Professional Documents
Culture Documents
TANAMAN PANGAN/PALAWIJA/SAYURAN
AQ-1
PERTANIAN
PRODUK KOMERSIAL
PEMULIAAN VAR.UNGGUL
AQ-2
Segenggam benih dari varietas unggul menjadi kurang berarti jika tidak sampai di petani
Pekerjaan pemulia menjadi sia-sia jika benih sampai di petani tetapi tidak bermutu Diperlukan teknik produksi benih yang benar
AQ-3
Teknik produksi benih : > initial seed production > variety maintenance > commercial seed production Teknik produksi benih umumnya dalam konteks commercial seed production Sasaran utama benih bermutu dengan jumlah yang cukup
AQ-4
Benih bermutu : fisik : keragaan dan sehat fisiologis : pertumbuhan genetik : kemurnian Kelas benih bermutu Benih Penjenis (Breeder Seed) Benih Dasar (Foundation Seed) Benih Pokok (Stock Seed) Benih Sebar (Extension Seed)
: : : :
Pola perbanyakan : Alir tunggal (One generation flow) Alir majemuk (poly generation flow)
AQ-5
Kegiatan dalam teknik produksi benih : 1. kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan hasil sesuai potensi yang dimiliki 2. kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan mutu sesuai standar, terutama mutu genetik Kelompok kegiatan (1) disebut prinsip agronomis, sedangkan Kelompok kegiatan (2) disebut prinsip genetik
AQ-6
PRINSIP AGRONOMIS
1. Penentuan jenis tanaman/varietas yang jelas
3. Penentuan dan Penyiapan Lahan > strategis > berbentuk hamparan > land clearing > pengolahan tanah > pembuatan lubang tanam > penambahan bahan organik > pembuatan saluran keluar masuknya air 4. Penentuan tingkat populasi > kanopi tidak bersentuhan > dasar penghitungan kebutuhan benih
AQ-8
5. Penanaman > metode tanam (direct and indirect planting) > pesesemaian > pembibitan > pelaksanaan tanam
Indirect planting : > ukuran benih kecil > bibit peka deraan cuaca > intensif proteksi > musim tanam di lapang lebih lama > roguing akan dilakukan sejak fase bibit
AQ-9
6. Pemeliharaan tanaman :
> pemupukan > pengairan > proteksi tanaman > pemangkasan > pemberian lanjaran > pembumbunan > pemberian para 7. Pemanenan dan pengangkutan > saat panen > menekan loss
AQ-10
PRINSIP GENETIK
1. Penentuan wilayah adaptasi > genotipe x lingkungan > deskripsi detail karakter tanaman > daerah sentra produksi
2. Penentuan benih sumber > pola perbanyakan > benih yang akan dihasilkan (kelasnya) > mutu benih
AQ-11
PRINSIP GENETIK
1. Penentuan wilayah adaptasi > genotipe x lingkungan > deskripsi detail karakter tanaman > daerah sentra produksi
2. Penentuan benih sumber > pola perbanyakan > benih yang akan dihasilkan (kelasnya) > mutu benih
AQ-12
3. Penentuan lahan yang tepat > sejarah lahan untuk mencegah voluntir untuk memutus siklus penyakit > bentuk geometris lahan
4. Penetapan isolasi > isolasi waktu > isolasi jarak 5. Kontrol kebersihan alat > alat tanam > alat panen
AQ-13
6. Kegiatan Roguing > Roguing Seleksi Penyiangan > membuang : voluntir off type CVL > tipe simpang : - resesif heterozigot - mutasi - keragaman morfologis yang luas - hasil persilangan > Pelaksanaan Roguing : - setiap harus dapat dilihat dengan jelas - berjalan sistematik - rogue dicabut dan dibuang - membelakangi matahari dan tidak ada embun
AQ-14
7. Pemanenan > waktu panen : - masak fisiologis - masak panen > kriteria panen : kriteria morfologis
AQ-15
KETENTUAN UMUM
Benih sumber jelas (BS, FS, SS, ES, atau materi induk yang bersertifikat) Areal produksi jelas batas-batasnya Satu areal produksi benih dalam satu hamparan, dan boleh terdiri beberapa unit tetapi antar unit < 10 m dan tidak dipisahkan oleh varietas/tanaman lain Satu areal produksi hanya ditanam satu varietas dan satu kelas. Batas waktu tanam untuk satu areal sertifikasi maksimum 5 hari
PERSYARATAN LAHAN
Persyaratan Lahan
lain/bera/varietas sama
lain/bera lain/bera lain/bera lain/bera lain/bera/sejenis
varietas beda
PEMERIKSAAN LAPANGAN
Tujuan Pemeriksaan lapang : Menilai kemurnian genetik Menilai sumber-sumber kontaminan Menilai kesehatan benih dari seedborne Memberikan rekomendasi untuk sebagai bersertifikat Waktu Pemeriksaan Lapang 3 atau 4 kali (sebelum berbuah/masak)
produksi
benih
tanam,
vegetatif,
berbunga,
Pelaksanaan Pemeriksaan Lapang Pemeriksaan Lapang Pendahuluan, untuk menilai kebenaran persyaratan adminstrasi pendaftaran
Pemeriksaan Lapang Kedua, Ketiga, atau Keempat Persiapan : pemeriksaan persyaratan membuat sketsa/peta areal menentukan jumlah contoh menentukan letak areal contoh secara acak
Untuk padi, jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, bawang merah/putih : X = (Y + 8) / 2 ; untuk x = jumlah contoh, Y = luas areal. dengan minimum contoh 5 (lima)
Untuk tomat, terong, cabe, buncis, kacang panjang, bayam, dan kentang : X = Y + 4 ; untuk x = jumlah contoh, Y = luas areal. dengan minimum contoh 5 (lima)
Jumlah Tanaman tiap Contoh
Jumlah tanaman tiap contoh pemeriksaan, ditentukan berdasarkan aturan pada Pedoman Sertifikasi (Tabel 3). Untuk padi tebar langsung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, diperlukan pengambilan contoh pendahuluan untuk mendainformasi populasi tanaman per m2.
Penarikan Contoh Pendahuluan : menarik 5 contoh acak @ 1 m2 menghitung jumlah anakan tiap contoh dan menentukan nilai rataannya (X) menentukan luas minimum areal contoh : padi tabela : 2000/X m2 Kedelai : 1000/X m2 Kaca. Hijau : 1000/X m2 Kac. Tanah : 1000/X m2 Penentuan Contoh Pemeriksaan pada Areal Pertanaman
Penentuan contoh pemeriksaan pada areal pertanaman biasa dilakukan dengan cara sistematik