You are on page 1of 10

Tugas Kelompok : Dihubungkan Dengan Mtk Isu Sosial

1. Aplikasi Dan Potensi Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pembelajaran Di Sekolah2

2. Penerapan Aplikasi Komputer Dalam Bidang E-Goverment 3. Inovasi Pembelajaran Melalui Teknologi Informasi (Internet) Dapat Meningkatkan Kemampuan Belajar Dan Mendorong Manusia Untuk Mengembangkan Ilmu 4. Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi 5. Kebebasan Dan Tanggungjawab Informasi Di Internet Pada Aspek Legal Dalam Akses Informasi 6. Korelasi Etika Profesi, Dan Hukum Terhadap Masa Depan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Indonesia

MAKALAH ISU SOSIAL


Kebebasan Dan Tanggung Jawab Informasi Di Internet Pada Aspek Legal Dalam Akses Informasi

DISUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5 - Muhammad Arief Iqbal - Muhammad Aries - Ratna Suhaini - Rizki Azhadi

DINAS PENDIDIKAN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


TAHUN AJARAN 2011/ 2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan yang berjudul Kebebasan Dan Tanggungjawab Informasi Di Internet Pada Aspek Legal Dalam Akses Informasi. Pada kesempatan ini, kami sampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada Bapak Amri selaku Dosen Pembimbing, dan Rekan-rekan mahasiwa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini. Menyadari akan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki maka saran dan kritik yang bersifat konstruktif dan inovatif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini. Hanya kepada Allah SWT kita berserah, semoga kita semua berhasil mencapai apa yang dicita-citakan serta melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua. Amin.

Lhokseumawe,

Mei 2012

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii BAB I a. b. PENDAHULUAN Latar Belakang ...................................................................................1 Tujuan ...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN a. b. a. Kebebasan Informasi di Internet .........................................................2 Tanggung Jawab informasi di Internet ...............................................3 Aspek Legal dalam Akses Informasi ..................................................3

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN a. b. Kesimpulan ..........................................................................................5 Saran ....................................................................................................5

REFERENSI .............................................................................................................6

ii

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Ketika bentuk masyarakat masih sangat sederhana, segala kebutuhan dipenuhi sendiri. Setiap orang harus menjadi petani, pengrajin, pendidik, tukang dan seniman untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, pendidikan, dan hiburan. Kebutuhan akan informasi juga demikian adanya. Bila menghendaki gosip, misalnya, harus mencarinya di tempat umum seperti pasar atau pemandian umum. Pada perkembangannya selanjutnya, terjadi pelembagaan dalam masyarakat: bahwa ada fungsi-fungsi tertentu yang diperankan oleh bagian masyarakat. Pekerjaan menjadi lebih terspesialisasi, ada pembagian kerja. Yang hendak disampaikan di sini adalah bahwa pelembagaan informasi berkembang sesuai dengan tahap perkembangan masyarakat bersamaan dengan pranata-pranata sosial lainnya, termasuk teknologi. Semakin lanjut tatanan yang dikembangkan oleh masyarakat, semakin rumit pula pelembagaan sosial yang ada, serta semakin jelas pula pola-pola pembagian kerja yang terjadi di dalamnya. Termasuk di dalamnya adalah nilai, etika dan konsensus atas pelbagai hal yang mengatur kehidupan bersama. Setiap invensi dan inovasi teknologi selalu mengundang perselisihan dalam menilai potensi konsekuensinya bagi masyarakat; termasuk internet. b. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu mengetahui kebebasan dalam bertukar informasi dalam internet juga mampu mempertanggung jawabkan semua yang telah kita informasikan, serta mengetahui aspek Legal dalam Mengakses informasi-informasi yang ada dalam internet.

