You are on page 1of 12

RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI ROTAN DESA TELUK WETAN KABUPATEN JEPARA ( Industrial Area of Rattan )

KELOMPOK : 5 Ferdiansah Ramadhana ( 34839 ) Nasril Azmi ( 35249 ) Gigih Marang Kawitan ( 34867 ) Adigya Agung Permana ( 34800 )

PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011

1. Latar Belakang

Pertumbuhan industri kecil dan dan kerajinan di Provinsi Jawa Tengah setiap tahun selalu mengalami perkembangan. Hal tersebut terbukti pada jenis dan desain produk produk baru yang tercipta dari ide dan kreativitas para pengrajin yang telah mampu mau memanfaatkan keanekaragaman kekayaan alam yang tersedia di Jawa. Kepekaan dan kemauan yang tinggi dari para pengrajin memanfaatkan kekayaan alam di sekitarnya telah membuka peluang usaha yang menguntungkan bagi mereka dan masyarakat luas. Misalnya akan terbuka kesempatan untuk kebutuhan penyaluran, agen , transportasi sampai pemanfaatan sebagai sarana rekreasi dan kunjungan wisata. Di balik nama besar Kabupaten Jepara sebagai kota ukir, terdapat pula potensi keunikan yang dimiliki oleh daerah yang juga kaya dengan objek wisatanya. Keunikan yang dimaksud ialah adanya industri kerajinan berbahan rotan. Kerajinan berbahan rotan terkonsentrasi di Jepara bagian selatan. Terdapat 364 unit usaha berbahan rotan yang lebih melibatkan 2000 tenaga terampil. Nilai produksinya mencapai nilai Rp 2 milyar pertahun, maka tidak berlebihan jika beberapa waktu yang lalu Jepara dicanangkan sebagai The World Carving Center, Pusat Kerajinan Ukir Dunia. Kerajinan rotan dari jepara disebut-sebut memiliki kualifikasi baik dilihat dari konstruksi maupun kerapianya. 2.464 tenaga kerja terlibat disektor industri yang memiliki 312 unit usaha ini. Lokasi yang agak masuk kedalam memang tidak mudah untuk menemukan sentra kerajinan Rotan ini. 2. Pertanyaan penelitian 1. Bagaimana perkembangan industri rotan saat ini ? 2. Faktor faktor Apa saja yang menjadi hambatan selama ini ? 3. Apa saja strategi / inovasi yang sudah diterapkan mulai dari pengolahan serta pemasaran barang ? 4. Bagaimana pengaruh dari usaha pengolahan kerajinan rotan terhadap pertumbuhan ekonomi keluarga ? 5. Bagaimana pengaruh dari pemusatan kawasan industri rotan di daerah teluk wetan terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar ? 6. Bagaimana penunjang dari pengembangan kawasan industri rotan mulai dari sarana prasarana dan kelengkapan ruang hidup yang ada ?

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan : 1. Memajukan sentra industri rotan dengan konsep perancangan dan program ruang yang khas bagi sebuah sentra kerajinan ukir rotan sehingga lebih mempunyai nilai jual untuk promosi dan pemasaran produk hasil kerajinan tersebut. 2. Menciptakan Kawasan sentra Industri Rotan yang berwawasan lingkungan ( EcoIndustrial Park ) Sasaran : 1. Mampu menarik para pengunjung/wisatawan dengan wisata kerajinannya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan pengrajin 2. Dapat menambah pendapatan Asli Daerah Kabupaten Jepara 3. Dapat menyerap tenaga kerja dalam upaya mengurangi tingkat pengangguran

4. Lingkup Penelitian I. a. Penduduk Pada substansi penduduk penulis menjelaskan tentang kehidupan, prilaku, serta kegiatan masyarakat di desa Teluk Wetan. Desa Teluk Wetan b. Kegiatan Kehidupan Pada substansi kegiatan kehidupan penulis menjelaskan tentang kegiatan ekonomi, sistem pelayanan dan keterkaitan dengan sektor dan ruang. Fokus analisis terhadap potensi kawasan. c. Ruang Tampungan Pada substansi ruang tampungan penulis menjelaskan tentang keadaan lokasi tinjauan, seperti tempat/areal cakupan, skala serta besaranya. Substansi

d. Tata Kelola Pada substansi tata kelola penulis menjelaskan sistem penanganan pengelolaan ruang/kawasan yang ada di kawasan desa Teluk Wetan. II. Temporal

