumus pembuat lensa (lens maker equation) Pada permukaan 1

Pada permukaan 2

Bayangan pada permukaan 1 adalah benda untuk permukaan 2. Bayangan permukaan 1 ini berada di daerah sebelah kanan permukaan 1 tetapi berada di sebelah kanan juga dari permukaan 2 (benda permukaan 2 bernilai negatif) atau dapat ditulis :

Jika kita jumlahkan maka diperoleh :

( (

) )

( (

) )

)(

Persamaan terakhir inilah yang kita sebut sebagai persamaan pembuat lensa.

( Atau ( 11. Fokus lensa tipis Titik fokus benda (fokus 1) diperoleh jika Titik fokus benda (fokus 2) diperoleh jika )(

)(

maka diperoleh maka diperoleh

Dari persamaan pembuat lensa untuk fokus 1 : ( ( ( Dari persamaan pembuat lensa untuk fokus 2 : )( )( )( ) ) )

( ( (

)( )( )( )

) )

Dari dua persamaan diatas maka diperoleh bahwa :

Jarak fokus benda dan jarak fokus bayangan untuk lensa tipis sama jika lensa berada di udara. Bila f > 0 disebut lensa positif atau lensa konvergen (lensa konveks) : mengumpulkan sinar f < 0 disebut lensa negatif atau lensa divergen (lensa konkaf) : menyebarkan sinar lensa positif adalah lensa yang lebih tebal bagian tengahnya daripada sampingnya lensa negatif adalah lensa yang lebih tipis bagian tengahnya daripada sampingnya

12. Rumus Newton

Cara laian untuk menentukan jarka benda dan jarak bayangan dalam lensa tipis adalah dengan menggunakan rumus Newton. Pengukuran pada rumus Newton ini dilakukan dengan patokan titik fokusnya. Besaran dihitung dari titik fokus bukan dari titik verteks. Lihat gambar diatas. Jarak benda p = x + f Jarak bayangan s = x + f Untuk lensa tispis di udara f = f maka

( (

) )(

) )

Diperoleh Rumus Newton untuk lensa tipis :

13. Perbesaran Pada gambar point 12 perhatikan bahwa

Diketahui juga

Jadi perbesaran | | 14. Daya Lensa atau kuat lensa (P) A. Daya pada pembiasan permukaan spheris Daya pada pembiasan permukaan spheris didefinisikan sebagai

B. Daya lensa tipis diudara Daya lensa tipis di udara didefinisikan sebagai

Dimana karena ( Maka ( 15. Lensa Tebal Suatu lensa tebal terdiri dari 2 permukaan bias spheris berjari jari n = indeks bias medium di belakang permukaan 2. Untuk permukaan 1 berlaku : dan , tebal lensa = d = jarak kedua verteks, n = indeks bias medium di depan permukaan 1, n = indeks bias lensa, )( ) )( )

Pada permukaan 2

Dimana benda untuk permukaan 2 ( ) dipengaruhi oleh adanya ketebalan d melalui persamaan :

= jarak benda diukur dari verteks 1

= jarak bayangan diukur dari verteks 2 Permukaan 1 mempunyai Permukaan 2 mempunyai dan dan diukur terhadap diukur terhadap

Lensa tebal adalah lensa yang tebalnya tidak diabaikan. Jarak fokus lensa tebal tidak diukur dari verteks tetapi diukur dari titik utama 1 dan 2, yaitu H dan H. Letak F dan F dihitung dengan

Hal tersebut dihitung melalui tiap permukaan . Jarak dari F ke verteks 1 ( ) disebut jarak fokus depan (jfd = ffl =front focal lenght). Jarak dari F ke verteks 2 ( ) disebut jarak fokus belakang (jfb = bfl =back focal lenght).

Berkas cahaya yang masuk dan keluar jika diperpanjang setiap pasang akan berpotongan pada satu pemukaan. Bidang ini berbentuk bidang datar dan disebut sebagai titik utama 1 dan titik utama 2 ( H dan H ). Bidang ini tidak harus berada dalam lensa tebal akan tetapi bisa berada di luar lensa tebal.

Pembentukan bayangan pada lensa tebal juga hampir sama dengan lensa tipis biasa. Perbedaanya pada penggambarannya melibatkan jarak fokus depan (jfd) berpasangan dengan H serta jarak fokus belakang (jfb) berpasangan dengan H

16. Jarak fokus lensa tebal a. jarak fokus benda lensa tebal (f = FH)

Perhatikan gambar diatas.

Kemudian perhatikan juga

Maka diperoleh

( b. jarak fokus bayangan lensa tebal (f= FH)

Perhatikan gambar diatas.

Kemudian perhatikan juga

Maka diperoleh

( 17. Lensa tipis gabungan

Lensa tipis gabungan adalah dua buah lensa tipis yang disusun pada jarak d . Lensa gabungan ini akan mempunyai fokus lensa gabungan yang merupakan fokus bersama

dua buah lensa tersebut. Masing-masing lensa akan mempunyai fokus. Fokus lensa 1 kisa sebut dan fokus lensa kedua kita sebut . Fokus lensa gabungan dapat ditentukan dengan

mengembalikan perumusan pada lensa tebal karena penurunan rumus semuanya sama dengan lensa tebal (mempunyai dua buah fokus). Penurunan rumus fokus gabungan

Apabila jarak benda

maka

akan menentukan letak F .

( Jadi ( Lensa tebal menentukan ( Maka ( ( ( ( Diperoleh ( )( ) ) ) ) ) ) )

Persamaan inilah yang merupakan persamaan fokus lensa gabungan dari dua buah lensa tipis.

You might also like