BAB II PEMBAHASAN
a. Kebebasan Informasi di Internet Kebebasan Informasi Merupakan Hak Asasi Manusia Yang Diakui Oleh Hukum Internasional Dalam Mendapatkan Informasi Dengan Bebas, Yang Mencakup Bukan Hanya Dalam Teks Dan Gambar Saja Tetapi Juga Pada Sarana Berekspresi Itu Sendiri Terutama Dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi. Kebebasan Informasi Terutama Dalam Mendapatkan Hak Akses Informasi Dari Internet Serta Media Massa Lainnya Seperti Televisi, Radio, Surat Kabar, Buku Dan Lain Sebagainya, Juga Merupakan Nilai Dasar Dalam Kehidupan Berdemokrasi. Oleh Karena Itu Kebebasan Memperoleh Informasi Bagi Masyarakat Dapat Menjadi Dasar Dalam Meningkatan Partisipasi Dari Masyarakat Itu Sendiri, Mengingat Ketersediaan Informasi Yang Memadai Tentunya Akan Dapat Mendorong Masyarakat Untuk Lebih Mampu Berpartisipasi Dalam Proses Pembuatan Kebijakan Secara Efektif Dan Berarti. Kebebasan informasi merujuk pada perlindungan hak untuk bebas menyatakan pendapat (the right to freedom of expression) dalam hubungannya dengan internet dan teknologi komunikasi secara umum. Dalam pengertian yang lebih spesifik, kebebasan informasi berarti juga bebasa dari sensor dalam konteks teknologi informasi, yaitu kemampuan setiap orang untuk melakukan akses terhadap isi media baru tanpa sensor atau pembatasan-pembatasan tertentu. Kebebasan informasi ini merupakan perluasan dari kebebasan berbicara (freedom of speech), suatu hak asasi paling asasi manusia yang diakui dalam hukum internasional. Kebebasan berekspresi ini harus dijamin untuk dinyatakan dalam media apapun, baik itu secara lisan, tertulis, cetak, melalui internet atau melalui bentukbentuk seni. Ini berarti bahwa perlindungan kebebasan berbicara sebagai hak meliputi tidak hanya isi, tetapi juga sarana ekspresi. Kebebasan informasi juga dapat diperoleh pada hak privasi dalam konteks internet dan teknologi informasi. Dalam hubungannya dengan kebebasan informasi ini, kenyataan yang tejadi adalah bahwa di satu sisi jelas internet mempermulus kebebasan informasi dengan memfasilitasi kemudahan akses bagu publik terhadap pelbagai sumber informasi. Namun di sisi yang berbeda, ketika secara bersamaan internet juga menyajikan

kebebasan arus informasi, maka hal itu menggoda bagi pihak-pihak tertentu untuk mengaturnyapaling tidak dengan niatan untuk memperkecil kemungkinan dampak buruk yang diandaikan akan muncul akibat keberadaan internet. Munculnya aturan yang membatasi kebebasan informasi di internet misalnya adalah US Communication Decency Act in 1996, the Childrens Online Protection Act in 1998, and the Childrens Internet Protection Act in 2000. Di Indonesia muncul dalam bentuk UU No. 32 Tahun 2009 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

b. Tanggung Jawab Informasi di Internet Kebebasan informasi ini merupakan perluasan dari kebebasan berbicara (freedom of speech), suatu hak asasi yang diakui dalam hukum internasional. Kebebasan berekspresi ini harus dijamin untuk dinyatakan dalam media apapun, baik itu secara lisan, tertulis, cetak, melalui internet atau melalui bentuk-bentuk seni. Ini berarti bahwa perlindungan kebebasan berbicara sebagai hak meliputi tidak hanya isi, tetapi juga sarana ekspresi. Kebebasan informasi juga dapat diperoleh pada hak privasi dalam konteks internet dan teknologi informasi. Namun dengan semua hak kebebasan yang kita miliki dalam akses informasi di Internet juga harus dapat dipertanggung jawabkan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara lingkup social yang melihat dan objek yang kita informasikan itu apakah benar dan masih dalam batasan akses yang legal serta tidak merugikan pihak Lain. Agar tanggung jawab informasi ini tetap dipegang oleh pemilik informasi maka hal ini di atur aleh aspes Legal dalam akses informasi.

c. Aspek Legal Dalam Akses Informasi Cyber Law adalah aspek hukum yang istilahnya berasal dari Cyberspace Law, yang ruang lingkupnya meliputi setiap aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai online dan memasuki dunia cyber atau maya. Cyber Law juga didefinisikan sebagai kumpulan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang berbagai aktivitas manusia di cyberspace (dengan memanfaatkan teknologi informasi).