Waktu Pelaksanaan Survey Lapangan : III. 17 Oktober 2011 23 Oktober 2011 Areal

Desa Teluk Wetan berada di Kecamatan Welahan , Kabupaten Jepara . Letak Geografis Desa Teluk Wetan diapit oleh desa Manyargading, Bandungrejo, Brantak Sekarjati, Kalipucang Wetan, dan Sidigede Potensi

Desa Teluk Wetan merupakan desa pusat kerajinan anyaman rotan. Produknya : Kursi, Meja, dll. Kerajinan rotan dari Desa Teluk Wetan ini dijual di dalam negeri, bahkan sampai menembus pasar luar negeri, seperti : China , Eropa, Korea Selanat, dll. 5. Pendekatan Pengerjaan

Metode Pengerjaan : 1. Teoritis a. Pengembangan Industri Pedesaan Pengembangan industri pedesaan merupakan upaya untuk menjadikan salah satu roda penggerak perekonomian pedesaan. Salah satu upayanya seperti menghasilkan pelaku pelaku usaha/industri , memfasilitasi para pelaku usaha dengan program program yang direncanakan, dll.

b. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Pengembangan ekonomi kerakyatan pada intinya adalah mengelola seluruh potensi ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dengan menerapkan prinsip atau asas ekonomi kerakyatan. Pengembangan ekonomi pedesaan sejalan dnegan pengembangan ekonomi kerakyatan dimana dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dan pengentasan kemiskianan di pedesaan. Contoh Program Pengembangan Ekonomi Kerakyatan : Program Pemberdayaan Usaha Kesil Pedesaan dengan kegiatan berupa penyediaan kredit tanpa bunga Pengembangan dan pemberdayaan koprasi serta pengusaha mikro dan menengah melalui pembinaan pengusaha kecil, pengembangan industry kecil dan pembangunan sarana prasarana ekonomi desa. Pengembangan potensi dan pemanfaatan teknologi tepat guna lahan dalam rangka menunjang industry kecil pedesaan

c. Pembangunan Infrastruktur Pembangunan infrastruktur daerah diupayakan dapat meningkatkan aksesbilitas dan mendukung mobilitas penduduk dalam melakukan kegiatan koleksi serta distribusi barang yang merupakan produk utaman masyarakat setempat. d. Pengembangan Pariwisata Pengembangan pariwisata daerah diarahkan pada upaya pelestarian nilai-nilai luhur warisan budaya local sebagai pendukung objek wisata daerah. Pengembangan pariwisata juga diharapkan menjadi salah satu sektor unggulan di pedesaan. Pengembangan Pariwisata yang dimaksud : Pemeliharaan dan meningkatkan manfaat objek wisata local Pengembangan industri lokal Pelestarian dann pengembangan budaya local

e. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL )

Adanya analisi mengenai dampak lingkungan diharapkan dapat menjadi bahan dalam merencanakan pembangunan wilayah serta membantu dalam pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana kegiatan.

2. Empiris a. Karya Pada eksistensi komponen ruang desa Teluk Wetan terkait pembahasan karya menerangkan tentang keberadaan tempat kerja dan lapangan pekerjaan. b. Marga Pada eksistensi komponen ruang desa Teluk Wetan terkait pembahasan marga menerangkan tentang keberadaan jaringan sarana dan prasarana. c. Suka Pada eksistensi komponen ruang desa Teluk Wetan terkait pembahasan suka menerangkan tentang kebeeradaan unsur rekreasi / tempat wisata. d. Penyempurna Pada eksistensi komponen ruang desa Teluk Wetan terkait pembahasan Penyempurna menerangkan tentang keberadaan kelengkapan ruang hidup seperti tempat peribadatan, pendidikan, dll.