Ruang lingkup dari Cyber Law meliputi hak cipta, merek dagang, fitnah/penistaan, hacking, virus, akses Ilegal, privasi, kewajiban pidana, isu prosedural (Yurisdiksi, Investigasi, Bukti, dll), kontrak elektronik, pornografi, perampokan, perlindungan konsumen dan lain-lain. Model Regulasi Pertama (mengendalikan perilaku manusia atau masyarakat dengan aturan atau pembatasan), membuat berbagai jenis peraturan perundang-undangan yang sifatnya sangat spesifik yang merujuk pada pola pembagian hukum secara konservatif, misalnya regulasi yang mengatur hanya aspekaspek perdata saja seperti transaksi elektronik, masalah pembuktian perdata, tanda tangan elektronik, pengakuan dokumen elektronik sebagai alat bukti, ganti rugi perdata, dll., disamping itu juga dibuat regulasi secara spesifik yang secara terpisah mengatur tindak pidana teknologi informasi (cybercrime) dalam undang-undang tersendiri. Kedua, model regulasi komprehensif yang materi muatannya mencakup tidak hanya aspek perdata, tetapi juga aspek administrasi dan pidana, terkait dengan dilanggarnya ketentuan yang menyangkut penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pada negara yang telah maju dalam penggunaan internet sebagai alat untuk memfasilitasi setiap aspek kehidupan mereka, perkembangan hukum dunia maya sudah sangat maju. Sebagai kiblat dari perkembangan aspek hukum ini, Amerika Serikat merupakan negara yang telah memiliki banyak perangkat hukum yang mengatur dan menentukan perkembangan Cyber Law. Aturan yang membatasi kebebasan informasi di internet misalnya adalah US Communication Decency Act in 1996, the Childrens Online Protection Act in 1998, and the Childrens Internet Protection Act in 2000. Di Indonesia muncul dalam bentuk UU No. 32 Tahun 2009 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa dalam memberi atau saling bertukar informasi kita memiliki hak yang diakui oleh hukum internasional dalam mendapatkan informasi dengan bebas, yang mencakup bukan hanya dalam teks dan gambar saja tetapi juga pada sarana berekspresi itu sendiri terutama dalam pemanfaatan teknologi informasi. Dan dalam kebebasan mendapatkan dan memberi informasi itu sendiri kita harus dapat mempertanggung jawabkan apa yang telah kita informasikan, Contoh Seperti kita memberi informasi pada umum dalam internet bahwa sebuah website yang dapat menghancurkan sistem computer pengunjungnya telah terpublish dalam internet dengan penyamaran situs yang berbeda-beda, nah dalam menginformasikan hal itu kita dapat bertanggung jawab atas kebenaran dan bukti apakah memang ada atau hanya sebuah isu. Serta dalam berinformasi kita juga harus memperhatikan aspek legal dan ilegalnya apakah sebuah informasi itu melanggar batasan hukum atau masih dalam batas yang wajar untuk terpublish pada internet, seperti sebuah situs yang memuat tentang hal-hal yang terlalu fulgar atau tidak pantas dilihat bagi umum, dan hal ini telah melanggar batasan hukum dalam aspek legal maka pantas mendapat sanksi hukum terkait dengan dilanggarnya ketentuan yang menyangkut penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

b. Saran Saran bagi pengguna teknologi informasi dan internet agar kiranya dapat mempergunakan teknologi informasi dan internet secara sehat dan tidak melanggar aspek legal dalam informasi, dan carilah informasi yang bermanfaat juga berikanlah informasi yang berguna serta masih dalam batasan legal dan kita mampu mempertanggung jawabkan apa yang telah kita informasikan dan pergunakan.

Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebebasan_informasi http://note.shell32dll.info/cyber-law-di-amerika

You might also like