6. Pendekatan Kerangka Pemikiran


SENTRA KAWASAN INDUSTRI ROTAN STADIA INDUSTRIALISASI

STADIA INDUSTRI ROTAN

STADIA MARKETBEL SURPLUS

STADIA SUBSISTEN

Keterangan : 1. Stadia Subsisten sebagai subsidi pemerintah untuk kebutuhan hidup dan produksi, investasi fasilitas / infrastruktur dasar. 2. Stadia Marketbel surplus sebagai surplus produksi dan juga demand barang sebagai pendapatan , modal dan investasi. 3. Stadia Industri sebagai demand barang dan juga sebagai eksport selain itu sebagai investasi pemerintah dalam penyediaan prasarana sistem industri

Implementasi di lapangan : Pada dasarnya dalam menciptakan kawasan sentra industri rotan memerlukan campur tangan dari berbagai belah pihak mulai pemerintah, masyarakat setempat maupun para pengusaha. Pemerintah berperan penting dalam menyediakan infrastruktur dengan adanya investasi fasilitas mulai dari pembangunan jalan, jaringan listrik, drainase, dll. Masyarakat setempat mengupayakan untuk bisa bekerjasama untuk mencipkan pembangunan sebuah kawasan dalam menciptakan perkembangan wilayah tersebut dengan cara tidak menaikan harga tanah yang menjadi proyek pemerintah dalam penentuan pembangunan kawasan sentra industri rotan dengan harapan mereka menjadi target dalam menjalankan pengembangan ekonomi kerakyatan. Stadia marketbel menjadi sebagai modal para investor dan Stadia Industri sebagai investasi pemerintah dalam penyediaan prasarana sistem industri. PROGRAM PEMBINAAN
Industri Rotan

Program Pembinaan Oleh Ditjen Perindustrian

Pembinaan iklim usaha/industri

Bantuan Usaha Sarana Pengembangan Industri

Peningkatan Perangkat di Pusat

Kemampuan Pelaksanaan Pembinaan

Kerjasama antara instansi lembaga dalam negeri


Sumber : Kuliah Perencanaan kawasan industri, pwk ugm

7. Tinjauan Pustaka Kawasan industri ialah suatu tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang disediakan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri atau pemerintah. Hal ini berbeda dengan Zona Industri yang juga pemusatan industri tetapi tidak dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.
Di Indonesia, pada awalnya kawasan industri hanya dikembangkan oleh pemerintah melalui BUMN sebagai reaksi terhadap meningkatnya jumlah industri dengan dampak polusi lingkungan yang diakibatkannya, keterbatasan infrastruktur, dan masalah perkembangan kawasan permukiman yang berdekatan dengan lokasi industri. Namun seiring dengan meningkatnya investasi baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, maka pemerintah melalui Keppres No. 53 tanggal 27 Oktober tahun 1989 mengijinkan usaha kawasan industry dikembangkan oleh pihak swasta. Industri pedesaan merupakan usaha ekonomi pedesaan dalam merubah nilai tambah hasil usaha dan merupakan usaha dalam penerapan teknologi. Untuk itu keberhasilan industri tergantung sejauh mana teknologi dapat diterapkan di lapangan terutama teknologi penanganan dan teknologi pengolahan. Proses perijinan untuk kawasan industry sama seperti bidang usaha realestat lainnya masih rumit dan memakan waktu yang lama. Selanjutnya, bagi suatu perusahaan industry untuk melaksanakan kegiatan produkssi di dalam kawasan industri diperlukan Ijin Usaha Tetap (IUT). IUT diajukan kepada BKPM dengan dilengkapi Ijin Lokasi, IMB, Hak atas tanah, Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dan persetujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) bagi perusahaan wajib Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL).

Proses Perijinan Pembangunan Kawasan Industri

8. Pembahasan

Desa Teluk wetan merupakan sentra kawasan kerajinan rotan dan bambu di Jepara. Selain terkenal sebagai kota ukir, jepara juga terkenal dengan potensi dan keunikan lain berupa kerajinan yang layak dan patut dibanggakan dan terus dikembangkan. Salah satunya adalah kerajinan berbahan rotan yang terletak di desa Teluk wetan. Masyrakat di desa Teluk wetan ramah khas kultur pedesaan, produk dari kerajinan rotan ini berbentuk kursi, meja, tempat bunga, tempat tisu, dll. Pemasaran produk dari kerajinan rotan ini sudah sampai luar negeri diantaranya eropa, china, dan korea selatan. Di desa Teluk wetan terdapat 346 unit usaha berbahasn rotan yang melibarkan lebih dari 2000 tenaga terampil/pengrajin. Nilai produksi untuk unit usaha pemasaran dalam negeri berkisar Rp 120 juta /bulan dan untuk unit usaha pemasaran luar negeri bisa mencapai Rp 2 miliar /tahun. Kerajinan rotan di desa Teluk wetan sudah dari jaman dulu. Kemunculannya hampir sama dengan kerajinan ukir, namun kerajinan ukir di kota jepara lebih populer dibanding dengan kerajinan rotan. Puncak kejayaan kerajian rotan di desa Teluk wetan yaitu pada tahun 1995-2005, namun pada saat krisis global permintaan mulai menurun terutama untuk pasar luar negeri . Namun, saat ini pasar kerajinan rotan mulai merintis kembali untuk mengulang puncak kejayaan lagi. Kawasan Industri Rotan desa teluk wetan ini tidak direncanakan, namun sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai kawasan industri , lebih tepatnya zona industri rotan . Nama kawasan indutri rotan mulai terkenal saat pemerintah mulai memberikan status pada desa Teluk wetan sebagai Sentra Kerajinan Anyaman Rotan. Namun, para pengrajin menemui berbagai keluhan mulai dari sarana dan prasaran yang ada untuk mendukung pertumbuhan indutsri rotan di desa Teluk wetan tersebut.

Bahan Baku : Rotan

Produk : Hiasan Rumah

Bahan baku untuk pembuatan anyaman kerajinan rotan di dapat dari sumatera dan Kalimantan. Pengriman bahan baku melalui laut dan perjalanan darat. Dulu bahan baku di dapat dari Kab. Jepara sendiri, namun mulai pada tahun 2000 dihentikan dikarenakan adanya peringatan dari dinas BLH karena hutan di jepara sudah mencapai pada level kritis. Perencanaan penataan kawasan industri di desa Teluk wetan masih belum dapat terealisasikan. Unit unit usaha membangun shorum dan tempat produksi sesuai keingan mereka dengan melihat potensi tempat yang akan mereka jadikan tempat penjualan kerajinan atau produksinya. Harapan mereka untuk kedepannya pemerintah dapat merencanakan kawasan industri rotan desa teluk wetan lebih tertata dan memeberikan sarana prasarana yang mendukung pertumbuhan usaha mereka.

Gambaranan Sementara Rencana Kawasan Industri Rota Desa Teluk Wetan Dalam merencanakan kawasan industri penulis bertumpu pada surat keputusan mentri perindustrian Nomor: 291/M/SK/10/1989, dimana standar teknis mencakup :

a. b. -

Komposisi Penggunaan lahan Kapling Industri : 70% RTH : 10% Prasana sarana : 20 % Prasarana dan sarana Instalasi pengolahan limbah industri Tenaga Listrik Perumahan Tenaga Kerja Pola Sirkulasi Ukuran Kapling industri

- Pembangunan Koprasi - Sewa Bangunan Siap Pakai

Keterangan : Untuk penjelasan Final Rencana Kawasan akan diterangkan pada laporan akhir / Final Plan.

9. Rencana Kegiatan
RENCANA KEGIATAN KEGIATAN DISKUSI MEMBUAT TOR REVISI TOR SURVEY LAPANGAN ANTARA ( LAPORAN SEMENTARA ) MEMBUAT LAPORAN AKHIR
Catatan : Waktu Survey Tanggal 17 Oktober 2011 23 Oktober 2011 ( Jadwal Survey Studio Analisis Wilayah )

MINGGU KE 2 3 4 5 6 7 8

10

11

10. Jadwal Waktu


Jadwal dan Waktu Mid Semester = 7 November 2011 Ujian Akhir Semester = 9 Januari 2012

11. Daftar Pustaka


kawasanjepara.blogspot.com ocimulyoharjo.org/.../kawasan-industri-mulyoharjo http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11510

You might also like